DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
GRESIK
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-
Nya yang selama ini kita dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling
bermanfaat bagi seluruh umat manusia, oleh karenanya saya dapat menyelesaikan
tugas akhir berupa proposal yang berjudul Analisis Pengaruh Piutang Terhadap
Profitabilitas Pada Koperasi Warga Kawasan Industri Gresik ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Ada pula maksud aau tujuan dari penyusunan proposal ini
ialah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata
kuliah Metodologi Penelitian.
Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya
mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat
saya harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan saya semoga
proposal ini memberikan ilmu dan manfaat, khususnya bagi saya dan para
pembaca sekalian.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………….2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………………………...3
BAB 1………………………………………………………………………………………………………………………..4
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………..4
BAB II ……………….…………….…….………………………………………………………………………………7
2.3 Hipotesis………..……………………………………………………………………………………………….15
BAB III………..………………………………………………………………………………………………..…….17
METODOLOGI PENELITIAN………………………………………………………………………….17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...19
3
BAB I
PENDAHULUAN
Piutang usaha pada sebuah perusahaan timbul karena terjadinya penjualan secara
kredit. Penjualan secara kredit dilakukan perusahan untuk menarik pelanggan agar
mau membeli barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan agar perusahaan
tersebut dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan tetap dapat
berkembang.
4
Koperasi adalah perusahaan yang menjalankan usaha dibidang jasa dan simpan
pinjam guna untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.
Penjualan jasa yang dilakukan oleh Koperasi dapat dilakukan secara tunai maupun
kredit. Untuk penjualan kredit, pihak Koperasi melakukan perkiraan untuk
memberikan piutang, selain itu pihak Koperasi juga membuat batasan waktu
untuk pelunasan piutang. Tidak seluruhnya piutang Koperasi dapat berjalan
lancar. Sebagian piutang yang dimiliki Koperasi juga memiliki masalah – masalah
yang dihadapi dapat berupa kredit macet atau piutang yang tidak sehat.
Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :
2. Pembayaran piutang yang tidak berjalan lancar berdampak bagi arus dan
perputaran kas
3. Kurangnya komunikasi dan kesadaran diduga menjadi salah satu factor sulitnya
menagih piutang kepada debitur
4. Pada KWKIG belum ada pemisahan tugas antar karyawanya, karyawan yang
bertugas menjadi kasir juga bertugas untuk membuat laporan keuangan
5
Berdasarkan uraian dan penjelasan mengenai alasan pemilihan judul di atas,
penulis mencoba merumuskan masalah dalam bentuk kalimat tanya:
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
b. Bagi penulis, diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh penulis dan
berguna bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Dari penelitian ini , dapat disimpulkan bahwa Hasil penelitian ini adalah
secara simultan perputaran piutang dan perputaran kas tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap likuiditas Kopkar Behaestex Gresik; dan secara
parsial perputaran piutang dan perputaran kas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap likuiditas Kopkar Behaestex Gresik, dan ketiga
perputaran piutang berpengaruh dominan terhadap likuiditas Kopkar
Behaestex Gresik.
7
2. Penelitian Husaeri Priatna dan Neng Lastri Yuliani (2018)
Penelitian Husaeri Priatna dan Neng Lastri Yuliani (2018) dengan judul
“Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap dan Peputaran Piutang Terhadap
Profitabilitas Koperasi Konsumen (KOPMEN) Bina Sejahtera
Periode 2009 – 2016” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menjelaskan seberapa besar pengaruh Perputaran Aktiva Tetap dan
Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas pada Koperasi Konsumen Bina
Sejahtera dalam periode 2009-2016. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Konsumen Bina
Sejahtera dengan menggunakan data berupa laporan keuangan tahun 2009-
2016.
8
Pondok Pesantren AL-Muhklisin Desa Lepak Kecamatan Sakra Timur
2012-2016”
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yaitu jenis penelitian
yang betujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih,
yaitu antara perputaran piutang dan profitabilitas (return on equity).
Seperti pada permasalahan yang diajukan yaitu apakah perputaran piutang
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (return on
equity). Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini digunakan alat analisis
regresi linier sederhana sedangkan untuk menguji hipotesis digunakan uji
t.
1. Piutang
A. Pengertian Piutang
Menurut Rudianto (2010:17), definisi piutang anggota adalah Hak (tagihan)
koperasi kepada anggota koperasi. Tagihan tersebut timbul karena koperasi
meminjamkan uang kepada anggotanya atau karena koperasi menjual barang
kepada anggotanya secara kredit.
Pendapat lain menurut Warren dkk (2014:448), definisi piutang adalah:
Piutang mencakup seluruh uang yang diklaim terhadap entitas lain, termasuk
perorangan, perusahaan, dan organisasi lain. Piutang-piutang ini biasanya
merupakan bagian yang signifikan dari total aset lancar.
9
Menurut Martani dkk (2016:196), definisi piutang adalah klaim suatu
perusahaan pada pihak lain baik yang terkait dengan transaksi
penjualan/pendapatan maupun merupakan piutang yang berasal dari transaksi
lainnya.
B. Penggolongan Piutang
Piutang pada normalnya kegiatan perusahaan akan dilunasi dalam jangka
waktu kurang dari satu tahun sehingga dikelompokkan ke dalam aset lancar.
Apabila pelunasan lebih dari satu tahun maka tidak dilaporkan dalam
kelompok aset lancar akan tetapi termasuk ke dalam aset lain-lain. Ikatan
Akuntan Indonesia dalam SAK (2017:1.13), menyatakan bahwa entitas
mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar jika:
1. Entitas memperkirakan akan merealisasikan aset, atau memiliki intensi
untuk menjual atau menggunakannya, dalam siklus operasi normal;
2. Entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan;
3. Entitas memperkirakan akan merealisasi aset dalam jangka waktu dua belas
bulan setelah periode pelaporan; atau
4. Aset merupakan kas atau setara kas, kecuali aset tersebut dibatasi
pertukaran atau penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-
kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Standar akuntansi instrumen keuangan menyebutkan salah satu klasifikasi
aset keuangan adalah pinjaman yang diberikan atau piutang. Kriterianya
adalah aset keuangan nonderivatif yang pembayarannya telah ditentukan dan
tidak memiliki kuotasi di pasar aktif.
Warren dkk (2014:448-449), menyatakan bahwa piutang dapat
diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
1. Piutang Usaha
10
2. Wesel Tagih
3. Piutang Lainnya
Piutang lainnya termasuk piutang bunga, piutang pajak, dan piutang karyawan
atau pekerja. Piutang lainnya biasanya dikelompokkan secara terpisah di
laporan posisi keuangan. Jika piutang tersebut diharapkan akan ditagih dalam
waktu satu tahun, maka digolongkan sebagai aset lancar.
Sedangkan Rudianto (2010:145), menyatakan bahwa piutang dalam koperasi
dapat digolongkan menjadi 3 kelompok berdasarkan jenis dan asalnya yaitu:
1. Piutang Anggota
Piutang Anggota adalah piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa
yang dihasilkan koperasi kepada anggota koperasi. Pada kegiatan normal
koperasi, piutang anggota biasanya akan dilunasi dalam tempo kurang dari
satu tahun, sehingga piutang anggota dikelompokkan ke dalam aktiva lancar.
Piutang bukan anggota adalah piutang yang timbul akibat koperasi melakukan
transaksi kredit kepada bukan anggota koperasi. Piutang ini mencakup
piutang usaha dan piutang bukan usaha. Piutang usaha adalah piutang yang
timbul dari transaksi penjualan produk koperasi. Sementara piutang bukan
usaha adalah piutang yang timbul bukan dari aktivitas usaha koperasi. Yang
termasuk dalam kedua kelompok ini adalah:
11
a. Persekot dalam kontrak pembelian.
b. Klaim terhadap perusahaan angkutan atas barang yang rusak atau hilang.
c. Klaim terhadap perusahaan asuransi atas kerugian yang
dipertanggungjawabkan.
d. Klaim terhadap karyawan koperasi.
e. Klaim terhadap restitusi pajak.
f. Piutang Dagang.
3. Piutang Karyawan
Piutang meliputi segala macam tuntutan atau klaim kepada pihak ketiga
sehingga diketahui bahwa akan ada penerimaan kas pada masa yang akan
datang terkait dengan pelunasannya. Piutang diakui pada waktu hak milik
beralih ke pembeli atau pada saat terjadinya transaksi yang dikenal dengan
istilah accrual basis. Penggunaan accrual basis dalam akuntansi
menimbulkan akibat adanya pengakuan terhadap penghasilan-penghasilan
yang masih akan diterima. Martani dkk (2016:204), menyatakan bahwa:
Pengakuan piutang dikaitkan dengan pengakuan pendapatan. Saat perusahaan
telah mengakui pendapatannya maka perusahaan akan mengakui piutangnya.
Sesuai dengan PSAK 55, piutang diakui oleh entitas sebesar nilai wajar. Nilai
wajar merupakan harga perolehan atau nilai pertukaran antara kedua belah
pihak pada tanggal transaksi.
Ayat jurnal untuk mengakui piutang atas penjualan barang atau jasa yaitu:
12
pertukaran (price exchange) antara dua pihak terkait. Harga pertukaran adalah
jumlah tuntutan kepada debitur (pelanggan dan peminjam).
Pengakuan piutang simpan pinjam dalam koperasi terjadi jika koperasi
memberikan pinjaman kepada anggota koperasi sehingga koperasi memiliki
hak klaim kepada anggota tersebut. Sedangkan Rudianto (2010:126),
menyatakan bahwa “Pengakuan piutang simpan pinjam adalah piutang
simpan pinjam diakui sebesar jumlah bruto (nilai jatuh tempo)”.
D. Penghapusan Piutang
Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK (2017:55.46), secara spesifik
menyebutkan, entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya
jika:
1. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir atau;
2. Entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian
pengakuan.
Transfer aset keuangan adalah transfer hak kontraktual penerimaan kas dari
aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima tetapi
memiliki kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada
pihak lain. Dalam transfer aset keuangan, penghentian pengakuan akan
dilakukan jika telah terjadi transfer manfaat dan risiko kepada pihak lain.
Aset keuangan yang sering dihentikan pengakuannya yaitu salah satunya
piutang usaha atau dagang. Piutang usaha atau dagang kurang terjamin
pelunasannya dikarenakan tidak adanya suatu perjanjian khusus yang dibuat
untuk memiliki kekuatan hukum. Maka piutang ada kemungkinan tidak akan
tertagih. Piutang yang jelas-jelas tak dapat ditagih lagi harus dihapuskan dari
rekening piutang. Penghapusan piutang ini merupakan suatu kerugian bagi
perusahaan. Warren dkk (2014:449), menyatakan bahwa tidak ada aturan
umum untuk menentukan kapan sebuah piutang dianggap tidak tertagih.
13
Metode ini menuntut perusahaan mengestimasi jumlah kemungkinan
piutang yang tidak dapat ditagih dan mencatat beban piutang tak tertagih
berdasarkan estimasi tersebut setiap akhir periode akuntansi. Berdasarkan
estimasi tersebut, beban piutang tak tertagih kemudian dicatat dengan ayat
jurnal penyesuaian.
2.2 Profitabilitas
1. Pengertian Profitabilitas
2. Rasio Profitabilitas
Menurut Gill (2003:36), rasio keuangan terbagi atas empat jenis model
rasio yaitu :
14
1. RasioLikuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio ini digunakan untuk mengukur jumlah uang yang tersedia untuk
manajemen asset.
2.3 Hipotesis
Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan
15
dapat tertagih dan tidak menjamin piutang tersebut sehat atau tidak,
dari debitur.
yang tidak lancar atau tidak sehat akan berpengaruh pada profitabilitas.
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian
kuantitatif dilakukan dengan mengumpulkan data berupa angka, atau data yang berupa
kata-kata atau kalimat yang dikonversi menjadi data berupa angka. Data yang berupa
angka tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah
dibalik angka-angka tersebut (Martono, 2014 : 20)
2. Desain Penelitian
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini
hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak
17
Kawasan Industri Gresik adalah populasinya. Sedangkan, sampelnya
diinginkan.
(Yusuf, 2014:199)
18
DAFTAR PUSTAKA
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi keempat.
Yogyakarta.
Santoso, Rahmat Agus dan Mohammad Nur. 2008. “Pengaruh Perputaran Piutang
dan Pengumpulan Piutang Terhadap Likuiditas Perusahaan Pada CV. Bumi
Sarana Jaya Di Gresik”. Jurnal Logos, Vol. 6, No. 1, hal. 37 – 54.
19
Kerangka Berpikir
20
Variabel Bebas Variabel Terikat
21