disusun oleh sel tersebut menjadi lebih besar pula. Pada organ yang mengalami
hipertrofi tidak dijumpai sel-sel yang baru, hanya sel yang menjadi lebih besar.
Sel menjadi lebih besar bukan karena penambahan cairan intraselular seperti pda
degenerasi albumin, melainkan karena sintesis kom ponen atau struktur sel
bertambah. Secara umum, hipertrofi disebabkan oleh permintaan fungsi yang meningkat dan
stimulus hormon spesifik. Hipertofi dapat dikelompokkan menjadi fisiologik dan patologik.
Hipertrofi fisilogik contohnya adalah hipertrofi otot rangka atau tungkai pada pengemudi
becak dan hipertrofi otot rangka pada binaragawan. Hipertrofi otot lurik ini disebabkan
oleh kerja otot yang berlebihan (permintaan fungsi yang meningkat). Hipertrofi
patologik disebabkan oleh keadaan patologik seperti pada penderita hipertensi dan
stenosis mitralis atau stenosis aorta sehingga otot jantung menjadi lebih besar.