HALAMAN JUDUL
Skripsi
untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai gelar Sarjana Kedokteran
Diajukan Oleh :
30.101.306887
FAKULTAS KEDOKTERAN
SEMARANG
2017
INTISARI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
perkembangan yang sangat pesat. Stem cell digunakan oleh para peneliti
manusia (Ahmad, 2008). Mesenchymal Stem cell (MSC) adalah sel yang
serta penyebab penting dan umum dari cedera dan kematian sel (Kumar et
al, 2005). Sel yang mengalami kerusakan akan berupaya survive dengan
Factor (PDGF) (Kwon et al, 2013). PDGF adalah faktor protein atau
1
2
Infarction (22,9%), graft versu host disease (16,0%), brain injury (0,4%),
faktornya oleh karena tidak berfungsinya MSC atau MSC tidak aktif. Hal ini
dan kematian.
MSC dapat diperoleh dari berbagai faktor seperti dari darah tepi,
MSC yang diisolasi dari umbilical cord (Berk et al, 2010). MSC akan
regenerasi pada terapi dengan MSC yang dapat menimbulkan kerugian pada
pasien. Saat kondisi homing, reseptor akan berikatan dengan TNF-α yang
Dengan adanya kerja hipoksia, MSC akan terjadi stress DNA dan akan aktif
Factor Alpha (TNF-α) dan interferon gamma (IFN-γ) yang bisa merangsang
cara diferensiasi, yaitu dengan mengaktifkan sel progenitor yang sudah ada
dan induksi, yaitu dengan mengaktifkan hemopoetik stem sel inaktif yang
al, 2013). Meningkatnya penelitian terkait dengan stem cell dipicu karena
dibandingkan kontrol
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
Platelet-derived growth faktor (PDGF) merupakan mitogen
yang kuat untuk mesenchymal stem cell, termasuk sel glial dan sel
dari beberapa ligan, PDGF-D, dan dua reseptor, PDGFR alpha dan
sejumlah besar sel termasuk makrofag, sel-sel endotel, dan otot polos
2.1.2. Mekanisme
Reseptor untuk PDGF, PDGFR dapat diklasifikasikan sebagai
6
7
(Blazevic et al, 2013). Efek akan meregulasi siklus sel dan ekspresi
beta; PDGFR beta merupakan kunci dari aktivitas sel stellate hati
2.1.3. Fungsi
PDGF yang mitogenik pada tahap perkembangan awal akan
dan beberapa fungsi dari jenis mesenchymal khusus dan migrasi sel,
sel. PDGF adalah elemen yang diperlukan dalam divisi seluler untuk
segala usia, termasuk yang telah lanjut usia. Stem cell memiliki dua sifat
penting yang sangat berbeda dengan sel yang lain, yaitu (1) stem cell
dalam waktu yang panjang. (2) Dalam situasi tertentu, stem cell dapat
diinduksi untuk menjadi sel dengan fungsi tertentu seperti sel jaringan
stem cell saraf (neural stem cell), stem cell kulit, stem cell jantung, stem
cell hati, stem cell fetal, stem cell kanker, dan lain lain. Sumber dari adult
stem cell dapat ditemukan di sumsum tulang, aliran darah, kornea dan
retina mata, gusi, hati, kulit, sistem pencernaan, dan pankreas (Halim et al,
2010).
1. Stem cell totipotent, berasal dari kata “Toti” yang berarti total adalah
jenis sel embrionik maupun dewasa, termasuk sel benih yaitu sel telur
2. Stem cell pluripotent, berasal dari kata “Pluri” yang artinya jamak
menjadi beberapa sel dewasa namun tidak semua jaringan atau sel
dalam tubuh.
4. Stem cell unipotent, berasal dari kata “Uni” yang berarti tunggal
adalah stem cell yang hanya dapat menghasilkan satu jenis sel
dari bagian dalam sel dan dikultur secara in vitro. Stem cell embrional
organisme dewasa, seperti sel-sel darah, sel-sel otot, sel-sel hati, sel-
dengan sel somatik gonad dan kemudian menjadi sel germinal. Sel
termasuk stem sel yang berasal dari sel germinal primordial dari
janin berumur 5-9 minggu. Stem sel jenis ini memilki sifat
pluripotensi.
Fetal stem cell adalah sel primitif yang dapat ditemukan pada
menjadi sel neuron dan sel glia (sel-sel pada sistem saraf pusat).
Adult stem cell merupakan stem cell yang diisolasi dari jaringan
menjadi sel yang tepat sesuai dengan jaringan di sekitarnya (Aini et al,
2008).
12
Cell (HSC) atau stem sel hematopoietik, yaitu stem cell pembentuk
darah yang dapat membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan
keping darah yang sehat. Sumber HSC adalah sumsum tulang, darah
tepi, dan darah dari tali pusar. Pembentukan stem sel hematopietik
Mesenchymal Stem Cell merupakan satu dari stem cell dewasa yang
yang memiliki fungsi yang spesifik dalam tubuh. Pada stem cell ini
jenis sel penyusun jaringan ikat yang lainnya. Tetapi, Mesencymal Stem
13
2006).
pertumbuhan sampai pada signal molekuler, sitokin yang bisa memacu dan
berkomunikasi dengan sel yang lainnya atau dengan sel itu sendiri dan
mepunyai sifat parakrin yaitu menstimulasi sel yang lainnya untuk menjadi
aktif di dalam proses penyembuhan. Itu adalah awal aktifitas sel yang
homing yaitu sel bisa berhenti di sel atau jaringan bahkan organ target,
2.4. Hipoksia
2.4.1. Definisi
Hipoksia adalah dimana terjadi defisiensi oksigen, yang dapat
- Hipoksia sirkulatoris
- Peningkatan kebutuhan O2
bebas.
18
Necrosis Factor (TNF-α) (Berk et al, 2010). Saat berperan aktif, MSC akan
(PDGF) (Kwon et al, 2013). Hal yang sama juga terjadi pada hipoksia.
melalui stress DNA dengan melepaskan HSP. Heat Shock Protein (HSP)
keadaan infeksi maupun stress seluler (Osterud dan Bjorklid, 2003). HSP
dikeluarkan oleh sel-sel yang telah rusak dan menempati permukaan sel.
Adanya HSP pada permukaan sel ini memberi tanda bahwa telah terjadi
tekanan dan kerusakan pada sel (Jolly dan Marimoto, 2000). Dengan HSP
yang keluar maka dapat menyebabkan proses transkripsi dna molekul yang
dilepas ke ekstraseluler.
19
Stress MSC
Stress DNA
Transkripsi
pH
CO2
2.8 Hipotesis
METODE PENELITIAN
dihipoksia
Factor (PDGF)
Skala : Rasio
21
22
jam.
(pg/ml).
Skala : Rasio
Suhu 37°C
23
PH 7 (normal)
2. Pipette filler
4. Cryotube 1 ml
5. Inverted microscope
6. CO2 cylinder
7. Scissor
8. Pinset
10. Thermostirrer
11. Sentrifuge
14. Dish
15. Flask
16. Chamber
19. Imunocytochemistry
2. NaCl 0.9%
3. FBS
5. Medium dMEM
6. Alkohol 70%
7. Fungizon 0.5%
8. Streptomisin-penicilin 1% (penstrep)
9. PBS
10. Aquadest
25
mm.
10. Amati tiap 24 jam, untuk melihat ada sel yang keluar dari spot
explan).
11. Ganti medium tiap 2-3 hari sekali dengan cara membuang
menjadi 5 ml.
13. Setelah 24-72 jam dari munculnya sel explan, sel yang
dengan cara:
Buang supernatant.
3. Ganti setengah medium tiap 2-3 hari sekali sampai sel konfluens
80%.
27
dipindahkan ke coverslip.
micropipette.
glass.
hitung.
∑n
x 104 x Pengenceran
4
3.5.5. Prosedur Hipoksia
1. Siapkan chamber
sampel.
dan untuk homogenitas variannya dilakukan uji Leuvene statistic, bila data
Kontrol Chamber
Oksigen 4%
Hipoksia MSC
Inkubasi 24 Jam
Sentrifuge 3000
RPM selama 10
menit
Ambil Supernatan
ELISA
Analisis Data
Semarang. Subyek dari penelitian ini adalah Mesenchymal Stem Cell (MSC),
kali: kelompok kontrol (K) yaitu MSC yang tidak mengalami proses hipoksia
(normoksia) dan kelompok perlakuan (P) yaitu MSC yang mengalami proses
sel selanjutnya sel ditaruh di dalam well. Untuk kelompok kontrol well yang
31
32
(a) (b)
sebesar 0,610 (p>0,05) untuk kelompok kontrol dan 0,092 (p>0,05) untuk
kontrol dan perlakuan memiliki data yang terdistribusi normal (Tabel 4.1).
t df Sig. (2-tailed)
Hasil Equal variances
-17,931 4 0,000
assumed
34
(tabel 4.3.), menunjukkan nilai p=0,000 yang berarti lebih kecil dari α (0,05)
meningkatkan stress oksidatif , produksi dari growth factor dan molekul anti-
stress oksidatif yang terus menerus melalui produksi ROS yang merupakan
kaskade apoptosis (Kong et al, 2007). Penelitian ini sesuai dengan penelitian
(Ceradini et al, 2004; Youn et al, 2011). MSC yang berada pada daerah
2014). Pada penelitian ini peneliti membuat kondisi serupa dalam percobaan
dan proliferasi MSC serta produksi PDGF. PDGF merupakan mitogen yang
dan diferensiasi sel-sel dari MSC itu sendiri (Tsai et al, 2011).
waktu inkubasi selain 24 jam sehingga masih belum diketahui waktu inkubasi
yang tempat untuk meningkatkan kadar PDGF pada MSC yang mengalami
5.1. Kesimpulan
Mesenchymal Stem Cell yang dihipoksik terhadap kadar PDGF dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
(PDGF).
pg/ml.
pg/ml.
5.2. Saran
selain 24 jam.
37
DAFTAR PUSTAKA
Ahluwalia A., Tarnawski A.S., 2012, Critical role of hypoxia sensor - HIF-1α in
VEGF gene activation. Implications for angiogenesis and tissue injury
healing. Curr Med Chem 19(1):90-7.
Aini N., Setiawan B., Sandra. 2008, Karakteristik Biologis dan Diferensiasi Stem
Cell: Fokus pada Mesenchymal Stem Cell, CDK,161.
Bao P., Kodra A., Tomic-Canic M., Golinko M.S., Ehrlich H.P., Brem H., 2009,
The role of vascular Endhothelial Growth Factor in Wound Healing. J
Surg Res, 347-358.
Berk V.D., Jansen B.J.H., Kim G.C., Roelofs H., Figdor C.G., Adema G.J., 2010,
Mesenchymal stem cells respond to TNF but do not produce TNF,
Journal of Leukocyte Biology, 283-289.
Blazevic T., Schwaiberger A.V., Schreiner C.E., Schachner D., Schaible A.M.,
Grojer C.S., Atanasov A.G., Werz O., Dirsch V.M., Heiss E.H., 2013,
Lipoxygenase Contributes to Platelet-derived Growth Factor-induced
Activation of Signal Transducer and Activator of Transcription 3, J. Biol.
Chem 288 (49): 35592-603.
Braunwald E., 2006, Hypoxia and cyanosis, In: Braunwald E., Fauci A.S., Kasper
D.L., Hanser S., Longo D.L., Jameson J.L, Harrison’s principles of
internal
Crisostomo P.R., Wang Y., Markel T.A., Wang M., Lahm T., Meldrum D.R.,
2008, Human mesenchymal stem cells stimulated by TNF-alpha, LPS, or
hypoxia produce growth factors by an NF kappa B- but not JNK-
dependent mechanism, Am J Physiol Cell Physiol 294(3):C675–C682.
Dominici M., Le Blanc K., Mueller I., Slaper-Cortenbach I., Marini F., Krause D.,
Deans R., Keating A., Prockop Dj., Horwitz E., 2006, Minimal Criteria
for Defining Multipotent Stromal Cells. The International Society for
Cellular Therapy position statement., NCBI, 16923606
Halim, D., Murti, H., Sandra, F., 2010, Stem Cell Dasar Teori & Aplikasi Klinis,
Erlangga Medical Series, Jakarta
38
39
Heidaran M.A., Pierce J.H., Jensen R.A., Matsui T., Aaronsom S.A., 1990,
Chimeric alpha- and beta-platelet-derived growth factor (PDGF)
receptors definr three immunoglobulin-like domains of the alpha-PDGF
receptor that determine PDGF-AA binding specifity, J. Biol. Chem
265(31): 18741-4.
Jolly C., Marimoto R.I., 2000, Role of the Heat Shock Response and Molecular
Chaperones in Oncogenesis and Cell Death, Journal of the National
Cancer Institute, 92 : 1564-72
Joukov V., Pajusola K., Kaipainen A., Chilov D., Lahtinen I., Kukk E., Saksela
O., Kalkkinen N., Alitalo K., 1996, A novel vaskuler endothelial groeth
factor, VEGF-C, is a ligand for thr Flt4 (VEGFR-3) and KDR (VEGFR-
2) receptor tyrosine kinases, EMBO J 15(2): 290-298.
Jusuf A., 2008, Aspek Dasar Sel Punca Embrionik (Embryonic Stem Cells) Dan
Potensi Pengembanganya. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta.
Kong, Liu, Huo, Wang, Zhang, Gao, 2007, Cell multiplication, apoptosis, and
pAkt protein expression of bone messenchymal stem cells of rat under
hypoxia environment, JNMU 21;233-239.
Kumar V., Abas A.A., Fausto N., 2005. Robins and Cotran pathologic basis of
disease. 7th ed Philadelphia: Elsevier Saunders.
Kwon, Y.W., Heo S.C., Jeong G.O., Yoon J.W., Mo W.M., Lee M.J., Jang I.H.,
Kwon S.M., Lee J.S., Kim J.H., 2013. Tumor necrosis factor-α-activated
mesenchymal stem cells promote endothelial progenitor cell homing and
angiogenesis, Biochimica et Biophysica Acta (BBA) - Molecular Basis of
Disease, 1832(12).
40
Madrigal M., Rao K.S., Riordan N.H., 2014, A review of therapeutic effects of
mesenchymal stem cell secretions and induction of secretory
modification by different culture methods. Journal of Translational
Medicine 2014, 12:260
Marr R.A., Pet., Thomas R.M., Peterson D.A., 2010, Insights into Neurogenesis
and Aging: Potential Therapy for Degenerative Disease? Future
Neurology, USA, 527-541.
McKinnon R.D., Matsui T., Dubois-Dalcq M., Aaronson S.A., 1990, “FGF
modulates the PDGF-driven pathway of oligodendrocyte development,
Neuron 5 (5).
Nakanishi K., Tajima F., Nakamura A., Yagura S., Ookawara T., Yamashita H.,
Suzuki K., Taniguchi N., Ohno H., 1995, Effects of hypobaric hypoxia
on antioxidant enzymes in rats, J Physiol 489(Pt 3): 869–76.
Osterud B., Bjorklid E., 2003, Role of Monocytes in Atherogenesis, Physiol Rev
83 : 1069-112.
Paul H,. Krebsbach D.D.S., Robey P.G., 2002, Dental and skeletal Stem
Cells:Potential Cellular Therapeutics for Craniofacial Regeneration,
Journal of Dental Education 66:766-73
Setiawan B., 2006, Aplikasi Terapeutik Sel Stem Embrionik pada Berbagai
Penyakit Degeneratif, cdk, 153.
Tsai C.C., Chen Y.J., Yew T.L., Chen L.L., Wang J.Y., Chiu C.H., Hung S.C.,
2011, Hypoxia inhibits senescence and maintains mesenchymal stem cell
properties through downregulation of E2A-p21 by HIF-TWIST, Blood
117(2): 459–469]
Xin W., Yang X., Han Z., Qu F., Shao L., Shi Y., 2003, Mesenchymal stem cells:
a new trend for cell therapy. Acta Pharmacologica Sinica, May: 34: 747–
754.
Youn S.W., Lee S.W., Lee J., Jeong H.K., Suh J.W., Yoon C.H., Kim H.S., 2011,
COMP-Ang1 stimulates HIF-1α-mediated SDF-1 overexpression and
recovers ischemic injury through BM-derived progenitor cell
recruitment, Blood, 117:4376–4386.
Yu J.C., Li W., Wang L.M., Uren A., Pierce J.H., Heidaran M.A., 1995, Different
requirement of a motif within the carboxyl-terminal domain of alpha-
platelet-derived growth factor (alpha PDGF) receptor for PDGF focus
forming avtivity chemotaxis, or growth. J. Biol. Chem 270 (13): 7033-6.
41