PENDAHULUAN
Manusia sejak dulu sangat tertarik pada pewarisan sifat atau hereditas.
Manusia telah mengetahui pentingnya pewarisan sifat dalam keluarga,
produksi tanaman, dan ternak. Gregor Mendel adalah orang pertama yang
mempelajari pewarisan sifat secara ilmiah. Sekitar 1857, ia melakukan
pengamatan pewarisan sifat terhadap tanaman ercis(Pisum sativum).
Meskipun Mendel mengetahui adanya pola pewarisan sifat pada tanaman
ercis, ia tidak mengetahui materi genetik apa yang diturunkan dan
menyebabkan pola pewarisan sifat. (Mudah dan Aktif Belajar Biologi:52)
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel
pada semua makhluk hidup, kromosom berbentuk deret panjang molekul
yang disusun oleh DNA dan protein-protein.
Setiap sel terdiri dari tiga bagian utama, yaitu nukleus (inti Sel),
Sitoplasma (cairan sel), dan Membran pelindung sel. Di dalam nukleus,
terdapat benang-benang halus yang disebut kromatid, apabila terjadi
pembelahan sel, maka benang-benang halus itu dipintal membentuk
kromosom. Seperti yang saya jelaskan di atas, Kromosom adalah struktur
padat yang terdiri dari dua komponen molekul, yaitu protein dan DNA.
Struktur pada kromosom ini hanya akan tampak jelas pada metafase
pembelahan sel.
Kromosom ini berfungsi sebagai penyimpanan bahan materi genetik
kehidupan. Ia terdiri dari DNA, kita tahu DNA memiliki peran sangat
penting, yaitu untuk menjalankan tugas sehari-hari, dan juga menyimpan
setiap informasi genetik, ia dapat juga membantu langsung suatu organisme
untuk tumbuh. Jadi kromosom ini memiliki fungsi yang besar dalam tubuh
kita.
3. Kromosom dapat pula berupa DNA saja misalnya pada virus T dan dapat
pula mengandung keduanya yaitu DNA dan RNA seperti pada bakteri
Escherichia coli.
7. Jadi gen inilah yang sebenarnya berfungsi mengatur sifat sifat yang akan
diwariskan dari induk kepada keturunanya.
10. Ada gen yang mengatur warna bunga , tinggi rambut, bentuk hidung, jenis
rambut, warna rambut, golongan darah, warna bulu dan sebagainya.
11. Jumlah kromosom dalam setiap organisme berbeda pada organisme yang
berbeda jenis.
12. Ukuran kromosom juga sangat bervariasi antara satu jenis organisme
dengan jenis organisme lainya.
13. Dalam setiap sel tubuh, kromosom berada dalam keadaan berpasang-
pasangan.
14. Kromosom yang berpasangan dan memiliki bentuk, ukuran dan komposisi
yang sama disebut kromosom homolog.
4. Salah satu protein, CENP-A, sangat mirip dengan histon H dan dianggap
menggantikan histon ini dalam sentromer nukleosom.
6. Bagian itu sudah ada pada permukaan kromosom dalam daerah sentromer.
9. Bagian penting kedua dari kromosom yaitu daerah terminal atau disebut
telomer.
10. Telomer itu penting karena sebagai tanda sasaran terakhir dari kromosom
dan untuk memungkinkan sel membedakan daerah akhir ynag disebabkan
oleh kerusakan kromosom.
11. Telomer DNA terbuat dari 100 salinan ynag berulang-ulang motifnya, 5-
TTAGGG-3 pada manusia, dengan perpanjangan yang pendek dari ujung
3 double-stranded molekul DNA.
12. Dua protein khusus terjepit pada ulangan sekuen dalam telomer manusia
yang dinamakan TRF1, yang membantu mengatur lengan telomer manusia
dan TRF2 mempertahankan perpanjangan single-strand. Jika TRF2 in aktif
lalu perpanjangan hilang dan 2 polinukleotida menyatu bersama dalam
hubungan kovalen.
13. Protein telomer yang lain menganggap bentuk hubungan antara telomer
dan perifer dari nukleus, merupakan lokasi kromosom terakhir.
2. Protein Protein ini terdiri atas histon yang bersifat basa dan nonhiston
yang bersifat asam. Kedua macam protein ini berfungsi untuk
menggulung benang kromosom sehingga menjadi pudar dan berperan
sebagai enzim pengganda DNA dan pengkopi DNA.
1. Kromatid
2. Kromomer
3. Sentromer
4. Lekukan kedua
5. Satelit
6. Telomer
a. Metasentris
b. Submetasentrisf
d. Telosentris
Autosom adalah kromosom tubuh dan tidak menentukan jenis kelamin. Autosom
ini mempunyai bentuk pasangan antara jantan dan betina, dan memiliki jumlah n
1 atau 2n 2 dengan sifatnya diploid. Autosom biasanya disimbolkan dengan A.
Gonosom adalah kromosom seks yang dapat menentukan jenis kelamin. Gonosom
ini mempunyai bentuk pasangan tidak sama antara jantan dan betina, berjumlah
satu pasang dan bersifat haploid.
Pada umumnya bila terjadi perubahan genetik, dikatakan ada mutasi. Untuk
mudahnya, dapat dibedakan mutasi yang sitologis tampak di dalam inti sel sebagai
perubahan kromosm, dan mutasi gen yang sitologis tidak tampak namun
mempunyai pengaruh pada fenotif suatu organisme. Berdasarkan perjanjian,
istilah mutasi umunya digunakan untuk perubahan gen, sedang perubahan
kromosom yang dapat diamati dikenal sebagai variasi kromosom atau aberrasi.
Terjadinya variasi kromosom biasanya mengakibatkan abnormalitas pada
individu. Aberrasi kromosom dibedakan atas perubahan dalam jumlah kromosom
dan perubahan dalam struktur kromosom.
Dalam Variasi kromosom yang paling mudah diamati ialah biasanya yang
menyangkut jumlah kromosom. Dapat dibedakan 2 tipe, yaitu euploidi ialah bila
variasinya menyangkut seluruh set kromosom, dan aneuploidi ialah bila
variasinya menyangkut hanya kromosom-kromosom tunggal di dalam suatu set
kromosom.
2.7.1.1 Euploidi
Individu euploidi ditandai dengan dimilikinya set kromosom
yang lengkap. Beberapa variasi euploid dapat dilihat pada tabel.
Individu monoploid memiliki satu genom (n), diploid memiliki dua
genom (2n) , dan selanjutnya.
Komplemen kromosom: A, B, C,
Tipe Euploid Jumlah genom (n)
bukan kromosom homolog
2.7.1.2 Monoploid
2.7.1.3 Poliploid
Disomi (normal) 2n AA BB CC
Monosomi 2n-1 AA BB C
Nulisomi 2n-2 AA BB
1) Sindroma Klinefelter
2) Sindroma Tripel-X
Definisi
Sindrom Triple-X adalah satu jenis variasi kromosom disebabkan oleh
perwujudan 3 kromosom X (trisomi) dalam gamet. Penderita
mempunyai fenotip perempuan. Sindrom Triple-X terjadi terjadi
akibat abnormalitas pembelahan kromosom menjadi gamet semasa
meiosis. Perempuan dengan keadaan ini (lebih kurang 0.1% populasi
perempuan) dan tidak memiliki risiko terhadap masalah kesehatan
lainnya. Kariotip penderita sindrom Triple-X mempunyai 47
kromosom.
3) Sindroma XYY
PENYEBAB
GEJALA
Pada saat lahir, bayi biasanya tampak normal, lahir dengan berat
dan panjang badan yang normal, tanpa kelainan fisik dan organ
seksualnya normal.
1) Sindroma down
1. Meringankan beban ibu dan bayi dari akibat kelebihan cairan pada
masa hamil tua.
2. Mendeteksi kondisi janin yang ada dalam rahim ibu itu sehat atau
cacat.
f. Cacat ginjal.
a) Cry du Chat
"Cri du chat" dalam bahasa Prancis berarti "teriakan kucing", dan kondisi itu
dinamakan demikian karena membuat bayi yang terkena menangis bernada tinggi
yang terdengar seperti suara seekor kucing. Tangisan ini terdengar segera setelah
bayi lahir dan berlangsung selama beberapa minggu, kemudian menghilang.
Sindroma ini ditemukan pada 1 diantara 20.000 dan 1 diantara 50.000 bayi.
Sindroma Cri Du Chat (Sindroma Tangisan Kucing, Sindroma 5p) disebabkan
oleh penghapusan bagian dari lengan pendek kromosom 5. Penyebab terjadinya
penghapusan ini tidak diketahui, tetapi pada sebagian besar kasus, diperkirakan
penyebabnya adalah hilangnya 1 keping kromosom 5 pada saat pembentukan sel
telur atau sperma. Kasus lainnya terjadi karena salah satu orang tua membawa
kromosom 5 yang telah mengalami translokasi (penyusunan ulang Individu).
Ciri-ciri:
b) Wolf-Hirschhorn syndrome
Kelainan ini disebabkan oleh penghapusan parsial dari lengan pendek kromosom
4. Individu yang mengalami kelainan Wolf-Hirschhorn syndrome memiliki ciri-
ciri terhambatnya pertumbuhan, keterbelakangan mental yang mendalam, dan
fitur wajah yang khas dengan luas hidung datar dan dahi yang tinggi.
c) Jacobsen syndrome
2.7.4.2 Duplikasi
2.7.4.3 Inversi
Kelainan ini jarang ditemukan.. Pada inversi, kromosom mempunyai urutan gen
yang terbalik karena terjadinya perputaran kromosom 180 r yang membentuk
loop, keludian loop tersebut putus dan bertaut kembali. Biasanya kelainan ini tifak
menyebabkan perubahan fenotip. Inversi dapat dikategorikan menjadi Inversi
Parasentrik bila sentromer diluar loop ketika inversi terbatas pada satulengan
kromosom saja dan Inversi perisentrik bila sentromer di dalam loop. Ada 2
macam, yaitu :
2.7.4.4 Translokasi
Pada translokasi terjadi perubahan posisi segmen kromosom maupun urutan gen
yang terkandung pada kromosom itu (Ayala, dkk., 1984; Russel, 1992).
Translokasi disebut juga sebagai sebagai transposisi. Translokasi dibedakan
menjadi yang intrakromosom dan interkromosom.
Pada translokasi intrakromosom, perubahan posisi segmen kromosom itu
berlangsung di dalam satu kromosom, terbatas pada suatu lengan kromosom atau
antar lengan kromosom. Translokasi interkromosom dibedakan menjadi yang
nonresiprok dan resiprok. Pada translokasi interkromosomal yang nonresiprok ,
terjadi perpindahan segmen kromosom dari sesuatu kromosom ke suatu
kromosom lain yang nonhomolog. Pada translokasi interkromosomal yang
resiprok terjadi perpindahan segmen kromosom timbal balik antara dua
kromosom yang nonhomolog.
Pada individu-individu pengidap translokasi homozigot, dampak genetika
dari translokasi adalah berupa perubahan pautan gen. Fenomena semacam itu
terjadi pada translokasi intrakromosom maupun yang interkromosom (yang
nonresiprok maupun resiprok).
Dampak translokasi terhadap hasil meiosis berlangsung pada tipe
translokasi yang diidap. Pada beberapa kasus, beberapa gamet yang dihasilkan
juga mengalami duplikasi atau delesi, oleh karena itu seringkali tidak hidup,
salaah satu perkecualian adalah sindrom Down familial yang terjadi akibat
duplikasi yang disebabkan oleh translokasi. Dalam hal ini dikatakan
bahwa sindrom Down familial ini disebabkan oleh translokasi Robertson. Pada
translokasi Robertson yang memunculkan sindrom Down familial, lengan panjang
kromosom 21 bergabung dengan lengan panjang kromosom 14 atau 15
(Russel,1992).
Pada strain strain yang mengidap translokasi resiprok yang homozigot
meiosis berlangsung normal karena semua pasangan kromosom dapat bersinapsis
menghasilkan bivalen. Akan tetapi pada strain strain yang mengidap translokasi
resiprok yang heterozigot, meiosis berlangsung tidak normal; terbentuk
konfigurasi serupa salib pada profase I karena kromosom-kromosom homolog
perlu berpasangan.
Bentukan serupa salib tersebut terdiri dari 4 kromosom yang berpasangan.
Dalam hal ini tiap kromosom homolog sebagian terhadap 2 kromosom lain. Lebih
lanjut tergantung bagaimana kromosom mengalami segregasi, ada 3 jalur
alternatif yang menghasilkan bentukan yang tampakseperti lingkaran dan seperti
angka 8 pada metafase I. Segregasi pada anafase I dapat berlangsung melalui 3
cara yang berbeda, menghasilkan 6 tipe gamet. Dari keenam tipe gamet itu, 2
diantaranya fungsional karena mengandung pasangan kromosom yang normal
sedangkan satu gamet lainnya mengandung pasangan kromosom yang sudah
mengalami translokasi resiprok. Keempat tipe gamet lain seringkali tidak
fungsional karena masing-masing mengandung kromosom yang telah mengalami
duplikasi dan delesi.
2.8 Penyakit yang Diturunkan Autosom
2.8.1 Albino
1. Mempunyai kulit dan rambut abnormal yaitu berwarna putih susu atau
putih pucat.
2. Memiliki iris merah muda atau biru dengan pupil merah (tidak
semua).
p : pp x Pp
normal polidaktili
F1 : Pp = polidaktili (50%)
Pp = normal (50%)
2.8.3 Fenilketonuria
Fenilketonuria adalah gangguan desakan autosomal genetis yang
dikenali dengan kurangnya enzim fenilalanina hidroksilase ( PAH ).
Enzim ini sangat penting dalam mengubah asam amino fenilalanina
menjadi amino tirosina. Jika tubuh kekurangan PAH, fenilalanina kan
mengumpul dan berubah menjadi fenilketon, yang bisa dideteksi dari
urin.
2.8.4 Thalasemia
Grafik Thalasemia
2.8.6 Anonychia
Penyakit anonychia yaitu kelainan pada jari, sehingga tidak
terdapat kuku pada jari. Disebabkan oleh gen dominan Ac, sedangkan
alelnya ac tidak menimbulkan kelainan (nornal).
1) Hemofilia
XHXH Wanita -
Normal
XHXh Wanita -
Pembawa Karrier
XhY Pria -
Hemofilia
Jadi, kemungkinan anaknya 75% normal (terdiri dari 25% wanita normal, 25%
wanita normal carrier, dan 25 % laki-laki normal) dan 25% menderita hemofilia
(pada anak laki-laki).
1. Buta Warna
Buta warna merupakan kelainan genetik atau bawaan yang diturunkan dari
orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebut sex linkage , karena
kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya kromosom Y tidak membawa
faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita buta warna pada
laki dan wanita. Seorang wanita terdapat istilah 'pembawa sifat' hal ini
menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta warna. Wanita
dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelainan buta warna
sebagaimana wanita normal pada umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat
berpotensi menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada
kedua kromosom X mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tersebut
menderita buta warna.
Untuk lebih jelas dapat mengamati tabel pewarisan buta warna pada manusia.
Normal X XX XY XcbX XY
X XX XY XcbX XY
X XX XY XcbX XY
Keterangan :
Contoh : Seorang laki-laki penderita buta warna (cb) merah dan hijau beristrikan
wanita normal, tetapi pembawa sifat buta warna (carrier).
Jadi, kemungkinan anaknya 50% normal (terdiri dari 25% wanita normal dan 25
% laki-laki normal) dan 50% anak menderita buta warna (terdiri dari 25% wanita
buta warna dan 25 % laki-laki buta warna).
2. Anodontia
Anodontia adalah kelainan yang menyebabkan penderita tidak memiliki gigi
(ompong). Kelainan ini dibawa oleh kromosom X dan muncul dalam keadaan
resesif.
Contoh : seorang wanita normal carier menikah dengan seorang laki-laki normal
Jadi, kemungkinan anaknya 75% normal (terdiri dari 25% wanita normal, 25%
wanita normal carrier, dan 25 % laki-laki normal) dan 25% menderita anadontia
(pada anak laki-laki).
3. Distrofi Otot
Distrofi otot ditandai dengan makin melemahnya otot otot dan hilangnya
koordinasi. Kelainan ini terjadi karena tidak adanya satu protein
otot penting yang disebut distrofin, yang terletak pada lokus yang spesifik pada
kromosom X.
4. Sindrom Fragile X
Nama sindrom fragile diambil dari penampakan fisik kromosom X yang tidak
normal.Bagian kromosom X yang mengalami konstriksi (pelekukan)dibagian
ujung lengan kromosom yang panjang. Dari semua bentuk keterbelakangan
mental yang disebabkan oleh faktor genetik, bentuk yang palingumum adalah
fragile.
5. Sindrom Lesch-Nyhan
6. Hypertrichosis
7. Weebed Toes
Weebed Toes disebabkan oleh gen resesif wt sehingga tumbuh kulit di antara
tangan atau kaki mirip dengan kaki katak atau burung air.
8. Hystrix gravior