Anda di halaman 1dari 14

BAB VI

HASIL PENELITIAN

6.1 Analisa Univariat

Analisa univariat adalah analisis untuk mengetahui gambaran dari tiap

variable independen (K1 murni, K1 akses dan pemanfaatan buku KIA) dan

variabel dependen (anemia pada ibu hamil trimester III). Jumlah sampel

responden sebesar 35 orang, data disajikan dalam bentuk tabel dan teks.

Tabel 6.1
Gambaran K1 Murni di Wilayah Kerja Puskesmas Kalibunder
Tahun 2020

No K1 Murni Frekuensi (f) Persentase (%)


1. Dilakukan 23 65,7

2. Tidak Dilakukan 12 34,3


Total 35 100%

Berdasarkan Tabel 6.1 dapat dilihat bahwa kunjungan K1 murni pada

ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Kalibunder Tahun 2020

sebagian besar adalah dilakukan yaitu sebanyak 23 orang (61,9%) dan

Sebagian kecil tidak dilakukan sebanyak 8 orang (34,3%).


Tabel 6.2
Gambaran K1 Akses di Wilayah Kerja Puskesmas Kalibunder Tahun
2020

No K1 Akses Frekuensi (f) Persentase (%)


1. Dilakukan 26 74,3

2. Tidak Dilakukan 9 25,7


Total 35 100%

Berdasarkan Tabel 6.2 Dapat diketahui bahwa K1 akses pada ibu hamil

trimester III di wilayah kerja Puskesmas Kalibunder Tahun 2020 sebagian

besar dilakukan sebanyak 26 orang (74,3%), dan Sebagian kecil ibu hamil

tidak dilakukan yaitu sebanyak 9 orang (25,7%).

Tabel 6.3
Gambaran Pemanfaatan Buku KIA di Wilayah Kerja Puskesmas
Kalibunder Tahun 2020

No Pemanfaatan Buku KIA Frekuensi (f) Persentase (%)


1. Dimanfaatkan 20 57,1
2. Tidak Dimanfaatkan 15 42,9
Total 35 100%

Berdasarkan Tabel 6.3 menunjukan bahwa pemanfaatan buku KIA pada

ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Kalibunder Tahun 2020

sebanyak 20 orang (57,1%) tidak dimanfaatkan dan 15 orang (42,9%)

dimanfaatkan.
Tabel 6.4
Gambaran Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja
Puskesmas Kalibunder Tahun 2020

Anemia pada Ibu Hamil


No Frekuensi (f) Persentase (%)
Trimester III
1. Anemia 13 37,1
2. Tidak Anemia 22 62,9

Total 35 100%

Berdasarkan Tabel 6.4 dapat diketahui bahwa gambaran anemia pada ibu

hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Kalibunder Tahun 2020 adalah

sebanyak 13 orang (37,1%) terjadi anemia dan 12 orang (57,1%) tidak anemia.

6.2 Analisa Bivariat

Analisis bivariat adalah Analisis data yang digunakan untuk melihat

hubungan antara kedua variabel ini yakni menggunakan uji Chi-Square karena

variabel yang diteliti berbentuk kategorik dengan tingkat kepercayaan 95 %.

Tabel 6.5
Hubungan K1 Murni dengan Anemia pada Ibu Hamil Trimester III
di Wilayah Kerja Puskesmas Kalibunder Tahun 2020

Anemia Total P value


Tidak
K1 Murni Anemia
Anemia F %
f % F %
Dilakukan 3 13,0 20 87,0 23  100
Tidak Dilakukan 10 83,3 2 16,7 12 100 0,000
Jumlah 13 37,1 22 62,9 35  100
Berdasarkan Tabel 6.5 menunjukan bahwa dari 23 responden dengan K1

murni dilakukan sebagian besar responden tidak anemia yaitu sebanyak 20

orang (87,0%), dan Sebagian kecil anemia yaitu sebanyak 3 orang (13,0%).

Sedangkan dari 12 responden dengan K1 murni tidak dilakukan Sebagian

besar responden anemia yaitu sebanyak 10 orang (83,3%), dan Sebagian kecil

tidak anemia yaitu sebanyak 2 orang (16,7%). Hasil uji statistik didapatkan

nilai P-value yaitu 0,000 yang berarti p-value > ∝(0,05), sehingga dapat

disimpulkan ada hubungan K1 murni dengan anemia pada ibu hamil trimester

III di wilayah kerja Puskesmas Kalibunder Tahun 2020.

Tabel 6.6
Hubungan K1 Akses dengan Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Kalibunder Tahun 2020

Anemia Total
Tidak
K1 Akses Anemia P value
Anemia F %
f % F %
Dilakukan 4 15,4 22 84,6 26 100
Tidak Dilakukan 9 100,0 0 0,0 9 100 0,000
Jumlah 13 37,1 22 62,9 35 100

Berdasarkan Tabel 6.6 menunjukan bahwa dari 26 responden yang K1

akses dilakukan sebagian besar responden tidak anemia yaitu sebanyak 22

orang (84,6%), dan Sebagian kecil anemia yaitu sebanyak 4 orang (15,4%).

Sedangkan dari 9 responden yang K1 akses tidak dilakukan, semua responden

yaitu sebanyak 9 orang (100%) terjadi anemia. Hasil uji statistik didapatkan

nilai P-value 0,000 yang berarti p-value < ∝(0,05), sehingga dapat

disimpulkan ada hubungan K1 akses dengan anemia pada ibu hamil trimester

III di wilayah kerja Puskesmas Kalibunder Tahun 2020.


Tabel 6.7
Hubungan Pemanfaatan Buku KIA dengan Anemia pada Ibu Hamil
Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Kalibunder Tahun 2020

Anemia Pada Ibu Hamil Total


Pemanfaatan Buku Tidak P
Anemia
KIA Anemia F % value
f % f %
Dimanfaatkan 2 10,0 18 90,0 20 100
Tidak Dimanfaatkan 11 73,3 4 26,7 15 100 0,031
Jumlah 13 37,1 22 62,9 35 100

Berdasarkan Tabel 6.7 menunjukan bahwa dari 20 responden yang

memanfaatkan buku KIA Sebagian besar responden tidak anemia yaitu

sebanyak 18 orang (90,0), dan Sebagian kecil anemia yaitu sebanyak 2 orang

(10,0%). Sedangkan dari 15 responden yang tidak memanfaatkan buku KIA

sebagian besar responden anemia yaitu sebanyak 11 orang (73,3%), dan

Sebagian kecil tidak anemia yaitu sebanyak 4 orang (26,7%). Hasil uji

statistik didapatkan nilai P-value = 0,000 yang berarti p-value < ∝(0,05),

sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pemanfaatan buku

KIA dengan anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas

Kalibunder Tahun 2020.


BAB VII

PEMBAHASAN

7.1 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu karena penelitian menggunakan

cross sectional, sehingga sulit utuk menentukan sebab akibat karena

mengambil data, resiko dan efek dilakukan pada saat bersamaan, dibutuhkan

jumlah subjek yang cukup banyak. Dan pengisian kuesioner yang diisi sendiri

oleh responden sehingga bisa saja terjadi (bias informasi) yaitu informasi yang

disampaikan oleh responden subjektif.

7.2 Hasil Penelitian

7.2.1 Hubungan K1 Murni dengan Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di

Wilayah Kerja Puskesmas Kalibunder Tahun 2020

Berdasarkan Tabel 6.5 menunjukan bahwa dari 23 responden dengan K1

murni dilakukan sebagian besar responden tidak anemia yaitu sebanyak 20

orang (87,0%), dan Sebagian kecil anemia yaitu sebanyak 3 orang (13,0%).

Sedangkan dari 12 responden dengan K1 murni tidak dilakukan Sebagian

besar responden anemia yaitu sebanyak 10 orang (83,3%), dan Sebagian kecil

tidak anemia yaitu sebanyak 2 orang (16,7%). Hasil uji statistik didapatkan

nilai P-value yaitu 0,000 yang berarti p-value > ∝(0,05), sehingga dapat

disimpulkan ada hubungan K1 murni dengan anemia pada ibu hamil trimester

III di wilayah kerja Puskesmas Kalibunder Tahun 2020.


K1 merupakan kunjungan ANC (Ante Natal care), yaitu pemeriksaan

kehamilan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten. K1

murni adalah kontak pertama kali ibu hamil dengan petugas Kesehatan pada

trimester 1. K1 murni menjadi suatu hal penting karena pada saat ibu Hamill

melakukan kunjungan, ibu hamil tersebut akan mendapatkan pemeriksaan

dan deteksi dini resiko kehamilan dan mencegah terjadinya komplikasi

kehamilan serta pemberian tablet Fe, sehingga kejaidn anemia pada ibu

hamil dapat di minimalisir (SDKI, 2017).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa K1 murni dapat mempengaruhi

kejadian anemia pada ibu hamil trimester III. Ibu hamil yang memlakukan

kunjungan / kontak pertama dengan petugas kesehatan < 12 minggu (K1

murni), sebagian besar tidak mengalami anemia. Hal ini sesuai dengan

penelitian Amelia (2019), dengan judul “hubungan kunjungan ANC dengan

kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Ciputat

Tangerang Selatan”. Dengan hasil penelitian diperoleh p-value 0.000 < 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kunjungan ANC dengan

kejadian anemia pada ibu hamil.

Peneliti berasumsi bahwa K1 murni sangat signifikan berhubungan

dengan terjadinya anemia pada ibu hamil trimester III, karena dengan

dilakukannya kunjungan pada tenaga kesehatan sejak usia kehamilan < 12

minggu, maka secara tidak langsung ibu hamil tersebut mendapatkan

pemeriksaan kehamilan dan deteksi dini resiko-resiko kehamilan, sehingga

resiko anemia pun bisa di minimalisir.


7.2.2 Hubungan K1 Akses dengan Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja

Puskesmas Kalibunder Tahun 2020

Berdasarkan Tabel 6.6 menunjukan bahwa dari 26 responden yang

K1 akses dilakukan sebagian besar responden tidak anemia yaitu sebanyak

22 orang (84,6%), dan Sebagian kecil anemia yaitu sebanyak 4 orang

(15,4%). Sedangkan dari 9 responden yang K1 akses tidak dilakukan, semua

responden yaitu sebanyak 9 orang (100%) terjadi anemia. Hasil uji statistik

didapatkan nilai P-value 0,000 yang berarti p-value < ∝(0,05), sehingga

dapat disimpulkan ada hubungan K1 akses dengan anemia pada ibu hamil

trimester III di wilayah kerja Puskesmas Kalibunder Tahun 2020.

K1 Akses yaitu kontak pertama ibu hamil dengan petugas

kesehatan bukan trimester 1 (usia Kehamilan lebih dari 12 minggu). Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian Amelia (2019), dengan judul

“hubungan kunjungan ANC dengan kejadian anemia pada ibu hamil di

wilayah kerja Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan”. Dengan hasil

penelitian diperoleh p-value 0.000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada

hubungan antara kunjungan ANC dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

K1 akses sangat berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu

hamil trimester III. Peneliti berasumsi bahwa ibu hamil dengan

melakukannya kunjungan dengan usia kehamilan> 12 minggu, maka ibu

hamil tersebut mendapatkan pemeriksaan baik pemeriksaan kembali atau

pemeriksaan pertama kehamilan, sehingga kesehatan ibu hamil selama

kehamilan dapat terkontrol dengan baik dan juga resiko-resiko kehamilan

salah satunya anemia dapat terkontrol.


7.2.3 Hubungan Pemanfaatan Buku KIA Dengan Cakupan Persalinan Oleh

Tenaga Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalibunder Tahun

2020

Berdasarkan Tabel 6.7 menunjukan bahwa dari 20 responden yang

memanfaatkan buku KIA Sebagian besar responden tidak anemia yaitu

sebanyak 18 orang (90,0), dan Sebagian kecil anemia yaitu sebanyak 2 orang

(10,0%). Sedangkan dari 15 responden yang tidak memanfaatkan buku KIA

sebagian besar responden anemia yaitu sebanyak 11 orang (73,3%), dan

Sebagian kecil tidak anemia yaitu sebanyak 4 orang (26,7%). Hasil uji

statistik didapatkan nilai P-value = 0,000 yang berarti p-value < ∝(0,05),

sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pemanfaatan buku

KIA dengan anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas

Kalibunder Tahun 2020.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nur Hidayatul (2017),

dengan judul penelitian “hubungan pemanfaatan buku KIA dengan

pengetahuan dan perilaku kesehatan pada ibu hamil trimester III di

Puskesmas Jagir Surabaya. Hasil penelitian ini, menunjukan bahwa ada

hubungan yang bermakna antara pemanfaatan buku KIA dengan perilaku

kesehatan pada ibu hamil trimester III dengan nilai p-value 0,00 atau

<0,05.

Pemanfaatan buku KIA dapat meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman ibu hamil sehingga komplikasi yang mungkin terjadi dalam

masa kehamilan dapat terdeteksi sedini mungkin sesuai dengan tujuan

pelayanan antenatal yaitu untuk mencegah adanya komlikasi obstetri dan


memastikan bahwa komplikasi dapat di deteksi dan ditangani secara

memadai. Buku KIA diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak. Buku KIA selain

sebagai catatan kesehatan ibu dan anak, alat monitor kesehatan dan alat

komunikasi antar tenaga kesehatan dengan pasien. Diharapkan dapat

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengontrol kesehatan ibu,

sehingga komplikasi kehamilan dapat dicegah salah satunya yaitu kejadian

anemia pada ibu hamil.

Dengan adanya buku KIA ditemukan cara bagaimana ibu hamil

bisa mendapatkan informasi kesehatan dengan mudah dan merupakan

satusatunya catatan kesehatan yang bisa dibawa pulang dan bisa

dimanfaatkan dengan cara membaca dan memahami informasi yang

terdapat didalamnya, dapat dimanfaatkan bagi seluruh ibu hamil dari latar

belakang yang berbeda dengan atau tanpa didampingi petugas kesehatan

dan ibu hamil juga bisa membaca hasil pemeriksaan kondisi kehamilanya.

