Anda di halaman 1dari 1

Hipertrofi adalah bertambah besar ukuran sel sehingga jaringan atau organ yang

disusun oleh sel tersebut menjadi lebih besar pula. Pada organ yang mengalami
hipertrofi tidak dijumpai sel-sel yang baru, hanya sel yang menjadi lebih besar.
Sel menjadi lebih besar bukan karena penambahan cairan intraselular seperti pda
degenerasi albumin, melainkan karena sintesis kom ponen atau struktur sel
bertambah. Secara umum, hipertrofi disebabkan oleh permintaan fungsi yang meningkat dan
stimulus hormon spesifik. Hipertofi dapat dikelompokkan menjadi fisiologik dan patologik.
Hipertrofi fisilogik contohnya adalah hipertrofi otot rangka atau tungkai pada pengemudi
becak dan hipertrofi otot rangka pada binaragawan. Hipertrofi otot lurik ini disebabkan
oleh kerja otot yang berlebihan (permintaan fungsi yang meningkat). Hipertrofi
patologik disebabkan oleh keadaan patologik seperti pada penderita hipertensi dan
stenosis mitralis atau stenosis aorta sehingga otot jantung menjadi lebih besar.

Faktor yang mempengaruhi kerja otot yaitu:


1. Treppe adalah meningkatnya kekuatan kontraksi berulang kali ada serabut
otot -> konsentrasi ion ca2+ meningkatkan aktivitas miofibril.
2. Summasi adalah tiap otot berkontraksi dengan kekuatan berbeda ->
penjumlahan kontraksi dua jalan.
3. Fatique adalahp enurunan kapasitas kerja karena pekerjaan itu sendiri.
4. Tetani adalah peningkatan frekuensi stimulasi dengan cepat sehingga
tidak ada peningkatan tegangan kontraksi.
5. Rigor adalah ATP telah habis, sehingga ca2+ tidak dikembalikan ke dalam
sirkulasi.
Selain itu, faktor yang memerngaruhi kerja otot adalah kerja aktin dan miosin
yang mengatur kontraksi dalam otot dan saraf motorik .

Anda mungkin juga menyukai