Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

PERCOBAAN L1
HAMBATAN DAN KAPASITANSI

Pelaksanaan Praktikum

Hari : Senin Tanggal: 1 Maret 2021 Jam ke : 7-8

Oleh:

Natasya Dwi Artamelia Syahrial (082011433035)

Anggota Kelompok :

Muhammad Azka Azfar (082011433033)

Dosen Pembimbing: Dr. Khusnul Ain, ST., M.Si

Asisten Dosen : Sofian Iramanda

Zulfa Zahiroh

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS SAINS DAN TELNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
A. TUJUAN

1. Menentukan nilai hambatan listrik dengan menggunakan jembatan


Wheatstone.

2. Menentukan nilai kapasitansi dengan menggunakan jembatan De Sauty.

3. Menguji kebenaran rumus-rumus hambatan dan kapasitansi dengan


hubungan seri atau paralel.

B. TEORI DASAR
Tegangan dan arus listrik merupakan duah buah besaran listrik yang
masing-masing dilambangkan dengan V dan I yang juga masing-masing
memiliki satuan, yaitu Volt untuk tegangan listrik dan Ampere untuk arus
listrik. Tegangan listrik merupakan beda potensial di antara dua titik dalam
suatu rangkaian listrik (Young, Freedman, & Ford, 2012), sedangkan Arus

listrik adalah perbandingan antara tegangan masukan dengan hambatan


rangkaian listrik (Nurhabibah, 2018).

Arus listrik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu arus bolak-balik atau
Alternating Current (AC) dan arus searah atau Direct Current (DC). Arus

searah memiliki arah arus tetap, sedangkan arus bolak balik memiliki arah
yang berubah-ubah. Arus listrik searah (DC) adalah arus listrik yang
mengalir jika kedua terminal listrik tegangan searah dihubungkan dengan
suatu hambatan listrik dengan lambang R dan bersatuan 0) atau ohm. Arus
listrik dapat searah (DC) ditulis dengan persamaan yang dijelaskan dari
Hukum Ohm, yaitu:
vV
1 — mn)

1 — Arus listrik (A)

V - Tegangan listrik (volt)


R — Hambatan listrik (ohm)
Hambatan listrik atau Resistance (R) berfungsi menghambat arus listrik.
Hambatan listrik suatu bahan dengan Panjang (1) dan luas penampang (A) dapat
ditulis dengan persamaan:

R- —.. 2)

R — Hambatan listrik (ohm/2)

p — Hambatan jenis bahan (Om)

1 — Panjang (m)

A - luas penampang (m2)

Dua buah hambatan dapat dirangkai secara seri atau paralel masing-masing
ditunjukkan oleh Gambar I(a) dan (b). Gambar 1(c) adalah rangkaian hambatan

yang merupakan materi percobaan.

Kapasitor berfungsi menyimpan muatan listrik. Kapasitor yang paling sederhana


dibuat dari 2 buah lempeng logam sejajar yang diselipi bahan dielektrik. Kapasitor
memiliki nilai kapasitansi C dengan satuan F atau farad.

R
R R:
MNWAW—
(a) (b)

Gambar | , (3) Rangkaian hambatan seri, (b) Rangkaian hambatan paralel


(c) Rangkaian hambatan serv paralel materi percobaan
5

—4— :
ta) tb) tc)

Gambar 2. (a) Rangkaian kapasitor sen, (b) Rangkaian kapasitor paralel,


(c) Rangkaian kapasitor serv paralel materi percobaan
Kapasitansi suatu kapasitor dengan luas lempeng A dan jarak antar lempeng d
dapat ditulis persamaannya sebagai berikut:

Keterangan:

C — kapasitansi kapasitor (Farad/F)

£ — konstanta dielektrik (8,85 X 102 C2/N.m?)

A - luas lempeng (m2)

d — jarak antar lempeng (m)

Dua buah kapasitor dapat dirangkai secara seri atau paralel masing-masing
ditunjukkan oleh Gambar 2(a) dan (b). Gambar 2(c) adalah rangkaian kapasitor

yang merupakan materi percobaan.

Rangkaian jembatan Wheatstone dengan catu daya V dan galvanometer G


ditunjukkan oleh Gambar 3(a). Rangkaian ini mengandung 4 buah hambatan R,,
R,, R, sebagai hambatan standar dan R, sebagai hambatan yang akan ditentukan
nilainya. Adanya catu daya V akan mengalir arus baik yang melalui R, dan R,
maupun arus yang melalui R, dan R, serta galvanometer. Jika tegangan titik A
sama dengan tegangan titik B maka tidak ada arus mengalir dalam galvanometer G
dan akan berlaku hubungan sebagai berikut

——— | —Ae——L,
(a) : (b)

Gambar 3. (a) Rangkaian Jembatan Whcatstone, (b) Perangkat jembatan Whcatstonc


Perangkat jembatan Wheatstone ditunjukkan oleh Gambar 3(b). Antara titik A dan
B terdapat kawat dengan hambatan tertentu sebagai pengganti hambatan R, dan R-
serta pena logam yang menghubungkan kutub negatif catu daya dengan titik D di
antara A dan B. Dengan menggeser ujung pena logam di atas kawat antara A dan B
akan ditemukan titik D yang terkait dengan nilai arus dalam galvanometer sama
dengan nol. Jika panjang kawat AD adalah L, dan panjang kawat DB adalah L,
maka

Ry.
Lo
Rn (H

Rangkaian jembatan De Sauty dengan catu daya bolak balik V dan galvanometer G
ditunjukkan oleh Gambar 4(a). Rangkaian ini mengandung 2 buah hambatan R, dan
R, serta 2 buah kapasitor C, sebagai kapasitor standar dan C, sebagai kapasitor
yang akan ditentukan nilainya. Jika tegangan bolak balik titik A sama dengan
tegangan bolak balik titik B maka tidak ada arus mengalir dalam galvanometer G
dan akan berlaku hubungan berikut

R Cc
5-4 3
R» Cs

Perangkat jembatan De Sauty ditunjukkan oleh Gambar 4(b). Dengan menggeser


ujung pena di atas kawat antara A dan B akan ditemukan titik D yang terkait dengan
nilai arus dalam galvanometer sama dengan nol. Jika panjang kawat AD adalah L,
dan panjang kawat DB adalah L, maka

Cx La
Cs Lp

Gambar 4, (a) Rangkamn jembatan De Sauty, (b) Perangkat jembatan De Sauty


C. ALAT DAN BAHAN
1. Perangkat jembatan Wheatstone / De Sauty.
. Catu daya AC/ DC.
xx
Au»
. Hambatan standar (RS).

. Hambatan objek (RX).

. Kapasitor standar (CS).

. Kapasitor objek (CX).


. Galvanometer DC/ AC.
AJA

. Kabel-kabel penghubung
0

. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan catu daya searah (DC) dan galvanometer searah (DC).

2. Siapkan perangkat jembatan Wheatstone seperti Gambar 3(b) pada


modul.

3. Lakukan pengamatan pada setiap titiknya, yaitu titik A, B, C, dan D.


Hubungkan titik A dan B dengan galvanometer.
Hubungkan terminal positif catu daya dengan titik C dan hubungkan
terminal negatif catu daya dengan pena pada titik D.
Pasanglah hambatan standar R, dan hambatan Rx, , kemudian catatlah

nilai R,.

Sentuhkan ujung pena logam pada kawat AB dan lakukan pengamatan


arus dalam galvanometer.
Geserlah ujung pena logam sepanjang kawat AB dan hentikan
penggeseran setelah arus yang mengalir dalam galvanometer sama
dengan nol (0).

Catatlah panjang L, (Panjang AD) dan L, (panjang DB).


10. Ulangilah langkah nomor 5 dan 6 untuk Rx», Rx, seri dengan Ry), dan
Ry, paralel dengan Ry».
11. Siapkan catu daya bolak balik (AC) dan galvanometer bolak balik
(AC).
12. Siapkan perangkat jembatan De Sauty seperti Gambar 4(b) pada
modul.
13. Hubungkan titik A dan B dengan galvanometer dan terminal catu daya
(bolak balik) dengan titik C dan pena di titik D.
14. Pasanglah kapasitor standar C, dan kapasitor Cy,. Catat nilai C,.
15. Sentuhkan ujung pena logam pada kawat AB dan lakukan pengamatan
arus dalam galvanometer.
16. Geserkan ujung pena logam sepanjang kawat AB dan hentikan
penggeseran setelah arus yang mengalir dalam galvanometer sama
dengan nol.
17. Catatlah panjang L, (Panjang AD) dan L, (panjang DB).
18. Ulangilah langkah nomor 13 dan 14 untuk Cy», Cy, seri dengan C5,
dan Cy, paralel dengan Cx».

Anda mungkin juga menyukai