PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Peningkatan usia harapan hidup dan status gizi bagi masyarakat pada
dekade terakhir ini telah menyebabkan transisi pola kebiasaan hidup termasuk
pola makan. Hal ini berdampak pada perubahan dari penyakit menular
dengan pola makan, dari pola makan yang tradisional yang mengandung
banyak serat dan sayuran ke pola makan dengan komposisi banyak protein,
lemak dan garam. Pola makan yang banyak mengandung purin apabila proses
Asam urat adalah zat hasil metabolisme purin dalam tubuh. Zat asam
urat ini biasanya akan dikeluarkan oleh ginjal melalui urin dalam kondisi
normal. Namun dalam kondisi tertentu, ginjal tidak mampu mengeluarkan zat
asam urat secara seimbang sehingga terjadi kelebihan dalam darah. Kelebihan
zat asam urat ini akhirnya menumpuk dan tertimbun pada persendian-
sering disebut dengan istilah gout yaitu merupakan gangguan inflamasi akut
yang ditandai dengan nyeri akibat penimbunan kristal monosodium urat pada
persendian maupun jaringan lunak di dalam tubuh (Shetty, 2011). Kristal asam
urat ini akan membentuk endapan garam urat yang menumpuk di dalam jaringan ikat
1
di seluruh tubuh (endapan ini di sebut tofus). Keadaan ini akan memicu respon
inflamasi yang menyebabkan terjadinya nyeri, inilah yang disebut dengan penyakit
asam urat yang berbentuk seperti jarum terutama di persendian yang akan
hormone estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine.
Rasa sakit akibat asam urat terjadi malam dan pagi hari bangun tidur
dan bisa berlangsung selama 4-11 hari. Pengobatan herbal sekarang ini sudah
obat tradisional ini belum begitu diminati dikalangan umum, akan tetapi
Serikat meningkat dua kali lipat dalam populasi lebih dari 75 tahun dari 21 per
1000 menjadi 41 per 1000. Dalam studi ke dua, prevalensi asam urat pada
populasi orang dewasa Inggris diperkirakan 1,4 % dengan puncak lebih dari 7
prevalensi gout pada lansia pria sebesar 23,3 % (Irawan Y, 2014). Di Cina,
2
ini disebabkan karena perubahan gaya hidup dan pola makan, konsumsi
Zahara, 2013).
diikuti Aceh (18,3%), Jawa Barat (17,5%), dan Papua (15,4 %). Prevalensi
yaitu di Nusa Tenggara Timur (33,1%), diikuti Jawa Barat (32,1%), dan Bali
pasien tidak mengkonsumsi jamu, pasien hanya minum obat anti nyeri dan
penurunan asam urat dari dokter), sebagian dari pasien yang tidak mengetahui
menderita penyakit sendi di Indonesia adalah 24,7%. Pada wanita 13,4% dan
mengalami nyeri sendi dari pada pria. Persentase yang mengalami penyakit
3
sendi berdasarkan diagnosis dan gejalanya di Kalimantan Barat adalah 22,3%.
tersebut terdiri atas usia (45-59 thn) sebanyak 48,055 orang, usia (≥60 thn)
(BPS, 2010). Survey epidemologik yang di lakukan di Jawa Tengah atas kerja
24,7 %, pada pria 13,4% dan pada wanita 11,3 %. Data-data tersebut
2013).
nonsteroid, tetapi salah satu efek yang serius dari obat anti inflamasi
farmakologis tidak mengeluarkan biaya yang mahal dan tidak memiliki efek
diantaranya adalah dengan terapi herbal. Jenis terapi herbal yang dapat di
gunakan dalam mengurangi nyeri pada penderita asam urat yaitu daun sirsak
4
Flavonoid merupakan antioksidan yang dapat mencegah kerusakan akibat
urat darah.
penderita gout atritis usia 45 – 50 tahun berjumlah 21 orang, usia 55- 59 tahun
berjumlah 8 orang, usia 60 – 69 tahun berjumlah 10 orang, dan usia >70 tahun
pengaruh pemberian air rebusan daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap
B. Rumusan Masalah
pemberian air rebusan daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap penurunan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
5
b. Mengetahui kadar asam urat sebelum dan sesudah diberikan air rebusan
daun sirsak
D. Manfaat Penelitian
penelitian ini bukan hanya untuk kepuasan peneliti, penelitian ini mempunyai
manfaat bagi:
yang didapat selama pendidikan serta dapat menjadi tolak ukur dalam
lain.
6
E. Keaslian Penelitian
metode yang di gunakan yaitu pre eksperimen dan variabel bebas juga
7
3. Anissa (2016). Penelitian ini berjudul “ Pengaruh Pemberian Air Rebusan
kesempatan yang sama sebagai sampel. Hasil Rebusan daun sirsak dapat
yaitu pre eksperimen dan variabel terikatnya yaitu asam urat. Perbedaan
pada penelitian ini dan yang akan di lakukan penelitian yaitu responden
tailed) = 0.000 yang berarti rebusan daun sirsak bisa menurunkan nyeri
metode yang di gunakan yaitu pre eksperimen dan variabel terikatnya yaitu
8
asam urat. Perbedaan pada peneliti sebelumnya yaitu tujuanya untuk
meredakan nyeri dan peneliti yang akan di lakukan yaitu kadar asam urat.
penurunan kadar asam urat pada penderita asam urat. Persamaan Variabel
terikat yang digunakan sama yaitu meneliti tentang asam urat. Perbedaan
Variabel yang digunakan pada variabel bebas yaitu daun salam dan pada
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berlebihan, baik secara produksi asam urat yang meningkat ataupun dari
2013). Pada keadaan normal kadar urat serum pada laki – laki mulai
Asam urat adalah zat hasil metabolisme purin dalam tubuh. Zat asam
urat ini biasanya akan dikeluarkan oleh ginjal melalui urin dalam kondisi
zat asam urat secara seimbang sehingga terjadi kelebihan dalam darah.
Kelebihan zat asam urat ini akhirnya menumpuk dan tertimbun pada
adalah penyakit sendi yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat
10
dalam darah. Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah melebihi batas
oragan tubuh lainnya dengan nilai kadar asam urat pada perempuan adalah
2015)
dikatakan hiperurisemia jika kadar asam urat serum lebih dari 7,0 mg/dl
pada laki – laki dan lebih dari 6,0 mg/dl pada perempuan. Gout (pirai)
asam urat terjadi akibat produksi asam urat yang berlebih, pembuangan
kecepatan biosintesa purin dari asam amino untuk membentuk inti sel
DNA dan RNA. Hal ini disebabkan kelainan produksi enzim yaitu
11
purin metabolism). Produksi asam urat dibantu oleh enzim Xantin
produksi asam urat juga bisa disebabkan asupan makanan kaya protein
dan purin atau asam nukleat berlebihan seperti jeroan, makanan laut,
kaldu kental dan lain – lain serta hasil pemecahan sel yang rusak
akibat obat tertentu. Penguraian purin yang terlalu cepat pada olahraga
12
mengeluarkan 2/3 asam urat melalui urin (sekitar 300 sampai dengan
gastrointestinal.
banyak jika kadarnya meningkat dalam darah akibat asupan purin dari
luar atau pembentukan purin. Tapi pada penderita gout kadar asam
pada enzim urikinase akibat proses penuaan atau stres maka terjadi
hambatan pembuangan asam urat sehingga kadar asam urat akan naik
berkompetisi dengan asam urat untuk dieksresikan. Hal ini terjadi pada
banyak dialami oleh penderita diabetes dan terapi obat diuretik. Tetapi
13
jika pembuangannya terganggu tanpa terjadi kerusakan ginjal biasanya
4. Patofisiologi
Pada keadaan normal kadar urat serum laki – laki mulai meningkat
urat melalui ginjal. Setelah menopause, kadar urat serum pada perempaun
meningkat sama seperti pada laki – laki, akan tetapi penderita gout jarang
lain dari peningkatan asam urat serum. Hanya 20% dari pasien
2005).
14
Tahap kedua adalah atritis gout akut. Pada tahap ini terjadi awitan
mendadak pembengkakan dan nyeri luar biasa, biasanya pada sendi ibu
trauma, obat – obatan, alkohol, atau stres emosional. Tahap ini biasanya
dapat terserang, termasuk sendi jari – jari tangan, lutut, mata kaki,
berikut. Mula – mula terjadi hipersaturasi dari urat plasma dan cairan
sendi.
peningkatan cepat konsentrasi asam urat lokal. Tubuh mngkin tidak dapat
asam urat diluar serum. Kristalisasi dan penimbunan asam urat akan
15
respon peradangan lainnya. Respon peradangan ini dapat dipengaruhi oleh
kristal serum. Tahap ketiga setelah serangan gout akut, adalah tahap
interkritis. Tidak terdapat gejala – gejala pada masa ini, yang dapat
Tahap keempat adalah tahap gout kronik, dengan timbunan asam urat
sendi yang bengkak. Serangan akut atritis gout dapat terjadi dalam tahap
ini diobati. Batu ginjal asam urat juga dapat terbentuk sebagai akibat
sekunder dari gout. Batu biasanya berukuran kecil, bulat, dan tidak terlihat
5. Gejala
Suroika (2012), Gejala asam urat meliputi kesemutan dan linu, nyeri
terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur, sendi yang terkena
asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan nyeri luar biasa pada
malam dan pagi hari. Athritis pirai akut terjadinya secara mendadak.
emosional, penyakit.
16
Kadar asam urat normal pada laki – laki dan perempuan berbeda. Pada
laki – laki kadar asam urat normal berkisar 3,5 – 7 mg/dl sedangkan pada
perempuan berkisar 2,6 – 6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut
batu ginjal, bahkan sampai pada gagal ginjal. Kristal asam urat juga dapat
6. Faktor Resiko
primer dan gout sekunder. Gout primer adalah penyakit gout dimana
sekunder terjadi karena konsumsi obat atau toksin, makanan dengan kadar
kadar trigliserida yang tinggi yang dapat menurunkan ekskresi asam urat
17
pembentukan Kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu dilihat dari
terjadi karena:
bertambah.
3. Umur
4. Jenis Kelamin
18
Laki-laki memiliki resiko lebih besar terkena penyakit asam
5. Riwayat Keluarga
mempunyai risiko 1-2 kali lipat di banding pada penderita yang tidak
6. Nutrisi
asam nukleat atau asam inti dari sel dan termasuk dalam kelompok
tinggi (150–180 mg/100 gram) antara lain jeroan, daging baik daging
sapi, babi, kambing atau makanan dari hasil laut (sea food), kacang-
19
mengkonsumsi makanan mengandung tinggi purin, mereka meminum
7. Obesitas
badan dengan rentang tinggi badan rata-rata dan umur. Obesitas tubuh
8. Stress
20
lambung dan kadar asam urat dalam darah.
9. Konsumsi alkohol
10. Obat-obatan
(Ridi, 2017)
7. Manifestasi Klinis
tidur tanpa ada gejala apaapa. Pada saat bangun pagi terasa sakit yang
21
Apabila proses penyakit berlanjut, dapat terkena sendi lain yaitu
poliartikular. Tofi ini sering pecah dan sulit sembuh dengan obat,
kadang- kadang dapat timbul infeksi sekunder. Lokasi tofi yang paling
menahun.
8. Penatalaksanaan
nonfarmakologi.
1. Farmakologi
22
Pengobatan modern ini biasa diperoleh dengan mengunakan
reaksi imun.
menimbulkan penyakit kanker dan bersifat racun bagi ginjal dan hati.
2. Nonfarmakologi
olahraga
23
sehingga memperbanyak urin, dan menurunkan asam urat.
sepanjang tahun dan diberbagai tempat. Daerah yang ideal untuk tanaman
sirsak dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian kurang
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridaeplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi : Sphermatophytina
Infradivisi : Angiospermae
Kelas : Maqnoliopsida
Superordo : Maqnolinae
Ordo : Maqnoliales
24
Famili : Annonaceae
Genus : Annona L
Spesies : Annona murricata L
3. Kandungan Senyawa dalam Daun Sirsak
25
mengenai kandungan yang terdapat dalam infusa daun sirsak tersebut
(Artini, 2012).
nilai IC50 101-200 bpj, dan tidak aktif jika mempunyai nilai IC 50 diatas
26
D. Kerangka Teori penelitian
Asam Urat
Metode prngobatan
Ragab(2017).
Pemberian Penurunan
air rebusan kadar asam
daun sirsak urat
E. Hipotesa
H0 = Tidak ada perbedaan yang nyata dan signifikan antara pemberian air
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
O1 ———————— X ——————— O2
Keterangan:
sirsak.
29
X : perlakuan
sirsak.
1. Populasi
sebanyak 30 0rang.
2. sampel
sebagai berikut :
N . Z2 . p , q
n= 2
d ( N −1 )+ Z . p . q
Keterangan:
30
Z = Nilai standar normal untuk alfa = 0,05 ( 1,96 )
( 100 % - p )
Berikut ini kriteria inklusi dan ekslusi dalam penelitaian ini meliputi :
a. Kriteria inklusi
adalah:
31
1) Penderita yang tidak bersedia menandatangani informed
consent.
3. Teknik Sampling
1. Tempat penelitian
2. Waktu Penelitian
D. Variabel Penelitian
atau objek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang
lainnya atau objek lainnya ( Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini terdiri
32
dari dua variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat
(dependen):
1. Variabel independen
2014). Variabel independen pada penelitian ini adalah air rebusan daun
sirsak.
2. Variabel Dependen
E. Definisi Operasional
dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
Tabel 1
33
responden, di
ambil dari darah
perifer atau
ujung jari
Air rebusan Daun sirsak Perubahan Kadar SOP Rasio
daun sirsak yang direbus asam urat dalam
sebanyak 10 darah.
lembar direbus
dengan air
600cc menjadi
300cc
kemudian,
diberikan setiap
2x pagi dan
sore hari selama
7 hari.
sebanyak 10 lembar, air 600 ml, alcohol swab dan stik uric acid.
2. Instrumen
34
G. Prosedur penelitian
Puskesmas Pulosari.
proposal penelitian
10. Responden diminta untuk minum air rebusan daun sirsak yang
11. Setelah pemberian air rebusan daun salam sirsak 2x /Hari @300 cc
35
selama 7 hari.dilakukan pemeriksaan kadar asam urat dengan
1. Editing
selanjutnya.
1. Coding
36
Kegiatan Kegiatan mengklarifikasi data atau pemberian data-
a. Data umum
I. Kode responden
1) Responden 1 :1
2) Responden 2 :2
3) Responden 30 : 30
II. Kode jenis kelamin
1) Laki-laki :1
2) Perempuan :2
4. Usia >90 :4
37
2. Diet purin :2
3. Diet purin ketat :3
b. Data khusus
I. Kadar asam urat sebelum pemberian air rebusan daun sirsak
1. Tidak normal :1
2. Normal :2
II. Kadar asam urat sesudah pemberian air rebusan daun sirsak
1. Tidak normal :1
2. Normal :2
2. Scoring
. 3 . Tabulating
38
0% : tidak seorang pun
s50% : setengahnya
100% : seluruhnya
I. Analisis data
1. Univariat
ini adalah penurunan kadar asam urat. Kadar asam urat diukur
2. Bivariat
39
berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Pada
berikut:
J. Pengolahan Data
supaya data yang didapat menjadi akurat dan sesuai dengan yang peneliti
1. Editing
40
Pada langkah ini, peneliti mengecek kembali data yang diperoleh.
2. Tabulating
3. Entry data
4. Cleaning
K. Etika Penelitian
41
Peneliti meminta responden menandatangani lembar persetujuan
3. Confidentiality (Rahasia)
4. Justice (Keadilan)
5. Beneficence (Manfaat)
42
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, J.I & R.G.Hill (2010) Postoperative Pain Control. London: Blackwell
Scientific Publications
Arifin H, Aldi Y, Yuliandra Y, Friardi, Noviza D, Juwita DA, et al., editor. Buku
prosiding seminar nasional & workshop perkembangan terkini sains
farmasi dan klinik 4. Padang: Fakultas Farmasi Universitas Andalas; 2014.
Carter. M.A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses – Proses Penyakit.
Edisi Keenam. Volume Dua. EGC. Jakarta.
Gustomi. (2016). pemberian rebusan daun sirsak (annona muricata linn) menurunkan
nyeri pada penderita. Volume 07, Nomor 02, November 2016, 167-172. (n.d.).
Llkafah, (2017). Efektivitas Baun Sirsak Dalam Menurunkan Nilai Asam Urat
Dan Keluhan Nyeri Pada Gout Di Kelurahan Tamalanrea Makasaar.
Jurnal Unsrat di download dari : https//ejournal. Unsrat a. p/
pharamacon/article/view/15834
Khanna, D., Fitzgerald, J. D., Khanna, P. P., Bae, S., Singh, M. K., Neogi,
T.,Terkeltaub, R. (2012). American College of Rheumatology Guidelines
for Management of Gout . Part 1 : Systematic Nonpharmacologic and
Pharmacologic Therapeutic Approaches to Hyperuricemia, 64(10), 1431–
1446. https://doi.org/10.1002/acr.21772
43
Kowalak, Welsh & Mayer. (2011). Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta : EGC.
Lina & Juwita. (2012). Ramuan & Khasiat Sirsak. Jakarta : Penebar Swadaya.
Millar L. (2010). Program Olahraga: Artritis, Yogyakarta : Pt. Citra Aji Parama
Ragab, G., Elshahaly, M., & Bardin, T. (2017). Gout: An old disease in new
perspective – A review. Journal of Advanced Research, 8(5), 495–511.
https://doi.org/10.1016/j.jare.2017.04.008
Riskesdes. (2013). Riset Kesehatan Dasar Tentang Penyakit Sendi. Diakses dari
www.litbang.depkes.go.id. Pada tanggal 3 oktober 2019.
Riskesdas, (2013). Riset Kesehatan Dasar Tentang Penyakit Sendi. Diakses dari
www.litbang.depkes.go.id.
Sari.A.K. 2015. Penetapan Kadar Polifenol Total, Flavonoid Total, dan Uji
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata) Dari
Jember Pada Ketinggian Tanah Yang Berbeda. Skripsi, Jember : Fakultas
Farmasi Universitas Jember.
Sandjaya, Herman. (2014). Buku Sakti Pencegah dan Menangkal Asam Urat.
Yogyakarta: Mantra Books. (n.d.).
44
Shetty, S., Bhandary, R. R., & Kathyayini. (2011). Serum uric acid as
obesityrelated indicator in young obese adults. Research Journal of
Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences,
Sumantri, I., Hermawan, G. P., & Laksono, H. (2014). Ekstraksi Daun Sirsak
(Annona Muricata L) Menggunakan Pelarut Etanol. Momentum, 10(1).
Wirahmadi IKAN. Pengaruh pemberian rebusan daun sirsak terhadap nyeri pada
penderita gout di kelurahan genuk barat kecamatan ungaran barat
kabupaten semarang [skripsi]. Semarang: PSIK STIKES Ngudi Waluyo
Ungaran; 2013.
Wulandari & mumpuni. (2016). Cara Jitu Mengatasi Asam Urat. Yogyakarta.
Andi Offset.
45
46