laboratorium, seorang pemimpin di laboratorium membutuhkan suatu strategi dan proses manajemen untuk dijadikan suatu acuan atau patokan dalam melakukan kegiatan operasional Laboratorium. Fungsi manajemen ini merupakan dasar dalam merencanakan, mengelola dan mengevaluasi suatu proses operasional Laboratorium sehari-hari termasuk memilih strategi dan inovasi yang tepat dalam mengembangkan suatu laboratorium. Manajemen laboratorium adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan , menyimpan, mempertahankan, mengelola, mengambil dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh laboratorium tentang kegiatan pelayanannya untuk mengambil keputusan manajemen. Tujuan manajemen laboratorium ini adalah:
melaksanakan dan mengevaluasi strategi kerja
laboratorium secara efektif dan efisien mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang proses serta melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi kerja di laboratorium memperbaharui strategi yang yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan lingkungan Senantiasa meninjau kembali kelebihan dan kekurangan , peluang dan ancaman peluang yang ada melakukan inovasi untuk mengembangkan laboratorium Defenisi dan Ruang Lingkup Laboratorium Klinik
Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan
yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi Klinik, Parasitologi Klinik, Imunologi Klinik atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Laboratorium kesehatan terdiri dari :
Laboratorium Klinik (Umum dan Khusus)
Laboratorium Kesehatan Masyarakat Laboratorium Kesehatan Lingkungan Syarat dan Klasifikasi Sumber Daya Manusia di Laboratorium
sumber daya manusia (human resources)
sumber daya non-manusia (non-human resources). Jenis ketenagaan yang diperlukan dalam pelayanan laboratorium kesehatan adalah sebagai berikut;
Tenaga teknis Staf medis laboratorium
Dokter Spesialis Patologi Analis Kesehatan (saat ini disebut Ahli
Klinik, Teknologi Laboratorium Medik), • Dokter Spesialis Perawat Kesehatan, Patologi Anatomik, Dokter umum, Sarjana kedokteran, • Dokter Spesialis Forensik, Sarjana farmasi, Sarjana biologi • Dokter Spesialis Sarjana teknik elektromedik, Mikrobiologi Klinik, Sarjana teknik kesehatan lingkungan , • Dokter umum yang telah Tenaga administrasi memiliki pengalaman Asisten Analis teknis laboratorium Ketenagaan pada laboratorium klinik harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Laboratorium Klinik Umum Pratama.
a) Penanggung jawab teknis sekurang-kurangnya seorang dokter dengan sertifikat pelatihan teknis dan manajemen laboratorium kesehatan sekurang- kurangnya 3 (tiga) bulan, yang dilaksanakan oleh Organisasi profesi Patologi Klinik, Institusi pendidikan bekerjasama dengan Departemen Kesehatan RI. b) Tenaga teknis dan administrasi sekurang-kurangnya 2 (dua) orang analis kesehatan, dan 1 (satu) orang tenaga administrasi. 2. Laboratorium Klinik Umum Madya
a) Penanggung jawab teknis sekurang-kurangnya
seorang dokter spesialis patologi klinik b) Tenaga teknis dan administrasi sekurang- kurangnya 4 (empat) orang analis kesehatan dan 1 (satu) orang perawat serta 2 (dua) orang tenaga administrasi. 3. Laboratorium Klinik Umum Utama
a) Penanggung jawab teknis sekurang-kurangnya
seorang dokter spesialis patologi klinik. b) Tenaga teknis dan administrasi sekurang- kurangnya 1 (satu) orang dokter spesialis patologi klinik, 6 (enam) orang tenaga analis kesehatan (2 orang diantaranya dengan sertifikat pelatihan khusus mikrobiologi) dan 1 (satu) orang perawat serta 3 (tiga) orang tenaga administrasi. 4. Dokter penanggung jawab teknis laboratorium klinik umum pratama hanya diperbolehkan menjadi penanggung jawab teknis pada 1 (satu) laboratorium klinik saja. 5. Dokter spesialis penanggung jawab teknis laboratorium klinik diperbolehkan menjadi penanggung jawab teknis pada maksimal 3 (tiga) laboratorium klinik sesuai peraturan perundang-undangan. 6. Penanggung jawab teknis sebagaimana dimaksud pada no (1), (2), (3), (4) dan (5) dapat merangkap sebagai tenaga teknis pada laboratorium yang dipimpinnya Kualifikasi dan syarat SDM klinik pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR 028/MENKES/PER/I/2011/ tentang klinik adalah pasal 18 dan 19. Pasal 18
Setiap tenaga medis yang berpraktik di klinik harus
mempunyai Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundangundangan Setiap tenaga kesehatan lain yang bekerja di klinik harus mempunyai surat izin sebagai tanda registrasi/Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Kerja (SIK) atau Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Tugas