Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Number Head Together

Disusun oleh :

1. Agus Astuti ( F1072151019 )


2. Maya Supiyanti (F1072151015)
3. Setya Dewi Ningrum (F1072151009)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2017

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kepada kita semua berlimpahan
nikmat yang tidak sembanding dengan rasa syukur yang kita ucapkan. Selawat dan
salam kepada Rasulullah yaitu Nabi Muhammad S.A.W. dengan perjuangannya kita
bisa merasakan kebebesan dalam menutut ilmu tanpa dibatasi oleh golongan ras dan
suku. Selawat dan salam juga kepada ahli keluarga dan sahabat beliau yang ikut
membantu beliau dengan harta dan tenaga.

Ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Kurnia Ningsih, M.Pd sebagai dosen
pengampu mata kuliah “Strategi Belajar Mengajar”, semoga ilmu yang beliau berikan
diberkahi oleh Allah S.W.T. dan segala jerih payah beliau dalam mentrasfer ilmunya
kepada kami mendapat balasan kebaikan yang lebih besar dari Allah S.W.T., Aamiin.

Ucapan terima kasih juga kepada pembaca. Semoga makalah ini dapat
memberi manfaat kepada pembaca dan menjadi sumber refrensi dalam mempelajara
rumpun model pembelajaran personal. Dan di dalam tentu ada kesalahan dan
kekeliruan. Oleh karena itu mohon kritik dan saran dari pembaca untuk memperbaki
kesalahan dan kekeliruan yang di dalam penulisan makalah ini.

Pontianak, 20 Maret 2017

Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI

BAB I.............................................................................................................................4

PENDAHULUAN.....................................................................................................4

A. Latar Belakang................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..............................................................................................5

C. Tujuan Penulisan...............................................................................................5

BAB II...........................................................................................................................6

PEMBAHASAN........................................................................................................6

1. Landasan Teori Model Pembelajaran.............................................................6

2. Pengertian Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).............6

3. Tabel Sintaks NHT.........................................................................................7

4. Tahapan Dalam Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)........8

5. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Numbered Heads Together


(NHT)...................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia menuntut agar peserta didik mampu menguasai materi 
yang di disampaikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru harus mampu menguasai
semua materi yang akan diajarkan dan juga mampu menyampaikannya kepada semua
peserta didik. Dalam menyampaikan materi yang akan di ajarkan, perlu adanya model
dan strategi pembelajaran yang harus di miliki, agar peserta didik dengan mudah dan
gembira ketika menerima informasi atau ilmu pengetahuan dari gurunya.
Di zaman sekarang, paradigma mengenai proses pembelajaran yang menyatakan
bahwa seorang anak bagaikan kertas putih bersih yang menunggu dan membutuhkan
coretan dari guru-gurunya sudah tak lagi tepat. Namun peserta didik di wajibkan
untuk bias lebih mandiri dan tidak lagi hanya menunggu apa yang di berikan oleh
guru. Guru hanyalah sebagai fasilitator dan mengarahkan peserta didik dalam proses
belajar mengajar. Namun, guru tetap saja memiliki tanggung jawab untuk
memberikan pengetahuan dan informasi kepada peserta didik. Guru harus mengemas
proses pembelajaran agar menjadi proses pembelajaran yang menyenangkan dan se-
efektif mungkin, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran Number
Heads Together (NHT).
NHT adalah model pembelajaran yang dikembangkan oleh Spencer Kagan yang
di rancang agar seluruh peserta didik lebih mampu menguasai materi yang di
sampaikan dan meningkatnya tujuan akademik peserta didik. Peserta didik di ajak
untuk menelaah dan mengukur pemahaman terhadap materi yang di sampaikan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa landasan teori dari model pembelajaran Number Head Together?
2. Apa pengertian dari model pembelajaran Number Head Together?
3. Bagaimana tahapan dalam model pembelajaran Number Head Together?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Number Head Together?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui landasan teori dari model pembelajaran Number Head Together
2. Mengetahui pengertian model pembelajaran Number Head Together
3. Memahami tahapan dalam model pembelajaran Number Head Together
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Number Head
Together

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Landasan Teori Model Pembelajaran


Model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah suatu model pembelajaran yang
dilandasi oleh teori belajar konstruktivis. Numbered Heads Together (NHT) merupakan
pendekatan struktural pembelajaran kooperatif yang telah dikembangkan oleh
Spencer Kagan, dkk (Ibrahim, 2000:25). Meskipun memiliki banyak persamaan
dengan pendekatan yang lain, namun pendekatan ini memberi penekanan pada
penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi
siswa. Numbered Heads Together (NHT) adalah suatu model pembelajaran yang
dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang
tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran tersebut sebagai gantinya mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas
(Ibrahim, 2000:28).

2. Pengertian Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)


Menurut Ibrahim (2000:28) (dalam Hutasuhut, 2012) model pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) adalah suatu pendekatan yang dikembangkan
untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam
suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut
sebagai gantinya mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas. Numbered Heads
Together (NHT) atau jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti Teknik Kepala
Bernomor Terstruktur, hal ini memudahkan pembagian tugas. Dengan teknik ini,
siswa belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya dalam saling keterkaitan
dengan rekan-rekan kelompoknya. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata
pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Meskipun memiliki banyak
persamaan dengan pendekatan yang lain, namun pendekatan ini member penekanan
pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi

1
siswa. Ibrahim (2008:23), mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam
pembelajaran kooperatif dengan tipe Numbered Heads Together (NHT) yaitu:
a. Hasil belajar akademik stuktural
Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugasakademik.
b. Pengakuan adanya keragaman
Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai
latar belakang.
c. Pengembangan keterampilan sosial
Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan yang
dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain,
mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.
` Menurut Ibrahim (2000:28) (dalam Siswanto dan Rechana, 2011) Numbered
heads Together (NHT) sebagai model pembelajaran pada dasarnya merupakan sebuah
variasi diskusi kelompok. Adapun ciri khas dari NHT adalah guru hanya menunjuk
seorang siswa yang mewakili kelompoknya:
1. Kelompok Heterogen.
2. Setiap anggota kelompok memiliki nomor kepala yang berbeda-beda.
3. Berpikir bersama (Heads Together).
Dalam menujuk siswa tersebut, guru tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang
akan mewakili kelompok tersebut.

3. Tabel Sintaks NHT


Fase-fase Perilaku Guru Perilaku Siswa
Fase 1. Guru membagi siswa Setiap siswa dalam
Penomoran menjadi beberapa kelompok mempunyai
(Numbering) kelompok yang nomor berbeda-beda, sesuai
beranggotakan 3-5 orang dengan jumlah siswa di
dan memberi siswa nomor dalam kelompok.
Fase 2. Guru mengajukan Siswa menyimak dan
Pengajuan pertanyaan kepada siswa menjawab pertanyaan
Pertanyaan sesuai dengan materi yang

1
(Questioning) sedang dipelajari yang
bervariasi dari yang
spesifik sehingga bersifat
umum dan dengan tingkat
kesulitan yang bervariasi.
Fase 3. Guru memberikan Siswa berfikir bersama
Berfikir Bersama bimbingan bagi kelompok untuk menemukan jawaban
(Heads Together) siswa yang membutuhkan. dan menjelaskan jawaban
kepada anggota dalam
kelompoknya sehingga
semua anggota mengetahui
jawaban dari masing-
masing pertanyaan.
Fase 4. -Guru menyebut salah satu -Setiap siswa dari tiap
Pemberian nomor kelompok yang bernomor
Jawaban sama mengangkat tangan
(Answering) -Guru secara random dan menyiapkan jawaban
memilih kelompok yang untuk seluruh kelas
harus menjawab Siswa yang nomornya
pertanyaan tersebut disebut  guru dari kelompok
tersebut mengangkat tangan
dan berdiri untuk menjawab
pertanyaan

4. Tahapan Dalam Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)


Model NHT merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri atas empat
tahap yang digunakan untuk mereviu fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi
untuk mengatur interaksi siswa. Adapun langkah dalam pembelajan NHT antara lain
yaitu penomoran, mengajukan pertanyaan, berfikir bersama, dan menjawab Ibrahim
(2000: 28) (dalam Siswanto dan Rechana, 2011):

1
a. Penomoran
Penomoran adalah hal yang utama dalam NHT, dalam tahap ini guru membagi siswa
menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan 4-5 orang dan memberi
siswa nomor sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai nomor yang berbeda,
sesuai dengan siswa didalam kelompok.
b. Pengajuan Pertanyaan
Langkah berikutnya adalah mengajukan pertanyaan, guru mengajukan pertanyaan
kepada siswa. Pertanyaan yang diambil dari materi pelajaran tertentu yang memang
sedang dipelajari, dalam membuat pertanyaan usahakan dapat bervariasi hingga
bersifat umum dan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi pula.
c. Berpikir Bersama
Setelah mendapatkan pertanyaan-pertanyaan dari guru, siswa berpikir bersama untuk
menemukan jawaban dan menjelaskan jawaban kepada anggota dalam timnya
sehingga semua anggota mengetahui jawaban dari masing-masing pertanyaan.
d. Pemberian Jawaban
Langkah terakhir guru menyebut salah satu nomor dan setiap siswa dari tiap
kelompok yang bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk
seluruh kelas, kemudian guru secara random memilih kelompok yang harus
menjawab pertanyaan tersebut, selanjutnya siswa yang nomornya disebut guru dari
kelompok tersebut mengangkat tangan dan berdiri untuk menjawab pertanyaan.
Kelompok lain yang bernomor sama menanggapi jawaban tersebut.
Berdasarkan tahapan-tahapan, Sulistiyorini (2007), membuat langkah-langkah
pembelajaran NHT (Numbered Heands Together) adalah:
A. Pendahuluan
Persiapan
1) Guru melakukan apersepsi.
2) Guru mejelaskan tentang model pembelajaran NHT (Numbered Heands Together).
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4) Guru memberikan motivasi.
B. Kegiatan Inti

1
Pelaksanaan pembelajaran model NHT (Numbered Heands Together)
Tahap pertama:
1) Penomoran: guru membagi siswa dalam 6 kolompok yang beranggota 4-5 orang
dan kepada setiap kelompok di beri nomor 1-5
2) Siswa bergabung dengan anggotanya masing-masing
Tahap kedua:
Mengajukan pertanyaan: guru meengajukan pertanyaan berupa tugas untuk
mengerjakan soal-soal.
Tahap ketiga:
Berpikir bersama: siswa berpikir bersama dan menyatukan pendapatnya terhadap
jawaban pertanyaan tersebut dan menyakinkan tiap anggota dalam timnya
mengetahui jawaban tersebut.
Tahap keempat:
1) Menjawab: guru memanggil siswa dengan nomor tertentu, kemudian siswa yang
nomornya sesuai mengajungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan
untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk seluruh kelas. Kelompok
lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi hasil
kolompok tersebut.
2) Guru mengambil hasil yang diperoleh masing-masing kelompok dan memberikan
semangat bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik. Guru memberikan soal
latihan sebagai pemantapan terhadap hasil dari pekerjaan mereka.
C. Penutup
1) Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan.
2) Guru memberi tugas rumah
3) Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah diajarkan
dan materi selanjutnya

5. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Numbered Heads Together


(NHT)
Menurut Lundgren (dalam Nardi, 2011) Numbered Heads Together (NHT)
memiliki kelebihan dan kekurangan:

1
1. Kelebihan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), yaitu:
a.) rasa harga diri menjadi lebih tinggi,
b) memperbaiki kehadiran,
c) penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar,
d) perilaku mengganggu lebih kecil,
e) konflik antara pribadi berkurang,
f) pemahaman yang lebih mendalam,
g) meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi,
h) hasil belajar lebih tinggi,
i) nilai–nilai kerja sama antar murid lebih tinggi,
j) kreatifitas murid termotivasi dan wawasan murid berkembang, karena mereka harus
mencari informasi dari berbagai sumber.
Selain itu secara lebih umum lagi bahwa kelebihan dari model Cooperative
Learning tipe Numbered Heads together yaitu:
a) setiap siswa menjadi siap semua,
b) dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh,
c) siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai,
d) tidak ada siswa yang mendominasi dalam kelompok.

2. Kekurangan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)


Setiap model yang kita pilih, tentu memiliki kekurangan dan kelebihan
sendiri-sendiri. Salah satu kekurangan pembelajaran Numbered Heads Together
(NHT) adalah kelas cenderung jadi ramai jika guru tidak dapat mengkondisikan
dengan baik, keramaian itu dapat menjadi tidak terkendalikan. Sehingga mengganggu
proses belajar mengajar, tidak hanya di kelas sendiri tetapi bisa juga mengganggu
kelas lain. Terutama untuk kelas dengan jumlah siswa yang lebih banyak.

DAFTAR PUSTAKA
Hutasuhut. 2012. Efektivitas Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Kemampuan
Pembuatan Keputusan Karir Siswa SMA Thesis. Universitas Pendidikan
Indonesia: tidak diterbitkan.

1
Ibrahim, M, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press

Siswanto dan Rechana, S. 2011. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


Nht (Numbered Heads Together) Menggunakan Peta Konsep Dan Peta
Pikiran Terhadap Penalaran Formal Siswa”. JP2F. 2, (2), 178-188.

Sulistyorini, S. 2007. Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar Dan Penerapannya


Dalam KTSP. Semarang: Tiara Wacana.

Anda mungkin juga menyukai