Anda di halaman 1dari 8

PEMBAGIAN, ASAS-ASAS, DAN ASAS-ASAS YANG TERKANDUNG DI DALAM

HUKUM PERDATA

DISUSUN OLEH :
( Kelompok 3 )

Dedry Wijaya (1930104123)


Dina Meisandi (1930104
Nini Anggeraini (1930104131)

Dosen Pengampu : Ramia Lubis, SH., MH

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH (5)


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur tiada tara kami ucapkan kepada kehadirat Allah Swt., karena
telah memberikan kemampuan dan waktu kepada kami untuk menyelesaikan
penulisan tugas makalah ini dalam kurun waktu yang cukup. Salawat beserta
salam semoga tetap mengalir deras kepada junjungan kita, yakni baginda rasul
Muhammad Saw. karena dengan diutusnya beliau kita bisa keluar dari alam
kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuasebagai salah
satu sumber pelajaran bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa program studi
hukum ekonomi syariah. Apa yang disajikan dalam makalah ini hanyalah
merupakan garis besar materi kuliah. kami juga menyadari dan mengakui sebagai
manusia biasa kita tidak akan bisa lepas dari sifat salah dan egois. Kami juga
mengakui, mungkin banyak kelemahan yang terdapat dalam makalah ini, baik
yang menyangkut isi, pengungkapan, maupun sistematika penulisan. Untuk itu,
maka saran serta kritik yang konstruktif senantiasa kami harapkan.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hukum perdata adalah aturan-aturan hukum yang mengatur tingkah laku setiap
orang terhadap orang lain yang berkaitan dengan hak dan kewajiban yang timbul dalam
pergaulan masyarakat maupun pergaulan keluarga atau Hukum perdata adalah hukum
yang mengatur hubungan antar perorangan di dalam masyarakat luas. Hukum perdata
merupakan hukum yang sangat berkaitan dengan hubungan antar orang-perorangan,
seperti misalnya hukum perkawinan yang mengatur segala sesuatu yang berkaitan
dengan perkawinan yang didalamnya berupa perkawinan yang sah dan tidak sah,
hubungan hukum antara suami dan istri, hubungan hukum antara wali dan anak, harta
benda dalam perkawinan, perceraian, serta akibat-akibat hukumnya ; hukum kewarisan.
Dan juga mengatur masalah kebendaan dan hak-hak atas benda, aturan mengenai jual-
beli, sewa-menyewa, pinjam-meminjam, persyarikatan (kerja sama bagi hasil ),
pengalihan hak, dan segala yang berkaitan dengan transaksi.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Pembagian Hukum Perdata
b. Asas-asas Hukum Perdata
c. Asas-asas yang terkandung didalamnya

C. TUJUAN
Supaya pembaca dapat memeahami apa itu hukum perdata termasuk
pembagian dan asas-asanya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HUKUM PERDATA
Yang dimaksud dengan Hukum Perdata ialah hukum yang mengatur hubungan
antara perorangan di dalam masyarakat.
Perkataan Hukum Perdata dalam arti yang luas meliputi semua Hukum Privat
materiil dan dapat juga dikatakan sebagai lawan dari Hukum Pidana.
Untuk Hukum Privat materiil ini ada juga yang menggunakan dengan perkataan
Hukum Sipil, tapi oleh karena perkataan sipil juga digunakan sebagai lawan dari militer
maka yang lebih umum digunakan nama Hukum Perdata saja, untuk segenap peraturan
Hukum Privat materiil (Hukum Perdata Materiil).
Dan pengertian dan Hukum Privat (Hukum Perdata Materiil) ialah hukum yang
memuat segala peraturan yang mengatur hubungan antar perseorangan di dalam
masyarakat dan kepentingan dari masing-masing orang yang bersangkutan. Dalam arti
bahwa di dalamnya terkandung hak dan kewajiban seseorang dengan sesuatu pihak
secara timbal balik dalam hubungannya terhadap orang lain di dalam suatu masyarakat
tertentu.
Disamping Hukum Privat Materiil, juga dikenal Hukum Perdata Formil yang lebih
dikenal sekarang yaitu dengan HAP (Hukum Acara Perdata) atau proses perdata yang
artinya hukum yang memuat segala peraturan yang mengatur bagaimana caranya
melaksanakan praktek di lingkungan pengadilan perdata.
Sementara itu dalam kaidannya hukum perdata dibagi menjadi hukum perdata
tertulia dan hukum perdata tidak tertulias.

B. PEMBAGIAN HUKUM PERDATA


Seperti yang telah di sebutkan di atas bahwa hukum perdata dibagi menjadi 2,
yaitu hukum materiil dan hukum formil.
1. Hukum Pedata Materiil
Menerangkan perbuatan-perbuatan apa yang dapat dihukum serta hukuma-
hukuman apa yang dapat dijatuhkan. Hukum materil menentukan isi sesuatu
perjanjian, sesuatu hubungan atau sesuatu perbuatan. Dalam pengertian hukum
materil perhatian ditujukan kepada isi peraturan.
Hukum perdata materiil meliputi Kitab Undang-undang Hukum Perdata
dab Kitab Undang-undang Hukum Dagang. Istilah hukum perdata dalam arti
sempit untuk menunjukkan hukum perdata (Kitab Undang-undang Hukum
Perdata) tanpa Kitab Undang-undang Hukum Dagang. Huku perdata dalam arti
sempit ini dikenal juga dengan istilah hukum sipil. Contoh dari hukum perdata
materiil ialah dalam sewa menyewa, hutang piutang, jual beli diatur dalam
KUHPerdata tentang gadai, UU no 42 Tahun 1999 tentang Fidusia, UU No 4
tahun 1996 tentang hak tanggungan dll.
Dalam praktik untuk menjaga hubungan anatar pihak yang satu dan pihak
yang lainnya agar tidak timbul suatu permasalahan dan atau sengketa selain
diperlukan adanya peraturan oeraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang hubungan tersebut juga harus dilaksanakan secara bersama-sama dan
tidak diprbolehkan dilaksanakan sendiri-sendiri untuk menghindari adanya
tindakan kesewenang-wenangan dan atau eigentichting yang dilakukan oleh salah
satu pihak dalam suatu hubungan keperdataan.

2. Hukum Perdata Formil


Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pelaksanaan sanksi
hukuman apabila terjadi pelanggaran terhadap hak-hak keperdataan seseorag
sesuai dengan hukum perdata materiil yang menyebabkan kerugian bagi pihak
lain.
Hubungan antara pihak yang satu dengan yang lain sering kali timbul
permasalahan hukum yang harus diselesaikan oleh para pihak di persidangan
pengadilan dengan maksud unuk mencari keadilan atas perkara yang dihadapinya.
Jika hubungan antara pihak yang satu dengan pihak yang lainnya baik itu
hubungan bermasyarakat, hubungan kerja, hubungan kerja sama, hubungan bisnis
maupun hubungan bernegara ada ketentuan yang ada dalam hukum positif dan
atau perjanjian yang telah disepakati bersama oleh para pihak yamg
berkepentingan, maka pihak-pihak yang telah melakukan pelanggaran dan telah
mengakibatkan kerugian pihak yang lain dapat dikenakan sanksi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Contohnya adalah Kitab Undang-
undang Hukum Acara Pidana, HIR dan RBG.
Pelanggaran terhadap sanksi-sanksi yang ada dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku, dalam praktik dapat diajukan suatu tuntutan dan atau
gugatan oleh pihak yang dirugikan kepada pihak yang telah melakukan
pelanggaran sanksi. Pelaksanaan penegakian Rul Of Lawbagi pelanggar yang
telah merugikan pihak lain di dalam hubungan masyarakat sangatlah diperlukan
dalam suatu kehidupan yang serba majemuk ini dan dapat pula dikatakan sebagai
wujud dari adanya perlindungan hukum oleh negara terhadap pihak-pihak yang
telah dirugikan dalam menjalin hubungan antara yang satu dengan yang lainnya
demi untuk menegakkan Rule Of Law di Indonesia.

C. ASAS-ASAS HUKUM PERDATA


Pengertian hukum perdata yang biasa disebut dengan hukum privat
menjadikanhya memiliki beberapa asa yang dijadikan sebagai landasan. Terdapat sekitar
12 asas yang mwnjasi landasan dalam pelaksaan hukum ini. Berikut ini penjelasan
singkat mengenai beberapa asas tersebut.
1. Asas Kebebasan Berkontrak
Asas ini mengandung arti bahwa masing-masing orang dapat mengadakan
perjanjian baik yang sudah diatur dalam undang-undang ataupun yang belum diatur
dalam undang-undang.
Asas ini ada dalam 1338 ayat 1 KUHPerdata yang menyatakan bahwa “Semua
perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang untuk yang
membuatnya”
2. Asas Konsesualisme
Asas ini berkaitan dengan pada saat terjadi perjanjian. Di pasa 1320 ayat 1
KUHPerdata, syarat wajib perjanjian itu karena terdapat kata sepakat antara kedua
belah pihak.
3. Asas Kepercayaan
Asas ini mempunyai arti bahwa setiap orang yang akan mengadakan
perjanjian akan memenuhi masing-masing prestasi yang diantara kedua pihak.
Sebelum menyepakati perjanjian, harus ada keterbukaan dari masing-masing pihak.
4. Asas Kekuatan Mengikat
Asas ini menyatakan bahwa pernjanjian hanya mengikat pihak yang
mengikatkan diri atau yang ikut serta dalam perjanjian tersebut. Ranah perjanjian ini
lebih mengarah kepada lingkungan formal, seperti perjanjian perusahaan atau yang
sejenisnya.
5. Asas Persamaan Hukum
Asas ini mempunyai maksud bahwa subjek hukum membuat yang membuat
perjanjian mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dalam hukum.
6. Asas Keseimbangan
Asas ini menginginkan kedua belah pihak memenuhi dan menjalankan
perjanjian yang telah dijanjikan.
7. Asas Kepastian Hukum (Asas pacta sunt servada)
Asas ini ada karena suatu perjanjian dan diatur dalam pasal 1338 ayat 1 dan 2
KUHPerdata.
8. Asas Moral
Asas moral merupakan asas yang terikat dalam perikatan wajar, ini artinya
perilaku seseorang yang sukarela tidak dapat menuntut hak baginya untuk
menggugat prestasi dari pihak debitur.
9. Asas Perlindungan
Asas ini memberikan perlindungan hukum kepada debitur dan kreditur.
Tetapi yang membutuhkan perlindungan adalah debitur karena berada di posisi yang
lemah.
10. Asas Kepatutan
Asas ini berhubungan dengan ketentuan isi perjanjian yang diharuskan oleh
kepatutan yang berdasarkan hal-hal yang wajar dan tidak dibuat-buat.
11. Asas Kepribadian
Asas ini mewajibkan seseorang dalam pengadaan perjanjian untuk
kepentingan dirinya sendiri.
12. Asas I’tikad Baik
Sesuai dengan pasal 1338 ayat 3 KUHPerdata, asas ini berhubungan dengan
pelaksanaan perjanjian, asas ini menyatakan bahwa apa yang hendak dilakukan
dengan pemenuhan tuntutan keadilan dan tidak melanggar kepatutan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi hukum perdata ialah segala hukum pokok yang mengatur kepentingan-
kepentingan perorangan. Jadi, dalam peradilan hukum perdata itu diutamakan perdamaian
karena hukum itu tidak hanya difungsikan untuk menghukum orang, tapi juga sebagai
alat untuk mendapatkan keadilan dan perdamaian. Sehingga hal ini menjadikan hukum
perdata formil sebagai pertahanan hukum perdata materiil, karena hukum perdata formil
berfungsi menerapkan hukum perdata materiil apabila ada yang melanggarnya.

Anda mungkin juga menyukai