2. Pembangun jaringan
Protein merupakan pembangun jaringan yang dapat mempertahankan struktur sel-sel
tubuh. Contoh protein pembangun struktur tubuh adalah aktin dan miosin.
3. Menjaga PH
Makanan dan minuman yang kamu minum memiliki ph yang berbeda-beda, ada yang
asam, ada yang basa. Protein dapat menjaga keseimbangan ph dalam tubuh sehingga
tidak terjadi kerusakan organ. Protein yang bertugas menjaga keseimbangan ph adalah
hemoglobin atau sel darah merah.
Hasil pencernaan karbohidrat ini disimpan dalam bentuk glikogen. Glikogen berperan
memberi sumber energi pada otot, dan menjaga otot agar tidak rusak meski beraktivitas
berat.
5. Jenis bahan makanan apa saja yang dapat diperoleh dari rumput laut?jelaskan.
Jawaban :
Vitamin K
Rumput laut merupakan sumber vitamin K, nutrisi yang larut dalam lemak. Vitamin K
berkomunikasi dengan trombosit, yaitu jenis sel yang membentuk pembekuan darah.
. Kalsium
Menambahkan rumput laut dalam makanan, akan membantu meningkatkan asupan
mineral penting kalsium. Sebagian besar kalsium tubuh berguna untuk menjaga tulang
dan gigi yang kuat.
Zat Besi
Beberapa jenis rumput laut, mengandung zat besi. Manfaat zat besi adalah membantu
tubuh menghasilkan energi yang diperlukan untuk bahan bakar sebagai aktivitas
sehari-hari dan juga membantu menyehatkan sistem peredaran darah, dengan
meningkatkan aliran darah.
. Serat Alami
Alginat adalah serat alami yang ditemukan pada beberapa jenis rumput laut yang
dapat membantu pencernaan dan mengurangi penyerapan lemak.
a. Metode Oven
Dari keseluruhan metode-metode yang dapat digunakan untuk penentuan kadar air
bahan cara langsung maka yang akan diterapkan dalam praktik analisis pangan adalah
terbatas pada penentuan kadar air dengan menggunakan metode oven udara yang
mengacu pada metode oven yang dikembangkan oleh AOAC (1984). Pada metode ini
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketelitian penentuan kadar air bahan,
yaitu: yang berhubungan dengan penanganan bahan, kondisi oven dan perlakuan
bahan setelah pengeringan.
Cara lain untuk menentukan kadar air bahan pangan secara langsung adalah dengan cara
kimia yaitu dengan metode Karl Fischer. Metode ini merupakan metode yang sering
digunakan dalam analisis kadar air bahan pangan yang mengandung sedikit air. Biasanya
metode ini digunakan untuk bahan-bahan seperti pada produk minyak/lemak, gula,
madu, dan bahan kering.
4. Metode kalsium klorida
Metode ini didasarkan atas rekasi antara kalsium karbida dengan air menghasilkan gas
asetilin. Cara ini cukup cepat dan tidak memerlukan alat yang rumit. Jumlah asetilin
yang terbentuk dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain :
Selisish bobot campuran bahan sebelum dan sesudah reaksi
Menampung dan mengukur volume gas asetilin dalam tabung tertutup
Mengukur tekanan gas asetilin apabila reaksi dilakukan pada ruang tertutup
Serat merupakan kandungan dari makanan sumber nabati yang tidak dapat dicerna
maupun diserap tubuh, sehingga di usus, serat dapat mengikat air dan melancarkan
pencernaan.Serat dapat meningkatkan berat dan ukuran dari feses karena ia menyerap air,
membuatnya lebih lunak sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan melalui anus.
8. Apa sebabnya pengolahan bahan makanan yang banyak mengandung gula tidak
disarankan dicampur dengan bahan makanan berprotein tinggi?
Jawaban :
Makanan yang banyak mengandung gula dapat membuat kadar gula darah naik dan
dapat mengganggu kinerja insulin, sehingga meningkatkan risiko diabetes. Sedangkan
makanan berprotein tinggi yang dapat meningkatkan berat badan karena protein berlebih
tersebut akan disimpan sebagai jaringan lemak. Sehingga pengolahan bahan makanan
yang banyak mengandung gula tidak disarankan dicampur dengan bahan makanan
berprotein tinggi karena sangat berbahaya bagi tubuh.
9. Bagaimana perbedaan amilosa dan amilopektin?
Jawab :
10. Jelaskan hubungan antara bilangan koordinasi pada air sebagai es dan air cair dengan
berat jenis kedua fasa tersebut
Jawaban :
Jika es meleleh menjadi cair (suhu dinaikkan) maka bilangan koordinasi dan jarak atau
panjang ikatan hidrogen (O-H-O) meningkat, tetapi pengaruh kenaikan bilangan
koordinasi lebih dominan sehingga kerapatan atau berat jenis meningkat, adapun berat
jenis air cair = 0,9998 g/ml
Sedangkan Jika bilangan koordinasi dan jarak atau panjang ikatan hidrogen (O-H-O)
pada molekul air selama proses pembekuan (suhu diturunkan) menurun, hal ini
menyebabkan es mempunyai densitas atau kerapatan yang lebih rendah daripada air (air
mengapung di permukaan air), (berat jenis air es = 0,9168 g/ml )