TINJAUAN PUSTAKA
2.1 REMAJA
2.1.1 Definisi Remaja
Remaja adalah anak usia 10-24 tahun yang merupakan usia antara masa
kanak-kanak dan masa dewasa dan sebagai titik awal proses reproduksi, sehingga
perlu disiapkan secara dini (Nugroho Utama, 2014).Masa remaja adalah masa
peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan hanya dalam arti psikologis, tetapi
juga fisik. Bahkan, perubahan-perubahan fisik yang terjadi itulah yang merupakan
gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Sementara itu, perubahan-perubahan
psikologis muncul antara lain sebagai akibat dari perubahan-perubahan fisik itu
muncul ( Sarwono, 2007).
Menurut Vilda & Eko (2018) ada 3 tahap perkembangan remaja dalam
proses penyesuaian dari menuju kedewasaan:
2.2 DISMENORE
2.2.1 Definisi dismenore
Dismenore berasal dari kata “dys” dan “menorrea”. Dys atau dis adalah
awalan yang berarti buruk, salah dan tidak baik. Menorea atau mens atau mensis
adalah pelepasan lapisan uterus yang berlangsung setiap bulan berupa darah atau
jaringan dan sering disebut denganhaid atau menstruasi (Ramali, 2003).
Dismenore adalah nyeri diperut bagian bawah, menyebar kedaerah pinggang, dan
paha. Nyeri ini timbul tidak lama sebelum atau bersama-sama dengan permulaan
haid dan berlangsung untuk beberapa jam, walaupun beberapa kasus dapat
berlangsung beberapa hari (Wiknjosastro,2007).
Menurut Nugroho Topan (2014) Dismenore adalah nyeri perut yang bersal
dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. Dismenore ialah rasa nyeri saat
haid di bagian perut bawah dan muncul sebelum, selama atau setelah menstruasi.
Nyeri dapat bersifat terus menerus. Dismenore timbul akibat kontraksi dismitrik
lapisan miometrium yang menampilkan satu atau lebih gejala mulai dari ringan
hingga berat pada perut bagian bawah, daerah pinggang dan sisi medial paha
(Badziad, 2003).
Dismenore merupakan rasa nyeri pada saat menstruasi yang terasa di perut
bagian bawah, menyebar ke bagian pinggang dan paha. Dismenore terjadi karena
adanya kontraksi distritmik lapisan miomtrium yang menampilkan satu atau lebih
gejala mula dari nyeri ringan hingga berat. Nyeri timbul tidak lama sebelum atau
bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa waktu.
2.2.2Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita
1) Vagina
2) Uterus
Uterus adalah organ yang berongga dan berdinding tebal yang sebagian
perlatakan plasenta.
Bentuk uterus menyerupai buah pir yang gepeng dan terdiri atas dua bagian
yaitu bagian atas berbentuk segitiga yang merupakan badan uterus yaitu
fusiformosis yaitu serviks. Saluran ovum atau tuba falopi bermula dari
kornus (tempat masuk tuba) uterus pada pertemuan batas superior dan
lateral. Bagian atas uterus yang berada diatas kornus disebut fundus. Bagian
uterus dibawah insersi tuba falopi tidak menutup langsuang oleh serviks
Bentuk dan ukuran bervariasi serta dipengaruhu usia dan paritas seorang
pada wanita multipara 9-10 cm. Berat uterus wanita yang pernah melahirkan
antara 50-70 gram, sedangkan pada wanita yang belum pernah melahirkan
80 gram atau lebih. Pada wanita muda panjnag korpus uteri kurang lebih
setengah panjnag serviks, pada wanita multipara, serviks hanya sedikit lebih
Bagian serviks yang berongga dan merupakan celah disebut dengan kanalis
profund.
Suplay vaskuler uterus terutama berasal dari uteri aterina dan arteri ovarika.
masuk dasar ligamentum katum dan berjalan ke medial menuju sisi uterus.
Arteri uterina terbagi menjadi dua cabang utama, yaitu arteri serviko
vaginalis yang lebih kecil memperdarahi bagian atas serviks dan bagian atas
darah dari bagian atas uterus, ovarium dan bagian atas ligamentum latum
Persyarafan terutama bersal dari sistem saraf simpatis, tetapi sebagian juga
pleksus ini mensyarafi uterus, vesika urinaria serta bagian atas vagina dan
terdiri dari serabut dengan maupun tanda menyelin. Uterus disangga oleh
mentum uterosarkum.
Ligamentum latum meliputi tuba, berjalan dari uterus ke arah sisi, tidak
supaya uterus tidak turun, terdiri atas jaringan ikat yang tebal dan berjalan
dari serviks dan puncak vagina ke arah leteral dinding pelvis. Didalamnya
ditemukan banyak pembuluh darah antara lain vena dan arteria uterine.
dari serviks bagian belakang, kiri dan kanan arah os sacrum kiri dan kanan,
dari sudut fundus uteri kiri dan kanan ke daerah inguinal kiri dan kanan.
3) Serviks Uteri
dianterior batas atas serviks yaitu ostium interna, kurang lebih tingginya
terletak pada ujung bawah segmen vagina serviks yaitu portio vaginalis.
Serviks yang mengalami robekan yang dalam pada wajtu persalinan setelah
bintang.
Serviks memiliki serabut otot polos, namun terutama terdiri dari jaringan
dan peritoneum.
mukosa yang melapisi rongga uterus pada wanita yang tidak hamil.
berarti pada oto serviks. Dalam lapisan ini tersusun serabut otot yang
Gejala dismenore:
dismenore menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar
kepunggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang
timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada. Biasanya nyeri mulai
timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu
24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga sering disertai oleh
sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. Kadang sampai
terjadi muntah (Nugroho Topan & Utama Indra, 2014)
a. Dismenore primer
Dismenore primer adalah nyeri yang banyak dialami oleh remaja
tanpa kelainan pada alat genital (Lestari, 2013). Usia 15-25 tahun
wanita akan mengalami dismenore primer akan mengalami setelah
usia 30 tahun (Yustianingsih, 2004).
b. Dismenore sekunder
Dismenore sekunder terjadi karena adanya masalah penyakit fisik
akibat endometritis, polip uteri,stenosis serviks atau penyakit radang
punggung (PID) (Bickley, 2009).
2.2.8 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dismenore
a. Usia adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur waktu hidup
maupun mati seseorang (Depkes, 2013).Usia kronologis adalah usia yang
dihitung berdasarkan kematangan biologis.Menurut Bare dan Smeltzer
(2002) hubungan usia dengan disemnore yaitu bahwa semakin tua usia
wanita yangmengalmai menstruasi akan menyebabkan pelebaran leher
rahim, sehingga kejadian dismenore pada wanita usia tua jarang ditemukan.
Hubungan usia dengan dismenore terjadi pada usia menarche. Usia wanita
sangat mempengaruhi terjadinya disemenore (Wiknjosastro, 2005). Usia
wanita muda akan beresiko terjadinya dismenore. Hal ini karena alat
reproduksi yang belum sempurna belum dapat berfungsi sebagaimana
mestinya sehingg pada saat menstruasi akan menyebabkan nyeri haid
(Lestari, 2013).
b. Status Pernikahan
Pernikahan adalah adanya perjanjian eksplisit bersifat permanen dan
merupakan persatuan seksual yang diakui secara sosial. Pernikahan adalalh
seorang laki-laki dan perempuan yang usdah memiliki umur yang cukup
untuk mengikat janji suci atau sakral (Dariyo, 2004).
Hubungan pernikahan dengan dismenore terjadi pada wanita yang belum
menikah. Wanita yang belum menikah berpotensi akan mengalami
dismenore. Menurut Abidin (2004) yang menyatakan bahwa resiko
tejadinya dismenore lebih kecil pada wanita yang sudah menikah
dibandingkan dengan wanita yang belum menikah. Menurutnya kejadian
dismenore primer pada mereka yang pernah menikah disebabkan oleh
hilangnya sebagian saraf akibat kemunduran saraf rahim akibat penuaan.
c. Paritas
Paritas adalah banyaknya anak yang dilahirkan oleh ibu dari anak
pertama sampai anak terakhir (Jensen, Bobak, Lowdermik, 2004).
Menurut Bobak (2004) paritas adalah jumlah kehamilan yang
menghasilkan. Menurut Prawirohardjo (2009) paritas dapat dibedakan
menjadi multipara, primipara, dan nulipara:
1) Nulipara adalah wanitayang belum pernah melahirkan bayi hidup
(Manuaba, 2008).
2) Primipara adalah wanita hamil untuk pertama kalinya dan mampu
melahirkan anak hidup didunia luar dengan cukup besar (Varney, 2006).
3) Multipara adalah wanita yang oernah hamil beberapa kalai dimana
kehamilan trsebut tidak lebih dari 5 kali (Manuaba, 2008).
Hubungan paritas dengan disemnore yaitu responden yang pernah
melahirkans ecara normal. Keluhan nyeri yang berkurang apabila pernah
hamil dan pernah mempunyai pengalaman melahirkan pervagina (Reeder
dan Koniak, 2011). Nyeri saat menstruasi akan terasa sakit saat bekuan
darah melewati leher rahim terutama bila saluran darah sempit (Andira,
2013). Sehingga nyeri haid pada wanita yang pernah hamil akan
berkurang bahkan menghilang karena adanya pelebaran leher rahim.
Oleh sebab itu resiko kecil terjadi dismenore pada wanita yang sering
melahirkan dan sering mengalami kehamilan (Lestari, 2013). Hal ini
sesuai dengan teori santoso, bahwa dismenore akanmneghilang pada
wanita yang pernah malahirkan karena saluran servicnya telah melebar
(Santoso, 2007).
2.2.9 Upaya Penanganan Dismenore
a. Farmakologi
Untuk mengatasi dismenore biasanya menggnakan obat-obat jenis
prostaglandin inhibitor yaitu dengan NSAID (Non Stelroidal Anti
inflammatory Drugs) yang menghambat produksi dan kerja prostaglandin.
Obat itu termasuk formula ibuprofen yang dijual bebas dan naproksen.
Untuk kram yang berat, pemberian NSAID seperti nalroksen atau
piroksikam dapat membantu, contoh golongan obat NSAID antara lain
aspirin, ibuprofen, naproxen sodium dan ketoprofen (Tamsuri, 2007).
Penggunaan NSAID efektif jika dimulai diminum 2-3 hari sebelum
menstruasi dan dilanjutkan sampai 1-2 hari setelah menstruasi. Penggunaan
ini adalah dengan memberikan dosis pertama sebanyak 2 kali dosis reguker,
kemudian dilanjtkan dengan pemberian dosis reguler hingga gejalanya
berkurang, NSAID tidak bileh diberikan kepada ibu hamil, penderita dengan
gangguan saluran pencernaan, asma, alergi terhadap jenis oabat anti
prostaglandin. Efek samping dari obat tersebut adalag mual, muntah, nyeri,
dam sakit kepala (Tamsuri, 2007).
Terapi obat lain dalam mengatasi dismenore adalah analgetik dan
pengobatan hormonal. Analgetik digunakan untuk mengurangi nyeri. Jenis
analgetik untuk nyeri ringan yaitu aspirin, asetaminofen, paracetamol dan
propofiksen (Wikjosastro, 2000).
Pengobatan hormonal untuk meredakan dismenore dan lebih tepat diberikan
pada wanita yang ingin menggunakan alat KB berupa pil, jenis hormon
yang diberikan pil kontrasepsi. Pemberian pil dari hari 5-25 sikus haid
dengan dosis 5-10 mg/hari. Progesteron diberikan pada hari ke 16 sampai 25
siklus haid, stelah keluhan nyeri berkurang. Tetapi hormonal mempunyai
tujuan untuk menekan ovulasi. Tindakan ini bersifat sementara dengan
maksud untuk memungkinkan penderita melaksanakan pekerjaan penting
pada waktu haid tanpa gangguan. Tujuan ini dapat dicapai dengan
pemberian salah satu jenis pil kombinasi kontrasepsi( Simanjuntak, 2006).
b. Non Farmakologi
pengompresan dengan air hangat, ketika nyeri menstruasi datang, lakukan
pengompresan menggunakan air hangat dibagian bawah karena dapat
membantu relaksasi otot-otot dan sisitem saraf. Selain itu mandi air hangat
dan mengolesi bagian yang nyeri dengan balsem atau lotion penghangat
juga dilakukan untuk menurunkan nyeri (Taruna, 2003).
Respon fisiologis yang ditimbulkan dari teknik ini adalah vasodilatasi atau
pelebaran pembuluh darah, sehingga dapat meningkatkna aliran darah
kebagian tubuh yang sakit dan mampu menurunkan yang dapat mengurangi
ketegangan otot, dengan respon tersebut dapat meningkatkan relaksasi otot
dan menurunkan nyeri (Bobak, 2005).
Pijat endorfin merupakan sebuah terapi sentuhan atau pijatan ringan yang
cukup penting diberikan pada ibu hamil, diawaktu menjelang hingga saatnya
melahirkan. Pijatan ini dapat merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa
endorfin yang merupakan perbeda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan
nyaman. Selama ini, endorfin sudah dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya.
Beberapa diantaranya adalah mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks,
mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap, mengendalikan perasaan
stress, serta meningkatkan system kekebalan tubuh. Endorfin dalam tubuh bisa
dipicu munculnya melalui berbagai kegiatan, seperti pernafasan yang dalam dan
relaksi, serta meditasi (Kuswandi.2014:108).
Sentuhan ringan mencakup pijatan sangat ringan yang bisa membuat bulu-
bulu halus berdiri. Riset membuktikan bahwa teknik ini meningkatkan pelepasan
oksitosin, sebuah hormon yang memfasilitasi persalinan. Bidan harus bisa
mengajarkan si ibu hamil dan pasangannya untuk melakukan pijat yang sangat
ringan ini selama bulan terakhir kehamilan. Selain mendukung dan membantu ibu
untuk masuk ke relaksasi yang dalam, teknik ini juga membantu menguatkan
ikatan antara suami dan ostri dalam memperssiapkan persalinan
(Aprillia.2010:115).
Pijatan ternyata tidak hanya berguna untuk meredakan rasa sakit dibagian
tubuh tertentu. Tapi pijatan juga ternyata bisa meredakan rasa nyeri di beberapa
titik bagian tubuh, seperti sakit perut, tekanan darah sampai nyeri karena haid.
3 teknik pijat :
1. Pengkajian
kondisinya, pengaruh budaya atau etnis, gaya hidup dan pola adaptasi.
Evaluasi seberapa berat rasa nyeri atau perdarahan yang dialami dan
diet, pola latihan dan pola istirahat, merupakan alat diagnostik yang
2. Diagnosa
1) Perawatan diri
1) Gangguan menstruasi
3. Perencanaan
hijau
f. Anjurkan klien untuk mengompres panas atau dingin pada daerah perut
4. Pelaksanaan
sayuran hijau
5. Evaluasi
B. Konsep Menstruasi
Pengertian Menstruasi
pendarahan yang terjadi secara berulang setiap bulan, kecuali pada saat terjadi
perempuan. Menstruasi biasanya diawali pada usia remaja 9-12 tahun. Ada
sebagian kecil yang mengalami lebih lambat dari itu, 13- 15 tahun meski sangat
yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh oleh hormon reproduksi, 14 hal
ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai usia menopause
(Nugroho, 2010).
hari setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus
(Bobak, 2004).
2. Siklus Menstruasi
Masa rata-rata perempuan menstruasi antara 3-8 hari dengan siklus rata-
sebagai awal setiap siklus menstruasi (hari ke-1). Menstruasi akan terjadi 3-7 hari.
Hari terakhir menstruasi adalah waktu berakhir sebelum mulai siklus menstruasi
berikutnya. Rata- rata perempuan mengalami siklus menstruasi selama 21-40 hari.
menstruasi dibagi menjadi empat fase yang ditandai dengan perubahan pada
endometrium uterus (1) fase menstruasi, (2) fase proliferasi, (3) fase ovulasi, (4)
Menstruasi
Fase menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak
(Proverawati, 2009).
(Proverawati, 2009).
matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi. Sel ovum yang
matang akan meninggalkan folikel dan folikel aka mengkerut dan berubah
3. Masalah Menstruasi
permasalahan paling sering pada wanita dan paling sering menyebabkan mereka
mencari pertolongan pada d sistem pelayanan kesehatan. Kelainan menstruasi
riwayat menstruasi yang teratur atau lebih dari 12 bulan dengan riwayat yang
dismenore primer tidak menjadi masalah, sampai satu tahun atau lebih setelah
Syndrome (PMS) sering berhubungan dengan naik turunnya kadar estrogen dan
faktor sosial, budaya, biologis, dan masalah psikis emosional. PMS sering terjadi
pada perempuan usia subur dengan jumlah sekitar 70%-90%. Kondisi ini lebih
sering ditemukan pada perempuan yang berumur 20-40 tahun. Jenis dan berat
dan kondisi tar masing-masing. Gejala-gejala yang sering dialami pada saat
terjadi di PMS adalah sakit punggung, perut kembung, payudara terasa penuh
dan nyeri, perubahan nafsu makan (dapat bertambah ataupun tidak mau makan
sama sekali), sakit kepala, pingsan, daerah panggul terasa sakit dan tertekan,
kulit pada wajah dan leher menjadi bengkak dan terasa memerah, sulit tidur,
tidak bertenaga, mual maupun muntah, serta kelelahan yang luar biasa, dan
munculnya jerawat. Selain itu, PMS juga disertai perubahan emosional, seperti
D. Menoragia/ hipermenore
mempengaruhi pola tidur wanita dimana wanita harus mengganti pembalut pada
(Irianto, 2015).
f. Metroragia
C. Konsep Dismenore
1. Definisi dismenore
(Proverawati, 2009).
derajat rasa nyeri ini bervariasi. Mulai dari yang ringan sampai yang berat.
penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidup sehari-hari
untuk beberapa jam atau beberapa hari. Hampir semua wanita mengalami rasa
tidak enak pada perut bagian bawah saat menstruasi. Uterus atau rahim terdiri
atas otot yang juga berkontraksi dan 21 relaksasi. Umumnya, kontraksi otot
uterus tidak dirasakan, namun kontraksi yang hebat dan sering menyebabkan
aliran darah ke uterus terganggu sehingga timbul rasa nyeri Aulia (2009).
Dismenore, baik primer atau sekunder, merupakan salah satu penyebab utama
tidak enak. Karena berkaitan dengan siklus ovulasi, dismenore primer tidak
2. Klasifikasi dismenore
mens. Selama fase luteal dan menstruasi berjalan prostaglandin F2alfa (PGR,
(anoreksia, mual, muntah, dan diare) dan gejala sistem saraf pusat (rasa
mengantuk, sinkop, sakit kepala, dan konsentrasi buruk). Nyeri biasanya dimulai
pada saat onset menstruasi dan berlangsung selama 8-4 jam Lentz, 2007b dalam
Lowdermilk (2013).
terjadi belakangan dalam kehidupan, umurnnya setelah usia 25 tahun. Hal ini
sering kali dimulai beberapa hari sebelum mens, namun hal ini dapat terjadi pada
saat ovulasi dan berlanjut selama hari-hari pertama menstruasi atau dimulai
dismenore sekunde sering kali bersifat tumpul, menjalar dari perut bagian bawal
menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram
yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada. Biasanya
nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya
dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga sering
disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih.
nyeri yang tajam, rasa kram pada abdomen bagian bawah yang biasanya
menjalar ke bagian punggung, paha, lipat paha, serta vulva. Rasa nyeri ini secara
khas dimulai ketika keluar darah menstruasi atau sesaat sebelum keluar darah
menstruasi dan mencapai puncak dalam waktu 24 jam Menurut Kowalak (2011)
dismenore dapat pula disertai tanda dan gejala yang memberikan kesan kuat ke
dan,iritabilitas.
4. Etiologi dismenore
ketika menstruasi. Kram menstruasi primer disebabkan oleh kontraksi otot rahim
yang sangat intens, yang dimaksudkan untuk melepaskan lapisan dinding rahim
yang tidak diperlukan lagi. Dismenore primer disebabkan oleh zat kimia alami
yang diproduksi oleh sel-sel lapisan dinding rahim yang disebut prostaglandin.
Makin tinggi kadar prostaglandin, kontraksi akan makin kuat, sehingga rasa
nyeri yang dirasakan juga makin kuat. Biasanya, pada hari pertama menstruasi
kadar prostaglandin sangat tinggi. Pada hari kedua dan selanjutnya, lapisan
dinding rahim akan mulai terlepas, dan kadar prostaglandin akan menurun. Rasa
sakit dan nyeri menstruasi pun akan berkurang seiring dengan makin
diatasi hanya dengan mengbati atau menangani penyakit atau kelainan yang
5. Patofisiologi Dismenore
saluran cerna (anoreksia, mual, muntah, dan diare) dan gejala system syaraf
pusat meliputi: pusing, sinkop, nyeri kepala dan konsentrasi buruk (Bobak,
2004).
Fungsi hati terganggu karena adanya konsumsi alkohol yang terus menerus,
maka estrogen tidak bisa disekresi dari tubuh, akibatnya estrogen dalam tubuh
kurangnya aktifitas selam menstruasi dan kurangnya olah raga, hal ini dapat
menyebabkan sirkulasi darah dan oksigen menurun. Dampak pada uterus adalah
aliran darah dan sirkulasi oksigen pun berkurang dan menyebabkan nyeri.
faktor yang berkaitan dengan dismenore primer (Morgan & Hamilton, 2009)
b. Kasus ini bertambah berat setelah beberapa tahun sampai usia 23- 27
g. Jarang terjadi pada wanita yang memiliki status haid tidak teratur. 27
7. Derajat Dismenore
namun dengan kadar nyeri yang berbeda-beda. Dismenore secara siklik dibagi
yaitu:
beberapa hari dan dapat disertai sakit kepala, nyeri pinggang, diare dan rasa
jarang terpengaruh.
terganggu.
d. Derajat III, nyeri berat, nyeri tidak banyak berkurang dengan analgesik,
8. Penatalaksanaan Dismenore
Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan obat anti peradangan non-
steroid (misalnya ibuprofen, naproxen dan asam mefenamat). obat ini akan sangat
efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari
Menurut Nugroho (2014) selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bisa
dikurangi dengan:
c. Pemijatan.
Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual, tetapi
mual dan muntah biasanya menghilang jika kramnya telah teratasi. Gejala juga
bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup serta olah raga secara teratur
(Nugroho, 2014).
diberikan pil KB dosis rendah yang mengandung estrogen dan progesteron atau
obat ini juga tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan (misalnya
yaitu suatu prosedur dimana lapisan rahim dibakar atau diuapkan dengan alat
(Nugroho, 2014).
D. Senam Dismenore
1. Pengertian
(pembunuh rasa sakit alami dalam tubuh), dan dapat meningkatkan kadar
serotonin. Latihan atau senam ini tidak membutuhkan biaya yang mahal, mudah
dilakukan dan tentunya tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi
2. Tujuan Senam
mencegah dismenore.
3. Peneletian sebelumnya
pada remaja.
dismenore dilakukan secara rutin selama 2-3 kali dalam seminggu sebelum
siklus menstruasi bulan selanjutnya atau saat menstruasi hari pertama setelah
hitungan)
8 hitungan).
8 hitungan).
3) Lakukan hal yang sama dengan tangan kiri menjamah kaki kanan.
2) Luruskan tangan dan angkat sampai melewati kepala. Pada waktu yang
tahan, lepaskan
2) Tungkai dan kaki, luruskan kaki (dorsi fleksi), tahan beberapa detik,
lepaskan
sebelum haid. Menurut Brick dalam Solihatunisa (2015) frekuensi dan lama
latihan senam menggunakan pola yang sama dengan takaran olahraga secara
umum, yaitu prinsip frekuensi, intensitas dan time (FIT) yang meliputi:
Teori Gate Kontrol Melzack dan Wall (1965) merupakan teori yang
"gerbang" yang berlokasi di sepanjang sistem saraf pusat dapat mengatur atau
impuls-impuls nyeri akan melewati gerbang ketika gerbang dalam posisi terbuka
dan akan dihentikan ketika gerbang ditutup. Penutupan gerbang merupakan dasar
setiap individu, maka respons terhadap nyeri pun akan berbeda (Potter & Perry,
2009).
dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan. Tanda
dan gejala mayor nyeri akut adalah mengeluh nyeri, tampak meringis, bersikap
protektif, frekuensi nadi meningkat, dan sulit tidur. Tanda dan gejala minor nyeri
akut adalah tekanan darah 34 meningkat, pola nafas berubah, nafsu makan
berubah, proses berpikir terganggu, berfokus pada diri sendiri dan diaphoresis
(SDKI, 2017).
association for the study of pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas
ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atu diprediksi. Batasan
karakteristik nyeri akut menurut Nanda (2015) adalah diforesis, dilatasi pupil,
ekspresi wajah nyeri (mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan mata
berpencar atau tetap pada satu fokus, meringis), fokus menyempit (persepsi
waktu, proses berpikir, interaksi dengan orang dengan lingkungan), fokus pada
diri sendiri, keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri (skala
menghindari nyeri, 35 perubahan selera makan, putus asa, sikap melindungi area
nyeri, dan sikap tubuh melindungi. Faktor yang berhubungan terkait nyeri akut
menurut Nanda (2015) adalah agen cedera biologis (misalnya infeksi, iskemia,
neoplasma), agens cedera fisik (misalnya apses, amputasi, luka bakar, terpotong,
belum diketahui secara pasti, pada dismenore primer nyeri timbul akibat tingginya
primer yaitu wanita yang belum pernah melahirkan, obesitas, perokok, dan
berolahraga dan stres psikis atau stres sosial (Icemi & Wahyu, 2013). Timbulnya
menyebabkan menstruasi yang tidak teratur dan menimbulkan rasa sakit pada saat
yaitu senam dismenore yang fokusnya membantu peregangan seputar otot perut,
panggul dan pinggang dengan senam tersebut dapat memberikan sensasi rileks
ini berhubungan dengan teori “gate control” dari yang mengatakan bahwa impuls
nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah
pertahanan ditutup. Salah satu cara menutup mekanisme pertahanan ini adalah
bebas dari segala fisik psikologis yang merupakan kebutuhan dasar manusia yang
keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa juga keadaan aman dan
tentram (Potter & Perry, 2009). Sedangkan kenyamanan sebagai suatu keadaan
transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri). Menurut
Prasetyo (2010), rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan
adalah suatu kebutuhan individu.Nyeri merupakan salah satu perasaan yang tidak
Menurut Tamsuri (2007), mengatakan bahwa nyeri adalah suatu rasa yang
tidak aman, baik ringan maupun berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan
dan emosional tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan aktual
for the Study of Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan
adanya mual,muntah.
INTERVENSI KEPERAWATAN
2 Gangguan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
yang berhubungan
dengan adanya
mual,muntah.
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi
teramati dan tujuan atau krieria hasil yang dibuat pada tahap
menunjukan tercapainya tujuan dan kriteria hasil, klien bias keluar dari
belum