Anda di halaman 1dari 5

Nama : Hisrofita Wahyu Putri

NIM : 4820118015
Prodi : S1 Farmasi_Semester VI
Matkul : BIOTEKNOLOGI_Ibu Sulwiyatul M.Si

TUGAS 1 BIOREMIDIASI

Jelaskan 3 contoh spesifik dari aplikasi bioremediasi, termasuk organisme yang


terlibat dalam proses bioremediasi serta kelebihan dan kekurangan masing-
masing.

1. Bioremidiasi ( ex situ ) tanah terkontaminasi limbah B3 yang mengandung logam


berat.

Dari percobaan BIOREMIDIASI tersebut bahwa mikroorganisme yang


digunakan sangat cocok untuk mendegradasi logam - logam berat karena penurunan
yang cukup besar dari konsentrasi logam berat limbah yang diperlakukan.
Mikroorganisme yang mampu menyerap, mengikat maupun mendegradasi logam
berat tersebut adalah genus bacillus dan pseudomonas spesies lokal. Mikroorganisme
tersebut juga menyerap logam berat kedalam sel - selnya sehingga logam berat
tersebut tidak dapat bergerak kedalam tanah lebih jauh atau terbawa aliran air bawah
tanah.

2. Bioremediasi Air Laut Terkontaminasi Limbah Minyak


Minyak bumi adalah suatu campuran cairan yang terdiri dari berjuta-juta
senyawa kimia, yang paling banyak adalah senyawa hidrokarbon yang terbentuk dari
dekomposisi yang dihasilkan oleh fosil tumbuh-tumbuhan dan hewan (William,
1995).
Pencemaran hidrokarbon minyak bumi di lingkungan dapat diatasi dengan berbagai
cara. Salah satunya dengan menggunakan mikroorganisme yaitu bakteri. Beberapa
spesies bakteri tertentu dapat mendegradasi hidrokarbon yang mencemari lingkungan.
Degradasi dengan bakteri merupakan cara yang paling baik untuk mengatasi
pencemaran hidrokarbon karena tidak memiliki efek merusak lingkungan. Bakteri
pendegradasi dapat menurunkan,memecahkan serta menguraikan rangkaian-
rangkaian kompleks yang ada pada zat lain sehingga menjadi lebih sederhana.

Kelebihan : Mikroba yabg digunakan mampu menetralisasi air laut yang


terkontaminasi
Kekurangan : Menggunakan 1 macam mikroorganisme dalam penelitian ini
Belum lebih jelas lama waktu degradasi kadar minyak yang maksimal dalam proses
bioremediasi tersebut.

3. ioremediasi Lumpur Minyak (Oil Sludge)


Mekanisme pada penelitian bioremediasi lumpur minyak (oil sludge)dengan
penambahan kompos sebagai bulking agent pada prinsipnya bergantung pada jumlah
mikroba yang cukup untuk mendegradasikan minyak bumi melalui jalur metabolisme
mikroba yang mampu memproduksi enzim yang dapat mendegradasi bahan kimia
beracun sebagai senyawa sasarannya.
Adapun jenis mikroba/bakteri pengguna hidrokarbon, diataranya Achromobacter,
Acinetobacter, Aeromonas, Alcaligenes, Arthrobacter, Bacillus, Benecdea,
Brevibacterium, Corynebacteriu, Flavobacterium, Methylobacterium, Methylococcus,
Methyloctis, Methylomonas, Methylosinus, Micromonospora, Mycrobacterium,
Nocardia, Pseudomonas, Sprillum, Vibrio (Atlas dan Bartha, 1985).
Kelebihan : Waktu yang digunakan dalam penelitian cukup,
Kekurangan : Penelitian waktu yang digunakan masih kurang
Jelaskan tujuan dari penambahan fertilizer dan oksigen pada proses
bioremediasi suatu wilayah yang terkontaminasi.

Oksigen untuk penguraian limbah. Selain oksigen dan kompos lebih berperan
sebagai bulking agent

Apakah anda ingin tinggal di rumah yang dibangun tersebut? Berikan


pendapat/pertimbangan anda serta alasannya (lihat aspek lokasi, kontaminan,
sumber air, kesehatan, dll).

Iya saya ingin tinggal, karena dilihat dari pengertian Bioremediasi adalah proses
pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme. Bioremediasi
bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang
kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Metode bioremediasi
bersifat organik dan terbukti aman dan juga efektif untuk membersihkan tanah atau
wilayah perairan yang terpapar oleh limbah pertambangan atau industri seperti
minyak mentah, dalam kaitannya dengan proses eksplorasi dan produksi migas. Selain
digunakan untuk proses eksplorasi minyak bumi dan gas, bioremediasi telah
digunakan di berbagai aplikasi industri – industri lainnya, 

TUGAS 2 Materi Bioteknologi Medis

Teknik biologi molekuler dalam mengidentifikasi penyakit genetik pada janin


dan contohnya !

Biologi molekuler adalah salah satu cabang biologi yang merujuk kepada pengkajian


mengenai kehidupan pada skala molekul. Teknik dari biologi molekuler terdiri dari
tiga macam diantaranya :
1. Kloning ekspresiSunting

Salah satu teknik dasar biologi molekuler adalah kloning ekspresi, yang


digunakan misalnya untuk mempelajari fungsi protein. Pada teknik ini, potongan
DNA penyandi protein yang diinginkan ditransplantasikan ke suatu plasmid (DNA
sirkuler yang biasanya ditemukan pada bakteri; dalam teknik ini, plasmid disebut
sebagai vektor ekspresi). Plasmid yang telah mengandung potongan DNA yang
diinginkan tersebut kemudian dapat disisipkan ke dalam sel bakteri atau sel hewan.
Penyisipan DNA ke dalam sel bakteri disebut transformasi, dan dapat dilakukan
dengan berbagai metode, seperti elektroporasi, mikroinjeksi, dan secara kimia.
Penyisipan DNA ke dalam sel eukaryota.

2. Reaksi berantai polimerase (PCR)Sunting

Polymerase chain reaction ("reaksi [be]rantai polimerase", PCR) merupakan


teknik yang sangat berguna dalam membuat salinan DNA. PCR memungkinkan
sejumlah kecil sekuens DNA tertentu disalin (jutaan kali) untuk diperbanyak
(sehingga dapat dianalisis), atau dimodifikasi secara tertentu. Sebagai contoh, PCR
dapat digunakan untuk menambahkan situs enzim restriksi, atau untuk
memutasikan (mengubah) basa tertentu pada DNA. PCR juga dapat digunakan untuk
mendeteksi keberadaan sekuens DNA tertentu dalam sampel.

Contohnya : penyakit Thalassemia

Apa itu terapi gen? jelaskan perbedaan antara terapi gen in vivo dan ex vivo
serta contoh penyakit genetik yang diobati oleh masing-masing pendekatan
tersebut.

Terapi gen adalah suatu teknik terapi yang digunakan untuk memperbaiki gen-


gen mutan(abnormal/cacat) yang bertanggung jawab terhadap terjadinya
suatu penyakit.[1] Pada awalnya, terapi gen diciptakan untuk mengobati penyakit
keturunan(genetik) yang terjadi karena mutasi pada satu gen, seperti penyakit fibrosis
sistik.[2] Penggunaan terapi gen pada penyakit tersebut dilakukan dengan
memasukkan gen normal yang spesifik ke dalam selyang memiliki gen mutan.
[2] Terapi gen kemudian berkembang untuk mengobati penyakit yang terjadi
karena mutasi di banyak gen, seperti kanker.[2]Selain memasukkan gen normal ke
dalam sel mutan, mekanisme terapi gen lain yang dapat digunakan adalah
melakukan rekombinasi homolog untuk melenyapkan gen abnormal dengan gen
normal, mencegah ekspresi gen abnormal melalui teknik peredaman gen, dan
melakukan mutasi balik selektif sehingga gen abnormal dapat berfungsi normal
kembali.[1]

Jenis Terapi Gen


1. ex vivo. Sebagian sel darah atau sumsum tulang penderita diambil untuk dibiakkan
di laboratorium. Sel itu diberi virus pembawa gen baru. Virus masuk ke dalam sel dan
“menembakkan” gen baru tersebut ke dalam rantai DNA sel yang dituju. Sel tersebut
masih dibiakkan beberapa saat lagi di laboratorium. Setelah gen benar-benar
menyatu dengan selnya, kemudian sel tersebut dikembalikan ke dalam tubuh
penderita dengan cara disuntikkan ke dalam pembuluh darah.

2. in vivo. Virus pembawa gen disuntikkan ke dalam tubuh penderita. Virus yang
telah diprogram tersebut akan mencari dan menyerang sel yang dituju dengan cara
menembakkan gen baru yang dibawanya ke dalam sel. Peran virus ini kadang
digantikan oleh liposom atau plasmid sebagai vektor buatan.

Berikan definisi tentang farmakologi khususnya farmakogenomik dan jelaskan


bagaimana hal tersebut dapat mengubah layanan kesehatan di masa depan.

“ Konsep "satu orang, satu penyakit, satu gen, satu obat" akan menjadi tren yang
futuristik. Masa depan pengobatan menjadi makin canggih berkat kemajuan riset di
bidang genetik. Gefitinib, Herceptin, dan Warfarin adalah contoh produk
farmakogenomik. Riset dan terapi medis makin lama menjadi makin spesifik.
Respons penderita terhadap obat dipengaruhi faktor genetik. Alasan demi mencegah
efek samping terdengar klasik. Harga obat yang melambung tinggi membuat
problematika farmakogenomik makin unik.
Pada masa mendatang, obat bersifat makin spesifik. Bukan lagi satu obat untuk
banyak penyakit, melainkan satu individu, satu penyakit, satu gen, satu obat. Itu pun
masih memerlukan kajian metabolisme obat, biologi molekuler, dan genetika. Jelaslah
mengapa ada penderita yang perlu dua hingga tiga dosis, sementara yang lain cukup
dosis standar. Mengapa obat X bekerja dengan amat efektif pada pasien A, sementara
pada pasien B, obat X justru menimbulkan reaksi alergi obat. Badan Kesehatan Dunia
(WHO) telah menerapkan delapan tepat dan satu waspada di dalam PM, yakni tepat
diagnosis, tepat indikasi, tepat cara dan pemberian, tepat informasi, tepat pemilihan
obat, tepat pasien, tepat harga, tepat dosis, dan waspada efek samping obat.

PM ini salah satu faktor yang mendasari lahirnya farmakogenetik dan


farmakogenomik. Keduanya serupa namun tak sama. Bedanya, kalau farmakogenetik
berbicara tentang peran genetika pada respons obat atau studi tentang hubungan
antara varian gen individu dan variasi efek-efek obat. Sementara itu, farmakogenomik
mengungkapkan tentang ilmu pengetahuan yang membolehkan klinisi dan kalangan
medis untuk memprediksi respons obat berdasarkan keberanekaragaman genetika
(genom) pada individu. Jadi, cakupan farmakogenomik lebih luas daripada
farmakogenetik karena membahas tentang genom. Genom adalah kumpulan semua
DNA pada satu individu. “

Vaksin covid-19 sudah mulai diberikan pada masyarakat. Sebagai seorang


mahasiswa farmasi, bagaimana tanggapan anda? Perlukah vaksin ini diberikan?
Vaksin sangat dibutuhkan bagu semua masyarakat untuk meminimalisir gejala dan
penyebaran dari virus, jadi penyebaran vaksin sangat bagus dan baik bagi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai