Anda di halaman 1dari 12

BIDANG MANAJEMEN

PENGARUH BRAND VALUE DAN SALES REVENUE


TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
(Studi Kasus Pada Samsung Elektronik Global )

Chitra Adria Karyani


Chitra.adria@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini melihat ketatnya persaingan bisnis terutama dalam bidang industri elektronik yang
menjadi pemicu bagi Samsung Elektronik Global untuk terus mengembangkan inovasinya. Hal
ini dilakukan agar Samsung dapat mengembangkan dan meningkatkan nilai merek dari Samsung
itu sendiri serta meningkatkan penjualan produknya, yang pada akhirnya akan memicu
peningkatan kinerja perusahaannya, dimana dalam hal ini dilihat dari keuntungan yang didapat
oleh perusahaan. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif. Sedangkan metode penelitian yang
digunakan adalah metode Survey dengan teknik analisis deskriptif. Data didapatkan dari hasil
observasi, dokumentasi, serta didukung oleh library research. Populasi pada penelitian ini adalah
Samsung Elektronik Global, dengan total sampel sebanyak 11 sampel (data: time series dengan
tools EViews 8). Pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sampling acak jenuh.
Untuk menganalisis data, digunakan uji asumsi klasik, uji analisis regresi berganda, Uji t, dan Uji
F. Penelitian ini menyatakan (1) brand value pada Samsung Elektronik Global pada periode
2003-2013 secara keseluruhan mengalami peningkatan. (2) kondisi sales revenue pada Samsung
Elektronik Global dari tahun 2003 sampai dengan 2013 mengalami peningkatan. (3)
perkembangan kinerja perusahaan pada Samsung Elektronik Global periode 2003-2013
mengalami trend yang sangat fluktuasi. (4) terdapat hubungan yang kuat dan searah secara
simultan antara brand value dan sales revenue terhadap kinerja perusahaan Samsung Elektronik
Global.

Kata kunci: Brand Value, Sales Revenue, dan Kinerja Perusahaan.


Abstract
This study examines the intense competition especially in the electronics industry, which is
become a trigger for Samsung Electronics Global to continue to develop their innovation
product. The reason for that action was Samsung can develop and enhance the brand value of
Samsung's own as well as increase sales of its products, which in turn will lead to an increase in
the performance of his company, which in this case viewed from the profit made by the company.
This research approach is quantitative. While the research method used is a survey method with
a descriptive analysis techniques. The data obtained from the observation, documentation, and
supported by a research library. The population in this study is the Samsung Electronics Global,
with a total sample size of 11 (data: time series with EViews tools 8). The sampling method used
is random sampling saturated. To analyze the data, use the classic assumption test, multiple
regression analysis test, t test, and F Test. This research aimed that (1) the brand value of
Samsung Electronics Global during the period 2003-2013 has increased. (2) the condition of
sales revenue at Samsung Electronics Global from 2003 to 2013 has increased. (3) the
performance of companies in the period 2003-2013 Samsung Electronics Global experience
highly fluctuating trend. (4) there is a strong and direct relationship between the simultaneous
brand value and sales revenue on the performance of the company Samsung Electronics Global.

Key Words: Brand Value, Sales Revenue, and Company Performance.


Perencanaan bisnis (Business Plan)

1|Halaman
BIDANG MANAJEMEN

1. Pendahuluan Selain hal tersebut di atas, ekspor Samsung


saat ini telah mencapai dua pertiga (79%)
Beberapa tahun kebelakang, industri dari total penjualan. Selain itu, Samsung
elektronik banyak dipimpin oleh Intel dan telah membangun merek di seluruh dunia.
Sony. Dalam industri ini, dengan Pada tahun 2003, merek Samsung
persaingan yang sangat sengit, setiap menduduki peringkat ke-25 dalam "The
perusahaan dipaksa untuk datang dengan annual BusinessWeek" atau Interbrand
inovasi teknologi yang sangat kreatif dan tahunan merek dunia yang paling berharga,
dapat memenangkan persaingan di pasar. karena telah berhasil berkembang pesat dari
Untuk Samsung Elektronik sendiri, tahun $8.31 milyar pada tahun 2002 menjadi
2003 merupakan tahun keemasan baginya. $10.85 milyar pada tahun 2003.
Karena Samsung telah berhasil Saat ini Samsung merupakan produsen
memposisikan dirinya sebagai salah satu smartphone terbaik di Eropa. Pada akhir
produsen ponsel terbaik di dunia terutama 2012, Samsung memiliki 32,3% pangsa
untk smarthphone-nya dan produk-produk pasar berdasarkan angka-angka dari
lainnya yang ditampilkan di seluruh media. comScore. Samsung dapat menyalip Nokia
Banyak yan menyebut ponsel Samsung ini pada April 2012 untuk mengklaim posisi
sebagai "hadiah terbaik untuk Natal" atau teratas pangsa Eropa, dimana pada saat itu
"Mercedes ponsel". posisi tersebut dipertahankan oleh Nokia
Samsung memperoleh prestasi yang sangat dalam waktu yang cukup lama. Diurutan
luar biasa, mengingat sebelumnya fokus kedua terdapat Apple dengan pangsa pasar
dari perusahaan ini adalah penjualan 20,5%, dan diikuti Nokia dengan pangsa
eksport sayuran serta ikan ke daerah pasar 16,3% (Samsung mendominasi pasar
Manchuria dan Beijing. Memang, pertama smartphone Eropa tahun 2013). Menjadi
kali Samsung memutuskan untuk masuk ke merek ternama smartphone di Eropa,
dunia elektronik ini, pengamat bisnis Samsung telah berhasil meraih 45% pangsa
mengatakan bahwa keputusan tersebut pasar Eropa (sumber: data Kantar World
adalah keputusan yang sangat bodoh dan Panel Comtech).
sembarangan. Tetapi, Samsung telah Riset Gartner mengatakan, Samsung telah
berhasil mengejutkan mereka dengan berhasil meningkatkan penjualannya
kesuksesan mereka di pasar elektronik ini sebesar 46,9% pada tahun 2012 dan
dengan keuntungan yang sangat besar, serta menyumbang 39,6% dari total penjualannya
mereka telah memberikan kontribusi yang tersebut. Berdasarkan fakta tersebut
cukup signifikan terhadap pertumbuhan Gartner memastikan bahwa Samsung telah
laba perusahaan dan reputasi merek berhasil mendominasi pasar smartphone
Samsung itu sendiri. dunia dengan pesaingnya iPhone.
Pada tahun 2003, Samsung berhasil Berdasarkan data-data di atas tersebut,
membukukan laba bersih sebesar $5 milyar mungkin hanya sedikit yang menyangkal
pada penjualan tahunan sebesar $37.9 bahwa Samsung telah mencapai sukses
milyar. Pada April 2004, kapitalisasi pasar yang luar biasa di pasar global. Dengan
Samsung berada di sekitar $87.4 milyar, demikian, itu akan lebih bermanfaat untuk
dimana hal ini telah melampaui Sony yang peneliti melihat lebih dekat lagi agar dapat
merupakan patokan bagi Samsung dalam mengetahui faktor-faktor apa saja yang
hal pendapatan dan kapitalisasi pasar. telah menjadi kontribusi paling banyak

2|Halaman
BIDANG MANAJEMEN

dalam keberhasilan Samsung. Secara membantu perusahaan mencapai


khusus, peneliti ingin memusatkan sasarannya..
perhatian pada bisnis elektronik dari
2.1.2 Brand Value
Samsung, dimana telah mencapai beberapa
keuntungan yang paling menonjol dari American Marketing Association (AMA)
salah satu lini bisnis Samsung. (dalam Kotler, 2009:258) mendefinisikan
merek sebagai "nama, istilah, tanda,
2. Kajian Pustaka, Kerangka lambang, atau desain, atau kombinasinya,
Pemikiran dan Hipotesis yang dimaksudkan untuk
2.1. Kajian Pustaka mengidentifikasikan barang atau jasa dari
2.1.1 Manajemen Pemasaran salah satu penjual atau kelompok penjual
dan mendiferensiasikan mereka dari para
Definisi pemasaran menurut American pesaing". Berdasarkan definisi tersebut,
Marketing Association (AMA) (dalam maka merek adalah produk atau jasa yang
Kotler, 2009:5), adalah suatu fungsi dimensinya mendiferensiasikan merek
organisasi dan serangkaian proses untuk tersebut dengan beberapa cara dari produk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan atau jasa lainnya yang dirancang untuk
memberikan nilai kepada pelanggan dan memuaskan kebutuhan yang sama.
untuk mengelola hubungan pelanggan Perbedaan ini bisa fungsional, rasional, atau
dengan cara yang menguntungkan nyata-berhubungan dengan kinerja produk
organisasi dan pemangku kepentingannya. dari merek itu sendiri.
Pemasaran merupakan kegiatan inti dari Dalam sehari-hari kita melihat orang begitu
tiap perusahaan sehingga perlu adanya terikat atau fanatik dan mengasosiasikan
pengelolaan dan koordinasi secara baik dan diri mereka dengan merek, pikiran dan
profesional. perasaan mereka yang muncul tentang
Manajemen pemasaran Kotler (2009:5) merek, membedakan suatu perusahaan
adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran (produk atau jasa) dari yang lain (disebut
dan mendapatkan, menjaga serta nilai merek-brand value), mampu
menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan ikatan diferensiasi yang sangat
menciptakan, menyerahkan dan kuat. Nilai merek adalah kemempuan untuk
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang menerjemahkan reputasi perusahaan dan
unggul. loyalitas pengguna yang dapat diandalkan
Definisi ini menyadari bahwa manajemen untuk menciptakan laba jangka panjang.
pemasaran adalah proses yang mencakup Rumusan brand value yang sukses adalah
analisis, perencanaan, pelaksanaan dan ketika calon pelanggan atau pelanggan
pengawasan juga mencakup barang, jasa mudah mengenali nilai inti merek (core
serta gagasan; berdasarkan pertukaran dan brand value) yang terdiri dari: citra merek
tujuannya adalah memberikan kepuasan (brand image), citra produk (product
bagi pihak yang terlibat. Dengan demikian, image), dan citra nilai (value image) yang
dapat diketahui bahwa tugas manajemen positif.
pemasaran bukan hanya menawarkan
barang atau jasa yang sesuai dengan 2.1.3 Sales Revenue
kebutuhan dan keinginan pasarnya,
menetapkan harga yang efektif, komunikasi Pendapatan merupakan salah satu unsur
dan distribusi untuk memberikan informasi, yang paling utama dari pembentukan
mempengaruhi dan melayani pasarnya laporan laba rugi dalam suatu perusahaan.
tetapi lebih dari itu. Tugas manajemen Banyak yang masih bingung dalam
pemasaran adalah mempengaruhi tingkat, penggunaan istilah pendapatan. Hal ini
waktu dan komposisi permintaan untuk disebabkan pendapatan dapat diartikan

3|Halaman
BIDANG MANAJEMEN

sebagai revenue dana dapat juga diartikan laporan yang berbeda-beda tergantung dari
sebagai income. sudut mana ia memandang.
Menurut standar Akuntansi Keuangan Secara garis besar konsep pendapatan dapat
(2004:23.1), kata income diartikan sebagai ditinjau dari dua sisi yaitu:
penghasilan dan kata revenue sebagai a. Konsep pendapatan menurut ilmu
pendapatan, dimana penghasilan (income) ekonomi
meliputi baik pendapatan (revenue) maupun b. Konsep pendapatan menurut ilmu
keuntungan (gain). akuntansi.
Pendapatan dalah penghasilan yang timbul
dari aktivitas perusahaan yang dikenal 2.1.3.1 Konsep Pendapatan Menurut
dengan sebutan yang berbeda seperti Ilmu Ekonomi.
penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga,
dividen, royalti dan sewa. Definisi tersebut Konsep pendapatan menurut ilmu ekonomi
memberikan pengertian yang berbeda dikemukakan oleh Wild (2003:311),
dimana income memberikan pengertian "economic income is typically measured as
pendapatan yang lebih luas, income cash flow plus the change in the fair value
meliputi pendapatan yang berasal dari of net assets. Under this definition, income
kegiatan operasi normal perusahaan includes both realize (cash flow) and
maupun yang berasal dari luar operasi unrealized (holding gain or loss)
normalnya. Sedangkan revenue merupakan components". Definisi Wild tersebut
penghasilan dari penjualan produk, barang mengetakan bahwa, pendapatan secara
dagangan, jasa, dan perolehan dari setiap khusus diukur sebagai aliran kas ditambah
transaksi yang terjadi. perubahan dalam nilai bersih aktiva. Wild
Pengertian pendapatan diterangkan oleh memasukkan pendapatan yang dapat
Dyckman (2000:234) bahwa pendapatan direalisasikan sebagai komponen
adalah "arus masuk atau peningkatan pendapatan.
lainnya atas aktiva sebuah entitas atau Maka dari definisi di atas tersebut, dapat
penyelesaian kewajiban (atau kombinasi kita simpulkan bahwa pendapatan menurut
dari keduanya) selama satu periode dari ilmu ekonomi mengindikasikan adanya
pengiriman atau produksi barang, suatu aliran dana (kas) yang terjadi dari satu
penyediaan jasa, atau aktivitas lain yang pihak kepada pihak lainnya.
merupakan operasi utama atau sentral
entitas yang sedang berlangsung". 2.1.3.2 Konsep Pendapatan menurut
Pengertian pendapatan didefinisikan oleh Ilmu Akuntansi
Sofyan Syafri (2002:58) sebagai "kenaikan
gross di dalam asset dan penuruna gross Definisi pendapatan antara para akuntan
dalam kewajiban yang dinilai berdasarkan dengan para ahli ekonomi sangat jauh
prinsip akuntansi yang berasal dari kegiatan berbeda, demikian juga sesama para
mencari laba". akuntan, yang mendefinisikan pendapatan
Adanya penafsiran yang berlainan terhadap berbeda satu sama lainnya. Akan tetapi
pengertian pendapatan bagi pihak yang pada umumya definisi ini menekankan
berkompeten disebabkan karena latar kepada masalah yang berkenaan dengan
belakang disiplin yang berneda dengan pendapatan yang dinyatakan dalam satuan
penyusunan konsep pendapatan bagi pihak uang. Pendapatan akuntansi memiliki
tertentu. Konsep pedapatan belum keanekaragaman dalam memberikan
dijelaskan secara universal oleh pemakai definisi pendapatan. Ilmu akuntansi melihat
akuntansi, karena pemakai informasi pendapatan sebagai sesuatu yang spesifik
laporan keuangan khususnya laporan laba dalam pengertian yang lebih mendalam dan
rugi yang memuat tentang pendapatan lebih terarah. Konsep ini sebagian besar
berguna untuk masing-masing pemakai mengikuti prinsip-prinsip pendapatan,

4|Halaman
BIDANG MANAJEMEN

prinsip biaya, prinsip perbandingan dan semacamnya (Ceacilia Srimindarti dalam


pernyataan periode akuntansi. Fokus Ekonomi, 2004:53).
Menurut SFAC (Statement of Financial Perbedaan definisi menurut para ahli
Accounting Concepts) No. 6 dalam Kieso mengenai pengukuran kinerja dan penilaian
(2002:3) "Revenue are inflows or other kinerja adalah sebagai berikut:
enhancements of assets of an entity or 1. Menurut Anderson dan Clancy (Sony
settlements of its liabilities (a combination Yuwono, dkk,, 2002:21),
of both) from delivering of producing mendefinisikan pengukuran kinerja
goods, rendering services, or carrying out sebagai berikut: "feedback from the
other activities that constitute the entity's on accountant to management that provides
going major on central opeations". information about how well the action
Berdasarkan definisi di atas tersebut, represent the plants; it also identifies
pendapatan dalam ilmu akuntansi lebih where manager may need to make
menekankan pada pertumbuhan atau corrections or adjustment in future
peningkatan jumlah aktiva yang timbul planning and controlling activities."
sebagai hasil dari kegiatan operasional Berdasarkan definisi diatas, maka dapat
perusahaan serta pendekatan yang disimpulkan bahwa pengukuran kinerja
memusatkan perhatian kepada arus masuk merupakan suatu tolak ukur atau bagi
atau inflow perusahaan. manajemen perusahaan dalam menentukan
kebijakan perusahaan, apakah kinerja
2.1.4 Kinerja perusahaan sudah baik dari segi keuangan
maupun non keuangan.
Dalam literatur bisnis kerja perusahaan 2. Menurut Mulyadi dan Johny Setyawan
dapat dilihat dari keuntungan finansial (2002:227), mendefinisikan mengenai
(financial profitability) dan perkembangan penilaian kinerja adalah penentuan
(growth), ini menjadi indikator penting dari secara periodik efektivitas operasional
kinerja suatu perusahaan. Nash (1993) organisasi, bagian organisasi, dan
menyatakan bahwa profitabilitas karywannya berdasarkan pada sasaran,
merupakan indikator untuk standar, dan kriteria yang telah
mengidentifikasikan apakah perusahaan ditetapkan sebelumnya. Melalui
melakukan bisnisnya dengan baik dan penilaian kinerja, manajer dapat
menjadi ukuran kesuksesannya. Lebih menggunakannya dalam mengambil
lanjut, kinerja perusahaan merupakan suatu keputusan penting dalam rangka bisnis
tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan, seperti menentukan tingkat
perusahaan selama periode waktu tertentu, gaji karyawan, dan sebagainya, serta
merupakan hasil atau prestasi yang langkah yang akan diambil untuk masa
dipengaruhi oleh kegiatan operasional depan. Sedangkan bagi pihak luar,
perusahaan dalam memanfaatkan sumber penilaian kinerja sebagai alat pendetekdi
daya-sumber daya yang dimiliki (Helfert, awal dalam memilih alternatif investasi
1996 dalam Ceacilia Srimindarti, Fokus yang digunakan untuk meramalkan
Ekonomi, 2004:53) kondisi perusahaan di masa yang akan
Kinerja merupakan suatu istilah secara datang.
umum yang ditanamkan untuk sebagian
atau seluruh tindakan atau aktivitas dari 2.1.5 Hubungan Brand Value dengan
suatu organisasi pada suatu periode dengan Kinerja Perusahaan.
referensi pada jumlah standar seperti biaya-
biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, Apakah sebuah peningkatan kinerja dalam
dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban suatu perusahaan merupakan hasil dari
atau akuntabilitas manajemen dan peningkatan brand value mereka? Bagian
dari kinerja apa yang mendorong nilai
merek bagi perusahaan mereka?

5|Halaman
BIDANG MANAJEMEN

Pertanyaan-pertanyaan tersebut, sebenarnya Terakhir kita dapat menghubungkan nilai


telah dijawab oleh beberapa studi yang merek dengan salah satu konsep pemasaran
telah dilakukan dahulu mengenai hubungan penting lainnya yakni ekuitas pelanggan
antara brand value dengan kinerja suatu yang pada akhirnya akan berfokus pada
perusahaan. nilai akhir finansial. Manfaat jelasnya
Kwan dalam Setyawan (2010:24) adalah ukuran kinerja perusahaan yang
mengatakan bahwa pengetahuan terhadap dapat dihitung (profitabilitas), yang
keberadaan merek akan berpengaruh khususnya akan dibahas dalam perusahaan
terhadap minat beli konsumen yang Samsung Elektronik Global.
nantinya akan mempengaruhi kinerja dari Nilai merek serta pendapatan yang baik
perusahaan. Hal ini dikarenakan konsumen akan memberikan dampak positif bagi
akan cenderung membeli produk dengan perusahaan. Dampak positif yang terjadi ini
merek yang sudah dikenal dibandingkan adalah tujuan perusahaan telah tercapai dan
dengan produk yang mereknya masih asing. kelangsungan dari perusahaan pun akan
Selain itu Ayuni dalam Setyawan (2010:24) terus berjalan dengan baik. Dimana dalam
juga menyatakan semakin tinggi tingkat kinerja perusahaan itu sendiri terdapat pula
kesadaran seseorang terhadap nilai merek, faktor-faktor yang akan mempengaruhi
maka minat konsumen terhadap produk keuntungan dari suatu perusahaan.
dengan merek tersebut meningkat karena
merek itulah yang pertama diingatnya. Brand Value (X1)
Dimensi :
2.2 Kerangka Pemikiran 1. Citra Merek
2. Citra Produk
3. Citra Nilai
Memuaskan kebutuhan dan keinginan
Kinerja Perusahaan (Y)
konsumen adalah inti dari pemasaran. (Ali Hasan : 2013)
Dimensi :
Sasaran dari setiap bisnis menghantarkan 1. Keuntungan
nilai konsumen untuk menghasilkan laba Finansial
bagi perusahaan. Dalam ekonomi yang 2. Perkembangan
Perusahaan
sangat kompetitif, dengan semakin
banyaknya pembeli rasional yang (Helfert : 2004)
dihadapkan dengan segudang pilihan, Sales Revenue (X2)
perusahaan hanya dapat meraih Dimensi :
kemenangan dengan melakukan proses 1. Kas
2. Nilai Bersih Aktiva
penghantaran nilai yang bagus serta 3. Pendapatan yang
memilih, menyediakan, dan dapat direalisasikan
mengkomunikasikan nilai yang unggul.
Perubahan selera dan preferensi konsumen, (Wild : 2003)
kemunculan pesaing baru atau teknologi
baru, atau semua perkembangan dalam
lingkungan pemasaran dapat mempengaruhi Gambar 1. Paradigma Penelitian
peruntungan perusahaan baik dalam segi
nilai merek ataupun pendapatan 2.3 Hipotesis
perusahaan.
Nilai merek (brand value) harus menjadi H1 : Brand value, sales revenue dan
prioritas utama bagi semua organisasi. kinerja perusahaan di Samsung
"Catatan Pemasaran: Penetapan Merek Elektronik Global dikategorikan baik.
Abad Dua Puluh Satu" menawarkan H2 : Brand value dan sales revenue
beberapa perspektif kontemporer untuk berpengaruh terhadap kinerja
kepemimpinan merek yang bertahan lama. perusahaan secara positif baik parsial
maupun simultan pada Samsung
Elektronik Global.

6|Halaman
BIDANG MANAJEMEN

adanya serial korelasi, normalitas, linieritas,


heteroskedastisitas dan multilinieritas.
3. Objek dan Metode Penelitian Rancangan pengujian hipotesis penelitian
3.1 Objek Penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh
antara variabel independent (X) yaitu brand
Objek penelitian digunakan untuk value (X1) dan sales revenue (X2) terhadap
mendapatkan data sesuai tujuan dan kinerja perusahaan sebagai variabel
kegunaan tertentu. Objek yang penulis dependen (Y), dengan menggunakan uji t
gunakan dalam penelitian adalah brand dan uji f.
value, sales revenue, dan kinerja
perusahaan. Penelitian ini dilaksanakan 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
pada Samsung Elektronik Global. 4.1 Analisis Deskriptif
4.1.1 Brand Value (X1)
3.2 Metode Penelitian
Rasio brand value merupakan rasio yang
Metode deskriptif ini merupakan metode penting dalam menentukan keputusan bagi
yang bertujuan untuk mengetahui sifat serta para calon pelanggan ataupun pelanggan itu
hubungan yang lebih mendalam antara dua sendiri. Para pelanggan pasti ingin
variabel dengan cara mengamati aspek- mendapatkan tingkat kepuasanan yang
aspek tertentu secara lebih spesifik untuk tinggi dari modal yang mereka keluarkan.
memperoleh data yang sesuai dengan Rasio ini juga menunjukkan keefisienan
masalah yang ada dengan tujuan penelitian, perusahaan dalam mengelola produk yang
dimana data tersebut diolah, dianalisis, dan mereka miliki untuk mendapatkan
diproses lebih lanjut dengan dasar teori- keuntungan. Lebih jelasnya dapat dilihat
teori yang telah dipelajari sehingga data pada gambar grafik dibawah ini :
tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan.
Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji 500
hipotesis dengan menggunakan perhitungan 400
396.1
statistik. Penelitian ini digunakan untuk 300 328.9
menguji pengaruh variabel X terhadap Y
200 161.6 176.8 234.3
yang diteliti. Verifikatif berarti menguji 125.5
168.5 175.2 194.9
100 149.5
teori dengan pengujian suatu hipotesis 108.5
apakah diterima atau ditolak. 0
Dengan menggunakan metode penelitian
akan diketahui hubungan yang signifikan
antara variabel yang diteliti sehingga Gambar 2. Sub Variabel Brand Value
menghasilkan kesimpulan yang akan
memperjelas gambaran mengenai objek Pada gambar di atas, terlihat bahwa hampir
yang diteliti. setiap tahunnya besar brand value pada
Penarikan sampel dilakukan dengan Samsung Elektronik Global mengalami
menggunakan teknik penarikan Sampling peningkatan, hanya pada tahun 2009 saja
jenuh. Menurut Sugiyono (2011 : 68), mereka mengalami penurunan. Kenaikan
Sampling jenuh adalah teknik penentuan terbesar dialami oleh Samsung Elektronik
sample bila semua anggota populasi Global pada tahun 2012 dengan kenaikan
digunakan sebagai sample. Dengan sebesar 40.38%, hal ini dikarenakan
demikian penggunaan sample yang terjadi perusahaan mengalami penjualan yang
pada penelitian ini sebanyak 11 sampel. cukup tinggi, terutama dalam produk
Sebelum melakukan pengujian hipotesis smartphone-nya sehingga nilai brand value
dilakukan lima uji asumsi klasik dengan menjadi positif.
menggunakan Eviews 8. model yang dibuat
harus lolos dari penyimpangan asumsi

7|Halaman
BIDANG MANAJEMEN

pelanggan rendah untuk membeli maka


nilai kinerja perusahaanpun akan turun.
4.1.2 Sales Revenue (X2) Kinerja perusahaan yang digunakan dalam
penelitian ini dilihat dari tingkat
Rasio sales revenue merupakan alat bantu pengembalian penjulan (return on sale)
analisis yang umum digunakan oleh setiap yang didapatkan dari pembagian
perusahaan utuk melihat perkembangan dari keuntungan perusahaan (profit) terhadap
penjualan produk perusahaan, selain tingkat pendapatan (sales revenue) yang
kegunaannya dalam mencerminkan diperoleh oleh Samsung Elektronik Global.
gambaran kemungkinan keuntungan yang Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
akan diperoleh perusahaan, rasio ini juga grafik dibawah ini :
sudah dalam bentuk satuan mata uang
sehingga memudahkan dalam menganalisis 16.00%
kinerja suatu perusahaan. Lebih jelasnya 14.00% 13.23% 13.34%
dapat dilihat pada gambar grafik dibawah 12.00% 10.48%
10.00% 9.51% 11.88%
ini : 8.00% 8.04%
9.16% 9.45% 8.36%
6.00%
250.0 228.7 7.18%
4.00%
200.0 201.1 2.00% 4.90%
154.6 0.00%
150.0 165.0
100.0 80.9 91.5 119.7
104.0
86.8 78.4
50.0 62.2
0.0 Gambar 4. Sub Variabel Kinerja
Perusahaan

Berdasarkan gambar 4.3 di atas bahwa nilai


Gambar 3. Sub Variabel Sales Revenue kinerja terendah terjadi pada tahun 2008
sebesar 4.9% dan nilai tertinggi diperoleh
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa oleh Samsung Elektronik Global terjadi
Samsung Elektronik Global dimulai pada pada tahun 2013 sebesar 13.34%, meskipun
tahun 2007 selalu mengalami peningkatan sebenarnya tingkat kenaikan terbesar terjadi
kinerja setiap tahunnya dengan ditandainya pada tahun 2009 dengan tingkat kenaikan
peningkatan nilai sales revenue. Hal ini bisa sebesar 46.51%, hal ini menguatkan bahwa
diakibatkan karena Samsung Elektronik Samsung Elektronik Global memiliki
Global mampu memberikan inovasi-inovasi reputasi yang baik di mata para calon
terbaru yang sesuai dengan keinginan pasar, pelanggan ataupun pelanggannya.
yang mengakibatkan terus meningkatnya Kesimpulan lain yang dapat ditarik adalah
pendapatan perusahaan. Hal ini berimbas perkembangan kinerja perusahaan Samsung
semakin meningkatnya nilai sales revenue Elektronik Global pada tahun 2009 dapat
perusahaan tersebut. diakibatkan oleh berkembangnya teknologi
4.1.3 Kinerja Karyawan (Y) komunikasi di dunia global sehingga
memicu ketertarikan para calon pelanggan
Kinerja perusahaan ditentukan oleh dan pelanggan untuk menggunakan produk
keuntungan finansial yang diperoleh oleh Samsung yang memiliki inovasi lebih maju
perusahaan serta perkembangan dari dengan harga yang terjangkau. Hal lain
perusahaan tersebut. Perusahaan yang yang membuat permintaan sektor elektronik
memiliki kinerja perusahaan dan reputasi meningkat adalah masih luasnya pasar
yang baik maka produknya cenderung potensial yang belum terbidik oleh para
diminati oleh para calon pelanggan, perusahaan elektronik sehingga masih
sehingga nilai kinerja perusahaanpun akan mampu untuk berkembang lebih pesat lagi
bergerak naik. Sebaliknya, jika minat calon

8|Halaman
BIDANG MANAJEMEN

dan memberikan masa depan yang cerah Uji linearitas bertujuan untuk
kepada para calon pelanggan. mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau
4.2 Analisis Verifikatif tidak secara signifikan. Uji ini biasanya
4.2.1 Uji Asumsi Klasik digunakan sebagai prasyarat dalam
analisis korelasi atau regresi linear.
1. Uji Serial Korelasi
Masalah korelasi timbul karena residual Tabel 2. Hasil Uji Linearitas
tidak bebas dari sebuah observasi ke F-statistic 3.950761
observasi lainnya. Likelihood ratio 9.242627

Tabel 1. Hasil Uji Serial Korelasi Menyatakan bahwa nilai F-stat sebesar
F-statistic 0.304631 3,951 kemudian dibandingkan dengan F-
Obs*R-squared 1.013960 tabel sebesar 5,715. Berarti 3,951 <
5,715 berarti model linier.
Analisis hasil output nilai Obs*R
Squared (disebut juga X2 hitung) 4. Uji Multikolinieritas
nilainya 1,014 dan X2 tabel yang di Multikolinieritas adalah adanya
sesuaikan dengan jumlah lagnya (v) hubungan linier yang signifikan antara
sebesar 2 dan α sebesar 2,5% adalah beberapa atau semua variable
7,378. Karena 1,014 < 7,378 maka dapat independent dalam model regresi.
disimpulkan model diatas bebas dari
masalah serial korelasi. Tabel 3. Hasil Estimate Equation R21
Variable Coefficient
2. Uji Normalitas C -5.242061
Asumsi normalitas merupakan X1 0.042788
persyaratan yang sangat penting pada X2 0.073117
pengujian kebermaknaan (signifikansi) R-squared 0.888877
koefisien regresi.
7
Dengan demikian maka dapat dibentuk
Series: Residuals persamaan regresi linier, yaitu :
6 Sample 2003 2013
Observations 11
5
Mean -4.44e-16 Y = -5,242 + 0,043X1 + 0,073X2
Median 0.365328
4 Maximum 4.657026
Minimum -4.826987 Tabel 4. Hasil Estimate Equation R22
3 Std. Dev. 2.708478
Skewness -0.189656 Variable Coefficient
2 Kurtosis 2.402688 C 12.48962
1 Jarque-Bera 0.229469 X2 1.516800
Probability 0.891603
0
R-squared 0.908198
-5.0 -2.5 0.0 2.5 5.0

Gambar 5. Hasil Uji Normalitas Dengan demikian maka dapat dibentuk


persamaan regresi linier, yaitu :
Analisis hasil output menyatakan bahwa
nilai JB sebesar 0,229 dengan X2 tabel
X1 = 12,490 + 1,517 X2
sebesar 7,378, karena 0,229 < 7,378
maka dapat disimpulkan bahwa residual
Tabel 5. Hasil Estimate Equation R23
berdistribusi normal.
Variable Coefficient
C 3.979462
3. Uji Linearitas
X1 0.598759
R-squared 0.908198

9|Halaman
BIDANG MANAJEMEN

1. Pengaruh Brand Value dan Sales


Dengan demikian maka dapat dibentuk Revenue terhadap Kinerja Perusahaan
persamaan regresi linier, yaitu : (Uji t)
a. Pengujian Brand Value terhadap
X2 = 3,979 + 0,599X1 Kinerja
Tujuan perusahaan tercapai karena
Berdasarkan tabel-tabel diatas, nilai R2 berdasarkan dari kinerja perusahaan
untuk persamaan R21 adalah sebesar yang baik.
0,889. Nilai R2 untuk persamaan R22
adalah sebesar 0,908. Dan nilai R2 untuk Tabel 8. Hasil Uji t
persamaan R23 adalah sebesar 0,908. Variable t-Statistic
Karena 0,889 < 0,908 ; 0,908 maka C -2.002072
dapat disimpulkan bahwa model X1 7.642227
diketemukan adanya multikolinieritas.
Hal ini dikarenakan kecilnya ukuran Dengan α=0,025, df=n-k-1=11-(3-
sampel yang digunakan dalam penelitian 1)=9, untuk pengujian dua sisi
ataupun dikarenakan penelitian ini diperoleh nilai t tabel sebesar 2,262.
merupakan penelitian yang bersifat Diketahui bahwa t-Stat untuk X1
commond trend. (7,642) > t-tabel dan berada diluar
kedua nilai t tabel (-2.262 dan
5. Uji Heteroskedastisitas 2.262), maka Ho ditolak artinya
Heteroskedastisitas merupakan keadaan brand value secara parsial
dmana varians setiap gangguan tidak berpengaruh signifikan terhadap
konstan. Uji heteroskedastisitas dapat kinerja perusahaan.
dilakukan dengan menggunakan White
Heteroskedasticity yang tersedia dalam b. Pengujian Sales Revenue terhadap
program Eviews 8. Kinerja
Dalam pelaksanaan untuk mencapai
Tabel 6. Hasil Uji White (Cross Term) tujuan yang sudah ditargetkan dalam
F-statistic 0.358807 perusahaan. Tujuan inilah yang
Obs*R-squared 2.904665 biasanya membuat perusahaan
memiliki beban yang lebih berat.
Tabel 7. Hasil Uji White (No Cross
Term) Tabel 9. Hasil Uji t
F-statistic 0.206829 Variable t-Statistic
Obs*R-squared 0.540815 C -1.951162
X1 7.741837
Nilai Obs*R-Squared untuk hasil
estimasi uji white cross terms adalah Dengan α=0,025, df=n-k-1=11-(3-
sebesar 2,905 dan uji white no cross 1)=9, untuk pengujian dua sisi
terms adalah sebesar 0,541. Sedangkan diperoleh nilai t tabel sebesar 2,262.
nilai X2 tabel dengan α = 2.5% dan v = 2 Diketahui bahwa t-Stat untuk X2
adalah sebesar 7,378. Karena nilai X2 (7,741) > t-tabel dan berada didalam
hitung (nilai Obs*R-Squared) < nilai X2 kedua nilai t tabel (-2.262 dan
tabel untuk cross terms maupun no cross 2.262), maka Ho ditolak artinya
terms, maka dapat diambil kesimpulan sales revenue secara parsial
bahwa model lolos uji berpengaruh signifikan terhadap
heteroskedastisitas. kinerja perusahaan.

4.2.2 Pengujian Hipotesis

10 | H a l a m a n
BIDANG MANAJEMEN

stabil sementara penjualan yang beredar


2. Pengaruh Brand Value dan Sales tetap.
Revenue terhadap Kinerja Perusahaan 2. Hasil analisis pengaruh brand value dan
(Uji F) sales revenue terhadap kinerja
Untuk menguji apakah variabel brand perusahaan secara simultan
value dan sales revenue secara simultan menunjukkan adanya hubungan yang
memberikan pengaruh yang signifikan sangat kuat dan searah. Besarnya
terhadap kinerja perusahaan, maka kontribusi pengaruh brand value dan
dilakukan pengujian hipotesis simultan sales revenue terhadap kinerja
sebagai berikut: perusahaan sebesar 88,9% yang berarti
bahwa perubahan kinerja perusahaan
Tabel 10. Hasil Uji F dipengaruhi oleh brand value dan sales
Variable Coefficient revenue sebesar 88,9%, sedangkan
C -5.242061 sisanya sebesar 11,1% dipengaruhi oleh
X1 0.042788 faktor lain diluar variabel yang diteliti.
X2 0.073117 Berdasarkan uji hipotesis, bahwa brand
F-statistic 31.99616 value dan sales revenue memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
Dengan α=0,025, v=2 dan df=9, kinerja perusahaan pada Samsung
diketahui nilai F tabel sebesar 5,714. Elektronik Global.
Dari nilai-nilai di atas, diketahui nilai F-
stat (31,996) > F tabel (5,714), sehingga 6. Daftar Pustaka
H0 ditolak dan Ha diterima, artinya
terdapat pengaruh simultan yang Sumber Buku:
signifikan dari brand value(X1) dan Dyckman, Thomas R, Roland E. Dukes,
sales revenue (X2) terhadap kinerja Charles J. Davis. 2000. Akuntansi
perusahaan (variabel Y). Intermediate, Edisi Ketiga, Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
5. Kesimpulan Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Teori
Akuntansi, Edisi Delapan. Jakarta: PT.
1. Baik Brand Value dan Sales Revenue Raja Grasindo Persada.
pada Samsung Elektronik Global dari Hasan, Ali. 2013. Marketing dan Kasus-
tahun 2003 sampai dengan 2013 secara Kasus Pilihan. Yogyakarta: CAPS
keseluruhan mengalami peningkatan. (Center for Academic Publishing
Dimana dalam pemasaran industri brand Service)
value adalah hal-hal yang menyebabkan Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan
orang untuk membeli produk satu Terry D. Warfield. 2002. Akuntansi
perusahaan atau jasa lebih dari yang Intermediate, Edisi 10. Jakarta:
lain, sedangkan sales revenue sendiri Erlangga.
peningkatan terjadi akibat Samsung Kotler, Phillip dan Kevin L. Keller. 2009.
mampu memberikan inovasi-inovasi Marketing Management Thirteenth
terbaru dalam produknya yang membuat Edition. Jakarta: PT. Gelora Aksara
pelanggan pada akhirnya tertarik untuk Pratama.
membeli produk tersebut. Berbeda Mulyadi dan Setyawan Johny. 2002. Sistem
dengan brand value dan sales revenue, Perencanaan dan Pengendalian
kinerja perusahaan mengalami trend Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
yang sangat fluktuatif, hal ini Sugiyono. 2011. Statistika Untuk
dikarenakan laba bersih sebagai salah Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta
satu indikator kinerja perusahaan tidak Wild, John J., K. R. Subramanyam, dan
Robert F. Halsey. 2003. Analisis

11 | H a l a m a n
BIDANG MANAJEMEN

Laporan Keuangan, Buku 1, Edisi 8.


Jakarta: Salemba Empat.
Yuwono, Sony.dkk. 2002. Petunjuk Praktis
Penyusunan Balanced Scorecard:
Menuju Organisasi yang BErfokus
pada Strategi. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Sumber Internet, Jurnal, dan Tesis:


http://www.interbrand.com/en/best-global-
brands/2013/top-100-list-view.aspx
Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar
Akuntansi Keuangan, Per 1 Oktober
2004. Jakarta: Salemba Empat.
Setyawan, Fery Adhi. 2010. Analisis
Pengaruh Brand Awareness, Brand
Associations, Perceived Quality, dan
Brand Loyalty terhadap Minat Beli
Telepon Selular Nokia (Studi Kasus
pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro Semarang).
Semarang: Tesis Universitas
Diponegoro.
Srimindarti, Ceacilia. 2004. Balanced
Scorecard Sebagai Alternatif
Pengukuran Kerja, Fokus Ekonomi,
Vol. 3, No.1, April, Hal: 52-64.

12 | H a l a m a n

Anda mungkin juga menyukai