Kepmenkes No. HK.01.07-Menkes-238-2020 Tentang Juknis Penggantian Biaya Pasien Infeksi Emerging Tertentu
Kepmenkes No. HK.01.07-Menkes-238-2020 Tentang Juknis Penggantian Biaya Pasien Infeksi Emerging Tertentu
NOMOR HK.01.07/MENKES/238/2020
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS KLAIM PENGGANTIAN BIAYA PERAWATAN PASIEN
PENYAKIT INFEKSI EMERGING TERTENTU BAGI RUMAH SAKIT YANG
MENYELENGGARAKAN PELAYANAN CORONAVIRUS DISEASE 2019
(COVID-19)
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PETUNJUK
TEKNIS KLAIM PEMBIAYAAN PASIEN PENYAKIT INFEKSI
EMERGING TERTENTU BAGI RUMAH SAKIT YANG
MENYELENGGARAKAN PELAYANAN CORONAVIRUS
DISEASE 2019 (COVID-19).
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 6 April 2020
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.01.07/MENKES/238/2020
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS KLAIM PEMBIAYAAN
PASIEN PENYAKIT INFEKSI EMERGING
TERTENTU BAGI RUMAH SAKIT YANG
MENYELENGGARAKAN PELAYANAN
CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tanggal 31 Desember 2019 mulai tersebar informasi mengenai
penyakit Wuhan Pneumonia yang disebabkan oleh Coronavirus Disease
2019 (COVID-19). COVID-19 telah dinyatakan oleh WHO sebagai
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/
Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)/Pandemi, dimana
penularannya sangat cepat pada manusia serta angka kematian yang
cukup tinggi.
Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular, dinyatakan bahwa wabah adalah kejadian berjangkitnya
suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya
meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu
dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Menteri
Kesehatan menetapkan jenis-jenis penyakit tertentu yang dapat
menimbulkan wabah.
Kepala Badan Nasional Penangulangan Bencana telah melakukan
Penetapan Status Keadaan Tertentu Daerurat Bencana Wabah Penyakit
Akibat Virus Corona di Indonesia yang kemudian melalui Surat Keputusan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13.A Tahun 2020
tentang Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Daruarat Bencana Wabah
Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia, bahwa status keadaan tertentu
diperpanjang berlaku selama 91 (sembilan puluh satu) hari, terhitung sejak
tanggal 29 Februari 2020 sampai dengan tanggal 29 Mei 2020.
-7-
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya klaim penggantian biaya perawatan pasien penyakit
infeksi emerging tertentu bagi rumah sakit yang menyelenggarakan
pelayanan COVID-19.
2. Tujuan Khusus
a. memberikan acuan bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan rumah sakit
yang menyelenggarakan pelayanan pasien COVID-19;
b. memberikan acuan bagi petugas verifikator klaim pelayanan
kesehatan bagi pasien COVID-19; dan
c. memberikan kepastian pembebasan biaya bagi pasien COVID-19.
-8-
BAB II
PENYELENGGARAAN KLAIM PELAYANAN COVID-19
B. Tempat pelayanan
1. Rawat Jalan
2. Rawat Inap
Rumah sakit rujukan penanggulangan penyakit infeksi emerging
tertentu dan rumah sakit lain yang memberikan pelayanan pasien
COVID-19.
D. Standar Pelayanan
Adapun standar pelayanan terapi sebagai berikut dalam tabel sebagai
acuan, mengenai pelayanan dan jenis pemeriksaan penunjang disesuaikan
dengan kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan.
-9-
PASIEN PDP
PASIEN
PASIEN PDP DENGAN
PASIEN TERKONFIRM
DENGAN HASIL PCR
PASIEN ODP TERKONFIRM ASI COVID-19
HASIL PCR KE- KE-2 NEGATIF
ASI COVID-19 DENGAN
2 NEGATIF DENGAN
VENTILATOR
VENTILATOR
Rawat Jalan Akomodasi Akomodasi ICU Akomodasi Akomodasi ICU
Konsultasi (Kamar) Visite dokter (Kamar) Visite dokter
Dokter Visite dokter spesialis Visite dokter spesialis
spesialis spesialis
Darah rutin Darah rutin Darah lengkap Darah rutin Darah lengkap
SGOT Gula Darah LED Gula Darah LED
SGPT Sewaktu Darah rutin Sewaktu Darah rutin
Ureum Gula Darah Ureum Gula Darah
Creatinin Sewaktu Creatinin Sewaktu
SGOT Ureum SGOT Ureum
SGPT Creatinin SGPT Creatinin
Natrium SGOT Natrium SGOT
Kalium SGPT Kalium SGPT
Clorida Natrium Clorida Natrium
Analisa Gas Kalium Analisa Gas Kalium
Darah Clorida Darah Clorida
Kultur Sputum Analisa Gas Kultur Sputum Analisa Gas
Mikroorganisme Darah Mikroorganisme Darah
Swab Tenggorok Procalcitonin Swab Tenggorok Procalcitonin
selama PT selama PT
perawatan APTT perawatan APTT
Waktu Waktu
perdarahan perdarahan
Bilirubin Direct Bilirubin Direct
Bilirubin Bilirubin
Indirect Indirect
Bilirubin Total Bilirubin Total
- 10 -
PASIEN PDP
PASIEN
PASIEN PDP DENGAN
PASIEN TERKONFIRM
DENGAN HASIL PCR
PASIEN ODP TERKONFIRM ASI COVID-19
HASIL PCR KE- KE-2 NEGATIF
ASI COVID-19 DENGAN
2 NEGATIF DENGAN
VENTILATOR
VENTILATOR
Asam Laktat Asam Laktat
CRP CRP
D Dimer D Dimer
Kultur Sputum Kultur Sputum
Swab Swab
Tenggorok Tenggorok
selama selama
perawatan perawatan
PASIEN PDP
PASIEN
PASIEN PDP DENGAN
PASIEN TERKONFIRM
DENGAN HASIL PCR
PASIEN ODP TERKONFIRM ASI COVID-19
HASIL PCR KE- KE-2 NEGATIF
ASI COVID-19 DENGAN
2 NEGATIF DENGAN
VENTILATOR
VENTILATOR
Blood set Oseltamivir 2x Blood set Oseltamivir 2x
terumo 75mg terumo 75mg
Polysafety no 20 Larutan Polysafety no 20 Larutan
Three way stop Isotonik Three way stop Isotonik
cock N Asetil sistein cock N Asetil sistein
N Asetil sistein kaps 200 mg N Asetil sistein kaps 200 mg
kaps 200 mg 3x Paracetamol kaps 200 mg 3x Paracetamol
sehari tab 500 mg dan sehari tab 500 mg dan
Paracetamol tab inj Paracetamol tab inj
500 mg 3x Hydrox 450 ML 500 mg 3x Hydrox 450 ML
sehari Blood set sehari Blood set
Hydrox 450 ML terumo Hydrox 450 ML terumo
Hepatoprotektor: Cernevit Inj Hepatoprotektor: Cernevit Inj
Curcuma tablet Disp Spuit 10 Curcuma tablet Disp Spuit 10
3x sehari cc 3x sehari cc
Obat Obatan Tube and Obat Obatan Tube and
lain sesuai chamber lain sesuai chamber
kondisi pasien Deksmedetomid kondisi pasien Deksmedetomid
Levofloksasin 5 in Levofloksasin 5 in
mg/ml Lidokain mg/ml Lidokain
Oseltamivir 2x Midazolam Oseltamivir 2x Midazolam
75mg Morfin 75mg Morfin
Vitamin C Fentanil Vitamin C Fentanil
Oral/Injeksi 3 x Hidrobag Oral/Injeksi 3 x Propofol
sehari Meropenem sehari Rokuronium
Terapi Oksigen Terapi Oksigen Hidrobag
Obat Obatan Obat Obatan Obat Obatan Meropenem
lain sesuai lain sesuai lain sesuai
kondisi pasien indikasi kondisi pasien Obat Obatan
lain sesuai
indikasi
PASIEN PDP
PASIEN
PASIEN PDP DENGAN
PASIEN TERKONFIRM
DENGAN HASIL PCR
PASIEN ODP TERKONFIRM ASI COVID-19
HASIL PCR KE- KE-2 NEGATIF
ASI COVID-19 DENGAN
2 NEGATIF DENGAN
VENTILATOR
VENTILATOR
CRP CRP
D Dimer D Dimer
High Flow High Flow
Oksigen Device Oksigen Device
Pemeriksaan Pemeriksaan
dan terapi lain dan terapi lain
Sesuai indikasi Sesuai indikasi
komorbid komorbid
E. Metode Pembayaran
Pelayanan yang diberikan dan maksimal lama perawatan, ditentukan
dengan menggunakan tarif INA-CBG dan Top Up perawatan dihitung
sebagai Cost per Day yang efektif dan efisien.
F. Norma Tarif
1. Perhitungan tarif Jaminan pasien COVID-19:
a. Tarif Klaim Pasien Rawat Jalan
Menggunakan Tarif INA-CBG
b. Tarif Klaim Pasien Rawat Inap
Tarif Klaim Pasien = a+ ((n.b)-a)-c
Keterangan:
Tarif klaim pasien adalah tarif INA-CBG ditambah jumlah LOS
pasien dikalikan cost per hari
a = Tarif INA-CBG
n = Jumlah LOS
b = Top Up per Hari (Cost per Day)
c = APD dan obat-obatan dari bantuan
2. Besaran Tarif INA-CBG
a. Besaran tarif INA-CBG untuk pelayanan COVID 19 pelayanan rawat
jalan menggunakan tarif rumah sakit kelas A regional 1.
b. Besaran tariff INA-CBG untuk pelayanan COVID-19 pelayanan
rawat inap menggunakan tarif rumah sakit kelas A regional 1 dan
Kelas Perawatan Kelas 3.
c. Untuk rumah sakit yang melakukan rujukan untuk COVID 19 ke
rumah sakit lain (rumah sakit rujukan dan rumah sakit lain yang
- 13 -
NO KRITERIA BESARAN
4. Plastik Erat 260,000
5. Desinfektan Jenazah 100,000
6. Transport mobil jenazah 500,000
7. Desinfektan mobil jenazah 100,000
6. Bagi rumah sakit yang mendapatkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD)
dan obat-obatan dari pemerintah akan dilakukan pengurangan dari
klaim yang diterima.
7. Untuk Alat Pelindung Diri (APD) dan obat-obatan yang dibeli rumah
sakit harus melampirkan faktur pembelian dan bantuan sumber
lainnya.
8. Rumah sakit yang merujuk pasien COVID-19 ke rumah sakit rujukan
dan rumah sakit lain yang memberikan pelayanan pasien COVID-19
diberlakukan norma pembayaran sebagai berikut:
a. Merawat ≤ 6 jam, dibayar tarif INA-CBG rawat jalan.
b. Merawat > 6 jam-2 hari, dibayar 70 % dari tarif klaim.
c. Merawat > 2-5 hari, dibayar 80 % dari tarif klaim.
d. Merawat > 5 hari, dibayar 100% dari tarif klaim.
9. Pasien COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh (status pulang)
dengan bukti pemeriksaan laboratorium (sesuai dengan buku pedoman
pencegahan dan pengendalian COVID-19), untuk penyakit penyerta
yang masih memerlukan perawatan maka manfaat pelayanan
selanjutnya berubah menjadi pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) dan/atau pelayanan umum.
G. Norma Pengkodingan
1. Proses input menggunakan aplikasi E-klaim INA-CBG v5 dengan
memilih model pembayaran “Jaminan COVID-19”
a. Nomor Peserta diisi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau
nomor identitas lain.
b. Penginputan variabel lain mengikuti aplikasi E-klaim INA-CBG v5.
2. Koding
Dalam pengajuan klaim pasien COVID-19 diklaimkan
menggunakan software INA-CBG. Ketentuan koding yang digunakan
sebagai berikut:
- 15 -
Formulir 1
KOP SURAT RUMAH SAKIT
Materai
Rp 6000,-
....................
NIP ....................
- 20 -
Formulir 2
KOP SURAT RUMAH SAKIT
....................
NIP ....................
- 21 -
REKAPITULASI PASIEN
....................
NIP ....................
- 22 -
Formulir 3
KOP SURAT RUMAH SAKIT
Surat Perintah Kerja (SPK) ini dibuat untuk dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
.................... ....................
NIP .................... NIP ....................
- 24 -
Formulir 4
KOP SURAT RUMAH SAKIT
1. Nama : ....................
NIP : ....................
Jabatan : ....................
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama BPJS Kesehatan yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA;
2. Nama : ...............
NIP : ...............
Jabatan : Pimpinan Rumah Sakit ...............
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit ............... yang
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA;
............... ...............
NIP ............... NIP ...............
- 26 -
2. Klaim yang diajukan belum pernah diklaim pada program apapun (tidak
ada klaim ganda) dan tidak ditanggung oleh pasien atau keluarga yang
bersangkutan. Dalam hal pasien sudah membayar biaya perawatan,
maka rumah sakit harus mengembalikan.
3. Alat kesehatan termasuk APD, obat-obatan, dan bahan medis habis
pakai yang merupakan bantuan tidak dapat diklaimkan.
K. Uang Muka
Kementerian Kesehatan dapat memberikan uang muka paling banyak 50%
(lima puluh persen) dari setiap jumlah klaim yang diajukan oleh rumah
sakit.
N. Sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan berasal dari DIPA Badan Nasional Penanggulangan
Bencana dan/atau sumber lainnya yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.