Anda di halaman 1dari 4

TUGAS WORK FROM HOME

SARS-CoV-2

Nama : Muhammad Hasby A. S.


Jabatan : petugas screening
Tanggal : 21 September 2020 s.d 30 September 2020
Mahluk hidup atau orgaisme adalah setiap entitas individual yang memiliki sifat-sifat
kehidupan, mampu berevolusi serta berkembang biak yang tujuanya untuk memprtahankan
kehidupannya.

Sifat-sifat kehidupan dikenal dengan istilah MRS GREEN, yaitu :

1. Movement (Bergerak)
2. Respiration (Bernafas)
3. Sensation (Respon)
4. Growth (Pertumbuhan)
5. Reproduction (Berkembang biak)
6. Excretion (Mengeluarkan zat buangan)
7. Nutrition (Membutuhkan Nutrisi)

Dapat dipastikan setiap entitas individual yang memiliki ciri di atas adalah mahluk
hidup, sedangkan yang tidak memiliki ciri di atas adalah Mahluk mati atau Benda mati.

Lalu, virus termasuk benda mati atau benda hidup?

Menurut para ahli biologi, virus merupakan peralihan organisme peralihan antara
mahluk hidup dan benda mati. Dikatakan demikian karena virus memiliki ciri-ciri mahluk
hidup yaitu memiliki DNA dan dapat berkembang biak melalui sel hidup, tetapi memiliki ciri-
ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan.

Pendapat lain mengatakan virus adalah organisme subselular yang memiliki dua fase
siklus kehidupan-salah satu fasenya pemencaran, termasuk virions yang menginfeksi sel-sel
induk mereka. Genom yang mengandung virion kemudian mengambil alih metabolisme
induknya dan meneruskannya untuk memproduksi virion lebih banyak.

Pada dasarnya prinsip hidup dan definsi virus adalah sama dan berlaku juga untuk yang
sedang ramai saat ini, yaitu virus SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus-2)

Virus SARS-CoV-2 nantinya akan menyebabkan penderita mengalami penyakit


COVID-19 (Coronavirus Dissease 2019) yaitu penyakit yang timbul gangguan pada sistem
pernafasan, mulai dari gejala ringan seperti flu, hingga gejala berat seperti infeksi paru-paru.

COVID-19 adalah jenis penyakit baru yang kasus pertama terjadi di Kota Wuhan sekitar akhir
Desember tahun 2019, identifikasi awal virus ini diduga menyebar karena gaya hidup
masyarakat Wuhan yang gemar mengkonsumsi “kuliner ekstrem” seperti daging kelelawar,
daging anjing, dll. Setelah itu, virus menyebar antar manusia dengan sangat masif lalu
menyebar ke puluhan negara sampai WHO menetapkan bahwa SARS-CoV-2 adalah pandemi
global sekitar bulan Januari tahun 2020.

Riset tentang virus, penyebarannya, manifestasi klinis, hingga pengembangan vaksin


sampai saat ini masih dalam proses dan tidak jarang beberapa riset menunjukkan hasil yang
berbeda yang menyebabkan protap penanganan penyakit COVID-19 terus berganti dalam
waktu yang singkat, yang jelas sampai saat ini semua negara saling bekerja sama untuk
menghentikan pandemi virus SARS-CoV-2 ini karena mengganggu ke sektor lain yang
menyebabkan banyak negara mengalami resesi ekonomi.

Penyebaran virus SARS-CoV-2 sampai saat ini masih menjadi perbincangan, namun
karena virus ini menyerang sistem pernafasan dapat dipastikan virus ini disebarkan antar
manusia melalui droplet.

Tanda dan gejala penyakif COVID-19 seperti penyakit flu pada umunya, diantaranya adalah :

1. Demam
2. Batuk
3. Pilek
4. Nyeri tenggorokan
5. Indra penciuman fungsinya menurun
6. Indra pengecap fungsinya menurun

Terkadang ada yang memiliki gejala :

7. Nyeri sendi
8. Sesak nafas
9. Nyeri kepala

Penyakit COVID-19 sangat berbahaya bagi siapapun, karena belum ditemukan obatnya
sampai saat ini, tetapi bukan berarti kita hanya berpasrah terhadap seleksi alam, kita semua
wajib dan bertanggung jawab untuk mencegah penyebaran virus ini. Kembali pada konsep
komunutas, tindakan pencegahan harus ada kolaborasi antara masyarakat dan tenaga
kesehatan.

Tenaga kesehatan bertugas untuk :


1. Memberi edukasi tentang penyakit.
2. Memberi pelayanan maksimal.
3. Merahasiakan identitas pasien.
4. Merubah pola pikir masyarakat dari stigma.

Masyarakat bertugas untuk :

1. Saling mengingatkan satu sama lain minimal di lingkungan keluarga.


2. Menjunjung tinggi PHBS.
3. Menghindari stigma.
4. Saling membantu saat ada tetangga atau keluarga yang karantina mandiri untuk
memenuhi kebutuhannya.
5. Mengikuti prosedur dan protokol kesehatan yang diterapkan dan diedukasikan oleh
tenaga kesehatan dimanapun berada.

Pada umumnya penyakit menular droplet dapat dicegah dengan cara :

1. Mencuci tangan dengan air mengalir.


2. Menjaga jarak di tempat umum.
3. Menggunakan masker 3 lapis.
4. Hindari kontak langsung jika tidak terlalu penting.

Untuk saat ini kita semua dihadapkan pada situasi yang sangat sulit sehingga kita lupa
akan penyakit lain, semua penyakit berbahaya tanpa terkecuali dan tidak dianjurkan juga untuk
selalu melakukan cuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak tetapi kita jadi malas
berolahraga, memakan makanan apapun untuk meningkatkan imunitas tubuh, dan yang lebih
parahnya mengucap syukur karena terdeteksi penyakit lain yang bukan COVID-19.

Mematikan sektor ekonomi dirasa tidak perlu, apalagi menonaktifkan pelayanan


kesehatan, yang diperlukan saat ini adalah kolaborasi antara masyarakat dengan tenaga
kesehatan yang utama, sedangkan pemerintah tetap menjalankan kebijakan yang tetap pada
prinsip mencegah penyebaran penyakit dan menekan angka kejadian.

Anda mungkin juga menyukai