Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR ILMU GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

ALDI SETIAWAN HAMBALI


811419167

KELAS 3A

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
PRAKTIKUM
A. Judul
Penilaian Konsumsi Makanan Individu
B. Tujuan Praktikum
1. Dapat menggunakan metode dietary record untuk mengukur kandungan
gizi yang biasa dikonsumsi.
2. Dapat menilai kebiasaan makan berdasarkan angka kecukupan gizi yang
dianjurkan.
C. Cara pengukuran
1. Estimated food record (Mencatat makanan dengan menaksir )
2. Subjek diminta mancatat, pada saat mengkonsumsi, seluruh makanan dan
minuman (termasuk snack) yang dikonsumsi pada periode waktu tertentu.
3. Dekskripsi detail tentang seluruh makanan dan minuman yang dikonsumsi
(termasuk nama dagangnya) dan metode pembuatannya dicatat.
4. Makanan campuran seperti “Gado-gado” harus diketahui masing-masing
bahannya, dan berat/jumlah terakhir setelah dimasak harus dicatat, apabila
memungkinkan.
5. Ukuran porsi dapat ditaksir oleh responden dengan menggunakan
beberapa cara tergantung dari presi (tingkat ketepatan) yang diinginkan,
6. Ukuran RT yang sudah terstandarisasi seperti mangkok, sendok, serta luas
(dalam sentimeter) dari daging atau kue cake dapat digunakan.
7. Pengukuran biasanya dirubah ke gram oleh peneliti sebelum menghitung
intake zat gizi.
8. Kesalahan dapat terjadi bila ketidakmampuan responden menghitung
ukuran porsi yang dikonsumsi dan akibat kesulitan yang berhubungan
dengan konversi penaksiran volume untuk jumlah dalam gram.
9. Biasanya subjek (orang tua anak, pengasuh anak) dapat melengkapi
formulir yang diberikan, walaupun pada negara berkembang seorang
petugas lapangan dapat mengerjakannya.
10. Jumlah hari yang diperlukan pada umumnya 3,5,6 hari.
11. Hari diakhir pekan (sabtu dan ahad) harus dimasukan dalam penelitian.
12. Balum ada kesepakatan, berapa hari yang diperlukan untuk mencatat
sehingga memberikan enstimasi yang paling tepat untuk intake rata-rata.
D. Dasar Teori
I lmu gizi adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan seluk beluk makanan
dalam hubungannya dengan kesehatan tubuh manusia. Menurut kamus Gizi
Indonesia yang dikeluarkan oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI),
2009 ilmu gizi adalah ilmu pengetahuan yang membahas sifat-sifat gizi yang
terkandung dalam makanan, pengaruh metabolismenya serta akibat yang
timbul bila terdapat kekurangan atau kekurangan gizi.
Penilaian status gizi tebagi atas 2 cara yaitu penilaian status gizi secara
langsung dan tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung terdiri dari
Antropometri artinya ukuran tubuh manusia, Klinis adalah perubahan-
perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi,
Biokimia yaitu pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang
dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh dan Biofisik adalah metode
penentuan status gizi dengn melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan)
dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Sedang penilaian gizi secara
tidak langsung terbagi atas 3 yaitu Survei konsumsi makanan artinya metode
penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis
zat gizi yang dikonsumsi, Statistik vital ialah dengan menganalisis data
beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka
kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang
berhubungan dengan gizi, Faktor ekologi bahwa malnutrisi merupakan
masalah ekologo sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan
lingkungan budaya. (I Dewi Nyoman Supariasa,dkk : 2002)
Pada prinsipnya makanan yang kita makan berfungsi untuk
melangsungkan kehidupan manusia. Kelangsungan hidup manusia tidak
terlepas dari 3 hal yaitu bergerak, tumbuh dan mengatur aktifitas kehidupan.
Beberapa pakar gizi mengelompokkan fungsi makanan tersebut menjadi 3
yaitu sebagai zat energi atau zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Zat
gizi yang termasuk dalam ketiga kelompok yaitu:
a. Kelompok zat tenaga adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
b. Kelompok zat pembangun adalah, protein, vitamin dan minral
c. Kelompok zat pengatur adalah, vitamin dan mineral.
a. Kandungan energi dalam makanan
Jumlah energi dalam makanan atau zat gizi dapat ditentukan dengan jalan
membakar makanan tersebut dalam bom kalorimeter. Panas yang
kemudian dihasilkan diukur. Tiap jenis makanan akan mengeluarkan
sejumlah energi tertentu jika dibakar atau dimetabolisasi oleh tubuh.
Jumlah kalori yang kemudian dihasilkan bergantung pada komposisi
makanan tersebut (protein, karbohidrat dan lemak). Besarnya panas yang
dihasilkan olej tiap gram sampel protein, karbohidrat dan lemak murni
berturut-turut adalah 5,65; 4,10; dan 9,45 kkal (sementara alkohol 7,10
kkal).
b. Kandungan energi total di dalam tubuh
Kandungan energi di dalam tubuh bergantung pada ukuran dan komposisi
tubuh; dan dapat dihitung berdasarkan kedua hal tersebut. Contohnya,
komposisi kimia tubuh pria yang mempunyai berat badan normal 65 kg
adalah kira kira 11 kg protein, 9 kg lemak, 1 kg karbohidrat, 40 kg air, dan
4 kg mineral. Air dan mineral tidak mengandung energi. Kandungan
energi tubuh total dapat dihitung menjadi 150.000 kkal. Lebih kurang
setengah dari jumlah ini berada dalam strukur protein penting dalam
tubuh, sementara sisanya (sebagian besar lemak) merupakan cadangan
yang jika diperlukan dapat dimobilisasi. Pada penderita obese, cadangan
ini sangat besar. Begitu pula sebaliknya, pada orang kurus jumlah tersebut
kecil.
c. Kebutuhan energi
Kebutuhan energi orang yang sehat dapat diartikan sebagai tingkat asupan
yang dapat dimetabolisasi dari makanan yang akan menyeimbangkan
keluaran energi, ditambah dengan kebutuhan tambahan untuk
pertumbuhan, kehamilan, dan penyususunan yaitu energi makanan yang
diperlukan untuk memelihara keadaan yang telah baik.
1. Mengukur asupan makanan dan faktor yang mempengaruhinya
Pengukuran asupan makanan individu dapat dilakukan dengan
berbagai macam metode. Metode biasanya dipilih berdasarkan pada tujuan
yang ingin diperoleh dan adanya dana atau fasilitas yang tersedia. Diantara
metode yang sering digunakan ada yang mencari faktor-faktor yang
mempengaruhi asupan makana seseorang. Oleh karena itu, apabila tujuan
yang ingin diperoleh ingin mendapatkan gambaran faktor yang
mempengaruhi asupan makanan seseorang maka metode yang harus
dilakukan adalah metode seperti ini, tentu harus disertai dana serta petugas
yang tersedia. Dibawah ini akan diberikan beberapa metode yang sering
digunakan yaitu 24-jam Recall, food frequency, food diary, dan diet
history.
1) 24-jam RecallMetode merupakan metode yang paling sering sederhana
dan mudah dilakukan yaitu dengan meminta kepada individu untuk
mengingat seluruh makanan yang dikonsumsi selama 24 jam
sebelumnya. Dengan keahlian wawancara yang baik semua makanan
yang dikonsumsi sehari sebelumnya termasuk metode memasak dan
nama dagang, sekaligus supplement seperti vitamin dan mineral,
dicatat oleh pewawancara (petugas gizi). Pada umumnya digunakan
suatu formulir standar untuk mempermudah pewawancara.
Untuk mempermudah pewawancara dan responden dalam
memberikan jumlah makanan yang dikonsumsi maka digunakan “food
model”. Alat ini terdiri dari beberapa bentuk (model) makanan yang
seringkali dikonsumsi dengan beberapa ukuran yang sering
digunakan. Umumnya ukuran yang digunakan adalah ukuran sedang.
Setiap “model” telah dilengkapi dengan kandungan zat gizi yang
sesuai sehingga mempermudah dalam minilainya. Kadang-kadang
“food model” ini diganti dengan “potret” dari makanan tersebut. Hal
ini memudahkan dalam hal pelaksanaan wawancara di tempat yang
jauh karena tidak perlu membawa “model” tersebut kemana-mana,
walaupun dalam kegiatannya di lapangan tetap “food model” yang
lebih baik.
2) Food diary (food record)
Metode ini ingin memperoleh kebiasaan makan yang lebih akurat
dari individu. Dengan metode ini seseorang diminta mencatat semua
makanan yang dikonsumsi pada periode tertentu, umumnya 3-5 hari.
Seperti halnya metode sebelumnya, pasien diminta mencatat makanan
yang dikonsumsi dengan menggunakan ukuran rumah tangga. Metode
ini lebih akurat dari metode 24-jam recall apabila ingin diketahui rata-
rata asupan makan individu. Pada metode ini tempat dari setiap
makanan dikonsumsi harus dicatat. Hal ini perlu oleh karena dari
informasi ini dapat dilihat apakah ada kebiasaan – kebiasaan seseorang
dalam mengkonsumsi makanan-makanan tertentu. Seringkali
kebiasaan-kebiasaan seperti ini dapat dihubungkan dengan asupan
kalori ata zat gizi tertentu yang berlebihan atau berpengaruh negative
pada kesehatan. Dengan mengetahui kebiasaan ini aka dilakukan terapi
perilaku agar mereka dapat merubah kebiasaan tersebut sehingga
memperoleh jumlah atau komposisi makanan yang seimbang , adekuat,
atau yang tidak merugikan kesehatan.
3) Food Frequency
Metode ini merupakan perolehan informasi kualitatif dariu pola
makan dalam jangka waktu yang lama. Daftar jenis makanan diberikan
dan individu atau pasien diminta member jawaban frekuensi
mengkonsumsi dari makanan tersebut apakah setiap hari, setiap
minggu, setiap bulan atau setiap tahun. Metode ini dapat dilakukan
dengan cepat baik diisi sendiri oleh pasien atau dengan wawancara.
Disamping itu tidak merepotkan pasien disbanding metode lainnya.
Kadang – kadang frekuensi konsumsi dari setiap jenis makanan
diberikan skor dan dengan skor dapat dilekukan perhitungan asupan
sehingga dapat diketahui estimasi asupan dari orang tersebut.
Disamping itu dari metode ini dapat dibedakan mereka yang
mengkonsumsi suatu makanan tertentu, pada tingkat yang rendah,
sedang atau tinggi. Cara seperti ini yang paling sering digunakan oleh
para ahli epidemiologi gizi dalam melihat hubungan asupan makanan
dengan terjadinya suatu penyakit pada suatu populasi. Untuk itu jenis
makanan yang ditanyakan pada setiap kuesioner berbeda tergantung
dari tujuan peneliti. Pada penelitian yang ingin meneliti hubungan
asupan makanan dengan penyakit kanker misalnya maka daftar
makanan yang akan ditnyakan tentunya adalah jenis makanan yang
dicurigai berhubungan dengan penyakit kanker yang dimaksud.
4) Diet history
Metode ini paling baikdigunakan apabila ingi mengetahui
informasi kebiasaan asupan makanan serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Ada tiga komponen yang tercakup dari metode ini
yaitu 24 jam recall, food frekuensi, dan wawancara mendalam. Seperti
yang dikemukakan sebelumnya bahwa metode 24 jam recall
merupakan metode sederhana untuk memperoleh gambaran pola
makan secara umum dan food frekuensi disini digunakan untuk
melakukan “cross check” tentang informasi yang diperoleh dari
metode sebelumnya dengan menanyakan frekuensi konsumsi jenis
makanan yang diketahui dari metode 24 jam recall.
2. Estimasi nilai gizi makanan
Dengan melakukan estimasi ini dapat diketahui apakah pasien
mempunyai resiko mallnutrisi untuk zat gizi tertentu. Ada dua metode
yang sering digunakan untuk estimasi ini yaitu pertama dengan
menggunakan daftar penukar bahan makanan dan dengan menggunakan
daftar komposisi bahan makanan.
Cara pertama adalah dengan menggunakan sistem pengelompokkan
makanan yang mengandung nilai gizi yang hampir sama dan fungsinya
terhadap tubuh. Cara kedua adalah dengan menggunakan daftar komposisi
bahan makanan. Cara ini lebih banyak digunakan saat ini karena dengan
bantuan komputer hasil analisis dengan cepat dapat diperoleh.
3. Evaluasi kecukupan diet
Apabila nilai gizi yang terkandung dalam makanan telah diketahui, aka
tibalah saatnya untuk mengetahui apakah asupan makanan pasien sesuai
dengan kebutuhannya. Pada pasien dengan kondisi normal dapat
digunakan angka kecukupan energi yang direkomendasi sesuai dengan
umur, jenis kelamin dan aktivitasnya. Pada pasien yang memerlukan
asuhan nutrisi khusus maka hasil evalusai ini akandigunakan dalam
perencanaan asuhan nutrisi.
E. Bahan
1. Formulir pencatatan makanan (dietary record) 3 buah
2. Formulir penilaian konsumsi makanan
3. Formulir penilaian rata-rata konsumsi
4. Daftar komposisi bahan makanan
5. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan
F. Hasil Pengamatan
1. Hari pertama : jum’at, 27 september 2019
Tabel 1 Menu Makanan Yang Dikonsumsi

Menu makan Pagi09.00 -09:30 WITA


No
Jenis makanan Gambar

1 - Roti ( 40 gram)

2 - Air putih (500 ml)

Menu makan Siang 14.00 -15.00 WITA


1 - Nasi (100 gram)
- Ayam goreng (50
gram)
- Sayur kangkong
(50 gram)
- sambal (10 gram)

2 - Air putih (500ml)

Menu makan Malam19.00-20.00 WITA


No

Jenis makanan Gambar

- Nasi (100 gram)


- Ayam goreng (50
1
gram)

2 - Air putih (500ml)

Tabel 2 Formulir 24-Jam Recall


Jumlah
Waktu Pengolahan/cara
No Jenis makanan (ukuran
dikonsumsi masak
RT)
- Roti - Dipanggang - 40 gr
Makan
1. - Air putih - Air isi ulang (RO) - 19 L
pagi

- Nasi - Beras dinanak. -1 L


- ayam - Ayam di goreng -1
dengan menggunakan potong
Makan
bumbu dan tepung
2. Siang
- Sayur - Sayur kangkong yang - 150
- Air putih di tumis gram
- Air isi ulang (RO)
- 19 L
- Nasi - Beras dinanak -1L
-1
- Ayam - Ayam di goreng potong
Makan
3. dengan menggunakan
malam
bumbu dan tepung - 19 L

- Air putih - air isi ulang (RO)

Pola Makan diatas merupakan pola makan yang sering saya konsumsi.
Makanan-makanan yang dikonsumsi merupakan makanan olahan rumah
tangga. Pagi hari sebagai sarapan saya mengonsumsi roti yang memiliki
kandungan karbohidrat. Siang hari saya mengkonsumsi nasi yang memiliki
kandungan karbohidrat yang mampu menambah energy dengan menggunakan
ayam goreng yang mengandung protein yang sangat baik untuk tubuh kita.
Dengan tambahan sayur kangkong yang memiliki banyak kandungan zat besi
yang sangat baik untuk tubuh. Pada malam hari saya mengkonsumsi nasi dan
ayam goreng yang memiliki banyak kandungan karbohidrat dan protein.

Tabel 3 Formulir Food Diary


Makanan dan
Tempat
Waktu minuman yang Nama dagang Jumlah
makan
dikonsumsi
Rumah Pagi - Roti - Roti - 40gr
09.00 - - Air putih - Air isi ulang - 500ml
09.30 (RO)

Rumah Siang -Nasi - Beras - 150 gr


14.00- -Ayam Goreng - Ayam - 50 gr
15.00 -Sayur - Kangkung - 50 gr
-Air putih - Air isi ulang - 500 ml
(RO)

Rumah Malam - Nasi - Beras - 100 gr


19.00- - Ayam goreng - Ayam - 50gr
20.00 - Air putih - Air isi - 500 ml
ulang (RO)

2. Hari kedua : Sabtu, 28 september 2019

Tabel 4 Menu Makanan Yang Dikonsumsi

Menu makan pagi 08.00 – 08.30 WITA


No
Jenis makanan Gambar

1. - Roti (40 gram)

2. - Air putih (500ml)


Makan siang 13:30 – 14:20 WITA

- Nasi (100 gram)


- Ikan goreng (50
3. gram)
- Sayur ( 50 gram)
- Kerupuk (10 gr)

4. - Air putih (500ml)

Menu makan malam 19.30 – 20.10 WITA

Jenis makanan Gambar

- Nasi (150 gr)


- Telur Dadar (50 gr)
5. - Sambal (15 gr)

6. - Air putih (500ml)


Tabel 5 formulir 24-jam recall
Waktu
Jenis Pengolahan/cara Jumlah
No dikonsu
makanan masak (ukuran RT)
msi
- Roti - Dipanggang - 40 gr
- Air putih - Air isi ulang (RO) - 19 L
1. Makan
pagi

- Nasi - Beras dinanak. -1 L


Makan - Telur - Digoreng dadar - 100 gr
siang - Sayur - Ditumis - 150 gr
2. menggunakan
- Air putih bumbu
- Air isi ulang (RO) - 19L

- Nasi - Beras dinanak -1 L


Makan - Telur - Digoreng dadar - 100 gr
3. malam -Air putih - Air isi ulang (RO) - 19 L

Pola Makan diatas merupakan pola makan yang sering saya konsumsi.
Makanan-makanan yang dikonsumsi merupakan makanan olahan rumah
tangga. Meskipun saya jarang sarapan tapi disaat libur atau belum ada
aktifitas lain saya sempatkan sarapan, pada pagi hari saya mengonsumsi roti
yang memiliki karbohidrat.Siang hari saya mengkonsumsi nasi yang memiliki
kandungan karbohidrat yang mampu menambah energi, kemudian saya juga
mengkonsumsi telur yang kaya akan protein dan sayur kangkung yang juga
mengandung zat besi dan masih banyak lagi yang baik bagi tubuh apabila
tidak dikonsumsi secara berlebihan.Pada malam hari saya mengkonsumsi
nasi, telur yang kaya akan protein nabati .

Tabel 6 Formulir Food Diary


Makanan dan
Tempat Nama
Waktu minuman yang Jumlah
makan dagang
dikonsumsi
Pagi - Roti - Roti - 40 gr
Rumah 08.00-
08:30 - Air putih - Air isi ulang - 500 ml
(RO)
Siang - Nasi - Beras -100 gr
Rumah 13:30- - Telur dadar - Telur ayam - 50 gr
14:10 - Sayur - Kangkung -50 gr
- Air putih - Air isi ulang -500 ml
(RO)
- Nasi - beras - 100 gr
Malam
- Telur dadar - telur ayam - 50 gr
19.30-
Rumah - air putih - air isi ulang - 500 ml
20.10

3. Hari ketiga : Minggu, 29 september 2019

Tabel 7 Menu Makanan Yang Dikonsumsi

Menu sarapan pagi 10:30- 11:10 WITA

No
Jenis makanan Gambar

1. - Kue Krawang 25 gr
2. - Air putih (500ml)

Makan siang 14.00 - 15:00 WITA

- Nasi 150 gr
- Ikan goreng 50 gr
3.
- Sayur 50 gr

4. - Air putih (500ml)

Makan malam 19:30 – 20:30 WITA


5. - Nasi 100 gr
- Ikan goreng 50 gr
6. - Air putih (500ml)

Tabel 8 Formulir 24-Jam Recall


Waktu Jumlah
Pengolahan/cara
No dikons Jenis makanan (ukuran
masak
umsi RT)
1. Makan
pagi - Kue Krawang - Di masak di - 250 gr
oven
- Air putih - Air isi ulang (RO - 19L
2. Makan - Nasi - Beras dinanak - 1L
siang - Ikan goreng - Digoreng dengan - 750gr
sambal
- Sayur - Ditumis dengan - 50gr
bumbu
- Air putih - Air isi ulang - 19L
(RO)

3. Makan - Nasi - Beras dinanak - 1L


malam - Ikan goreng - Digoreng dengan - 750 gr
sambal
- Air putih - Air isi ulang - 19 L
(RO)
Pola Makan diatas merupakan pola makan yang sering saya konsumsi.
Makanan-makanan yang dikonsumsi merupakan makanan olahan rumah
tangga. Pagi hari saya mengonsumsi Kue krawang yang memiliki kandungan
gizi yang baik. pada siang hari saya mengonsumsi nasi yang mengandung
karbohidrat yng baik untuk tubuh dengan ikan goreng karena ikan
mengandung protein yang sangat baik untuk tubuh kita dengan tambahan
sayur.Pada malam hari saya mengkonsumsi nasi dan ikan goreng yang
mengandung banyak protein
Tabel 9 Formulir Food Diary
Makanan dan
Tempat Nama
Waktu minuman yang Jumlah
makan dagang
dikonsumsi
Rumah Pagi - Kue Krawang - Kue - 25gr
10:30- - Air putih - Air isi ulang - 500 ml
11:10 (RO)

Rumah Siang - Nasi - Beras -100 gr


14:00- - Ikan goreng - Ikan -50gr
15:00 - Sayur - Kangkung -50 gr
- Air putih - Air isi ulang -500 ml
(RO)
Malam - Nasi - beras - 100 gr
Rumah 19:30- -Ikan goreng - ikan - 50 gr
20:00 - air putih - air isi ulang - 500 ml

Tabel 10 Formulir Food Frequency

Jumlah per Jumlah per


Jenis Makanan Jarang Tidak pernah
hari minggu

Nasi 2 kali 14 kali - -


Jagung - - - -
Ubi – ubian - - - -
Kentang - - -
Roti - 4 kali  -
Ikan besar 1 1 kali - -
Ikan kecil 3 kali  -
Udang/shellfish lainnya
- - - -
Daging
Kambing/sapi/lainnya - - - -

Dagiang ayam - 3 kali  -


Jeroan/hati - - - -
Ikan kering - - - -
Telur 2 kali 2kali  -
Tempe 1 kali 2 kali 
Tahu 1 kali 1 kali  -
Kacang-kacangan - -  -
Susu - 2 kali  -
Ice-cream - -  -
Mentega - -  -
Sayuran daun hijau 2 kali 5 kali  -
Sayuran warna kuning - -  -
Sayuran lainnya - -  -
Buah-buahan - -  -
Permen 1 kali 3 kali  -
Kopi - - - 
Teh - 2  -
Soft drink - 1  -
Alcohol - - - -
Dari daftar makanan yang tercantum diatas, terdapat makanan yang sering
saya makan setiap harinya seperti nasi, tetapi ada juga beberapa makanan dan
minuman yang jarang saya konsumsi bahkan ada yang saya tidak pernah
konsumsi sama sekali yaitu alkohol.

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan diatas pola konsumsi selama 3 hari yang
dikonsumsi sebagian besar makanan dan minuman jarang
dikonsumsi.Berdasarkan Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak,
Karbohidrat, Serat dan Air perorang peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor 75 tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang
dianjurkan bagi Bangsa Indonesia pada perempuan usia 19-29 tahun dengan
berat badan, tinggi badan 159 cm memiliki energy 2250 kkal, protein 56 gram,
lemak 75 gram, vitamin A 500 mcg, dan vitamin C 75 mcg.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan selama 3 hari berturut-turut
menunjukkan bahwa Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat,
Serat dan Air saya belum memenuhi standar dengan status gizi normal
berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 dan 2010. Hal ini dapat
dilihat dari berat badan hanya 41 kg dan tinggi badan 150 cm.
Berdasarkan hasil yang telah didapat menunjukan bahwa energi yang
diperoleh selama 3 hari belum memenuhi syarat dan yang anjurkan untuk
setiap individu adalah 2250 kkal. Untuk energi hari pertama 1229 kkal, hari
kedua 1073, danhari ketiga 1153 kkal. Pada protein juga belummemenuhi
syarat pada dengan ketetapan protein yaitu 56 gram untuk hari pertama 40.2
gram, hari kedua 42.2 dan hari ketiga 49 gram.
Angka kecukupan lemak yang dianjurkan setiap individu adalah 75 gram.
Sedangkan angka kecukupan lemak yang diperoleh belum memenuhi syarat
dengan hari pertama 5.7 gram, hari kedua 24.7gram, dan hari ketiga 6.4 gram.
Angka kecukupan vitamin A yang dianjurkan setiap individu adalah 500 mcg
sedangkan yang diperoleh sudah memenuhi syarat hari pertama 7110mcg, hari
kedua 8100 mcg, dan hari ketiga 6420 mcg. Angka kecukupan vitamin C yang
dianjurkan setiap individu adalah 75 mcg sedangkan yang diperoleh pada hari
pertama 32 mcg, hari kedua 32 mcg, dan hari ketiga 32 mcg.

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama 3 hari yaitu
dari hari senin sampai dengan hari rabu menunjukkan bahwa konsumsi
makanan individu belum memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Dari hasil
yang telah diamati bahwa jarangnya mengkonsumsi buah-buahan dan
kurangnya makanan dan minuman yang bergizi meneyebabkan konsusmsi
makanan individu belum memenuhi syarat yang telah ditentukan. Maka dari
itu untuk memperoleh gizi yang seimbang harus mengkonsumsi buah dan
sayur yang memiliki vitamin yang sangat berguna bagi tubuh.
Makanan yang di kosumsi selama 3 hari merupakan pola makan yang pada
umumnya sering dikonsumsi. Makanan-makanan tersebut yang dikonsumsi
merupakan makanan olahan rumah tangga.
1. Hari pertama : Senin, 01 Oktober 2018
Tabel 11 Formulir Penilaian Konsumsi Makanan
Jenis Jumlah Fraksi Energy Protein Lemak Iron Vitam Vitami
makanan/ URT in A nC
minuman
yang
dikonsumsi

Nasi putih ¾ Gls 2x 720 13.6 1.4 0 0 0

2 ptg
Ayam 2x 215 18 4 0,9 810 0
sdg
Sayur
2 sdm 1x 29 3 0.3 3 6300 32
kangnkung
Roti 1 bgs 1x 265 5.6 0 0 0 0
Air putih 1 gls 7x 0 0 0 0 0 0
Jumlah 1229 40.2 5.7 3.9 7110 32

2. Hari kedua :Selasa 02 Oktober 2018

Tabel 12 Formulir Penilaian Konsumsi Makanan

Jenis makanan/
Jumla Fraks Lema Iro
minuman yang Energy Protein Vit. A Vit. C
h URT i k n
dikonsumsi
Nasi putih ¾ Gls 1x 720 13.6 1.4 0 0 0
Telur 1 butir 2x 324 25.6 23 0 1800 0
Sayur
2 sdm 1x 29 3 0,3 3 6300 32
kangkung
Air putih 1 gls 7x 0 0 0 0 0 0
Jumlah     1073 42.2 24.7 3 8100 32

3. Hari ketiga : Rabu, 03 Oktober 2018


Tabel 13 Formulir Penilaian Konsumsi Makanan

Jenis
makanan/ Jumlah Vit.
Fraksi Energy Protein Lemak Iron Vit. A
minuman yang URT C
dikonsumsi
Nasi putih 2 gls 2x 720 13.6 1.4 0 0 0
2 ptg
Ikan 2x 256 30 4 0 120 0
kecil
Sayur 2 sdm 1x 29 3 0,3 3 6300 32
Kue 5 buah 1x 148 2,3 0,7 0,5 0 0
Air putih 1 gls 7x 0 0 0 0 0 0
Jumlah 1153 48.9 6.4 3.5 6420 32

Tabel 14. Formulir Penilaian Rata - Rata Kosumsi Makanan


Jenis Makanan/
minuman yang
Energi Protein Lemak Iron Vit.A Vit. C
di kosumsi
Total Hari I 1229 40.2 5.7 3,9 7110 32

Total hari II 1073 42.2 24.7 3 8100 32

Total hari III 1153 48.9 6.4 3.5 6420 32

Rata – Rata 1.152 43.76 12.27 7.21 32

Daftar Pustaka

Gibson Rl. 1993.Nutritional assessment. A laboratory Manual. Oxford :Oxford


University Press.

Kadir, sunarto, 2018.Penuntun praktikum. Gizi kesmas. Universitas negeri


gorontalo.

Lee RD dan Nieman DC,1996.Nutritional Assesment. Second edition. New York :


Mosby.

Mahan LK danArlin M. Nutritional Care Process. In: Krause’s Food, Nutrition


and Diet Teraphy. Edisi ke-8. London :W.B. Saunders Company, 199 Hal
415-430.

Starker PM, 1990. Nutritional Asessment Of The Hospitalized Patient. Advacd in


Nutritional Research;8:109-118.

Supariasa, dkk . 2002. Penilaian status gizi. Jakarta :Buku kedokteran EGC

Weinsier RI, Hunker EM, Krumidieck CL, dan Butterwoth CE.


A,1974.Prospective Evaluation Of General Medical Patients During The
Course Of Hospitalization. American Journal of Clinical
Nutrition;32418426.
Zeman FJ dan Ney DM, 1988.Applications of Clinical Nutrition. New Jersey
:Prentice Hall, Enbglewood cliffs. Hal 31-41.

Anda mungkin juga menyukai