Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL USAHA CLOTHING STORE

“Bynafi”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajeman dan Kewirausahaan

Nama : Muhammad Fillah


NPM : 10060318034
Kelas : A

Dosen Pengampu:

Apt., Anan Suparman, S.Si., M.M.

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

BANDUNG

2021 M / 1442 H
I. PENDAHULUAN
Latar belakang memilih usaha
Melihat peluang usaha yang tinggi di Kota Bandung juga sebagai kota trend
fashion paris van java dan semakin berkembangnya serta semakin tingginya kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan fashion, maka
kami berinisiatif untuk membuka suatu usaha Clothingan yang dimana produknya
berdasarkan update-update fashion masa kini dan kami juga akan menyediakan layanan
pemesanan untuk para konsumen (order) sehingga konsumen bisa menikmati hasil
pesanannya sesuai keinginan.
Hingga saat ini sedikit demi sedikit Clothingan di Bandung mulai bertambah,
namun itu tidak menyurutkan keinginan kami untuk membuka usaha clothing store
dan membuat Bandung bukan hanya menjadi Kota Pelajar dan Pariwisata, namun juga
ingin menjadikan Bandung sebagai Kota Fashion sehingga mampu menarik para turis
domestik maupun mancanegara .
Bandung merupakan tempat yang sangat bagus untuk pemasaran dan
pengembangan bisnis clothingan. Hal itu dikarenakan masyarakat yang mempunyai pola
pikir yang sudah maju dan modern dalam dunia fashion. Dengan bertambahnya
kebutuhan masyarakat kami mencari terobosan agar masyarakat dapat tertarik dengan
produk buatan kami dan mencari tahu apa yang diinginkan masyarakat di zaman
modern ini dan melalui kreasi dan keuletan kami dalam berkarya di luar bidang
akademik yaitu Desain, maka fashion pada masa kini bisa semakin berkembang dengan
sangat cepat.

II. HASIL OBSERVASI


A. Strength (kekuatan yang mendukutng usaha)
- Produk untuk semua kalangan masyarakat
- Jumlah bahan yang melimpah
- Dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
- Memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan
- Menjual produk yang berkualitas
B. Weakness (kelemahan yang menghambat usaha)
- Produk mudah ditiru
- Rendahnya modal kerja
- Persaingan pasar dengan perusahaan yang berskala nasional
C. Oportunity (peluang)
- Tingginya permintaan
- Dengan tetap menjaga mutu dan kualitas produk, kami yakin dapat bersaing
walaupun harus dengan para usahawan Clothingan yang lain di kemudian hari
D. Threaty (ancaman usaha atau hambatan)
- Ada pesaing yang menjual produk serupa dengan harga yang lebih murah
- Perekonomian labil
- Perubahan harga pasar yang kurang dapat diprediksi

III. ALASAN PEMILIHAN USAHA


Besarnya peluang usaha dibidang fashion, mendorong kami menciptakan
inovasi baru yaitu membuka usaha baju. Dengan melihat potensi dan peluang
pengembangan usaha baju ini yang demikian besar, merupakan alasan saya melakukan
inovasi menciptakan produk baju yang berbeda dari biasanya yaitu kaos, tas, topi, dan
jaket bermotif.

IV. BAHAN BAKU DAN PERALATAN


A. Bahan baku
- Cat Rubber
- Kain Katun Combed
- Kertas stiker

B. Peralatan
- Screen
- Photo sol
- Ulano
- Lampu neon 40
- Watt
- Rakel
- Gunting kain
- Computer
- Kaca
- Printer
- Mesin cetak stiker

V. MODAL, PERALATAN DAN BAHAN-BAHAN


A. Sumber Modal
No Sumber Modal Jumlah
1. Modal Sendiri Rp 1.812.000,00
2. Modal Pinjaman Orang tua Rp 12.000.000,00
Total Rp 13.812.000,00

B. Peralatan
- Screen
- Photo sol
- Ulano
- Lampu neon 40
- Watt
- Rakel
- Gunting kain
- Computer
- Kaca
- Printer
- Mesin cetak stiker

C. Bahan-bahan
- Cat Rubber
- Kain Katun Combed
- Kertas stiker

VI. PROSES CARA PEMBUATAN


 Pembuatan design/sketch
Langkah pertama dalam proses pembuatan pakaian adalah membuat design atau
sketch. Seseorang yang melakukan pekerjaan ini adalah designer. Tugas dari seorang
designer adalah membuat rancangan baju dalam bentuk seketsa. Setelah itu semua
design akan dianalisa oleh panel designer. Dia akan memilih beberapa design terbaik
kemudian design tersebut akan diproses untuk dibuatkan pola pakaian. Setiap pabrik
pakaian di bandung pasti memiliki seorang designer sendiri untuk produksi setiap
pakaiannya.
 Membuat sample
Pola desain yang telah jadi kemudian dikirimkan ke unit penjahit untuk diproses
lebih lanjut. Pola ini kemudian akan dijahit pada belacu atau kain muslin. Kemudian
sample ini akan dianalisa kesesuaian antara pola dengan design. Ssetelah penjahitan
sample selesai kemudian akan ditinjau oleh panel designer, pembuat pola serta penjahit.
Tujuannya untuk memastikan apakah ada perubahan atau tidak. Atau apakah sample
sudah siap untuk diproses lebih lanjut.

 Produksi pola design


Setelah contoh pola sudah siap. Maka seterusnya pola diambil dan dibuatkan
pola produksi. Pola produksi ialah pola yang digunakan untuk produksi pakaian lebih
banyak lagi. Pattern maker bertugas membuat pola pada kertas. Pembuatan pola standar
yang nantinya akan terdiri dari beberapa kelas. Komponen terpenting, pola kertas tisu
yang terbuat dari kertas teringan dan tertipis yang mudah didapatkan di tempat umum.
 Pola baju
Langkah ini dapat dibuat dengan dua cara yaitu manual dan CAD/CAM. Pada
jaman sekarang ini banyak pabrik baju pakaian murah yang mengembangkan metode
CAD/CAM dari pada manual. Selain itu konsumen lebih memilih pabrik pakaian di
bandung yang menggunakan metode CAD/CAM. Salah satu kelebihan jika
menggunakan metode ini adalah dapat disimpan dengan mudah serta dapat dimodifikasi
jika di inginkan.
 Grading
Tujuan dari proses ini adalah menciptakan pola dalam ukuran yang berbeda.
Diantaranya besar, sedang, kecil atau ukuran standar. Pada umumnya pabrik pakaian
murah akan memberikan ukuran S, M, L, XL, dst.
 Cutting
Kain yang telah dipesan nantinya akan melalui proses pemotongan. Proses ini
akan dibantu dengan mesin pemotong yang sesuai dengan jenis kain. Atau pada pabrik
pakaian bandung yang sudah canggih menggunakan sinar laser untuk memotong kain
sesuai pola.
 Sewing/ assembling
Langkah selanjutnya adalah penjahitan. Pada pabrik pakaian murah yang
sudah besar pasti memiliki unit penjahitnya sendiri. Dengan demikian proses ini dapat
dikontrol dengan mudah dan dapat mengurangi resiko kecacatan produk. Dalam proses
ini akan banyak sekali operator yang menjalankan mesin jahit. Dan setiap operator
memiliki proses masing-masing. Misalnya si A focus dengan lengan sedangkan si B
focus dengan kerah.
 Inspeksi
Setelah proses penjahitan, tahap selanjutnya adalah tahapan inspeksi. Pada
proses ini pakaian yang sudah jadi akan diseleksi oleh quality unit control. Semua
kesalahan serta kecacatan pada pakaian akan diseleksi. Misalnya jahitan yang terbuka,
benang yang salah, benang kusut serta kecacatan yang lain.
 Pressing/finishing
Pada tahapan ini akan ada beberapa operator yang menyeterika pakaian agar terlihat
rapi.
 Inspeksi terakhir
Pada proses ini akan dilakukan tahapan seleksi yang terakhir. Pada tahapan ini
pakaian akan benar-benar diseleksi supaya tidak ada satu pun kecacatan yang lolos
ketangan pelanggan. Mereka tidak akan membiarkan sedikitpun kesalahan yang bisa
membuat produk pabrik pakian di bandung terlihat gagal.
 Packing
Adalah tahapan terakhir dimana semua pakaian akan di packing sesuai dengan
ukuran, design dan warna pakian.

VII. PERENCANAAN ANGGARAN


A. ANGGARAN BIAYA
Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
Peralatan Rp 10.522.000
Bahan Rp 2.290.000
Ongkos Perjalanan RP 50.000
Biaya Promosi Rp 100.000
Jumlah Rp 12.962.000

B. RINCIAN BIAYA
A. Sumber Modal
No Sumber Modal Jumlah
1. Modal Sendiri Rp 1.812.000,00
2. Modal Pinjaman Orang tua Rp 12.000.000,00
Total Rp 13.812.000,00

B. Modal atau Investasi


No Jenis Invertasi Jumlah Total
1. Screen 4 x Rp 350.000,00 Rp 1.400.000,00
2. Photo sol 4 x Rp 250.000,00 Rp 1.000.000,00
3. Ulano 4 x Rp 300.000,00 Rp 1.200.000,00
4. Lampu neon 40 2 x Rp 50.000,00 Rp 100.000,00
5. Watt 4 x Rp 250.000,00 Rp 1.000.000,00
6. Rakel 3 x Rp 12.000,00 Rp 36.000,00
7. Gunting kain 2 x Rp 1.700.000,00 Rp 3.400.000,00
8. Computer 3 x Rp 12.000,00 Rp 36.000,00
9. Kaca 2 x Rp 775.000,00 Rp 1.550.000,00
10. Printer 2 x Rp 400.000,00 Rp 800.000,00
Mesin cetak
stiker
Total Rp 10.522.000,00

C. Bahan Baku
No Nama bahan baku Harga Jumlah
1. Cat Rubber 7 x Rp 300.000,00 Rp 2.100.000,00
2. Kain katun 3 x Rp 600.000,00 Rp 180.000,00
Combed
3. Pita label 4 pcs x Rp Rp 6.000,00
1.500,00
4. Kertas stiker 4 pcs x Rp Rp 4.000,00
1.000,00
Total Rp 2.290.000,00

Jumlah modal keseluruhan = Rp 10.522.000,00 + Rp 2.290.000,00


= Rp 12.812.000,00

D. Hasil Penjualan
Rincian hasil penjualan Per hari sebagai berikut:
Jenis Produksi Harga Jumlah
Kaos Rp 70.000,00 x 8 Rp 560.000,00
Tas Rp 100.000,00 x 15 Rp 1.500.000,00
Topi Rp 120.000,00 x 6 Rp 720.000,00
Jaket Rp 135.000,00 x 5 Rp 675.000,00
Total penjualan per hari Rp 3.455.000,00

C. PERKIRAAN KEUNTUNGAN
Modal semua bahan Rp 12.812.000,00
Harga jual semua bahan Rp 3.455.000,00
Keuntungan semua bahan Rp 9.357.000,00

VIII. PROSEDUR EVALUASI DAN KONTROL


A. Product (produk) adalah proses pengembangan usaha baju seperti kaos, tas, topi, dan
jaket bermotif sebagai bahan baku.
B. Price (harga)
Harga jual untuk kaos sebesar Rp 70.000, harga tas sebesar Rp 100.000, harga topi
sebesar Rp 120.000, dan jaket bermotif sebesar Rp 135.000, harga ini diberikan
kepada mahasiswa dan masyarakat. Diharapkan dengan harga segini dapat
memperlancar proses penjualan.
C. Place (lokasi)
Tempat menjual dan menyebarkan produk ini kepada konsumen adalah dilokasi
kampus, luar kampus dan tempat-tempat umum lainnya seperti mall atau stasiun.
D. Promosi
Di awal usaha, saya membuat promosi dengan menawarkan potongan harga sebesar
Rp 20.000 untuk 100 pelanggan pertama. Selain itu juga saya memberikan brosur
dan memberikan sampel berupa baju display dari pakaian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai