Anda di halaman 1dari 8

ADAPTASI SOSIAL : ”PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP

INDUSTRIALISASI PABRIK GULA TEBU DESA X KEC. RINGINREJO KAB.


KEDIRI”

Dosen Pengajar : Drs. Doddy Sumbodo Singgih, M.Si

Disusun Oleh Kelompok 5 :


Imroatul Ika M (071811433040)
Lana Faiqoh Z (071811433024)
Reza Alwy N A (071811433036)
Hanny Meryta (071811433052)
Ajeng Adinda P (071811433055)
Ika Purnama C (071811433058)
Shikha Saribanon (071811433062)
Heldy Taufik A (071811433082)

DEPARTEMEN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki banyak sektor pekerjaan yang agraris,
tersebar di seluruh daerah. Salah satunya di Kediri, Jawa Timur. Di Kabupaten Kediri,
terdapat banyak pertanian tebu, dan masyarakatnya juga berprofesi sebagai petani tebu.
Pekerjaan masyarakat di sana yang awalnya seorang petani tebu, perlahan tergantikan dengan
adanya perubahan sosial.
Menurut Emile Durkheim, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai hasil
dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari
kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern
yang diikat oleh solidaritas organistik. Dalam hal ini, perubahan sosial yang terjadi adalah
sebuah industrialisasi. Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang industri
adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi,
dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunannya,
termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. (Pasal 1 ayat 2).
Terjadi industrialisasi di Kabupaten Kediri, tepatnya Kecamatan Ringinrejo. Masyarakat
di Kecamatan Ringinrejo yang awalnya berprofesi sebagai petani tebu dan profesi-profesi
lainnya beberapa mulai beralih menjadi buruh pabrik. Terdapat sebuah pabrik gula di
kecamatan tersebut dan secara tidak langsung menjadi sebuah penawaran yang menggiurkan
bagi masyarakat di sana. Untuk seorang petani yang pendapatannya hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan tanpa perlu memikirkan tentang laba maupun menabung untuk
memperluas kekayaan dari rumah hingga membeli kendaraan tertentu, menjadi sebuah
pemikiran untuk mulai beralih menjadi buruh pabrik yang gajinya lebih besar dan memiliki
profit, sekaligus suatu pekerjaan yang pasti karena tidak harus memikirkan tentang perubahan
iklim dan sebagainya. Begitu pula untuk para pemuda desa, mereka sudah tidak begitu
tertarik untuk menjadi petani dan mulai memikirkan untuk mengumpulkan uang lebih banyak
dengan menjadi buruh pabrik. Dan dengan adanya pabrik di lokasi tersebut, secara tidak
langsung dapat menciptakan suatu kelas di dalam masyarakat sekaligus mulai hidup
konsumtif. Dengan kondisi ini, masyarakat dituntut untuk bisa beradaptasi terhadap
perubahan sosial.
Adaptasi sosial merupakan salah satu bentuk penyesuaian diri dalam lingkungan sosial.
Adaptasi adalah suatu penyesuaian pribadi terhadap lingkungan. Penyesuaian ini dapat berarti
mengubah diri pribadi sesuai dengan keadaan lingkungan, jadi dapat berarti mengubah
lingkungan sesuai dengan keadaan pribadi (Gerungan,1991). Banyak perubahan yang terjadi
dikarenakan munculnya industrialisasi tersebut dan diharapkan masyarakat dapat beradaptasi
dengan perubahan ini, karena dari perubahan ini muncul suatu stratifikasi sosial, kelas di
dalam masyarakat, sifat konsumtif, dan mulai lunturnya budaya desa. Sifat gotong-royong
(guyub), keakraban dengan tetangga, dan interaksi antar masyarakat perlahan mulai
berkurang karena industrialisasi yang terjadi yang menyebabkan masyarakat lebih
memikirkan tentang profit dan mulai melupakan komunikasi yang terjalin bertahun-tahun dan
sibuk membangun pondasi-pondasi rumah yang lebih tinggi.

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tingkat respon masyarakat terhadap Industrialisasi di desa x ?

2. Bagaimana bentuk-bentuk adaptasi masyarakat terhadap adanya industrialisasi di desa x ?

3. Bagaimana perubahan sosial yang terjadi di masyarakat terhadap adanya industrialisasi di desa
x?

4. Bagaimana perubahan ekonomi yang terjadi di masyarakat terhadap adanya industrialisasi di desa
x?

5. Apakah pengembangan industri pabrik gula berpengaruh terhadap tingkat konsumerisme


masyarakat di desa x ?

6. Apakah pengembangan industri pabrik gula memiliki korelasi terhadap kesejahteraan sosial?

7. Apa saja faktor pendorong masyarakat yang bekerja di industri pabrik gula desa x ?

8. Apa saja dampak yang terjadi dalam masyarakat akibat adanya industrialisasi di desa x?

3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tingkat respon masyarakat terhadap industrialisasi di desa x

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk adaptasi masyarakat terhadap adanya mindustrialisasi


di desa x

3. Untuk mengetahui perubahan sosial yang terjadi di masyarakat terhadap adanya


industrialisais di desa x

4. Untuk mengetahui perubahan ekonomi yang terjadi di masyarakat terhadap adanya


industrialisasi di desa x

5. Untuk mengetahui pengaruh industrialisasi terhadap tingkat konsumerisme masyarakat di


desa x

6. Untuk mengetahui apakah pengembangan indutrialisasi itu memiliki korelasi terhadap


kesejahteraan sosial atau tidak

7. Untuk mengetahui faktor pendorong masyarakat pekerja industri pabrik gula

8. Untuk mengetahui danpak industrialisasi yang terjadi dalam masyarakat di desa x

4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan penelitian yang hendak dicapai maka penelitian ini diharapkan


mempunyai manfaat dalam akademis, baik secara langsung maupun tidak secara langsung.
Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia


pendidikan ilmu Sosiologi dalam kawasan pengembangan, khususnya Sosiologi
Pedesaan yang terpusat pada kajian pembahasan mengenai adaptasi sosial. Serta
membantu untuk mengembangkan informasi di perpustakaan sehingga dapat
membantu untuk meluaskan kajian karya ilmiah mengenai subkultur petani.

2. Manfaat Praktis

Agar dapat dijadikan refrensi mahasiswa dalam pengembangan ilmu Sosiologi


serta bagi peneliti diharapkan peneletiaan ini dapat bermanfaat sebagai cara
mengamalkan ilmu pada waktu kuliah dengan melakukan penelitian dalam rangka
menyelesaikan pendidikan, menyelesaikan tugas kuliah lapangan, dan memberikan
pengetahuan kepada peneliti mengenai perubahan sosial masyarakat terhadap
industrialisasi.

5. Kerangka Topik

1. Tipologi adaptasi

Robert K. Merton , menjelaskan bahwa terdapat lima tipe pola adaptasi sosial. Pertama,
adaptasi konformitas/conformity. Pada cara adaptasi ini perilaku seseorang mengikuti cara
dan tujuan yang telah ditetapkan oleh masyarakat. Kedua, adaptasi inovasi/innovation. Pada
cara adaptasi ini, perilaku masyarakat mengikuti tujuan yang telah ditentukan tetapi mereka
memakai cara yang salah atau dilarang oleh masyarakat. Ketiga, adaptasi
ritualisme/ritualism. Pada cara adaptasi ini, perilaku seseorang telah meninggalkan tujuan
budaya nya tetapi tetap berpegang pada cara yang telah ditetapkan oleh masyarakat.
Keempat, adaptasi retreatisme/retreatism. Pada adaptasi ini, perilaku seserang tidak
mengikuti tujuan dan cara yang ada di masyarakat. Kelima, adaptasi
pemberontakan/rebellion. Adaptasi ini terjadi apabila seseorang menolak sarana maupun
tujuan yang disahkan oleh kebudayaan dan menggantikannya dengan yang lain.

2. Perubahan Sosial

6. Metode Penelitian

Paradigma dan Tipe Penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan hasil percampuran antara pendekatan


positivistik dan interpretatif (penggabungan antara dua teknik pengumpulan data metode
kuantitatif dan metode kualitatif). Sedangkan tipe penelitian ini menggunakan Sequential
Explanatory. Tipe penelitian ini dicirikan dengan pengumpulan data dan analisis data
kuantitatif pada tahap pertama, lalu diikuti dengan pengumpulan dan analisis data kualitataif
pada tahap kedua, hal tersebut guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan
pada tahap pertama.

Lokasi Penelitian

Penelitian Sosiologi Pedesaan ini dilakukan pada :

Hari : Kamis-Minggu

Tanggal : 31 Oktober – 03 November 2019

Tempat : Desa X, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur

Peneliti mengadakan penelitian di Kecamatan Ringinrejo, karena pada mata kuliah


Sosiologi Pedesaan terdapat masyarakat desa yang memiliki pola masyarakat serta terdapat
perubahan sosial ekonomi dengan adanya industrialisasi.

Metode dan Pengambilan Sampel

Dalam pengambilan metode, peneliti menggunakan : Mix method research merupakan


metode penelitian yang menggabungkan dua teknik pengumpulan data yaitu kuantitatif dan
kualitatif. Metode ini mendorong peneliti untuk menggunakan multi-metode untuk menguji
dan melakukan pendekatan untuk mengumpulkan data. Kelebihan dari adanya metode ini
adalah dapat menutupi kelemahan-kelemahan dari masing-masing metode kuantitatif dan
kualitatif. Mix method digunakan sebagai penguat metode kualitatif dan kuantitatif serta
memberikan kerangka untuk topik penelitian yang diambil (Creswell, 2009).

Dalam menentukan atau mengambil sampel dari populasi yang ada, kami
menggunakan teknik syctematic random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara
random atau acak, tapi hal tersebut hanya berlaku pada sample pertama yang merupakan garis
awal untuk menentukan sampel-sampel berikutnya. Peneliti membuat daftar populasi yang
telah diurutkan sebelumnya, setelah itu ketika sampel yang pertama berhasil ditemukan,
maka untuk menentukan sampel berikutnya hanya dengan melompati sampel sesuai dengan
interval yang telah ditentukan sebelumnya menggunakan rumus tertentu.

Teknik pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data yang terdapat


dilapangan meliputi:

a. Kuesioner

Teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan peneliti untuk mempelajari


sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik. Berupa sebuah daftar pertanyaan yang diisi oleh
responden atau oleh seseorang yang akan diukur.

Dengan menggunakan kuesioner, analis berupaya mengukur apa yang ditemukan


dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen
yang diekspresikan dalam suatu wawacara. Jenis dari kuesioner ini sendiri ada 2, yaitu
kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup.

b. Wawancara

Instrumen yang digunakan dalam proses penelitian untuk memenuhi kebutuhan


penelitian, terkait informasi dan data (baik primer maupun sekunder) yang secara tanya jawab
antara pewawancara dan informan, disusun baik secara terstruktur (interview guide) maupun
tidak terstruktur.

c. Observasi
Pengamatan / observasi adalah aktivitas yang dilakukan oleh pengamat terhadap suatu
objek dengan maksud memahami fenomena untuk mendapatkan informasi-informasi untuk
tujuan penelitian. Instrumen dalam observasi yang dibutuhkan biasanya perekam suara,
kamera, video, dan foto. Implementasinya tidak hanya berperan sebagai teknik paling awal
dan mendasar dalam penelitian, tetapi juga teknik paling sering dipakai, seperti observasi
partisipan, rancangan penelitian eksperimental, dan wawancara.

Metode observasi yang digunakan pada setiap kegiatan penelitian bervariasi,


tergantung pada setting, kebutuhan dan tujuan penelitian. Observasi kuantitatif berbeda
dengan observasi kualitatif.. Observasi kuantitatif dirancang untuk menetapkan standardisasi
dan kontrol, sedangkan observasi kualitatif bersifat naturalistik. Observasi kualitatif
diterapkan dalam konteks suatu kejadian natural, mengikuti alur alami kehidupan amatan.
Observasi kualitatif bebas meneliti konsep-konsep dan kategori pada setiap peristiwa
selanjutnya memberi makna pada subjek penelitian atau amatan.

d. Dokumentasi

Instrumen penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan, pemilihan, penyimpanan,


dan pengolahan informasi di bidang pengetahuan yang bertujuan untuk memberikan bukti
keterangan

Teknik Analisis Data

Setelah data yang diperlukan berhasil dikumpulkan, selanjutnya adalah menganalisis


dan menginterpretasikan temuan data tersebut. Dalam hal ini, teknik analisis dan interpretasi
data dikembangkan dari data-data yang telah diperoleh selama proses penelitian berlangsung,
baik itu data primer maupun data sekunder.

Data yang telah terkumpul kemudian disederhanakan menjadi bagan, grafik ataupun
tabel kemudian dikelompokkan berdasarkan konsep-konsep yang ada dalam penelitian ini
sehingga data tersbut dapat diinterpretasikan dan pertanyaan penelitian pun akan terjawab.
Beberapa fungsi dari penyederhanaan data yang kami lakukan ialah:

a. Memberikan kemudahan pada peneliti untuk melakukan pengecekan dan


menemukan apakah dalam data yang ditemukan terdapat konsistensi dalam persebarannya,
sehingga data yang ada menjadi mudah untuk diinterpretasi.

b. Memberikan kemudahan pada peneliti untuk mengelompokkan data berdasarkan


variabel dan dengan itu pula memberikan kemudahan dalam menjawab pertanyaan penelitian.

c. Dapat membantu peneliti untuk mempelajari distribusi atau persebaran jenis data
yang telah ditemukan.

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai