Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN

TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT. HERFINTA FARM &


PLANTATION
Hotnida Sirait
Fakultas Ekonomi - Universitas Methodist Indonesia
Email : hotnidasirait.hs@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan analisis laporan
keuangan dengan menggunakan rasio likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas/Rentabilitas
dalam mengukur kinerja keuangan PT. Herfinta Farm & Plantation. Dalam penelitian ini,
digunakan metode deskriptif, deduktif dan komparatif, dengan menggunakan data primer dan
data skunder untuk mengumpulkan data perusahaan digunakan teknik observasi dan
kepustakaan dan variable dalam penelitian ini menggunakan variable bebas dan terikat.
Berdasarkan hasil penelitian melalui analisis laporan keuangan menggunakan analisis
rasio menunjukkan bahwa penurunan pada sisi likuiditas dan profitabilitas/rentabilitas disertai
meningkatnya rasio solvabilitas terutama untuk perputaran piutang. Kinerja keuangan PT.
Herfinta Farm & Plantation secara umum mengalami penurunan yang disebabkan menurunnya
pendapatan usaha, tinginya harga pokok penjualan, dan beban penjualan. Namun sebagai saran
dari penelitian ini PT. Herfinta Farm & Plantation harus mempertimbangkan kembali jumlah
dana yang tertanam pada aktiva lancer supaya dapat terus berputar. PT. Herfinta Farm &
Plantation harus berusaha menekan tingkat kewajiban (hutang) dan berusaha untuk
meningkatkan tingkat penjualan.
Kata Kunci : Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan

PENDAHULUAN kelemahan yang sedang dihadapi dan


Latar Belakang Masalah kekuatan yang dimiliki dibidang
Rasio keuangan merupakan salah satu finansial, sehingga dapat ditentukan
teknik analisis yang dapat digunakan cara-cara yang perlu ditempuh manajer
untuk menganalisis atau menilai laporan untuk mengatasi kelemahan keuangan
keuangan. Analisis terhadap laporan perusahaan.
keuangan merupakan suatu proses Analisis rasio bertujuan untuk
penerjemahan laporan keuangan dalam membantu memahami yang perlu
pengertian yang lebih sederhana dilakukan oleh perusahaan berdasarkan
sehingga semua pihak yang informasi yang tersedia yang sifatnya
berkepentingan dalam suatu perusahaan berasal dari laporan keuangan. Hal yang
dapat menilai seberapa jauh kemampuan paling penting dalam laporan keuangan
manajer mengelola pemakaian dana adalah laporan laba-rugi dan neraca.
dalam kegiatan operasional perusahaan Laporan laba-rugi menunjukkan
dan baik buruknya kondisi keuangan pendapatan, biaya, dan laba ditahan
perusahaan. Analisis rasio dapat selama periode tertentu seperti triwulan
memberikan informasi mengenai atau tahunan, dan neraca menunjukkan

16 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli ± Desember 2017)


nilai buku dari semua aktiva, kewajiban, dilihat dari rasio keuangan
dann ekuitas pada waktu tertentu. perusahaan.
Analisis rasio membiasakan pimpinan 3. Untuk melakukan perbadingan antara
membuat keputusan atau pertimbangan teori yang diperoleh di bangku kuliah
tentang apa yang perlu dicapai oleh dengan dengan prakter di lapangan.
perusahaan dan bagaimana prospek yang 4. Untuk melihat apakah terjadi
dihadapi pada masa yang akan datang. kenaikan atau penurunan presentase
Sangat mungkin bagi perusahaan setiap tahun pada masing-masing
untuk melaporakan laba yang tinggi pada jenis rasio keuangan.
laporan laba-rugi pada hal menurut
laporan neraca keuangan perusahaan KAJIAN PUSTAKA
sangat lemah. Hal ini juga Laporan Keuangan
memungkinkan bagi perusahaan untuk Menurut Bringham dan Houston
menyajikan laba yang rendah atau malah (2006 : 45) : Laporan keuangan adalah
merugi pada laporan laba-rugi pada hal ³VHEXDK ODSRUDQ \DQJ GLWHUELWNDQ ROHK
menurut laporan neraca keuangan perusahaan untuk para pemegang
perusahaan sangat kuat. Karena adanya sahamnya. Laporan ini memuat laporan
dua pernyataan laporan yang berbeda keuangan dasar dan juga analisis
karakteristiknya, laporan keuangan harus manajemen atas operasi tahun lalu dan
dianalisis bersama dengan laporan pendapat mengenai prospek-prospek
lainnya untuk melakukan evaluasi yang perusahaan di masa meQGDWDQJ´
menyeluruh. Dari sudut pandang Menurut Sutrisno (2008:9) : Laporan
investor analisis rasio laporan keuangan keuangan merupakan hasil akhir dari
digunakan untuk memprediksi masa proses akuntansi yang meliputi dua
depan, dan yang lebih penting lagi laporan utama yakni neraca dan laporan
sebagai titik awal untuk perencanaan laba-rugi.
tindakan yang mempengaruhi peristiwa Menurut Myer (dalam S.Munawir,
pada masa depan. 2004:5) : Laporan keuangan
adalah ³'XD GDIWDU \DQJ GLVXsun oleh
Perumusan Masalah akuntan pada akhir periode untuk suatu
Rumuskan masalah sebagai berikut perusahaan. Kedua daftar tersebut
³7HUMDGLQ\D SHQXUXQDQ NLQHUMD NHXDQJDQ adalah daftar neraca atau posisi
PT. Herfinta Farm & Plantation pada keuangan dan daftar pendapatan atau
tahun 2013-2015´ daftar laba rugi. Pada waktu akhir-akhir
Tujuan Penelitian ini sudah menjadi kebiasaan bagi
Tujuan diadakan penelitian adalah : perseroan-perseroan untuk
1. Untuk mengetahui kondisi keuangan menambahkan daftar ketiga yaitu daftar
PT. Herfinta Farm & Plantation jika surplus atau daftar laba yang tidak
dilihat dari analisis rasio. GLEDJLNDQ ODED \DQJ GLWDKDQ ´
2. Untuk mengetahui cara manajer Analisis Laporan Keuangan
dalam mengelola pemakaian dan Menurut Poltak Sinaga (2014 : 220):
kegiatan operasional perusahaan jika Analisis laporan keuangan adalah
Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli ± Desember 2017) 17
analisis laporan keuangan yang terdiri standar kedua ini lazim disebut rata-rata
dari penelaahan atau mempelajari dari rasio industri.
pada hubungan dan tendensi atau Banyak penulis yang menyodorkan
kecendrungan untuk menentukan posisi jenis rasio yang menurutnya cocok untuk
keuangan dan hasil operasi serta memahami perusahaan. Umumya rasio
perkembangan perusahaan yang yang dikenal dan populer adalah rasio
bersangkutan. likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas.
Menurut James van Horne dan
Rasio Likuiditas
Wachowicz (2005 : 193) : Analsis
Rasio likuiditas menggambarkan
laporan keuangan mencakup penerapan
kemampuan perusahaan untuk
metode dan teknik analisis atas laporan
menyelesaikan kewajiban jangka
keuangan dan data lainnya untuk melihat
pendeknya. Tiga jenis pengukuran
dari laporan itu ukuran-ukuran dari
likuiditas yang umum akan penulis
hubungan-hubungan tertentu yang sangat
sajikan berikut ini :
berguna dalam proses pengambilan
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
keputusan yang tepat.
Rasio ini menunjukkan sejauh mana
Analisis Rasio aktiva lancar menutupi kewajiban-
Menurut Sofyan Syafri Harahap kewajiban lancar. Semakin besar
(2007 : 297) : Rasio keuangan adalah perbandingan antara aktiva lancar
angka yang diperoleh dari hasil dengan hutang lancar maka semakin
perbandingan dari pos laporan tinggi kemampuan perusahaan
keuangan dengan pos lainnya yang menutupi kewajiban jangka
mempunyai hubungan yang relevan dan pendeknya. Rasio lancar yang lebih
signifikan (berarti). Misalnya antara aman adalah jika berada di atas satu
hutang dan modal, antara kas dan total atau di atas 100% artinya rasio lancar
asset, antara harga pokok produksi harus jauh di atas jumlah hutang
dengan total penjualan dan sebagainya. lancar.
Teknik ini sangat lazim digunakan para 2. Rasio Cepat (Acid Test Ratio)
analisis keuangan. Rasio ini menunjukkan kemampuan
Sementara menurut Mohammad aktiva lancar yang paling likuid untuk
Muslich (2003 ; 47) : Analisis rasio menutupi hutang lancar. Angka rasio
keuangan merupakan alat analisis yang ini tidak harus 100% atau sama
berguna apabila dibandingkan dengan dengan 1.
rasio standar. Terdapat dua macam 3. Cash Ratio
rasio standar yang lazim digunakan Cash ratio adalah rasio yang
yang pertama adalah rasio yang sama membandingkan antara kas dan setara
dari laporan keuangan tahun-tahun kas yang dapat menjadi uang kas
yang lampau. Yang kedua adalah rasio dengan hutang lancar.
dari perusahaan lain yang mempunyai
Rasio Solvabilitas
karakteristik yang sama dengan
Rasio solvabilitas menggambarkan
perusahaan yang dianalisis. Rasio
kemampuan perusahaan dalam
18 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli ± Desember 2017)
membayar kewajiban jangka panjangnya nilai aktiva.
atau kewajiban-kewajiban lain apabila 4. Rentabilitas Ekonomi
perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat Rasio ini menunjukkan seberapa
dihitung dari pos-pos yang sifatnya besar laba bersih bila diukur dari rata-
jangka panjang seperti aktiva tetap dan rata modal. Rasio-rasio yang
hutang jangka panjang.Beberapa rasio diuraikan di atas, penulis pergunakan
leverage atau solvabilitas ini adalah dalam menganalisis neraca dan
sebagai berikut : laporan laba-rugi pada PT. Herfinta
Farm & Plantation.
Rasio Total Hutang dengan Total
Aktiva (Debt Ratio) Kerangka Berfikir
Rasio ini menggambarkan sampai Gambar 1 :
sejauh mana modal pemilik dapat Kerangka Berfikir
menutupi hutang-hutang kepada pihak
LAPORAN
luar. Semakin kuat rasio ini semakin KEUANGAN
baik. Untuk keamanan pihak luar, rasio
terbaik adalah jumlah modal lebih besar
dari jumlah hutang atau minimal sama. SOLVABILIT LIKUIDITAS
AS
Rasio Total Hutang dengan Modal
PROFITABILITAS
Sendiri
Rasio ini digunakan untuk mengukur
berapa bagian dari modal sendiri yang
dijadikan jaminan untuk total hutang. KINERJA KEUANGAN

Rasio Profitabilitas/Rentabilitas
Rasio ini menggambarkan Hipotesis
kemampuan perusahaan mendapat laba Hipotesis sebagai suatu asumsi dan
melalui semua kemampuan dan sumber jawaban sementara terhadap masalah
daya yang dimiliki perusahaan. yang dihadapi oleh perusahaan, dan
1. Rasio Laba Kotor (Gross Profit tingkat kebenaran masih harus diuji lebih
Margin) lanjut secara empiris dengan
Angka ini menunjukkan seberapa menggunakan data dan berbagai metode
besar persentase pendapatan bersih yang dibutuhkan dalam menyusun
yang diperoleh dari setiap penjualan. hipotesa. Berdasarkan masalah yang
2. Rasio Laba Operasi (Operating dihadapi oleh perusahaan maka hipotesa
Income Statement) yang dapat dikemukakan adalah :
Rasio ini menunjukkan seberapa ³7HUMDGLQ\D SHQXUXQDQ NLQHUMD NHXDQJDQ
PT. Herfinta Farm & Plantation dari
besar laba bersih bila diukur dari
modal sendiri. tahun 2013-2015 karena pendapatan
3. Rasio Laba Bersih perusahaan pada tahun sebelumnya
Rasio ini menunjukkan berapa besar WXUXQ´
lba bersih diperoleh bila diukur dari

Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli ± Desember 2017) 19


METODOLOGI PENELITIAN memecahkan masalah-masalah yang
Lokasi Penelitian aktual dengan jalan mengumpulkan
Kegiatan penelitian ini dilakukan data, menyusun, menklasifikasikan,
pada PT. Herfinta Farm & Plantation menganalisis dan
yang beralamat di jalan sei Batanghari menginterpretasikan. Metode ini
No.2 Medan. memusatkan diri pada masalah yang
ada sekarang, yakni pada masalah
Variabel Penelitian dan Definisi
yang aktual. Data yang dikumpulkan
Operasional
Variabel yang diteliti pada penelitian mula-mula disusun, dijelaskan dan
ini adalah : kemudian dianalisa sehingga dapat
memberikan gambaran mengenai
a. Likuiditas merupakan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi masalah yang akan dicapai. Penelitian
kewajiban atau hutang jangka deskripsi tujuan utamanya bukanlah
pendeknya. untuk menguji hipotesis tetapi untuk
b. Solvabilitas merupakan kemampuan memperoleh deskripsi terpercaya dan
perusahaan untuk memenuhi berguna.
kewajiban atau hutang jangka 1. Metode deduktif
panjangnya. Yaitu suatu proses dalam
c. Profitabilitas merupakan kemampuan pengambilan keputusan berdasarkan
perusahaan mendapatkan laba melalui teori rasio likuiditas, rasio solvabilitas
semua kemampuan, dan sumber yang dan rasio profitabilitas atau
ada seperti kegiatan penjualan, kas, rentabilitas.
modal,jumlah karyawan, jumlah a. Rasio likuiditas menggambarkan
cabang dan sebagainya. kemampuan perusahaan untuk
d. Kinerja keuangan merupakan satu menyelesaikan kewajiban jangka
diantara dasar penilaian mengenai pendeknya.
kondisi keuangan perusahaan yang b. Rasio solvabilitas menggambarkan
dilakukan berdasarkan analisa kemampuan perusahaan dalam
terhadap rasio keuangan perusahaan. membayar kewajiban jangka
Pihak yang berkepentingan sangat panjangnya atau kewajiban-
memerlukan hasil dari pengukuran kewajiban lain apabila perusahaan
kinerja keuangan dalam menjalankan dilikuidasi.
kegiatan operasionalnya. c. Rasio profitabilitas atau
rentabilitas menggambarkan
Teknik Analisis Data kemampuan perusahaan mendapat
Setelah data terkumpul, maka laba melalui semua kemampuan
langkah selanjutnya data tersebut dan sumber daya yang dimiliki
dianalisis. Metode yang digunakan perusahaan.
dalam menganalisis data, yaitu :
1. Metode deskriptif
Yaitu metode yang membicarakan
beberapa kemungkinan untuk
20 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli ± Desember 2017)
Pembahasan Hasil Penelitian 2013 disebabkan karena hutang lancar
Rasio Likuiditas yang sangat rendah. Penurunan rasio
Rasio Lancar (Current Ratio) pada tahun 2015 karena persediaan
Dari perhitungan diatas, dapat dilihat bertambah lebih banyak dibandingkan
bahwa besarnya rasio lancar untuk tahun pertambahan aktiva lancar perusahaan.
2013 adalah 114,6%, tahun 2014 adalah
Cash Ratio
137%, dan tahun 2015 adalah 119%. Ini
Dapat dijelaskan bahwa kemampuan
berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar akan
perusahaan untuk membayar hutang
dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp
lancar yang segera harus dipenuhi
1,14 untuk tahun 2013, sebesar Rp 1,37
dengan kas yang tersedia dalam
untuk tahun 2014, dan sebesar Rp 1,19
perusahaan. Pada tahun 2013 cash ratio
untuk tahun 2015. Dapat kita ketahui
sebesar 94,2%, hal ini berarti setiap Rp
rasio lancar perusahaan pada tahun 2013
1,00 hutang lancar dijamin oleh kas
mengalami peningkatan sampai dengan
perusahaan sebesar Rp. 0,94. Pada tahun
2014 yaitu meningkat sebesar 22,4 %
2014 cash ratio sebesar 105,8%, hal ini
disebabkan karena hutang lancar lebih
berarti setiap Rp. 1,00 hutang lancar
rendah dibandingkan aktiva lancarnya
dijamin oleh kas perusahaan sebesar Rp
dan pada tahun 2014 rasio lancar
1,05. Pada tahun 2015 cash ratio sebesar
perusahaan mengalami penurunan
83%, hal ini berarti bahwa setiap Rp.
sampai pada tahun 2015 yaitu sebesar 18
1,00 hutang lancar dijamin oleh kas
% disebabkan hutang lancarnya lebih
perusahaan sebesar Rp. 0,83. Dari
tinggi dibandingkan aktiva lancarnya.
perbandingan diatas pada tahun 2013-
Rasio Cepat (Quick Ratio) 2014 kemampuan perusahaan
Dari perhitungan diatas, dapat dilihat mengalami kenaikan sebesar 11,6%
bahwa besarnya rasio cepat untuk tahun hutang lancar yang rendah dan pada
2013 adalah 105,7%, tahun 2014 adalah tahun 2014-2015 mengalami penurunan
119,8%, dan tahun 2015 adalah 105%. rasio kas perusahaan sebesar 22,8%
Ini berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar disebabkan hutang lancar meningkat
dijamin Rp 1,05 aktiva lancar diluar diikuti dengan kas dan setara kas
persediaan untuk tahun 2013, pada tahun menurun. Ini menunjukkan bahwa
2014 setiap Rp.1,00 hutang lancar kemampuan perusahaan dalam
dijamin sebesar Rp 1,19, aktiva lancar memenuhi kewajiban jangka pendeknya
diluar persediaan dan pada tahun 2015 menurun pada tahun 2015.
setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin
Rasio Solvabilitas
sebesar Rp 1,05 aktiva lancar diluar
Rasio Total Hutang dengan Total
persediaan. Dapat disimpulkan bahwa
Aktiva (Debt Ratio)
pada tahun 2014 rasio meningkat sebesar
Dari hasil perhitungan diatas
14,1% dibandingkan dengan tahun 2013,
diperoleh bahwa rasio hutang terhadap
sedangkan tahun 2015 menurun sebesar
total aktiva untuk tahun 2013 adalah
14,8% dibandingkan tahun sebelumnya,
50,1%, tahun 2014 adalah 53,3% dan
kenaikan pada tahun 2014 dibandingkan
pada tahun 2015 adalah 56%. Maksud
Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli ± Desember 2017) 21
dari rasio ini adalah pada tahun 2013 dibandingkan modal yang dimiliki
perusahaan menggunakan dana dari perusahaan semakin besar rasio ini
kreditur sebesar 50,1 % dari total berarti semakin kecil jumlah aktiva yang
aktivanya, pada tahun 2014 perusahaan didanai oleh modal perusahaan.
menggunakan dana dari kreditur sebesar
Rasio Profitabilitas
53,3% dari total aktivanya, dan pada
Rasio laba kotor (Gross Prrofit
tahun 2015 perusahaan menggunakan
Margin)
dana dari kreditur sebesar 56% dari total
Gross profit margin pada tahun 2013
aktivanya. Pada Tahun 2014 rasio ini
sebesar 42,2%, hal ini berarti bahwa
meningkat sebesar 3,2% dibandingkan
setiap rupiah penjualan menghasilkan
tahun 2013, dan pada tahun 2015 rasio
laba kotor sebesar Rp. 0,42. Pada tahun
ini meningkat sebesar 2,7%
2014 gross profit margin sebesar 40,6%,
dibandingkan tahun 2014. Dari tahun ke
hal ini berarti bahwa setiap rupiah.
tahun rasio ini terus meningkat
Penjualan menghasilkan laba kotor
dikarenakan total aktiva menurun untuk
sebesar Rp. 0,40 dan pada tahun 2015
tahun 2013 dan 2015 kemudian total
gross profit margin sebesar 32,6% hal ini
hutang yang meningkat terus tiap
berarti bahwa setiap rupiah penjualan
tahunnya. Dengan semakin besarnya
menghasilkan laba kotor sebesar Rp.
nilai rasio ini menunjukkan bahwa
0,32. Kondisi ini menunjukkan
sebagian besar investasi didanai oleh
perusahaan pada tahun 2014-2015 tidak
kreditur.
baik karena kemampuan penjualan
Rasio Total Hutang dengan Modal perusahaan dalam menghasilkan laba
Sendiri kotor perusahaan semakin menurun dari
Dari hasil perhitungan diatas tahun ke tahun dikarenakan tingginya
diperoleh bahwa rasio hutang terhadap beban pokok penjualan dan beban
modal untuk tahun 2013 adalah 100,4%, penjualan. Semakin turun rasio ini
pada tahun 2014 adalah 114,2%, dan semakin tidak baik karena dianggap
pada tahun 2015 adalah 127,6%. Dari kemampuan perusahaan dalam
tahun ke tahun rasio ini mengalami mendapatkan laba cukup rendah.
peningkatan yang berarti bahwa setiap
Rasio Laba Operasi
Rp 1,00 modal menjamin Rp. 1,00
Dari perhitungan diatas ,
hutang perusahaan untuk tahun 2013,
menunjukkan bahwa perusahaan pada
Rp. 1,14 hutang perusahaan untuk tahun
tahun 2013 sampai dengan 2015
2014, dan Rp. 1,27 hutang perusahaan
memeliki rasio laba bersih masing-
untuk tahun 2015. Pada tahun 2014 rasio
masing sebesar 26 %, 19,8%, dan 12,1%.
ini meningkat sebesar 13,8%
Artinya setiap penjualan Rp. 1,00 pada
dibandingkan tahun 2013, dan pada
tahun 2013 menghasilkan laba operasi
tahun 2015 juga mengalami peningkatan
Rp 0,26 selanjutnya untuk tahun 2014
sebesar 13,4% dibanding tahun 2014.
dan tahun 2015 dari penjualan Rp. 1,00
Kenaikan pada tahun 2014 dan 2015
menghasilkan laba operasi sebesar
disebabkan total hutang lebih besar
Rp.0,19 dan Rp 0,12. Dilihat dari tahun
22 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli ± Desember 2017)
2013 sampai dengan 2015 rasio laba rentabilitas ekonomi menunjukkan
operasi terhadap penjualan mengalami kecendrungan menurun 11,5% hal ini
penurunan rasio yang cukup signifikan berarti bahwa setiap Rp. 1,00
sebesar 6,2% dan 7,7%. Penurunan ini kemampuan perusahaan memperoleh
terjadi karena pada tahun 2014 dan 2014 laba sebesar Rp. 0,11, dan pada tahun
perusahaan mengalami peningkatan 2015 rentabilitas ekonomi sebesar 5,6%
penjualan hanya sedikit sedangkan hal ini berarti bahwa setiap Rp. 1,00
peningkatan beban pokok penjualan kemampuan perusahaan memperoleh
lebih besar sehingga laba operasi yang laba sebesar Rp. 0,05. Pada tahun 2013
dihasilkan lebih kecil dari pada tahun sampai dengan 2015 rentabilitas
sebelumnya, dalam kasus ini perusahaan ekonomi perusahaan terus- menerus
merugi atau dengan kata lain laba kotor menurun penurunan tersebut sebesar
lebih kecil dari beban usaha. 7,1% pada 2014, dan menurun kembali
pada tahun 2015 sebesar 5,9%.
Rasio Laba bersih
Pada tahun 2013 net profit margin Menurunnya rentabilitas ekonomi
sebesar 19,4%, hal ini berarti bahwa merupakan ketidaksuksesan perusahaan
setiap Rp. 1,00 penjualan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya secara
menghasilkan laba bersih sebesar Rp. produktif.
0,19. Pada tahun 2014 net profit margin Jadi Hasil evalusasi pada ketiga rasio
sebesar 14,1%, hal ini berarti bahwa yang digunakan diatas dapat
setiap Rp. 1,00 Penjualan menghasilkan disimpulkan bahwa perusahaan berada
laba bersih sebesar Rp. 0,14. Pada tahun dalam keadaan kurang baik. Pada tahun
2015 net profit margin sebesar 6,7%, hal 2013 sampai dengan 2015 persentase
ini berarti bahwa Rp 1,00 penjualan rasio likuiditas dan profitabilitas
menghasilkan laba bersih sebesar Rp. menurun secara terus-menerus dari tahun
0,06. Dari perbandingan tiga periode di ke tahun berarti perusahaan semakin
atas, terlihat penjualan pada tahun 2013- tidak bisa menanggulangi hutang
2014 mengalami penurunan kemampuan lancarnya dan menghasilkan laba yg
menghasilkan laba bersih sebesar 5,3% relatif semakin menurun dan kemudian
dan pada tahun 2014-2015 mengalami persentase rasio solvabilitas meningkat
penurunan kembali sebesar 7,3%. Hal ini dari tahun 2013-2015 berarti modal dan
berarti kemampuan perusahaan untuk aktiva perusahaan semakin tidak mampu
menghasilkan laba bersih dari penjualan membayar segala hutang-hutangnya.
semakin menurun. Dari hasil analisis maka hipotesis
yang telah dikemukakan dapat diterima
Rentabilitas Ekonomi karena turunnya kinerja keuangan yang
Dari perhitungan diatas rentabilitas disebabkan oleh menurunnya pendapatan
ekonomi pada tahun 2013 adalah 18,6%, usaha dan tingginya beban pokok
hal ini berarti bahwa setiap Rp. 1,00 penjualan, dan beban penjualan. Dengan
kemampuan perusahaan memperoleh kata lain, manajemen perusahaan kurang
laba sebesar Rp. 0,18, pada tahun 2014 baik dalam menangani sisi likuiditas,
rentabilitas ekonomi sebesar tingkat solvabilitas dan profitabilitas/
Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli ± Desember 2017) 23
rentabilitasnya. menyebabkan menurunnya kinerja
keuangan perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Saran
Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Beberapa saran yang mungkin
Herfinta Farm & Plantation dapat bermanfaat dan kiranya dapat diberikan
disimpulkan sebagai berikut: guna membantu perusahaan untuk
1. Dengan memperhatikan struktur meningkatkan kinerja perusahaan dan
organisasi PT. Herfinta Farm & dijadikan sebagai pertimbangan pada
Plantation menggunakan struktur masa yang akan datang.
organisasi garis dan staf. Dalam 1. Hendaknya manajer perusahaan
struktur organisasi garis terdapat mampu merencanakan dan
kesederhanaan dan kesatuan perintah mengontrol besarnya biaya-biaya
bagi setiap karyawan dalam bagian- yang dikeluarkan dalam melakukan
bagian dan wewenang staf adalah produksi dan operasi perusahaan
mengaudit keuangan perusahaan dan lainnya dengan bijaksana sehingga
memberikan masukan kepada dewan diharapkan tingkat keuntungan yang
komisaris. diperoleh lebih tinggi.
2. Dari sisi rasio likuiditas PT. Herfinta 2. Hendaknya manajer perusahaan dapat
Farm & Plantation berada dalam memanfaatkan pemanfaatan rasio
keadaan kurang baik atau kurang keuangan untuk mengukur kinerja
mampu memenuhi kewajiban- keuangan perusahaan untuk
kewajiban lancarnya. Berarti strategi mengambil keputusan dalam
yang dilakukan manajemen perencanaan laba .
perusahaan untuk sisi likuiditas masih 3. Sebaiknya dalam pengalokasian dana
kurang tepat. ditujukan untuk meningkatkan tingkat
3. Dari sisi rasio Solvabilitas PT. keuntungan perusahaan.
Herfinta Farm & Plantation masih 4. Melakukan peningkatan penjualan
kurang baik karena kemampuan dengan efisiensi biaya agar
perusahaan dalam membayar perusahaan memperoleh peningkatan
kewajiban jangka panjangnya laba.
perusahaan setiap tahunnya semakin 5. Untuk mengurangi penggunaan kas
meningkat. yang besar dalam pembayaran bunga
4. Dari sisi profitabilitas, kemampuan maka perusahaan hendaknya mencari
manajemen PT. Herfinta Farm & sumber dana yang memberikan
Plantation perusahaan untuk tingkat bunga rendah.
menghasilkan keuntungan atau laba
DAFTAR PUSTAKA
baik laba kotor atau laba bersih masih
Cahaya, F. R., S. A. Porter, G. Tower,
kurang baik. Hal ini terjadi karena
GDQ $ %URZQ ³,QGRQHVLD¶V
penurunan laba yang diperoleh dan
/RZ &RQFHUQ IRU /DERU ,VVXHV ´
penurunan penjualan sehingga
Social Responsibility Journal, Vol. 8,
No. 1, pp. 114-132.
24 Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli ± Desember 2017)
Cho, S., C. Lee., dan C. K. Park, 2012, Universitas Muhammadiyah
³0HDVXULQJ &RUSRUDWH 6RFLDO Surakarta.
ResSRQVLELOLW\ ´ 7KH &3$ -RXUQDO Jones III. A., dan G. A. Jonas, 2011,
Djajadikerta, H. G., dan T. Trireksani., ³&RUSRUDWH 6RFLDO 5HVSRQVLELOLW\
³&RUSRUDWH 6RFLDO DQG Reporting: The Growing Need For
Environmental Disclosure by Input From The Accounting
Indonesian Listed Companies on 3URIIHVLRQ ´ 7KH &3$ -RXUQDO
7KHLU &RUSRUDWH :HE 6LWHV ´ -RXUQDO Kamil, A. Dan Herusetya, A, 2012,
of Applied Accounting Research, ³3HQJDUXK .DUDNWHULVWLN 3HUXVDKDDQ
Vol. 13, No. 1. Pp. 21-36. Terhadap Luas Pengungkapan
GePLWDVDUL 5LQD ³$QDOLVLV Kegiatan Corporate Social
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi 5HVSRQVLELOLW\ ´ 0HGLD 5LVHW
Pengungkapan Tanggung Jawab Akuntansi, Vol. 2, No. 1.
6RVLDO 3HUXVDKDDQ ´ )DNXOWDV Krisna, A. D dan Suhardianto, N, 2014,
Ekonomi dan Bisnis Universitas ³)DNWRU-Faktor yang Mempengaruhi
Muhammadiyah Surakarta. Tanggung Jawab Sosial: Studi
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Empiris pada Perusahaan Sektor
Multivariate dengan Program SPSS. Pertambangan yang Terdaftar di
Badan Penerbit Universitas Bursa EfHN ,QGRQHVLD ´ 8QLYHUVLWDV
Diponegoro: Semarang. Airlangga Surabaya.
*UD\ 5 ´7KLUW\ <HDUV RI 6RFLDO Kurnianingsih, Heni Triastuti, 2013,
Accounting, Reporting, and Auditing: ³3HQJDUXK 3URILWDELOLWDV GDQ 6L]H
ZKDW LI DQ\WKLQJ KDYH ZH OHDUQW" ´ PerusahaanTerhadap Corporate Social
Business Ethics: A European Review, 5HVSRQVLELOLW\ ´ -XUQDO 5LVHW
Vol. 10, No.1, pp. 9-15. Akuntansi dan Bisnis, Vol. 13, No. 1.
Hackston, D., dan M.J. Mi.lne. 1996. 0LQDQDUL ³3HQJDUXK .HSHPLOLkan
Some determinants of social and Institutional, Size, dan Leverage
environmental disclosures in New Terhadap Pengungkapan CSR
Zealand companies. Accounting, &RUSRUDWH 6RFLDO 5HVSRQVLELOLW\ ´
Auditing and Accountability Journal, Jurnal Ekonomi Vol. XX, No. 01,
Vol. 9, No. 1, hal 77-108. Maret 2015: 36-48.
+HQGULNVHQ (OGRQ 6 ³7HRUL
$NXQWDQVL WHUMHPDKDQ ´ -DNDUWD
Erlangga.
+HUPDZDWL 5HQL ³$QDOLVLV
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) pada Laporan
Tahunan Perusahaan manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek
,QGRQHVLD %(, ´ )DNXOWDV (NRQRPL

Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No. 2 (Juli ± Desember 2017) 25

Anda mungkin juga menyukai