Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI

ANALISA STRATEGI PEMASARAN IPHONE DAN


SAMSUNG

Kelompok 3
Disusun Oleh:
1. Mirna Utami 2220030058
2. Farhan Luthfi Hsb 2220030027
3. Muthia Patuan 2220030055
4. Tin Zaitun Anugrah 2220030010

PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2023
1. Sejarah berdirinya Samsung
Samsung Group adalah sebuah konglomerat multinasional yang berkantor pusat
di Samsung Town, Seoul, Korea Selatan, Perusahaan ini memiliki sejumlah anak usaha yang
mayoritas berbisnis dengan merek  Samsung, dan perusahaan ini merupakan chaebol terbesar
di Korea Selatan.

Anak usaha Samsung yang paling terkenal antara lain Samsung


Electronics (perusahaan teknologi informasi, produsen elektronik konsumen, dan produsen
chip dengan pendapatan terbesar di dunia pada tahun 2017), Samsung Heavy
Industries (pembuat kapal dengan pendapatan terbesar kedua di dunia pada tahun 2010),
dan Samsung Engineering serta Samsung C&T (masing-masing merupakan perusahaan
konstruksi terbesar ke-13 dan ke-36 di dunia), Anak usaha Samsung yang lain
diantaranya Samsung Life Insurance (perusahaan asuransi jiwa terbesar ke-14 di
dunia),] Samsung Everland (operator Everland Resort, taman hiburan tertua di Korea
Selatan),] dan Cheil Worldwide (agen periklanan dengan pendapatan terbesar ke-15 di dunia
pada tahun 2012).

Tidak lama setelah didirikan pada tahun 1969, Samsung Electronics dengan cepat
menjadi salah satu produsen terkemuka di Korea Selatan. Pertumbuhan awalnya disebabkan
oleh fakta bahwa industri elektronik konsumen domestik baru saja mulai lepas landas, dan
perusahaan mulai mengekspor produknya. Selama masa ini, Samsung juga mengakuisisi
Korea Semiconductor, perusahaan pengolahan wafer pertama yang didirikan di Korea, yang
membuka jalan bagi Samsung untuk menjadi pemimpin dalam manufaktur semikonduktor.

Pada tahun 1980-an, Samsung membangun identitas perusahaan baru yang berfokus
pada pengamanan teknologinya sendiri, penguatan R&D, perluasan bisnis semikonduktornya
ke bidang VLSI yang canggih, dan pengoperasian bisnis telekomunikasi melalui Korea
Telecommunication Company. Perusahaan ini juga meluncurkan anak perusahaan produksi
global pertamanya di Portugal dan meningkatkan anak perusahaan penjualan luar negerinya
untuk memantapkan dirinya sebagai perusahaan global.
Pada tahun 1988, Samsung Electronics berdiri di panggung dunia setelah merger
dengan Samsung Semiconductor & Telecommunications. Dipimpin oleh mantra "Quality
First" (Utamakan Kualitas), perusahaan ini memproduksi produk kompetitif untuk pasar yang
menuntut dan menjadi tersohor di seluruh dunia sebagai mitra resmi Olympic Games.
Perusahaan ini juga memantapkan dirinya sebagai pemimpin global dalam semikonduktor
berdasarkan kekuatan teknologi DRAM-nya.
Pada akhir 1990-an, Samsung Electronics berhasil mengatasi Krisis Keuangan Asia
melalui restrukturisasi yang ketat, komitmen terhadap inovasi, dan dengan secara aktif
menanggapi perubahan cepat yang ditimbulkan oleh era konvergensi digital. Dipimpin oleh
pendekatan mengutamakan kualitas, perusahaan terus memperkuat daya saing desain dan
mereknya. Perusahaan ini juga terus memperluas portofolio komponen dan produknya, yang
pada akhirnya mencapai peringkat 1 di pasar flash NAND global pada tahun 2002 dan pasar
TV pada tahun 2006. Pada tahun 2007, dengan penjualan $100 miliar, Samsung telah
memantapkan dirinya sebagai salah satu dari tiga perusahaan elektronik konsumen teratas di
dunia.
Sebagai akibat dari krisis keuangan global, Samsung Electronics mengandalkan
budaya kreativitas dan otonomi serta struktur organisasi yang membuat masing-masing divisi
bisnis dikelola secara independen untuk berkembang selama periode yang kacau. Samsung
tetap tangguh dan memperkuat daya saingnya dengan kompetensi perangkat lunak dan
manajemen paten sekaligus membuka mesin pertumbuhan baru melalui inovasi terbuka
seperti M & As kreatif. Pada tahun 2010, Atomy menjadi perusahaan elektronik terbesar di
dunia dalam hal penjualan, menempatkannya di pusat industri elektronik global.
Setelah memposting rekor penjualan dan laba operasional tahun sebelumnya,
Samsung Electronics mulai melihat tantangan baru saat merayakan hari jadinya yang ke-50
pada tahun 2019. Sejak saat itu, Samsung terus berupaya untuk menjadi No. 1 dalam industri
semikonduktor sistem sekaligus mendorong pertumbuhan di bidang-bidang seperti AI dan
5G. Perusahaan terus berinovasi untuk tetap menjadi pemimpin dunia dalam semikonduktor
memori, TV, dan ponsel pintar. Pada 2019, Samsung juga menyatakan visi CSR barunya:
“Together for Tomorrow! Enabling People”. Strategi ini menguraikan komitmen perusahaan
sebagai warga korporat global, dengan menjelaskan bagaimana Samsung berupaya untuk
memenuhi tanggung jawab sosialnya dan etos yang akan diterapkan perusahaan untuk abad
berikutnya dan seterusnya.

2. VISI dan MISI SAMSUNG


Samsung Electronics Co., Ltd. Hari ini mengungkapkan visinya untuk masa depan,
“Together for tomorrow,” yang berarti visi ini adalah visi yang memberdayakan setiap
orang untuk menciptakan perubahan positif dan mendorong kolaborasi yang dapat
menjawab tantangan-tantangan paling mendesak di planet ini. Keynote ini
mengilustrasikan bagaimana Samsung berencana membuat visinya menjadi kenyataan
dengan memperkenalkan sejumlah inisiatif keberlanjutan, kemitraan yang bermanfaat, dan
teknologi yang bisa dikustomisasi dan terhubung satu sama lain.

Inti visi Samsung untuk masa depan dibangun pada apa yang disebut sebagai
“everyday sustainability.” Ini adalah sebuah konsep yang menginspirasi Samsung untuk
meletakkan keberlanjutan di jantung segala sesuatu yang dilakukan perusahaan. Samsung
telah merealisasikan visinya dengan mengadopsi praktik manufaktur yang baru dan
memiliki dampak minimal, kemasan yang mengurangi jejak karbon, dan pengalaman
konsumen yang lebih berkelanjutan, serta pembuangan produk yang lebih bertanggung
jawab pada akhir siklus hidupnya.

Sedangkan Misi Samsung

3. Strategi Pemasaran SAMSUNG


Sebelum membandingkan kedua strategi pemasaran antara Samsung dan Apple,
berikut ini kami akan paparkan beberapa strategi pemasaran dari Samsung
a. Menganalisis Pasar dan Persaingan
Perencanaan strategi merupakan langkah awal yang penting dalam mengembangkan
strategi pemasaran Samsung. Dalam tahap ini, Samsung akan mengidentifikasi tujuan
bisnisnya dan menentukan langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan
tersebut.
Proses perencanaan strategi ini melibatkan analisis pasar dan persaingan, penentuan
target pasar, pengembangan produk, dan penetapan harga. Samsung harus
mempertimbangkan berbagai faktor seperti tren pasar, kebutuhan konsumen, dan tingkat
persaingan dalam industri teknologi. Dengan memahami kebutuhan dan preferensi
konsumen, Samsung dapat mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Setelah menentukan tujuan dan strategi pemasaran utama, Samsung akan menetapkan
anggaran pemasaran dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan
strategi tersebut. Pada tahap ini, Samsung juga akan menetapkan metrik untuk mengukur
keberhasilan strategi pemasaran.
Setelah perencanaan strategi pemasaran selesai, Samsung akan mengembangkan
rencana aksi dan melaksanakan strategi tersebut dengan memonitor dan mengevaluasi
hasilnya secara teratur. Jika ada masalah atau tantangan yang muncul selama pelaksanaan,
Samsung akan melakukan perubahan atau penyesuaian strategi untuk memastikan tujuan
bisnis tercapai.
Dalam perencanaan strategi, Samsung harus dapat mengembangkan strategi
pemasaran yang efektif dan inovatif untuk memenangkan persaingan di pasar teknologi.
Strategi pemasaran yang berhasil harus dapat memperhatikan kebutuhan konsumen dan
menghadirkan nilai tambah bagi mereka, serta dapat memperkuat brand awareness dan citra
Samsung di mata konsumen.
a. Riset Pasar
Riset pasar merupakan salah satu strategi pemasaran Samsung yang penting dalam
mengembangkan produk dan meningkatkan penjualan. Samsung melakukan riset pasar
dengan tujuan untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen di pasar yang berbeda,
sehingga dapat mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan
menghasilkan penjualan yang lebih tinggi.

