Anda di halaman 1dari 71

BAB I

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM GEOGRAFI

SIG merupakan salah satu dari banyak teknologi informasi yang telah mengubah
cara geograf melakukan penelitian dan memberikan kontribusi kepada masyarakat. Dalam
dua dekade terakhir, teknologi informasi tersebut telah memberikan efek luar biasa pada
teknik penelitian khusus untuk geografi, serta pada cara umum di mana para ilmuwan dan
sarjana berkomunikasi dan berkolaborasi.

Geographic Information System atau bisa disebut Sistem Informasi Geografis (SIG)


adalah system informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial
(bereferensi keruangan). Atau dalam arti lain, merupakan salah satu system komputer yang
memiliki kemampuan membangun, menyimpan, mengelola dan menampilakn informasi
bereferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah
bentuk database, bisa juga memasukkan orang yang membangun dan mengoprasikannya
dan data sebagai bagian dari system ini.
Teknologi ini dapat digunakan untuk investigasi ilmial, pengelolaan sumber daya,
kartografi dan perencanaan rute. Selain itu Sistem Informasi Geografis ini bisa juga
membantu dalam perencanaan untuk secara cepat menghitung wwaktu tanggap darurat saat
terjadi sebuah bencana.
Menurut salah satu ahli yaitu Murai (1999)  Sistem Informasi Geografis merupakan
salah satu system informasi yang digunakan untuk memasukkan , menyimpan , memanggil
kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data
geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaandan pengelolaan
penggunaan lahan , sumber daya alam, lingkungan, fasililats kota, dan pelayanan umum
lainnya. Pada intinya SIG merupakan pengelolaan data geografis yang didasarkan pada
kerja komputer ( mesin ).

A. Perkembangan Sistem Informasi Geografis di Indonesia

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 1


Pada Pada  awalnya Sistem Informasi Geografis di Indonesia masih digunakan oleh
beberapa Lembaga tertentu seperti Lembaga Antariksa Penerbangan Nasional  (LAPAN)
dan Bakosurtanal ( Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional dimana dalam
pengerjaanya LAPAN bertugas sebagai lembaga pemerintah Indonesia non-departemen
yang merekam data penginderaan jauh seperti : citra SPOT, MSS-Landsat dan TM-Landsat
, data citra dari lembaga ini dapat dipesan baik dalam bentuk digital maupun dalam bentuk
cetakan. Sedangkan Bakosurtanal berperan mengkoordinasikan pemetaan dasar dan
penyedia data digital berbentuk peta dasar seluruh Indonesia.

Sistem Informasi Geografis mulai dikenal baik di berbagai lembaga di Indonesia


baik yang departemen maupun non-departemen , namun penggunaan SIG masih bisa
dikatakan kurang optimal dikarenakan banyak lembaga yang menggunakan SIG tidak
secara total atau dengan kata lain masih dalam taraf coba-coba. Hal ini dikarenakan,
sumber daya manusia di beberapa instansi pemakai SIG masih belum mempunyai staf yang
mapan sehingga staf yang ada masih merangkap berbagai pekerjaan. Ini adalah akibat dari
kurangnya perhatian terhadap pendidikan dan pelatihan Sistem Informasi Geografis into
sendiri, perguruan tinggi masih sedikit yang mempelajari bidang ini, seperti UI, IPB, UGM
dan ITB dan perkembangannya pun bisa dikatakan cukup lambat.
Seiring berkembangnya Sistem Informasi Geografis tersebut banyak digunakan,
ternyata banyak manfaat yang dihasilkan dari penggunaan SIG itu sendiri, seperti kegiatan
yang bersifat pengumpulan data, atau manajemen atau pemanfaatan data untuk keperluan
analisis dan simulasi. SIG juga membantu dalam perencanaan pembangunan daerah,
inventarisasi sumber daya alam, untuk pengawasan daerah bencana alam, dan lain lain.
Selain itu, perkembangan SIG semakin pesat dikarenakan semakin murahnya biaya
pembangunan system ruang data. Penurunan ini dapat disebabkan beberapa hal, seperti
computer makin murah dan perangkat lunak SIG tertentu sudah bergabung kebentuk yang
dipakai secara missal seperti Perangkat Lunak Multimedia Power Point dalam
memasukkan perangkat lunak SIG sederhana seperti MapInfo terintegrasi di dalamnya atau
di dalam perangkat pengolah data seperti Microsoft Excel. Masuknya data spasial di dalam
jaringan komunikasi global seperti Internet juga mendorong untuk memahami data spasial
dan penggunaan SIG.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 2


B. Kekhususan Bidang Ilmu

1. Kartografi dan Computer-Assisted Drafting: Komputer menawarkan keuntungan yang


sama untuk kartografer bahwa perangkat lunak pengolah kata menawarkan penulis.
teknik otomatis sekarang aturan daripada pengecualian dalam produksi kartografi.

2. Fotogrametri dan Penginderaan Jauh: fotogrametri , teknik mapan untuk produksi


kartografi dan analisis geografis, kini dilengkapi dengan penggunaan "penginderaan
jauh" informasi yang dikumpulkan oleh satelit di luar angkasa. teknologi informasi
telah membuat kedua macam informasi jauh lebih mudah tersedia dan jauh lebih mudah
digunakan.

3. Statistik Spasial: analisis statistik dan pemodelan pola spasial dan proses telah lama
mengandalkan teknologi komputer. Kemajuan teknologi informasi telah membuat
teknik ini lebih luas dapat diakses dan telah memungkinkan model untuk memperluas
kompleksitas dan skala untuk memberikan gambaran yang lebih akurat dari proses
dunia nyata.

4. Sistem Informasi Geografis (SIG): Sistem ini memungkinkan geografer untuk menyusun
dan menganalisis informasi jauh lebih mudah daripada yang mungkin dengan teknik
penelitian tradisional. Seperti yang akan dicatat di bawah ini, SIG dapat dilihat sebagai
teknologi yang mengintegrasikan sejauh mengacu pada dan meluas teknik yang ahli
geografi telah lama digunakan untuk menganalisis sistem alam dan sosial.

C. Komunikasi Umum, Penelitian, dan Teknologi Publikasi

1. Komunikasi dan Kolaborasi: Electronic mail, daftar diskusi, dan buletin komputer papan
membuatnya jauh lebih mudah bagi rekan-rekan untuk mengkomunikasikan ide-ide dan
berbagi ide, lokal, nasional, dan internasional. teknik pembelajaran jarak jauh-
memungkinkan untuk mengadakan kelas interaktif dan lokakarya secara bersamaan di
lokasi yang jauh.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 3


2. Akses ke Perpustakaan dan Bahan Penelitian dan Sumber: Akses jaringan untuk kedua
sumber primer dan sekunder penelitian yang berkembang dengan cepat. Dari kantor
mereka, para sarjana sekarang mendapatkan informasi yang dimiliki oleh perpustakaan,
lembaga pemerintah, dan lembaga penelitian di seluruh dunia.

3. Publikasi dan Diseminasi Informasi teknologi yang mengurangi secara substansial biaya
penerbitan dan penyebaran informasi serta mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
mengedarkan berita dan hasil penelitian terbaru.

D. Kursus Inovasi Teknologi

Kemajuan ini dalam penerapan teknologi informasi dalam geografi mulai beberapa
dekade yang lalu dan akan terus memperluas pengaruhnya ke masa mendatang. Sarjana
yang telah mempelajari penyebaran inovasi teknologi dalam masyarakat kadang-kadang
membagi proses tersebut menjadi empat fase:

1. Inisiasi: Sebuah inovasi pertama menjadi tersedia.

2. Penularan: Jauh-mulai eksperimen berikut untuk melihat bagaimana inovasi dapat


disesuaikan untuk memenuhi berbagai penelitian dan kebutuhan komersial. Beberapa,
tetapi tidak harus semua percobaan ini akan bekerja.

3. Koordinasi: Aplikasi yang paling menjanjikan inovasi secara bertahap mendapatkan


penerimaan dan dikembangkan secara kolaboratif. Koordinasi eksperimen membantu
untuk mendistribusikan biaya berpotensi tinggi pengembangan lebih lanjut dan
implementasi.

4. Integrasi: Sebuah inovasi diterima dan diintegrasikan ke dalam tugas-tugas penelitian


rutin.

Dalam geografi, banyak inovasi dalam penerapan teknologi informasi dimulai pada
akhir 1950-an, 1960-an dan awal 1970-an. Metode canggih pemodelan matematika dan
Peneliti mulai juga untuk membayangkan pengembangan sistem informasi geografis.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 4


Pertengahan 1970-an ke 1990-an adalah periode penularan. Pertama perangkat lunak yang
tersedia secara komersial untuk SIG menjadi tersedia pada akhir tahun 1970 dan
mendorong banyak percobaan, seperti yang dilakukan pengembangan mikrokomputer
pertama di awal tahun 1980-an. Ini adalah waktu yang menarik di mana pengembangan
perangkat lunak yang kuat ditambah dengan ketersediaan komputer murah diizinkan
banyak peneliti untuk menguji ide-ide baru dan aplikasi untuk pertama kalinya.

Pada awal 1990-an, atau mungkin hanya sedikit lebih awal, banyak inovasi
memasuki tahap koordinasi bahkan sebagai eksperimen lainnya terus dengan cepat.
Kekuatan dan kelemahan dari banyak teknologi informasi yang saat itu jelas, dan peneliti
mulai bekerja sama untuk mengolah aplikasi yang paling menjanjikan dalam skala besar.
Diperdebatkan, integrasi lengkap teknologi informasi dalam geografi belum dapat dicapai
kecuali mungkin di beberapa daerah penelitian relatif khusus. integrasi lengkap di seluruh
disiplin mungkin, pada kenyataannya, ada banyak tahun lagi.

E. SIG sebagai Teknologi Yang Mengintegrasikan

Dalam konteks inovasi ini, sistem informasi geografis telah melayani peran penting
sebagai teknologi yang mengintegrasikan. Alih-alih menjadi benar-benar baru, SIG telah
berevolusi dengan menghubungkan sejumlah teknologi diskrit menjadi satu kesatuan yang
lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya. SIG telah muncul sebagai teknologi yang
sangat kuat karena mereka memungkinkan geografer untuk mengintegrasikan data dan
metode mereka dengan cara yang mendukung bentuk-bentuk tradisional dari analisis
geografis, seperti analisis overlay peta serta jenis baru dari analisis dan pemodelan yang
berada di luar kemampuan metode manual. Dengan SIG adalah mungkin untuk
memetakan, model, query, dan menganalisis sejumlah besar data semua disatukan dalam
satu database.

  Pentingnya SIG sebagai teknologi yang mengintegrasikan juga terlihat dalam


silsilah. Pengembangan SIG mengandalkan inovasi yang dibuat dalam berbagai disiplin
ilmu yang berbeda: Geografi, Kartografi, Fotogrametri, Remote Sensing, Survei, Geodesi,

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 5


Teknik Sipil, Statistika, Ilmu Komputer, Riset Operasi, Artificial Intelligence, Demografi,
dan banyak cabang lain dari sosial ilmu, ilmu alam, dan teknik telah berkontribusi.
Memang, beberapa aplikasi yang paling menarik dari teknologi SIG dibahas di bawah
imbang pada karakter interdisipliner ini dan warisan.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 6


BAB II

DEFINISI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

 A. Definisi Sistem Informasi Geografi (SIG)

SIG merupakan tujuan khusus basis data digital di mana sistem tata ruang
koordinat umum adalah sarana utama referensi. SIG yang luas membutuhkan sarana:

1. Data input, dari peta, foto udara, satelit, survei, dan sumber-sumber lain

2. Penyimpanan data, pencarian, dan permintaan

3. Data transformasi, analisis, dan pemodelan, termasuk statistik spasial

4. Pelaporan data, seperti peta, laporan, dan rencana

Tiga perhatian harus difokuskan pada definisi ini:

Pertama, SIG terkait dengan aplikasi database lainnya, tetapi dengan perbedaan
penting. Semua informasi dalam SIG terkait dengan referensi spasial. database lain
mungkin berisi informasi lokasi (seperti alamat jalan, atau kode pos), tetapi database SIG
menggunakan geo-referensi sebagai sarana utama untuk menyimpan dan mengakses
informasi.

Kedua, SIG mengintegrasikan teknologi. Sedangkan teknologi lainnya dapat


digunakan hanya untuk menganalisis foto udara dan citra satelit, untuk membuat model
statistik, atau untuk menyusun peta, kemampuan ini semua ditawarkan bersama-sama
dalam SIG komprehensif.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 7


Ketiga, SIG, dengan array fungsi, harus dipandang sebagai suatu proses dan bukan
hanya sebagai perangkat lunak atau perangkat keras. SIG adalah untuk membuat
keputusan. Cara di mana data dimasukkan, disimpan, dan dianalisis dalam SIG harus
mencerminkan cara informasi akan digunakan untuk penelitian atau pengambilan
keputusan tugas tertentu. Untuk melihat SIG hanya sebagai perangkat lunak atau perangkat
keras sistem adalah untuk melewatkan peran penting bisa bermain dalam proses
pengambilan keputusan yang komprehensif. Definisi Sistem Informasi Geografi (SIG)
menurut para ahli:

a) Menurut Marble et al, 1983. SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.
b) Menurut Berry, 1988. SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta
otomatisasi data keruangan.
c) Menurut Calkin dan Tomlison, 1984. SIG merupakan sistem komputerisasi data yang
penting.
d) Menurut Linden, 1987. SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan,
pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan
muka bumi.
e) Petrus Paryono. SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk
menyimpan, manipulasi dan menganalisis informasi geografi.
f) Barus dan Wiradisastra, (2000) Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic
Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja
dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain
suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani
data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja.
Sedangkan menurut Barus dan Wiradisastra (2000) juga mengungkapkan bahwa SIG
adalah alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data
dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk
peta cetak, tabel atau dalam bentuk konvensional lainnya yang akhirnya akan
mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan.
g) Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat
memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 8


dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat
menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan
menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada
masalah yang berhubungan dengan geografi.
h) Arronoff (1989) SIG sebagai sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan
dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data
(penyimpanan dan pemanggilan kembali), memanipulasi dan analisis data, serta
keluaran sebagai hasil akhir (output).
i) Burrough, (1986) mendefinisikan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai sistem
berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola,
menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan
untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. Komponen
utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu:
perangkat keras (digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk, dan lain-
lain), perangkat lunak (ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-lain),
organisasi (manajemen) dan pemakai (user). Kombinasi yang benar antara keempat
komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem
Informasi Geografis.
j) Dueker, (1979, p 106) A geographic information system is a special case of
information systems where the database consists of observations on spatially distributed
features, activities or events, which are definable in space as points, lines, or areas. A
geographic information system manipulates data about these points, lines, and areas to
retrieve data for ad hoc queries and analyses.
k) Star and Estes, (1990, p. 2) An information system that is designed to work with data
referenced by spatial or geographic coordinates. In other words, a GIS is both a
database system with specific capabilities for spatially referenced data, as well as a set
of operations for working with the data.
l) Clarke, (1995, p. 13). automated systems for the capture, storage, retrieval, analysis,
and display of spatial data.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 9


m) De Mers (1997) SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan,
memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisa informasiyang berhubungan dengan
permukaan bumi.
n) Rice (2000) SIG adalah sistem komputeryang digunakan untuk memasukkan
(capturing), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa,
dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi di permukaan bumi.
o) Sunji Murai SIG adalah sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan,
menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis data bereferensi geografis
(geospatial)untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan
pengelolaan penggunaan lahan, SDA, lingkungan, transportasi, fasilitas kota dan
pelayanan umum lainnya.
p) Esri (Environmental System Research Institute, 1990) SIG adalah kumpulan yang
terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan
personilyang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate,
memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang
bereferensi geografis.
q) Chrisman (1997) SIG adalah sistem yang terdiri atas perangkat keras, perangkat lunak,
data, manusia (brainware), organisasi dan lembaga yang digunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan informasi yang
berhubungan dengan permukaan bumi.
r) Wolfgang Kainz (1995) SIG adalah Sistem yang berbasis komputer yang digunakan
untuk Input ,menyimpan ,analisis/manipulasi dan display data spasial ,untuk
pemecahan problema terkait kebumian.
s) Phil Parent (1988) GIS adalah analisis data untuk menghasilkan informasi baru.
t) Gistut (1994) SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan
spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi - deskripsi lokasi dengan karakteristik-
karakteristik fenomena yang di temukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap
mencakup metodologi dan teknologi yang di perlukan yaitu data spasial, perangkat
keras, perangkat lunak dan struktur organisasi.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 10


B. Definisi lain

Banyak orang menawarkan definisi SIG. Dikisaran definisi yang disajikan di


bawah, penekanan yang berbeda ditempatkan pada berbagai aspek SIG. Beberapa
kehilangan kekuatan sebenarnya dari SIG, kemampuannya untuk mengintegrasikan
informasi dan untuk membantu dalam membuat keputusan, tetapi semua termasuk fitur
penting dari referensi dan data spasial analisis.

 Definisi dikutip dalam Pendahuluan William Huxhold untuk Sistem Informasi Geografis
Perkotaan. (New York: Oxford University Press, 1991), halaman 27, dari beberapa GIS /
LIS '88 proses:

"... Tujuan dari SIG tradisional adalah analisis spasial pertama dan terutama. Oleh karena
itu, kemampuan mungkin memiliki keterbatasan data capture dan output kartografi.
Kemampuan analisis biasanya mendukung pengambilan keputusan untuk proyek-proyek
tertentu dan / atau wilayah geografis yang terbatas. Peta data- karakteristik dasar (akurasi,
kontinuitas, kelengkapan, dll) biasanya sesuai untuk peta skala kecil output. Vektor dan
raster data antarmuka mungkin tersedia. Namun, topologi biasanya satu-satunya struktur
data yang mendasari untuk analisis spasial. "

Definisi C. Dana Tomlin, dari Sistem Informasi Geografis dan Kartografi Modeling
(Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1990), halaman xi:

"Sebuah sistem informasi geografis adalah fasilitas untuk pengolahan, penyajian, dan
menafsirkan fakta-fakta yang berhubungan dengan permukaan bumi. Ini adalah definisi
yang luas... Definisi jauh lebih sempit, namun, lebih sering digunakan. Dalam bahasa
umum, sebuah sistem informasi geografis atau SIG adalah konfigurasi perangkat keras
komputer dan perangkat lunak yang khusus dirancang untuk akuisisi, pemeliharaan, dan
penggunaan data kartografi”.

Dari Jeffrey Star dan John Estes, dalam Sistem Informasi Geografis: Sebuah
Pengantar (Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1990), halaman 2-3:

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 11


"Sebuah sistem informasi geografis (GIS) adalah sistem informasi yang dirancang untuk
bekerja dengan data yang direferensikan oleh koordinat spasial atau geografi. Dengan
kata lain, GIS adalah baik sistem database dengan kemampuan khusus untuk data spasial-
referensi, serta [sebagai ] seperangkat operasi untuk bekerja dengan data... Dalam arti,
GIS dapat dianggap sebagai peta tingkat tinggi. "

Dari GIS: The ARC / Metode INFO (Redlands, CA: Sistem Lingkungan Research Institute,
1990), halaman 1.2:

Sebuah GIS adalah "koleksi terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak,
data geografis, dan personil yang dirancang untuk menangkap efisien, toko, pembaruan,
memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi geografis
dirujuk."

 C. Ketentuan Terkait: Akronim dan Sinonim

Salah satu alasan mengapa bisa sulit untuk menyepakati definisi tunggal untuk SIG
adalah bahwa berbagai macam SIG yang ada, masing-masing dibuat untuk tujuan yang
berbeda dan untuk berbagai jenis pengambilan keputusan. Berbagai nama telah diterapkan
untuk berbagai jenis SIG untuk membedakan fungsi dan peran mereka. Salah satu sistem
khusus yang lebih umum, misalnya, biasanya disebut sebagai sistem / FM AM. AM / FM
dirancang khusus untuk manajemen infrastruktur. Hal ini didefinisikan lebih jauh di bawah.

 Selain itu, beberapa sistem yang sama pada kedua fungsi dan nama untuk SIG,
namun tidak benar-benar sistem informasi geografis seperti dijelaskan di atas. Secara
umum, sistem serupa tidak berbagi kemampuan SIG untuk melakukan analisis kompleks.
sistem CAD, misalnya, kadang-kadang bingung dengan SIG. Belum lama, perbedaan
utama ada antara SIG dan CAD, tapi perbedaan mereka mulai menghilang. sistem CAD,
digunakan terutama untuk penyusunan tepat diperlukan oleh para insinyur dan arsitek,
mampu menghasilkan peta meskipun tidak dirancang untuk tujuan itu. Namun, CAD

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 12


awalnya tidak memiliki sistem koordinat dan tidak menyediakan proyeksi peta. Juga tidak
sistem CAD terkait dengan basis data, fitur penting dari SIG. Fitur-fitur ini telah
ditambahkan ke sistem CAD terakhir, tetapi sistem informasi geografis masih menawarkan
berbagai kaya fungsi geografis.

 Penggunaannya begitu banyak singkatan, sinonim, dan istilah dengan makna


terkait dapat menyebabkan kebingungan. Beberapa istilah yang paling banyak digunakan:

• AGIS (Automated Sistem Informasi Geografis)

• AM / FM (Automated Mapping dan Manajemen Fasilitas): Automated mapping dengan


sendirinya memungkinkan penyimpanan dan manipulasi informasi peta. sistem / FM
AM menambahkan kemampuan untuk menghubungkan toko informasi tentang fitur
dipetakan. Namun, AM / FM tidak digunakan untuk analisis spasial, dan tidak memiliki
struktur data topologi GIS.

• CAD (Drafting Computer-Assisted): Sistem ini dirancang untuk penyusunan dan desain.
Mereka menangani data spasial grafis bukan sebagai informasi. Sementara mereka
dapat menghasilkan peta berkualitas tinggi, umumnya mereka kurang mampu untuk
melakukan analisis spasial yang kompleks.

• CAM (Pemetaan Computer-Assisted, atau Manufacturing)

• GIS Komputerisasi

• Sistem Informasi Lingkungan

• GIS (Geographic Information System)

• Sistem Informasi Merujuk geografis

• Geo-Information Sistem

• Sistem Informasi Gambar Berbasis

• LIS (Sistem Informasi Tanah)

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 13


• Sistem Pengelolaan Tanah

• Tanah Rekam Sistem

• Sistem Informasi Sumber Daya Lahan

• Serbaguna kadaster:

• Sistem Serbaguna Geographic data

• Sistem Serbaguna Land Rekam

• Sumber Daya Alam Inventory System

• Sumber Daya Alam Sistem Informasi Manajemen

• Sistem Informasi Perencanaan

• Sistem Informasi Sumber Daya

• Data Spasial Sistem Penanganan

• Database Spatial

• Sistem Informasi Spasial

D. Cara SIG Memandang Dunia

SIG menyediakan alat yang ampuh untuk mengatasi masalah geografis dan
lingkungan. Perhatikan diagram skema di bawah ini. Bayangkan bahwa SIG
memungkinkan kita untuk mengatur informasi tentang suatu wilayah atau kota sebagai satu
set peta dengan setiap peta menampilkan informasi tentang salah satu ciri khas dari wilayah
tersebut. Dalam kasus di bawah ini, satu set peta yang akan membantu untuk perencanaan
transportasi perkotaan telah dikumpulkan. Masing-masing peta ini tematik terpisah disebut
sebagai lapisan, cakupan, atau tingkat. Lapisan bawah diagram ini adalah yang paling
penting, untuk itu merupakan grid sistem referensi locational (seperti garis lintang dan
bujur) yang semua peta telah tepatnya terdaftar.
Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 14
Gambar 1. Layer-layer pada SIG

Setelah peta ini telah diregister hati-hati dalam sistem referensi umum lokasional,
informasi yang ditampilkan pada lapisan yang berbeda dapat dibandingkan dan dianalisis
dalam kombinasi. Rute transit dapat dibandingkan dengan lokasi pusat perbelanjaan,
kepadatan penduduk ke pusat-pusat kerja. Sebagai tambahan. lokasi tunggal atau daerah
dapat dipisahkan dari lokasi sekitarnya, seperti pada diagram di bawah ini, dengan hanya
memotong semua lapisan lokasi yang diinginkan dari peta yang lebih besar. Apakah untuk
satu lokasi atau seluruh wilayah, SIG menawarkan cara mencari pola tata ruang dan proses.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 15


Gambar 2. Layer yang sudah Diregister dan Dipersempit pada Lokasi Tertentu

Tidak semua analisis akan memerlukan menggunakan semua lapisan peta secara
bersamaan. Dalam beberapa kasus, peneliti akan menggunakan informasi selektif untuk
mempertimbangkan hubungan antara lapisan tertentu. Selain itu, informasi dari dua atau
lebih lapisan mungkin digabungkan dan kemudian berubah menjadi layer baru untuk
digunakan dalam analisis selanjutnya. Proses ini menggabungkan dan mengubah informasi
dari berbagai lapisan kadang-kadang disebut peta "aljabar" sejauh melibatkan menambah
dan mengurangi informasi. Jika, misalnya, kita ingin mempertimbangkan efek dari
pelebaran jalan, kita bisa mulai dengan lapisan jalan, memperlebar jalan dengan lebar baru
untuk menghasilkan peta baru, dan overlay peta baru ini pada lapisan mewakili penggunaan
lahan.

E. Potensi SIG
Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 16
Daya tarik besar SIG berasal dari kemampuan mereka untuk mengintegrasikan
sejumlah besar informasi tentang lingkungan dan untuk menyediakan repertoar kuat alat
analisis untuk mengeksplorasi data ini. Contoh di atas ditampilkan hanya lapisan peta
beberapa yang berkaitan dengan perencanaan transportasi perkotaan. Lapisan termasuk
akan sangat berbeda jika aplikasi yang terlibat pemodelan habitat spesies yang terancam
punah atau konsekuensi lingkungan dari kebocoran dari situs bahan berbahaya.

  Bayangkan potensi sistem di mana puluhan atau ratusan peta lapisan tersusun untuk
menampilkan informasi tentang jaringan transportasi, hidrografi, karakteristik penduduk,
aktivitas ekonomi, yurisdiksi politik, dan karakteristik lain dari lingkungan alam dan sosial.
Sistem tersebut akan menjadi berharga dalam berbagai situasi - untuk perencanaan kota,
manajemen sumber daya lingkungan, manajemen bencana, perencanaan darurat, atau
ramalan transportasi, dan sebagainya. Kemampuan untuk memisahkan informasi di lapisan,
dan kemudian menggabungkannya dengan lapisan lain dari informasi adalah alasan
mengapa SIG memiliki potensi besar seperti penelitian dan alat pengambilan keputusan.

Gambar 3. Potensi SIG pada Bernagai Bidang Ilmu

F. Bidang Terapan SIG

SIG sekarang digunakan secara luas dalam pemerintahan, bisnis, dan penelitian
untuk berbagai aplikasi termasuk analisis sumber daya lingkungan, perencanaan
penggunaan lahan, analisis lokasional, penilaian pajak, utilitas dan infrastruktur
perencanaan, analisis real estate, pemasaran dan analisis demografi, studi habitat, dan
analisis arkeologi.

Salah satu bidang utama pertama aplikasi SIG adalah dalam pengelolaan sumber
daya alam, termasuk pengelolaan

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 17


• habitat satwa liar,

• liar dan pemandangan sungai,

• sumber rekreasi,

• dataran banjir,

• lahan basah,

• lahan pertanian,

• akuifer,

• hutan.

Salah satu daerah terbesar dari aplikasi manajemen fasilitas. Menggunakan untuk
SIG di daerah ini telah disertakan

• lokasi pipa bawah tanah dan kabel,

• beban balancing di jaringan listrik,

• pemeliharaan fasilitas perencanaan,

• penggunaan energi pelacakan.

Lokal, negara bagian, dan pemerintah federal telah menemukan SIG sangat berguna
dalam pengelolaan lahan. SIG telah umum diterapkan di daerah-daerah seperti

• zonasi dan perencanaan subdivisi,

•Akuisisi tanah,

• kebijakan dampak lingkungan,

• pengelolaan kualitas air,

• pemeliharaan kepemilikan.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 18


Menggunakan lebih baru dan inovatif GIS menggunakan informasi berdasarkan
jalan-jaringan. GIS telah ditemukan untuk menjadi sangat berguna dalam

• alamat yang cocok,

• analisis lokasi atau pemilihan lokasi,

• pengembangan rencana evakuasi.

 10. Software Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan GIS

Hari-hari ini, puluhan sistem perangkat lunak menawarkan GIS pengambilan


keputusan kemampuan. Jangkauan dan jumlah yang tersedia kadang-kadang membuat sulit
untuk melihat perbedaan antara sistem dan kekuatan dan keterbatasan masing-masing. Hal
yang penting untuk diingat adalah bahwa ada banyak jenis sistem software GIS karena ada
proses pengambilan keputusan. sistem perangkat lunak GIS tertentu sering khusus untuk
menyesuaikan jenis tertentu pengambilan keputusan. Artinya, mereka disesuaikan untuk
memenuhi kebutuhan spesifik untuk peramalan demografi, perencanaan transportasi,
analisis sumber daya lingkungan, perencanaan kota, dan sebagainya. Sistem ini dapat
merespon dengan baik untuk masalah individu, tetapi mereka juga membatasi. Khusus-
tujuan GIS dirancang untuk perencanaan dan pemeliharaan bandara, misalnya, tidak akan
cocok untuk model demografi.

Sistem perangkat lunak lain yang tidak begitu khusus. sistem Intergraph
Corporation MGE / MGA atau ArcGIS (diproduksi oleh Environmental Systems Research
Institute) telah menjadi terkenal karena mereka dapat digunakan dalam sejumlah aplikasi.
Sistem tujuan umum juga menawarkan fitur yang dapat disesuaikan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan individu.

  Sistem lain seperti MapInfo upaya untuk memberikan fungsi yang akan menjadi
nilai dalam satu atau lebih dari domain aplikasi yang luas, misalnya dalam analisis
demografi atau riset pemasaran. Namun terlepas dari sistem yang lebih umum, ada puluhan
sistem perangkat lunak yang sangat khusus yang paling cocok untuk satu tugas, satu
aplikasi, atau bahkan hanya satu bagian dari yang lebih luas keputusan proses pembuatan,

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 19


misalnya untuk menyimpan catatan pemeliharaan sistem jalan raya atau untuk
merencanakan perluasan jaringan distribusi listrik.

BAB III
KONSEP PEMETAAN, FITUR DAN SIFAT

Sebuah peta mewakili fitur geografis atau fenomena spasial lain dengan grafis
menyampaikan informasi tentang lokasi dan atribut. informasi lokasi menggambarkan
posisi fitur tertentu geografis di permukaan bumi, serta hubungan spasial antara fitur,
seperti jalur terpendek dari sebuah stasiun pemadam kebakaran untuk perpustakaan,
kedekatan bisnis bersaing, dan sebagainya. Informasi atribut menggambarkan karakteristik
fitur geografis diwakili, seperti jenis fitur, nama atau nomor dan informasi kuantitatif
seperti daerah atau panjang. Dengan demikian tujuan dasar pemetaan adalah untuk
memberikan:

a) Deskripsi dari fenomena geografis

b) Informasi spasial dan non spasial

c) Fitur peta seperti titik, garis, & polygon/area

a). Fitur peta

Informasi lokasi biasanya diwakili oleh poin untuk fitur seperti sumur dan lokasi
tiang telepon, baris untuk fitur seperti sungai, pipa dan garis kontur dan daerah untuk fitur
seperti danau, kabupaten dan saluran sensus.

b). Fitur Titik

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 20


Sebuah fitur titik mewakili sebagai lokasi tunggal. Ini mendefinisikan objek peta
terlalu kecil untuk menunjukkan sebagai garis atau daerah fitur. Sebuah simbol khusus dari
label biasanya menggambarkan lokasi titik.

c). Fitur Garis

Sebuah fitur garis adalah seperangkat terhubung, memerintahkan koordinat yang


mewakili bentuk linear dari objek peta yang mungkin terlalu sempit untuk menampilkan
sebagai daerah seperti jalan atau fitur tanpa lebar seperti garis kontur.

d) Fitur Area

Sebuah fitur daerah adalah sosok tertutup yang batas membungkus area homogen, seperti
jenis tanah negara negara atau danau.

A. Karakteristik Peta

Selain fitur lokasi dan atribut mereka, karakteristik teknis lainnya yang
mendefinisikan peta dan penggunaannya meliputi:

 Skala Peta

 Akurasi Peta

 Luas Peta dan

 Ragam basis data

Skala

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 21


Untuk menunjukkan sebagian permukaan bumi pada peta, skala harus cukup
disesuaikan untuk menutupi tujuan. skala peta atau tingkat pengurangan dinyatakan sebagai
rasio. Unit di sebelah kiri menunjukkan jarak pada peta dan nomor di sebelah kanan
menunjukkan jarak di tanah. Tiga pernyataan berikut ini menunjukkan skala yang sama.

1 inch = 2.000 kaki => 1 inci = 24,000 inci => 1: 24.000

Yang terakhir ini dikenal sebagai fraksi representatif (RF) karena jumlah di kedua sisi usus
besar adalah sama: yaitu 1: 24.000 berarti 1 inci sama 24,000 inci kaki OR1 sama 24.000
kaki atau 1 meter sama dengan 24.000 meter dan seterusnya.

Skala peta menunjukkan berapa banyak daerah yang diberikan telah berkurang.
Untuk peta ukuran yang sama, fitur pada peta skala kecil (1: 1,000,0000) akan lebih kecil
daripada mereka di peta skala besar (1: 1.200).

Sebuah peta dengan kurang rinci dikatakan dari skala yang lebih kecil dari satu
dengan lebih rinci. Kartografer sering membagi skala ke dalam tiga kategori yang berbeda.

Peta skala kecil memiliki skala lebih kecil dari 1: 1.000.000 dan digunakan untuk peta
daerah yang luas di mana tidak banyak detail yang diperlukan.

Peta skala menengah memiliki skala antara 1: 75.000 dan 1: 1.000.000.

Peta skala besar memiliki skala lebih besar dari 1: 75.000. Mereka digunakan dalam
aplikasi di mana fitur peta rinci yang diperlukan.

Jadi setiap skala merupakan tradeoff yang berbeda. Dengan peta skala kecil, Anda
akan mampu menunjukkan area yang luas tanpa banyak detail. Pada peta skala besar, Anda
akan mampu menunjukkan banyak detail tetapi tidak untuk area yang luas. Peta skala kecil
dapat menunjukkan area yang luas karena mengurangi daerah begitu banyak bahwa peta
skala besar hanya dapat menampilkan sebagian dari satu jalan, namun secara rinci sehingga
Anda dapat melihat bentuk dari rumah.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 22


Untuk mengkonversi pernyataan ini untuk sebagian kecil perwakilan, satuan ukuran
pada kedua sisi yang dibandingkan harus sama. Untuk contoh ini, kedua pengukuran akan
di meter.

Untuk melakukan ini:

1. Mengkonversi 1,6 inci ke meter

1,6 inci x 0,0254 meter / inch = 0.04 meter

2. Mari kita anggap bahwa

0,04 unit pada peta = 10.000 unit di tanah

Kemudian, Anda sekarang dapat menyatakan skala sebagai fraksi representatif (RF): 0.04:
10.000

Meskipun itu adalah pernyataan yang valid dari skala, paling kartografer mungkin merasa
canggung. Secara tradisional, angka pertama dalam fraksi perwakilan dibuat sama dengan
1: 0.04 / 0.04 = 1 unit di peta = 10.000 / 0,04 unit di tanah

1 unit di peta = 250.000 unit di tanah

Skala Peta Digital

Dengan peta digital, konsep tradisional skala dalam jarak tidak berlaku karena peta
digital tidak tetap tetap dalam ukuran. Mereka dapat ditampilkan atau diplot setiap
perbesaran mungkin. Namun kita masih berbicara tentang skala peta digital.

Dalam pemetaan digital, skala istilah digunakan untuk menunjukkan skala bahan
dari mana peta itu dibuat. Misalnya, jika peta digital dikatakan memiliki skala 1: 100.000,
itu dibuat dari 1: peta kertas 100.000-besaran. Namun, skala peta digital masih
memungkinkan Anda untuk membuat beberapa dugaan tentang isinya karena, umumnya,

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 23


peta digital mempertahankan akurasi yang sama dan karakteristik sebagai peta sumber
mereka. Sehingga masih benar bahwa peta digital skala besar biasanya akan lebih akurat
dan kurang umum daripada peta digital skala kecil. Karena ukuran tampilan peta berbasis
komputer tidak tetap, pengguna sering tergoda untuk meledakkan peta untuk ukuran yang
sangat besar. Misalnya, 1: Peta 100.000 skala dapat dengan mudah diplot pada ukuran 1:
24.000 atau bahkan 1: 2000-tetapi biasanya bukan ide yang baik untuk melakukannya. Hal
ini mendorong pengguna untuk membuat pengukuran bahwa data yang mendasari tidak
mendukung. Anda tidak dapat mengukur posisi ke kaki terdekat jika peta Anda hanya
akurat untuk mil terdekat. Anda akan berakhir mencari informasi yang tidak ada.

Resolusi peta

Resolusi peta mengacu pada seberapa akurat lokasi dan bentuk fitur peta dapat
digambarkan untuk skala peta yang diberikan. Skala mempengaruhi resolusi. Dalam peta
yang lebih besar-besaran, resolusi fitur lebih erat sesuai fitur dunia nyata karena tingkat
pengurangan dari tanah ke peta kurang. Seperti penurunan skala peta, resolusi peta
berkurang karena fitur harus merapikan dan disederhanakan, atau tidak ditampilkan sama
sekali.

Akurasi peta

Banyak faktor selain resolusi, mempengaruhi seberapa akurat fitur dapat


digambarkan, termasuk kualitas sumber data, skala peta, keterampilan penyusunan dan
lebar garis yang ditarik di tanah. Sebuah pena drafting baik akan menarik garis untuk 1/100
dari lebar satu inci. Seperti garis mewakili sebuah koridor di tanah, yang hampir 53 kaki
lebar

Selain ini, kesalahan penyusunan manusia akan terjadi dan bisa diperparah oleh
kualitas peta sumber dan bahan. Sebuah peta yang akurat untuk satu tujuan sering tidak

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 24


akurat untuk orang lain karena akurasi ditentukan oleh kebutuhan proyek sebanyak itu
adalah dengan peta itu sendiri.

Beberapa pengukuran akurasi peta ini dibahas di bawah ini.

 akurasi mutlak dari peta mengacu pada hubungan antara posisi geografis pada peta
(sudut jalan, misalnya) dan posisi dunia nyata yang diukur di permukaan bumi. akurasi
mutlak terutama penting untuk kebutuhan data yang kompleks seperti yang untuk
mensurvei dan aplikasi berbasis rekayasa.

 akurasi relatif mengacu pada perpindahan antara dua titik pada peta (jarak dan sudut),
dibandingkan dengan perpindahan dari titik-titik yang sama di dunia nyata. akurasi relatif
sering lebih penting dan lebih mudah untuk mendapatkan dari akurasi mutlak karena
pengguna jarang perlu tahu posisi mutlak. Lebih sering, mereka perlu menemukan posisi
relatif terhadap beberapa landmark terkenal, yang adalah apa akurasi relatif menyediakan.
Pengguna dengan kebutuhan data sederhana umumnya hanya membutuhkan akurasi relatif.

 akurasi Atribut mengacu pada ketepatan database atribut terkait dengan fitur peta ini.
Misalnya, jika peta menunjukkan klasifikasi jalan, mereka benar? Jika hal itu menunjukkan
alamat jalan, seberapa akurat mereka? Atribut akurasi yang paling penting bagi pengguna
dengan kebutuhan data yang kompleks. saya t

 Mata Sebuah peta ini mengacu pada bagaimana up-to-date adalah. Mata biasanya
dinyatakan dalam hal tanggal revisi, tetapi informasi ini tidak selalu mudah untuk
menemukan.

 Sebuah peta adalah lengkap jika mencakup semua fitur yang pengguna harapkan itu
mengandung. Misalnya, apakah peta jalan berisi semua jalan-jalan? Kelengkapan dan mata
uang biasanya terkait karena peta menjadi kurang lengkap karena mendapat tua.

Isu yang paling penting untuk diingat tentang akurasi peta adalah bahwa lebih
akurat peta, semakin banyak biaya dalam waktu dan uang untuk mengembangkan.
Misalnya, peta digital dengan koordinat akurasi sekitar 100 kaki dapat dibeli murah. Jika

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 25


akurasi 1-kaki diperlukan, survei kustom sering satu-satunya cara untuk mendapatkan itu,
yang mendorong biaya data-akuisisi oleh banyak pesanan besarnya dan secara signifikan
dapat menunda pelaksanaan proyek - oleh bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Oleh karena itu, terlalu banyak akurasi dapat sebagai merugikan keberhasilan
proyek SIG sebagai terlalu sedikit. Daripada berfokus pada manfaat proyek, sebuah
organisasi sponsor dapat fokus pada biaya yang dihasilkan dari tingkat akurasi tidak
dibenarkan untuk proyek tersebut. dukungan proyek pasti mengikis ketika tujuan aslinya
dilupakan dalam kebingungan analisis biaya.

Sebuah strategi yang jauh lebih baik adalah untuk memulai proyek dengan apa pun
data yang sudah tersedia dan cukup untuk mendukung tujuan awal. Setelah SIG
berjalan,dan menghasilkan hasil yang bermanfaat, ruang lingkup proyek dapat diperluas.
Kualitas data dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan.

Meskipun tidak ada peta yang sepenuhnya akurat, mereka masih berguna untuk
pengambilan keputusan dan analisis. Bagaimana pernah, penting untuk mempertimbangkan
akurasi peta untuk memastikan bahwa data Anda tidak digunakan tidak tepat.

Sejumlah faktor dapat menyebabkan kesalahan. Catatan sumber-sumber ini dapat


memiliki efek kumulatif.

E = f (f) + f (L) + f (e) + f (d) + f (a) + f (m) + f (rms) + f (mp) + u

Dimana,

f = rattan putaran bumi ke dua - permukaan dimensi (transformasi dari bola ke planar
geometri)

I = akurat mengukur lokasi di Bumi (proyek yang benar dan informasi datum)

c = kartografi interpretasi (penafsiran yang benar dari fitur)

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 26


d = penyusunan error (akurasi dalam penelusuran fitur dan lebar penyusunan pen)

a = konversi analog ke digital (digitalisasi papan kalibrasi)

stabilitas media = Media (warping dan peregangan, lipat. Kerutan peta)

p = digitalisasi kesalahan prosesor (akurasi penempatan kursor)

rms = Root Mean Square (akurasi pendaftaran ikatan)

mp = mesin presisi (koordinat pembulatan oleh komputer dalam menyimpan dan


transformasi)

u = tambahan kesalahan sumber dijelaskan

Luas Peta

Luasnya peta adalah daerah di permukaan bumi yang diwakili di peta. Ini adalah
batas dari daerah tertutup, biasanya didefinisikan oleh persegi panjang cukup besar untuk
mencakup semua fitur dipetakan. Ukuran wilayah studi tergantung pada skala peta.
Semakin kecil skala yang lebih besar daerah tertutup.

Ragam Basis Data

Langkah pertama yang penting dalam membangun basis data geografis adalah
mendefinisikan luasnya. Luasnya daerah dan basis data adalah batas area of interest untuk
proyek SIG Anda. Ini biasanya mencakup daerah yang terkena dampak langsung tanggung
jawab organisasi Anda (seperti unit administratif ditetapkan) serta daerah sekitarnya yang
berpengaruh atau dipengaruhi oleh aktivitas yang relevan di wilayah administrasi.

B. Otomasi Data
Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 27
Peta fitur secara logis diatur dalam satu set lapisan atau tema informasi. Sebuah
peta dasar dapat diatur ke dalam lapisan seperti sungai, tanah, sumur atau batas. Peta data,
terlepas dari bagaimana database spasial akan diterapkan, dikumpulkan, otomatis dan
diperbarui sebagai serangkaian lembar peta berdekatan atau foto udara. Berikut setiap
lembar dipasang pada digitizer dan digital, satu lembar pada satu waktu. Agar mampu
menggabungkan lembaran ini lebih kecil ke dalam unit yang lebih besar atau belajar
daerah, koordinat cakupan harus diubah menjadi sistem koordinat tunggal umum. Sekali
dalam sistem koordinat umum, atribut yang berhubungan dengan fitur. Kemudian yang
diperlukan lembar peta untuk lapisan yang tepi cocok dan bergabung ke dalam cakupan
tunggal untuk wilayah studi Anda.

Jenis Informasi dalam Peta Digital

Setiap peta digital yang mampu menyimpan lebih banyak informasi dari peta kertas
dari daerah yang sama, tapi umumnya tidak jelas pada pandangan pertama hanya apa jenis
informasi peta meliputi. Misalnya, informasi lebih lanjut biasanya tersedia dalam peta
digital dari apa yang Anda lihat di layar. Dan mengevaluasi data yang diberikan diatur
hanya dengan melihat layar bisa sulit: Apa bagian dari gambar yang terkandung dalam data
dan apa bagian diciptakan oleh interpretasi program GIS untuk data? Anda harus
memahami jenis data dalam peta Anda sehingga Anda dapat menggunakannya dengan
tepat.

Tiga jenis informasi umum dapat dimasukkan dalam peta digital:

 Informasi Geografis, yang menyediakan posisi dan bentuk fitur geografis tertentu.

 Atribut informasi, yang menyediakan informasi non-grafis tambahan tentang setiap


fitur.

 Informasi Display, yang menjelaskan bagaimana fitur akan muncul di layar.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 28


Beberapa peta digital tidak mengandung semua tiga jenis informasi. Misalnya, peta
raster biasanya tidak termasuk informasi atribut, dan banyak sumber data vektor tidak
menyertakan informasi display.

Informasi geografis

Informasi geografis dalam peta digital memberikan posisi dan bentuk masing-
masing fitur peta. Misalnya, informasi geografis jalan peta adalah lokasi setiap jalan di
peta.

Dalam peta vektor, posisi fitur ini biasanya dinyatakan sebagai set X, Y
berpasangan atau X, Y, tiga kali lipat Z, menggunakan sistem koordinat yang ditetapkan
untuk peta (lihat pembahasan sistem koordinat, di bawah). Kebanyakan vektor sistem
informasi geografis mendukung tiga objek geometris mendasar:

 Titik: Sepasang tunggal koordinat.

 Garis: Dua atau lebih poin dalam urutan tertentu.

 Polygon: Suatu daerah tertutup oleh garis.

Beberapa sistem juga mendukung entitas yang lebih kompleks, seperti daerah,
lingkaran, elips, busur, dan kurva.

Atribut Informasi

Data atribut menjelaskan fitur peta tertentu tetapi tidak inheren grafis. Sebagai
contoh, sebuah atribut yang berhubungan dengan jalan mungkin namanya atau tanggal
terakhir beraspal. Atribut yang sering disimpan dalam file database disimpan secara
terpisah dari bagian grafis dari peta. Atribut berhubungan hanya untuk peta vektor; mereka
jarang berhubungan dengan gambar raster. Paket perangkat lunak SIG mempertahankan

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 29


link internal mengikat setiap entitas peta grafis untuk informasi atribut. Sifat link ini
bervariasi di seluruh sistem. Dalam beberapa, link implisit, dan pengguna tidak memiliki
kontrol atas hal itu. Sistem lain memiliki link eksplisit bahwa pengguna dapat
memodifikasi. Link dalam sistem ini mengambil bentuk kunci basis data. Setiap fitur peta
memiliki nilai kunci yang disimpan dengan itu; kunci mengidentifikasi record database
tertentu yang berisi informasi atribut fitur ini.

Tampilan Informasi

Informasi tampilan layar dalam satu set data digital-peta menggambarkan


bagaimana peta yang akan ditampilkan atau diplot. menampilkan informasi umum meliputi
warna fitur, lebar garis dan jenis garis (padat, putus-putus, putus-putus, tunggal, atau
ganda); bagaimana nama-nama jalan dan fitur lainnya akan ditampilkan pada peta; dan
apakah atau tidak danau, taman, atau fitur daerah lainnya diberi kode warna.

Namun, banyak pengguna tidak mempertimbangkan kualitas informasi layar ketika mereka
mengevaluasi kumpulan data. Namun tampilan peta sangat mempengaruhi informasi yang
Anda dan audiens Anda dapat memperoleh dari peta - tidak peduli seberapa sederhana atau
kompleks proyek. Sebuah peta teknis sempurna, tapi tidak menarik atau sulit membaca
tidak akan mencapai tujuan menyampaikan informasi dengan mudah kepada pengguna.

Bidang kartografi

Jelas, bagaimana peta terlihat - terutama jika sedang digunakan dalam presentasi -
menentukan efektivitas. pilihan yang tepat warna, linetypes, dan sebagainya menambahkan
terlihat profesional Anda inginkan dan membuat peta lebih mudah untuk menafsirkan.
Sejak menampilkan informasi sering tidak termasuk dalam sumber kumpulan data atau
disaring oleh software konversi, Anda mungkin perlu menambahkan sendiri atau membeli

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 30


peta dari vendor yang melakukannya untuk Anda. menampilkan informasi peta harus
menyampaikan makna dari data atribut yang mendasarinya.

Dalam peta vektor, posisi fitur ini biasanya dinyatakan sebagai set X, Y
berpasangan atau X, Y, tiga kali lipat Z, menggunakan sistem koordinat yang ditetapkan
untuk peta (lihat pembahasan sistem koordinat, di bawah). Kebanyakan vektor sistem
informasi geografis mendukung tiga objek geometris mendasar:

 Titik: Sepasang tunggal koordinat.

 Garis: Dua atau lebih poin dalam urutan tertentu.

 Polygon: Suatu daerah tertutup oleh garis.

Beberapa sistem juga mendukung entitas yang lebih kompleks, seperti daerah,
lingkaran, elips, busur, dan kurva.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 31


BAB IV

PEMETAAN DIGITAL

Pemetaan dengan bantuan computer (CAD) memiliki keterbatasan. Tujuan dari


SIG tidak hanya untuk mempersiapkan peta yang baik, tetapi juga melakukan analisis peta.
Peta adalah sumber utama data untuk SIG. SIG, meskipun merupakan alat pemetaan yang
akurat, mengandung juga kesalahan kesalahan.

Peta adalah representasi pada media dari bahan yang dipilih atau bahan abstrak
dalam kaitannya dengan permukaan bumi (didefinisikan oleh asosiasi Kartografi). Peta
berasal dari matematika. Istilah Peta sering digunakan dalam matematika untuk
menyampaikan gerak mentransfer informasi dari satu bentuk ke bentuk lainnya seperti
kartografer mentransfer informasi dari permukaan bumi untuk selembar kertas. Peta
digunakan secara longgar untuk mengacu pada setiap tampilan pengguna informasi
terutama jika itu adalah abstrak, umum atau skema.

A. Proses yang terlibat dalam produksi peta:

 Pemilihan beberapa fitur dari dunia nyata.

 Klasifikasi fitur yang dipilih dalam kelompok misalnya. Kereta api ke baris yang
berbeda. Klasifikasi tergantung pada tujuan.

 Penyederhanaan garis jaggered seperti garis pantai.

 Ketinggian fitur.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 32


 symbolisation untuk mewakili kelas yang berbeda dari fitur.

Menggambar Peta secara Digital:

Peta dapat secara luas diklasifikasikan dalam dua kelompok:

1. peta topografi

2. peta tematik

Peta Topografi

Ini adalah peta referensi yang menunjukkan garis besar buatan manusia dan alam
fitur yang dipilih bumi. Ini sering bertindak sebagai bingkai untuk fitur lainnya Topografi
mengacu pada bentuk permukaan diwakili oleh kontur atau shading. Hal ini juga
menunjukkan tanah, kereta api dan fitur yang menonjol lainnya.

Peta Tematik

Peta tematik merupakan sumber penting informasi SIG. Ini adalah alat untuk
berkomunikasi konsep geografis seperti Kepadatan penduduk, Iklim, pergerakan barang
dan orang, penggunaan lahan dll memiliki banyak klasifikasi.

Jenis Data Geografi

Meskipun dua istilah, data dan informasi, sering digunakan tanpa pandang bulu,
mereka berdua memiliki arti khusus. Data dapat digambarkan sebagai pengamatan yang
berbeda, yang dikumpulkan dan disimpan. Informasi adalah data yang, yang berguna dalam
menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah. Digitalisasi sejumlah besar peta

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 33


memberikan sejumlah besar data setelah jam kerja melelahkan, namun data hanya dapat
membuat informasi yang berguna jika digunakan dalam analisis.

B. Data Spasial Dan Non-Spasial

Data geografis diatur dalam database geografis. Database ini dapat dianggap
sebagai kumpulan data spasial direferensikan yang bertindak sebagai model realitas. Ada
dua komponen penting dari basis data geografis ini: posisi geografis dan atribut atau
properti. Dengan kata lain, data spasial (di mana?) Dan data atribut (apa itu?)

Atribut Data

Atribut mengacu pada sifat dari entitas spasial. Mereka sering disebut sebagai data
non-spasial karena mereka tidak dalam diri mereka mewakili informasi lokasi.

Nama Luas Penduduk

Noida 395 sq. Km. 6,75,341

Ghaziabad 385 sq. Km. 2,57,086

Mirzapur 119 sq. Km. 1,72,952

Data spasial

Posisi geografis mengacu pada fakta bahwa setiap fitur memiliki lokasi yang harus
ditentukan dengan cara yang unik. Untuk menentukan posisi dalam cara yang absolut
sistem koordinat yang digunakan. Untuk daerah-daerah kecil, sistem sederhana koordinat
grid persegi biasa. Untuk area yang lebih besar, proyeksi kartografi disetujui tertentu yang
umum digunakan. Internasional ada banyak sistem koordinat yang berbeda digunakan.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 34


Objek geografis dapat ditunjukkan oleh empat jenis representasi yaitu, titik, garis,
bidang, dan permukaan terus menerus.

Data Titik

Tempat adalah jenis yang paling sederhana dari data spasial. Mereka adalah nol dimensi
benda dengan hanya posisi dalam ruang tapi tidak panjang.

Data Garis

Lines (juga disebut segmen atau busur) adalah obyek spasial satu dimensi. Selain memiliki
posisi dalam ruang, mereka juga memiliki panjang.

Data Area

Area (juga disebut poligon) adalah obyek spasial dua dimensi dengan tidak hanya posisi
dalam ruang dan panjang tetapi juga lebar (dengan kata lain mereka memiliki area).

Data Volume

Permukaan terus menerus adalah obyek spasial tiga dimensi dengan tidak hanya
posisi dalam ruang, panjang dan lebar, tetapi juga kedalaman atau ketinggian (dengan kata
lain mereka memiliki volume). Obyek spasial belum dibahas lebih lanjut karena sebagian
GIS tidak termasuk data spasial nyata volumetrik.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 35


Data Geografis - Kaitan dan Matching

Kaitan

Suatu SIG biasanya memiliki link set yang berbeda. Misalkan Anda ingin tahu
angka kematian kanker di kalangan anak di bawah usia 10 tahun di masing-masing negara.
Jika Anda memiliki satu file yang berisi jumlah anak dalam kelompok usia ini, dan lain
yang berisi angka kematian akibat kanker, Anda harus terlebih dahulu menggabungkan
atau menghubungkan dua file data. Setelah ini dilakukan, Anda dapat membagi satu angka
dengan lainnya untuk mendapatkan jawaban yang diinginkan.

Pencocokan Tepat

Pencocokan sama persis terjadi ketika Anda memiliki informasi dalam satu file
komputer tentang banyak fitur geografis (misalnya, kota) dan informasi tambahan dalam
file lain tentang set yang sama fitur. Operasi untuk membawa mereka bersama-sama mudah
dicapai dengan menggunakan umum kunci untuk kedua file - dalam hal ini, nama kota.
Dengan demikian, catatan di setiap file dengan nama kota yang sama diekstrak, dan
keduanya bergabung dan disimpan dalam file lain.

Nama Penduduk diperintji

A 4038

B 7030

C 10777

D 5798

E 5606

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 36


Nama Harga perumahan

A 30500

B 22000

C 100.000

D 24.000

E 24.000

Digabungakan/matchingkan menjadi:

Nama Penduduk harga perumahan

A 4038 30500

B 7030 22.000

C 10777 100100

D 5798 24.000

E 5606 24.000

Pencocokan Hirarki

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 37


Beberapa jenis informasi, bagaimanapun, dikumpulkan secara lebih rinci dan lebih
jarang daripada jenis lain dari informasi. Misalnya, data keuangan dan pengangguran yang
mencakup area yang luas dikumpulkan cukup sering. Di sisi lain, data penduduk
dikumpulkan di daerah kecil tetapi pada interval yang lebih jarang. Jika area yang lebih
kecil sarang (yaitu, cocok persis) dalam yang lebih besar, maka cara untuk membuat
pertandingan data daerah yang sama adalah dengan menggunakan pencocokan hirarkis -
menambahkan data untuk daerah kecil bersama-sama sampai daerah dikelompokkan sesuai
dengan yang lebih besar yang kemudian mencocokkan mereka persis.

Struktur hirarki yang diilustrasikan dalam grafik menunjukkan bahwa kota ini
terdiri dari beberapa saluran. Untuk mendapatkan nilai yang berarti bagi kota, nilai-nilai
saluran harus ditambahkan bersama-sama.

Saluran Kota Penduduk

101 P 60.000

102 Q 45.000

103 R 35.000

104 S 36.000

105 T 57000

106 Nakkhu 25.000

107 Kupondole 58.000

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 38


Pencocokan Fuzzy

Pada banyak kesempatan, batas-batas wilayah yang lebih kecil tidak cocok dengan
yang lebih besar. Hal ini terjadi sering ketika berhadapan dengan data lingkungan.
Misalnya, batas tanaman, biasanya ditentukan oleh tepi lapangan, jarang sesuai dengan
batas-batas antara jenis tanah. Jika Anda ingin menentukan tanah yang paling produktif
untuk tanaman tertentu, Anda perlu untuk overlay dua set dan menghitung produktivitas
tanaman untuk setiap jenis tanah. Pada prinsipnya, ini adalah seperti meletakkan satu peta
di atas yang lain dan mencatat kombinasi tanah dan produktivitas.

Suatu GIS dapat melaksanakan semua operasi ini karena menggunakan geografi,
sebagai kunci yang sama antara set data. Informasi terkait hanya jika berhubungan dengan
wilayah geografis yang sama.

C. Kumpulan Data Geografis

Mengapa data linkage begitu penting?

Mempertimbangkan situasi di mana Anda memiliki dua set data untuk daerah
tertentu, seperti pendapatan tahunan oleh county dan biaya rata-rata perumahan untuk
wilayah yang sama. Setiap data yang mungkin dianalisis dan / atau dipetakan secara
individual. Atau, mereka dapat dikombinasikan. Dengan dua set data, hanya satu kombinasi
yang valid ada. Bahkan jika set data Anda mungkin bermakna untuk satu query Anda
masih akan dapat menjawab banyak pertanyaan daripada jika set data disimpan terpisah.
Dengan membawa mereka bersama-sama, Anda menambah nilai ke database. Untuk
melakukan ini, Anda perlu SIG.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 39


Gambar 4. Metode Quaery

D. FUNGSI UTAMA DARI SIG

Perolehan Data/Data Capture

Data yang digunakan dalam GIS sering kali datang dari berbagai jenis, dan
disimpan dengan cara yang berbeda. Sebuah GIS menyediakan alat dan metode untuk
integrasi data yang berbeda ke dalam format yang akan dibandingkan dan dianalisis.
sumber data terutama diperoleh dari digitalisasi manual dan pemindaian foto udara, peta
kertas, dan data yang ada set digital. Penginderaan jarak jauh citra satelit dan GPS
menjanjikan sumber input data untuk GIS.

Manajemen Basis Data dan Update

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 40


Setelah data dikumpulkan dan terintegrasi, SIG harus menyediakan fasilitas, yang
dapat menyimpan dan memelihara data. manajemen data yang efektif memiliki banyak
definisi, tetapi harus mencakup semua aspek-aspek berikut: keamanan data, integritas data,
penyimpanan data dan pengambilan, dan kemampuan pemeliharaan data.

Analisis Geografis

Integrasi data dan konversi hanya bagian dari fase masukan dari GIS. Apa yang
diperlukan berikutnya adalah kemampuan untuk menafsirkan dan menganalisis informasi
yang dikumpulkan secara kuantitatif dan kualitatif. Misalnya, citra satelit dapat membantu
ilmuwan pertanian untuk memproyeksikan hasil tanaman per hektar untuk daerah tertentu.
Untuk wilayah yang sama, ilmuwan juga memiliki data curah hujan selama enam bulan
terakhir yang dikumpulkan melalui pengamatan stasiun cuaca. Para ilmuwan juga memiliki
peta tanah untuk wilayah yang menunjukkan kesuburan dan kesesuaian untuk pertanian.
Data titik ini dapat diinterpolasi dan apa yang Anda dapatkan adalah peta tematik yang
menunjukkan Isohyet atau garis kontur curah hujan.

Penyajikan Hasil

Salah satu aspek yang paling menarik dari teknologi GIS adalah berbagai cara yang
berbeda di mana informasi dapat disajikan setelah telah diproses oleh GIS. metode
tradisional tabulasi dan grafik data dapat dilengkapi dengan peta dan gambar tiga dimensi.
komunikasi visual adalah salah satu aspek yang paling menarik dari teknologi GIS dan
tersedia dalam beragam pilihan output.

Fungsi GIS bergantung pada kualitas data yang tersedia, yang, di sebagian besar
negara-negara berkembang, adalah baik berlebihan atau tidak akurat. Meskipun SIG yang
digunakan secara luas, cara yang efektif dan efisien dari pengumpulan data belum secara
sistematis didirikan. Nilai sebenarnya dari SIG hanya dapat terwujud jika alat yang tepat

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 41


untuk mengumpulkan data spasial dan mengintegrasikan mereka dengan data atribut yang
tersedia.

Meja Digitasi

Digitalisasi masih merupakan metode yang paling umum untuk masuk ke dalam
peta SIG. Peta untuk didigitalkan ditempelkan ke meja digitalisasi, dan alat penunjuk
(disebut kursor digitalisasi atau mouse) digunakan untuk melacak fitur peta. Fitur-fitur ini
dapat garis batas antara unit pemetaan, fitur linear lainnya (sungai, jalan, dll) atau fitur
point (titik sampling, stasiun curah hujan, dll) Tabel digitalisasi elektronik mengkodekan
posisi kursor dengan ketepatan pecahan milimeter. Tabel digitalisasi paling umum
menggunakan grid denda kabel, tertanam dalam tabel. Kabel vertikal akan mencatat Y-
koordinat, dan yang horizontal, X-koordinat.

Kisaran koordinat digital tergantung pada kepadatan kabel (disebut resolusi


digitalisasi) dan pengaturan perangkat lunak digitalisasi. Sebuah meja digitalisasi biasanya
area persegi di tengah, terpisah dari batas luar meja dengan pelek kecil. Di luar ini disebut
area aktif dari tabel digitalisasi, tidak ada koordinat dicatat. Pojok kiri bawah dari area aktif
akan memiliki koordinat x = 0 dan y = 0. Oleh karena itu, pastikan bahwa (bagian dari)
peta yang ingin Anda untuk mendigitalkan selalu tetap dalam daerah aktif.

Sistem Scanning

Metode kedua memperoleh data vektor adalah dengan menggunakan scanner.


Scanning (atau pemindaian digitalisasi) menyediakan sarana cepat entri data dari
digitalisasi manual. Dalam scanning, gambar digital dari peta diproduksi dengan

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 42


memindahkan detektor elektronik di seluruh permukaan peta. Output dari scanner adalah
gambar raster digital, yang terdiri dari sejumlah besar sel-sel individual memerintahkan
dalam baris dan kolom. Untuk Konversi ke format vektor, dua jenis gambar raster dapat
digunakan.

• Dalam kasus peta Chloropleth atau peta tematik, seperti peta geologi, unit pemetaan
individu dapat dipisahkan dengan scanner sesuai dengan warna yang berbeda atau warna
abu-abu. gambar yang dihasilkan akan di warna atau gambar nada abu-abu.

• Dalam kasus peta garis scan, seperti peta topografi, hasilnya adalah gambar hitam-putih.
garis hitam dikonversi ke nilai 1, dan daerah putih di antara garis akan mendapatkan nilai
0 pada gambar yang dipindai. Gambar-gambar ini, dengan hanya dua kemungkinan (1
atau 0) juga disebut gambar biner.

Gambar Raster diproses oleh komputer untuk meningkatkan kualitas gambar dan
kemudian diedit dan diperiksa oleh operator. Hal ini kemudian diubah menjadi format
vektor oleh program komputer khusus, yang berbeda untuk warna / abu-abu tone gambar
dan gambar biner.

Scanning bekerja terbaik dengan peta yang sangat bersih, sederhana, berhubungan
satu fitur saja, dan tidak mengandung informasi asing, seperti teks atau simbol grafis.
Misalnya, peta kontur hanya harus berisi garis kontur, tanpa indikasi tinggi, jaringan
drainase, atau infrastruktur. Dalam kebanyakan kasus, peta tersebut tidak akan tersedia, dan
harus ditarik terutama untuk tujuan pemindaian. Oleh karena itu scanning dan konversi ke
vector adalah, hanya bermanfaat dalam organisasi besar, di mana sejumlah besar peta
kompleks dimasukkan. Dalam kebanyakan kasus, bagaimanapun, digitalisasi pengguna
akan menjadi satu-satunya metode yang berguna untuk memasukkan data spasial dalam
format vektor.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 43


Gambar 5. Raster Data

Raster data merupakan objek grafis sebagai pola titik, sedangkan data vektor
merupakan objek sebagai satu set garis yang ditarik antara titik-titik tertentu.
Pertimbangkan garis yang ditarik diagonal pada selembar kertas. Sebuah file raster akan
mewakili gambar ini dengan membagi kertas ke dalam matriks persegi panjang-mirip
dengan selembar sel kertas-disebut graph kecil (gambar 1). Setiap sel ditugaskan posisi
dalam file data dan diberi nilai berdasarkan warna pada posisi itu. sel darah putih dapat
diberikan nilai 0; sel hitam, nilai 1; abu-abu akan jatuh di antara. representasi data ini
memungkinkan pengguna untuk dengan mudah merekonstruksi atau memvisualisasikan
gambar asli.

Gambar 6. Vektor Data

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 44


Sebuah representasi vektor dari garis diagonal yang sama akan mencatat posisi baris
dengan hanya merekam koordinat awal dan titik akhir. Setiap titik akan dinyatakan sebagai
dua atau tiga angka (tergantung pada apakah representasi itu 2D atau 3D, sering disebut
sebagai X, Y atau X, Y, Z koordinat (gambar 2). Nomor pertama, X, adalah jarak antara
titik dan sisi kiri kertas, Y, jarak antara titik dan bawah kertas; Z, elevasi titik di atas atau di
bawah kertas vektor ini dibentuk dengan bergabung poin diukur..

Beberapa sifat dasar raster dan data vektor diuraikan di bawah ini.

 Setiap entitas dalam file vektor muncul sebagai objek data individual. Sangat mudah
untuk merekam informasi tentang suatu objek atau untuk menghitung karakteristik
seperti panjang atau luas permukaan eksaknya. Hal ini jauh lebih sulit untuk
menurunkan informasi seperti ini dari file raster karena file raster mengandung sedikit
(dan kadang-kadang tidak ada) informasi geometris.

 Beberapa aplikasi dapat ditangani lebih mudah dengan teknik raster dibandingkan
dengan teknik vektor. Raster yang terbaik untuk pemodelan permukaan dan untuk
aplikasi di mana fitur individu tidak penting. Misalnya, model permukaan raster dapat
sangat berguna untuk melakukan analisis cut-and-fill untuk aplikasi pembangunan jalan,
tetapi tidak memberitahu Anda banyak tentang karakteristik jalan itu sendiri. ketinggian
medan dapat direkam dalam format raster dan digunakan untuk membangun model
elevasi digital (Dems) Beberapa informasi penggunaan lahan datang dalam format
raster.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 45


Gambar 7. DEM

 file Raster seringkali lebih besar dari file vektor. Raster representasi dari garis dalam
contoh di atas diperlukan nilai data untuk setiap sel pada halaman, sedangkan
representasi vektor hanya diperlukan posisi dua poin. Ukuran sel dalam file raster
merupakan faktor penting. Sel-sel yang lebih kecil meningkatkan kualitas gambar
karena mereka meningkatkan rinci. Seiring dengan peningkatan ukuran sel, definisi
gambar berkurang atau kabur. Dalam contoh, posisi tepi garis yang didefinisikan dengan
sangat jelas jika sel-sel yang sangat kecil. Namun, ada trade-off: Membagi ukuran sel
dalam ukuran setengah meningkat file dengan faktor empat.

Ukuran sel dalam file raster disebut sebagai resolusi. Untuk nilai resolusi yang
diberikan, biaya raster tidak meningkat dengan kompleksitas gambar. Artinya, scanner
apapun dapat dengan cepat membuat file raster. Dibutuhkan tidak lebih upaya untuk
memindai peta area perkotaan yang padat daripada untuk memindai satu pedesaan
jarang. Di sisi lain, file vektor memerlukan pengukuran hati-hati dan rekaman setiap
titik, sehingga peta kota akan jauh lebih memakan waktu untuk menggambar daripada
peta pedesaan. Proses pembuatan peta vektor tidak mudah otomatis, dan kenaikan biaya
dengan kompleksitas peta. Karena data raster sering lebih berulang dan dapat diprediksi,
dapat dikompresi lebih mudah dari data vektor. Banyak format raster, seperti TIFF,
memiliki opsi kompresi yang secara drastis mengurangi ukuran gambar, tergantung pada
kompleksitas gambar dan variabilitas.

file raster yang paling sering digunakan:

 Untuk representasi digital dari foto udara, citra satelit, peta scan kertas, dan aplikasi
lainnya dengan gambar yang sangat rinci.

 Bila biaya perlu ditekan.

 Bila peta tidak memerlukan analisis dari fitur peta individu.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 46


 Ketika "latar belakang" peta yang diperlukan.

Sebaliknya, peta vektor yang sesuai untuk:

 aplikasi Sangat tepat.

 Bila ukuran file penting.

 Bila fitur peta individu membutuhkan analisis.

 Ketika informasi deskriptif harus disimpan.

Raster dan vektor peta juga dapat dikombinasikan secara visual. Misalnya, vektor
peta jalan bisa overlay pada foto udara raster. Peta vektor akan memberikan informasi
diskrit mengenai segmen jalan individu, gambar raster, latar belakang dari lingkungan
sekitarnya.

Peta Digital Format dan Bagaimana Data Disimpan

Format file merujuk pada struktur logis yang digunakan untuk menyimpan
informasi dalam file GIS. format file penting sebagian karena tidak setiap paket perangkat
lunak GIS mendukung semua format. Jika Anda ingin menggunakan satu set data, tetapi
tidak tersedia dalam format yang SIG yang mendukung Anda, Anda harus menemukan
cara untuk mengubahnya, cari kumpulan data lain, atau menemukan SIG lain.

Hampir setiap SIG memiliki format file internalnya sendiri. Format ini dirancang
untuk digunakan optimal dalam perangkat lunak dan sering proprietary. Mereka tidak
dirancang untuk digunakan di luar sistem asli mereka. Kebanyakan sistem juga mendukung
format file transfer. Format transfer didesain untuk membawa data yang masuk dan keluar
dari perangkat lunak SIG, sehingga mereka biasanya dibakukan dan didokumentasikan
dengan baik.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 47


Jika data kebutuhan Anda yang sederhana, perhatian utama Anda akan dengan
format internal bahwa perangkat lunak SIGAnda mendukung. Jika Anda memiliki
kebutuhan data yang kompleks, Anda akan ingin belajar tentang jangkauan yang lebih luas
dari format pengalihan, terutama jika Anda ingin mencampur data dari sumber yang
berbeda. Format transfer akan diminta untuk mengimpor beberapa set data ke dalam
perangkat lunak Anda.

Format Vektor

Banyak aplikasi GIS berbasis pada teknologi vektor, jadi format vektor adalah yang
paling umum. Mereka juga yang paling kompleks karena ada banyak cara untuk
menyimpan koordinat, atribut, atribut hubungan, struktur database, dan menampilkan
informasi. Beberapa format yang paling umum secara singkat dijelaskan di bawah

Common Vector File Formats

Internal
Software
Format Name or Developer Comments
Platform
Transfer

Arc Export ARC/INFO* Transfer Environmental Transfers data


Systems Research across

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 48


Institute, Inc. ARC/INFO*
(ESRI) platforms.

ARC/INFO*
ARC/INFO* Internal ESRI  
Coverages

AutoCAD Drawing
AutoCAD* Internal Autodesk  
Files (DWG)

Autodesk Data Widely used


Interchange File Many Transfer Autodesk graphics transfer
(DXF™) standard.

United States Used to publish


Digital Line graphs
Many Transfer Geological Survey USGS digital
(DLG)
(USGS) maps.

Hewlett-Packard
Used to control
Graphic Language Many Internal Hewlett-Packard
HP plotters.
(HPGL)

MapInfo Data
Transfer Files MapInfo* Transfer MapInfo Corp.  
(MIF/MID)

MapInfo Map Files MapInfo* Internal MapInfo Corp.  

MicroStation Design Bentley Systems,


MicroStation* Internal  
Files (DGN) Inc.

New US standard
Spatial Data Transfer Many (in the for vector and
Transfer US Government
System (SDTS) future) raster geographic
data.

Topologically Many Transfer US Census Bureau Used to publish


Integrated US Census
Geographic Bureau maps.
Encoding and
Referencing

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 49


(TIGER)

Military Used to publish


Vector Product US Defense
mapping Both Digital Chart of
Format (VPF) Mapping Agency
systems the World.

Format Raster

File raster umumnya digunakan untuk menyimpan informasi gambar, seperti peta kertas
scan atau foto udara. Mereka juga digunakan untuk data yang ditangkap oleh satelit dan sistem
pencitraan udara lainnya. Gambar dari sistem ini sering disebut sebagai data penginderaan jauh.
Tidak seperti file raster lainnya, yang mengungkapkan resolusi dalam hal ukuran sel dan titik per
inci (dpi), resolusi dalam gambar penginderaan jauh dinyatakan dalam meter, yang menunjukkan
ukuran luas tanah ditutupi oleh setiap sel.

Some common raster formats are described below

Software Internal or
Format Name Developer Comments
Platform Transfer

Arc Digitized Military


US Defense
Raster Graphics mapping Both  
Mapping Agency
(ADRG) systems

Band Interleaved Common remote-


Man Both  
by Line (BIL) sensing standard.

Band Interleaved Common remote-


Many Both  
by Pixel (BIP) sensing standard.

Band Sequential Common remote-


Many Both
(BSQ) sensing standard.

United States
Digital Elevation USGS standard format digital
Many Transfer Geological Survey
Model for (DEM) terrain models.
(USGS)

PC Paintbrush PC Paintbrush Both Zsoft Widely used raster format.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 50


Exchange (PCX)

New US standard for both raster


Spatial Data
Many (in the US Federal and vector geographic data;
Transfer Transfer
future) Government raster version still under
Standard (SDTS)
development.

Tagged Image
File Format PageMaker Both Aldus Widely used raster format.
(TIFF)

Contoh Integrasi Raster dan Vector

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 51


Gambar 5. Integrasi raster dan vektor

Keuntungan dan Kelemahan Model Data Vektor dan Raster

RASTER MODEL VECTOR MODEL

Advantages Advantages

 Simple data structure  Compact data structure


 Easy and efficient overlaying  Efficient for network analysis
 Compatible with RS imagery  Efficient projection transformation
 High spatial variability is efficiently  Accurate map output.
represented
Disadvantages

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 52


 Simple for own programming  Complex data structure
 Difficult overlay operations
 Same grid cells for several attributes 
 High spatial variability is inefficiently
Disadvantages represented

 Inefficient use of computer storage  Not compatible with RS imagery


 Errors in perimeter, and shape
 Difficult network analysis
 Inefficient projection transformations

 Loss of information when using large


cells Less accurate (although
interactive) maps

Sistem hybrida

Ini merupakan integrasi dari yang terbaik dari Vector dan Raster Model. Teknologi
SIG bergerak cepat menuju Model Hybrid SIG.

Integrasi Vektor dan Sistem Raster Hybrid System

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 53


Gambar 6. Sistem Hibrida dalam SIG

E. ANALISIS DATA GEOGRAFI

Apa dan Mengapa Harus Analisis

Jantung SIG adalah kemampuan analitis sistem. Apa membedakan sistem SIG dari
sistem informasi lainnya adalah fungsi analisis spasial. Meskipun input data, secara umum,
yang paling memakan paruh waktu, itu adalah untuk analisis data yang SIG digunakan.
Fungsi analisis menggunakan atribut spasial dan non-spasial dalam database untuk
menjawab pertanyaan tentang dunia nyata. analisis geografis memfasilitasi studi proses
dunia nyata dengan mengembangkan dan menerapkan model. Model seperti menerangi tren
yang mendasari dalam data geografis dan dengan demikian membuat informasi baru
tersedia. Hasil analisis geografis dapat dikomunikasikan dengan bantuan peta, atau
keduanya.

Organisasi database ke dalam lapisan peta bukan hanya karena alasan kejelasan
organisasi, melainkan adalah untuk menyediakan akses cepat ke elemen data yang
dibutuhkan untuk analisis geografis. Tujuan dari analisis geografis adalah untuk mengubah
data menjadi informasi yang berguna untuk memenuhi persyaratan atau tujuan pengambil
keputusan di semua tingkatan dalam hal detail. Penggunaan penting dari analisis adalah
kemungkinan memprediksi kejadian di lokasi lain atau pada titik lain dalam waktu.

Bagaimana Analisisnya

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 54


Sebelum memulai analisis geografis, salah satu kebutuhan untuk menilai masalah
dan membangun tujuan. Analisis memerlukan prosedur langkah-demi-langkah untuk
sampai pada kesimpulan.

Prosedur analisis geografis dapat dibagi ke dalam kategori berikut.

 Query Database.

 Overlay.

 analisis Proximity.

 analisis jaringan.

 Model Terrain Digital.

 Statistik dan Analisis Tabel.

Analisis spasial, Ini membantu kita untuk:

 Mengidentifikasi tren pada data.

 Buat hubungan baru dari data.

 Lihat hubungan yang kompleks antara set data.

 Membuat keputusan yang lebih baik.

Analisis geografis

Analisis masalah dengan beberapa Aspek Geografis.

 Alternatif adalah lokasi geografis atau wilayah.

 Keputusan akan mempengaruhi lokasi atau daerah.

 hubungan geografis yang penting dalam pengambilan keputusan atau modeling.

Beberapa contoh penerapannya:

 Tetangga terdekat.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 55


 Jaringan jarak.

 Planar jarak.

Aplikasi Analisis Spasial

Gambar 7. Spasial Analisys

Di mana kita harus membangun jalan dari titik A ke titik B?

Bagaimana kita meminimalkan dampak dari pembangunan jalan ini?

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 56


Hubungan Pemodelan Analisis

 Model Keputusan mencari melalui alternatif potensial untuk sampai pada rekomendasi.

 model pendukung keputusan mengolah data mentah menjadi bentuk yang secara
langsung relevan untuk pengambilan keputusan.

 model karakterisasi data yang digunakan untuk mengembangkan pemahaman yang lebih
baik dari sistem untuk membantu mencirikan suatu masalah atau solusi potensial.

Kesulitan Analisis Geografis

 Banyak data.

 hubungan spasial penting namun sulit untuk diukur.

 ketidakpastian Inherent karena skala.

 setiap sumber data.

 Sulit untuk membuat sumber data yang kompatibel.

 matematika Sulit.

 Kuantitas vs Kualitas Pertanyaan.

 Beberapa tujuan.

 GIS dapat mengatasi beberapa (tetapi tidak semua) dari kesulitan ini.

Analisis jaringan

model jaringan didasarkan pada interkoneksi komponen logis, yang paling penting adalah:

1. "Node" mendefinisikan awal, akhir, dan persimpangan

2. "Chains" adalah garis fitur bergabung node


Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 57
3. "Links" bergabung bersama poin yang membentuk rantai.

Jaringan ini dapat dianalisis menggunakan GIS.A sederhana dan aplikasi analisis jaringan
yang paling jelas adalah:

 analisis jaringan jalan,

 pemodelan aliran lalu lintas,

 telepon jaringan kabel,

 Pipa dll

Aplikasi lainnya akan layanan lokasi pusat berdasarkan jarak perjalanan.

Bentuk dasar dari analisis jaringan hanya mengekstrak informasi dari jaringan. analisis
yang lebih kompleks, informasi proses dalam model jaringan untuk mendapatkan informasi
baru. Salah satu contoh dari hal ini adalah klasik terpendek-jalan antara dua titik. Modus
vektor lebih cocok untuk analisis jaringan dari model raster.

Jaringan Jalan

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 58


Gambar 8. Analisis Jaringan

Analisis Statistik tabular

Jika dalam jaringan jalan di atas kita telah dikategorikan jalan-jalan kemudian dalam kasus
seperti analisis statistik menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti

 Apa kategori unik yang saya miliki untuk jalan-jalan?

 Berapa banyak fitur yang saya miliki untuk setiap kategori unik?

 Simpulkan dengan menggunakan atribut apapun?

Database Query

Layar selektif dan pengambilan informasi dari database antara persyaratan dasar
SIG. Kemampuan untuk selektif mengambil informasi dari SIG merupakan fasilitas
penting. query database hanya meminta untuk melihat informasi yang sudah disimpan.
Pada dasarnya ada dua jenis query SIG yang paling umum memungkinkan. Yaitu,

Query dengan atribut,

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 59


Query dengan geometri.

Peta fitur dapat diambil atas dasar atribut, misalnya, menunjukkan semua daerah
perkotaan yang memiliki kepadatan penduduk lebih besar dari 1.000 per kilometer persegi,
Banyak SIG yang meliputi fungsi canggih RDBMS dikenal sebagai Standard Query
Language (SQL), untuk mencari Database SIG. Database atribut, secara umum, disimpan
dalam tabel (modus database relasional.) Dengan kode unik terkait dengan data geometris.
Database ini dapat dicari dengan karakteristik tertentu. Namun, pertanyaan yang lebih
kompleks dapat dibuat dengan bantuan SQL.

SIG dapat melaksanakan sejumlah pertanyaan geometris. Aplikasi sederhana,


misalnya, adalah untuk menunjukkan atribut dari benda yang ditampilkan dengan
mengidentifikasi mereka dengan kursor grafis. Ada lima bentuk primitif permintaan
geometris. Yaitu,

Query dengan titik,

Query dengan persegi panjang,

Query dengan lingkaran,

Query dengan line,

Query dengan poligon,

Sebuah query yang lebih kompleks masih merupakan salah satu yang menggunakan
kedua geometris dan atribut kriteria pencarian bersama-sama. Banyak SIG memaksa
pemisahan dua jenis query. Namun, beberapa SIG, menggunakan database untuk
menyimpan baik geometris dan data atribut, memungkinkan benar query spasial hybrid.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 60


Operasi overlay

Ciri dari SIG adalah operasi overlay. Menggunakan operasi ini, elemen ruang yang
baru diciptakan oleh overlay peta.

Pada dasarnya ada dua jenis operasi overlay tergantung pada struktur data:

Raster overlay Ini adalah operasi relatif mudah dan sering banyak set data dapat
dikombinasikan dan ditampilkan sekaligus.

Vektor overlay ke Vektor overlay, namun jauh lebih sulit dan kompleks dan melibatkan
lebih pengolahan.

Operator logis

Konsep logika peta dapat diterapkan selama overlay. Operator logis adalah fungsi
Boolean. Pada dasarnya ada empat jenis Boolean Operator:. Yaitu, OR, AND, NOT, dan
XOR.

Dengan menggunakan operator logika, atau Boolean, elemen spasial / atau atribut
yang dipilih yang memenuhi syarat tertentu, tergantung pada dua atau lebih elemen spasial
atau atribut.

Vektor Overlay

Selama vektor overlay, fitur peta dan atribut terkait yang terintegrasi untuk
menghasilkan peta komposit baru. aturan logika dapat diterapkan untuk bagaimana peta
digabungkan. Vektor overlay dapat dilakukan pada berbagai jenis fitur peta. Yaitu,

Polygon-ke-poligon overlay

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 61


Line-ke-poligon overlay

Point-ke-poligon overlay

Selama proses overlay, data atribut terkait dengan setiap fitur Jenis id digabung.
tabel hasil akan berisi baik data atribut. Proses overlay akan tergantung pada model yang
mendekati kebutuhan pengguna. Yang mungkin perlu untuk melaksanakan serangkaian
prosedur overlay untuk sampai pada kesimpulan, yang tergantung pada kriteria.

Overlay polygon ke Polygon

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 62


Gambar 9. Overlay vector

Perbedaan Overlay Topologi dan overlay plot Grafik

Raster Overlay

Di overlay raster, pixel atau grid nilai sel di setiap peta yang dikombinasikan
menggunakan aritmatika dan operator Boolean untuk menghasilkan nilai baru dalam peta
komposit. Peta dapat diperlakukan sebagai variabel aritmatika dan melakukan fungsi
aljabar kompleks. Metode ini sering digambarkan sebagai peta aljabar. Raster GIS
menyediakan kemampuan untuk melakukan lapisan peta matematis. Hal ini sangat penting
untuk pemodelan di mana berbagai peta digabungkan menggunakan berbagai fungsi
matematika. operator kondisional adalah fungsi matematika dasar yang didukung dalam
GIS.

Operator kondisional

Operator kondisional sudah digunakan dalam contoh yang diberikan di atas. Semua
mengevaluasi apakah kondisi tertentu telah dipenuhi.

= Eq operator yang sama '

<> Ne operator non-sama '

<Lt 'kurang dari' Operator

<= Le operator kurang dari atau sama '

> Gt 'lebih besar dari' Operator

> = Ge 'lebih besar dari atau sama' Operator

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 63


Banyak sistem sekarang dapat menangani keduanya vektor dan data raster. Peta
vektor dapat dengan mudah disampirkan ke peta raster.

Gambar 10. Raster Overlay dan Grafik Plot Overlay

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 64


Gambar 11. Vektor Overlay

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 65


Operasi Buffer

Menggunakan operasi ini, karakteristik daerah sekitarnya di suatu tempat tertentu


dievaluasi. jenis analisis yang disebut analisis kedekatan dan digunakan setiap kali analisis
diperlukan untuk mengidentifikasi sekitarnya fitur geografis. Operasi penyangga akan
menghasilkan jenis fitur polygon terlepas dari fitur geografis dan menjelaskan kedekatan
spasial. Misalnya, apa efek pada daerah perkotaan jika jalan diperluas oleh seratus meter
untuk menggambarkan zona penyangga lima kilometer di sekitar taman nasional untuk
melindunginya dari penggembalaan.

Menggunakan Buffer

Gambar 12. Operasi Baffer

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 66


Model digital Medan

Objek analisis Digital Terrain adalah untuk mewakili permukaan dan sifat-sifatnya
akurat. Hal ini biasanya dicapai dengan menciptakan model medan digital, sering dikenal
sebagai DTM, dibentuk dengan sampling permukaan. Sebuah model medan digital dapat
dilihat dalam dua cara yang berbeda:

 sebagai peta isoline,

 sebagai model isometrik.

Isoline bergabung poin dari nilai yang sama pada suatu permukaan. shading
mendefinisikan band, termasuk semua ketinggian, antara isoline.

Model isometrik dapat ditampilkan dalam model tiga dimensi. Model ini
menunjukkan medan dalam perspektif sehingga ketinggian jelas sebanding dengan nilai
titik. teknik Visualisasi digunakan untuk proyek model dari eyepoint diberikan.

Analisis spasial - Proses sebuah

Gambar 13. Proses Analisis Spasial

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 67


DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. Modul Praktikum Sistem Informasi Perencanaan (ArcView). Spatial Planning


Computer Laboratory (SPACELAB)

2. Apan, Armanado. 1999. GIS Applications in Tropical Forestry. Faculty of Engineering


and Surveying, University of Southern Queensland, Towoomba, Queensland,
Australia.
3.Chang, Kang-tsung.  2006.  Introduction to Geographic Information Systems, 3rd. ed. 
Boston: McGraw Hill.

4.Clarke, Keith C. 2003.  Getting Started with Geographic Information Systems, 4th ed. 

Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.

5. DeMers, Michael N.  2005.  Fundamentals of Geographic Information Systems, 3rd ed. 

Wiley.

6. ESRI, 1997. ArcView Spatial Analyst. Environmental. Systems Research Institute, Inc.,
Redlands, USA.

7. http://www.kingston.ac.uk/geog/gis/intro.htm. Introduction to GIS and Geospatial


data.

8.Lo, C.P. and Albert K.W. Yeung.  2002.  Concepts and Techniques of Geographic
Information Systems.  Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.

9.Longley, Paul A., Michael F. Goodchild, David J. Maguire, and David W. Rhind. 
2005.  Geographic Informaiton Systems and Science, 2nd ed.  Hoboken, NJ: Wiley.

10. Paul.  2005.  GIS Fundamentals: A First Text on Geographic Information Systems,


2nd. ed.  White Bear Lake, MN: Eider Press.

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 68


DAFTAR ISI

BAB I. TEKNOLOGI INFORMASI DALAM GEOGRAFI


A. Perkembangan SIG di Indonesia 1
B. Kekhususan Bidang Ilmu 3
C. Komunikasi Umum 3
D. Inovasi Teknologi 4
E. SID-Teknologi Terintegrasi 5

BABII. DEFINISI SIG


A. Definisi SIG 7
B. Definisi Lainnya 11
C. Akronim dan Sinonim 12
D. SIG Memandang Dunia 14
E. Potensi SIG 17
F. Bidang Terapan SIG 18
BAB III. KONSEP PEMETAAN
A. Karakteristik Peta 22
B. Otomasi Data 28
BAB IV. PEMETAAN DIGITAL
A. Proses Produksi Peta 33
B. Data Spasial dan Non-Spasial 35
C. Data Geografis 40
D. Fungsi SIG 41
E. Analisis Data Geografis 55

DAFTAR PUSTAKA 70

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 69


BAHAN AJAR MATA KULIAH

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI


(PGEO 634)

Oleh: Drs. Rudi Hartono. M.Si.

Bahan Ajar Dipakai Pada Perkuliahan Prodi S1 Pendidikan Geografi

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Maret 2016

Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 70


Rudi Hartono_Sistem Informasi Geografi Page 71

Anda mungkin juga menyukai