Anda di halaman 1dari 27

HALAMAN JUDUL

PERAN KEPALA SEKOLAH


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas:
Mata Kuliah: Ilmu Pendidikan
Dosen: Ibu Jasiah, M.Pd

Disusun Oleh:

ADHSTI ANGGUNINGTYAS
NIM. 1801160094

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI MANEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
2018 M/1438 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat, taufik serta
hidayah-Nya jjualah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul PERAN
KEPALA SEKOLAH” ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada
junjungan kita, yakni Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan
yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat
bagi seluruh alam semesta.

Makalah ini tentunya masih sangat jauh dari kesempurnaan yang semestinya,
Masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisannya mengingat kemampuan pembaca
untuk kesempurnaan makalah ini serta sebagai acuan untuk dalam pembuatan karya
ilmiah selanjutnya

Palangka Raya, November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................7
C. Tujuan.....................................................................................................................7
BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................8
A. Konsep Dasar Kepemimpinan Kepala Sekolah......................................................8
B. Peran Kepala Sekolah..........................................................................................10
1. Kepala sekolah sebagai Pendidik......................................................................10
2. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin...................................................................11
3. Kepala Sekolah sebagai Adminisator...............................................................12
4. Kepala Sekolah sebagai Supervisor..................................................................13
5. Kepala Sekolah sebagai Manajer......................................................................14
6. Kepala Sekolah sebagai Motivator...................................................................15
C. Pertanyaan Penelitian...........................................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................................16
A. Desain Penelitian..................................................................................................16
B. Waktu dan Tempat Penelitian...............................................................................16
C. Subjek Penelitian..................................................................................................16
D. Definisi Operasional.............................................................................................16
E. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................17
F. Instrumen Penelitian.................................................................................................17
G. Teknik Analisis Data............................................................................................17
H. Teknik Keabsahan Data........................................................................................18
BAB IV HASIL LAPORAN DAN PEMBAHASAN........................................................19
A. Hasil Penelitian.....................................................................................................19
1. Gambaran Umum SMK AL-ISHLAH..............................................................19
2. Deskripsi Data...................................................................................................19
B. Pembahasan..........................................................................................................20
BAB V penutup...................................................................................................................22
A. KESIMPULAN....................................................................................................22
B. SARAN.................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................23
BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kepala Sekolah merupakan seorang tenaga fungsional guru yang diberi untuk
memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat
dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima
pelajaran. Dengan ini Kepala Sekolah bisa dikatakan sebagai pemimpin di satuan
pendidikan yang tugasnya menjalankan manajemen satuan pendidikan yang dipimpin.

Agar Kepala Sekolah dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efesien, maka
kepala sekolah harus melaksanakan fungsi-fungsi manajerial seperti perencanaan,
perorganisasian, pengarahan, pemberian, motivasi,pelaksanaan dan inovasi. Kepala
Sekolah yang baik diharapkan akan membentuk pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan
guru baik. Jika pembelajaran disekolah baik tentunya akan menghasilkan guru yang baik.

Mulyasa (2007: 25) Kepala Sekolah bertanggung jawab atas manajemen pendidikan
secara mikro, yang secara langsung berkaitan dengan proses pembelajaran. Pengelolaan
sekolah menjadi tanggung jawab Kepala sekolah dan guru.Namun kemampuan Kepla
Sekolah dalam memimpin sistem sekolah sangat berpengaruh terhadap
terselenggarakannya manajemen dengan baik.Kepemimpinan Kepala sekolah seyogyanya
dapat menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan bagi lahirnya iklim kerja dan
hubungan antar manusia yang harmonis dan kondusif.Hal ini mengandung arti bahwa
kepemimpinan Kepala Sekolah sangat berperan bagi pengelolaan yang sekolah baik.

Kepala sekolah dalam lembaga kependidikan saat ini ada yang berjiwa kepemimpinan
ada yang tidak.Sering dijumpai dibeberapa sekolah ada kepala sekolah yang aktif dan
tidak, bukankah seharusnya kepala sekolah selalu hadir di sekolah untuk mengawasi
kinerja seorang guru dan keaktifan seorang siswa.

Kepala Sekolah merupakan seseorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk
memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat
dimana terjadi interaksi anatara guru yang memberi pelajaran terhadap murid yang
menerima pelajaran.

Wahjosumidjo (2005:83) mengartikan Kepala Sekolah adalah seseorang tenaga


fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana
diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru
yang member pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.

Pada tingkat operasional , Kepala Sekolah adalah orang yang berada di garis terdepan
yang mengkoordinasikan upaya meningkatkan pembelajaran yang bermutu. Kepala
Sekolah diangkat untuk menduduki jabatan bertanggung jawab mengkoordinasi upaya
bersama mencapai tujuan pendiidkan pada level sekolah yang dipimpin.

Mungkin ada beberapa kepala sekolah yang tidak menjalankan kewajibann tugas nya
sebagai seseorang pemipin, bisa jadi karena tidak mengetahui bagaiamana peran kepala
sekolah sesungguhnya ataupun karena malas menjalankan kewajibannya.

Kepala sekolah sebagai penanggung jawab pendidikan dan pemebelajaran di sekolah


hendaknya dapat meyakinkan kepada masyarakat bahawa segala sesuatunya telah berjalan
dengan baik, termasuk perencanaan dan impementasi kurikulum, penyediaan dan
pemanfaatan sumber daya guru, kerja sama sekolah dan orang tua.

Bagaimanapun, kepala sekolah merupakan unsur vital bagi efektivitas lembaga


pendidkan.Perilaku kepala sekolah harus dapat mendorong kelompok dalam rangka
mewujudkan lembaga pendidikan.

Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat tergantung pada kepemimpinan kepala


sekolah.Kepala Sekolah harus mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan mampu
melihat perubahan dalam kehidupan globalisasi yang lebih baik.Oleh karena itu ada aturan
dan tugas yang harus dilakukan Kepala Sekolah, yang terkadang tidak semua guru bisa
melaksanakan dengan baik.
Secara operasional tugas pokok Kepala Sekolah mencakup kegiatan menggali dan
mendayagunakan seluruh sumber daya sekolah secara terpadu dalam kerangka pencapaian
tujuan sekolah secara efektif dan efesien.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah telah ditetapkan bahwa ada 5(lima) dimensi kompetensi yaitu: Kepribadian,
Manajerial, Kewirausahhan, Supervisi dan Sosial

Tugas tambahan Kepala sekolah untuk mengontrol dan membimbing guru di satuan
pendidikan dapat dilakukan dengan gaya kepemimpinan yang tepat. Gaya kepemimpinan
Kepala Sekolah sangat berpengarauh pada arah dan tujuan sekolah yang direncakan
sebelumnya, termasuk di dalamnya adalah bagaimana mengoptimalkan guru agar dapat
bekerja dengan baik dalam semua pendidikan tersebut.
Tugas Pokok Kepala Sekolah
1. PENDIDIK
2. MANAJER
3. ADMINISTRASI
4. LEADER/PEMIMPIN
5. MOTIVATOR
Dalam artikel
Kepsek Jarang Masuk Ratusan Siswa SMA 6 Soralangun Gelar DemoLaporan
Wartawan Fokus Jambi
Profesinalisme selaku Kepala Sekolah yang jarang hadir tentu saja akan
berpengaruh dalam dunia pendidikan. Hari ini ratusan siswa-siswi Sekolah
Menengah Atas Negeri(SMA-N) 6 Soralangun yang beralamat Jalan Desa Palimau
Kecamatan Batang Asai menggelar aksi unjuk rasa.Mereka mempertanyakan dan
menuntut kedisplinan serta kinerja kepala sekolah yang jarang hadir disekolah
tersebut sehungga membuat para guru dan murid seperti ayam kehilangan idnuknya
karena tidak sesuai dengan profesionalisme kepala sekolah selaku pimpinan yang
jarang hadir.

“Infonya iya, tetapi jadi atau tidaknya tergantung kepada siswa-siswi itu,
sebeb besok pagi akan dikumpulkan yang dihadiri oleh orang Diknas Pendidikan,
Kepala UPTD serta camat, gimana solusinya kita belum tau,” ungkap salah seorang
guru SMA 6, Edi.Dan yang mau demo diikuti kelas satu sampai kelas tiga.Selain itu
Edi juga mengatakan, selama empat bulan menjabat sebagai kepala sekolah,
kehadirannya Aprinyanto di sekolah tersebut hanya Sembilan hari.Kehadirannya pun
tidak signifikan. Kadang datang hari minggu kan seninnya upacara, keesokannya
harinya dia( Kepsek) langsung pulang.Alasannya kadang dia sampaikan ada rapat
kadang-kadang dia bilang ada di kelas dan dimaklumi karena baru-baru
menikah.Kehadiran Kepala Sekolah tersebut sangat penting sebab kewenangan
kepala sekolah ini sangat berperan sekali terhadap siswa-siswi sekolah.Kendati
demikian, selaku guru dirinya berharap agar pihak dinas Pendidikan Sarolangun
bersama UPTD dan pihak pemerintah kecamatan agar secepat mungkin mencari
solusi.Sampai berita ini diturunkan pihak Dinas pendidikan sarolangun belum ada
member tanggapan terkait permasalahn tersebut.
Kasus yang sama Kepala Sekolah SMK AL-ISHLAH PALANGKA RAYA
juga turut jarang hadir, saat upacara hari senin pun sering tidak hadir sehingga
membuat para guru turut tidak mengikuti upacra tersebut bukan saat upacara saja
tetapi saat hari sekolah pun sering datang terlambat dan jarang terliht saat di pagi
hari. Dengan alasan yang sama bahwa Kepala Sekolah sedang memiliki kesibukan.
Ketika kehadiran Kepala Sekolah membuat para guru lebih giat dalam menjalankan
tugasnya ketimbang saat Kepala Sekolah nya tidak ada.Padahal Kepala Sekolah
memiliki peran penting bagi sekolah tersebut.Harusnya masalah ini guru-guru
merasakan nya tetapi hanya sebagian murid yang merasakan kurangnya hadir Kepala
Sekolah, sehingga masalah ini hanya lingkungan sekolah yang mengetahuinya bukan
pihak luar jadi masalah ini tidak sammpai pihak media.

Berarti dalam hal ini masalah Kepala Sekolah yang sering tidak hadir bukan di
sekolah saya tetapi kasus ini sudah terdapat di sekolah lain juga.

Pada artikel yang sama


Kepala SMP Negeri 3 disebut Jarang Masuk Kerja
Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN-3) desa Babai, Kecamatan Karau
Kuala Barito Selatan ( Barsel) diduga jarang masuk kerja.
Dalam seminggu kepala sekolah yang tidak berdomisili didesa Babai tersebut
hanya turun dua sampai tiga kali saja, kata salah orang tua murid yang tak mau
disebutkan kepada Borneonews, Rabu(21/1)
Ia mengukapkan, karena kepala sekolah atas nama Marjoko, jarang turun kerja,
pengawasannya pun menjadi kurang sehingga dalam satu hari ada satu sampai dua
mata pelajaran yang tidak diajarkan guru.Bahkan pelajaran fisika tidak pernah
diajarkan guru selama satu semester dan setelah ulangan semester murid harus
menjawab soal yang tidak perna diajarkan tersebut.Ia berharap, kepada pemerintah
kabupaten(Pemkab) Barsel melalui instansi terkait dapat mengatasi hal ini sehingga
proses belajara mengajar bisa aktif kembali.Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Barsel, Raden sudarto, mengungkapkan, pihaknya masih belum
mendapat laporan daro pengawas kecamatan Karau Kuala terkait hal itu.Akibat tidak
aktifnya kepala sekolah turun kerja menyebabkan kerugian bagi pemerintah daerah,
maupun aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut, ucapnya.Ia mengatakan,
pihaknya dalam waktu dekat akan kroscek kelapangan terkait jarang turunnya
kepsek tersebut. Tentunya jika laporan terbukti, aka nada sanksi terhadap yang
bersangkutan tergantung dari pelanggarnnya.
Jadi, kepemimpinan seorang kepala sekolah sekarang mulai menurun,
ketidakhadiran kepala sekolah bisa jadi disebabkan ada urusan diluar atau urusan
pribadi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian maka rumusan masalah dalam
penelitian ini memofokuskan pada bagaimana peran kepala sekolah sebagai
pendidik, pemimpin, adminisator, manajer dan motivator?
C. Tujuan
Sesuai rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuo peran
kepala sekolah sebagai pendidik, pemimpin, adminisator, manajer dan motivator.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Dasar Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemimpinan merupakan terjemahan dari kata Leadership yang berasal dari kata
kata leader. Pemimpin (leader) ialah orang yang memimpin, sedangkan pimpinan
merupakan jabatannya. Secara etimologi istilah kepemimpinan berasal dari kata
adasr pimpin yang artinya bombing atau tuntunan. Menurut Robbins ( Dindin
Kurnaidin, 2013:289) kepemimpinan adalah kemampuan untuk memengaruhi
sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuan dan saran. Sedangkan
kepemimpinan menurut Prajudi Atmosudirjo (Ngalim Purwanto,2009:25)
Kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai suatu kepribadian(personality)
perseorangan yang mendatangkan pada keinginan kelompok orang-orang yang
mencotohny atau mengikutinya atau yang memancarkan suatu pengaruh tertentu,
suatu kekuatan atau wibawa, sehingga membuat sekelompok orang-orang mau
melakukan apa yang dikehendaki. 1

Menurut Sutisna(1993) “ Proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau


kelompok dalam usaha kea rah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu”

Menurut Soepardi (1988) “ Kemampuan untuk menggerakan untuk menggerakan,


mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati, membimbing,
menyuruh, memerintah, melarang, dan bahkan menghukum(kalau perlu), serta
membina dengan maksud agar manusia sebagai media manajemen mau bekerja
2
dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efesien”.

Jadi, kepemimpinan kepala seokolah adalah kemampuan yang dimiliki oleh


kapala sekolah adalah untuk memberikan pengaruh kepada orang lain melalui
1
Wibowo, Manajemen Kinerja ( Jakarta:Rajawali Pers:2010) hlm 8
2
Jamal Maaruf Asmani, Tips menjadi Kepala Sekolah ( Jogjakarta: Diva Pers: TT) hlm 20
interaski individu dan kelompok sebagai wujud kerja sama dalam organisasi untuk
mncapai tujuan yang telah ditetapkan.

Setiap lembaga pendiidkan baik swasta maupun negeri tentunya mempunyai


seorang pemimpin yang bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan yang
berlangsung dalam sebuah lembaga atau organisasi. Wahjosumidjo (2011:83)
menggantikan kepala sekolah sebagai berikut “Kepala Sekolah adalah seorang tenaga
fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana
diselenggarakannya proses belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi
anatar guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran3

3
Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan Mengastasi Kelemahan Pendidikan Islam di
Indonesia (Bogor:Kencana:2018) hlm 1
B. Peran Kepala Sekolah

Kepala Sekolah mempunyai peran sebagai manajer di sekolah. Kepala sekolah


adalah seorang perencana, organisator, pemimpin dan seorang pengendali. 4

Kepala Sekolah sebagai pemimpin pendidikan dituntut untuk melaksanakan


tugas dan tanggung jawabnya yang berkaitan dengan kepemimpinan pendidikan
dengan sebaik mungkin, termasuk di dalamanya sebagai pemimpin pengajaran
( smith& Andresd, 1989).

Kepala Sekolah sebagai pemimpin pendidikan mempunyai tugas dalam


menjalankan fungsi-fungis manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengkoordinasian, pengawasan dan evaluasi ( Robins, 1984; Wagener
dan Hollenbeck 1982).

Oleh karena itu, kepala sekolah yang efektif adalah kepala sekolah dengan
baik dan mempunyai gambaran mental tentang masa depan yang diacu bagi sekolah
yang dipimpinnya.

Jadi Kepala Sekolah memiliki peran dan tanggung jawab berhubungan erat
dengan administrasi atau manajemen pendidikan, kepemimpinan pendidikan dan
supervisi pendidikan.

Dalam kebijakan Pendidkan Nasional (Depdiknas, 2006), dijelaskan bahwa


terdapat tujuh peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai: 5

4
Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan Mengastasi Kelemahan Pendidikan Islam di
Indonesia (Bogor:Kencana:2018) hlm 1
5
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah ( Jakarta:RajaGrafindo:2013) hlm 94
1. Kepala sekolah sebagai Pendidik
Kepala sekolah melaksanakan kegiatan perencanaan, pengelolaan dan
pembelajaran. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen serta berpartisipasi dalam pendiidkan.
Menurut Sutari Imam Bernadib pendidik adalah orang yang dengan sengaja
mempengaruhi orang lain untuk mencapai kedewasaan.
Menurut Ahmad Tafsir menyatakan bahwa pendidik adalah siapa saja yang
bertanggung jawab terhadadap perkembangan peserta didik. Maka secara umum
pendidik adalah orang yang memikul pertanggung jawaban untuk mendidik.

2. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin

Pada dasarnya istilah kepemimpinan itu dipahami sebagai suatu konsep yang di
dalamnya mengandung makna bahwa ada proses kekuatan yang datang dari
eseorang(pemimpin) untuk mempengaruhi orang lain, baik secara individu maupun
secara kelompok dalam organisasi (Hanson, 1985).6

Kata “memimpin” arti: memberikan bimbingan, menuntut, mengarhkan dan


berjalan di depan. Pemimpin berprilaku untuk membantu organisasi dengan
kemampuan maksimal.Dalam mencapai tujuan.

Menurut Great Man Theory mengatakan bahwa pemimpin besar (great leader)
dilahirkan, bukan dibuat (leader are born, not made). Dan dilandasi keyakinan bahwa
pemimpin merupakan orang yang memiliki sifat-sifat luar biasa dan dilahirkan
dengan kulitas istimewa yang dibawa sejak lahir dan ditakdirkan menjadi seorang
pemimpin di berbagai macam organisasi. Orang yang memiliki kualitas dapat
dikatakan orang yang sukses dan disegani oleh bawahannya serta menjadi pemimpin
besar.

6
Maryono S, Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta, PT RinekaCipta, 2013) hlm 7
Pemimpin tidak beridiri sendiri di samping, melainkan mereka memberikan
dorongan dan memacu, berdiri di depan yang memberikan kemudahan untuk
kemajuan serta memberikan inpirasi organisasi dalam mencapai tujuan.7

Kepemimpianan adalah suatu kekutan penting dalam rangka pengelolaan, oleh


sebab itu kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci untuk menjadi
seorang manajer yang efektif.

Sementara itu Barkty (1965) menjelaskan bahwa kepala sekolah hendaknya


menjadi pemimpin yang efektif bagi siswanya, guru dan orang tua siswa beserta
masyarakat.

Pemimpin harus memiliki kepribadian yang kuat, memahami kondisi guru,


karyawan dan siswa, memiliki Visi dan memahami Misi sekolah, mampu mengambil
keputusan, kemampuan berkomunikasi.8

3. Kepala Sekolah sebagai Adminisator

Peranan kepala sekolah sebagai admmisator pendidikan hakikatnya bahwa


seorang kepala sekolah harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
kebutuhan nyata masyarakat serta kesediaan dan keterampilan untuk mempelajari
secara kontiyu perubahan yang sedang terjadi di masyarakat sehingga sekolah
melalui program-program pendidikan yang disajikan senantiasa dapat meyesuaikan
diri dengan kebutuhan baru dan kondisi baru9
Kepala sekolah bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanan
pendidikan danpengajaran di sekolahnya.Oleh karena itu, untuk dapat melaksanakan
tugasnya sengan baik, kepala sekolah hendaknya memahami, menguasai dan mampu
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan fungsi yang

7
Ibid, hlm 9
8
Wahdjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta:RajaGrafindo:2002), hlm 84
9
Ngalim Poerwanto, Adminitrasi dan Supervisi Pendidikan ( Bandung:PT Remaja
Rosdakarya:2009) hlm 65
sebagaiadminisator pendidikan.Dalam kegiatan adminitrasi mengandung di
dalamnyafungsi-fungsi perencanaanpengorganisasian, pengordinasian, pengawasan,
kepegawaian dan pembiayaan.10
Menurut Stoner dalam bukunya “Management”, ada delapan macam fungsi
seorang manajer yang perlu dilaksanakan dalam suatu organisasi yaitu bahwa para
manjer:
1. Bekerja dengan, dan melalui orang lain
2. Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
3. Dengan waktu dan sumber yang terbatas mampu menghadapi berbagai
persoalan
4. Berpikir secara realistic dan koseptual
5. Adalah juru penengah
6. Seorang politisi
7. Seorang diplomat
8. Pengambil keputusan yang sulit
Pemimpin sebagai adminisator harus mempunyai kemampuan mengelola
administrasi sekolah, kemampuan mengelola administrsi kesiswaan, kemampuan
mengeolala administrasi keuangan, kemampuan mengelola administrasi
sarana/prasarana, kemampuan mengelola administrasi11

4. Kepala Sekolah sebagai Manajer


Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memipin dan
mengendalikan usaha anggota-anggota organisasi serta pendayagunaan seluruh
sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Seorang
manajer atau seorang kepala sekolah pada hakikatnya adalah seorang perencana,
organisator, pemimpin dan seorang pengendali. Keberadaan manajer pada suatu
organisasi sangat diperlukan, sebab organisasi sebagai alat mencapai tujuan
10
Ibid, hlm 67
11
Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta:Bumi Aksara:2015) hlm
252
organisasi di mana di dalamnya berkembang berbagai macam penegetahuan, serta
organisasi yang menjadi tempat untuk membina daan mengembangkan karier-karier
sumberdaya manusia, memerlukan manajer yang mampu untuk merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan agar organisasi dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.12

12
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah ( Jakarta:RajaGrafindo:2013) hlm 94
5. Kepala Sekolah sebagai Motivator
Motivasi dapat didefinisikan sebagai bentuk dari gejala kejiwaan yang
menyebabkan seorang melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Menurut Handari
Namawi (2000:251) “ Motivasi berakar dari motif (motive) yang berarti dorongan
sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu, biasanya motif itu diwujudkan dalam
berbagai tindak-tanduk seseorang. Motivasi merupakan daya dorong bagi seseorang
untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi
mencapai tujuan, dengan tercapainya tujuan perusahaan-perusahaan berarti tercapai
pula tujuan pribadi para anggota perusahaan. Menurit teori Maslow manusia
melakukan sesuatu karena didorong atau dimotivasi oleh kepentingan memenuhi
kebutuhan hidup. Kapasitas motivasi yang muncul sesuai dengan tingkatan
pemenuhan kebutuhan yang berjenjang. Berdasarkan hierarki kebutuhan, seseorang
bisa mengabaikan kebutuhan akan harga diri untuk memenuhi kebutuhan makan.
Motivasi meraih kebutuhan yang lebih tinggi baru akan muncul ketika kebutuhan-
kebutuhan dasar dibawah sudah terpenuhi 13

D. Pertanyaan Penelitian
1. Apakah kepala Sekolah menjadi seorang guru saat dikelas yang memberikan
pelajaran kepada siswa-siswinya atau hanya memberkan tugas untuk
dikerjakansendiri-sendiri?
2. Apakah kepala sekolah sudah menjadi pemimpin yang sudah mampu memberi
contoh yang baik pada guru dan siswa?
3. Apakah kepla sekolah sudah mengetahui apa yang dibutuhkan dalam fasilitas
sekolah dan fasilitas kelas dan mendukungkah kepala sekolah dalam kegiatan
yang mengeluarkan biaya administrasi ?
4. Bagaiamana seorang kepala sekolah dalam memotivasi para siswa dan guru?

13
Ibid, hlm 122
BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELIATIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data
yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang berupa kata-kata.
Penelitian ini mendeskripsikan peran kepala sekolah sebagai Pendidik, Pemimpin,
Adminisator, Supervisor, Manajer, Edukator, Motivator.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK AL-ISHLAH Palangka Raya,Waktu
Penelitian dilakukan pada tanggal 13 Desember 2018
E. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, subyek penelitian terdiri dari guru dan siswi. Subjek
penelitian yang dipilih adalah kepala sekolah, 1 orang guru, dan 1
siswa. Subjek yang ditunjuk adalah orang yang memiliki posisi, pengetahuan,
pengalaman, dan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan tetang data-data
yang diharapkan peneliti.

F. Definisi Operasional
Untuk menghindariadanya multi interpretasi atas judul penelitian ini
secara etimologis dan terminologis, maka variabel penelitian didefinisikan sebagai
berikut:
1. Kepala sekolah
Kepala Sekolah adalah pemimpin tertinggi disekolah yang bertanggung
jawab terhadap keberhasilan penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan
pencapaian tujuan pendidikan.
2. Pendidik
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, serta yang berpartisipasi dalam pendidikan.
3. Peran
Peran adalah kombinasi posisi dan pengaruh. Seseorang melaksanakan
hak dan kewajiban, berarti telah menjalankan suatu peran.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Pengamatan dilakukan secara langsung pada subjek penelitian yang berhubungan
dengan peran kepala sekolah sebagai Pendidik, Pemimpin, Adminisator, Supervisor,
Manajer, Edukator, Motivator.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan teknik bebas terpimpin, dengan menggunakan
pedoman wawancara (interview guide).Teknik wawancara dilakukan untuk
mendapatkan informasi tentang peran kepala sekolah.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman
wawancara, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi.
Pedoman wawancara berisi butir- butir pertanyaan yang diberikan kepada
subjek penelitian untuk dijawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Pedoman observasi berisi panduan saat melakukan pengamatan mengenai
aktivitas sehari hari yang berlangsung di sekolah.
I. Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif,
artinya dari data penelitian disajikan sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
Analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sehingga diperoleh kesimpulan akhir.
Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, penyederhanaan data yang
diperoleh setelah melakukan pengumpulan data dari lapangan dengan tujuan
untuk menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasikan data.
2. Penyajian data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
menyajikan data. Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat atau
narasi yang berupa informasi mengenai peran kepala sekolah sebagai Pendidik,
Pemimpin, Adminisator, Supervisor, MAnajer, Edukator dan Motivator di
SMK AL-ISHLAH
3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi
Dari penyajian data yang telah dilakukakan, selanjutnya dilakukan
penarikan kesimpulan. Kesimpulan diverifikasi dengan cara melihat data yang
sudah direduksi dan sajian data sehingga kesimpulan yang diambil tidak
menyimpang dari permasalahan penelitian.
J. Teknik Keabsahan Data
Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
triangulasi sumber dan metode. Triangulasi sumber berarti membandingkan
dan mengecek balik informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda. Teknik trianggulasi sumber dilakukan dengan membandingkan
data yang diperoleh dari guru dan murid.
Teknik triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan data yang
diperoleh melalui observasi dan wawancara.
BAB IV HASIL LAPORAN DAN PEMBAHASAN

HASIL LAPORAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum SMK AL-ISHLAH


a. Tinjauan Umum SMK AL-ISHLAH
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) AL-ISHLAH berdiri sejak tanggal …….
Dengan nama SMK AL-ISHLAH PALANGKA RAYA. Lokasi sekolah itu
semulanya dibbelakang masjid …. Tetapi sekarang berada di depan masjid
sekolah SMK AL-ISHLAH terdapat dalam satu Yayasan Jami’An-Nur . SMK
AL-ISHLAH dengan 3 (tiga) jurusan yaitu; Teknik Komputer Jaringan, Teknik
Kendaraan Ringan, Teknik Sepeda Motor. Pendiri SMK AL-ISHLAH adalah ….
Di SMK AL-ISHLAH hanya terdiri 6 kelas.

b. Visi dan Misi SMK AL-ISHLAH


VISI
MISI
6. Deskripsi Data
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dengan informasi penelitian di SMK
AL-ISHLAH, diperoleh hasil penelitian:
a. Peran kepala sekolah sebagai pendidik
Disekolah kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan.
Ternyata kepala sekolah tetap mengajar pada siswa-siswinya kebetulan kepala
sekolah adalah juga sekaligus guru bahasa inggris.
Sedangkan menurut Wahjosumidjo (2005:83) mengartikan Kepala Sekolah
adalah seseorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu
sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana
terjadi interaksi antara guru yang member pelajaran dan murid yang menerima
pelajaran.
Berarti kepala sekolah sudah melakukan tugas nya dengan benar yang menjadi
seorang guru dan sekaligus kepala sekolah berarti hanya saya yang beragumentasi
seperti itu.
b. Peran kepala sekolah sebagai pemimpin
Disekolah kepala sekolah sudah menjadi pemimpin yang baik yang sudah
memberi contoh yang baik pada guru dan siswa salah satunya tidak pernah datang
terlambat saat pagi hari.
Sementara itu menurut Barkty (1965) menjelaskan bahwa kepala sekolah
hendaknya menjadi pemimpin yang efektif bagi siswanya, guru dan orang tua
siswa beserta masyarakat.
Jadi, kepala sekolah disini sudah menjadi pemimpin yang baik mulai
belakangan ini setelah kami lulus kepala sekolah mengalami peningkatan.
c. Peran kepala sekolah sebagai Adminisator

K. Pembahasan
Peran kepala sekolah sebagai pendidik, pemimpin, manajer, adminisator,
supervise dan motivator
Kepala sekolah SMK AL-ISHLAH PALANGKA RAYA melaksanakan
perannya salah satunya sebagai sorang pendidik kepala sekolah focus terhadap
pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar disekolah.
Kepala sekolah adalah pemimpin sekaligus manjer. Tugas kepala
sekolah sebagai manajer menggerakkan personil agar dapat bekerja dengan
sebaik mungkin sesuai dengan tugasnya masing-masing. Tugas ini dilakukan
pula oleh kepala sekolah SMK AL-ISHLAH PALANGKA RAYA dalam
menggerakan bawahan. Kepala sekolah dapat mewujudkan visi dan misinya.
Kepala sekolah SMK AL-ISHLAH PALANGKA RAYA melakukan
keguatan membimbing dan memimpin anak buahnya dengan memberikan
petunjuk kerja, menegakan disiplin agar bawahannya bekerja sebaik mungkin
dengan mengikuti arah yang telah ditentukan.
Kepala sekolah selalu aktif membantu apabila para guru mengalami
kesulitan. Begitu juga pada administrasi, kepala sekolah selalu memberikan
pengarahan atau contoh mengenai hal-hal yang sekirannya membantu, selain
itu kepala sekolah juga mengadakan pertemuan untuk membahas masalah
sekolahnya.
Kepala sekolah juga sebagai motivator dengan mengarahkan dan
menggerakan tenaga pendiidk dan tenaga kependidikan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Sebagai seorang motivator seorang kepala sekolah
melakukan usaha dalam rangka pemenuhan kebutuhan sarana serta
menciptakan lingkungan suasana kerja yang menyenangkan.
BAB V penutup

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan penelitian tentang peran lepala sekolah sebagai
pemimpin, pendidik, admistrasi dan motivator maka dapat ditari kesimpulan:
Seorang kepala sekolah melakukan perannya dalam memberikan cintoh pada para
guru dan siswa-siwinya dan mengekan datang tepat waktu pada jam kerja.
Meskipun ada kendala terhadap admistrasi, kepala sekolah tetap memberikan
motivasi dengan melakukan pengawasan terhadapa para guru secara langsung dan
tidak langsung.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan hasil peneliatian yang diuraikan di atas, maka dapat
diajukan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi upaya
peningkatan kualitas kepemimpinan kepala sekolah di SMK AL-ISHLAH. Berikut
beberapa sarang yang dapat diajukan dalam penelitian ini anatra lain:
1. Bagi SMK AL-ISHLAH
a. Koordinasi perlu ditingkatkan lagi agar baik dari segi adminitratif dan dapat
berjalan maksimal.
b. Komunikasi antara siswa, para guru dan kepala sekolah harus terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abuddin; 2018, Manajemen Pendidikan Kelemahan Pendidikan Islam di
Indonesia, Kencana, Bogor.
Mulyasa; 2015, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala sekolah, Bumi aksara
Jakarta.
Wahjosumidjo; 2002, Kepemimpian Kepala Sekolah, RajaGrafindo, Jakarta
S. Margono; 2013, MetodePenelitianPendidikan, PT RinekaCipta, Jakarta
Wibowo; 2010, Manajemen Kinerja. Rajawali Pres, Jakarta
Asmani, Jamal Ma’ruf; 2012, Tips Menjadi Kepala sekolah. Diva Press, Jogjakarta.
Sugiyono; 2010, Metode Penelitian Pendidikan. ALFABETA, Bandung
Purwanto, Ngalim; 2009, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung

Anda mungkin juga menyukai