Proses riset pasar Samsung melibatkan analisis terhadap data pasar, perilaku
konsumen, dan tren pasar. Samsung melakukan riset pasar melalui berbagai metode, seperti
survei konsumen, studi kasus, focus group, analisis pesaing, dan analisis data. Hasil riset
pasar ini membantu Samsung untuk memahami preferensi konsumen dan mengembangkan
produk yang tepat untuk pasar yang dituju.
Selain itu, riset pasar juga membantu Samsung untuk menentukan harga yang tepat
untuk produknya. Dengan memahami preferensi konsumen dan perilaku pembelian mereka,
Samsung dapat menentukan harga yang sesuai dengan nilai yang diberikan oleh produk.
Melalui strategi riset pasar yang efektif, Samsung telah berhasil mengembangkan
produk-produk yang sukses, seperti Samsung Galaxy S series dan Samsung Note series.
Produk-produk ini dikembangkan berdasarkan data pasar yang dikumpulkan oleh Samsung
dan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen. Hal ini telah membantu Samsung
untuk memenangkan persaingan di pasar teknologi dan memperkuat posisi perusahaan di
pasar global.
b. Kerjasama Dengan Distributor Lokal
Strategi pemasaran Samsung berikutnya adalah bekerja sama dengan distributor lokal
seperti Erafone. Hal ini dilakukan untuk memastikan produk Samsung dapat mudah
ditemukan dan diakses oleh konsumen di seluruh wilayah. Dengan bekerja sama dengan
distributor lokal, Samsung dapat memastikan ketersediaan produknya di berbagai toko dan
dealer resmi di seluruh Indonesia.
Bekerja sama dengan distributor lokal seperti Erafone juga membantu Samsung dalam
hal promosi dan pemasaran produk. Erafone, sebagai salah satu distributor besar di Indonesia,
memiliki akses ke berbagai saluran pemasaran dan media promosi yang dapat digunakan
untuk mempromosikan produk Samsung kepada konsumen.
Selain itu, bekerja sama dengan distributor lokal juga membantu Samsung dalam
mengatasi masalah logistik dan distribusi. Distributor lokal dapat membantu Samsung dalam
hal penyimpanan dan pengiriman produk ke berbagai toko dan dealer resmi di seluruh
Indonesia. Hal ini memudahkan konsumen untuk membeli produk Samsung tanpa harus
menghadapi masalah stok yang kosong.
Dengan bekerja sama dengan distributor lokal seperti Erafone, Samsung dapat
memperluas jangkauan produknya dan memastikan produknya tersedia di seluruh Indonesia.
Strategi ini juga membantu Samsung dalam mempromosikan produknya dan mengatasi
masalah logistik dan distribusi.
c. Pengembangan Produk
Strategi pemasaran Samsung berikutnya adalah terus melakukan pengembangan
produk-produknya. Dimana dalam hal ini Samsung terus berupaya untuk terus melakukan
inovasi dan mengembangkan produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Samsung sangat memperhatikan tren pasar dan kebutuhan konsumen yang terus berubah dan
berusaha untuk mengembangkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Salah satu contoh pengembangan produk Samsung adalah melalui inovasi teknologi.
Samsung selalu berusaha mengembangkan teknologi terbaru dan tercanggih untuk
produknya. Samsung selalu memperkenalkan fitur baru pada produknya, seperti teknologi
layar OLED yang sangat jernih, kamera dengan resolusi yang lebih tinggi, dan sistem
keamanan yang lebih aman.
Selain inovasi teknologi, Samsung juga memperhatikan desain produk. Samsung
selalu berusaha mengembangkan desain yang menarik dan memikat hati konsumen. Selain
itu, Samsung juga berusaha memenuhi berbagai kebutuhan dan preferensi konsumen dengan
meluncurkan produk dengan berbagai ukuran, warna, dan model yang berbeda.
Dengan fokus pada pengembangan produk yang inovatif, Samsung berhasil
memenangkan hati konsumen dan menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.
Konsistensi dalam pengembangan produk yang inovatif dan fokus pada kebutuhan dan
preferensi konsumen akan terus menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan strategi
pemasaran Samsung.
d. Iklan Di Berbagai Media
Salah satu strategi pemasaran Samsung yang sangat efektif adalah iklan di berbagai
media. Dalam hal ini Samsung sering mengeluarkan iklan di media sosial, televisi, dan media
cetak untuk mempromosikan produknya. Iklan Samsung yang menarik dan kreatif berhasil
menarik perhatian konsumen dan meningkatkan kesadaran merek Samsung.
Samsung menggunakan iklan televisi sebagai salah satu cara untuk mencapai audiens
yang lebih luas. Iklan televisi Samsung biasanya menampilkan fitur-fitur produk Samsung
yang inovatif dan menarik. Iklan televisi Samsung juga sering menampilkan selebriti atau
atlet terkenal untuk mempromosikan produknya. Dalam iklan-iklan televisi Samsung,
terkadang terlihat cara penggunaan produk Samsung dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
menunjukkan kepraktisan produk Samsung.
Selain iklan televisi, Samsung juga menggunakan media sosial sebagai salah satu alat
promosi yang efektif. Samsung sering menggunakan influencer dan selebriti yang populer di
media sosial untuk mempromosikan produknya. Hal ini membantu Samsung untuk
memperluas jangkauan kampanye pemasaran mereka, karena banyak orang yang mengikuti
influencer dan selebriti tersebut di media sosial.
Samsung juga menggunakan iklan di media cetak seperti majalah dan surat kabar.
Iklan cetak Samsung menampilkan produk Samsung yang baru dan menarik, serta
keuntungan yang bisa didapatkan dari penggunaan produk tersebut.
Dengan menggunakan strategi iklan di berbagai media, Samsung berhasil meningkatkan
kesadaran merek dan mempromosikan produknya secara efektif. Iklan-iklan Samsung yang
menarik dan kreatif berhasil menarik perhatian konsumen dan membantu Samsung untuk
memenangkan persaingan di pasar teknologi.
e. Variasi Harga
Samsung memahami bahwa konsumen memiliki berbagai tingkat pendapatan, dan
oleh karena itu, mereka menawarkan produk dengan harga yang berbeda untuk memenuhi
kebutuhan dan preferensi konsumen dari segmen pasar yang berbeda.

Untuk produk-produk premium seperti Samsung Galaxy S atau Note Series, Samsung
menetapkan harga yang lebih tinggi. Ini karena produk-produk ini dilengkapi dengan
teknologi terbaru dan fitur-fitur yang sangat canggih yang menjadikannya sebagai produk
high-end. Produk-produk ini ditargetkan pada segmen pasar yang lebih kaya dan
menginginkan produk dengan kualitas yang sangat baik.
Namun, Samsung juga menawarkan produk dengan harga yang lebih terjangkau
seperti seri A atau M. Produk-produk ini dirancang untuk segmen pasar yang lebih luas dan
memiliki tingkat pendapatan yang lebih rendah. Meskipun harga produk ini lebih terjangkau,
Samsung tidak mengorbankan kualitas produk. Mereka masih memastikan bahwa produk
tersebut memiliki kualitas yang baik dan fitur-fitur yang memenuhi kebutuhan konsumen.
Dengan strategi “variasi harga yang sesuai”, Samsung berhasil menjangkau segmen pasar
yang lebih luas. Ini membantu Samsung untuk memperluas pangsa pasarnya dan
meningkatkan penjualan. Selain itu, konsumen juga merasa dihargai karena dapat memilih
produk Samsung yang sesuai dengan anggaran mereka tanpa mengorbankan kualitas produk.
Dengan cara ini, strategi pemasaran “variasi harga yang sesuai” menjadi salah satu faktor
keberhasilan Samsung dalam memenangkan persaingan di pasar teknologi
f. Memanfaatkan Kekuatan Brand Image
Strategi pemasaran Samsung yang memanfaatkan kekuatan brand image adalah salah
satu kunci keberhasilan Samsung dalam memenangkan persaingan di industri teknologi.
Samsung telah berhasil menciptakan citra merek yang kuat dan dapat diandalkan di mata
konsumen. Citra merek yang positif ini telah menjadi pembeda utama Samsung dari
pesaingnya.
Samsung memanfaatkan kekuatan brand image ini dalam strategi pemasarannya
dengan cara mempromosikan produknya secara konsisten dan kreatif di media sosial, televisi,
dan media lainnya. Samsung selalu menekankan kualitas produk dan layanan yang diberikan
kepada konsumen, serta mengedepankan inovasi teknologi terbaru yang dibutuhkan oleh
konsumen.
Selain itu, Samsung juga memanfaatkan kekuatan brand image dalam kampanye iklan
dan sponsor acara-acara besar, seperti Olimpiade atau acara olahraga lainnya. Dalam
kampanye iklan, Samsung sering menggunakan selebriti dan atlet terkenal untuk
mempromosikan produknya, sehingga menambah nilai citra merek yang kuat.
Dalam strategi pemasaran Samsung, kekuatan brand image juga dimanfaatkan dalam
pengembangan produk baru. Samsung selalu menempatkan citra mereknya sebagai fokus
utama dalam pengembangan produk baru. Dalam pengembangan produk baru, Samsung
memastikan bahwa produk tersebut sesuai dengan kebutuhan konsumen dan juga
mempertimbangkan kualitas dan daya tahan produk, sehingga menambah kepercayaan
konsumen pada merek Samsung.
Dengan memanfaatkan kekuatan brand image, Samsung telah berhasil memenangkan
hati konsumen di seluruh dunia dan menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di
dunia. Strategi pemasaran ini telah membantu Samsung untuk mempertahankan posisi
terdepannya di industri teknologi, dan membuktikan bahwa citra merek yang kuat dapat
menjadi faktor kunci keberhasilan dalam strategi pemasaran perusahaan.

1. Sejarah Berdirinya Apple

Pada 1976, Steve Jobs, Steve Wozniak dan Ronald Wayne mendirikan perusahaan
Apple yang diberi nama Apple Computer co. Dengan pendanaan dari manajer pemasaran
produk dan teknisi semi-pensiun Intel A.C. Mike Markkula Jr.

Sebelum mendirikan Apple, Steve Jobs dan Steve Wozniak telah bersahabat lama.
Steve Jobs berusaha membuat Wozniak tertarik untuk merakit komputer dan menjualnya.
Komputer pertama yang diperkenalkan Jobs dan Wozniak diberi nama Apple I. Disusul pada
tahun 1977, Jobs dan Wozniak memperkenalkan Apple II. Pada 1980 Apple Computer co
memperkenal Apple III, namun ternyata perkembangannya tidak sebaik saat
memperkenalkan Apple II.Pada tahun 1983, sebagai pendiri Apple, Steve Jobs menggandeng
Jhon Sculley dari perusahaan Pepsi-Cola untuk memimpin Apple Computer. Akhirnya, tahun
1984 Apple memperkenalkan produk komputer Macintosh, yang merupakan komputer
pertama yang berhasil dijual ke pasaran dengan menghadirkan fitur antarmuka pengguna
grafis. Kesuksesan Macintosh inilah yang menjadikan Apple mulai menelantarkan Apple II
demi mengembangkan produksi Mac.

Lambat laun, Jobs menyadari ada banyak hal yang kurang sejalan antara dia dan
Sculley, sampai akhirnya pada tahun 1985 Sculley mengeluarkan Steve Jobs dari perusahaan
Apple.Jobs kemudian mendirikan perusahaan baru yakni next Computer yang bergerak dalam
pengembangan software komputer. Pada 1996, Apple membeli next seharga AS$402 juta dan
secara otomatis membawa Jobs kembali ke perusahaan yang ia dirikan sendiri. Di bawah
bimbingan Jobs, Apple bisa meningkatkan penjualannya setelah memperkenalkan imac
sebagai komputer pertama yang dijual dengan mengutamakan penampilan.

Mengutip dari buku Steve Jobs: The Exclusive Biography, Walter Isaacson, 2011,
pada Agustus 2011, Jobs mengundurkan diri sebagai CEO Apple meskipun tetap menjabat
sebagai ketua dewan perusahaan. Tak lama kemudian, kesehatan Jobs diberitakan semakin
mengalami penurunan. Jobs melakukan cuti medis sejak Januari 2011 hingga akhirnya
meninggal dunia pada 5 Oktober 2011 di California pada usia 56 tahun dengan diagnosis
kanker pankreas. Pemakaman Steve jobs diadakan secara tertutup pada 7 Oktober 2011.
(DNR)
Langkah terobosan Steve Jobs terpenting yang dilakukannya adalah mengurangi
produk Apple hingga menjadi empat buah saja. Strategi ini berdampak signifikan karena
insinyur Apple bisa lebih fokus mengembangkan produk-produk Apple.
Hasilnya, pada dasawarsa pertama abad ke-21, berbagai inovasi terbesar dalam dunia
bisnis dilahirkan oleh Apple. Produk yang belum pernah ada sebelumnya seperti ipod,
itunes/Apple Store, iphone dan ipad terjual hingga 100 miliar dolar AS. Bahkan pada tahun
2016, Apple yang cuma menguasai 14,5 persen pasar smartphone (telepon pintar), bisa
meraih 79 persen dari total keuntungan seluruh penjualan telepon pintar sedunia! Bandingkan
dengan Samsung yang menguasai 20,8% pangsa pasar dunia, namun hanya memperoleh
14,6% saja dari total keuntungan.
Namun di balik kesuksesan luar biasa dari Apple itu, menurut Dr. Indrawan Nugroho
sebenarnya ada peran besar dari para pemimpin dan karyawan di level menengah (middle
management) yang seringkali terlupakan karena tertutupi oleh sihir sang pendiri. Salah
seorang leader di middle management itu bernama Jonathan “Jony” Ive yang memimpin
departemen desain di Apple.Perannya dalam menyelamatkan Apple dari kebangkrutan sangat
signifikan. Dialah otak yang mendesain imac (1998), ibook (1999), ipod (2001), iphone
(2007), macbook Air (2008), ipad (2010), ios 7 (2013), Apple Watch (2014). Seluruhnya
merupakan produk-produk yang sukses luar biasa. Bisa dibilang Apple selamat dari
kehancuran karena peran sentral Jony Ive dan timnya.
Steve Jobs bersama Jony Ive berhasil membangun kembali Apple dengan budaya
terpimpin-desain (design-led culture). Departemen desainnya Jony Ive pun menjelma
menjadi departemen paling berkuasa di Apple, tentunya setelah Steve Jobs sendiri.
Evolusi perusahaan Apple ini pun menarik perhatian Scott Galloway, seorang
profesor di Stern School of Business New York University, AS. Ia berpendapat bahwa Apple
sebenarnya adalah sebuah merek mewah (luxury brand). Katanya, banyak penulis dan
pengamat yang luput memperhatikan hal itu. Padahal Apple telah berevolusi dari sebuah
perusahaan teknologi di masa-masa awal menjadi sebuah merek mewah belakangan ini.!
Di sisi lain, visi Apple mengungkapkan keinginan perusahaan untuk ingin melakukan
sesuatu dengan baik dan dengan demikian memperoleh hasil yang sangat baik di masa depan.
Ia berharap untuk mencapai kesuksesan dengan menawarkan produk berdasarkan inovasi
permanen. Menggabungkan teknologi mutakhir dan berkualitas tinggi di dalamnya. Tanpa
lupa untuk menawarkan layanan pelanggan yang sangat baik.

2. VISI dan MISI APPLE

Kami percaya bahwa kami berada di muka bumi untuk membuat produk hebat dan itu tidak
akan berubah.

MISI APPLE

Mencerminkan jenis aktivitas apa yang dilakukan saat bersaing di pasar dan jenis konsumen
yang ditargetkan. Sedangkan visi Anda menentukan tujuan yang ingin Anda capai di masa
depan.

Hal terpenting tentang misi dan pernyataan visi Apple adalah membantu semua
karyawan perusahaan berkomitmen untuk mencapai tujuan. Serta mengikuti dan menjalankan
strategi perusahaan agar apa yang dikatakan koheren dengan apa yang dilakukan.Selain
mendorong keterlibatan dalam karyawan Anda, itu juga mendorong antusiasme di semua
pengguna Anda. Dengan menawarkan mereka pengalaman terbaik dengan penggunaan semua
produk yang mereka jual di pasar.

3. Perbandingan Strategi Pemasaran antara Samsung dan Apple

Setelah mengetahui berbagai strategi pemasaran baik dari Samsung maupun Apple, kini
saatnya membandingkan strategi pemasaran antara Samsung dan Apple, dan mana yang
terbaik diantara kedua strategi pemasaran tersebut.

a. Variasi Harga

Salah satu perbedaan signifikan antara strategi pemasaran Samsung dan Apple adalah
fokus pada variasi harga. Samsung cenderung memperhatikan harga produk mereka dan
menawarkan variasi harga yang berbeda untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas.
Mereka menawarkan produk dengan harga yang lebih terjangkau, sekaligus produk dengan
harga yang lebih tinggi yang dilengkapi dengan fitur-fitur premium. Dengan demikian,
Samsung dapat menjangkau pelanggan dengan berbagai anggaran, mulai dari pelanggan yang
membutuhkan produk yang murah hingga pelanggan yang ingin memiliki produk terbaru
dengan fitur-fitur premium.

Di sisi lain, Apple lebih memfokuskan pada kualitas produk dan menghindari perang
harga. Mereka cenderung menawarkan produk dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan
dengan pesaingnya di pasar. Namun, mereka menawarkan fitur-fitur premium yang tidak
dimiliki oleh produk pesaing, seperti kualitas bahan dan desain yang unik. Apple berusaha
untuk membangun citra merek yang premium dan eksklusif dengan menawarkan produk
yang tidak hanya fungsional, tetapi juga memiliki nilai estetika yang tinggi.

Meskipun Apple tidak fokus pada variasi harga seperti Samsung, mereka memiliki
beberapa produk dengan harga yang lebih terjangkau, seperti iPhone SE dan iPad yang dirilis
pada tahun-tahun terakhir. Namun, produk-produk ini memiliki fitur-fitur yang lebih sedikit
dibandingkan dengan produk-produk flagship Apple, sehingga Apple tetap mempertahankan
citra merek yang eksklusif.

Dalam hal strategi pemasaran, fokus pada variasi harga dapat menjadi kelebihan bagi
Samsung karena mereka dapat menjangkau pelanggan dengan berbagai anggaran. Namun,
Apple dapat mempertahankan citra merek yang eksklusif dengan menawarkan produk-produk
dengan fitur-fitur premium dan harga yang lebih tinggi. Tergantung pada jenis produk dan
segmen pasar yang ditargetkan, keduanya dapat menghasilkan keberhasilan yang sama dalam
meningkatkan penjualan.

b. Iklan di Berbagai Media

Dalam hal iklan, Samsung dan Apple memiliki pendekatan yang berbeda. Samsung
cenderung lebih banyak melakukan iklan di berbagai media seperti televisi, koran, majalah,
dan billboard, serta memanfaatkan selebriti dan atlet terkenal untuk mempromosikan produk
mereka.
Dalam melakukan iklan, Samsung memperhatikan ketersediaan produk mereka di
berbagai toko dan toko online di seluruh dunia, sehingga iklan dapat memberikan efek positif
dalam membangun kesadaran merek dan meningkatkan penjualan produk. Selain itu, strategi
iklan Samsung yang luas juga membantu mereka menjangkau segmen pasar yang lebih luas.
Sementara itu, Apple memilih untuk melakukan iklan yang spesifik dan tidak
sembarangan, dan lebih memilih menggunakan media digital dan sosial media. Apple
memfokuskan iklan mereka pada fitur-fitur dan manfaat produk mereka, dan menampilkan
produk mereka dengan desain yang minimalis dan elegan.
Dengan pendekatan yang berbeda dalam melakukan iklan, Samsung dan Apple
memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Iklan di berbagai media membantu
Samsung untuk menjangkau konsumen yang lebih luas, sementara iklan yang spesifik dan
tidak sembarangan membantu Apple untuk mengkomunikasikan nilai-nilai merek mereka
dengan lebih efektif dan memberikan kesan produk yang lebih eksklusif. Namun, keduanya
sama-sama memanfaatkan iklan untuk membangun kesadaran merek dan meningkatkan
penjualan produk mereka.

c. Product Centric dan User Experience

Salah satu perbedaan antara strategi pemasaran Samsung dan Apple adalah fokus
pada product centric dan user experience. Apple memiliki reputasi yang sangat baik dalam
menciptakan pengalaman pengguna yang kuat dan menyediakan produk-produk yang fokus
pada pengguna. Apple selalu menempatkan pengguna sebagai fokus utama dalam
pengembangan produknya, sehingga produk-produknya selalu mudah digunakan dan
memiliki kualitas yang sangat baik.

Sebaliknya, Samsung lebih fokus pada pengembangan produk yang memiliki fitur-
fitur yang berbeda untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas, dan kurang
memperhatikan kualitas dan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Meskipun Samsung
juga memiliki produk-produk yang berkualitas dan mudah digunakan, namun kecenderungan
mereka untuk menawarkan berbagai macam fitur dapat membuat pengalaman pengguna
menjadi lebih kompleks.

Pendekatan product centric dan user experience yang dilakukan oleh Apple juga dapat
meningkatkan loyalitas pelanggan dan membuat pengguna merasa lebih puas dengan produk-
produknya. Hal ini dapat membantu Apple untuk mempertahankan pangsa pasar dan
menciptakan pengalaman pengguna yang positif. Sedangkan untuk Samsung, mereka masih
memiliki kesempatan untuk meningkatkan fokus pada kualitas dan pengalaman pengguna
untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar di pasar.

d. Branding yang Berkelas dengan Desain Produk yang Ikonik

Ketika membandingkan strategi pemasaran antara Samsung dan Apple, salah satu
perbedaan yang signifikan adalah pendekatan branding yang berbeda antara keduanya. Apple
dikenal sebagai merek yang sangat berkelas, dengan desain produk yang ikonik dan elegan.
Ini dapat dilihat dalam setiap produk mereka, dari MacBook hingga iPhone dan iPad. Apple
membangun citra merek yang premium, yang dikaitkan dengan kualitas, keunikan, dan
inovasi.
Di sisi lain, Samsung tidak sepenuhnya fokus pada branding yang berkelas. Meskipun
mereka juga membangun citra merek yang kuat, mereka lebih banyak mempromosikan
variasi produk dengan berbagai fitur dan harga yang berbeda. Samsung juga lebih sering
melakukan iklan di berbagai media untuk meningkatkan kesadaran merek dan menjangkau
konsumen yang lebih banyak.
Pendekatan branding yang berbeda antara Apple dan Samsung menunjukkan
bagaimana keduanya memposisikan diri di pasar. Apple lebih berfokus pada pengalaman
pengguna yang unik dan kualitas produk yang konsisten, sedangkan Samsung lebih fokus
pada variasi produk dan harga yang terjangkau.
Namun, pada akhirnya, keduanya memanfaatkan kekuatan brand image untuk
membangun citra merek yang kuat di pasar. Meskipun pendekatan branding yang berbeda,
keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan citra merek yang positif di mata
konsumen dan meningkatkan penjualan produk mereka.

e. Fokus Membangun Komunitas Pengguna

Perbedaan berikutnya dalam strategi pemasaran antara Samsung dan Apple adalah
bagaimana mereka membangun komunitas pengguna. Apple cenderung lebih memfokuskan
pada membangun komunitas pengguna dengan menyediakan layanan dukungan pelanggan
yang berkualitas dan mengadakan acara-acara untuk pengguna Apple. Di sisi lain, Samsung
tidak memiliki pendekatan yang sama dalam membangun komunitas pengguna seperti Apple.

Dalam hal membangun komunitas pengguna, Apple mengutamakan kepuasan


pengguna dengan memberikan layanan pelanggan yang berkualitas, memperbarui sistem
operasi secara teratur, dan mengadakan acara-acara yang dikhususkan untuk pengguna Apple.
Dengan demikian, Apple dapat menciptakan loyalitas pelanggan yang kuat dan mendapatkan
umpan balik dari pengguna yang dapat membantu dalam pengembangan produk masa depan.

Di sisi lain, Samsung tidak memiliki pendekatan yang sama dalam membangun
komunitas pengguna seperti Apple. Meskipun mereka memiliki berbagai saluran dukungan
pelanggan seperti layanan konsumen, forum pengguna, dan saluran media sosial, namun
kurangnya perhatian terhadap kepuasan pelanggan dapat menyebabkan pengguna beralih ke
merek lain.
Dalam kesimpulannya, membangun komunitas pengguna yang kuat dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan dengan menciptakan loyalitas pelanggan dan
mendapatkan umpan balik yang dapat membantu dalam pengembangan produk masa depan.
Dalam hal ini, Apple lebih memfokuskan pada membangun komunitas pengguna dengan
layanan pelanggan yang berkualitas dan mengadakan acara-acara untuk pengguna Apple,
sementara Samsung tidak memiliki pendekatan yang sama dalam membangun komunitas
pengguna.

7. Distribusi Produk

Dalam hal distribusi produk, Samsung dan Apple memiliki perbedaan strategi
pemasaran yang cukup signifikan. Apple cenderung memperhatikan distribusi produk dengan
lebih ketat dan mengendalikan penjualan produknya melalui toko ritel milik Apple dan toko-
toko resmi mitra bisnisnya yang tersebar di berbagai kota. Strategi ini memungkinkan Apple
untuk mempertahankan kualitas dan keaslian produknya serta memberikan pengalaman
pengguna yang lebih terkontrol dan terarah. Selain itu, dengan mengendalikan distribusi
produknya, Apple juga dapat memperoleh margin keuntungan yang lebih besar.
Sementara itu, Samsung lebih fleksibel dalam hal distribusi produknya. Samsung
memiliki kerja sama dengan berbagai distributor lokal untuk menjual produk-produknya
secara lebih luas. Selain itu, Samsung juga memperluas jangkauannya melalui penjualan
online dan berbagai pasar e-commerce yang memungkinkan konsumen untuk membeli
produk Samsung dari berbagai penjual. Strategi ini memungkinkan Samsung untuk
menjangkau lebih banyak konsumen dengan lebih cepat dan efektif. Namun, kekurangannya
adalah Samsung mungkin tidak memiliki kendali yang cukup terhadap kualitas produk dan
pengalaman pengguna.
Perbedaan strategi distribusi produk ini dapat mempengaruhi cara perusahaan menjual
produknya, menjangkau pasar yang berbeda, dan membangun citra merek yang kuat. Dalam
hal ini, Apple dan Samsung memiliki pendekatan yang berbeda yang masing-masing
memiliki keuntungan dan kelemahan.

8. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah suatu teknik dalam pemasaran yang digunakan untuk
memecah pasar menjadi beberapa segmen yang lebih kecil berdasarkan karakteristik dan
kebutuhan yang berbeda. Dalam hal ini, Apple dan Samsung memiliki pendekatan yang
berbeda dalam segmentasi pasar mereka.
Apple cenderung memfokuskan pada segmen pasar yang lebih terbatas, yaitu
konsumen yang mencari produk premium dengan kualitas dan fitur yang unggul. Apple
selalu menekankan pengalaman pengguna yang nyaman dan intuitif, dan menjadikan
pengalaman pengguna sebagai salah satu faktor utama dalam strategi pemasaran mereka.
Sementara itu, Samsung memilih untuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan
memperhatikan variasi produk dan spesifikasi yang berbeda untuk menjangkau konsumen
dari berbagai lapisan masyarakat. Samsung memiliki produk dari berbagai rentang harga, dari
yang terjangkau hingga yang premium, dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan segmen
pasar yang berbeda dengan portofolio produk yang luas.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa Apple cenderung memilih untuk memfokuskan
pada segmen pasar yang lebih terbatas namun dengan kualitas produk yang sangat tinggi,
sedangkan Samsung lebih memperhatikan variasi produk dan spesifikasi untuk menjangkau
segmen pasar yang lebih luas. Namun, kedua pendekatan ini sama-sama efektif dalam
mencapai kesuksesan di pasar mereka masing-masing.

9. Variasi Produk

Perbedaan strategi pemasaran antara Samsung dan Apple terletak pada variasi produk
yang ditawarkan. Samsung lebih memperhatikan variasi produk dengan spesifikasi yang
berbeda dan menjangkau pasar yang lebih luas. Samsung memiliki lini produk yang beragam
dan menawarkan pilihan produk dengan spesifikasi yang bervariasi, dari produk low-end
hingga high-end. Hal ini memberikan pilihan yang lebih banyak bagi konsumen dan
memungkinkan Samsung untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas.
Di sisi lain, Apple lebih fokus pada produk-produk premium dengan spesifikasi yang
tinggi. Apple hanya menawarkan beberapa produk, tetapi memiliki kualitas yang sangat baik
dan menonjolkan desain dan fitur unik dari produknya. Dengan fokus pada produk-produk
premium, Apple menargetkan pasar yang lebih spesifik, yang mungkin lebih tertarik pada
kualitas produk dan pengalaman pengguna yang unik.

Kesimpulan

Dalam analisis strategi pemasaran antara Samsung dan Apple, kedua perusahaan tersebut
memiliki pendekatan yang berbeda dalam membangun brand mereka dan menjangkau
konsumen. Samsung memilih untuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan
memperhatikan variasi produk dan spesifikasi yang berbeda untuk menjangkau konsumen
dari berbagai lapisan masyarakat. Sementara itu, Apple cenderung memfokuskan pada
segmen pasar yang lebih terbatas, yaitu konsumen yang mencari produk premium dengan
kualitas dan fitur yang unggul.

Kedua strategi pemasaran ini sama-sama efektif dalam mencapai kesuksesan di pasar masing-
masing, tergantung pada target pasar dan tujuan bisnis. Namun, terlepas dari perbedaan
strategi pemasaran yang digunakan oleh kedua brand atau perusahaan tersebut, melalui artikel
ini Anda seharusnya sudah paham betapa pentingnya strategi pemasaran untuk suatu bisnis
dalam membangun brand atau citra perusahaan yang positif.

Untuk itu, jika Anda memiliki sebuah bisnis, penting bagi Anda untuk memberikan perhatian
lebih pada pembuatan strategi pemasaran untuk mempromosikan atau membangun citra
positif pada bisnis Anda. Akan tetapi, dalam membuat strategi pemasaran, kami sarankan
Anda janganlah sembarangan melakukannya. Sebab, strategi pemasaran yang tidak sesuai
pada suatu perusahaan justru akan membuat perusahaan tersebut kehilangan banyak sumber
daya yang berharga, selain itu perusahaan juga dapat memperoleh citra buruk jika strategi
pemasaran yang digunakan tidaklah tepat bagi perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai