Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/ 2021

PRODI MAGISTER ILMU BIOMEDIK FK UNISSULA


VISCERAL OBESITY

Penyusun :
Rheza Rizaldy
NIM : MBK2016010210

Penguji :

Prof. Dr. dr. H. Taufiqurrachman N, M.Kes, Sp.And (K)


UJIAN MID SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021
PRODI MAGISTER ILMU BIOMEDIK FK UNISSULA

==========================================================================
Mata Kuliah : Visceral Obesity
Semester : II (Dua)
Hari/ Tanggal : Kamis, 27 Mei 2021
Penguji : Prof. Dr. dr. H. Taufiqurrachman N, M.Kes, Sp.And (K)

Kasus:
Seorang pria yang tampak tua, usia 50 th, gemuk (lingkar perut 112 cm). Saat ini mengeluh
gairah dan kekuatan fisiknya menurun. Hasil pemeriksaan gula puasa menunjukkan 150 mg%
(puasa), sedangkan gula darah 2jam sesudah makan 110 mg%, cholesterol total 400, LDL 365,
dan HDL 35, trilgliserid 200 mg%, dan kadar testosteron 300 mg/dl.
Soal
1. Menurut saudara, berdasarkan keluhan dan tanda yang ada pada orang tersebut, apa yang
sedang dialami oleh orang tersebut? Ceritakan dengan sistematis (pathogenesis)
bagaimana bisa terjadi.

Pria diatas mengalami Male Obesity Secondary Hypogonadism (MOSH) yaitu penurunan
produksi testosterone oleh testis yang disebabkan oleh obesitas. Orang dengan obesitas
memiliki jumlah sel adiposit berlebih yang menyebabkan ekspresi berlebihan enzim
aromatase. Enzi mini berfungsi untuk mengkonversi androstenedione menjadi estrone
dan testosterone menjadi estradiol. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar estrogen di
dalam tubuh sehingga terjadi penurunan produksi leutinizing hormone (LH). Penurunan
LH menyebabkan berkurangnya aktivitas sel Leydig untuk memproduksi testosterone.

Selain itu, pada obesitas terjadi resistensi leptin akibat peningkatan produksi leptin
yang berlebihan oleh sel adiposit. Resistensi leptin menyebabkan penurunan aktivitas
aksis hipotalamus-pituitary. Sel adiposity yang berlebih juga menyebabkan peningkatan
kadar IL-6 dan TNFα yang juga menyebabkan penurunan aktivitas aksis hipotalamus-
pituitari.

Pada orang yang diet tinggi kalori dan lemak terjadi perubahan microbiota usus dan
rusaknya sawar mukosa yang menyebabkan masuknya bakteri gram negative dengan
endotoksin lipopolisakarida (LPS) ke dalam aliran darah. LPS menyebabkan penurunan
sekresi LH dan GnRH. LPS juga dapat menempel pada reseptor TLR4 di sel Leydig yang
menyebabkan penurunan produksi testosterone.
2. Ceritakan dengan singkat bagaimana mekanisme peningkatan kadar gula darah puasa
dan LDL pada penderita tersebut, faktor apa yg menjadi dasar?
Pada obesitas terdapat peningkatan kadar lipid pada darah terutama free fatty acid
(FFA) dan trigliserid. Free fatty acid berlebih yang di dalam sel dimetabolism menjadi
acetyl CoA dan citrate yang merupakan inhibitor pyruvate dehydrogenase dan
phosphorfuctose kinase , dua enzim utama yang bekerja pada proses glikolisis. Hal ini
menyebabkan kadar glukosa dalam sel meningkat, sehingga terjadi penurunan uptake
glukosa ke dalam sel. FFA dalam sel juga dapat mengaktifkan upfolded protein response
(UPR) yang selanjutkan mengaktivasi c-jun N-terminal Kinase (JNK) or the inhibitor of
NF-KB kinase (IKKB) yang selanjutnya menghambat aktivitas insulin.
Pasien dengan obesitas juga mengalami inflamasi kronis akibat produksi (TNF􀀁),
interleukin-6 (IL-6), dan C-reactive protein yang dihasilkan oleh makrofag di jaringan
adiposa. Mediator inflamasi tersebut meningkatkan aktivitas c-jun N-terminal Kinase
(JNK) or the inhibitor of NF-KB kinase (IKKB) yang dapat menghambat aktivitas sinyal
insulin.
Hipertrigliseridemia menyebabkan kadar kolesterol dalam LDL berkurang sedangkan
kadar TG dalam LDL meningkat akibat peningkatan aktivitas cholesterylester-transfer-
protein (CETP). TG dalam LDL yang tinggi di hidrolisa oleh lipase dalam hati sehingga
membentuk small dense LDL.

3. Kadar testosteron pada penderita tsb adalah 300 mg/dl, bagaimana pengaruh kadar
testosteron tsb terhadap lemak perut? Uraikan dengan singkat.
Visceral adipose tissue (VAT) memiliki banyak reseptor androgen yang memiliki efek
upregulasi adrenorecptor yang mengkativasi lipolysis. Peningkatan aktivitas
adrenoreseptor dapat menstimulasi lipolysis akibat katekolamin. Testosterone juga
dapat menurunkan akumulasi lemak sentral dengan cara menghambat enzim
lipoprotein lipase (LPL) di dalam sel adiposa. Apabila kadar testosterone dalam tubuh
menurun, terjadi downregulation adrenoreceptor yang menyebabkan penurunan
aktivitas lipolysis yang diinduksi oleh katekolamin serta akumulasi lemak sentral akibat
peningkatan aktivitas LPL dalam sel adiposa.

Anda mungkin juga menyukai