Anda di halaman 1dari 5

TERAPI GEN

A. PENDAHULUAN Kemajuan dunia kedokteran mengalami kemajuan yang signifikan, salah satunya dengan dilakukannya beberapa clinical trial terutama tentang pengaplikasiannya dalam dunia kedokteran,perkembangan terhadap biologi sel dan molekuler tidak hanya tentang pemahaman biologi molekuler secara umum namuan sudah mencapai bagaimana memanipulasi gen yang sudah ada namun rusak untuk digantikan dengan gen yang normal yang dikenal sebagai terapi genetik yang mulai di perdalam sejak tahun 1990, terapi genetik adalah tehnik pendeteksian secara dini mengenai gen-gen yang rusak yang dianggap sebagai penyebab munculnya beberapa penyakit, dengan diketahuinya gen-gen yang rusak diharapkan bisa dilakukan transfer bahan genetik yang normal pada pasien, dengan demikian terapi genetik merupakan prosedur terapi yang mengedepankan pengobatan terhadap penyebab kausatifnya bukan mengobati gejalanya. Ada beberapa penyakit yang menaruh harapan besar terhadap perkembangan teknologi pengobatan dengan cara terapi genetik ini antara lain : syndrome down, kanker dan lain sebagainya, terlepas dari beberapa kontroversi akan kegagalan terapi gen beberapa dekade akhir-akhir ini yang diterapkan pada beberapa penyakit yang berakibat fatal, namun diharapkan kedepannya terapi gen terus mengalami perkembangan yang sangat bermanfaat di dunia kedokteran.

B. DEFINISI Terapi gen adalah metode pengobatan dengan cara memasukan atau mentransfer gen ke dalam tubuh pasien dengan tujuan mengantikan gen yang rusak karena bila gen yang rusak digantikan dengan gen yang normal bisa dipastikan akan dapat menghasilkan protein yang baik dan berfungsi sesuai kebutuhan yang diperlukan sel untuk melakukan metabolismenya dan mampu mengkompensasi berbagai kelainan genetik.

Ada beberapa pendekatan terhadap adanya penemuan terapi gen dalam dunia kedokteran antara lain : 1. Gen yang normal selipkan pada pita genom penderita sehingga dapat menggantikan fungsi gen yang tidak normal. 2. Gen abnormal digantikan dengan gen yang normal caranya dengan rekombinasi homolog. 3. Mereparasi gen yang abnormal dengan cara mutasi balik selektif terhadap gen yang abnormal tersebut . 4. Dilakukan pengaturan tranlasi yaitu dengan cara menginaktifasi gen yang abnormal melalui metode pemblokiran atau mengubah promoternya.(bambang irawan,2008) 5. Metode yang lain adalah metode pengendalian regulasi ekspresi gen yang abnormal yang lebih dikenal sebagai gen silencing(holmes,2003)

C. METODE TERAPI GEN Terapi gen dapat dilakukan dengan cara memasukan gen yang normal ke dapat tubuh pasien dengan tujuan agar dapat mengantikan fungsi dan peran gen yang rusak tersebut, namun muncul pertanyaan bagaimana cara memasukan gen yang normal tersebut, gen yang normal dapat disisipkan ke dalam pita gen yang rusak dengan bantuan vektor virus, yang sudah tentu virus ini sudah direkayasa bagaimana agar tidak bersifat pathogen ataupun bahaya terhadap pasien, ada beberapa virus yang dapat dijadikan sebagai vektor seperti adeno virus, rotavirus dan lain sebagainya yang tiap-tiap virus mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan dalam menjadi vector menyampaikan gen pada sel sasaran. Dilihat dari jenis sel tujuan yang akan dimasukan gen yang normal, terapi gen dibagai menjadi 2 yaitu : germ line gene therapy (GL) dan somatic cell gene therapy (SC). 1. Germ line gen therapy adalah metode memasukan gen yang fungsional (gen yang normal) kedalam sel-sel germinal seperti spermatozoa, ovum, dengan metode ini hasil yang diharapkan nantinya generasi berikutnya gen yang rusak telah berganti atau diambil alih fungsinya dengan gen yang normal dan generasi berikutnya tidak menanggung beban terhadap gen yang rusak oleh orang tuanya, secara teori metode ini mungkin untuk dilakukan namun terkendala oleh beberapa faktor nonbiologis seperti
2

