07/01/23 1
• Sel berkembang dan berubah sesuai perjalanan
waktu
• Sel akan selalu berusaha untuk mempertahankan
diri dalam kondisi normal atau seimbang
(homeostasis)
07/01/23 2
• Bila sel mengalami stress fisiologis atau
stimulus patologis, sel akan beradaptasi,
dan mencapai kondisi baru yg lebih stabil,
mampu untuk hidup dan bertahan.
• Bila kemampuan beradaptasi terlampaui
atau stress semakin membahayakan, maka
akan terjadi jejas sel.
07/01/23 3
• Sampai batas tertentu jejas sel bersifat
reversibel (dapat diperbaiki).
• Bila stress makin hebat atau menetap akan
mengakibatkan sel mencapai “point of no
return” dan mengalami jejas irreversibel
bahkan menimbulkan kematian sel.
• Adaptasi, Jejas reversibel, dan kematian sel
merupakan tahap2 kemunduran fungsi dan
struktur normal sel secara progresif
07/01/23 4
Respon sel terhadap Stress
Ketidakmampuan
beradaptasi
07/01/23 5
07/01/23 6
• Adaptasi sel adalah kemampuan sel untuk
menyesuaikan diri pd perubahan
lingkungan dengan melakukan beberapa
perubahan morfologi dan fisiologi sehingga
mampu bertahan pada perubahan
lingkungan tsb.
07/01/23 7
• Perubahan lingkungan yg bisa menyebabkan adaptasi
sel bisa berupa stress fisiologis maupun stimulus
patologis.
• Adaptasi pd kedua kondisi tersebut menyebabkan
terjadinya adaptasi fisiologis dan patologis
07/01/23 8
• Adaptasi fisiologis: respon sel terhadap
stimulasi normal dari hormon atau mediator
kimiawi endogen.
• Adaptasi patologis: respon sel terhadap
stress yang mengakibatkan sel merubah
struktur dan fungsinya sehingga bisa
terhindar dari jejas.
07/01/23 9
• Mekanisme adaptasi sel terjadi melalui
stimulasi sel secara langsung oleh faktor yg
dihasilkan oleh sel ybs, atau oleh sel lain yg
ada di sekitar sel ybs.
• Pada kondisi lain bisa terjadi melalui
aktivasi reseptor permukaan sel atau
melalui peningkatan sintesis protein sel.
07/01/23 10
• Atrofi
• Hipertrofi
• Hiperplasia
• Metaplasia
• Displasia
07/01/23 11
Atrofi
• berkurangnya ukuran sel akibat
hilangnya sebagian komponen sel.
07/01/23 12
• Atrofi sejumlah besar sel atrofi organ
• Atrofi fisiologis
Contoh: saat perkembangan embrio, involusi uterus
• Atrofi patologis
Contoh: ekstremitas yg tak digunakan dlm waktu lama,
denervasi otot, tekanan terus menerus
07/01/23 13
Penyebab atrofi:
• Pengurangan beban kerja pd otot akan
terjadi pengurangan serat & ukuran otot,
kadang disertai resorpsi kalsium
osteoporosis
• Kehilangan persarafan / denervasi
gangguan persarafan mengakibatkan otot yg
dipersarafi mjd atrofi
07/01/23 14
Atrofi otot
rangka pd
bagian yg
mengalami
denervasi
07/01/23 15
• Berkurangnya pasokan sirkulasi/ iskemia
atrofi senilis pd otak
• Kekurangan Nutrisi marasmus, cachexia
• Hilang stimulus endokrin atrofi organ genital pd postmenopause
• Atrofi senilis
• Tekanan terus menerus
07/01/23 16
• Sel yg atrofi mengalami pengurangan
komponen sel agar mampu bertahan dan
tidak mengalami kematian.
• Namun atrofi dapat mengalami progresi ke
arah jejas dan kematian sel
07/01/23 17
• peningkatan ukuran sel yang berakibat pd
peningkatan ukuran organ.
07/01/23 19
• Hipertrofi fisiologis
Sel otot uterus pd kehamilan (tjd hipertrofi &
hiperplasia akibat stimulus hormonal)
• Hipertrofi patologis
sel otot jantung akibat overload hemodinamik
kronis
07/01/23 20
• gambar
07/01/23 21
Mekanisme hipertrofi otot jantung:
• melibatkan beberapa jalur transduksi sinyal
memicu sejumlah gen shg merangsang
sintesis berbagai protein sel.
• Gen: transcription factors, growth factors,
insulin like factors, fibroblast growth
factors, vasoactive agents
• Serta adanya perubahan α β myosin
heavy chain
07/01/23 22
• Pemicu: mekanik (regangan) & trofik
(polypeptida growth factors & vasoactive
agents)
07/01/23 23
07/01/23 24
• Peningkatan jumlah sel pd suatu jaringan
sehingga tjd peningkatan volume jaringan
tsb.
07/01/23 25
• Hiperplasia fisiologis
Hormonal: proliferasi epitel kelenjar payudara
pd pubertas, kehamilan
Kompensatori: proliferasi sel hepar / ginjal
stlh pemotongan/ pembuangan sebagian
jaringan hepar/ ginjal.
07/01/23 26
• Hiperplasia patologis
Endometrial / prostat hiperplasia akibat
pengaruh hormonal berpotensi sbg lokasi
tjd proliferasi ganas
07/01/23 27
Prostat normal
(mikroskopik)
Hiperplasia prostat
(makroskopik)
Hiperplasia prostat
07/01/23 (mikroskopik) 28
• Perubahan reversibel suatu jenis sel menjadi
jenis sel lainnya.
• Biasanya perubahan sel menjadi sel yg lbh
tahan thd perubahan lingkungan/ stress
07/01/23 29
• gambar
07/01/23 30
Metaplasia skuamosa pd serviks uteri
07/01/23 31
Mekanisme
• Metaplasia tidak tjd lgs dari sel yg matur
menjadi sel matur lain, tp perubahan tsb
bermula dari sel yg lbh muda (stem cell). Pd
epitel terletak pd lapisan basal, pd sel
mesenkim berupa undifferentiated cell yg
terletak di antara sel matur.
07/01/23 32
• Perubahan tsb adlh reprogramming thd
stem cell akibat sinyal dari sitokin, growth
factors dan komponen matriks ekstraselular
lingkungan.
07/01/23 33
• perubahan pertumbuhan sel jaringan
tertentu dalam ukuran, bentuk dan
penampilan sel
07/01/23 34
Epitel skuamosa Epitel skuamosa yg mengalami
normal displasia
07/01/23 35
Epitel serviks uteri normal CIN I / displasia ringan
07/01/23 37
Akibat Jejas Sel
07/01/23 38
• Jejas sel reversibel: terjadi pada tahap awal
atau bentuk jejas ringan, perubahan fungsi
dan bentuk sel bisa reversibel bila
rangsangan dihilangkan.
• Pada tahap ini, walaupun terjadi kelainan
struktur dan fungsi, jejas tak dapat berlanjut
menjadi kerusakan membran atau pecahnya
inti sel.
07/01/23 39
Jejas reversibel
07/01/23 40
07/01/23 41
07/01/23 42
Degenerasi hidropik
07/01/23 43
Degenerasi lemak = fatty change = steatosis
07/01/23 44
Degenerasi lemak
07/01/23 45
Degenerasi Lemak = fatty change = steatosis
07/01/23 46
07/01/23 47
Jejas irreversibel
• Bila kerusakan terus berlanjut, jejas akan
menjadi irreversibel, di mana sel takkan mampu
memperbaiki diri dan terjadilah kematian sel.
• Ada dua tipe kematian sel, yaitu nekrosis dan
apoptosis.
• Kedua kematian ini berbeda dalam morfologi,
mekanisme, serta perannya dalam fisiologis dan
penyakit.
07/01/23 48
07/01/23 49
• Kematian sel merupakan akibat berbagai
penyebab berbeda, di antaranya iskemia
(kurangnya aliran darah), infeksi, toksin,
dan reaksi imun
• Kematian sel juga merupakan proses
normal dan penting dalam embriogenesis,
perkembangan organ dan mempertahankan
homeostasis.
07/01/23 50
Jejas irreversibel
07/01/23 51
Nekrosis
• Ditujukan pada keadaan perubahan
morfologis akibat kematian sel pd jaringan
hidup, terutama akibat proses degradasi
progresif yg lakukan oleh enzim dari sel yg
terkena jejas letal.
• Berhubungan dengan penyebab jejas
eksogen yg irreversibel.
07/01/23 52
Nekrosis
07/01/23 53
Nekrosis
07/01/23 54
Nekrosis
07/01/23 55
Nekrosis koagulativa
07/01/23 56
Nekrosis
07/01/23 57
Nekrosis liquefaktif
07/01/23 58
Nekrosis
• Sering terjadi pd DM
07/01/23 59
Nekrosis gangrenosa
07/01/23 60
• Nekrosis kaseosa, tjd pd tuberkulosis,
massa seperti keju
07/01/23 61
07/01/23 62
• Nekrosis lemak, area kerusakan lemak pd
jaringan lemak – trauma, pancreatitis
07/01/23 63
• Nekrosis fibrinoid, terjadi pada dinding pembuluh
darah. Tampak dinding pembuluh digantikan
massa merah spt fibrin.
07/01/23 64
Apoptosis
07/01/23 65
Proses apoptosis
Apoptosis tjd melalui jalur intrinsik & ekstrinsik
07/01/23 66
07/01/23 67
Nekrosis vs apoptosis
07/01/23 68
Nekrosis vs apoptosis
07/01/23 69
• Nekrosis merupakan proses
patologis, sedangkan apoptosis
adalah proses normal dan tidak
selalu berhubungan dengan jejas
sel patologis.
07/01/23 70
07/01/23 71