Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

KEGAWATDARURATAN PADA KASUS DENGAN


EKLAMSI
Di susun oleh :
Dian Setyana Utami
Muhammad Hasby
Hanyfatul Mujibah
Jihan Alya Arrahmi
Risyati Fathl Janah
Fitriya Anggraeni Kurnia
Juliyanti

Kelompok 3
3B
LATAR BELAKANG….

Angka kejadian eklamsi menurut WHO, 2011


0,51%-38,4%

Di dunia sebanyak 14%


(50.000-75.000) kematian
Maternal/tahun
Indon
esia
1,5-25%

DI JAWA BARAT JUMLAH KEMATIAN MATERNAL SEBANYAK


748 JIWA DAN PENYEBAB TERBESAR DARI KEMATIAN
MATERNAL ADALAH PREEKLAMSI & EKLAMSI
PENGERTIAN EKLAMSI
EKLAMSI ADALAH KELAINAN PADA MASA KEHAMILAN, DALAM
PERSALINAN ATAUPUN PASCA PERSALINAN YANG DITANDAI
DENGAN KEJANG DAN ATAU KOMA DIMANA SEBELUMNYA
SUDAH MENIMBULKAN GEJALA (Ong Tjandra & Jhon, 2008)

GRAVIDARUM
EKLAMSI PARTURIENTUM
PEURPERIUM

KEJANG PADA EKLAMSI TERBAGI MENJADI :


1. TINGKAT AWAL ATAU AURA : BERLANGSUNG 30-35 DETIK
2. TINGKAT KEJANG TONIK : BERLANGSUNG 30 DETIK
3. TINGKAT KEJANG KRONIK : BERLANGSUNG 1-2 MENIT
4. TINGKAT KOMA
FAKTOR RESIKO EKLAMSI
1. Usia > 40 tahun & primippara
2. Nulipara : Hipertensi gestasional sering terjadi pada nulipara
3. Riwayat eklmasi sebelumnya
4. Riwayat keluarga
5. Kehamian multifetus
6. Diabetes melitus
7. Penyakit ginjal
8. Sindrom antifosfolipid
9. Hipertensi kronik
10. Obesitas
11. Kondisi sosial ekonomi
12. Pemeriksaan ANC
ETIOLOGI

Genetik Iskemia Plasenta


Karena peningkatan
Human Leucocyte
Antigen (HLA)
PATOFISIOLOGI
GAMBARAN KLINIS
1. Sakit kepala yang berat dan menetap
2. Perubahan mental sementara
3. Pandangan kabur
4. Fotofobia
5. Iritabilitas
6. Nyeri epigastrik
7. Mual dan
8. muntah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan labolatorium : darah rutin dan darah lengkap
2. Pemeriksaan diagnostik : ultrasonografi & elektrokardiograf
KOMPLIKASI

PA D A I B U PA D A J A N I N

1. SIANOSIS 1. ASFIKSIA : KARENA


2. ASPIRASI SPASME PEMBULUH
3. TD MENINGKAT : DARAH
PERDARAHAN OTAK & 2. SOLUSIO PLASENTA
KEGAGALAN JANTUNG
MENDADAK 3. PREMATURITAS
4. LIDAH DAPAT TERGIGIT
5. RESIKO CEDERA
6. GGN FUNGSI GINJAL
7. PERDARAHAN
Penatalaksanaan Umum
Penanganan Kejang : Penanganan umum
1. Beri obat anti konvulsan 1. Jika tekanan diastolic > 110 mmHg,
2. Perlengkapan untuk berikan obat anti hipertensi sampai
penanganan kejang (jalan tekanan diastolic diantara 90-100 mmHg.
nafas, sedeka, sedotan, 2. Pasang infuse RL dengan jarum besar (16
gauge atau lebih)
masker O2 dan tabung
3. Ukur keseimbangan cairan jangan sampai
O2) terjadi overload
3. Lindungi pasien dengan 4. Kateterisasi urine untuk mengeluarkan
keadaan trauma volume dan proteinuric (jika jumlah urine
4. Aspirasi mulut dan kurang dari 30 ml / jam)
tonggorokkan 5. Pantau kemungkinan oedema paru
5. Baringkan pasien pada 6. Jangan tinggalkan pasien sendirian.
posisi kiri, trendelenburg Kejang disertai aspirasi dapat
mengakibatkan kematian ibu dan janin.
untuk mengurangi resiko
7. Auskultasi paru untuk mencari tanda-
aspirasi tanda oedema paru. Jika ada oedema paru
6. Beri oksigen 4-6 liter / hentikan pemberian cairan dan berikan
menit diuretic
8. Nilai pembekuan darah dengan uji
pembekuan beadside
PENGOBATAN MEDIS

Sistem Stroganof Sodium Pentothal Diazepam atau Valium


1. Suntikan Sistem
100Stroganof
Mg Luminal Sodium Pentothal Diazepam sebagai
atau Valium
1. IM.Suntikan 100 Mg Luminal Pembertian Sodium Dipergunakan
Pembertian
Pentothal dapatSodium Dipergunakan
pengobatan sebagai
eklampsia,
2. ½ IM.jam kemudian suntikan Pentothal dapat pengobatan
2. 10 ½ccjam kemudian
Magnesium suntikan
Sulfat 40%
menghilangkan kejang. karena mudaheklampsia,
didapat dan
menghilangkan
Inisial dosis Sodiumkejang. karena mudah didapat dan
IM.10 cc Magnesium Sulfat 40% Inisial dosis Sodium mudah. Dosis maksimal
IM. Pentothal antara 200 – 300 mudah. Dosis maksimal
3. Selanjutnya tiap 3 jam Pentothal antara
Mg IV perlahan-lahan 200 – 300 Diazepam adalah 120 Mgr /
3. berganti-ganti
Selanjutnya tiap 3 jam
diberi Mg IV perlahan-lahan
Diazepam
24 jam. adalah 120 Mgr /
berganti-ganti
Luminal 50 Mg dan diberi
10 cc 24 jam.pemberian Valium
Metode
Magnesium Sulfat 40%10IM.
Luminal 50 Mg dan cc Metode pemberian Valium
Observasi
Magnesium Sulfat 40% IM. Observasi

Litik Koktil
Litikdari
Litik Koktil terdiri KoktilPetidin 100
Magnesium Sulfat
magnesium Sulfat mempunyaiMagnesiumefek Sulfat :
Litik Koktil terdiri dari
Mgr, Klorpromazim 100 Mgr, Petidin
dan100
magnesiumtekanan
Menurunkan Sulfat mempunyai efek :
darah, Mengurangi Mgr, Klorpromazim
Prometazin 50 Mgr yang 100 Mgr, dan
Menurunkan
sensitifitas saraftekanan darah, Meningkatkan
pada sinapsis, Mengurangi Prometazin
dilarutkan 50 Mgr
dalam 500 yang
cc glukosa 5 %
sensitifitas saraf pada sinapsis, Meningkatkan
diuresis, Mematahkan sirkulasi iskemia placenta, diberikan IV dengan cc glukosa 5 %
dilarutkan dalam 500
diuresis,menurunkan
sehingga Mematahkan sirkulasi
gejala iskemia
klinis placenta,
eklampsia. diberikan IV dengan
sehingga menurunkan gejala klinis eklampsia. memperhatikan tekanan darah,
Dosis pemberian larutan Magnesium Sulfat 40%. memperhatikan tekanan darah,
a. Dosis pemberian
Intramuskular : 8 larutan
gr daerah Magnesium Sulfatkiri,
gluteal kanan 40%.8 nadi dan kejang. Observasi
gr a. Intramuskular
interval 6 jam : 8 gr daerah gluteal kanan kiri, 8
nadi dan kejang.
pengobatan dilakukanObservasi
setiap 5
b. gr interval:610jam
Intravena cc Magnesium Sulfat 40% IV pengobatan dilakukan
menit, karena tekanan darah setiap 5
b. Intravena : 10
perlahan-lahan, cc Magnesium
diikuti IM 8 gr Sulfat 40% IV menit,
dapat karena
turun tekanan darah
mendadak.
perlahan-lahan, diikuti
Syarat pemberian Magnesium IM 8 gr
Sulfat : Refleks dapat turun mendadak.
Syarat
patela pemberian
masih Magnesium tidak
positif, pernafasan Sulfatkurang
: Refleks
dari
patela masih positif, pernafasan
16/menit, diuresis minimal 600 cc / 24 jam. tidak kurang dari
16/menit, diuresis minimal 600 cc / 24 jam.
A N
U H
AS
AR
A S N
D TA
E P A
S A W
O N R
K P E
KE
PENGKAJIAN
Data subyektif :
Gejala saat ini Data objektif
1. Serangan kejang a. Pemeriksaan fisik
Pasien mungkin terlihat selama fase 1. Pemeriksaan umum
kejang atau keadaan koma yang 2. Pemeriksaan abdomen
mengikuti satu atau lebih kejang.
3. Pemeriksaan vagina
2. Gejala-gejala lain
Selama kehamilan trimester dua
b. Tes labolatorium
akhir atau trimester ketiga, gejala- 4. Pemeriksaan darah lengkap
gejala seperti kenaikan berat badan 5. Urine
mendadak akibat retensi cairan, 6. Golongan darah
pembengkakan muka dan tangan,
sakit kepala, gangguan visual, nyeri
epigastrium atau kuadran kanan atas
dengan atau tanpa nausea dan
vomitus, dan keluaran urin yang
berkurang.
A N
A T
A W
ER
E P
K
A N
U H
A S
KASUS
SEORANG WANITA DENGAN USIA KEHAMILAN PERTAMA
DENGAN USIA KEHAMILAN 33-34 MINGGU DATANG KE
RSUD CIAWI PADA TANGGA 2 JANUARI 2018 KE IGD
DENGAN KELUHAN PUSING, SESAK NAFAS DAN
PANDANGAN KABUR. PASIEN SEMPAT MENGALAMI 1
KALI KEJANG SELAMA 30 DETIK SAAT DI RUMAH. DAN
MENGALAMI KEJANG KEMBALI SAAT DI IGD SELAMA 35
DETIK. PASIEN MENGELUH MUAL DAN MUNTAH
SEBANYAK 4 X KETIKA DI IGD. TIDAK TERDAPAT NYERI
ULU HATI, TERDAPAT RIWAYAT TEKANAN DARAH TINGGI .
DAN IBU PASIEN MEMILIKI RIWAYAT EKLAMSI
IDENTITAS
Identitas Pasien
Nama : Ny. Y
Umur : 23 Tahun
Nikah/Lamanya : 1 Kali/ ± 1 Tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Soekarno Hatta
1. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Keluhan utama
Pasien mengeluh pusing
B. Keluhan saat dikaji
saat dikaji pasien mengeluh pusing, pusing bertambah saat pada saat pasien
beraktivitas dan berkurang saat pasien berbaring. Pusing dirasakan terus- menerus.
C. Keluhan saat masuk rs
Pasien datang dengan keluhan pusing dan pandangan kabur. Pasien juga
sempat mengalami kejang selama 30 detik saat di rumah.

2. Riwayat kesehatan keluarga


Pasien memiliki riwayat hipertensi dan riwayat eklamsi sebelumnya
PRIMARY SURVEY
PEMERIKSAAN DIAGNOSA KEP. TINDAKAN
AIRWAY Ketidakefektifan jalan - Bersihkan jalan nafas
nafas b.d kejang - Distress pernafasan
- Tanda perdarahan di
jalan nafas
BREATHING - Hitung frekuensi nafas
- Lihat pergerakan
dinding dada
- Nilai Suara nafas
CIRCULATION Gangguan Perfusi - Cek nadi karotis
Jaringan Perifer b.d - Cek tekanan darah
Spasme Arteriola - Warna kulit, CRR
- Tanda-tanda
perdarahan
DISABILITY - Cek kesadaran
- Cek keadaan janin
POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI – HARI
1. Pola nutrisi
Sebelum hamil :Ibu mengatakan makan 2-3 kali sehari tiap makan habis 1 piring
sedang dengan komposisi nasi, lauk pauk sayur hijau dan buah. Minum 6-7
gelas/hari.
Selama hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari tiap makan habis dengan
porsi sedang dengan komposisi nasi, lauk pauk ikan, tempe, sayur hijau dan buah-
buahan. Minum air putih 7-8 gelas/hari. Dan susu 2x/hari.
2. Pola eliminasi
Sebelum hamil : BAB 1x/hari, konsistensi lunak,warna kuning,tidak nyeri,bau
khas,jumlah sedangBAK 4-5x/hari,warna kuning,tidak nyeri,jumlah sedang,bau
khas.
Selama hamil:BAB 1x/hari, konsistensi lunak,warna kuning, tidak nyeri,bau
khas,jumlah sedang.BAK 5-6x/hari,warna kuning,tidak nyeri,jumlah sedang,bau
khas
3. Pola aktifitas
Sebelum hamil: Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu,
memasak, mencuci, dan mengurus suami.
Selama hamil: Ibu mengatakan masih mengerjakan pekerjaan rumah tangga,
hanya saja sedikit dikurangi.
4. Pola istirahat dan tidur
Sebelum hamil: Ibu mengatakan tidur siang  ±1-2 jam ,tidak ada keluhan.Ibu
mengatakan tidur malam  ± 6-7 jam, tidak ada keluhan.
Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang  ± 2 jam ,tidak ada keluhan.Ibu
mengatakan tidur malam  ± 7-8 jam, tidak ada keluhan.
5. Pola personal hygiene
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun,
keramas 3 kali seminggu, gosok gigi 2 kali sehari dan ganti baju serta celana dalam 2
kali sehari, BH 2x sehari
Selama hamil :  Ibu mengatakan mandi 3 kali sehari dengan sabun,keramas 3 kali
seminggu,gosok gigi 2 kali sehari dengan ganti baju serta celana dalam  dan BH tiap
kali mandi.
6. Pola seksual
Sebelum hamil:  Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 2-3 kali dalam
seminggu, tidak ada keluhan.
Selama hamil:  Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 kali dalam
seminggu, tidak ada keluhan.
Pemeriksaan umum
Keadaan umum      : Lemah
Kesadaran               : COMPOS MENTIS
TTV : TD    : 160/110 mmHg
Suhu    : 36˚C
Nadi    : 100x/menit
RR       : 26x/menit   
BB sebelum hamil   : 47 kg
BB saat hamil         : 58 kg
TB                           : 157 cm
LILA                       : 25 cm
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Mesochephalus, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, rambut hitam, lurus
Wajah : terdapat odema, tidak ada bekas luka, ada nya cloasma grapidarum
Mata : terbuka tanpa melihat
Hidung : tidak ada polip, bersih, tidak ada pernapasan cuping hidung
Mulut : mulut tertutup
Telinga : simetris, tidak ada serumen, terdapat lubang telinga
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, parotis, limfe dan vena jugularis
Dada : simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Payudara : simetris putting susu menonjol hiperpigmentsi areola mamae
Abdomen : adanya odema, adanya linea nigra dan strie gravidarum
Genetalia : Distribusi rambut pubis merata, tidak ada varises, tidak terdapat
oedem, tidak ada candiloma akuminata.
Anus : Tidak ada hemoroid.
Ekstremitas Atas : terdapat odema, tangan bergetar, jari tangan menggenggam
Ekstremitas Bawah: terdapat odema
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. KETIDAK EFEKTIFAN JALAN NAFAS B.D KEJANG
2. KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH
3. KETIDAK EFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN PERIPER B.D TERJADINYA
VASOSPASME ARTERIORAL
INTERVENSI 1
1. Anjurkan pasien untuk mengosongkan mulut dari benda atau zat tertentu atau
alat yang lain untu menghindari rahang mengatup jika kejang terjadi.
2. Letakkan pasien pada posisi miring, permukaan datar, miringkan kepala selama
serangan kejang.
3. Tanggalkan pakaian pada daerah leher atau dada dan abdomen.
4. Lakukan penghisapan sesuai indikasi.
5. Berikan tambahan oksigen atau ventilasi manual sesuai kebutuhan.
INTERVENSI 3
1. Meninggikan daerah ektremitas sebesar 20 derajat atau lebih di atas tingkat
jantung
2. Melakukan penilaian komperhensif dari sirkulasi perifer ( pemeriksaan denyut
nadi perifer,edema, CRT, warna dan suhu)
3. Berikan terapi oksigen
4. Mempertahankan hidrasi yang adekuat
5. Monitor status cairan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai