Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP


PROFITABILITAS PADA KOPERASI WARGA KAWASAN INDUSTRI
GRESIK

DOSEN PEMBIMBING :

Nur Mufarokah, S.Psi., MM.

Susan Dicky Dewa PL.,S.Or.,MM.

DISUSUN OLEH :

Titik Suryani (101190749)

PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NU TRATE

GRESIK

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-
Nya yang selama ini kita dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling
bermanfaat bagi seluruh umat manusia, oleh karenanya saya dapat menyelesaikan
tugas akhir berupa proposal yang berjudul Analisis Pengaruh Piutang Terhadap
Profitabilitas Pada Koperasi Warga Kawasan Industri Gresik ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Ada pula maksud aau tujuan dari penyusunan proposal ini
ialah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata
kuliah Metodologi Penelitian.

Dalam proses penyusunan proposal ini saya menjumpai berbagai


hambatan, namun berkat dukungan materil maupun nonmateriil dari berbagai
pihak, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, maka
pada kesempatan ini saya menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya
proposal ini.

Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya
mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat
saya harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan saya semoga
proposal ini memberikan ilmu dan manfaat, khususnya bagi saya dan para
pembaca sekalian.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………….2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………………………...3

BAB 1………………………………………………………………………………………………………………………..4

PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………..4

1.1 Latar Belakang ……………………………………………….………………………………………………..4

1.2 Identifikasi Masalah ………………………………….……………………………………………………..5

1.3 Rumusan Masalah…………………………….……….……………………………………………………..5

1.4 Tujuan Penelitian…………………………….……….……………………………………………………….6

1.5 Manfaat Penelitian……………….…………….…….……………………………………………………….6

BAB II ……………….…………….…….………………………………………………………………………………7

LANDASAN TEORI ….…….……………………..…………………………………………………………...7

2.1 Penelitian Terdahulu ….……………………..…………………………………………………………....7

2.2 Teori-teori yang Digunakan ………..……………………………………………………………..…..9

2.3 Hipotesis………..……………………………………………………………………………………………….15

BAB III………..………………………………………………………………………………………………..…….17

METODOLOGI PENELITIAN………………………………………………………………………….17

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ……………………………………………………………………….…17

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ……………………………………………………….17

3.3 Teknik Pengumpulan Data………………………………………………….18

3.3 Analisa Data yang Digunakan ……………………………………………...18

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

Penjualan barang atau jasa merupakan sumber pendapatan suatu perusahaan.


Dalam melakukan penjualan kepada para konsumen,perusahaan dapat
melakukannya secara tunai atau secara kredit. Beberapa perusahaan akan lebih
menyukai jika transaksi penjualan dapat dilakukan secara tunai, karena
perusahaan akan segera menerima kas dan kas tersebut dapat segera digunakan
kembali untuk mendatangkan pendapatan selanjutnya. Di pihak lain para
konsumen  umumnya lebih menyukai bila perusahaan dapat melakukan penjualan
secara kredit, karena pembayaran dapat ditunda. Dalam kenyataannya, penjualan
kredit pada kebanyakan menimbulkan adanya piutang atau tagihan. Piutang
adalah sebuah tagihan dalam bentuk kas kepada perorangan, badan, atau pihak
tertagih lainnya. Bagi perusahaan piutang merupakan pos yang penting karena
merupakan bagian aktiva lancar yang cukup material.

Piutang usaha pada sebuah perusahaan timbul karena terjadinya penjualan secara
kredit. Penjualan secara kredit dilakukan perusahan untuk menarik pelanggan agar
mau membeli barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan agar perusahaan
tersebut dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan tetap dapat
berkembang.

Dalam melakukan penjualan kredit, perusahaan perlu mempertimbangkan resiko


yang mungkin akan terjadi. Karena penjualan secara kredit memungkinkan
adanya pelanggan atau konsumen yang menunggak pembayaran piutangnya,
dikarenakan ketidakmampuan atau sengaja tidak membayar kewajibannya.
Sehingga menimbulkan piutang yang tidak dapat ditagih yang dalam akuntansi
dikenal dengan nama piutang tak tertagih.

4
Koperasi adalah perusahaan yang menjalankan usaha dibidang jasa dan simpan
pinjam guna untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.

Penjualan jasa yang dilakukan oleh Koperasi dapat dilakukan secara tunai maupun
kredit. Untuk penjualan kredit, pihak Koperasi melakukan perkiraan untuk
memberikan piutang, selain itu pihak Koperasi juga membuat batasan waktu
untuk pelunasan piutang. Tidak seluruhnya piutang Koperasi dapat berjalan
lancar. Sebagian piutang yang dimiliki Koperasi juga memiliki masalah – masalah
yang dihadapi dapat berupa kredit macet atau piutang yang tidak sehat.

Koperasi Warga Kawasan Industri Gresik adalah koperasi yang bergerak di


bidang jasa, simpan-pijam,jasa konstruksi, dan kantin. Pencatatan kantin KWKIG
dilakukan secara manual, yaitu dengan tulis tangan kemudia di rekap dalam excel.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :

1. Sistem pencatatan yang manual pada KWKIG menyulitkan pemilik dalam


mencari informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang cepat.

2. Pembayaran piutang yang tidak berjalan lancar berdampak bagi arus dan
perputaran kas

3. Kurangnya komunikasi dan kesadaran diduga menjadi salah satu factor sulitnya
menagih piutang kepada debitur

4. Pada KWKIG belum ada pemisahan tugas antar karyawanya, karyawan yang
bertugas menjadi kasir juga bertugas untuk membuat laporan keuangan

1.3 Rumusan Masalah

5
Berdasarkan uraian dan penjelasan mengenai alasan pemilihan judul di atas,
penulis mencoba merumuskan masalah dalam bentuk kalimat tanya:

1. Apakah Yang Menjadi Faktor-faktor Penyebab Piutang Tidak sehat pada


koperasi
2. Apakah pengaruh piutang terhadap laba koperasi
3. Bagaimana mengatasi masalah penagihan piutang yang tidak lancar dan tidak
tertagih

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Faktor-faktor Penyebab Piutang Tidak sehat pada


koperasi
2. Untuk mengetahui pengaruh piutang terhadap laba koperasi
3. Untuk mengetahui cara mengatasi penagihan piutang yang tidak lancar dan
tidak tertagih

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan wawasan,


informasi, pemikiran, dan ilmu pengetahuan kepada pihak lain yang
berkepentingan.

b. Sebagai acuan dan pertimbangan bagi penelitian yang selanjutnya khususnya


yang berkaitan dengan perancangan sistem informasi keuangan dan penagihan
berbasis web.

b. Bagi penulis, diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh penulis dan
berguna bagi kemajuan ilmu pengetahuan.

6
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

Dalam penulisan Proposal ini peneliti menggali informasi dari penelitian-


penelitian sebelumnya sabagai bahan perbandingan, baik mengenai kekurangan
atau kelebihan yang sudah ada. Selain itu, peneliti juga menggali informasi dari
berbagai jurnal dalam rangka mendapatkan suatu informasi yang ada sebelumnya
tentang teori yang berkaitan dengan judul yang digunakan untuk memperoleh
landasan teori ilmiah

1. Penelitian Fatimah Riswati dan Bambang Winarto (2020)

Penelitian Fatimah Riswati Bambang Winarto (2020) dengan judul


“Analisis Pengaruh Perputaran Piutang Dan Perputaran Kas Terhadap
Likuiditas Koperasi Karyawan Behastex Gresik” jenis penelitian yang
digunakan adalah jenis penelitian eksplanatori. Penelitian eksplanatori
adalah penelitian bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna
memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang
sudah ada sebelumnya.

Dari penelitian ini , dapat disimpulkan bahwa Hasil penelitian ini adalah
secara simultan perputaran piutang dan perputaran kas tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap likuiditas Kopkar Behaestex Gresik; dan secara
parsial perputaran piutang dan perputaran kas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap likuiditas Kopkar Behaestex Gresik, dan ketiga
perputaran piutang berpengaruh dominan terhadap likuiditas Kopkar
Behaestex Gresik.

7
2. Penelitian Husaeri Priatna dan Neng Lastri Yuliani (2018)

Penelitian Husaeri Priatna dan Neng Lastri Yuliani (2018) dengan judul
“Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap dan Peputaran Piutang Terhadap
Profitabilitas Koperasi Konsumen (KOPMEN) Bina Sejahtera
Periode 2009 – 2016” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menjelaskan seberapa besar pengaruh Perputaran Aktiva Tetap dan
Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas pada Koperasi Konsumen Bina
Sejahtera dalam periode 2009-2016. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Konsumen Bina
Sejahtera dengan menggunakan data berupa laporan keuangan tahun 2009-
2016.

Dari Penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa secara parsial Perputaran


Aktiva Tetap tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Profitabilitas
dimana hasil tersebut dibuktikan dengan hasil uji t hitung lebih kecil dari t
tabel (0,299< 2,571) dengan signifikansi 0,777 lebih besar dari 0, 05
(0,777> 0, 05) dan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas ini dibuktikan dengan hasil uji t
hitung lebih kecil dari t tabel (2,451> 2,571) dan signifikansi (0,058< 0,
05). Dan hasil uji f menunjukkan hasil f hitung lebih besar dari f tabel
(8,514> 5, 79) berdasarkan hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara Perputaran
Aktiva Tetap dan Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas periode 2009-
2016.

3. Penelitian Muhamad Juani dan Nurul Aini (2017)

Penelitian Muhamad Juani dan Nurul Aini (2017) yang berjudul


“Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Koperasi

8
Pondok Pesantren AL-Muhklisin Desa Lepak Kecamatan Sakra Timur
2012-2016”
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yaitu jenis penelitian
yang betujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih,
yaitu antara perputaran piutang dan profitabilitas (return on equity).
Seperti pada permasalahan yang diajukan yaitu apakah perputaran piutang
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (return on
equity). Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini digunakan alat analisis
regresi linier sederhana sedangkan untuk menguji hipotesis digunakan uji
t.

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang tidak


memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (return on
equity). dengan angka yang tidak signifikan yang diperoleh dari
pengolahan data, dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan
oleh pihak Koperasi Pondok Pesantren Desa Lepak kecamatan Sakra
Timur.

2.2 Kajian Teoritis

1. Piutang
A. Pengertian Piutang
Menurut Rudianto (2010:17), definisi piutang anggota adalah Hak (tagihan)
koperasi kepada anggota koperasi. Tagihan tersebut timbul karena koperasi
meminjamkan uang kepada anggotanya atau karena koperasi menjual barang
kepada anggotanya secara kredit.
Pendapat lain menurut Warren dkk (2014:448), definisi piutang adalah:
Piutang mencakup seluruh uang yang diklaim terhadap entitas lain, termasuk
perorangan, perusahaan, dan organisasi lain. Piutang-piutang ini biasanya
merupakan bagian yang signifikan dari total aset lancar.

9
Menurut Martani dkk (2016:196), definisi piutang adalah klaim suatu
perusahaan pada pihak lain baik yang terkait dengan transaksi
penjualan/pendapatan maupun merupakan piutang yang berasal dari transaksi
lainnya.

B. Penggolongan Piutang
Piutang pada normalnya kegiatan perusahaan akan dilunasi dalam jangka
waktu kurang dari satu tahun sehingga dikelompokkan ke dalam aset lancar.
Apabila pelunasan lebih dari satu tahun maka tidak dilaporkan dalam
kelompok aset lancar akan tetapi termasuk ke dalam aset lain-lain. Ikatan
Akuntan Indonesia dalam SAK (2017:1.13), menyatakan bahwa entitas
mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar jika:
1. Entitas memperkirakan akan merealisasikan aset, atau memiliki intensi
untuk menjual atau menggunakannya, dalam siklus operasi normal;
2. Entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan;
3. Entitas memperkirakan akan merealisasi aset dalam jangka waktu dua belas
bulan setelah periode pelaporan; atau
4. Aset merupakan kas atau setara kas, kecuali aset tersebut dibatasi
pertukaran atau penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-
kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Standar akuntansi instrumen keuangan menyebutkan salah satu klasifikasi
aset keuangan adalah pinjaman yang diberikan atau piutang. Kriterianya
adalah aset keuangan nonderivatif yang pembayarannya telah ditentukan dan
tidak memiliki kuotasi di pasar aktif.
Warren dkk (2014:448-449), menyatakan bahwa piutang dapat
diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
1. Piutang Usaha

Transaksi paling umum yang menghasilkan piutang adalah penjualan barang


atau jasa secara kredit. Piutang usaha semacam ini biasanya diharapkan dapat
ditagih dalam waktu dekat, misalnya 30 atau 60 hari. Piutang ini digolongkan
sebagai aset lancar di laporan posisi keuangan.

10
2. Wesel Tagih

Wesel tagih merupakan pernyataan jumlah utang pelanggan dalam bentuk


tertulis yang formal. Selama diharapkan dapat ditagih dalam waktu setahun,
wesel tagih biasanya digolongkan sebagai aset lancar di laporan posisi
keuangan.

3. Piutang Lainnya

Piutang lainnya termasuk piutang bunga, piutang pajak, dan piutang karyawan
atau pekerja. Piutang lainnya biasanya dikelompokkan secara terpisah di
laporan posisi keuangan. Jika piutang tersebut diharapkan akan ditagih dalam
waktu satu tahun, maka digolongkan sebagai aset lancar.
Sedangkan Rudianto (2010:145), menyatakan bahwa piutang dalam koperasi
dapat digolongkan menjadi 3 kelompok berdasarkan jenis dan asalnya yaitu:

1. Piutang Anggota

Piutang Anggota adalah piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa
yang dihasilkan koperasi kepada anggota koperasi. Pada kegiatan normal
koperasi, piutang anggota biasanya akan dilunasi dalam tempo kurang dari
satu tahun, sehingga piutang anggota dikelompokkan ke dalam aktiva lancar.

2. Piutang Bukan Anggota

Piutang bukan anggota adalah piutang yang timbul akibat koperasi melakukan
transaksi kredit kepada bukan anggota koperasi. Piutang ini mencakup
piutang usaha dan piutang bukan usaha. Piutang usaha adalah piutang yang
timbul dari transaksi penjualan produk koperasi. Sementara piutang bukan
usaha adalah piutang yang timbul bukan dari aktivitas usaha koperasi. Yang
termasuk dalam kedua kelompok ini adalah:

11
a. Persekot dalam kontrak pembelian.
b. Klaim terhadap perusahaan angkutan atas barang yang rusak atau hilang.
c. Klaim terhadap perusahaan asuransi atas kerugian yang
dipertanggungjawabkan.
d. Klaim terhadap karyawan koperasi.
e. Klaim terhadap restitusi pajak.
f. Piutang Dagang.
3. Piutang Karyawan

Piutang karyawan adalah tagihan koperasi kepada karyawan koperasi.


biasanya pembayaran piutang karyawan dilakukan melalui pemotongan gaji
pada bulan berikutnya.

C. Pengakuan dan Pencatatan Piutang

Piutang meliputi segala macam tuntutan atau klaim kepada pihak ketiga
sehingga diketahui bahwa akan ada penerimaan kas pada masa yang akan
datang terkait dengan pelunasannya. Piutang diakui pada waktu hak milik
beralih ke pembeli atau pada saat terjadinya transaksi yang dikenal dengan
istilah accrual basis. Penggunaan accrual basis dalam akuntansi
menimbulkan akibat adanya pengakuan terhadap penghasilan-penghasilan
yang masih akan diterima. Martani dkk (2016:204), menyatakan bahwa:
Pengakuan piutang dikaitkan dengan pengakuan pendapatan. Saat perusahaan
telah mengakui pendapatannya maka perusahaan akan mengakui piutangnya.
Sesuai dengan PSAK 55, piutang diakui oleh entitas sebesar nilai wajar. Nilai
wajar merupakan harga perolehan atau nilai pertukaran antara kedua belah
pihak pada tanggal transaksi.
Ayat jurnal untuk mengakui piutang atas penjualan barang atau jasa yaitu:

Pendapat lain dari Efraim (2014:130), menyatakan bahwa:


Piutang usaha diakui pada saat barang dijual, atau jasa tertentu secara aktual
diserahkan. Pengakuan piutang berkaitan dengan pencatatan transaksi yang
menimbulkan piutang. Jumlah piutang yang dicatat adalah sebesar harga

12
pertukaran (price exchange) antara dua pihak terkait. Harga pertukaran adalah
jumlah tuntutan kepada debitur (pelanggan dan peminjam).
Pengakuan piutang simpan pinjam dalam koperasi terjadi jika koperasi
memberikan pinjaman kepada anggota koperasi sehingga koperasi memiliki
hak klaim kepada anggota tersebut. Sedangkan Rudianto (2010:126),
menyatakan bahwa “Pengakuan piutang simpan pinjam adalah piutang
simpan pinjam diakui sebesar jumlah bruto (nilai jatuh tempo)”.

D. Penghapusan Piutang
Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK (2017:55.46), secara spesifik
menyebutkan, entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya
jika:
1. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir atau;
2. Entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian
pengakuan.

Transfer aset keuangan adalah transfer hak kontraktual penerimaan kas dari
aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima tetapi
memiliki kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada
pihak lain. Dalam transfer aset keuangan, penghentian pengakuan akan
dilakukan jika telah terjadi transfer manfaat dan risiko kepada pihak lain.
Aset keuangan yang sering dihentikan pengakuannya yaitu salah satunya
piutang usaha atau dagang. Piutang usaha atau dagang kurang terjamin
pelunasannya dikarenakan tidak adanya suatu perjanjian khusus yang dibuat
untuk memiliki kekuatan hukum. Maka piutang ada kemungkinan tidak akan
tertagih. Piutang yang jelas-jelas tak dapat ditagih lagi harus dihapuskan dari
rekening piutang. Penghapusan piutang ini merupakan suatu kerugian bagi
perusahaan. Warren dkk (2014:449), menyatakan bahwa tidak ada aturan
umum untuk menentukan kapan sebuah piutang dianggap tidak tertagih.

E. Metode Penyisihan Piutang tak Tertagih

13
Metode ini menuntut perusahaan mengestimasi jumlah kemungkinan
piutang yang tidak dapat ditagih dan mencatat beban piutang tak tertagih
berdasarkan estimasi tersebut setiap akhir periode akuntansi. Berdasarkan
estimasi tersebut, beban piutang tak tertagih kemudian dicatat dengan ayat
jurnal penyesuaian.

2.2 Profitabilitas

1. Pengertian Profitabilitas

Menurut R. Agus Sartono (2010:122) Profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total

aktiva maupun modal sendiri.

Menurut Kasmir (2011:196) Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.

Menurut Susan Irawati (2006:58) Rasio keuntungan atau profitability

ratios adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan

aktiva perusahaan atau merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk

menghasilkan laba selama periode tertentu (biasanya semesteran,

triwulanan dan lain-lain) untuk melihat kemampuan perusahaan dalam

beroperasi secara efisien.

2. Rasio Profitabilitas

 Menurut Gill (2003:36), rasio keuangan terbagi atas empat jenis model

rasio yaitu :

14
1. RasioLikuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio ini digunakan untuk mengukur jumlah uang yang tersedia untuk

membayar biaya jangka pendek maupun jangka panjang.

2. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Rasio ini digunakan untuk mengukur dan membantu mengendalikan

pendapatan, yaitu dengan cara memperbesar penjualan, memperbesar

margin, mendapatkan manfaat yang lebih besar dari pengeluaran biaya-

biaya, dan atau kombinasi ketiga hal ini.

3. Rasio Efisiensi (Efficiency Ratio)

Rasio ini digunakan untuk mengukur dan mengendalikan operasi

perusahaan. Rasio ini melengkapi rasio lainnya untuk membantu

perusahaan meningkatkan pendapatan dengan menilai transaksi-transaksi

penting, seperti penggunaan pinjaman, pengendalian persediaan, dan

manajemen asset.

4. Rasio Modal Saham

Rasio ini digunakan terutama oleh investor untuk menentukan apakah ia

membeli saham sebuah perusahaan atau tidak.

2.3 Hipotesis
Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan

kelonggaran-kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan

penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan biasanya dalam bentuk

memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas

penjualan barang atau jasa yang dilakukan. Piutang diberlakukan untuk

mempertahankan kelanjutan usaha pula, sedangkan tidak semua piutang

15
dapat tertagih dan tidak menjamin piutang tersebut sehat atau tidak,

beberapa faktornya karena, Lemahnya sistem administrasi dan

pengawasan kredit, Lemahnya sistem informasi kredit

,Pemnyimpangan dalam pelaksanaan prosedur pemberian kredit,

sengaja menunda pembayaran, dan tidak adanya kesadaran diri

dari debitur.

H1 : Diduga penyebab piutang tak tertagih akibat adanya factor internal

dan factor eksternal.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Karena itulah piutang berhubungan erat dengan profitabilitas. Piutang

yang tidak lancar atau tidak sehat akan berpengaruh pada profitabilitas.

H2 : Diduga piutang berpengaruh terhadap profitabilitas koperasi

16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian
kuantitatif dilakukan dengan mengumpulkan data berupa angka, atau data yang berupa
kata-kata atau kalimat yang dikonversi menjadi data berupa angka. Data yang berupa
angka tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah
dibalik angka-angka tersebut (Martono, 2014 : 20)

2. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan Desain Penelitian Deskriptif yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini

hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak

mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat

ramalan, atau melakukan penarikan kesimpulan.

3.2 Populasi, Sampel Dan Teknik Sampling

Sugiyono (2018:130) mengartikan populasi sebagai wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini seluruh karyawan PT.

17
Kawasan Industri Gresik adalah populasinya. Sedangkan, sampelnya

adalah security dan WTP PT. KIG.

Penelitian ini menggunakan teknik sampling Purposive sampling . Teknik

pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti jika peneliti memiliki

pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya dengan

harapan sampel yang diambil dapat mewakili karakteristik populasi yang

diinginkan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data Penulis akan menggunakan Angket

(Kuesioner) sebagai teknik pengumpulan data. Angket adalah suatu teknik

atau alat pengumpulan data yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan tertulis

yang harus dijawab secara tertulis pula (Sudjana, 2005:104). Kuesioner

berasal dari bahasa latin Questionnaire yang berarti suatu rangkaian

pertanyaan yang berhubungan dengan topik tertentu diberikan kepada

seluruh kelompok individu dengan maksud untuk memperoleh data

(Yusuf, 2014:199)

3.4 Analisis Data Yang Digunakan

Penulis akan menggunakan analisis Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan serta meringkaskan berbagai

kondisi, situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang

menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Priatna Husaeri, Yuliani Lastri. 2018. PENGARUH PERPUTARAN AKTIVA


TETAP DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS
Studi Kasus Pada Koperasi Konsumen (KOPMEN) Bina Sejahtera Periode 2009 –
2016. Jurnal Ilmiah Akuntansi Volume 9, Nomor 2 hlm 1-26 Mei-Agustus 2018
ISSN 2086-4159.

Riswati Fatimah, Winarto Bambang. 2020. ANALISIS PENGARUH


PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN KAS TERHADAP
LIKUIDITAS KOPERASI KARYAWAN BEHAESTEX GRESIK.
Jurnal Manejerial Bisnis Vol. 3 No. 3 April – Juli 2020 ISSN 2597-503X

Tiong, Piter. 2017. PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP


PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PT MITRA PHINASTIKA
MUSTIKA TBK. Journal of Management & Business (SEJaman) ISSN : 2598-
831X (Print) and ISSN : 2598-8301 (Online)

Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi keempat.
Yogyakarta.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan


Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPNBPFE

Santoso, Rahmat Agus dan Mohammad Nur. 2008. “Pengaruh Perputaran Piutang
dan Pengumpulan Piutang Terhadap Likuiditas Perusahaan Pada CV. Bumi
Sarana Jaya Di Gresik”. Jurnal Logos, Vol. 6, No. 1, hal. 37 – 54.

19
Kerangka Berpikir

20
Variabel Bebas Variabel Terikat

PIUTANG (X1) LABA KOPERASI (Y)

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan


kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-
angka. Hal ini sesuai dengan pendapat (Arikunto2006:12)
yang mengemukakan penelitian kuantitatif adalah
pendekatan penelitian yang banyak dituntut menggunakan
angkat, mulai dari pengumpulan data , penafsiran terhadap
data tersebut, serta penampilan hasilnya

21

Anda mungkin juga menyukai