Oleh
S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin
2020
TUGAS :
5. Organisasi sektor publik terbagi menjadi tiga bagian, sebutkan, jelaskan dan
berikan contohnya!
JAWAB : Ada tiga bagian dalam Organisasi Sektor Publik, diantaranya :
Intansi Pemerintah
Instansi pemerintah merupakan bagian Organisasi Sektor Publik yang berbentuk
instansi pemerintah sebagai berikut :
o Pemerintah pusat
1. Kementrian seperti : Dept. Dalam Negri, Dept. Sosial, Dept.
Keuangan, dll.
2. Lembaga dan Badan Negara seperti: KPU, KPK, dll.
o Pemerintah daerah
Satuan kerja perangkat daerah seperti: Dinas Pendidikan, Dinas
Kesehatan, Dinas Perhubungan, dll.
Organisasi Nirlaba Milik Pemerintah
Organisasi nirlaba milik pemerintah merupakan bagian Organisasi Sektor Publik
yang bentuknya bukan instansi pemerintah tetapi dimiliki oleh pemerintah.
Contohnya : Perguruan tinggi BHMN, RS. Milik Pemerintah atau daerah dan
Yayasan Milik Pemerintah.
Organisasi Nirlaba Milik Swasta
Organisasi nirlaba milik swasta merupakan bagian Organisasi Sektor Publik yang
dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta.
Contohnya : Sampoerna Foundation, Dompet Dhuafa Republika, Sekolah Dan
Universitas swasta, serta RS. milik swasta
6. Diskusikanlah pernyataan berikut ini! “Bagi organisasi yang mencari laba, laba
menjadikan pengukuran kinerja lebih mudah, sedangkan ketiadaan pengukuran
hasil yang tepat dalam organisasi sektor publik menyebabkan pengukuran kinerja
menjadi lebih sulit.” Benarkah pernyataan ini?
JAWAB : Menurut pendapat saya, pernyataan diatas benar. Pengukuran kinerja
digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian kinerja, yaitu untuk menilai sukses
atau tidaknya suatu organisasi, program, atau kegiatan yang dilakukan oleh organisasi
sektor publik. Pengukuran kinerja bagi organisasi sektor swasta lebih mudah karena
memiliki tolak ukur yang jelas dalam pengukurannya mencari laba dibandingkan dengan
organisasi sektor publik karena pada organisasi swasta yang mencari laba pengukuran
kinerja dapat dilakukan dengan cara melihat tingkat laba yang dihasilkan. Sehingga
dengan adanya tingkat laba dapat menunjukkan kondisi organisasi tersebut berhasil dan
dapat dilanjutkan atau gagal dan organisasi tersebut tidak dapat dilanjutkan. Sedangkan
pada organisasi sektor publik dalam pengukuran kinerjanya di identifikasikan secara
jelas. Salah satu sebabnya adalah karena tidak adanya sebuah teknik atau cara yang untuk
melakukannya. Pengukuran keberhasilannya lebih kompleks, karena hal-hal yang
dijadikan indikator untuk mengukur kinerja lebih beraneka ragam, bahkan terkadang
bersifat abstrak sehingga pengukuran lebih sulit dilakukan tidak dapat hanya dengan
menggunakan satu variable saja. Kinerja organisasi sektor publik sebenarnya dapat
dilihat melalui berbagai dimensi seperti dimensi akuntabilitas, efisiensi, efektivitas,
responsivitas maupun responsibilitas. Namun, pengukuran organisasi sektor publik bisa
juga dilihat dari pencapaian kepuasan masyarakat ataupun bisa dilihat dari keberhasilan
dalam manfaat dana sesuai dengan efisiensi atau anggaran. Akan tetapi dalam suatu
organisasi memang tetap harus memiliki tujuan agar organisasi tersebut dapat
memperoleh keberhsilan. Tidak adanya pengukuran kinerja dalam suatu organisasi sektor
publik menyebabkan kinerja menjadi sulit karena organisasi dapat terhambat dalam
mencapai kesuksesannya.