etika, agama,kepercayaan dan lain sebagainya, sehingga metode ini belum dikembangkan terlalu jauh. 2. Somatic cell gene therapy adalaha metode memasukan gen yang fungsional (gen yang normal) kedalam sel somatik, metode ini yang sekarang banyak dikembangkan, namun metode ini hanya akan memperbaiki gen pasien yang bersangkutan, namun besar kemungkinan gen yang rusak akan diwariskan kepada generasi berikutnya dikarenakan fungsi alel berikutnya tetap sama.(bambang,2008). Dalam hal ini kita akan membahas terapi gen dengan metode gene silencing yan g dilakukan pada sel somatik yang sekarang sedang berkembang adalah RNA terapeutik. D. RNA terapeutik Terapi gen yang banyak dilakukan uji coba memunculkan metode RNA terapeutik yang membuat gen yang abnormal di bungkam agar tidak melakukan ekspresi gen yang menhasilkan produk protein atau lain sebagainya yang kurang fungsinya, dengan adanya RNA terpetik ini ternyata dapat membungkam secara efektif ekspresi gen abnormal. RNA terapetik ini dilakukan dengan cara memperbaiki mRNA dari pada mengganti gen yang cacat, sehingga metode ini sangat efektif untuk menekan efek samping yang kemungkinan terjadi, namun sayangnya beberapa ahli mengemukakan bahwa RNA terapetik ini masih sekitar 15 tahun lagi dapat terrealisasikan.(pray,2004) RNA adalah asam ribonukleat yang terkandung dalam DNA yang terdapat pada dogma sentral pada DNA yang mengandung informasi genetic suatu individu selain DNA, juga berperan pada sintesis asam amino melalui proses translali, RNA berasal dari DNA melalui proses transkripsi.(amarila malik,2008). Di dalam suatu sel terdapat macammacam jenis RNA antara lain : mRNA, tRNA, rRNA yang masing-masing mempunyai peran masing masing dalam mensintesis protein, RNA dalam keadaan normal terdiri dari 1 untai tunggal namun faktanya RNA bisa membentuk duplek berupa ikatan dengan hydrogen seperti halnya DNA, bentuk duplek inilah yang mengakibatkan terhalangnya proses tranlasi sehingga sintesis protein pun terhalangi sehingga bila ingin membungkam ekspresi gen haruslah membentuk RNA dalam bentuk duplek.(amarila malik,2008) Penghambatan ekspresi gen dapat dilakukan dalam beberapa tahap antara lain dengan cara memanipulasi proses translasi RNA, yang lebig terbaru lagi adalah ditemukannya microRNA (micRNA) yang berperan membungkam ekspresi gen, terapi
3

menggunakan RNA secara perlahan memberikan banyak harapan akhir-akhir ini ditambah dengan adamya metode penyaluran RNA yang bisa dilakukan dengan bantuan virus yang sudah di rekayasa seperti virus HIV dan sebagainya, bisa juga menggunakan tehnik liposome dan beberapa teknik lainnya.(amarila malik,2008)

E. KENDALA TERAPI GEN Meski terapi gen sangat dinanti oleh beberapa orang yang sangat membutuhkan seperti penderita kanker, syndrome down dan sebagainya, namun tidak dapat dipungkiri bahwa sampai sekarang masih banyak hambatan dan kendala yang diakui oleh para ahli dalam penerapan terapi gen, antara lain : 1. Molekul RNA fungsional harus mampu menghindari enzyme nuklease yang berfungsi sebagai pemotong asam nukleat menjadi basa nya, untuk menjadikan RNA fungsional ini lebih resisten terhadap enzyme ini masih dilakukan beberapa percobaan, yang menjadi penyulit adalah enzyme nuklease ini ada dimana-mana seperti di sirkulasi darah maupun didalam darah. 2. Hambatan terhadap faktor faktor nonbiologis seperti agama, kepercayaan dan etika yang masih dianggap kontroversi terutama penerapan terapi gen sel germinal seperti ovum,spermatozoa. 3. Biaya yang tinggi salah satu hambatan terhadap penerapan terapi gen terutama di Indonesia. 4. Terapi gen yang sasarannya sel somatik bersifat sementara, sehinnga membutuhkan waktu yang berkala untuk mengontrolnya. 5. Resiko untuk terjadinya infeksi pasca terapi gen karena vektor yang digunakan untuk memasukan gen terhadap sel sasaran.

F. KESIMPULAN

Terapi gen adalah metode memasukan gen yang fungsional(normal)yang bertujuan untuk mengantikan fungsi dari gen yang abnormal atau rusak yang nantinya diharapkan dapat menghasilkan protein yang mampu memperbaiki fungsi metabolisme kembali normal, meskipun beberapa hambatan diakui oleh bebrapa ahli, namun dunia kedokteran berharap banyak akan perkembangan terapi gen ini yang dianggap mampu memberikan solusi pada beberapa kendala untuk mengatasi penyakit penyakit yang di sebabkan oleh rusaknya gen.

Anda mungkin juga menyukai