ANATOMI FISIOLOGI I
Kelompok 5 :
Muslimah Dirayati 121430034
Amanda Moulidya Z 121430027
Maharani Jati K 121430053
Aruni Pra 121430001
Raymond Nissi Daud 121430072
Febrian Putra Fahrudin 121430076
Kelas : RC
A. Teknologi PROTAC
C. Kelebihan
E. Pengaplikasian Teknologi
Pengaplikasian PROTAC pada peradangan saraf berfungsi untuk meminimalisir
kerusakan pada sistem saraf yang disebabkan oleh peradangan atau inflamasi. Peradangan
atau inflamasi disebabkan oleh kerja protein BET yang membuat sel imun teraktivasi
bertraskripsi dengna gen inflamasi. Pengobtan pada pereadangan saraf dikerjakan oleh
protein BET. Protein BET selanjutnya akan disubtansi dengan PROTAC menjadi dBET1
yang tersusun atas phthalimide, ligan E3, dan ubiquitin ligase CRBN. dBET1 terhubung
dengan JQ1 sebagai penghambat selektif protein BET serta menempel pada pengikat
aslinya yaitu asetil lisin. Sistem ini bekerja ketika BET dan JQ1 yang disebar didegradasi
oleh proteasome. Penghalangan inflalmasi dapat terjadi bila terjadi degradasi BET oelh
dBET1 atau penghambatan BET oelh JQ1. Dengan demikian, efek berbahaya dari
mikroglia dapat berkurang dengan pemberian dBET1.
Protein BET serta PROSTAC dBET juga berperan dalam penyembuhan stroke
iskemik. Peranan BET dalam penyembuhan terkait dengan aktivitas histone
acetyltransferase yang mengatur transkripsi gen pemicu penyembuhan (Ma et al., 2021).
BAB III
METODE
Selain model klasik molekul PROTAC yang disebutkan di atas, ada bentuk lain dari
strategi degradasi protein, seperti lem molekul, LYTAC (chimaera penargetan lisosom),
dan AUTAC (chimera penargetan autophagy). Secara teori, PROTAC hanya menyediakan
aktivitas pengikatan, yang didorong oleh peristiwa daripada didorong oleh kepemilikan
tradisional, dan tidak secara langsung menghambat aktivitas fungsional protein target.
Karena dapat digunakan kembali, aktivitas PROTAC tingkat tinggi mungkin tidak
diperlukan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Saat ini, beberapa jenis produk degradasi protein telah diteliti dalam penelitian
penyakit neurodegeneratif dan kanker. Ini juga memiliki nilai aplikasi yang tinggi di bidang
tambahan, dan diharapkan berguna dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan
pengobatan penyakit sistem saraf yang target yang sesuai sulit untuk diidentifikasi. Dalam
beberapa tahun terakhir, molekul PROTAC semakin memasuki tahap penelitian klinis atau
pra-klinis. Selanjutnya, data mengenai ARV 110 dan ARV-471 telah menjanjikan. Penting
untuk terus-menerus memodifikasi dan menyaring senyawa potensial untuk meningkatkan
sifat farmakokinetiknya, dan untuk terus memverifikasi kemanjuran PROTAC dalam
praktik klinis. Realisasi dan penerapan teknologi PROTAC yang komprehensif
kemungkinan besar akan bermanfaat dalam mengobati berbagai jenis kanker yang sulit
disembuhkan dan penyakit sistem saraf.
B. Saran
2. Perluas jangkauan ligase E3 yang tersedia: diperkirakan ada lebih dari 600
ligase E3 dalam genom manusia. Namun, hanya sedikit yang telah digunakan
atau dikembangkan untuk PROTAC. Oleh karena itu, menemukan ligan baru
untuk ligase E3 kemungkinan akan menjadi fokus utama.
3. Pemilihan dan validasi target: Ini adalah salah satu pertimbangan terpenting
dalam pengembangan obat. Bahkan jika mungkin untuk menargetkan protein
bebas obat, tidak mungkin untuk memastikan bahwa semua protein akan
terdegradasi oleh teknologi PROTAC jika ligan tidak ada.
4. Menargetkan protein bebas obat: Sampai saat ini, sebagian besar protein yang
ditargetkan oleh teknologi PROTAC telah menjadi target obat yang dapat
dieksploitasi. Namun, teknologi PROTAC kemungkinan akan berguna dalam
menargetkan protein yang tidak dapat dieksploitasi untuk pengobatan
penyakit tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Bondeson DP, Mares A, Smith IE, Ko E, Campos S, Miah AH, Mulholland KE, Routly N,
Buckley DL, Gustafson JL, Zinn N, Grandi P, Shimamura S, Bergamini G, Faelth
Savitski M, Bantscheff M, Cox C, Gordon DA, Willard RR, Flanagan JJ, et al.
(2015) Catalytic in vivo protein knockdown by small-molecule PROTACs. Nat
Chem Biol 11:611-617.
Buckley DL, Raina K, Darricarrere N, Hines J, Gustafson JL, Smith IE, Miah AH, Harling
JD, Crews CM (2015) HaloPROTACS: Use of small molecule PROTACs to induce
degradation of halotag fusion proteins. ACS Chem Biol 10:1831-1837.
Ke Ma, X.-X. H.-M.-L. (2021). NEURAL REGENERATION RESEARCH. Proteolysis
targeting chimera technology: a novel strategy for treating diseases of the central
nervous system, 1946.
Lai, A., & Crews, C. (2017). Induced Protein Degradation : an emerging drug discovery
paradigm. Nat Rev Drug Discov, 101-114.
Lebraud, H., Wright, D. J., Johnson, C. N., & Heightman., T. D. (2016). Protein
degradation by in-cell self-assembly of proteolysis targeting chimeras. ACS central
science , 927-934.
Lu J, Qian Y, Altieri M, Dong H, Wang J, Raina K, Hines J, Winkler JD, Crew AP,
Coleman K, Crews CM (2015) Hijacking the E3 ubiquitin ligase cereblon to
efficiently target BRD4. Chem Biol 22:755-763.
Ma, K., Han, X.-X., Yang, X.-M., & Zhou, S.-L. (1944). Proteolysis targeting chimera
technology: a novel strategy for treating diseases of the central nervous system.
Neural Regeneration Research , 16(10).
Winter GE, Buckley DL, Paulk J, Roberts JM, Souza A, Dhe-Paganon S, Bradner JE
(2015) Drug development. Phthalimide conjugation as a strategy for in vivo target
protein degradation. Science 348:1376-1381
Zengerle M, Chan KH, Ciulli A (2015) Selective small molecule induced degradation of the
BET bromodomain protein BRD4. ACS Chem Biol 10:1770-1777.
Zou, y., Ma, D., & Wang, Y. (2019). The PROTAC technology in drug development. Cell
Biochem Funct, 21-30.