Pemanfaatan buku KIA dapat diamati dari kepemilikan buku KIA,

membawa saat ke fasilitas kesehatan membaca informasi kesehatan

didalamya menjadi determinan penting bagi pengetahuan ibu (Sistiarani,

2014).

Informasi kesehatan kehamilan yang harus dibaca oleh ibu hamil di

dalam buku KIA tentang pola menu gizi seimbang, pola istirahat,

perawatan kebersihan sehari- hari, aktifitas fisik ibu hamil, persiapan

bersalin, tanda bahaya ibu hamil, masalah lain pada ibu hamil dan tanda-

tanda awal persalinan sehingga dengan mengetahui informasi kesehatan


bisa meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu tentang menu gizi

seimbang yang harus dikonsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan

ibu dan janinya baik selama kehamilan, mencegah anemia, dan persiapan

laktasi, memahami cara menjaga kebersihan untuk mencegah infeksi,

mengenali dan memahami tanda bahaya kehamilan agar ibu bisa sedini

mungkin

Peneliti berasumsi bahwa dengan media buku KIA sebagai alat

dalam memberikan informasi kesehatan yang terdapat didalamya agar ibu

hamil lebih mudah memahami dan bersedia melaksanakan informasi

didalamnya. Pemanfaatan juga bisa didukung oleh faktor pendorong

terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan yang memberikan

intervensi yang membentuk perilaku masyarakat. Penggunaan buku KIA

merupakan strategi pemberdayaan masyarakat terutama keluarga untuk

memelihara kesehatan dan upaya mendapatkan pelayanan yang berkualitas

dan sesuai standar.


BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan K1 murni, K1 akses dan

pemanfaatan buku KIA dengan anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah

kerja Puskesmas Kalibunder Tahun 2020, dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

a. K1 murni pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas

Kalibunder Tahun 2020 sebagian besar adalah dilakukan yaitu sebanyak 23

orang (61,9%) dan Sebagian kecil tidak dilakukan sebanyak 8 orang

(34,3%).

b. K1 akses pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas

Kalibunder Tahun 2020 sebagian besar dilakukan sebanyak 26 orang

(74,3%), dan Sebagian kecil ibu hamil tidak dilakukan yaitu sebanyak 9

orang (25,7%).

c. Pemanfaatan buku KIA pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja

Puskesmas Kalibunder Tahun 2020 sebanyak 20 orang (57,1%) tidak

dimanfaatkan dan 15 orang (42,9%) dimanfaatkan.

d. Gambaran anemia pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas

Kalibunder Tahun 2020 adalah sebanyak 13 orang (37,1%) terjadi anemia

dan 12 orang (57,1%) tidak anemia.

e. Ada hubungan antara K1 murni dengan anemia pada ibu hamil trimester III

di wilayah kerja puskesmas Kalibunder tahun 2020, dengan p-value 0,000.


f. Ada hubungan K1 akses dengan anemia pada ibu hamil trimester III di

wilayah kerja Puskesmas Kalibunder Tahun 2020 dengan P-value 0,000

g. Ada hubungan pemanfaatan buku KIA dengan anemia pada ibu hamil

trimester III di wilayah kerja Puskesmas Kalibunder Tahun 2020 dengan

nilai P-value 0,000

8.2. Saran

8.2.1 Bagi Tempat Penelitian

a. Meningkatkan sosialisasi pentingnya kunjungan ANC pada ibu hamil baik

K1 murni mapun K1 akses untuk deteksi dini komplikasi kehamilan serta

menurunkan kejadian anemia pada ibu hamil.

b. Meningkatkan pemanfaatkan buku KIA oleh ibu hamil dengan

memberikan informasi tentang pemanfaatan buku KIA sejak pertama kali

kontak dengan petugas kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman ibu hamil tentang kesehatan saat kehamilan, sehingga

komplikasi kehamilan termasuk kejadian anemia pada ibu hamil dapat di

minimalisir.

8.2.2 Bagi Ibu Hamil

Diharapkan ibu hamil patuh terhadap pemeriksaan kehamilan dengan cara

melakukan kunjungan ANC, termasuk K1 murni dan K1 akses, serta

meningkatkan pemanfaatan buku KIA sehingga deteksi dini resiko

kehamilan dan dapat dilakukan intervensi dari awal, sehingga bisa

meninimalisir resiko

8.2.3 Penelitian Selanjutnya


Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk

dijadikan data dasar dalam melakukan penelitian selanjutnya dengan

variable lain seperti konsumsi Fe, penggunaan stiker P4K, dukungan

suami dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai