Anda di halaman 1dari 8

Tantangan Komunikasi dalam Pasar Global yang

Beragam

DISUSUN OLEH:
FADEL A’LA AN NASHER 022001901188
DIKO JUANDRA 022001901192

UNIVERSITAS TRISAKTI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar seseorang dengan orang lain,
dengan adanya komunikasi maka terjadilah hubungan sosial, antara satu dengan yang lainnya
saling membutuhkan, atau terjadinya interaksi timbal balik. Aktivitas komunikasi dalam
kehidupan manusia mencakup spektrum yang sangat luas. Komunikasi menjadi wahana yang
penting dalam menyampaikan pikiran, perasaan, ide-ide dan masalah kehidupan yang dihadapi
seseorang kepada orang lain. Era globalisasi perkembangan komunikasi begitu pesat,
perubahanperubahan pada seluruh aspek dan lini kehidupan. Aspek kehidupan meliputi bidang
politik, ekonomi, sosial budaya, dan tidak terlepas dari dunia pendidikan. Sebagai akibat dari
adanya perubahan dan perkembangan dalam suatu bidang tertentu akan mempengaruhi bidang
yang lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengapa harus memahami tentang tantangan komunikasi dalam dunia global?
2. Apa perbedaan budaya dalam komunikasi?
3. Apa manfaat dari pendekatan etnosentris dan stereotype dalam organisasi
1.3 Tujuan
1. Memahami tantangan komunikasi dalam dunia global
2. Memahami perbedaan budaya dalam komunikasi
3. Pendekatan etnosentris dan stereotype dalam organisasi
BAB II
PEMBAHASAN

Memahami tantangan komunikasi dalam dunia global


Komunikasi global adalah kemampuan untuk menyediakan dan mengakses informasi lintas budaya
melalui berbicara, mendengarkan, atau membaca dan menulis.Keterampilan komunikasi global
sangat penting dalam lingkungan bisnis, di manabahasa dan budaya hambatan dapat berdampak
efisiensi.Komunikasi global atau komunikasi internasional sebagai satu lapangan studi muncul pada
abad ke-20, terutama setelah perang dunia kedua dan memasuki perang dingin. Suasana yang
menyebabkan tumbuhnya kajian komunikasi internasional, yaitu: Pertama, adanya konflik, perang
dan penggunaan propaganda internasional; Kedua, perkembangan organisasi-organisasi dan
diplomasi internasional. Ketiga, penyebaran ideologi dan penggunaan komunikasi untuk
menyebarkan pesan-pesan ideologi; Keempat, perkembangan teknologi komunikasi yang semakin
canggih sebagaimana juga cara kita berkomunikasi dalam komunikasi internal.

Mengenai interaksi antara budaya dengan komunikasi


adalah dua hal yang mustahil untuk dapat dipisahkan. Dimana ini terlihat dari komunikasi
yang kita lakukan dipengaruhi oleh kebudayaan tempat kita berada. Sedangkan, untuk
masyarakat yang lebih luas, kebudayaan anda, cara berpikir akan berdampak secara natural
terhadap komunikasi yang terjalin antara pengirim dan penerima.Perbedaan-perbedaan yang
ada di dunia sebagai berikut:Mengenai interaksi antara budaya dengan komunikasi adalah
dua hal yang mustahil untuk dapat dipisahkan. Dimana ini terlihat dari komunikasi yang kita
lakukan dipengaruhi oleh kebudayaan tempat kita berada. Sedangkan, untuk masyarakat yang
lebih luas, kebudayaan anda, cara berpikir akan berdampak secara natural terhadap
komunikasi yang terjalin antara pengirim dan penerima. Perbedaan-perbedaan yang ada di
dunia sebagai berikut:Mengenai interaksi antara budaya dengan komunikasi adalah dua hal
yang mustahil untuk dapat dipisahkan. Dimana ini terlihat dari komunikasi yang kita lakukan
dipengaruhi oleh kebudayaan tempat kita berada. Sedangkan, untuk masyarakat yang lebih
luas, kebudayaan anda, cara berpikir akan berdampak secara natural terhadap komunikasi
yang terjalin antara pengirim dan penerima. Perbedaan-perbedaan yang ada di dunia sebagai
berikut:
a) Perbedaan kontekstual
b) Perbedaan hukum dan etika.
c) Perbedaan sosial.
d) Perbedaan non-verbal.
e) Perbedaan usia.
f) Perbedaan gender.
g) Perbedaan agama.
Mempelajari suatu budaya yang berbeda
Kita perlu melakukan adaptasi terhadap budaya itu sendiri. Dalam melakukan proses adaptasi
tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1) Menyadari prasangka yang muncul dari dalam diri.
2) Menolak “Golden Rule”.
3) Melatih rasa toleransi, fleksibilitas dan kepekaan.
4) Mempraktekkan rasa sabar dan memelihara selera humor.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan dalam
berkomunikasi antar budaya. Cara-caranya sebagai berikut:
a) Mempelajari kebudayaan lain seperti cara berperilaku, cara berbicara, kata-kata yang
boleh/tidak boleh dikatakan di tempat-tempat tertentu dan sebagainya.
b) Mempelajari bahasa lain seperti makna yang ada dari setiap kosakata baru dalam
bahasa lain, kalimat-kalimat yang umum digunakan dalam percapakan baik formal
maupun informal. Selain itu, ada beberapa negara yang juga menggunakan
huruf/symbol dalam tulisan-tulisannya, jika kita ingin mudah dalam komunikasi
antarbudaya, perlu juga untuk mempelajari tulisan-tulisan tersebut.
c) Kepekaan dalam mengutamakan gaya berkomunikasi.
d) Menulis dengan baik dan benar serta mudah dipahami bahasa penulisannya dan
kalimat-kalimat yang digunakan juga sistematikan penulisan yang digunakan.

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA


Komunikasi antar budaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya (baik
dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosioekonomi). Ada tiga hal penting yang
perlu diperhatikan dalam memahami kominikasi antarbudaya, yaitu persepsi, komunikasi
verbal, dan komunikasi nonverbal. Ketiga elemen ini merupakan bangunan dasar yang
menyebabkan kegagalan, sekaligus keberhasilan komunikasi antar budaya.
1. Persepsi
adalah proses mengungkap arti objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang kita
alami dalam lingkungan kita. Setiap orang akan memiliki gambaran yang berbeda
mengenai realitas di sekelilingnya. Persepsi sosial tidaklah sesederhana persepsi
terhadap lingkungan fisik. Persepsi sosial, yang muncul dalam komunikasi
mengandung beberapa prinsip penting yaitu:
a. Persepsi berdasarkan pengalaman
Persepsi manusia terhadap seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi mereka terhadap
hal-hal itu berdasarkan pengalaman/pembelajaran masa lalu mereka berkaitan dengan
orang, objek atau kejadian serupa. Cara seseorang menilai wanita ideal, suami ideal,
pekerjaan, sekolah, perilaku yang pantas, cara berpakaian yang lazim dan lain
sebagainya sangat tergantung pada apa yang telah di ajarkan oleh budaya dimana
orang tersebut berada.
b. Persepsi Bersifat Selektif
Setiap saat seseorang akan diberondongi oleh jutawan rangsangan inderawi.
Untunglah ada atensi pada manusia, sehingga orang hanya akan menangkap
rangsangan-rangsangan yang menarik perhatiannya saja. Ada dua faktor yang
mempengaruhi atensi ini, yaitu (1) faktor internal; dan (2) faktor eksternal.
Faktor internal antara lain dipengaruhi oleh faktor biologis (lapar, haus dan
sebagainya); faktor fisiologis (tinggi, pendek, gemuk, kurus, sehat, sakit, lelah,
penglihatan atau pendengaran kurang sempurna, cacat tubuh dan sebagainya); dan
faktor-faktor sosial budaya seperti gender, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan,
penghasilan, peranan, status sosial, pengalaman masa lalu, kebiasaan dan bahkan
faktor-faktor psikologis seperti kemauan, keinginan, motivasi, pengharapan dan
sebagainya.
Faktor eksternal yang mempengaruhi orang dalam melakukan persepsi terhadap suatu
obyek, yakni atribut-atribut objek yang dipersepsi seperti gerakan, intensitas, kontras,
kebaruan, dan perulangan objek yang dipersepsi. Suatu obyek yang bergerak lebih
menarik perhatian dari pada objek yang diam.
c. Persepsi Bersifat Dugaan Data
yang diperoleh mengenai objek lewat penginderaan tidak pernah lengkap, seringkali
menyebabkan persepsi merupakan loncatan langsung pada kesimpulan. Proses ini
menyebabkan orang menafsirkan suatu objek lebih lengkap. Misalnya kita melihat
sebuah pesawat terbang di angkasa, kita tidak melihat awak pesawat dan
penumpangnya.
d. Persepsi Bersifat Evaluatif
Kebanyakan orang menjalani hari-hari mereka dengan perasaan bahwa apa yang
mereka persepsi adalah nyata. Mereka beranggapan bahwa menerima pesan dan
menafsirkannya sebagai suatu proses yang alamiah.
e. Persepsi Bersifat Kontekstual
Suatu rangsangan dari luar harus di organisasikan. Dari semua pengaruh yang ada
dalam persepsi kita, konteks merupakan salah satu pengaruh paling kuat. Konteks
yang melingkupi kita ketika dalam melihat suatu kejadian atau objek sangat
mempengaruhi struktur kognitif, pengharapan dan oleh karenanya juga persepsi kita.
2. Komunikasi Verbal
merupakan bahasa sebagai sistem kode verbal, terbentuk atas seperangkat simbol,
dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan
dipahami suatu komunitas.
3.Komunikasi Nonverbal
Secara sederhana, pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-
kata.Sebagai kata-kata kebanyakan isyarat nonverbal juga tidak universal, melainkan
terikat oleh budaya, jadi dipelajari, bukan bawaan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi non-verbal antar budaya
yaitu:
a. . Kinestik,
adalah yang berkaitan dengan bahasa tubuh, yang terdiri dari posisi tubuh,
orientasi tubuh, tampilan wajah, gambaran tubuh. Tampaknya ada perbedaan
antara arti dan makna dari gerakan-gerakan tubuh atau anggota tubuh yang
ditampilkan
b. Okulesik,
adalah gerakan mata dan posisi mata. Ada perbedaan makna yang ditampilkan alis
mata diantara manusia. Setiap variasi gerakan mata atau posisi mata
menggambarkan suatu makna tertentu, seperti kasih sayang, marah dan
sebagainya.
c. Haptik,
adalah tentang perabaan atau memperkenankan sejauhmana seseorang memegang
dan merangkul orang lain.
d. Proksemik,
adalah tentang hubungan antar ruang, antar jarak, dan waktu berkomunikasi, misalnya
makin dekat artinya makin akrab, makin jauh artinya makin kurang akrab.
e. Kronemik,
adalah tentang konsep waktu, sama seperti pesan non-verbal yang lain maka konsep
tentang waktu yang menganggap kalau suatu kebudayaan taat pada waktu maka
kebudayaan itu tinggi atau peradabannya maju. Ukuran tentang waktu atau ketaatan
pada waktu kemudian yang menghasilkan pengertian tentang oramg malas, malas
bertanggungjawab, orang yang tidak pernah patuh pada waktu.

Pendekatan Etnosentris dan stereotype dalam organisasi


Etnosentrisme
adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri.
Berdasarkan definisi ini etnosentrisme tidak selalu negatif sebagimana umumnya dipahami.
Etnosentrisme dalam hal tertentu juga merupakan sesuatu yang positif. Tidak seperti
anggapan umum yang mengatakan bahwa etnosentrisme merupakan sesuatu yang semata-
mata buruk, etnosentrisme juga merupakan sesuatu yang fungsional karena mendorong
kelompok dalam perjuangan mencari kekuasaan dan kekayaan.
Faktor Penyebab Timbulnya Etnosentrisme Faktor Politik Faktor politik merupakan faktor
mendasar penyebab munculnya sikap etnosentrisme, terutama masyarakat yang cenderung
tradisional dan tidak rasional. Masyarakat yang terlibat daam politik seringkali hanya
mementingkan kepentingan mereka sendiri mulai dari suku, etnis, agama dsb.
 Pluralitas Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki banyak suku, ras, agama dan golongan.
Dengan kondisi bangsa yang plural tersebut seringkali memunculkan banyak konflik. Karena
masing-masing suku, agama, ras dan golongan akan berussaha untuk mendapatkan kekuasaan
dan menguasai yang lain.
o Dampak terjadinya Etnosentris

Dampak Positif: Menumbuhkan semangat patriotisme Menjaga keutuhan dan stabilitas


kebudayaan Mempertinggi rasa cinta tanah air atau terhadap bangsa sendiri.
Dampak Negatif: Dapat memicu konflik antar suku Memunculkan berbagai macam aliran
politik Menghambat asimilisai budaya yang berbeda satu sama lain.

Stereotip
adalah sebuah keyakinan positif ataupun negatif yang dipegang terhadap suatu kelompok
sosial tertentu. Setelah munculnya stereotip maka akan munculah prejudice/prasangka yang
merupakan sikap negatif yang tidak dapat dibenarkan terhadap anggota kelompok tersebut.
Namun stereotip dapat berupa penilaian positif dan negatif, penilaian tersebut kadang –
kadang dijadikan sebuah alasan untuk diskriminasi. Sebagian stereotip justu terkesan dibuat –
buat atau dikarang. Sehingga stereotip jarang memiliki jarang yang kuat.
BAB III
PENUTUP

1.1 KESIMPULAN
dengan demikian, yang dapat saya simpulkan dari hasil pembahasan makalah ini
bahwa komunikasi dalam dunia global memiliki peran yang sangat
penting.komunikasi mampu memberikan manfaat bagi kelompok atau organisasi,
dan banyak perbedaan antara budaya dan komunikasi di tiap negara di dunia ini.

1.2 SARAN
demikian makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi kita semua, jika ada
kesalahan kata dalam proses pembuatan makalah diatas kami mohon maaf. Kritik
dan saran dari kalian akan kami terima dengan senang hati, Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai