Sekretariat Kemenko Perekonomian 2017 LHE
Sekretariat Kemenko Perekonomian 2017 LHE
LHE-16/INS.M.EKON/10/2018
Inspektorat
DAFTAR ISI
Daftar Isi......................................................................................1
Ringkasan Eksekutif.......................................................................2
Bab I Pendahuluan
A. Dasar Hukum Evaluasi...........................................................4
B. Latar Belakang..................................................................4
C. Tujuan Evaluasi..................................................................5
D. Ruang Lingkup Evaluasi.........................................................5
E. Metodologi Evaluasi.............................................................6
F. Gambaran Umum Evaluatan...................................................7
G. Gambaran Umum Implementasi SAKIP.......................................8
Bab II Penutup
A. Rekomendasi....................................................................16
B. Apresiasi.........................................................................17
H a l a m a n |1
Ringkasan Eksekutif
Laporan Hasil Evaluasi SAKIP ini berisi informasi tentang implementasi SAKIP di
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2017, hasil
penilaian atas implementasi SAKIP Tahun 2017 beserta catatan hasil evaluasinya,
dan rekomendasi untuk perbaikan implementasi SAKIP. Selain itu, dalam laporan ini
dijelaskan pula ruang lingkup dan metode yang digunakan evaluator untuk menilai
implementasi SAKIP sehingga evaluatan dapat mengetahui sejauh mana evaluasi
atas implementasi SAKIP telah dilaksanakan.
H a l a m a n |2
Bab I
Pendahuluan
B. Latar Belakang
Berdasarkan Perpres Nomor 29 Tahun 2014, SAKIP didefinisikan sebagai rangkaian
sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan
penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran,
dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban
dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Penyelenggaraan SAKIP dilaksanakan
untuk penyusunan Laporan Kinerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan oleh Entitas Akuntabilitas Kinerja yang ditunjuk secara berjenjang, mulai
dari tingkat unit kerja sampai dengan tingkat Kementerian.
Sesuai Permen PAN & RB No. 12 Tahun 2015, disebutkan bahwa setiap pimpinan
instansi Pemerintah melakukan evaluasi atas implementasi SAKIP di lingkungannya
setiap tahun dalam rangka memperbaiki manajemen kinerja dan peningkatan
akuntabilitas kinerja khususnya kinerja pelayanan publik di instansinya secara
H a l a m a n |4
berkelanjutan. Evaluasi tersebut dilaksanakan oleh APIP, yaitu Inspektorat di
Kemenko Perekonomian. Evaluasi atas implementasi SAKIP merupakan bagian tidak
terpisahkan dari SAKIP itu sendiri yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
SAKIP telah diimplementasikan dan memberikan rekomendasi yang diperlukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan implementasi SAKIP.
C. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi atas implementasi SAKIP secara umum, adalah untuk:
Komponen dan bobot penilaian atas implementasi SAKIP dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini:
H a l a m a n |5
E. Metodologi Evaluasi
Metodologi analisis sederhana dipakai oleh evaluator untuk melakukan penilaian
terhadap kriteria – kriteria dalam setiap komponen dan sub komponen evaluasi atas
implementasi SAKIP. Setiap komponen dan sub komponen memiliki bobot penilaian
seperti yang digambarkan dalam tabel sebelumnya. Setiap sub komponen memiliki
kriteria-kriteria tertentu yang dikuantifikasikan sehingga menghasilkan nilai yang
obyektif. Jumlah nilai dari pemenuhan kriteria – kriteria tersebut kemudian dibobot
dan dijumlah sehingga menghasilkan total nilai evaluasi atas implementasi SAKIP.
Rincian kriteria-kriteria tersebut dapat dilihat dalam lampiran Permenko Nomor 4
Tahun 2018. Meskipun demikian, proses evaluasi atas implementasi SAKIP tidak
dapat lepas dari justifikasi profesional evaluator.Oleh karena itu, perlu berbagai
data dan informasi di luar Laporan Kinerja yang diperlukan untuk mendukung
justifikasi tersebut.
H a l a m a n |6
Beberapa teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai
implementasi SAKIP, diantaranya adalah:
Analisis sederhana (desk study) atas semua data kinerja
Metode ini dilakukan dengan menganalisis keselarasan antara dokumen satu
dengan yang lainnya sehingga diperoleh kronologis informasi dan
mengidentifikasi adanya kelemahan dalam sistem pengelolaan data kinerja
Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara terbuka dengan
beberapa pejabat yang berkepentingan terhadap data kinerja dan
pengimplementasian SAKIP di unit kerjanya, termasuk kepada Kepala Sub
Bidang Program dan Tata Kelola. Metode ini digunakan sebagai alat
konfirmasi atas data dan informasi yang telah diperoleh sebelumnya serta
untuk mengetahui sejauh mana SAKIP diimplemetasikan di masing – masing
unit kerja.
Kuisioner
Metode ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada semua pejabat
di unit kerja masing – masing secara online untuk menggali data dan
informasi yang diperlukan untuk melakukan penilaian atas implementasi
SAKIP. Hasil kuisioner dapat dijadikan dasar justifikasi evaluator untuk
menilai suatu kriteria.
Semua data dan informasi tersebut kemudian dituangkan dalam kertas kerja
evaluasi SAKIP yang telah disediakan sesuai kriteria – kriteria yang telah ditentukan
dalam Permenko Nomor 4 Tahun 2018.
H a l a m a n |7
Struktur Organisasi
Visi Sekretariat:
Misi Sekretariat:
Tujuan Sekretariat:
H a l a m a n |8
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) yang berisi rencana strategis selama lima (5)
tahun disusun oleh masing – masing unit kerja tingkat Eselon I sedangkan dokumen
Perjanjian Kinerja (PK) yang berisi Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama (IKU),
Target Kinerja, Rencana Aksi, dan Kebutuhan Dana per tahun disusun pada awal
tahun untuk Pejabat Eselon I dan Pejabat Eselon II. Pengumpulan data kinerja dan
penyusunan laporan kinerja dilakukan oleh Key Performance Indikator’s (KPIs)
Manager di masing – masing unit kerja. Kemenko Perekonomian memiliki Manual IKU
yang merupakan panduan dan rumus bagaimana IKU diukur dan sejauh mana IKU
tersebut diukur sehingga dapat ditentukan dokumen pendukung pencapaian kinerja.
Pengumpulan data kinerja secara umum diatur dalam Permenko Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perjanjian Kinerja dan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Laporan Kinerja disusun oleh
masing – masing unit kerja Eselon I sesuai Permen PAN & RB Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
H a l a m a n |9
Bab II
Hasil Evaluasi
Nilai 80,54 masuk dalam kategori “A” atau Memuaskan yang menandakan bahwa
implementasi SAKIP di Sekretariat Tahun 2017 sangat akuntabel dan berkinerja
tinggi. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa catatan hasil evaluasi untuk
dapat diperbaiki di periode mendatang.
Evaluasi atas implementasi SAKIP secara menyeluruh dan mendalam atas mekanisme
dan sistem kinerja yang menghasilkan Laporan Kinerja adalah pertama kali
dilaksanakan tahun ini sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor 4 Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Atas
Implementasi SAKIP di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Tahun – tahun sebelumnya, evaluator melaksanakan evaluasi sebatas pada Laporan
Kinerja saja. Keselarasan Laporan Kinerja dengan dokumen Renstra dan PK, apakah
cara pengukuran telah disajikan dalam Laporan Kinerja, Apakah semua informasi
kinerja, termasuk capaian outcome telah disajikan dalam Laporan Kinerja, dan
apakah telah ada penyajian informasi hambatan – hambatan yang dihadapi dalam
Laporan Kinerja. Hal tersebut menyebabkan nilai evaluasi Tahun 2017 tidak dapat
dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya.
H a l a m a n |10
Evaluasi atas perencanaan kinerja dilakukan terhadap sistem perencanaan kinerja
yang terdiri dari pemenuhan dokumen perencanaan berupa Renstra, PK, dan
Rencana Aksi, kemudian apakah kualitas dokumen tersebut memenuhi kriteria,
sampai implementasi atau pemanfaatan dokumen – dokumen tersebut.
Rincian nilai hasil evaluasi atas perencanaan kinerja Sekretariat Tahun 2017 per sub
komponen, adalah sebagai berikut:
H a l a m a n |11
Sasaran kinerja Sekretariat sudah berorientasi hasil dan indikator kinerjanya sudah
memenuhi kriteria Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Timebound dan
Cukup (SMART & C). Program dan kegiatan Sekretariat bersifat teknis dan rutin
dengan tujuan utama yaitu memberikan pelayanan yang maksimal.
Belum ada mekanisme monitoring dan reviu atas Renstra dan PK yang telah disusun
sesuai dengan PK saat perencanaan kinerja. Perlu adanya monitoring dan reviu atas
Renstra dan PK sebagai bahan evaluasi dan perbaikan kinerja di periode mendatang.
Rencana Aksi belum dijadikan sebagai dokumen penting dalam tahap perencanaan
yang berfungsi sebagai alat monitoring secara periodik sehingga belum ada aktivitas
reviu dan monitoring atas Rencana Aksi.
Rincian nilai hasil evaluasi atas pengukuran kinerja Sekretariat Tahun 2017 per sub
komponen, adalah sebagai berikut:
Beberapa catatan hasil evaluasi atas implementasi SAKIP terkait pengukuran kinerja
sebagai berikut:
Kemenko Perekonomian memiliki alat bantu berupa Manual IKU yang berisi cara
perhitungan/ rumus untuk mengukur IKU. KPI’s Manager selama ini sangat
bergantung pada Manual IKU dalam melaksanakan pengumpulan data kinerja.
Namun Manual IKU hanya disusun dalam rangka pembuatan laporan kinerja belum
dimanfaatkan sebagai alat bantu pengumpulan data dan pemantauan kinerja secara
periodik dan berjenjang.
Permenko Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perjanjian Kinerja dan Indikator Kinerja
Utama di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah mengatur
pengumpulan data kinerja dan pihak yang bertanggungjawab untuk mengumpulkan
H a l a m a n |12
data kinerja, yaitu KPI’s Manager. Namun dalam pelaksanaannya belum ada
mekanisme yang memadai dan terstruktur bagaimana mengumpulkan, mencatat,
membuat ikhtisar, dan mendokumentasikan serta siapa yang bertanggungjawab
terhadap kevaliditasan data kinerja secara berjenjang sehingga menyebabkan:
1. Sulit untuk menelusuri dan mengakses data bagi pihak yg berkepentingan
sampai ke sumbernya secara periodik
2. Data kinerja dan rencana aksi tidak termonitor dengan baik dan kurang
dimanfaatkan sebagai sarana evaluasi kinerja
Pada tahun 2018 telah ditunjuk Entitas Akuntabilitas Kinerja melalui Keputusan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 208 Tahun 2018 yang melakukan
kegiatan pencatatan, pengolahan, pengikhtisaran, dan pelaporan data kinerja.
Diharapkan implementasinya dapat segera diterapkan untuk memperbaiki
mekanisme pengelolaan data kinerja.
Rincian nilai hasil evaluasi atas pelaporan kinerja Sekretariat Tahun 2017 per sub
komponen, adalah sebagai berikut:
Rincian nilai hasil evaluasi atas evaluasi internal Sekretariat Tahun 2017 per sub
komponen, adalah sebagai berikut:
Beberapa catatan hasil evaluasi atas implementasi SAKIP terkait evaluasi internal
adalah sebagai berikut:
1. Monitoring atas Rencana Aksi masih sebatas realisasi anggaran. Telah ada
alat monitoring kinerja baik realisasi anggaran maupun pencapaian IKU
berupa aplikasi e-monev yang dikembangkan oleh Bappenas namun dalam
pelaksanaannya, hanya data realisasi anggaran yang dapat diverifikasi
sedangkan data atas pencapaian IKU sulit diverifikasi. Data dalam e-monev
tersebut berupa monitoring dalam angka saja. bukan data evaluasi ataupun
hasil evaluasi karena tidak terdapat.
2. Rencana Aksi yang telah disusun belum menunjukkan relevansi dengan
pencapaian sasaran dan IKU Eselon I. Rencana Aksi hanya disusun pada
tingkat Eselon II dan tidak ada Rencana Aksi atas PK Eselon I. Hal ini
menyebabkan tidak ada monitoring dan evaluasi atas pencapaian kinerja
Eselon I sesuai dengan PK.
3. Rencana Aksi yang telah disusun belum dimanfaatkan secara efektif sebagai
alat pemantauan dan pengendalian kinerja. Belum ada dokumen pemantauan
Rencana Aksi yang berisi simpulan mengenai keberhasilan atau kegagalan
atas program/ kegiatan yang dievaluasi, rekomendasi perbaikan perencanaan
(jika ada), serta tindak lanjut atas hasil evaluasi. Hanya ada dokumen
Rencana Aksi yang dibuat saat perencanaan dan Laporan Kinerja Tahunan.
H a l a m a n |14
Pada Tahun 2018 telah disusun Peraturan Sekretaris Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Nomor 1 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Kinerja di
Lingkungan Kemenko Perekonomian yang berisi mekanisme teknis pengelolaan
SAKIP, termasuk di dalamnya mekanisme monitoring dan evaluasi yang
mengharuskan unit kerja membuat dokumen Laporan Monitoring Kinerja setiap
Triwulan. Peraturan ini diharapkan dapat segera diimplementasikan untuk perbaikan
SAKIP di tahun berjalan.
Rincian nilai hasil evaluasi atas capaian kinerja Sekretariat Tahun 2017 per sub
komponen, adalah sebagai berikut:
Nilai pada tabel berasal dari perhitungan rata - rata realisasi kinerja terhadap
target IKU tahun berjalan dan rata – rata capaian kinerja tahun berjalan
dibandingkan dengan tahun lalu untuk masing – masing, Outcome (Eselon I) maupun
Output (Eselon II). Selain itu, evaluator juga menilai pemenuhan dan kualitas dari
dokumen pendukung sebagai bukti atas capaian kinerja tahun berjalan untuk tingkat
Outcome (Eselon I) maupun Output (Eselon II).
H a l a m a n |15
Bab III
Penutup
A. Rekomendasi
Berdasarkan hasil evaluasi atas implementasi SAKIP Sekretariat Tahun 2017, berikut
ini kami sampaikan saran dan rekomendasi untuk perbaikan SAKIP di periode
mendatang:
B. Apresiasi
Selama melaksanakan evaluasi atas implementasi SAKIP Tahun 2017, tim evaluator
telah melihat perbaikan – perbaikan dan praktik baik yang telah dilaksanakan
sampai dengan proses evaluasi berakhir, diantaranya adalah:
1. Penyusunan Renstra telah sesuai dengan Permen PPN/ Bappenas No. 5 Tahun
2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Renstra K/L 2015 – 2016
2. Penyusunan Laporan Kinerja telah mengikuti Permen PAN & RB No. 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
3. Sasaran kinerja tingkat Eselon II sudah spesifik dan terukur namun
indikatornya kurang terukur karena dalam satuan presentase
4. Telah ada upaya perbaikan melalui pembahasan Penajaman Rencana
Strategis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015-2019
5. Penyusunan Manual IKU sangat membantu dalam hal pengukuran sasaran dan
indikator kinerja
6. Penyusunan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 208
Tahun 2018 tentang Entitas Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian
7. Penyusunan Peraturan Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Nomor 1 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Kinerja di
Lingkungan Kemenko Perekonomian
H a l a m a n |17
KERTAS KERJA REKAP PENILAIAN
SEKRETARIAT
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN TAHUN
ANGGARAN 2017
UNIT KERJA
NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN TOTAL
Y/T NILAI
II.
KUALITAS PENGUKURAN (12,5%) 100.00% 12.50
5IKU telah memenuhi kriteria indikator yang baik a 1 2.08
6IKU telah cukup untuk mengukur kinerja a 1 2.08
7IKU unit kerja telah selaras dengan IKU IP a 1 2.08
Ukuran (Indikator) kinerja Eselon III dan IV telah memenuhi
8 a 1 2.08
kriteria indikator kinerja yang baik
Indikator kinerja Eselon III dan IV telah selaras dengan
9 a 1 2.08
indikator kinerja atasannya
Sudah terdapat ukuran (indikator) kinerja individu yang
10 a 1 2.08
mengacu pada IKU unit kerja organisasi/atasannya