Anda di halaman 1dari 21

PRINSIP-PRINSIP

PERUBAHAN PERILAKU

PRINSIP-PRINSIP
PERUBAHAN PERILAKU
A. PROSES PERUBAHAN PERILAKU
Menurut Kelman, (1958) perubahan perilaku
bagi individu terjadi secara bertahap yaitu:
1.Perilaku Individu karena Kepatuhan
(Compliance)
2.Perilaku individu karena ingin Meniru
(Identification).
3.Perilaku individu karena Menghayati
Manfaatnya.(Internalization)

Perilaku Individu Karena Kepatuhan


(Compliance):
Pada awalnya Individu mematuhi
anjuran/instruksi petugas tanpa
kerelaan untuk melakukan tindakan
tersebut dan seringkali karena ingin
menghindari hukuman/sanksi jika dia
tidak patuh, atau untuk memperoleh
imbalan yang dijanjikan jika dia mematuhi
anjuran tersebut.

Tahap ini biasanya bersifat sementara


artinya tindakan ini dilakukan selama
masa pengawasan petugas,bila
pengawasan mengendur/hilang, perilaku
itupun ditinggalkan
Mis : Pus yang ikut menjadi akseptor KB
hanya karena takut ditegur lurahnya,
maka begitu pindah rumah kedaerah lain,
mungkin sama sekali dia tidak akan lagi
meneruskan menjadi akseptor KB.

Perilaku Individu Karena Ingin Meniru


(Identivication)
Perilaku terbentuk semata-mata hanya ingin menjaga
hubungan baik dengan petugas atau toko yang
menganjurkan perubahan perilaku tsb(change agent)
Biasanya perilaku timbul karena merasa tertarik atau
mengagumi toko tsb, shg ingin menirukan tindakannya
tanpa memahami arti & manfaat dari tindakan tsb.
Motivasi untuk mengubah perilaku individu dlm tahp ini
lebih baik dari Compliance, namun motivasi ini blm
dapat menjamin kelestarian perilaku itu karena
individu belum dapat mengkaitkan perilaku tsb dgn
nilai2 lain dlm kehidupannya shg jk ditinggalkan oleh
toko idolanya itu mk dia merasa tdk perlu lg
melanjutkan perilaku tsb

Perilaku Individu Karena Menghayati


Manfaatnya (Internalization) adalah
Suatu perilaku yang terbentuk dari seorang
individu dimana perilaku itu dianggap bernilai
positif bagi diri individu itu sendiri dan
diintegrasikan dengan nilai2 lain dari hidupnya.
Internalisasi ini dapat dicapai jika petugas kes
merup tokoh yang dapat dipercaya (kredibilitas
tinggi) yang dapat membuat individu atau masy
sasaran memahami makna dan penggunaan
perilaku baru itu serta membuat mereka mengerti
akan pentingnya perilaku tersebut bagi kehidupan
mereka sendiri.

Internalisasi ini tidaklah mudah dicapai


sebab diperlukan kesediaan individu/
masyarakat sasaran untuk mengubah
sistem nilai dan kepercayaan mereka
agar menyesuaikan diri dengan nilai
yang baru.
Internalisasi merupakan perilaku yang
timbul bersumber dari dalam diri
individu sendiri.

B. STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU :

Berdasarkan Proses Perubahan Perilaku


Kesehatan, Kelman bersama Warwick
mengembangkan tipologi dari strategi untuk
melakukan intervensi sosial.
Jenis2 strategi dapat disusun membentuk
suatu skala kontinuum, mulai dengan
strategi yang membatasi kebebasan
individu, sampai dengan yang memberikan
kebebasan kepada individu untuk
menentukan pilihannya berdasarkan
kemauan sendiri (Faden, 1982).

Jenis-jenis Strategi Perubahan Perilaku :


1.Strategi Paksaan,(Coercion) yang terletak di
awal skala, memaksa individu/ kelompok
untuk melakukan suatu tindakan dengan
ancaman sanksi yang berat, yaitu akan
menghilangkan hak individu atas hal/ barang
yang tinggi nilainya (tidak mendapat makan,
dipotong gajinya, atau dicabut haknya untuk
memperoleh rumah) jika individu itu tidak
bersedia mematuhi paksaan tersebut.

2.Strategi Manipulasi yaitu mengubah


situasi lingkungan fisik sedemikian rupa
sehingga individu/ kelompok tidak
mempunyai pilihan lagi selain daripada
mematuhi peraturan yang baru.
Misalnya :
Memagari jalan raya dengan pagar besi
tinggi sehingga penyeberang jalan
terpaksa mempergunakan jembatan
penyeberangan atau tanpa disadari oleh
individu tersebut.
Bidan menindak bumil yang tidak pernah
ANC untuk tidak diberi pertolongan pada
saat melahirkan.

3.Strategi Persuasi
memberikan kebebasan lebih besar
kepada individu/kelompok
Dalam strategi ini seorang (petugas
kesehatan) berusaha menggunakan
pengaruh pribadinya untuk mengubah
sikap/perilaku orang lain (pasien)
melalui : Diskusi, Argumentasi,
mendengarkan pendapat masingmasing, dan lain-lain.

Individu sebagai objek perubahan


diberikan hak dan kesempatan untuk
mengemukakan pendapat dan keberatan
tentang perilaku yang dianjurkan
pendapat itu dipertimbangkan oleh
petugas, sehingga tindakan yang
dianjurkan dapat dimodifikasi sesuai
dengan permintaan individu.
Oleh karena individu merasa bahwa
pandangannyn didengarkan, maka
biasanya dia akan cenderung menerima
perubahan yang telah dimodifikasikan
sesuai dengan permintaannya tersebut.

4. Strategi Fasilitasi (Facilitation).


Dalam strategi ini individu/kelompok sasaran
diberi kebebasan untuk menentukan sendiri
perilaku yang ingin dituju dan petugas
kesehatan hanya membantu mereka untuk
mencapai tujuan tersebut.
Strategi ini baru dapat dilaksanakan jika tujuan
yang ditentukan individu sesuai dengan tujuan
petugas kesehatan. dengan kata lain,
individu/kelompok harus memilikii kesadaran
kesehatan yang tinggi sehingga tidak perlu lagi
dipengaruhi pendapatnya oleh petugas
kesehatan.

Biasanya strategi paksaan dan manipulasi


kesehatan digunakan bagi masyarakat
yang tingkat pendidikannya tidak tinggi
dan kurang kesadarannya akan
kesehatan, serta untuk menanggulangi
penyebaran penyakit akut.
Biasanya bila individu ikut serta
merumuskan tujuan kelompok/kegiatan
bersama, dia akan merasa lebih
bertanggung jawab untuk
melaksanakannya karena dia merasa ikut
memiliki atau ikut menjadi bagian dari
kelompok/kegiatan tersebut.

Dalam hal ini kesediaan individu untuk


menyetujui tujuan klp itu tergantung dari
beberapa faktor (Krech et al, 1962) :
1 Relevansi dari tujuan kelompok itu dengan
keinginan individu (orang yang ingin beramal
melalui suatu kegiatan sosial tidak akan
setuju jika kegiatan tersebut menarik banyak
laba untuk kepentingan komersial)
2. Kejelasan tujuan; keeratan interaksi
kelompok
(solidaritas kelompok memaksa
kepatuhan kepada norma kelompok);
3. Keterlibatan individu dalam merumuskan
tujuan tersebut.

KONSEP PERILAKU
DAN PERILAKU KESEHATAN
A.Batasan Perilaku;
Dari segi biologis Perilaku ad/ suatu kegiatan atau
aktifitas organisasi (makhluk hidup) yang
bersangkutan
Perilaku manusia ad/ semua kegiatan a/ aktifitas
manusia, baik yang diamati langsung maupun yg
tidak diamatio/ pihak luar.
Skinner (1993), ahli Psikologi merumuskan bhw:
Perilaku merupakan respons a/ reaksi seseorang thdp
stimulus (rangsangan dr luar) oleh karena perilsaku
ini terjadi mll proses adanya stimulus thdp organisme
dan organisme dpt merespons shg teori ini disebut :
Teori S-O-R a/ Stimulus-Organisme-Respons

Skinner membedakan 2 respons yakni:


1. Repondent Respons atau Reflexive, yakni respons yg
timbul karena rangsangan (stimulus) tertentu yg disebut
Eliciting Stimulation karena menimbulkan Respons
Stimulus Tetap.
Mis: Makanan lesat menimbulkan keinginan untuk
makan,cahaya terang menyebabkan mata tertutup dsb
Respon ini jg mencakup perilaku emosional, mis: mendengar
berita musibah mejadi sedih/menangis, lulus ujian
meluapkan kegembiraan dan sebagainya.
2. Operan Respons atau Instrumental Respons, yakni
respons yg timbul dan berkembang kmdn diikuti o/ stimulus
a/ rangsangan tertentu yg disebut Reinforcing Stimulation
atau Reinforcer.
Mis: Seorang petugas kesehatan melaksanakan tugas
dgn baik (respons thdp uraian tugas) kmdn
diberikan penghargaan o/ atasannya (Stimulus
baru),
maka petugas kesehatan tsb akan
melaksanakan
tugasnya lebih baik lagi.

Dilihat dr bentuk respons terhadap stimulus maka perilaku


dibedakan menjadi 2 bagian yt:
1.

Perilaku Tertutup (Cover Behavior) yt : Respons


seseorang thdp stimulus dlm bentuk terselubung (Tertutup),
respons thdp stimuluis tsb msh terbatas pd perhatian,
persepsi,pengetahu an/kesadaran dan Sikap yg terjadi pd org
yg menerima stimulus tsb shg blm dpt diamati scr jls o/ org lain
sebab itu dsb Cover Behavior mis : Seorg ibu hamil tahu
ptgnya periksa kehamilan,seorg pemuda tahu bhw HIV/AIDS dpt
menular mll hub seks, dsb
2. Perilaku Terbuka (Over Behavior) yt : Respons seseorg erthdp
stimulus dlm btk tindakan nyata (Terbuka), respons thadap
stimulus tsb sdh jelas dlm bentuk tindakan nyata yg dgn
mudadpt diamati oleh orang lain karena itu disebut Over
Behavior Mis:
o Bumil melakukan ANC
o Ibu mbw anaknya imunisasi ke Puskesmas
o Persalinan ditolong oleh Nakes
o Deteksi Dini / Pap Smear
o Pend TB minum secara teratur dsb

B. Perilaku Kesehatan
Skinner memberikan btsan bhw Perilaku Kes ad/ suatu respons seorg
(organisme) thdp stimulus/objek yg berkaitan dgn sakit & penyakit, sitem
pelay kes, makanan & minuman serta lingkungan.berdsrkan btsan tsb
perilaku kes diklasifikasikan menjadi 3 klpk yt:
1. Perilaku Pemeliharaan Kes (Health Maintanance) ad/ perilaku a/ usaha
seorg u/ mlihara a/ menjaga kes-nya agar tdk skt & usaha u/
memperoleh kesembuhan bila mereka sakit. Perilaku pemeliharaan kes
ini terdiri dr 3 kelompok yakni:
Perilaku Prevetif, yakni perilaku pencegahan dan penyembuh an peny bl skt
serta pemulihan kes bila telah sembuh dr penyakit.
Perilaku Promotif, yakni Perilaku peningkatan kes, bila seseoanrg dlm
keadaan sehat.
Perilaku gizi (Makanan & Minuman). Ini dpt mlihara dpt meme lihara &
meningkatkan kes sorg, ttp sblknya mknan &mnman dpt mjadi penyebab
menurunnys kes bahkan dpt mendatangkan penyakit.

2. Perilaku Pencarian dan pgunaan sistim fasilitas pelkes atau perilaku


pencarian pengobatan (Health Seeking Behavior). Perilaku ini
menyangkut upaya tindakan seseorang pd saat menderita peny a/
kecelakaan yg mana mrk mulai mobati sendiri (Self Treatment) sampai
mencapai pengobatan keluar negeri.
3. Perilaku Kes Lingkungan yt bagaimana sorg merespons bk lingk fisik
maupun sosial budaya shg linklgk tsb tdk mpengaruhi kes-nya.

Bekker, 1997 mengklasifikasikan perilaku


kesehatan sbb:
a) Perilaku Hidop Sehat adalah perilaku yg berkaitan
dgn upaya seseorangorg untuk mempertahankan &
meningkatkan kesehatannya mencakup : menu
seimbang, olah raga teratur, tidak minum miras &
narkoba, istirahat yg cukup, pengendalian stress,
gaya hidup yg positip bagi kesehatan,
b) .Perilaku Sakit (Illness Behavior), perilaku ini
mencakup respons terhadap sakit & penyakit,
persepsi tentag sakit,pengetahuan tentang
penyebab, gejala penyakit & pengobatan penyakit.
c) Perilaku Peran Sakit (The Sick Role Behavior)
meliputi :
Tindakan memperoleh penyembuhan
Mengetahui fasilitas atau sarana
pel/penyembuhan penyakit
Mengetahui hak & kewajiban orang sakit.

C. Determinan Perilaku adalah faktor2 yg


mebedakan respons terhadap stimulus yg
berbeda. Determinan perilaku ini dibedakan
atas:
Determinan atau faktor Internal, yakni karasteristik
orang yg bersangkutan
Determinan atau faktor Eksternal, lingkugan baik
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,politik, dll
Benyamin Bloom (1908), ahli psikologi mebagi
perilaku manusia kdlm 3 domain, ranah, kawasan:
Kognitif Cognitive)
= Pengetahuan
Afektif (Affective)
= Sikap
Psikomotor (Psykomotor) = Praktek

Anda mungkin juga menyukai