Anda di halaman 1dari 4

Berdasarkan pengujian konsumsi bahan bakar (bensin) tersebut diperoleh beberapa

hasil pada variasi putaran yang berbeda antara 1000 – 2000 rpm. Hasil data tersebut adalah
sebagai berikut:

Putaran mesin Waktu Fuel Consumption (ml/s)


(rpm) (menit) Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
1000 5 menit 152 150 152
1500 5 menit 175 180 178
1800 5 menit 186 190 192
2000 5 menit 209 210 212
3000 5 menit 242 240 240

Tabel 4.1 kosumsi bahan bakar pada mesin 5k konvesional


Berdasarkan pengujian konsumsi bahan bakar (bensin) tersebut pada mesin yang
sudah dimodifikasi diperoleh beberapa hasil pada variasi putaran yang berbeda antara 1000
– 3000 rpm. Hasil data tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel Putaran Waktu Fuel Consumption (ml/s) 4.4


mesin (rpm) (menit) Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Data
1000 5 menit 132 130 135
1500 5 menit 159 150 150
1800 5 menit 182 175 175
2000 5 menit 195 197 198
3000 5 menit 223 225 225
konsumsi bahan bakar mesin 5K setelah dimodifikasi
Berikut ini hasil percobaan konsumsi bahan bakar maka didapatkan perbandingan
konsumsi bahan bakar dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah mengenai konsumsi bahan
bakar ketika mesin 5K menggunakan sistem konvensional dan setelah menggunakan sistem
injeksi bahan bakar elektronik.
Konsumsi bensin sistem Konsumsi bensin
Putaran mesin (rpm)
konvensional (ml/s) sistem injeksi (ml/s)
1000 151 132
1500 177 153
1800 189 177
2000 210 196
3000 240 224

Tabel 4.6 Perbandingan konsumsi bensin sistem konvensional dengan injeksi


mf x 103
S fc=
PB
Dimana : Sfc = konsumsi bahan bakar spesifik (g/kW.h)
mf = laju aliran bahan bakar (kg jam)
PB = daya (kW)
Besarnya laju aliran massa bahan bakar (mf ) dihitung dengan persamaan berikut :
sg f . Vf .10−3
mf = x 3600
tf
dimana : sgf = spesifikasi grafity pertalite 0,7468
Vf = volume bahan bakar yang diuji (dalam hal ini 100 ml).
Tf = waktu untuk menghabiskan bahan bakar sebanyak volume uji (detik).
Dengan memasukan nilai sgf, nilai Tf yang diambil dari percobaan sebelumnya, nilai Vf yaitu
sebesar 100 ml, maka laju aliran bahan bakar untuk pengujian dengan menggunakan bahan bakar
pertalite :
Putaran : 1000 rpm
0,7468 x 1 00 .10−3
mf = x 3600
180
¿ 1,4936 kg/jam

Dengan diperoleh besar laju aliran bahan bakar, maka dapat dihitung nilai konsumsi bahan
bakar spesifik (sfc)
Untuk pengujian dengan mesin konvensional menggunakan bahan bakar pertalite :
1,4936 x 103
S fc=
6,14
= 243,257 g/kWh

Untuk pengujian dengan mesin injeksi hasil modifikasi menggunakan bahan bakar pertalite
Perhitungan laju aliran bahan bakar mesin injeksi hasil modifikasi :
Putaran 1000 rpm
0,7468 x 1 00 .10−3
mf = x 3600
220
= 1,222 kg/jam

Dengan diperoleh besar laju aliran bahan bakar, maka dapat dihitung nilai konsumsi
bahan bakar spesifik (sfc)
Untuk pengujian dengan mesin injeksi hasil modifikasi menggunakan bahan bakar pertalite :
1,222 x 10 3
S fc=
6,46
=189,164 g/kWh

Specifik Fuel Consumstion (g/kWh)


Putaran (rpm)
Konvensional Injeksi
1000 243,257 189,164
1500 364,257 283,746
1800 437,862 340,495
2000 486,514 378,328
3000 729,771 567,492
Tabel 4.7 Perbandingan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik sebelum dan sesudah dimodifikasi
Berdasarkan data hasil kosumsi bahan bakar yang ditunjukan pada table 4.6 dapat di
hitung Prosentase kosumsi bahan bakar mesin 5k sebelum dan sudah dimodifikasi. dari masing-
masing pengujian pada tiap variasi putaran dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
∆sfc
Pr= x 100 %
sfc konvesional
Dimana Pr=Prosentase kosumsi bahan bakar
∆ sfc =selisih kosumsibahan bakar
sfckonvesional=hasil kosumsi bahan bakar konvesional

Selisih kosumsi bahan bakar (∆ sfc ¿ dihitung dengan persamaan berikut :


∆ sfc=sfc konvesional−sfcinjeksi
Dengan memasukan nilai sfckonvesional , nilai sfcinjeksi yang diambil dari percobaan sebelumnya,
maka selisih konsumsi bahan bakar (∆ sfc ¿ untuk pengujian dengan menggunakan Rpm
1000 :
∆ sfc =¿ 151 – 132
¿ 19
Dengan di peroleh selisih hasil kosumsi bahan bakar, maka dapat dihitung nilai prosentase
konsumsi bahan bakar (Pr)
Untuk pengujian dengan mesin sebelum dan sesudah dimodifikasi maka dapat di hitung:
19
Pr= x 100 %
151
¿ 12,5 %

Prosentase kosumsi bahan bakar konvesional


Putaran Mesin
dengan injeksi (%)
(Rpm)
Konvesional Injeksi Hasil
1000 151 132 12,5 %
1500 177 153 13,5 %
1800 189 177 6,3 %
2000 210 196 6,7 %
3000 240 224 6,7 %

Tabel 4.8 Prosentase kosumsi bahan bakar sebelum dan sesudah di modifikasi

Anda mungkin juga menyukai