Anda di halaman 1dari 18

SMK TARUNA BHAKTI DEPOK

MODUL
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN
BUDI PEKERTI

TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH


Shova Al Marwah, S.Pd
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas nikmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Modul Pendidikan Agam Islam tentang
“Tata Cara Kepengurusan Jenazah” yang khusus disusun oleh penulis untuk
membantu pembelajaran di kelas X SMK Taruna Bhakti Depok, Jawa Barat.

Penulis berharap modul ini dapat dijadikan salah satu sumber pembelajaran
untuk siswa kelas X SMK Taruna Bhakti, walaupun pada dasarnya saat ini siswa
Taruna Bhakti menggunakan pembelajaran online dengan Learning Management
System (LMS), namun tidak ada salahnya bila modul ini pun dipergunakan dalam
pembelajaran tersebut.

Selain itu pemanfaatan teknologi kadangkala mengalami hambatan baik itu


karena sarana prasarananya belum memadai ataupun ada gangguan pada server yang
telah disiapkan dalam pembelajaran online, oleh karena itu dengan menggunakan
modul ini siswa SMK Taruna Bhakti tetap bisa mengikuti pembelajaran secara offline
di tempatnya masing-masing.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas segala bentuk
bantuan yang telah diberikan dan semoga mendapat imbalan dan rahmat dari Allah
SWT. Aamiin.

Depok, 30 Juni 2020

Shova Al Marwah, S.Pd

TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH|SMK TARUNA BHAKTI DEPOK i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

PENDAHULUAN...................................................................................................... iii

Deskripsi .....................................................................................................................iii

TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH ........................................................ 1

1. Tata Cara Kepengurusan Jenazah ............................................................... 1


2. Alat dan Bahan ........................................................................................... 1
3. Materi ......................................................................................................... 1
A. Pengertian Jenazah ............................................................................... 1
B. Penyelengaraan Jenazah ....................................................................... 2
1) Memandikan Jenazah ............................................................... 2
2) Mengkafani Jenazah ................................................................. 4
3) Menshallatkan Jenazah............................................................. 6
4) Menguburkan Jenazah .............................................................. 8
4. Tugas ......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 13

TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH|SMK TARUNA BHAKTI DEPOK ii


PENDAHULUAN
Deskripsi

Misi utama (innama) pengutusan Nabi adalah untuk menyempurnakan


keluhuran akhlak. Ini dibuktikan bahwa di dalam al-Qur’an ini digunakan struktur
gramatikal yang menunjukkan sifat eksklusif misi pengutusan Nabi. Sejalan dengan
itu, dijelaskan al-Qur’an bahwa beliau diutus hanyalah untuk menebarkan kasih sayang
kepada semesta alam. Dalam struktur ajaran Islam, pendidikan akhlak adalah yang
terpenting. Penguatan akidah adalah dasar. Sementara, ibadah adalah sarana,
sedangkan tujuan akhirnya adalah pengembangan akhlak mulia. Nabi saw. bersabda,
“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” Nabi
saw. juga bersabda, “Orang yang paling baik Islamnya adalah yang paling baik
akhlaknya.”

Dengan kata lain, hanya akhlak mulia yang dipenuhi dengan sifat kasih sayang
sajalah yang bisa menjadi bukti kekuatan akidah dan kebaikan ibadah. Karena itu,
pelajaran agama Islam diorientasikan kepada akhlak yang mulia dan hanya penuh kasih
sayang kepada sesama Muslim, melainkan kepada semua manusia, bahkan kepada
segenap unsur alam semesta. Hal ini selaras dengan Kurikulum 2013 yang dirancang
untuk mengembangkan kompetensi yang utuh antara pengetahuan, keterampilan, dan
sikap. Peserta didik tidak hanya diharapkan bertambah pengetahuan dan wawasannya,
tetapi juga meningkat kecakapan dan keterampilannya serta semakin mulia karakter
dan kepribadiannya.

Modul ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan
dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain
yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan
menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada modul ini sangat

TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH|SMK TARUNA BHAKTI DEPOK iii


penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan
lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.

Implementasi terbatas Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2019/2020 telah


mendapatkan tanggapan yang sangat positif dan masukan yang sangat berharga.
Pengalaman tersebut dipergunakan semaksimal mungkin dalam menyiapkan modul
untuk implementasi menyeluruh pada tahun ajaran 2020/2021 dan seterusnya.

Walaupun demikian, sebagai edisi pertama, modul ini sangat terbuka dan perlu
terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, kami mengundang para
pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan
pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-
mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam
rangka mempersiapkan generasi yang berakhlakul karimah.

TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH|SMK TARUNA BHAKTI DEPOK iv


TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH

1. Indikator
• Siswa mampu menerapkan tata cara kepengurusan jenazah
• Siswa mampu menjelaskan tata cara kepengurusan jenazah
• Siswa mampu menyebutkan tahapan tata cara kepengurusan jenazah

2. Alat dan Bahan


• Modul
• Laptop

3. Materi

PELAKSANAAN FARDU KIFAYAH TERHADAP JENAZAH


A. Pengertian Jenazah
Kata jenazah diambil dari bahasa Arab (‫ )جن ذح‬yang berarti tubuh
mayat dan kata ‫ جن ذ‬yang berarti menutupi. Jadi, secara umum kata jenazah
memiliki arti tubuh mayat yang tertutup.
Penyelenggaraan jenazah adalah fardu kifayah bagi sebagian kaum
muslimin, khususnya penduduk setempat terhadap jenazah muslim/
muslimah.
Namun, sebelum penyelenggaraan jenazah itu dimulai, maka ada
beberapa hal yang harus dilakukan terhadap jenazah tersebut, yaitu :
1. Dipejamkan matanya, mendo’akan dan meminta ampunkan atas
dosanya.
2. Dilemaskan tangannya untuk disedekapkan di dada dan kakinya
diluruskan.
3. Mengatupkan rahangnya atau mengikatnya dari puncak kepala
sampai ke dagu supaya mulutnya tidak menganga/terbuka.

TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH|SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 1


4. Jika memungkinkan jenazah diletakkan membujur ke arah utaradan
badannya diselubungi dengan kain.
5. Menyebarluaskan berita kematiannya kepada kerabat- kerabatnya
dan handai tolannya.
6. Lunasilah hutang-hutangnya dengan segera jika ia punya hutang.
7. Segerakanlah fardu kifayahnya.

B. PENYELENGARAAN JENAZAH
Menurut syari’at Islam, fardu kifayah dalam menyelenggarakan jenazah
ada empat macam, yaitu :
1) Memandikan jenazah
Memandikan adalah salah satu cara yang wajib dilakukan
terhadap mayat orang yang beragama Islam. Caranya adalah
menyampaikan atau mengalirkan air bersih ke seluruh tubuhnya
walaupun ia sedang haid atau junub. Memandikan ini dilakukan orang
yang masih hidup dengan menggunakan sabun dan wangi- wangian,
tetapi dengan lemah lembut.
Adapun persiapan yang harus dilakukan atau peralatan yang
harus disediakan sebelum memandikan jenazah adalah:
1. Menyediakan air yang suci dan mensucikan secukupnya dan
mempersiapkan perlengkapan mandi seperti handuk, sabun,
wangi- wangian, kapur barus dan lain-lain.
2. Mengusahakan tempat yang tertutup untuk memandikan jenazah
sehingga hanya orang yang berkepentingan saja yang ada disitu.
3. Menyediakan kain kafan secukupnya.
4. Usahakanlah orang-orang yang akan memandikan jenazah itu
adalah keluarga terdekat jenazah atau orang-orang yang dapat
menjaga rahasia. Jika jenazahnya laki-laki, maka yang
memandikannya harus laki- laki, demikian juga sebaliknya jika
jenazahnya perempuan, maka yang memandikannya harus

TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH|SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 2


perempuan, kecuali suami kepada istrinya/istri kepada suaminya
atau muhrimnya.
Orang yang boleh memandikan jenazah adalah orang yang sama
jenis kelaminnya dengan mayat kecuali istri/ suami. Namun, jika ada
beberapa orang yang berhak memandikanny, maka yang lebih berhak
adalah keluarga terdekat yang mengetahui pelaksanaan mandi jenazah
serta bersifat amanah. Kalau tidak, orang lain yang lebih
berpengetahuan serta amanah ( dapat dipercaya untuk tidak membuka
aib jenazah).
Adapun cara memandikan jenazah itu dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Niat karena Allah ta’ala.
2. Melepaskan segala pakaian yang melekat di badan jenazah dan
menggantinya dengan kain yang menutup aurat.
3. Membersihkan rongga mulutnya, kuku- kukunya dan seluruh
tubuhnya dari kotoran dan najis.
4. Memulai memandikan dengan membersihkan anggota
wudu’nya, dengan mendahulukan yang kanan dan menyiramnya
sampai rata tiga, lima,tujuh kali atau sesuai dengan kebutuhan.
5. Jenazah dimiringkan ke kiri kemudian bagian kanan badan
disiram dengan air, dan selanjutnya dimiringkan ke kanan dan
bagian kiri badan disiram dengan air, siramlah dengan bilangan
ganjil.
6. Pada waktu jenazah disiram dengan air, badannya di gosok-
gosok guna menghilangkan najis/ kotoran sekaligus untuk
meratakan air ke seluruh tubuh, perutnya di urut dengan pelan
atau badannya di bungkukkan sedikit supaya gas dan kotoran
yang ada dalam perutnya keluar, dan tempat keluar kotoran
tersebut disiram dengan air yang harum dengan memakai sarung
tangan.

TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH|SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 3


7. Pada bagian akhir siraman hendaklah disiram dengan wangi-
wangian.
8. Mengeringkan badan jenazah dengan handuk dan berilah wangi-
wangian. Bagi jenazah yang berambut panjang hendaklah
dikepang rambutnya jika memungkinkan.
Selain hal di atas, yang perlu diperhatikan terhadap jenazah
adalah sebagai berikut:
a. Orang yang gugur, syahid dalam peprangan membela agama Allah
cukup dimakamkan dengan pakaian yang melekat di tubuhnya (
tanpa dimandikan, dikafani dan disalatkan ).
b. Orang yang wafat dalam keadaan berihram di rawat seperti biasa
tanpa diberi wangi-wangian.
c. Orang yang syahid selain dalam peperangan membela agama Allah
seperti melahirkan, tenggelam, terbakar dirawat seperti biasa.
d. Jenazah janin yang telah berusia empat bulan dirawat seperti biasa.
e. Jika terdapat halangan untuk memandikan jenazah, maka cukup
diganti dengan tayammum.
f. Bagi orang yang memandikan jenazah, disunnahkan untuk mandi
sesudahnya.

2) Mengkafani jenazah
Mengkafani jenazah adalah membalut seluruh tubuhnya dengan kain
dan sebagainya walaupun hanya dengan sehelai kain. Mayat laki- laki
sunat dikafani dengan tiga lapis kain putih.
Sementara itu, mayat perempuan sunat mengkafaninya dengan lima
lapis kain yang terdiri dari sehelai kain sarung, selendang dan dua helai
kain untuk membalut tubuh mayat/jenazah.
Persiapan dan perlengkapan yang akan dilakukan untuk mengkafani
jenazah adalah :

TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH|SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 4


1. Kain untuk mengkafani secukupnya dan diutamakan yang berwarna
putih.
2. Kain kafan untuk jenazah laki- laki terdiri dari tiga lembar,
sedangkan kain kafan untuk jenazah perempuan terdiri dari lima
lembar kain, yaitu : kain basahan, baju kurung, kerudung dan dua
lembar kain penutup.
3. Sebaiknya disediakan perlengkapan sebagai berikut:
a. Tali sejumlah 3, 5, 7, atau 9 antara lain untuk ujung kepala, leher,
pinggang/ pada lengan tangan, perut, lutut, pergelangan kaki dan
ujungkaki.
b. Kapas secukupnya.
c. Kapur barus atau pewangi secukupnya.
d. Meletakkan kain memanjang searah tubuhnya di atas tali-tali
yang telah disediakan.
e. Untuk jenazah perempuan, aturlah kerudung/ mukena, baju dan
kain basahan sesuai dengan letaknya.
Setelah perlengkapan disediakan, maka dilakukan dengan
mengkafani jenazah dengan urutan sebagai berikut :
1. Pada waktu hendak mengkafani dipasang lebih dahulu tirai
(pendinding) supaya jenazah itu tidak sampaidilihat orang lain/ selain
orang yang mengkafani.
2. Kain kafan telah dihamparkan dengan letak sebagai berikut:
a. Kain kafan diletakkan pada urutan yang paling bawah yang telah
ditaburi dengan wangi-wangian seperti kapur barus. Dibawah
kain kafan diletakkan tiga/ lima buah tali yang di ambil dari
pinggir kain kafan. Cara meletakkannya, satu helai di ujung
kepala, satu helai di pinggang dan satu helai lagi di ujung kaki.
Kedua tangannya diletakkan di dadanya seperti ketika
melaksanakan solat.

TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH|SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 5


b. Jenazah diletakkan membujur di atas kain kafan dalam keadaan
tertutup selubung kain.
c. Lepaskan kain selubung dalam keadaan aurat tetap tertutup.
d. Jika diperlukan, tutuplah dengan kapas lubang- lubang yang
mengeluarkan cairan.
3. Bagi jenazah laki-laki di tutup dengan tiga lapis kain secara rapi dan
di ikat dengan simpul disebelah kiri.
4. Bagi jenazah yang berrambut panjang (permpuan) hendaklah
rambutnyadikepang jika memungkinkan.
5. Bagi jenazah perempuan, kenakan(pakaian) lima lapis kain yaitu:
kerudung, untuk kepala, baju kurung , kain basahan penutup aurat
dan dua lembar kain penutup secara rapi serta di ikat dengan simpul
disebelah kiri.
6. Setelah tutup kepala, baju( bagi wanita) kain dan kapas dipakaikan,
maka kain kapan digulung dengan cara mempertemukan ujung kain
sebelah kanan dan kiri satu persatu, sejak dari leher sampai ke kaki
kemudian di ikat dengan tali yang telah diletakkan terlebih dahulu di
bawah kain kafan yaitu di ujung sebelah kaki dan pinggang,
sedangkan yang sebelah atas masih terbuka sambil menanti
kerabatnya ziarah terakhir. Setelah kerabat dan familinya selesai
berziarah, maka disempurnakan gulungannya dan
kemudian di ikat di ujung sebelah atas. Dan pertemuan ikatan itu
sebaiknya dibuat sebelah kiri jenazah.

3) Menshalatkan jenazah
Dalam mensalatkan jenazah, terdapat beberapa perbedaan
dengan salat- salat pada umumnya karena ada rukun yang sama dan
adapula yang berbeda dengan rukun salat pada umumnya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
salat jenazah, yaitu:

TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH|SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 6


a. Jenazah diletakkan di arah kiblat( di depan imam apabila berjama’ah
atau di depan orang yang mensalatkannya apabila sendiri). Posisi
jenazah, kepalanya sebelah kanan dan kaki sebelah kiri imam.
b. Pada jenazah laki- laki imamnya berdiri sejajar dengan dada jenazah,
sedangkan apabila jenazahnya perempuan, maka imam berdiri
sejajar dengan pinggang jenazah.
c. Setelah jama’ah salat jenazah siap untuk melaksanakan salat jenazah
tersebut, kemudian berniatlah di dalam hati untuk melaksanakan
salat jenazah.

Adapun rukun salat jenazah adalah sebagai berikut :


1. Niat dengan lafaz
‫ا صلى على هذا\ هذه الميت \ميتة اربع تكبيرات فرض كفا ية اما ما\ ما موما هلل تعلى‬
2. Berdiri bagi yang kuasa tanpa rukuk dan sujud.
3. Takbir empat kali dengan urutan sebagai berikut :
Setelah berniat sebagaimana tersebut di atas, lalu bertakbir
dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua telinga atau
sejajar kedua bahu dan diletakkan di dada.
• Sesudah takbir pertama, dibaca surat Al- Fatihah.
• Sesudah takbir kedua, dibaca salawat atas nabi.
• Sesudah takbir ketiga, dibaca do’a.
Antara lain do’a yang dibaca Rasulullah Saw sebagaimana
hadis riwayat Muslim dan Nasa’i dari Auf bin Malik, Rasulullah
membaca :
ْ‫اِْكرمنْ ز وس ع مدْ خلْهْ و اغس ْله‬ ‫اوعف‬ ِ ِْ ‫اْ لل ْ مه ا ْرلْهْ ْمه ف‬
ْ
‫ل هْ و‬ ْ
ْ‫عن ه‬ ‫ع‬
‫ا‬‫ه‬ ‫و ْرغِْف و ح‬
ْ‫الدنْ ِسواْ ْبِدله‬ ْ
ْ‫ْب ِْرد من ا لخطا يْ نقى الث وب اال‬ ‫ابْل ْام ء والثل‬
‫ض‬
‫دْ ا ْ ار من‬ ‫بي يكام‬ ‫ا‬ ‫ونْق ِْهوا‬
ْ‫ل‬
‫ْارم ن اد ِِْرهواْ ه خ ْي ْ ار م ناْ ه ِْل ِْهو ْزوجاْ خ ْيراْ من ز و ِْج ِْهو ِهم نف ِْتْ ْن ِْة‬
‫ذعاب ا ْلقْب ِْرو عذْ اب خْي‬
)‫النار( متفق عليه‬

• Sesudah takbir ke empat sesuai hadis riwayat Al- Hakim dibaca:


TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH|SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 7
‫ه ( ْر احكم‬ ‫ْ لرن‬ ْ‫اْ لل ْ مه الْ تْ ح ِْرْ نماْ أْ جْ هر ْ اولْ ت‬
‫ْ اوه الو‬ ‫ْا غ‬ ‫ْتف ِْ نا وا‬
‫ِْف‬

TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH|SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 8


Apabila jenazahnya anak- anak, maka do’anya sesudah takbir
ketiga diganti dengan do’a berikut sebagaimana hadis riwayat Al-
Bukhori dan Al- Baihaqy :
) ‫اْ لل ْ مه اج لعه نا لس وز خرا فوْ اط ( رواه البخارى و البيهقي‬
‫ْر‬ ْ
‫ف‬
ْ
‫ا‬
Kemudian yang terakhir adalah mengucap salam ke kanan dan
kiri :
‫السال م عليكم ورحمة هلل وبركا ته‬

4) Menguburkan jenazah
Kewajiban yang ke empat terhadap jenazah ialah
menguburkannya. hukum menguburkan jenazah adalah fardu kipayah
atas orang yang masih hidup. Dalamnya kuburan sekurang kurangnya
kira-kira tidak tercium bau busuk mayat itu dari atas kubur dan tidak
dapat dibongkar oleh binatang buas,sebab maksud menguburkan
mayat ialah untuk menjaga kehormatan mayat itu dan
menjaga kesehatan orang-orang yang ada di sekitar tempat itu.
Sedangkan waktu penguburan secara normal dapat dilakukan
pada siang hari.Namun,penguburan dapat dilakukan juga pada malam
hari sebab rasulullah saw pernah menguburkan seseorang pada malam
hari ,Ali r.a. menguburkan Fatimah binti Muhammad,Abu
bakar,Usman,Aisyah,dan Ibnu Mas’ud juga dikuburkan pada malam
hari sebagaimana sabda rasulullah SAW.dari jabir r.a yang
diriwayatkan ibnu majah :
Artinya’’:janganlah kamu menguburkan jenazah pada malam
hari kecuali dalam keadaan terpaksa’’(H.R.Sunan Ibnu Majah no.1510
kitab ja’a fi al-janaiz)

TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH|SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 9


Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penguburan jenazah ini
antara lain adalah:
a) Ketika memasukkan mayat ke liang kubur hendaknya pekerja
jenazah untuk membaca’’

b) ‫وعلى ملة رسو هلل صلي هلل عليه و‬ ‫بسم هلل سلم‬
Khusus ketika memasukkan jenazah perempuan hendaklah di
bentangkan kain di atas liang kuburnya.
c) Dua atau tiga orang dari keluarga terdekat jenazah dan di
utamakan yang tidak junub pada malam hari sebelumnya, masuk
kedalam liang kubur dengan berdiri untuk menerima jenazah.
d) Adapun melepas tali-talinya dan membuka kain yang menutupi
dan jari-jari kakinya sehingga menempel ke tanah serta
memasang bantalan tidak ada tuntunan dari rasulullah SAW.
e) Bagi pengiring jenazah yang tiba di kuburan ketika kubur
bekum selesai digali hendaklah duduk menghadap kiblat dan
jangan duduk di atas kuburan.
f) Memintakan ampunan dan keteguhan dalam jawaban bagi
jenazah dan mendo’akannya sambil berdiri.
g) Jenazah diperbolehkan untuk di masukkan ke dalam peti jika
tanahnya berair atau jenazah dalam keadaan mudorat.
h) Dalam kondisi darurat boleh menguburkan dalam satu lubang
dua mayat atau lebih, dan yang lebih didahulukan.
i) Yang menurunkan mayat adalah kaum laki-laki meskipun
mayatnya perempuan.
j) Menurut sunnah: memasukkan mayat dari arah belakang liang
kubur.
k) Meletakkan mayat di atas sebelah kanannya, wajahnya
menghadap kiblat.

TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH|SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 10


TUGAS
1. Jelaskan pengertian Jenazah?

2. Sebutkan hal-hal yang harus dilakukan ketika ada orang muslim yang
meninggal dunia!

3. Tuliskan Tatacara salat Janazah!

4. Sebutkan Jumlah kain kafan yang dibutuhkan untuk Jenazah!

5. Jelaskan Hikmah dari salat Jenazah!

1
TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH|SMK TARUNA BHAKTI DEPOK
0
6. Apa yang dimaksud Fardu Kifayah?
Jawaban: Fardu kifayah (Arab: ‫ )فرض كفاية‬adalah status hukum dari

7. Apa yang dimaksud Fardu


.
8. Sebutkan tiga syarat Jenazah yang harus dimandikan?

9. Sebutkan tiga syarat salat Jenazah!

10. Tuliskan bacaan salat Jenazah sesudah takbir ke-2!

1
TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH|SMK TARUNA BHAKTI DEPOK
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/poetrachebhungsu/tugas-makalah-agama

http://hikayatsahabat.heck.in/kisah-bakti-seorang-pemuda-terhadap-ibun.xhtml

http://www.abstrak.web.id/contoh-makalah/

1
TATA CARA KEPENGURUSAN JENAZAH|SMK TARUNA BHAKTI DEPOK
13

Anda mungkin juga menyukai