Anda di halaman 1dari 25

TEMU ILMIAH XVIII PATELKI

Pekanbaru, 21 Mei 2015

Registrasi, Izin dan


Penyelenggaraan Praktik
Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Oleh :
Entuy Kurniawan
Dewan Pimpinan Pusat
Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medk Indonesia

Nomenklatur

MUNAS VII dan


Rapimnas IV PATELKI

(Terminologi Internasional)
UU No. 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga
Kesehatan :
Ahli Teknologi
Laboratorium Medik
(Medical Laboratory
Technologist)
Kelompok Teknik
Biomedik

Profesi

Pelayanan

Pendidikan

Permendikbud
No. 154 Tahun 2014

Aspek Ketenagaan
dalam pelayanan kesehatan
(UU No. 36 Tahun 2014) :

Tenaga Kesehatan (minimal D3)


Asisten Tenaga Kesehatan (<D3)
Tidak melakukan pekerjaan profesional
secara mandiri
Dibawah supervisi tenaga kesehatan
Penyesuaian kualifikasi (6 tahun 2020)
Persyaratan STR (aspek legal) Pidana

Standar Kompetensi
Batasan kemampuan
minimal berupa
pengetahuan, keterampilan,
dan perilaku profesional
yang harus dikuasai dan
dimiliki oleh seorang ahli
teknologi laboratorium
medik untuk dapat
melakukan kegiatan/praktik
profesionalnya pada
masyarakat secara mandiri.

Kompetensi TLM?
Analisis cairan
dan jaringan
tubuh manusia
Kompetensi

Kimia Klinik
Hematologi
Imunologi
Mikrobiologi
Diagnostik Molekuler
Biologi Kedokteran
Sito-histo teknologi
Toksikologi Klinik

Fasyankes

Primer
Sekunder
tersier

Patologi Klinik
Patologi Anatomi
Mikrobiologi
Parasitologi
Biologi Molekuler
Riset Medik
Reproduksi
manusia
Sitogenik
Forensik
Penguji Narkotika
dan Psikotropika

Laboratorium

Area Kompetensi
7

1
Profesionalisme
yang luhur

Pengelolaan masalah
kesehatan berbasis
laboratorium medik
6

Keterampilan
laboratorium
medik
5
Landasan ilmiah
ilmu laboratorium
medik

2
Mawas diri dan
pengembangan
diri
3
Komunikasi
efektif

4
Pengelolaan
informasi

Area Kompetensi

Kompetensi Inti

Profesionalisme
yang luhur

Religius, etik profesional dan berkarakter

Mawas diri dan


pengembangan
diri

Mengembangkan diri, mengikuti


penyegaran dan peningkatan
pengetahuan secara berkesinambungan

Komunikasi efektif

Komunikasi secara efektif baik


interpersonal maupun profesional
terhadap pasien, teman sejawat, klinisi
dan masyarakat

Pengelolaan
informasi

Mengelola sistem informasi laboratorium


medik dengan teknologi terkini untuk
meningkatkan mutu pelayanan
laboratorium medik

Area Kompetensi

Kompetensi Inti

Landasan ilmiah
ilmu laboratorium
medik

Menerapkan ilmu biomedik, patofisiologi serta


ilmu pengetahuan tentang pemeriksaan
laboratorium medik yang terkini untuk
menghasilkan informasi diagnostik yang tepat

Kemampuan mempersiapkan dan


Keterampilan
laboratorium medik menganalisis bahan biologis
Interpretasi hasil

Penjaminan mutu
Keamanan kerja dan patient safety
Pengelolaan kesehatan
masyarakat berbasis
laboratorium

Mampu mengelola masalah kesehatan


individu dan masyarakat secara
komprehensif, holistik, terpadu dan
berkesinambungan berbasis laboratorium
dalam konteks pelayanan kesehatan primer,
sekunder dan tersier

10

Kompetensi Inti

Kemampuan interpretasi hasil


Hubungan antara hasil pengujian,
diagnosis, informasi klinis dan terapi
berdasarkan : Nilai rujukan, nili kritis,
keterbatasan metode, hasil yang tidak
mungkin, kondisi klinis dan hasil pengujian
lainnya
Penggabungan antara hasil pengujian
dengan kriteria pengendalian mutu internal
Investigasi terhadap hasil yang tidak lazim

Siapa Yang Menjalankan Fungsi


Laboratorium Klinik
ANALITIK

KLINIK
MANAJEMEN

Validasi Analitik

Ahli Teknologi
laboratorium Medik
PENANGGUNG
JAWAB TEKNIS

Validasi Klinis

Dokter
Spesialis Patologi Klinik

PENANGGUNG
JAWAB KLINIS

Kewenangan Praktik
Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Asisten Teknisi
Lab Medik
(Pekarya Lab)

Administrasi
Lab

Ahli Madya
Teknologi Lab
Medik (DIII)

Ahli Teknologi
Lab Medik (DIV)

Ahli Utama
Magister Terapan
TLM (S2)

Verifikasi

Validasi

Konsultasi

Teknisi

Teknisi Ahli
(khusus)

Ahli

(spesialistik)

Pelaksana

Supervisor

Manajer

(rutin)

Administrasi Flebotomis
Pekarya
Laboratorium

Flebotomis

Medical Technology
Teknisi

Supervisor

Manajer/
Konsultan
Analitik

D4
D3

Teknisi Ahli
Intermediate
(khusus)

Clinical Patology
Konsultan
Klinis

MT
Ahli Advance
(spesialistik)

Teknisi Basic (rutin) Biokimia Klinik


Mikrobiologi &
Parasitologi
Sitohistoteknologi
Asisten Teknisi
Diagnosis Molekuler
Pekarya Laboratorium

SMK

UU No.36 Tahun 2009


Tentang Kesehatan
Tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi
minimum (Pasal 22 : 1)
Tenaga kesehatan berwenang untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
(Pasal 23 : 1)
Kewenangan untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan bidang
keahlian yang dimiliki (Pasal 23 : 2)

Penjelasan Psl 23

LEGISLASI (sertifikasi, registrasi, lisensi)


SERKOM

REGISTRASI
(STR)

LISENSI
(SIP)

IJAZAH

SERTIFIKASI
INTERNASIONAL
(ASCP)

Uji
Kompetensi

SERTIFIKASI
KEAHLIAN KHUSUS
(LSP PATELKI)

Dapat bekerja di LN,


berlaku hampir di 30
negara di dunia
General Certification :
Medical Laboratory Scientist
(MLS)
Medical Laboratory Technician
(MLT)

Specialist Certification
Teknisi Flebotomi

Lulus
Program
Pendidikan

Validator

Diplomate Certification

Regulasi Registrasi & Izin Praktik (1)


UU

No. 36 Tahun 2009


Penyelenggara fasilitas kesehatan dilarang
mempekerjakan tenaga kesehatan yang
tidak memiliki kualifikasi dan izin
melakukan pekerjaan profesi (Pasal 34 : 2)
UU No. 36 Tahun 2014
Setiap tenaga kesehatan yang
menjalankan praktik di bidang pelayanan
kesehatan wajib memiliki izin (Psl 46 : 1)

Regulasi Registrasi & Izin Praktik (2)


UU

No. 36 Tahun 2014


Setiap tenaga kesehatan yang menjalankan
praktik wajib memiliki STR (Psl 44 : 1)
Penyesuaian registrasi dan izin paling lama 2
(dua) tahun (2016) (Psl 87 : 2)
Permenkes No. 46 Tahun 2013
Setiap tenaga kesehatan yang akan
menjalankan praktik dan/atau pekerjaan
keprofesiannya wajib memiliki izin dari
pemerintah (Pasal 2 : 1)
Untuk memperoleh izin dari pemerintah
diperlukan STR (Psl 2 : 2)

Ketentuan Pidana
(UU No. 36 Tahun 2014)
Setiap

orang yang bukan tenaga kesehatan


melakukan praktik seolah-olah sebagai tenaga
kesehatan yang telah memiliki izin dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun (Psl 83)
Setiap tenaga kesehatan yang dengan sengaja
menjalankan praktik tanpa memiliki STR
dipidana dengan pidana denda paling banyak
Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) (Psl 85 : 1)
Setiap tenaga kesehatan yang menjalankan
praktik tanpa memiliki izin dipidana dengan
pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,00
(seratus juta rupiah) (Psl 86 : 1)

Registrasi (STR)
STR Analis

Kesehatan (Ahli Teknologi


Laboratorium Medik), dengan kategori
asisten (SMAK sampai lulusan 2006), Ahli
Madya (DIII), Ahli (DIV)
Diterbitkan oleh MTKI (KTKI) dan bersifat
nasional dengan masa berlaku 5 Tahun
tahun 2015 (pemutihan), tahun 2016
melalui uji kompetensi (serkom)

Lisensi (Izin Praktik)


Surat

izin praktik Ahli Teknologi Laboratorium


Medik (SIP ATLM)
Persyaratan mempunyai STR (masih berlaku)
Diterbitkan oleh Pemda / Dinkes Kab/Kota
Berlaku di 2 tempat (sarana pelayanan lab)
Mengatur kewenangan D III dan D IV
Diluar kewenangan harus ada penugasan dari
pimpinan unit kerja
SMAK (17 Oktober 2020)
Rekomendasi DPC PATELKI

Re-Registrasi STR

Fortofolio :
Pengabdian diri sebagai tenaga profesional
kesehatan :
Pemenuhan kecukupan dalam kegiatan
pelayanan, pendidikan, pelatihan, dan/atau
kegiatan ilmiah lainnya
Mengumpulkan 25 SKP selama 5 tahun (satu
periode berlaku STR)
Program pendidikan keprofesian
berkelanjutan (P2KB)
SKP yang diakui adalah SKP PATELKI

Program Pendidikan Keprofesian


Berkelanjutan (P2KB)

Kegiatan Pelayanan Profesi


Kegiatan Pendidikan Berkelanjutan
Kegiatan Ilmiah Kognitif
Pelatihan Laboratorium Up Date (Wajib)
Pelatihan Laboratorium Up Date(Pilihan)
Kegiatan Pengabdian Profesi
Kegiatan Pengembangan Profesi
Kegiatan Publikasi Ilmiah

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai