Anda di halaman 1dari 4

ADAPTASI SEL

• Adalah : penyesuaian sel atau jaringan yang • Misal :


bersifat reversibel akibat adanya suatu tekanan sel menyesuaikan diri sel
jejas ( injury ) hidup dalam lingkungan yang berubah
• Meliputi : perubahan fungsi atau anatomi sel atau
jaringan Macam – macam adaptasi sel :
• Fungsi dan morfologi sel normal tidak kaku 1. Atrofi
2. Hipertrofi
dapat mengikuti perubahan struktur dan 3. Hiperplasia
fungsi cairan yang mencerminkan perubahan 4. Metaplasia
tantangan hidup
5. Diplasia

ATROFI
Penyebab atrofi :
• Ditandai : menurunnya ukuran masing-masing
berkurangnya beban kerja
sel / menurunnya jumlah sel dalam jaringan
setelah sel tersebut mencapai ukuran / jumlah Hilangnya persarafan
normal Berkurangnya perbekalan darah ( kelainan
vaskularisasi )
• Akibat : kehilangan bahan sel
Nutrisi yang tidak memadai
Hilangnya rangsangan horonal ( hormonal
atrophy )

• Brown Atrophy :
Tekanan yang lama tumor Atrofi yang disertai dengan penumpukan pigmen lipofusin
Organ lama tidak dipakai ( disuse atrophy )
Usia tua kejadian yang fisiologis ( senile
atrophy ) pigmen yang tidak larut
terjadi pada usia lanjut dan jejas kronik misal : hati dan
jantung
Sel mengandung sedikit mitokondria dan pada sediaan potongan jaringan tampak sebagai pigmen
miofilamen serta pengurangan retikulum Intrasitoplasma bergranula halus kuning coklat
endoplasma
HIPERTROFI
Contoh atrofi :
usia tua otak pria usia 82 th < otak pria 35
• Ditandai :
th ( fisiologi ) Bertambah besar ukuran sel karena
Atrofi otot lurik : bertambahnya jumlah ultrastruktur dalam sel
bukan disebabkan karena bertambahnya cairan
Serat – serat otot lurik tampak menipis didalam sel
Bervakuol
• Meningkatnya ukuran sel meningkatkan
Lebih pucat daripada normal ukuran alat tubuh
Lebih sedikit miofilamen • Hipertrofi sering terjadi pada :
Kadang ditemukan Brown atrophy
Otot skelet
Otot jantung
• Oleh karena keduanya tidak mampu
meningkatkan metabolisme untuk melakukan
mitosis dan pembentukan lebih banyak sel
• Seperti bunyi hukum Starling :
untuk menghadapi kerja “ apabila suatu otot diregang melebihi batas ambang
• Pada kasus Hipertrofi batas regang, otot tersebut akan berhenti meregang dan
apabila tetap diregangkan otot putus “
yaitu mekanisme hipertrofi, akhirnya
mencapai batas dimana dibawah batas ini  Penyebab dari Hipertrofi :
pembesaran massa otot tidak mampu lagi 1. kenaikan tantangan fungsi dapat terjadi
secara fisiologi dan
memberi kompensasi pada kenaikkan beban
patologi
2. Rangsangan hormon khas

2. Jantung
Hipertensive Heart Failure (HHF)
jantung membesar akibat tekanan darah 3. Otot lurik
tinggi yag tidak dikontrol. Bila tetap tidak gambaran secara mikroskopik :
dikontrol dengan obat-obatan maka penderita  pot. Longitudinal : . tampak tebal
akan jatuh pada keadaan CHF ( Congeastive . Eosinofilik
Heart Faiture): . Inti membesar
 Pembengkakan liver dan paru  Pot. Melintang :
 Akibat jantung sudah tidak mampu lagi inti serat otot tampak membesar
menjalankan fungsinya sebagai pemompa darah dan berbentuk tidak teratur
terjadi stagnasi darah dimana - mana

HIPERPLASIA
Sering terjadi pada otot polos myometrium, hati, ginjal
dan prostat
Ditandai : Hiperplasia dibagi 2 :
bertambahnya jumlah sel atau sel mengadakan 1. Hiperplasia hormonal :
proliferasi akibat beban kerja yang bertambah  Proliferasi kelenjar payudara wanita
selama pubertas
sel lebih banyak dalam ukuran yang normal  Kehamilan dan laktasi
Secara makroskopis : penambahan volume (  Sel otot polos uterus hamil (hiperplasia + hipertrofi)
meningkatnya kadar steroid ovarium dalam
hiperplasia ) tidak dapat dibedakan dengan darah
penambahan volume ( hipertrofi )
2. Hiperplasia terkompensasi 2. Hiperplasia patologik :
pada ginjal yang tersisa, bila ginjal sebelah
diangkat atau rusak karena penyakit a. Hiperplasia endometrium
pembesaran ginjal : akibat stimulus estrogen yang
bertambah ukuran tiap – tiap nefron : berlebihan disebabkan :
 hiperplasia sel epitel tubulus
 pembesaran glomerulus Disfungsi ovarium
( tidak terbentuk nefron baru / glomerulus baru) ketidakseimbangan antara sintesis
disebabkan beban kerja pada ginjal yang estrogen dan progesteron
tertinggal
Neoplasma ovarium estrogen

pemakaian obat – obat estrogenik


jangka waktu lama 3. Hiperplasia epidermis
Iritasi kronik / lecet kulit
menyebabkan sel epitel permukaan
2. Hiperplasia tiroid : hilang disusul oleh regenerasi yang cepat
penebalan berlebihan
hipertiroidisme primer = Graves
suatu antibodi yang merangsang tiroid untuk Semua bentuk hiperplasia patologik proliferasi
yang masih terkendali berhenti bila stimulus
menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan pencetusnya menghilang
Tetapi tergantung hebatnya proses neoplasia

BPH ( Benign Prostatik Hyperplasia )


METAPLASIA
= hiperplasia prostat jinak
Pria berusia . 60 tahun ditandai :
Kelenjar dilapisi oleh epitel kuboid hiperplastik Berubahnya suatu tipe sel dewasa menjadi tipe
tetapi jinak dan sel basal normal sel dewasa yang lain dan bersifat reversibel
sehingga fungsi sel juga ikut berubah
pertumbuha abnormal sel yang
terkendali
Terjadi pada :
 jaringan mesebkimal / penyangga ( otot,
 jaringan epitel penutup lemak, tulang )
Jaringan epitel kelenjar

Contoh :
1. Transformasi Epitel Kolumnar / silindris
epitel skuamus bila tempat tersebut terjadi radang atau
iritasi kronis
Pola metaplasia ini dapat dilihat pada :
Misal : metaplasia cervix uteri
Kantung empedu, trakea, bronkus, bronkiolus,
Epitel silindris pada kelenjar endoserviks yang
kenjar endoserviks dan duktus ekskretorius normal diganti dengan epitel skuamus berlapis
kelenjar dalam tubuh
Dikarenakan adanya peradangan ( injury ) kronis
( Cervicitis Chronica )
Terlalu banyak anak
Terlalu banyak berhubungan seksual
2. Transformasi epitel skuamus epitel 3. Transformasi otot serat lintang Tulang
silindris intestinal Misalnya : metaplasia otot lurik
Misalnya : metaplasia oesophagus Otot serat lintang diganti jaringan fibrosa yang
Epitel skuamus normal pada oesophagus diganti mengandung trabekula tulang ( Miositis
epitel usus (selapis silindris / intestinal) Ossifikans )
refluks getah lambung kronis ( Esophagus jejas traumatik otot yang
menimbulkan lesi
Barrett )

Metaplasia epitel hampir selalu reversibel,


tetapi metaplasia jaringan ikat yang METAPLASIA ATIPIK
membentuk tulang biasanya ireversibel dan Merupakan peralihan antara metaplasia ( pola
meninggalkan bekas menetap pada tempat teratur ) dengan displasia ( pola tidak teratur )
jejas yang terdahulu
Misal : metaplasia skuamosa atipik epitel
Bronkus pada perokok sigaret
DISPLASIA sering merupakan pendahulu
Karsinoma bronkogenik sel Skuamosa
Bukan merupakan suatu proses adaptasi tetapi
erat hubungannya dengan metaplasia
Metaplasia atipik
1. Perubahan sifat sel sehingga bervariasi dalam
Displasia : ukuran, bentuk, dan susunannya
Hilangnya keseragaman sel secara individu dan 2. Mempunyai inti sel berwarna gelap,
juga hilangnya orientasi susunan sel – sel ukurannya lebih besar dan abnormal
tersebut
3. Mitosis lebih banyak
dijumpai pada tempat abnoral
diantara sel – sel epitel
4. Displasia = pertumbuhan yang kacau
5. Berhubungan erat dengan iritasi / radang
kronik yang berkepanjangan
6. Proses yang reversibel
7. Permulaan dari timbulnya keganasan (
pendahulu kanker )
Displasia dapat dijumpai pada :
Serviks
Saluran pernafasan
bronkitis kronik dan bronkiektasis
( perokok sigaret )
Rongga mulut
Kantung empedu

Anda mungkin juga menyukai