Oleh :
KELOMPOK 5
DIV KEPERAWATAN TINGKAT I SEMESTER II
Putu Epriliani
(P07120214010)
I Gusti Ayu Cintya Adianti
(P07120214012)
Ni Putu Novia Indah Lestari
(P07120214016)
Kadek Poni Marjayanti
(P07120214026)
Berdasarkan
tingkat
kerusakannya, cedera atau jejas
sel dikelompokkan menjadi 2
kategori
utama
yaitu
jejas
reversible
(degenerasi
sel)
jejas irreversible (kematian
sel).
Hiperplasia, hipertropi
Hipertrofi adalah peningkatan
volume organ atau jaringan akibat
pembesaran komponen sel. Ia harus
dibedakan dengan hiperplasia, yang
dalam kondisi ini ukuran sel tetap
akan tetapi jumlah sel yang
bertambah
Displasia,
Metaplasia,dan
Degerasi
Atropi, infiltrasi
Atrofi yang terjadi pada suatu alat tubuh
menyebabkan alat tubuh mengecil.
1. Hipoksia (pengurangan
oksigen) terjadi sebagai
akibat dari :
2. Faktor fisik
Trauma
Suhu rendah
Suhu Tinggi
Radiasi
Tenaga Listrik
note
3. SISTEM INTRASELLUR
Keutuhan sel membran
Pembentukan adenosine trifosfat
Aktivitas membrane plasma ATP(ATP)
driven pompa natrium menurun,
Berkurangnya
sintesis
ATP karena
adalah
Glikolisis anaerob
meningkat
frekuensi yang
penurunan
ATP diikuti oleh hipoksik
Penurunan
ph intraselular
dan level
(kekurangan
O2) dan jejas
kimia
ATP
menyebabkan ribosom lepas
(racun).
Sintesis protein
Keutuhan perlengkapan genetik
Contoh:
Hiperplasia kelenjar mamae saat
kehamilan
Hiperplasia pada kelenjar prostat
Kalus (penebalan kulit akibat
rangsangan mekanik)
Patofisiologi
KANKER PAYUDARA
Tanda-tanda awal kanker
payudara
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel
normal dalam suatu proses rumit
yang disebut transformasi, yang
terdiri dari tahap inisiasi dan
promosi.
Patofisiologi
KANKER PAYUDARA
Berdasarkan WHOHistological
Classification of breast tumor, kanker
payudara diklasifikasikan sebagai
berikut:
1.Non-invasif karsinoma
2.Invasif karsinoma
3.Paget's Disease
Patofisiologi
KANKER PAYUDARA
3.Paget's Disease
Gejala klinis kankerpayudaradapat
berupa:
Benjolan pada payudara
Erosi atau eksema puting susu
Keluarnya cairan (Nipple
discharge)