Anda di halaman 1dari 124

DINAS KESEHATAN KABUPATEN

BENER MERIAH

oBENE MER 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


(SOP)
TAHUN 2021
SOP
SUB BAGIAN UMUM
KEPEGAWAIAN &
KEUANGAN
LEGALISIR
No. Dokumen
SOPNo.Revisi
Tanggal Terbit
Halamann
Dinas Kesehatan dr. ALIYIN
Kabupaten Bener Meriah 19611231 199903 1006|
Legalisir adalah Pengesahan Salinan atau Foto Copy Sesuai dengan
1. Pengertian
aslinya

2. Tujuan Untuk Menjamin Pelaksanaan Legalisir dapat dilakukan sesuai


dengan ketentuan yang telah ditetapkan
3. Kebijakan SK Kepala Dinas Kesehatan

4. Referensi P P DP 2M Dikti/Kopertis/DEPKES/DEPAG

5. langkah-langkah 1 Pemohon Harus Menunjukan Berkas Asli dan foto Copy Berkas yang

2 Petugas Menerima dan Mencatat berkas kemudian memverifikasi


berkas yang akan di Legalisir;

3 Petugas memintakan tanda tangan Legalisir Kepada Sekretaris atau


Kasubbag Keuangan, Kepegawaian dan umum Dinas Kesehatan|
Kabupaten Bener Meriah;

4 Menstempel Dinas dan mencatat dalam buku Agenda.

5 Mengembalikan berkas yang telah di Legalisir kepada Pemohon.


PENERIMA TAMU Plt.Kepala Dinas Kesehatan
No. Dokumen KablBener Meriah
SOP No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
Dinas Kesehatan ISWAHYUDI.H,SKM. M.Kes
Kabupaten Bener Merialh L1967729199063 1012
Penerima tamu adalah Orang yang bertugas menérma-atair melayani
1. Pengertian tamu
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menerima tamu
SK Kepala Dinas Kesehatan tentang Pemberlakuan SOP Sekretariat
3. Kebijakan Nomor: 440/0171/SK/2018
4. Referensi Undang-undang No 67 1974 tentang pokok-pokok Kepegawaian
2 PP No. 15 Tahun 1979 tentang Daftar Urut Kepangkatan PNS
3
Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung RI Nomir1 tahun 1982 tanggal
12 April 1982 tentang Daftar Urut Jabatan/Senioritas Hakim
Petugas memberikan salamn kepada tamu (selamat pagi, siang dan sore)
5. langkah-langkah
Petugas menanyakan identitas tamu
32 Menanyakan maksud, tujuan serta keperluan tamu ( ada yang bisa sayal|
bantu)
4 Meminta tamu untuk mengisi buku tamu
5 Mempersilahkan tamu untuk duduk di ruang tamu
Menghubungi pimpinan yang akan ditemui tamu
Jika tamu harus menunggu maka diberi informasi bahwa berapa lama
tamu harus menunggu
Mempersilahkan tamu untuk menemui Pimpinan dan apabila pimpinan
tidak berada ditempat dan tidak ditemui petugas harus memberikan
alasan yang tepat, sopan serta tidak menyinggung perasaan tamu.
9 Petugas mengantar tamu keluar ruangan setelah urusannya selesai
10 Petugas mengucapkan terima kas1h atas kunjungan tamu.
14 Mengajukan permohonan persetujuan kepada pejabat penatausahaan
pengguna barang atas perubahan kondisi fisik barang milik daerah
berdasarkan pengecekan fisik barang

15 Melakukan stock opname barang persediaan.


16 Menyiapkan dokumen antara lain: fotokopi/salinan dokumen
Kepemilikan barang milik daerah dan meyiapkan asli/fotokopi/salinan
dokumen penata usahaan

17 Melakukan rekonsiliasi dalam rangka penyusunan laporan barang dan


laporan barang danlaporan barang milik daerah.

18 Membuat laporan mutasi barang setiap bulanya yang di sampaikan


kepada pengelola barang setelah di teliti oloeh pejabat penatausahaan
pengguna barang.
PENGURUSBARANG Kepala Dinas Kesehata
No. Dokumen KabtenerMerah
SOP
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
Dinas Kesehatan d ALYTN
Kabupaten Bener Meriah 1961123T T99903 1 006
Pengurus Barang bertugas menginvintaris barang masuk dan barang
1. Pengertian keluar dan menyiapkan dokumen pendukung
untuk meningkatkan pengelolaan barang milik daerah dan untuk
2. Tujuan
kelancaran pelaksanaan administrasi serta pelaporan aset
3. Kebijakan SURAT KEPUTUSAN BUPATI BENER MERIAH
NOMOR :954/ 746/SK/2017
14. Referensi IPeraturan Menteri NO.19 Tahun 2016
2 Qanun Bupati Bener Meriah NO.6 Tahun 2012
Petugas Membantu menyiapkan dokumen rencana kebutuhan dan
5. langkah-langkah
penganggaran barang milik daerah
2 Menyiapkan usulan permohonan penetapan status penggunaan barang
milik daerah yang di peroleh dari beban APBK dan perolehan lainya
yang sah.
3 Melaksanakan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah.
4 Membantu mengamankan barang milik daerah yang berada pada
pengguna barang SKPK
5 Menyiapkan dokumen pengajuan usulan pemanfaatan dan
pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan /bagunan yang
tidak memerlukan persetujuan DPRK dan barang milik daerah selain
tanah dan /bagunan.
6 Menyapkan dokumen penyerahan barang milik daerah berupa tanah
dan/atau bangunan yang tidak di gunakan untuk kepentingan
penyelengaraan tugas dan fungsi pengguna dan sedang tidak
dimanfaatkan pihak lain
7 Menyiapkan dokumen pengajuan usulan pemusnahan dan penghapusan
barang milik daerah.
8 Meyusun Laporan barang semesteran dan tahunan.
9 Menyiapkan dokumen permintaan barang(SPB) berdasarkan nota
permintaan barang
10 Mengajukan surat permintaan barang (SPB) kepada pejabat
penatausahaan barang pengguna.
11 Menyerahkan barang sesuai dengan surat perintah penyaluran barang
(SPPB) yang dituangkan dalam berita acara penyerahan barang
12 Membuat kartu inventaris barang (KB) dan kartu
nianoaníKTR) Semesteran dan tahunan inventaris||
AGENDA SURAT MASUK DAN SURAT Kepal Dinas
SOP No. Dokumen Kesehaan
No. Revisi
Rabupaen Bener ehah
DHASFRATA7

Tanggal Terbit
Halaman
tan
Kabupaten Bener Meriah d &LLYN
1. Pengertian masuk adalah
961123 T999031 006
Agenda semua jenis surat yang di terima darr instansi lain
dariperorengan, baik yang diterima melalui pos (kantor pos),
2. Tujuan sebagai bahan pembuktian, pedoman dalam mengambil tindakan maupun
lebih
lanjut, alat pengukur kegiatan organisasi, dan bahan pengingat dalam
kegiatan atau aktivitas baik di masa lalu yang bisa dipergunakan untuk
melakukan kegiatan selanjutnya

3. Kebijakan SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Nomor:


440/0171/SK/2018 tentang Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur
(SOP) Sekretariat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Tahun|
2018
4. Referens1 IUndang-undang RI Nomor 30 tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintah
2 Peraturan menteri dalam negeri RI nomor 78 tahun 2012 tentang tata
kearsipan dilingkungan kemetrian dalam negeri Rl
5. langkah-langkah Petugas Agenda surat masuk menerima surat dengan mengumpulkan dan
Agenda Surat Masuk menghitung jumlah surat yang masuk, meneliti ketepatan alamat
Sipengirim surat, menggolongkan surat sesuai dengan urgensil|
penyelesaian, menandatangani bukti pengiriman sebagai tanda bahwa
surat telah diterima

Memisah-misahkan surat berdasarkan atas golongan surat biasa, rutin


dan rahasia untuk pengolahan lebih lanjut

Pencatatan, setelah surat dicatat distempel (cap) serta memeriksal


ketepatan jenis ataupun jumlah lampiran yang harus diterima makal
langkah berikutnya adalah melakukan pencatatan

mengagendakan surat adalah kegiatan mencatat surat masuk dan surat


keluar kedalam buku agenda (buku harian) setiap surat masuk dicatat dan
diberi nomor agenda surat masuk

pengarahan dan penerusan. Surat-surat yang perlu diproses lebih lanjut|


6 penyampaian surat dilakukan oleh petugas pengarah atau ekspedisi yang
dilaksanakan yaitu surat yang sudah berdisposisi terlebih dahulu dicatat
dalam buku Ekspedisi Intem, menyampaikan surat terlebih dahulu
melalui buku ekspedisi kepada pejabat yang bersangkutan, petugas|
pengarah atau ekspedisi mengembalikannya kepada urusan agenda untuk
dicatat dalam buku pengarahan, penyimpanan berkas atau arsip surat
masuk dari pimpinan dilakukan oleh unit pengolah dengan
mempergunakan metode kearsipan yang berlaku untuk kantor tersebut

Langkah-langkah Petugas mengagendakan Surat keluar Kemudian membuat konsep sesuai


Agenda Surat Keluar dengan arahan Pimpinan
2 Melakukan pengetikan apabila konsep surat telah mendapat persetujuan

Petugas melanjutkan Surat Ke Kasubag Umum, Kepegawaian, dan


Kouangan untuk diparaf Kemudian ke Sekretaris lalu disampaikan
kepada Kepala Dinas
Petugas Mencatat dan mengagendakan surat keluar ke dalarm buku
5 Petugas Mengarsipkan Surat pada File Surat Keluar
PENERBITANIZIN CUTI PNS KepahDinas Kesehatan
No. Dokunmen Katb Bener Meriah
SOP
No. Revisi
Tanggal Terbit AAN
Halaman DNAS
Dinas Kesehatan dr.ALIYIN
Kabupaten Bener Meriah N961123 1199903 1:006
Cuti adalah Keadaan tidak masuk kerja yang dljinikan dalam jangka|
1.Pengertian waktu tertentu

1 Menciptakan pedoman dalam Prosedur Penerbitan Cuti


2. Tujuan Pegawai Neger
Sipil
2 Terwujudnya kelncaran Proses Penerbitan Cuti Pegawai Negeri Sipil
3 Megukur Pencapaian Kinerja
SK Kepala Dinas Kesehatan Tentang pemberlakuan Standar Operasional Prosec
3. Kebijakan

Referenst IPPRI No. 24 Tahun 1976tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil


2 Surat Edaran Kepala BAKN No. 01/SE/1977
3 Peraturan BKN No 24 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Pemberian Cuti
Pegawai Negeri Sipil

5. langkah-langkah IPemohon memberikan Rekomendasi Cuti yang di Tandatangani Kepala


Puskesmas,
2 Petugas Menerima dan mengecek rekomendasi yang bersangkutan untuk
di proses,
3 Petugas mendisposisikan Rekomendasi Permohonan Cuti untuk dil
berikan Kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah;
4Setelah di Disposisi Petugas Mengetik Surat Keterangan Cuti untuk di
Paraf oleh Sekretaris dan Kasubbag Keuangan, Kepegawaian dan Umum|/
SMenyerahkan Kembali kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Bener Meriah untuk di Tanda tangani;
6 Menyerahkan Kepada yang bersangkutan dan mengarsipkan kedalam File
Arisp Cuti
PEMBUATAN KENAIKAN GAJI BERKALA Kepala Dinas Keshatan
No. Dokumen KaWBener Mera2
No. Revisi
SOP Tanggal DsSEHATÁN
Terbit
Halaman
Dinas Kesehatan dr. ALYÁN
Kabupaten Bener Meriah 19623y 1999031 006
Kenaikan gaji yang diberikan kepada pegawai Negeri sipil yang telah
1. Pengertian mencapai masa kerja golongan yang di tentukan untuk kenaikan gaji
berkala yaitu setiap 2 (dua) tahun sekali dan apabila yang memenuhil
persyaratan berdasarkan peraluran perundang-undangan yang berlaku

untuk lebih meningkatkan efektivitas, efisiensi, transparansi


2. Tujuan
SK Kepala Dinas Kesehatan
3. Kebijakan
4. Referens1 P P No. 7 tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil dan
Perubahannya

5. langkah-langkah Mendata Pegawai yang akan Kenaikan Gaji Berkala


2 Mengonsep dan Mengetik Kenaikan Gaji Berkala sesuai dengan TMT
Kenaikan Gaji Berkalanya
3 Mengecek Kebenaran Ketikan kemudian memintakan paraf Kasubbagi
Umum, Kepegawaian dan Keuangan dan Sekretaris Dinas Kesehatan
Jalu tanda tangan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meniah

4 Menggandakan Kenaikan Gaji berkala


5 Menyerahkan kepada yang bersangkutan dan Kasubbag Keuangan
Kemudiam Mengarsipkan.
ABSENSI FINGER PRINT
SOP No. Dokumen KeplaDinas Kesoliagn
K Beng Meriah
No. Revi
Tanggal Terbit DEjEnh

Halamn
dr. ALIYIN
Kabupaten Bener Meriah 196t11II903 096
1. Pengertian Absensi adalah dokumen yarng, mencatat kehadiran
setiap Pegáwai
2. Tujuan
untuk mengetahui Kchadiran Pegawai
Dinas Kabupaten Bener Meriah
Kebijakan SK Kepula Dinas Kesehatan

P P No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri


4. Reterens1
2 UU Nomor 8 Tahun 1974
Sebagaimana telah diubah dengan UU nomor
43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian
5. langkah-langkah Petugas mengocek Mesin Finger Print Sebelum dan Sesudah Pegawai
Melakukan Finger Print

2 Petugas Menginput Data di Kompuler yang telah di Koneksikan padal


Mesin Finger Print jika ada Pegawai yang berhalangan Masuk, Cuti atau
Dinas Luar

3 Mengeprint Rekapitulasi Absen setiap bulan

4 Mengarsipkan
USULAN KENAINAKAN PANGKAT
REGULER KepaDinas Kesehatgy
No. Dokumen a arMea
SOP No. Revisi
Tanggal Terbit DINAS EAA
Halaman
Dinas Kesehatan dr.ALIYI
Kabupaten Bener Meriah 9aN231 9993 M06
1. Pengertian Kenaikan Pangkat adalah penghargaan yang dibeäkfilals Pehgabdian
seorang Pegawai Negeri Sipil terhadap bangsa dan Negara, yang jugal
dimaksud sebagai suatu dorongan atau motivasi kepada PNS untuk dapat
lebih meningkatkan Kinerjanya.

2. Tujuan Sebagai acuan untuk menyusun Kenaikan Pangkat


SK Kepala Dinas Kesehatan tentang Pemberlakuan sOP Sekretariat
Nomor: 440/0171/SK/2018
3. Kebijakan Undang-undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 1999 tentang
4. Referensi
Perubahan atas Undang-undang No.8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian
2 PP RI No.9 tahun 2000 Jo PP RI No. 12 tahun 2002 tentang kenaikan
pangkat PNS
Kasubbag umum menyurati kepala Bidang dan Kepala Puskesmas untuk
|5. langkah-langkah
memberitahukan PNS yang akan naik Pangkat,
2 PNS yang bersangkutan melengkapi bahan usulan dan menyampaikan
kepada Kasubbag umum,
3 kasubbag umum memeriksa kelengkapan berkas,bila belum Lengkap
PNS yang
segera menyurati kabid atau kepala puskesmas agar
bersangkutan dapat melengkapi bahan usulan yang dimaksud;
4bila usulan telah lengkap, kasubbag Umum membuat surat pengantar
dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah kepada Kepala
BKPP Kabupaten Bener Meriah;
Setelah menerima surat yang telah ditanda tangani ,Kasubbag Umum
mengirimkan berkas usul kepada Kepala BKPP Kabupaten Bener|
Meriah;
6 Mengarsipkan Surat Pengantar Kenaikan Pangkat ke dalam file surat

keluar
ADC(Aide De CamnpyAdjudan/Asisten Kégöjá Dinas Kesghatdu.
SOP No. Dokumen Kan Bener.Meriah12
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
ALIYIN
Unas Kesenatan 196T3199903 1 006
ADC ( Aide De Camp)/ Adjudan / Asisten adalahseorang
1. Pengertian karyawan
bertugas bertugas membantu menejer atau karyawan lain yang
Untuk membantu pekerjaan atasan memiliki
12. Tujuan
SK Kepala Dinas Kesehatan
3. Kebijakan

Referensi
5. langkah-langkah Menerima Surat Masuk
Memberikan Surat kepada Kepala Dinas
Mengambil surat setelah di Disposisi oleh Kepala Dinas
Memberikan Surat kepada Bidang yang dituju
Untuk surat Undangan mengingatkan kembali Kepala Dinas
2 Menerima Tamu

Mencatat Tamu yang datang kedalam Buku Tamu


Menyapa tamu
Menanyakan Keperluan Kepada tamu untuk menemui Kepala Dinas
Mempersilahkan Tamu duduk di Kursi Tamu
Menyampaikan kepada Kepala Dinas bahwa ada tamu yang ingin
menemuinya
Jika Kepala Dinas memberikan lzin bertemu maka tamu
dipersilahkan menemui Kepala Dinas
3 Membuat LKH
Menulis di Lembar LKH disetiap Kegiatan Kepala Dinas
DAFTAR URUT NGKATAN (DUK) Kepala Dimas Keichatàn
No. Dokumen
No. Revisi
Kab. Bener Merta
SOP
Tanggal Terbit AsEHATR
tsENATR
Halaman
Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah
DUK Merupakan salah satu bahan 1961123TTI9903 1006
Objektif untuk melaksanakan
Pengertian Pembinaan Karir PNS berdasarkan Sisterm karir dan sisterm
prestasi
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menyusun Daftar Urutan
Kepangkatan (DUK)
3. Kebijakan Kepala Dinas Kesehatan tentang Pemberlakuan
SK
SOP Sekretariat Nomor: 440/ 0171/SK/2018
4. Referensi IUndang-undang No 67 1974 tentang pokok-pokok Kepegawaian
2 PP No. 15 Tahun 1979 tentang Daftar Urut Kepangkatan PNS
Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung RI Nomir 1 tahun 1982
12 April 1982 tentang Daftar Urut Jabatan/Senioritas Hakim
tanggai

5. langkah-langkah 1 Petugas yang berwenang mempersiapkan dan mengumpuikan bahan-


bahan yang berhubungan dengan DUK Gol/Ruang dan data-data
kepegawaian yang baru

2 Petugas mengentry data DUK dan selanjutnya menyerahkan hasil entry


data DUK Ke Kasubbag yang telah selesai ke Kasubbag
Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Dinas Kesehatan

3 Mengoreksi dan meneliti kembali hasil ketikan dan entri data DUK
Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah untuk di teruskan ke Kepala
Dinas guna Penanda Tanganan

4 Menanda tangani DUK PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah


yang telah di buat

5 Mengarsipkan DUK PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Menah


yang telah ditanda tangani
BENDAHARA PENERIMAAN
Ditetapkan Oleh
No. Dokumen Kepala Pynas Kasehatan
No. Revisi Kabupaten
SOP
upaten Beíer Meriah
Tanggal Terbit
DiNASKESEHATAN
Halaman
Dinas Kesehatan ABK. MUIS/S.E, M.I
Kabupaten Bener NIP19530A 1988031 002
Meriah

1. Pengertian
Rendahara Penerimaan, Mengevanuasi dan
menyusun laporan pengelola keuangan secara
berkala, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku

Mengoptimalisasi dan kelancaran pengelolaan anggaran serta penata usahaan


2. Tujuan
Keuangan Daerah dan satuan Kertja Perangkat Kabupaten

SK Bupati Bener Meriah


3. Kebijakan
4. Referensi TUndang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
2 Oanun Kabupaten Bener Meriah Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah
3 Peraturan Bupati Bener Meriah Nomor 27 thun 2017 Tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Kabupaten

5. langkah-langkah | I Menyusun program kerja pengelolaan keuangan, bahan dan alat kelengkapan sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku

2 Memantau objek kerja Pengeiolaan Keuangan sesuai dengan bidang tugasnya, agari
dalam pelaksanaan terdapat kesesuaian dengan rencana awal

3 Menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh penerimaan dan penyetoran atas|


penerimaan yang menjadi tanggung jawabnya
dan
Mengendalikan program kerja pengelola keuangan, sesuai dengan prosedur
4 ketentuan yang berlaku, agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan

atau instansi lain dalam rangka


5 Mengkoordianasikan dengan unit-unitterkait
terlaksana secara terpadu untuk mencapai hasil
pelaksanaannya, agar program dapat
yang optimal
keuangan berkala,
secara dengansesuai
6 Mengevaluasi dan menyusun laporan pengelola
bahan penyusunan program berikutnya
prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai
SOP
BIDANG PELAYANAN &
SUMBER DAYA
KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN BENER MERIAH
DINAS KESEHATAN
Jln Pondot Aam Srmprng Tenitt Komplk vrkantonm vmda Serale Kayn No p/lak.06-4426017 emant
d1ntgs brnermenah@yhoe.com eeb6 kttp//kenemnahkab go id/dtnkes

sURAT KEPUTUSAN
BENER MERIAH
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN
NOMOR: 800/ S K / 2021

TENTANG

PROSEDUR
PENETAPAN STANDAR OPERASIONAL ( SOP ) SEKSI KEFARMASIAN,
ALKES& PKRT DINAS KESEHATAN KABUPATEN BENER MERIAH
TAHUN 2021

1. Bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang


Menimbang
lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab,
dan untuk lebih memantapkan pelaksanaan pelayanan publik
dalam mencapai visi dan misi Dinas Kesehatan, serta dalam

rangka mewujudkan good governance;


2. Bahwa sesuai dengan dinamika perkembangan yang terjadi,
Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas
perlu ditetapkan
Kesehatan pada Bidang Seksi Kefarmasian, Alkes & PKRT dengan

Keputusan Kepala Dinas;

1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


Mengingat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomo4 114,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);:
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 298);
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 Tentang
Standar Operasional Prosedur Dilingkungan Pemerintah Provinsi
dan Kabupaten/Kota;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 Tentang

Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur


Administrasi Pemerintahan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 tahun

2017 Tentang Apotek;


6 Downtiiwan AMnmtond / ~ a r v n t a n Da L:1. I J - -
7. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 382 tentang pendaftaran

makanan tahun
Republik Indonesia Nomor 722
8. Peraturan Menteri Kesehatan

1988 tentang bahan tambahan makanan;


Nomor 006
Indonesia
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
dan usaha obat tradisional;
Tahun 2012 Tentang industry
Indonesia Nomor 62
tahun
Kesehatan Republik
10. Peraturan Menteri
2017 tentang izin edar alkes,
Indonesia Nomor 63 tahun
Kesehatan Republik
11. Peraturan Menteri
2017 tentang cara uji alkes ;
Indonesia Nomor 1189
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik

produksi alkes dan PKRT;


Tahun 2010 Tentang
Indonesia Nomor 1191
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
tahun 2010 tentang penyalur alkes;
120/ 10855/ 2016 Tentang
Surat Edaran Gubenur Aceh
Nomor:
14.
Peraturan
Pelaksanaan Izin Usaha Pertambangan(IUP) dan/atau
Perundangan yang berlaku lainnya;
nomor 1 tahun anggaran 2021 tentang anggaran
15. Qanun
Bener Meriah.
pendapatan dan belanja Kabupaten
IZIN GALIAN C & AMP

Ditetapkan Oleh
No. Kode Kepala Dinas Kesehat
Terbitan abupaten Bener Meria
No.
Revi1s1 DNAS
SPO Tgl. Mulai Berlaku
DINAS KESEHATAN Halaman ABD MUIS,S,EMT
NIP. 19630401,198803 1 002
KABUPATEN
BENER MERIAH

1. Pengertian Galian C adalah bahan tambang yang biasanya digunakan untuk


pembangunan infrastruktur. Baik bangunan pribadi, swasta maupun

pemerintah. Salah satu contoh kongkrit galian C yang berasal dari |


sungai adalah Batu, Koral, serta pasirsungai.
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan sebagai pedoman yang berlaku untuk
a. Melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak sesuai dengan
standar/ketentuan yang berlaku.
bentuk tuntutan
b. Sebagai pedoman untuk menilai dan mengkaji segala
diberikan.
dari masyarakat pengguna jasa atas pelayanan yang
c. pedoman bagi
Sebagai klinik dalam menjalankan profesinya
berdasarkan kriteria dan ketentuan yangtelah ditetapkan.
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Nomor
3. Kebijakan 440/0166/SK/2018 Tentang Jenis-Jenis Perizinan Pelayanan Kesehatan

Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Tahun 2018 dan


4. Referensi a. Undang-Undang Nomor: 32 tahun 2009, tentang perlindungan
pengelolaan Lingkungan Hidup.
b. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor: 05 Tahun 2012
C. Surat Edaran Gubenur Aceh Nomor: 120/ 10855/ 2016 Tentang
Pelaksanaan Izin Usaha Pertambangan(IUP) dan/atau Peraturan
Perundangan yang berlaku lainya
5. Prosedur
atas kertas bermaterai
Kepada Kepala Dinas
a. Pemohon mengajukan permohonan tertulis di
persyaratan sebagai berikut:
Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dengan melampirkan
Surat permohonan tertulis bermaterai
Fotocopi akte notaris pendirian badan usaha
Data Pemohon (Foto Copy KTP, Fotocopy NPWP, Pas Poto 4x6 = 2 lbr, 3x4=1 lbr)

Surat pernyataan memiliki status kepemilikan bermaterai


Data tempat usaha (FC IMB, HO, sertifikat tanah dan bangunan, Gambar Denah Lokasi
dan Denah Bangunan, Denah Instalasi Listrik, Air Bersih dan Air Limbah)
Dokumen SPPL atau dokumen UKL-UPL untuk galian c sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Sampah Medis dengan Pihak ke-3
Profil (Daftar ketenagaan, Daftar struktur organisasi yang disyahkan pimpinan, Daftar
Peralatan Medis, Penunjang dan Non Penunjang), Daftar Obat, Daftar pelayanan dan tarif
yang disyahkan pimpinan, Daftar Sarana dan Prasarana)
Surat Pengantar/Rekomendasi dari Kepala Puskesmas Setempat.
Data Dokter Penanggung Jawab

15
Data Dokter Penanggung Jawab
Data Ketenagaan Pelaksana Harian (FC ljazah, STR dan SIP Dokter, Perawat, Bidan,
Asisten Apoteker, Tenaga Gizi, Lab)
BPIS (Bagi Klinik Rawat Jalan)
6. Setelah persyaratan administrasi lengkap, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah
ke lapangan yang hasil
menugaskan tim perizinan untuk mengadakan peninjauan
pemeriksaannya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Dinas Kesehatan
7. Bagi permohonan yang sudah memenuhi persyaratan dan disetujui Kepala
Bener Meriah akan diterbitkan Surat Rekomendasi IzinKlinikselambat-lambatnya
Kabupaten
S(lima) hari sejak permohonan (berkas lengkap)
8. Permohonan yang tidak memenuhi syarat dikembalikan dengan surat pengantar tertulis
selambat-lambatnya l (satu) hari sejak permohonan diterima dengan menyebutkan syarat
syarat yang harus dipenuhi.
9. Permohonan yang ditolak, dikembalikan dengan surat pengantar tertulis dan menyebutkan
alasan penolakan, selambat-lambatnya l (satu) hari sejak permohonan diterima. Pembinaan
Klinik dilakukan oleh Puskesmas setempat dan pengawasan dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Bener Meriah bersama dengan organisasi terkait. Hal-hal lain yangg
belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian.

6. Unit terkait Semua pelaksana program di seksi pelayanan kesehatan, seksi farmasi,
alkes dan PKRT, Seksi Kesehatan Lingkungan serta Puskesmas

7. Dokumen Terkait 1. Buku Agenda


2. Lembar Disposisi

16
IZIN APOTEK

| No. Kode Difetapkan Oleh


Kepala Dinas Kesehatan
Terbitan gabupaten Bener Meriah
No. Revisi
SPO Tgl. Mulai Berlaku:
DINAS KESEHATAN Halaman VAD MUIS, S.EMF
KABUPATEN NIP. 196304011988031002
BENER MERIAH

1. Pengertian Apotek adalah merupakan suatu tempat tertentu untuk melakukan


pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada masyarakat.

2 ujuan prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan


perencanaan sediaan farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan
jumlah dan jenis yang sesuai kebutuhandan menjamin ketersediaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan disarana pelayanan
3 Kebijakan Proses pelaksanaan izin praktik kedokteran dengan langkah-langkah
sesuai dengan SOP yangtelah ditentukan ini
4. Referensi a. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2009
b. Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1332/Menkes/SK/X/2002
5. Alat dan Bahan a. Laptop dan Printer
b. ATK dan lain-lain
6. Langkah- Langkah
a. Pemohon (1ZIN APOTEK) mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut :
Surat permohonan dari perorangan atau badan hokum
Fotocopi KTP permohonan yang masih berlaku
Pasphoto 3x4 latar merah sebanyak 2 lembar
Foto Copi gangguan HO
Foto Copi SIPA Apoteker
Izin Operasional Apotek Asli (jika perpanjangan/pergantian Apoteker)
Surat pernyataan dari Apoteker bermaterai cukup bahwa tidak bekerja lebih dari tiga
sarana farmasi
Foto Copi dan asli surat izin atasan apabila bagi PNS, anggota TNI, anggota POLRI
Surat pernyataan pemilik sarana bermaterai cukup bahwa tidak terlibat pelanggaran
perundang-undangan dibidang obat
Fotocopi dan asli daftar alat perlengkapan Apotek
Foto Copi surat rekomendasi dari pengurus besar ikatan sarjana farmasi Indonesia (ISFI)
untuk Apotek baru
Denah lokasi
Rekomendasi dari Dinas Kesehatan
Memiliki izin klinik jika apotek terdapat praktik lebih dari 2 (dua) Dokter diterbitkan oleh
Konsil Kedokteran Indonesia yang masih berlaku
Surat pernyataan yang mempunyai tempat praktik atau surat keterangan dari sarana
pelayanan kesehatan yang mempunyai tempat praktik atau surat keterangan dari sarana
ayanan kesehatan sebagaitempat praktik
Surat rekomendasi dari Organisasi Profesi (IDI/PDG) sesuai dengan tempat praktik
Pas foto terbaru latar merah ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar dan 3x4 sebanyak 1 lembar
Foto Copi KTP pemohon
Foto Copi ijazah dokter
b.Surat izin dari pimpinan instansi/ sarana pelayanan kesehatan dimana dokter dan dokter gigi
dimaksud bekerja
c. Permohonan yang sudah memenuhi persyaratan dan di setujui Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah, akan diterbitkan Surat Izin Praktik (SIP).
d. SuratIzin Praktik (SIP) berlaku selama 5 (lima) tahun sesuai dengan masa berlaku STR.
f.Pembinaan dan pengawasan praktik dokter di laksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah dan Organisasi Profesi (1DUPDGI) KabupatenBener Meriah.
g. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dan atau Organisasi Profesi (IDI/PDGI)
dapat memberikan peringatan lisan atau tertulis paling banyak 3 (tiga) kali kepada dokter yang
melakukan pelanggaran.
h. Bila peringatan tersebut tidak di indahkan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah
berwenang mencabut SIP.

7. Unit terkait Semua pelaksana program di seksi pelayanan kesehatan, seksi famasi,
alkes dan PKRT, Seksi Kesehatan Lingkungan serta Puskesmas

8. Dokumen Terkait 1. Buku Agenda


2. Lembar Disposisi
IZIN TOKO OBAT BERIZIN

No. Kode Ditetapkan Oleh


Kepala Dinas Kesehatan
Terbitan bupaten Bener Meriah
No. Revisi
SPO Tgl. Mulai Berlaku
DINAS KESEHATAN Halaman ABMUs, S.EMT
NIP. 19630401 1988031 002
KABUPATEN
BENERMERIAH

1.Pengertian Toko Obat Berizin adalah seseorang atau lembaga yang mempunyai
izin untuk menyimpan obat-obatan bebas dan obat-obatan bebas
terbatas untuk dijual kembali kepada masyarakat di tempat-tempat
tertentusesuai suratizin.
2. Tujuan a. prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan
perencanaan sediaan farmasi dan alat kesehatan sehingga
mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai kebutuhandan menjamin
ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan disarana pelayanan
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Nomor
3. Kebijakan
440/0166/SK/2018 Tentang Jenis-Jenis Perizinan Pelayanan Kesehatan
Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Tahun 2018
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 36 Tahun
2009
4. Referensi
Tentang Kesehatan
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor tahun
2017 tentang apotek
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indones Nomor 35 tahun
2014 tentang standar pelayanan kefarmasian
5. Alat dan Bahan a. Laptop dan Printer
b. ATK dan lain-lain
6. Prosedur
a. Pemohon (Toko Obat Berizin) mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut

Fotocopi KTP pemilik toko obat


Fotocopi KTP penanggung jawab toko obat
Foto copi SIKTTK Asisten Apoteker
Foto copi STRA yang berleges
Foto copi ijazah Asisten Apoteker
Surat pernyataan kesediaan bekerja dari Asisten Apoteker bermaterai 10000
Foto copi NPWP pemilik toko obat
Foto copi NPWP asisten apoteker
Foto copiizin gangguan (HO) yang masih berlaku
Surat Keterangan sehat fisik dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktik
Surat keterangan usaha dari kepala kampong/camat
Surat keterangan kerjasama asisten apoteker sebagai penanggung jawab dengan pemilik
toko obat bermaterai
Denah lokasi bangunan
Pas photo pemilik tokoobat 4x6sebanyak 2 lembar (latarbelakangbiru)

3
Pas Foto asisten apoteker ukuran 4 x6 sebanyak 2 Lembar
b. Setelah persyaratan administrasi lengkap, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah
menugaskan tim perizinan untuk mengadakan peninjauan ke lapangan yang hasil
pemeriksaannya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
C. Bagi permohonan yang sudah memenuhi persyaratan dan di setujui oleh Kepala Dinas
(berkas
Kesehatan Kabupaten Bener Meriah paling lama 5 (lima) hari sejak permohonan
lengkap) diterima.
Dinas Kesehatan
d. Pembinaan dan pengawasan toko obat berizin dilaksanakan oleh Kepala
Bener Meriah.
Kabupaten Bener Meriah dan Organisasi Profesi Cabang
e. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dan atau Organisasi Profesi dapat
memberikan peringatan lisan atau tertulis paling banyak 3 (tiga) kali kepada toko obat yang
melakukan pelanggaran kode etik.
Kesehatan Kabupaten Bener Meriah
f. Bila peringatan tersebut tidak di indahkan, Kepala Dinas
berwenang mencabut SIPB.
g. Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian

Semua pelaksana program di seksi pelayanan kesehatan, seksi farmasi,


7. Unit terkait
alkes dan PKRT, Seksi Kesehatan Lingkungan serta Puskesmas

8. Dokumen Terkait | 1. Buku Agenda


2. Lembar Disposisi
IZIN SERTIFIKAT PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH
TANGGA (SPP -IRT)
No. Kode Ditetapkan, Oleh
epalaDinas Kesehatan
Terbitan Abupaten Bener Meriahl
No. Revisi
SPO Tel. Mulai Berlaku ABD. MUIS, S.E, M.T
DINAS KESEHATAN Halaman NIP 19630401 198803 1002
KABUPATEN
BENER MERIAH

| 1. Pengertian SPP-IRT adalah jaminan tertulis yang diberikan oleh


Bupati/Walikota terhadap pangan produksi IRTP di wilayah kerjanya
yang telah memenuhi persyaratan, dalam rangka peredaran pangan

2. Tujuan Prosedur ini bertujuan sebagai pedoman yang berlaku untuk ;


a. Melindungi pelaku usaha dan masyarakat sesuai dengan
standar/ket ntuan yang berlaku
b. Sebagai pedoman untuk pelaku usaha untuk menilai dan mengkaji
segala bentuk tuntutan dari masyarakat atas pelayanan yang|
diberikan.
c. Sebagai pedoman bagi pelaku usaha dalam menjalankan usahanya|
berdasarkan kriteria dan ketentuan yang telah ditetapkan.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Nomor
440/0166/SK/2018 Tentang Jenis-Jenis Perizinan Pelayanan
Kesehatan Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Tahun
2018
4. Referensi a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
b. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 382 tentang pendaftaran
makanan
5. Alat dan Bahan a. Laptop dan Printer
b. ATK dan lain-lain
6. Prosedur
a. Pemohon (SPP-IRT) mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Dinas Keschatan
Kabupaten Bener Meriah dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut:
Foto Copy KTP Pemilik P-IRT
Foto Copy Sertifikat Penyuluh Keamanan Pangan (PKP) Pemilik P-IRT
Surat Keterangan Tempat Usaha dari Kepala
Kampung/Camat
Surat Pengantar dari Puskesmas Setempat
Surat Keterangan Kesehatan dari Dokter Pemerintah
Foto Copy NPWP
Data Sarana Produksi ( 1 Lembar)
Data Produksi Makanan (1
Lembar Perjenis Produk)
Denah atau Peta Lokasi Ketempat Produksi (1
Lembar)
P a s Photo Ukuran 4x6 (2 Lembar
Latar Belakang Merah)
Contoh Rancangan Label (2 lembar Perjenis Produk)
. Contoh Kemasan Produk ( 1 ILembar Perjenis
produk)
a. Setelah persyaratan administrasi lengkap, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah
menugaskan tim perizinan untuk mengadakan peninjauan ke lapangan yang hasil
pemeriksaannya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
6. Bagi permohonan yang sudah memenuhi persyaratan dan di setujui oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Bener Meriah paling lama 5 (Lima) hari sejak permohonan (berkas
lengkap) diterima.
c. Pembinaan dan pengawasan pelaku usaha dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah
d. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dan atau Organisasi Profesi dapat
memberikan peringatan lisan atau tertulis paling banyak 3 (tiga) kali kepada periaku usaha
yang lakukan pelanggaran kode etik.
e. Bila peringatan tersebut tidak di indahkan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah
berwenang mencabut SIPP/ SIKP.
f. Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian.

7. Unit terkait Semua pelaksana program di seksi pelayanan kesehatan, seksi farmasi,
alkes dan PKRT, Seksi Kesehatan Lingkungan serta Puskesmas

8. Dokumen Terkait 1. Buku Agenda


2.Lembar Disposisi

6
1ZIN PRODUKSI MAKANAN DAN MINUMAN (IPMM)

No. Kode Diteapkan Oleh


Kopala Dirnas Kesehatan
Terbitan
0abupaten Bener Meriah.
No. Revisi
SPO Tgl. Mulai Berlaku
DINAS KESEHATAN Halaman
KABUPATEN
ARE MUIS, S.E, M
NIP. 19630401198803Y002
BENER MERIAH

1. Pengertian Industri makanan dan minuman adalah salah satu industri yang
berkembang sangat pesat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Berbagai jenis makanan dan minuman dengan tampilan yangg
menarik terus diproduksi demi meningkatkan nilai estetika dan daya
tarik konsumen
Proses produksi makanan dan minuman meliputi pemilihan bahan
baku, proses pengolahan makanan dan minuman, pengujian kualitas
makanan dan minuman, pengemasan hingga proses distribusi
makanan dan minuman.
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan sebagai pedoman yang berlaku untuk
a. Melindungi masyarakat dari produksi makanan dan minuman yang
tidak sesuai dengan standar/ketentuan yang berlaku.
b. Sebagai pedoman untuk produksi makanan dan minuman untuk
menilai dan mengkaji segala bentuk tuntutan dari masyarakat
pengguna jasa produksi makanan dan minuman atas pelayanan yang|
diberikan.
c. Sebagai pedoman dalam menjalankan produksi makanan dan
minuman berdasarkan kriteria dan ketentuanyang telah ditetapkan.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Nomor
440/0166/SK/2018 Tentang Jenis-Jenis Perizinan Pelayanan Kesehatan
Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Tahun 2018
4. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 382 tentang
pendaftaran makanan
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 722 tahun
1988 tentang bahan tambahan makanan

5. Prosedur
a. Pemohon mengajukan permohonan tertulis di atas kertas bermaterai Rp. 6.000- Kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dengan melampirkan persyaratan sebagai
berikut:
Foto Copy KTP Pemilik P-IRT
Surat Keterangan Tempat Usaha dari Kepala Kampung/Camat
Surat Pengantar dari Puskesmas Setempa
Surat Keterangan Kesehatan dari Dokter Pemerintah
Foto Copy NPWP
Data Sarana Produksi (1 Lembar)
Data Produk Makanan atau Minuman yang diproduksi (1 Lembar Perjenis Produk)
Sampel hasil produksi makanan atau minuman yang diproduksi
Denah atau Peta Lokasi Ketempat Produksi (1 Lembar)
Pas Photo Ukuran 4x6 (2 Lembar Latar Belakang Merah)
Contoh Rancangan Label (2 lembar Perjenis Produk)
Contoh Kemasan Produk ( 1 Lembar Perjenis produk)
BPOM
Menyertakan hasil uji laboratorium yang disarankan oleh
SPP-IRT
Mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan untuk mendapatkan Bener Meriah
g. Setelah persyaratan administrasi lengkap, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
ke lapangan yang hasil
menugaskan tim perizinan untuk mengadakan peninjauan
pemeriksaannya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
h. Bagi permohonan yang sudah memenuhi persyaratan dan disetujui Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Bener Meriah akan diterbitkan Surat Rekomendasi lzin selambat-lambatnya 5


(lima) hari sejak permohonan (berkas lengkap)
i. Permohonan yang tidak memenuhi syarat dikembalikan dengan surat pengantar tertulis
selambat-lambatnya 1 (satu) hari sejak permohonan diterima dengan menyebutkan syarat
syarat yang harus dipenuhi.
j. Permohonan yang ditolak, dikembalikan dengan surat pengantar tertulis dan menyebutkan
alasan penolakan, selambat-lambatnya 1 (satu) hari sejak permohonan diterima
k. Pembinaan dilakukan oleh Puskesmas setempat dan pengawasan dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Bener Meriah bersama dengan organisasi terkait.
Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian.

6. Unit terkait Semua pelaksana program di seksi pelayanan kesehatan, seksi farmasi,
alkes dan PKRT, Seksi Kesehatan Lingkungan serta Puskesmas

7. Dokumen Terkait |1. Buku Agenda


2. Lembar Disposisi

8
IZIN USAHA MIKRO OBAT TRADISIONAL (UMOT)

Ditetapkan Oleh
No. Kode epala DinasKesehatan
Terbitan abupaten Bener Meriah
No. Revisi
SPO Tel. Mulai Berlaku
DINAS KESEHATAN Halaman ABD. MUIS, S.E,M
KABUPATEN NIP.19630401 198803 1 002
BENER MERIAH

1. Pengertian Usaha Mikro Obat Tradisional yang selanjutnya disebut UMOT


adalahusaha yang hanya membuat sediaan obat tradisional dalam
bentuk param,tapel, pilis, cairan obat luar dan rajangan
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan sebagai pedoman yang berlaku untuk
a. Melindungi masyarakat dari pelayanan UMOT yang tidak sesuai
dengan standar/ketentuan yang berlaku.
b. Sebagai pedoman untuk UMOT untuk menilai dan mengkaji segala
bentuk tuntutan dari masyarakat pengguna jasa atas pelayanan yang
diberikan.
C. Sebagai pedoman dalam menjalankan profesinya berdasarkan kriteria
dan ketentuan yang telah ditetapkan.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Nomor
440/0166/SK/2018 Tentang Jenis-Jenis Perizinan Pelayanan Kesehatan
Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Tahun 2018
4. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 006 Tahun
2012 Tentang industry dan usaha obattradisional.
5. Prosedur
a. Pemohon mengajukan permohonan tertulis di atas kertas bermaterai Rp. 6.000,- Kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dengan melampirkan persyaratan sebagai
berikut
Foto Copy KTP Pemilik UMOT
Foto Copy KTP Asisten Apoteker
Foto Copy SIKTTK Asisten Apoteker
Foto Copy STRA yang Berleges
Foto Copy ljazah Asisten Apoteker
Surat Pernyataan sanggup bekerja penuh waktu bermaterai
Surat Pemyataan Kesediaan Bekerja dari Asisten Apoteker Bermaterai
Foto Copy NPWP Pemilik UMOT
Foto Copy NPWP Asisten Apoteker
Foto Copy Izin Gangguan (HO) yang Masih Berlaku
Surat Keterangan Sehat dari Dokter Pemerintah
Surat Keterangan Usaha dari Kepala Kampung/Camat
Surat Keterangan Kerja Sama Asisten Apoteker sebagai Penanggung Jawab dengan
Pemilik Toko Obat bermaterai
Denah Lokasi Bangunan
Pas Photo Pemilik UMOT Ukuran 4x6 Sebanyak 2 Lembar (Latar Belakang Biru)
Pas Photo Asisten Apoteker Ukuran 4x6 Sebanyak 2 Lembar (Latar Belakang Merah)

9
b. Setelah persyaratan administrasi lengkap, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah
menugaskan tim perizinan untuk mengadakan peninjauan ke lapangan yang hasil
pemeriksaannya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksan (BAP)
C. Bagi permohonan yang sudah memenuhi persyaratan dan disetujui Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah akan diterbitkan Surat Rekomendasi Izin UMOT selambat
lambatnya 5 (lima) hari sejak permohonan (berkas lengkap)
d. Permohonan yang tidak memenuhi syarat dikembalikan dengan surat pengantar tertulis
selambat-lambatnya 1 (satu) hari sejak permohonan diterima dengan menyebutkan syarat
syarat yang harus dipenuhi.
Permohonan yang ditolak, dikembalikan dengan surat pengantar tertulis dan menyebutkan
alasan penolakan, selambat-lambatnya 1 (satu) hari sejak permohonan diterima
fPembinaan dilakukan oleh Puskesmas setempat dan pengawasan dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Bener Meriah bersama dengan organisasi terkait.
g. Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian.

6. Unit terkait Semua pelaksana program di seksi pelayanankesehatan, seksi farmasi,


alkes dan PKRT, Seksi Kesehatan Lingkungan serta Puskesmas

7. Dokumen Terkait 1. Buku Agenda


2.Lembar Disposisi

10
IZIN TOKO ALKES
Dsfetapk a Olch
No Kode paia DmTT Késehatan
Terhitan Apaten Hener Meria
No Revis
SPO 1gl Mula Berlaku
DINASKESEHA7AN Halaman MaB6Is,S.E MI
NIP19O40|98A1002
ABUPATEN
BENER MERIAH
Alkes adalah barang atau instrument atau alat termasuk setiap
1 Pengertian
komponen didalamnya itu haik bagian atau perlengkapan yang
diroduk si untuk tuj uan medis dan digunakan sebagai pemel1haraan
berkaitan
perawatan kesehatan, diagnose maupun yang lainnya yang
dengan kesehatan
Prosedur in1 bertujuan sebagai pedonan yang berlaku untuk
Tapuan a Melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak esuar dengan
standar kctentuan yang berlaku
b Sebagai pedoman untuk menila1 dan mengkaj1 segala bentuk tuntutan
dari masyarakat pengguna jasa atas yang diberikan
pelayanan
berdasarkan
Sebagai pedoman bagi dalam menjalankan profcs1nya
kriteriadan ketentuan yangtelah ditetapkan
Kebiyakan Keputusan Kepala Dinas Keschatan Kabupaten Bener Merah Nomor
440/0166/SK/2018 Tentang Jenis-Jenis Perizinan Pelayaran Kesehatan
Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Tahun 20 3
a Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 62 tahun
Refercnsi
2017 tentang izin edar alkes
b Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 63 tahun
2017 tentang cara uji alkes
c Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor l191 tahun
2010 tentang penyalur alkes
Prosedur
Pemohon mengaj ukan permohonan tertulis di atas kertas bermaterai Kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut
Foto Copy KTP Pemilik Alkes
Foto Copy KTP Ahli elektromedik
Foto Copy SIKTTK Ahli elektromedik
Foo Copy STRA Ahli elektromedik yang Berleges
Foto Copy ljazah Ahl1 elektromedik
Surat Pernyataan sanggup bekerja penuh waktu bermaterai
Surat Pernyataan Kesediaan Bekerja dari Asisten Apoteker Bermaterai
Foto Copy NPWP Pemilik Alkes
foto Copy NPWP Ahli elektromedik
Fo Copy Izin Gangguan (H0) yang Masih Berlaku
Surat Keterangan Sehat dai Dokter Pemerintah
Surat Keterangan Usaha dar1 Kepala Kampung/Camat
Surat Keteranyan Kerja Sama Asisten Apoteker sebaga1 Penanggung Jawab dengan
11
Pemilik Toko Obat bermaterai
.DenahLokasi Bangunan
Pas Photo Pemilik UMOT Ukuran 4x6 Sebanyak 2 Lembar (Latar Belakang Biru)
Pas Photo Asisten Apoteker Ukuran 4x6 Sebanyak 2 Lembar (Latar Belakang Merah)
Bener Meriah
6. Setelah persyaratan administrasi lengkap, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
menugaskan tim perizinan untuk mengadakan peninjauan ke lapangan yang hasil
pemeriksaannya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
7. dan disetujui Kepala Dinas Kesehatan
Bagi permohonan yang sudah memenuhi persyaratan
Rekomendasi Izin Klinik selambat-lambatnya
Kabupaten Bener Meriah akan diterbitkan Surat
5 (lima) hari sejak permohonan (berkas lengkap)
8. Permohonan yang tidak memenuhi syarat dikembalikan dengan surat pengantar tertulis
selambat-lambatnya I (satu) hari sejak permohonan diterima dengan menyebutkan syarat-
syarat yang harus dipenuhi.
9. Permohonan yang ditolak, dikembalikan dengan surat pengantar tertulis dan menyebutkan
alasan penolakan, selambat-lambatnya 1 (satu) hari sejak permohonan diterima,Pembinaan
dilakukan oleh Puskesmas setempat dan pengawasan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah bersama dengan organisasi terkait.Hal-hal lain yang belum diatur
dalam peraturan ini akan diatur kemudian.

6. Unit terkait Semua pelaksana program di seksi pelayanan kesehatan, seksi farmasi,
alkes dan PKRT, Seksi Kesehatan Lingkungan serta Puskesmas

7. Dokumen Terkait 1. Buku Agenda


2. Lembar Disposisi

12
IZIN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA (PKRT)

No. Kode Ditetapian Oleh


Kopala DimasKesehatan
Terbitan bupáten Bener Meriah
No. Revisi
SPO Tgl. Mulai Berlaku:
DINAS KESEHATAN Halaman ABD MUTS, S.E, M1T
KABUPA EN 19630401 1988 002
BENER MERIAH

1. Pengertian Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, yang selanjutnya disingkat


PKRT adalah alat, bahan, atau campuran bahan untuk pemeliharaan
dan perawatan untuk kesehatan manusia, yang ditujukan untuk
penggunaan di rumah tangga dan fasilitas umum
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan sebagai pedoman yangberlaku untuk:
a. Melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak sesuai dengan
standar/ketentuan yang berlaku.
b. Sebagai pedoman untuk menilai dan mengkaji segala bentuk tuntutan
dari masyarakat pengguna jasa atas pelayanan yang diberikan.
c. Sebagai pedoman bagi dalam menjalankan profesinya berdasarkan
kriteria dan ketentuan yang telah ditetapkan.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Nomor
440/0166/SK/2018 Tentang Jenis-Jenis Perizinan Pelayanan Kesehatan
Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Tahun 2018
4. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1189 Tahun
2010Tentang produksialkes dan PKRT.
5. Prosedur
a. Pemohon mengajukan permohonan tertulis di atas kertas bermaterai Kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut
Foto Copy KTP Pemilik P-IRT
Foto Copy Sertifikat Penyuluh Keamanan Pangan (PKP) Pemilik P-IRT
Surat Keterangan Tempat Usaha dari Kepala Kampung/Camat
Surat Pengantar dari Puskesmas Setempat
Surat Keterangan Kesehatan dari Dokter Pemerintah
Foto Copy NPWP
Data Sarana Produksi (1 Lembar)
Data Produksi Makanan (1 Lembar Perjenis Produk)
Denah atau Peta Lokasi Ketempat Produksi (1 Lembar)
Pas Photo Ukuran 4x6 (2 Lembar Latar Belakang Merah)
Contoh Rancangan Label (2 lembar Perjenis Produk)
Contoh Kemasan Produk (1 Lembar Perjenis produk)
b. Setelah persyaratan administrasi lengkap, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah
menugaskan tim perizinan untuk mengadakan peninjauan ke lapangan yang hasil
pemeriksaannya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
C. Bagi permohonan yang sudah memenuhi persyaratan dan di setujui oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Bener Meriah paling lama 5 (Lima) hari sejak permohonan (berkas
lengkap)diterima.

13
d. Pembinaan dan pengawasan pelaku usaha dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah
e. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dan atau Organisasi Profesi dapat
memberikan peringatan lisan atau tertulis paling banyak 3 (tiga) kali kepada perlaku usaha
yang lakukan pelanggaran kode etik.
fBila peringatan tersebut tidak di indahkan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah
mencabut izin rekomendasi PKRT.
berwenang
g. Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian.

6. Unit terkait Semua pelaksana program di seksi pelayanan kesehatan, seksi farmasi,
alkes dan PKRT, Seksi Kesehatan Lingkungan serta Puskesmas

7. Dokumen Terkait 1. Buku Agenda


2. Lembar Disposisi

14
PEMERINTAH KABUPATEN BENER MERIAH

DINAS KESEHATAN
Jln. Takengon - Pondok Baru Komp. Perkantoran Pemda No. Telp (0643) 7426037 Serule Kayu
PARA
Kute Kering

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BENER MERIAHH
NOMOR : 800 / 0 9 / SK / 2021

TENTANG

PENETAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP) SEKSI SUMBER DAYA


KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BENER MERIAH TAHUN 2021

a. Bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih


Menimbang
berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dan

untuk lebih memantapkan pelaksanaan pelayanan publik dalam

mencapai visi dan misi Dinas Kesehatan, serta dalam rangka

mewujudkan good governance;


b. Bahwa sesuai dengan dinamika perkembangan yang terjadi, perlu
ditetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas Kesehatan

pada Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan dengan Keputusan

Kepala Dinas;

Mengingat 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomo4 114,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298);
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 Tentang
Standar Operasional Prosedur Dilingkungan Pemerintah Provinsi

dan Kabupaten/Kota;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Pedoman


Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi

Pemerintahan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

HK.02.02/MENKES/148/1/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan


Praktik Perawat:
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 261, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5595);
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
9.
2014 Tentang Klinik.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun

2015 Tentang Klinik Pertama, Praktek Dokter Mandiri dan Tempat

Praktik Dokter Gigi Mandiri;


11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2015 tentang

Standar Pelayanan Fisioterapi


12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun

2017 Tentang lzin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan

13. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan


Kefarmasian dan Peraturan Menteri Keschatan Republik Indonesia
Nomor 889/ MENKES/ PER /V /2011 Tentang Registrasi, izin

Praktik Tenaga Kefarmasian.


14. Peraturan Pemerintah Nomer 12 Tahun 2002 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 Tentang
Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.

MEMUTUSKAN

PERTAM1A Menetapkan Standar Oprasional Prosedur (SOP) sebagai panduan


Bidang Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Bener Meriah

KEDUA Penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada Dinas Kesehatan

Kabupaten Bener Meriah bertujuan:


1. Memberikan kepastian dan keseragaman dalam proses pelaksanaan
dan penyelenggaraan pelayanan publik bidang SDK pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Bener Meriah
2. Menunjang Kelancaran dalam proses pelaksanaan tugas - tugas dan
kemudahan dalam pengendalian.
3. Mempertegas tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas Aparatur
untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna secara berkelanjutan
KETIGA Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan

diperbaiki kembali sebagaimana mestinya

Ditetapkan :Redelong 2021


Februari
Pada tanggal: 22
KEPALA DINAS KESEHATAN
ABUPATEN BENER MERIAH

MABD.MUIS,S.E,M.T
Pembina Utama Muda, V/ c
NIP: 19630401 198803 1 002

Salinan dari keputusan ini disampaikan kepada Yth:


1. Bupati Bener Meriah d Redelong:
2. Ketua DPRK Bener Meriahd Redelong;
3. Kepala inspektorat Kab. Bener Meriah di Redelong
Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah Kab. Bener Meriah di Redelong;
5. Yang bersangkutan Masing-masingd Tempat
6. Arsip-
REKOMENDASI IZIN PRAKTIK PERAWAT

No. Dokumen :440/0an /SOP/2021 Diteapkan Oleh


Kopala Dinas Kesehatan
SOP
:22 Februari 2021 Kabupaten Bener Meriah
Izin Tel.Terbit
Praktik
DINAS KESEHATAN Perawat Halaman 3 MUIS, SE,M
KABUPATEN NIP 19630401 198803 .002
BENER MERIAH

Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi


1.Pengertian
Keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh
Pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Keperawatan adalah kegiatan pemberiah asuhan kepada individu,
keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit
maupun sehat.
Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profeisonal
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun
sakit.
adalah pelayanan diselenggarakan oleh
Praktik Keperawatan yang
Perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan.
Asuhan Keperawatan adalah rangkaian interaksi Perawat dengan
Klien dan lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan
kebutuhan dan kemandirian klien dalam merawat dirinya.
Surat Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti
Tanda
tertulis yang diberikan oleh Konsil Keperawatan kepada Perawat
yang telah diregistrasi.
Surat Izin Praktik Perawat yang selanjutnya disingkat SIPP adalah
bukti tertulis yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan|
Kabupaten Bener Meriah kepada Perawat sebagai pemberian|
kewenangan untuk menjalankan Praktik Keperawatan.
.Surat Izin Kerja Perawat yang selanjutnya disingkat SIKP adalah
bukti tertulis yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan kepada |
perawat untuk menjalankan praktik keperawatan di fasilitas
pelayanankesehatan diluar praktik mandiri.
Prosedur ini bertujuan sebagai pedoman yang berlaku untuk:
2. Tujuan
a. Melindungi masyarakat dari pelayanan praktik perawat yang
tidak
sesuai dengan standar/ketentuan yang berlaku
b. Sebagai pedoman untuk perawat untuk menilai dan mengkaji segala
bentuk tuntutan dari masyarakat pengguna jasa Bidan atas pelayanan
kebidanan yang diberikan.
c. Sebagai pedoman bagi perawat dalam menjalankan profesinya
berdasarkankriteria dan ketentuan yang telah ditetapkan.

5
3. Kebijakan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Nomor
440/0089/SK/2021 Tentang Jenis-Jenis Perizinan Pelayanan Kesehatan

4. Referensi
PadaDinas Keschatan Kabupaten Bener Meriah Tahun 2018
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 36 Tahun 2009
Tentang Keschatan
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang
Keperawatan
c. Peraturan Menteri Keschatan Republik Indonesia Nomor HK.
02.02/MENKES/148/1/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomo
HK.02.02/MENKES/148/1/2010 Tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat.
5. Alat dan Bahan a. Laptop dan Printer
b.ATK dan lain-lain
6. Prosedur
a. Pemohon (Perawat) mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut
Fotocopi Ijazah D3 Keperawatan/ Profesi Keperawatan
Fotocopi STR yang masih berlaku dan dilegalisir
Surat Keterangan sehat fisik dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktik
Surat pernyataan memiliki tempat di praktik mandiri atau di fasilitas pelayanan kesehatan
di luar praktik mandiri
Surat Rekomendasi dari Kepala UPT Puskesmas atau pejabat yang ditunjuk
Surat Rekomendasi dari Organisasi Profesi
Fotocopi KTP pemohon
Pas Foto ukuran 4 x 6 sebanyak 2 Lembar, 3 x 4 sebanyak 1 lembar
b. Setelah persyaratan administrasi lengkap, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah
menugaskan tim perizinan untuk mengadakan peninjauan ke lapangan yang hasil
pemeriksaannya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
c. Bagi permohonan yang sudah memenuhi persyaratan dan di setujui oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Bener Meriah paling lama 14 (empat belas) hari sejak permohonan
(berkas lengkap) diterima.
d. Surat Rekomendasi Izin Praktik Perawat (SIPP) atau Surat Izin Kerja Perawat (SIKP) berlaku
selama STR masih berlaku, dan dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan.
e. Pembinaan dan pengawasan praktik Perawat dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah dan Organisasi Profesi (TBI) Cabang Bener Meriah.
f. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dan atau Organisasi Profesi dapat
memberikan peringatan lisan atau tertulis paling banyak 3 (tiga) kali kepada perawat yang
lakukan pelanggaran kode etik.
g. Bila peringatan tersebut tidak di indahkan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah
berwenang mencabut SIPP/ SIKP.
h. Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian.

7.Unitterkait Scmua pelaksana program di seksi pelayanan keschatan, seksi farmasi,


alkes dan PKRT, Seksi Kesehatan Lingkungan serta Puskesmas

b
8. Dokumen Terkait 1. Buku Agenda
2. Lembar Disposisi

1
REKOMENDASI IZIN PRAKTIK KLINIK

440/00/SOP/2021 Ditetapkan Olch


No. Dokumen Kepala Dinas Kesehatan
SOP Terbitan : 22 Januari 2021
Kabupaten Bener Meriah
Izin
Praktik
DINAS KESEHATAN Klinik 2 A MUIS, SE, MT
Halaman NIP: 19630401 198803 1 0022
KABUPATEN
BENER MERIAH

1. Pengertian Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


medis
pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan
dasar dan atau spesialistik.
.Berdasarkan jenis pelayanan, Klinik dibagi menjadi:
a.Klinik Pratama
b.Klinik Utama
Klinik Pratamamerupakan Klinik yang menyelenggarakan pelayanan
medik dasar baik umum maupun khusus.
Klinik Utama merupakan Klinik yang menyelenggarakan pelayanan
medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.
Pengaturan persebaran tentang Pendirian Klinik yang baru dengan
jarakminimal 1 (satu) km dari klinik atau Puskesmas yang sudah ada
atua dengan pertimbangan kain sesuai dengan kebutuhan pelayanan
kesehatan.
Klinik rawat inap paling sedikit
Jumlah tempat tidur pasien pada
memiliki 5 (lima) buah dan paling banyak 10 (sepuluh) buah.
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan sebagai pedoman yang berlakuuntuk:
a. Melindungi masyarakat dari pelayanan klinik yang tidak sesuai
dengan standar/ketentuan yang berlaku.
b. Sebagai pedoman untuk perawat untuk menilai dan mengkaji segala
bentuk tuntutan dari masyarakat pengguna jasa Klinik atas pelayanan
kebidanan yang diberikan.
c. Sebagai pedoman bagi klinik dalam menjalankan profesinya
berdasarkan kriteria dan ketentuan yang telah ditetapkan.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Nomor
440/0089/SK/2021 Tentang Jenis-Jenis Perizinan Pelayanan Kesehatan
PadaDinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Tahun2018
4. Referensi a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran
b.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 Tentang Klinik.
5. Prosedur
a. Pemohon mengajukan permohonan tertulis di atas kertas bermaterai Rp. 6.000,- Kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dengan melampirkan persyaratan sebagai
berikut

8
Surat permohonan tertulis bermaterai Rp. 10.000,-
Fotocopi akte notaris pendirian badan usaha
Data Pemohon (Foto Copy KTP, Fotocopy NPWP, Pas Poto 4x6 2 lbr, 3x4=1 lbr)
Surat pernyataan memiliki status kepemilikan bermaterai Rp.6.000,-
Gambar Denah Lokasi
Data tempat usaha (FC IMB, HO, sertifikat tanah dan bangunan,
dan Denah Bangunan, Denah Instalasi Listrik, Air Bersih dan Air Limbah)
Dokumen SPPL untuk Klinik Rawat Jalan, atau dokumen
UKL-UPL untuk Klinik Rawat

Inap sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan


Pihak ke-3
Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Sampah Medis dengan
Profil klinik (Daftar ketenagaan, Daftar struktur organisasi yang disyahkan pimpinan,
Daftar Peralatan Medis, Penunjang dan Non Penunjang), Daftar Obat, Daftar pelayanan
dan tarif yang disyahkan pimpinan, Daftar Sarana dan Prasarana)
Surat Pengantar/ Rekomendasi dari Kepala Puskesmas Setempat.
Data Dokter Penanggung Jawab
Data Ketenagaan Pelaksana Harian (FC ljazah, STR dan SIP Dokter, Perawat, Bidan,
Asisten Apoteker, Tenaga Gizi, Lab)
Ambulance (Bagi Klinik Rawat Jalan)
i. Setelah persyaratan administrasi lengkap, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah

menugaskan timperizinan untukmengadakan peninjauan ke lapangan yang hasil


pemeriksaannya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
Dinas Kesehatan
j. Bagi permohonan yang sudah memenuhi persyaratan dan disetujui Kepala
Kabupaten Bener Meriah akan diterbitkan Surat Rekomendasi Izin Klinik selambat-lambatnya
1 (satu) bulan sejak permohonan (berkas lengkap)
k. Permohonan yang tidak memenuhi syarat dikembalikan dengan surat pengantar tertulis
selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak permohonan diterima dengan menyebutkan syarat-
syarat yang harus dipenuhi.
1. Permohonan yang ditolak, dikembalikan dengan surat pengantar tertulis dan menyebutkan
alasan penolakan, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak permohonan diteriman
m.Pembinaan Klinik dilakukan oleh Puskesmas setempat dan pengawasan dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah bersama dengan organisasi terkait.
n. Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian.

6. Unit terkait Semua pelaksana program di seksi pelayanan kesehatan, seksi farmasi,
alkes dan PKRT, Seksi Kesehatan Lingkungan serta Puskesmas

7. Dokumen Terkait 1. Buku Agenda


2.Lembar Disposisi

9
REKOMENDASI IZIN PRAKTIK BIDAN

No. Dokumen : 440/p83 /SOP/2021 Ditelapkan Oleh


Kepala Dinas Kesehatan
abupaten Bener Meriah
SOP EATANZ

Izin Terbit Februari 2021


Tgl. 22
DINAS KESEHATAN Praktik AMDMUIS,SE, M.T
NIP" 19630401 198803 1 002
KABUPATEN Bidan
BENER MERIAH

Halaman :2

Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan


1.Pengertian ketentuan
yang telah teregistrasi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Surat Tanda Registrasi Bidan yang selanjutnya disingkat STRB
adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah kepada Bidan

yang telah memiliki sertifikat kompetensi


sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Surat Izin Kerja Bidan yang selanjutnya disingkat SIKB adalah bukti
tertulis yang diberikan kepasa Bidan yang sudah memenuhi

persyaratan untuk bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.


Surat lzin Praktik Bidan yang selanjutan disingkat SIPB adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota
kepada Bidan sebagai pemberian kewenangan untuk menjalankan
praktik kebidanan.
Praktik Mandiri Bidan adalah tempat pelaksanaan rangkaian kegiatan
pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh Bidansecara perorangan.
2. Tujuan Prosedur ini bertujuan sebagai pedoman yang berlaku untuk:
a. Melindungi masyarakat dari pelayanan praktik bidan yang tidak
sesuai dengan standar/ketentuan yang berlaku
b. Sebagai pedoman untuk bidan untuk menilai dan mengkaji
segala bentuk tuntutan dari masyarakat pengguna jasa Bidan atas
pelayanan kebidanan yang diberikan.
c. Sebagai pedoman bagi Bidan dalam menjalankan profesinya
berdasarkan kriteria dan ketentuan yang telah ditetapkan.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Nomor
440/0089/SK/2021 Tentang Jenis-Jenis Perizinan Pelayanan Kesehatan
Pada Dinas Keschatan Kabupaten Bener Meriah Tahun 2018
4. Referensi a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2017 Tentang Izin dan PenyelenggaraanPraktikBidan
5. Alat dan Bahan a. Laptop dan Printer
b. ATK dan lain-lain
6. Prosedur

3
a. Pemohon (Bidan) mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut :
Fotocopi ljazah D3 Kebidanan
Fotocopi STR yang masih berlaku dan dilegalisasi
Surat Keterangan sehat fisik dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktik
Surat pernyataan memiliki tempat kerja di fasilitas pelayanan keschatan atau tempat
praktik
Surat Rekomendasi dari Kepala UPT Puskesmas atau pejabat yang ditunjuk
Surat Rekomendasi dari Organisasi Profesi
Fotocopi KTP pemohon
Pas Foto ukuran 4 x 6 sebanyak 2 Lembar, 3 x 4 sebanyak 1 lembar
b. Setelah persyaratan administrasi lengkap, Kepala Dinas Keschatan Kabupaten Bener Meriah
menugaskan tim perizinan untuk mengadakan peninjauan ke lapangan yang hasil
pemeriksaannya dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
c. Bagi permohonan yang sudah memenuhi persyaratan dan di setujui oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Bener Meriah paling lama 14 (empat belas) hari sejak permohonan
(berkas lengkap) diterima.
d. Surat Rekomendasi 1zin Praktik Bidan (SIPB) berlaku selama STR masih berlaku, dan dapat
diperpanjang selama memenuhi persyaratan
Pembinaan dan pengawasan praktik bidan dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah dan Organisasi Profesi (IBI) Cabang Bener Meriah.
f. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dan atau Organisasi Profesi dapat
memberikan peringatan lisan atau tertulis paling banyak 3 (tiga) kali kepada bidan yang
lakukan pelanggaran kode etik.
g. Bila peringatan tersebut tidak di indahkan, Kepala Dinas Kesehaan Kabupaten Bener Meriah
berwenang mencabut SIPB.
h. Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian.

7.Unit terkait Semua pelaksana program di seksi pelayanan kesehatan, seksi farmasi,
alkes dan PKRT, Seksi Kesehatan Lingkungan serta Puskesmas

8. Dokumen Terkait 1. Buku Agenda


2. Lembar Disposisi

4
REKOMENDASI IZIN PRAKTIK DOKTER
No. Dokumen : 440/ v0/SOP/2021 pretapkan Oleh
SOP KepalhDinas Kesehatan
Iabupaten Bener Meriah
Izin
Praktik Tgl.Terbit 22 Februari 2021
DINAS KESEHATAN Dokter ADMUs,SE,MLT
KABUPATEN NIP:T9630401 198803 002
BENER MERIAH
Halaman :2 NER
1. Pengertian Praktik Kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya
kesehatan.
Surat Izin Praktik, selanjutnya disingkat SIP adalah bukti tertulis
yang diberikan Dinas Kesehatan Kabupaten kepada dokter dan
dokter gigi yang akan menjalankan praktik kedokteran setelah
memenuhi persyaratan.
Surat Tanda Registrasi, selanjutnya disingkat STR adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia kepada
dokter dan dokter gigi yang telah diregistrasi.
Pelayanan kedokteran adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh dokter dan dokter gigi sesuai dengan kompetensi dan
kewenangannya yang dapat berupa pelayanan promotif, preventif,
diagnostik, konsultatif, kuratif atau rehabilitatif.
2 Tujuan Prosedur ini bertujuan sebagai pedoman yang berlaku untuk:
a. Melindungi masyarakat dari pelayanan praktik dokter yang tidak
sesuai dengan standar/ketentuan yang berlaku
b. Sebagai pedoman untuk dokter untuk menilai dan mengkaji
segala bentuk tuntutan dari masyarakat pengguna jasa dokter atas
pelayanan dokter yang diberikan.
c. Sebagai pedoman bagi dokter dalam menjalankan profesinya
berdasarkan kriteriadan ketentuan yangtelah ditetapkan.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Nomor
440/0089/SK/2021 Tentang Jenis-Jenis Perizinan Pelayanan Kesehatan
4 Referensi
PadaDinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Tahun 2018
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
C. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
2052/MENKES/PERX/2011, tentang Izin Praktik Pelaksanaan
Praktik Kedokteran
. Alat dan Bahan a. Laptop dan Printer
b. ATK dan lain-lain
6. Langkah- Langkah
1
a. Pemohon (dokter) mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut:
Fotocopi Surat Tanda Registrasi Dokter atau Surat Tanda Registrasi Dokter Gigi yang
diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia yang masih berlaku.
Surat pernyataan yang mempunyai tempat praktik atau surat keterangan dari sarana
pelayanan kesehatan sebagai tempat praktik.
Surat rekomendasi dari Organisasi Profesi (IDI/PDGI) sesuai dengan tempat praktik
Pas foto terbaru latar merah ukuran 4xó sebanyak 2 lembar dan 3x4 sebanyak1 lembar
Fotocopi KTP pemohon
Fotocopi ljazah Dokter
b. Surat izin dari pimpinan instansi/ sarana pelayanan kesehatan dimana dokter dan dokter gigi
dimaksud bekerja
C. Permohonan yang sudah memenuhi persyaratan dan di setujui Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah, akan diterbitkan Surat Rekomendasi Izin Praktik (SIP).
d. Surat Izin Praktik (SIP) berlaku selama 5 (lima) tahun sesuai dengan masa berlaku STR.
f. Pembinaan dan pengawasan praktik dokter di laksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Bener Meriah.
Kabupaten Bener Meriah dan Organisasi Profesi (IDI/PDGI) Kabupaten
g. Kepala Dinas Keschatan Kabupaten Bener Meriah dan atau Organisasi Profesi (ID/PDGI)
dapat memberikan peringatan lisan atau tertulis paling banyak 3 (tiga) kali kepada dokter yang
melakukan pelanggaran.
h. Bila peringatan tersebut tidak di indahkan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah
berwenang mencabut SIP.

7. Unit terkait Semua pelaksana program di seksi pelayanan kesehatan, seksi farmasi,
alkes dan PKRT, Seksi Kesehatan Lingkungan serta Puskesmas

8. Dokumen Terkait 1. Buku Agenda


2. Lembar Disposisi

2
PEMERINTAH KABUPATEN BENER MERIAH
DINAS KESEHATAN
Jalan Pondok Baru Sp. Teritit, Komplek Perkantoran
SeruleKayu
No. Telp/Fax. 0643-7426037 e-mail dinkes_benermeriah@yahoo. com

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BENER MERIAH
NOMOR : 440/0085 /SK/2021

TENTANG
MEKANISME PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN 2021

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BENER MERIAH,

:a. bahwa dalam rangka mengefektifkan dan mengevalusi laporan


Menimbang
puskesmas;
b. Mekanisme pelaporan dari puskesmas untuk melihat
efektifitas dan mengevaluasi yang dilihat dari kevalitan,
keterisian dan ketepatan pengiriman laporan;
C. bahwa berdasarkan pertimbangan di atas perlu ditetapkaan
dalam suatu Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Bener Meriah;

Mengingat :1.Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Penanggulangan Krisis;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Lembaran Negara Republik
ndonesia Tahun 2015 Nomor 261, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5595);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Praktek Dokter Mandiri dan Tempat Praktek Dokter Gigi
Mandiri;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Fisioterapi;
6. Pedoman Kesehatan Indera Tahun 2016;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016 Tentang Manajemen Puskesmas;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaran Program
Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional;

10. Peraturan....
Kesehatan Nomor 09 Tahun 2016 tentang
10. Peraturan Menteri
dan Akupresure;
Pemanfaatan Taman Obat Keluarga
Kesehatan Nomor 61 Tahun 2016 tentang
11. Peraturan Menteri
Pelayanan Kesehatan Tradisional;
Kesehatan RI Nomor 40 Tahun 2019
12. Keputusan Menteri
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar
tentang Standar Teknis
pada SPM Bidang Kesehatan;
dalam Negeri Nomor 900/2280/SJ
13. Surat Edaran Menteri
tahun 2014 tentangPetunjuk Teknis, Penganggaran,
Pelaksanaan dan Penatalaksanaan serta Pertanggungjawaban
Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional;

MEMUTUSKAN

Menetapkan
Bener Meriah
KESATU Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
kesehatan Dinas
tentang mekanisme pelaporan pelayanan
Kesehatan Kabupaten Bener Meriah;

KEDUA
Laporan Puskesmas setiap bulan di analisa tentang kevalitan,
keterisian dan ketepatan pengiriman laporan dan upaya
Kesehatan
mengatasinya, yang terdiri dari laporan Jaminan
Nasional, Laporan Kesehatan Indera, Laporan Penyehat
Tradisional, Laporan Bencana, dan Laporan Fisioterapi;

Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan


KETIGA
berakhir pada bulan Februari 2021, apabila terdapat kekeliruan
dalam keputusan ini, akan dilakukan perubahan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Redelong
Pada tansgal 19Februari 2021 M
Razab 1442 H

KEPALA DINAS KESEHATANN


ABUPATEN BENER MERIAH,,

ABB,MUIS, S.E,M.T
Pembina Utama Muda, IV.c
Nip.19630401 198803 1 002

Salinan: dari keputusan ini dengan hormat disampaikan kepada:


1. Bupati Bener Meriah (sebagai laporan) di Redelong;
2. Ketua DPRK Bener Meriah di Redelong;
3. Ketua DPKK Kabupaten Bener Meriah di Redelong;
4. Inspektur pada Inspektorat Kabupaten Bener Meriah di Redelong;
5. Kepala BKPP Kabupaten Bener Meriah di Redelong;
6. Arsip .
Djtetapkan Oleh Kepala Dinas
LAPORAN PENYEHAT Kesehatan Kab. Bener Meriah
TRADISIONAL
DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan
:440/005/SOP/DINKES
Kabupaten Bener No. Dokumen /2021
Meriah
Tanggal Terbit 2 2 Februari 2021
SOP ABL MUIS,S.E,MI
LAPORAN Pèmbina Utama Muda, IV.c
PENYEHAT
No. Revisi Nip.19630401 198803 1 002
rRADISIONAL Halaman
A. Pengertian :Adalah mekanisme penyampaian laporan Penyehat Tradisional
Untuk mendapatkan gambaran tentang pembinaan pelayanan kesehatan
B. Tujuan tradisional, mengetahui jumlah penyehat tradisional yang mempunyai izin,
pembinaan kelompok tanaman obat keluarga, dan jumlah puskesmas yang
melakukan pelayanan akupresure.
C. Kebijakan : Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 440/0085/Dinkes/2018,|
tentangMekanisme Pelaporan Pelayanan Kesehatan.
D. Referensi : Permenkes Nomor 61 Tahun 2016, tentang Pelayanan Kesehatan
Tradisional, Permenkes Nomor 09 Tahun 2016 tentang Pemanfaatan, taman
obat keluarga dan akupresure
E. Alat dan : ATK
Bahan Laptop/PC
Telephon/
F. Prosedur 1. Puskesmas mengirim laporan penyehat tradisional sebelum tanggal 05
setiap bulannya
2. Pengelola mengagendakan laporan di buku surat masuk pelayanan
Kesehatan
3. Pengelola menghubungi petugas Puskesmas yang tidak mengirim laporan
setelah tanggal 05 setiap bulannya by Phone
3. Pengelola menganalisa laporan dan mengirimkan umpan balik ke FKTP
atas kevalitan, keterisian dan ketepatan pengiriman laporan
4. Pengelola merekap semua laporan dari FKTP
5. Laporan yang telah direkap dikirimkan kebagian Humas dan Informasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dan Dinas Kesehatan Provinsi
sebelum tanggal 10 setiap bulan.
6. Pengelola mengarsipkanlaporan yang sudah ditandatangani
G. Hal-hal yang :Kevalidan data, keterisian dan ketepatan tanggal pengiriman laporan
perlu
diperhatikan
H.Unit Terkait: Puskesmas

I. Dokumen
Terkait

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
Ditetapkan Oleh Kepala Dinas
LAPORAN KESEHATAN Sesehatan Kab. Bener Meriah
INDERA
DINAS KESEHATAN
Dinas Kesehatan
:440/08o
Kabupaten Bener |No. Dokumen /SOP/DINKES/
Meriah
/2021
SOP Tanggal Terbit :22Februari 2021
LAPORAN
KESEHATAN No. Revisi
AbD MUIS, S.E,M.I
Pembina Utama Muda, IV.c
Nip.19630401 198803 1 002
INDERA Halaman
A. Pengertian : Adalah mekanisme penyampaian laporan Kesehatan Indera Nasional
B. Tujuan : Untuk mendapatkan gambaran tentang jumlah kunjungan rawat jalan, rawat
inap,rujukan kesehatan indera setiap bulannya.
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 440/0085/Dinkes/2021
tentang Mekanisme Pelaporan Pelayanan Kesehatan.
D. Referensi : Pedoman Kesehatan Indera
E. Alat dan :ATK
Bahan Laptop/PC
Telephon
F. Prosedur 1. Puskesnmas mengirim laporan kesehatan indera sebelum tanggal 05
setiap bulannya
2. Pengelola mengagendakan laporan di buku surat masuk pelayanan
Kesehatan
3. Pengelola menghubungi petugas Puskesmas yang tidak mengirim laporan
setelah tanggal 05 setiap bulannya by Phone
3. Pengelola menganalisa laporan dan mengirimkan umpan balik ke FKTP
atas kevalitan, keterisian dan ketepatan pengiriman laporan
4. Pengelola merekap semua laporan dari FKTP
5. Laporan yang telah direkap dikirimkan kebagian Humas dan Informasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dan Dinas Kesehatan Provinsi
sebelum tanggal 10 setiap bulan.
6. Pengelola mengarsipkanlaporan yangsudah ditandatangani,
G. Hal-hal yang :Kevalidan data, keterisian dan ketepatan tanggal pengiriman laporan
perlu
diperhatikan
H. Unit Terkait: Puskesmas

I. Dokumen
Terkait

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
Ditetapkan Oleh Kepala Dinas
LAPORAN JAMINAN esehatan Kabupaten. Bener
KESEHATAN NASIONAL Meriah
DINAS KESEHATAN
Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener No. Dokumen 440/c0|/SOP/DINKES/
Meriah /2021
SOP |Tanggal Terbit :22 Februari 2021
ABD MUIS, S.E,M
Pembina Utama Muda, IV.c
LAPORAN No. Revisi
JKN Nip.19630401 198803 1 002
Halaman
|: Adalah mekanisme penyampaian laporan Jaminan Kesehatan Nasional|
A. Pengertian
dari Puskesmas KeDinas Kesehatan Nasional
B. Tujuan : Untuk mendapatkan gambaran tentang jumlah tenaga kesehatan,kepesertaan
JKN, data dana kapitasi dan non kapitasi beserta realisasinya, jumlah|
kunjungan rawat jalan, rawat inap, rujukan, 10 penyakit rawat jalan & rawat
inapterbesar setiap bulan.
C. Kebijakan : Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 440/0085/Dinkes/2021,|
tentang Mekanisme Pelaporan Pelayanan Kesehatan.
D. Referensi Permenkes 21 Tahun 2016, tentang Pedoman Pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Nasional, Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
900/2280/SJ Tahun 2014 tentang petunjuk teknis pengganggaran,|
pelaksanaan dan penatalaksanaan serta pertanggungjawaban Dana Kapitasi|
Jaminan Nasional..
E. Alat dan : ATK
Bahan Laptop/PC
Telephon/
F. Prosedur 1. Puskesmas mengirim laporan jaminan kesehatan nasional kesehatan
sebelum tanggal 05 setiap bulannya
2. Pengelola mengagendakan laporan di buku surat masuk pelayanan
Kesehatan
3. Pengelola menghubungi petugas Puskesmas yang tidak mengirim laporan
setelah tanggal 05 setiap bulannya by Phone
3. Pengclola laporan menganalisa laoparan dan mengirimkan umpan balik ke
FKTP atas laporan yang telah lengkap
4. Pengelola jaminan kesehatan nasional merekap semua laporan dari FKTP
5. Laporan yang telah direkap dikirimkan kebagian Humas dan Informasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dan Dinas Kesehatan Provinsi
sebelum tanggal 10 setiap bulan.
6. Pengelola mengarsipkanlaporan yang sudah ditandatangani;
G. Hal-hal yang |:Kevalidan data, keterisian dan ketepatan tanggal pengiriman laporan
perlu
diperhatikan
H. Unit Terkait: Puskesmas
I. Dokumen : Surat Permintaan Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP3B), BKU dan
Terkait Rekening Koran

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
Ditetapkan Oleh Kepala Dinas
LAPORAN FISIOTERAPI sehatan Kab. Bener Meriah
DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener No. Dokumen :440/d8oVSOP/DINKES
/2021
Meriah
SOP
Tanggal Terbit :22 Februari 20211 AB, MUIS,S.E, MSE
Pémbina Utama Muda, IV.c
LAPORANN No. Revisi Nip.19630401 198803 1 002
FISIOTERAPI
Halaman mekanisme
:1 dari puskesmas ke
|A. Pengertian :Adalah penyampaian laporan fisioterapi
Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah pelayanan dan kasus yang
B. Tujuan Untuk mendapatkan gambaran tentang jumlah

harus mendapatkan pelayanan fisioterapi.


Kesehatan Nomor 440/0085/Dinkes/2021,
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Dinas
tentangMekanisme Pelaporan Pelayanan Kesehatan.
Standar Pelayanan Fisioterapi
Permenkes Nomor 65 Tahun 2015 tentang
D. Referensi
E. Alat dan ATK
ahan Laptop/PC
Telephon/ 05 setiap
F. Prosedur 1. Puskesmas mengirim laporan fisioterapi setiap tanggal
bulannya
surat masuk pelayanan
2. Pengelola mengagendakan laporan di buku
Kesehatan
3. Pengelola menghubungi petugas Puskesmas yang tidak mengirim laporan
tanggal 05 setiap bulannya by Phone
setelah
balik ke FKTP
3. Pengelola menganalisa laporan dan mengirimkan umpan
atas kevalitan, keterisian dan ketepatan pengiriman laporan
4. Pengelola merekap semua laporan dari FKTP
Humas dan Informasi
5. Laporan yang telah direkap dikirimkan kebagian
Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dan Dinas Kesehatan Provinsi
sebelum tanggal 10 per triwulan.

6.Pengelola mengarsipkan laporan yang sudah ditandatangani.


G. Hal-hal yang :Kevalidan data, keterisian dan ketepatantanggal pengiriman laporan
perlu
diperhatikan
|H. Unit Terkait : Puskesmas

I. Dokumen
Terkait

J.RekamanHistoris
No Halaman Yangdiubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
LAPORAN BENCANA Ditetapkan Oleh Kepala Dinas|
DINAS KESEHATAN esehatan Kabupaten. Bener
A
Meriah

Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener No. Dokunmen440/009SOP/DINKESs
Meriah
Meriah
SOP Tanggal Terbit: 22 Februari 2021 ABB MUIS, S.E, M
LAPORAN No. Revisi Pembina Utama Muda, IV.c
BENCANA Nip.19630401 198803 1 002
Halaman
A. Pengertian :Adalah mekanisme penyampaian laporan bencana dari puskesmas ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Bener Meriah
B. Tujuan Untuk mendapatkan gambaran tentang lokasi kejadian, tanggal kejadian,
jenis bencana, tempat pengungsian, jumlah poskes, jumlah jiwa
terancam.jumlah korban (meninggal,hilang.luka berat luka ringan), korban|
dirawat.jumlah pengungsi,fasilitas yang rusak,bantuan & upaya yang
dilakukan.
C.Kebijakan Sur Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 440/0085/Dinkes/2021,
tentang Mekanisme Pelaporan Pelayanan Kesehatan.
D. Referensi : Permenkes 64 Tahun 2013, tentang Penanggulangan Krisis
E. Alat dan :ATK
Bahan Laptop/PC
Telephon/
F. Prosedur 1. Puskesmas mengirim laporan bencana sebelum tanggal 05 setiap
bulannya
2. Pengelola mengagendakan laporan di buku surat masuk pelayanan
Kesehatan
3. Pengelola menghubungi petugas Puskesmas yang tidak mengirim laporan
setelah tanggal 05 setiap bulannya by Phone
3. Pengelola menganalisa laporan dan mengirimkan umpan balik ke FKTP
atas kevalitan, keterisian dan ketepatan pengiriman laporan
4. Pengelola merekap semua laporan dari FKTP
5. Laporan yang telah direkap dikirimkan kebagian Humas dan Informasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah dan Dinas Kesehatan Provinsi
sebelum tanggal 10 setiap bulan.
6.Pengelola mengarsipkan laporan yang sudah ditandatangani;
G. Hal-hal Kevalidan data, keterisian dan ketepatan tanggal pengiriman laporan
yang perlu
diperhatikan
H. Unit Terkait: Puskesmas
I. Dokumen
Terkait

J.RekamanHistoris
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
VERIFIKASI SPJ DANA KAPITASI Ditetapkan Oleh
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL Kepala Dinas Kesehatan
abupaten Bener Meriah

Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener No Dokumen 440(NOSOPDINKES
Menah /2021

SOP Tanggal Terbit 22 Februari 2021


ERIFIK ASI SPI
KAPITAST No Revis ABD. MUIS,S.E, M.I
Pdmbina Utama Muda, IVc
AMIN AN
KESEHATAN Nip 19630401 198803 1002
Halaman
NASION Al
Adalah mekan1sme verifikasi SPJ dana kapitas1 Jaminan Kesehatan
A Pengcrtian
Nasional
efisiensi dan akuntabilitas pengelola n dan
B Tujuan Untuk meyakinkan efektifitas,
Jaminan Kesehatan Nasional
pemanfa tan dana kapitasi
Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 4 0/ 085/Dinkes/202
CKebiakan Jaminan Kesehatan Nasional
tentang Mckanisme Verifikasi Dana Kapitasi
Pedoman Pelaksana n Jaminan
D Referens Pemenkes 21 Tahun 2016, tentang
Keschatan Nasional, Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
90 /2 80/SJ Tahun 2014 tentang petunjuk teknis pengganggaran
pelaksanaan dan penatalaksanaan serta pertanggungjawaban Dana Kapitas1
Jaminan Nasional.Peraturan Presiden Nomor 32 tahun 2014 tentang
Pemanfaatan Dana Kapitasi jaminan Kesehatan Nasional pada FKTP

E Alat dan ATK


Bahan Laptop/PCc
Jaminan Kesehatan Nasional
F Prosedur 1.Puskesmas mengirimkan SPJ Dana Kapitasi
pada tanggal lima setiap bulannya
Tim Verifikasi Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasiona Kabupaten
memverifikasi SPJ dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas
dan membuat Rekomendasi perbaikan
3 Puskesmas Menindaklanjuti dan memperbaiki Rekomendasi hasil
Verifikasi Tim verifikasi Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional selama dua
han
Tim Verifikasi Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Kabupaten dan
Puskesmas mengarsipkan hasilrekomendasi,
G Hal-hal yang Kevalidan data, keterisian dan ketepatan
perlu
diperhatikan
H Unit Terkait Puskesmas

Dokumen SPJ Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional


Terkait

Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl
PENCAIRAN DANA KAPITASI Ditetapkan Oleh
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL Kepala Dinas Kesehatan
Rlabupaten. Bener Meriah

Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener |No. Dokumen 440/ /SOP/DINKES/|
/2021
Meriah
SOP Tanggal Terbit :22 Februari 2021 AKD, MUIS,S.E M.IV.c
PENCAIRAN Pémbina Utama Muda,
DANA No. Revisi Nip.19630401 198803 1 002
KAPITASI JKN Halaman
A. Pengertian :Adalah mekanisme pencairan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional
B. Tujuan : Untuk meyakinkan efektifitas, efisiensi dan akuntabilitas pengelolaan dan
pemanfaatan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 440/0085/Dinkes/2021,
tentang Mekanisme Pencairan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional
D. Referensi Permenkes 21 Tahun 2016, tentang Pedoman Pelaksanaan Jaminan|
Kesehatan Nasional, Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
900/2280/SJ Tahun 2014 tentang petunjuk teknis pengganggaran,
pelaksanaan dan penatalaksanaan serta pertanggungjawaban Dana Kapitasi
Jaminan Nasional.Peraturan Presiden Nomor 32 tahun 2014 tentang
Pemanfaatan Dana Kapitasi jaminan Kesehatan Nasional pada FKTP
E. Alat dan : ATK
Bahan Laptop/PC

F. Prosedur 1. Puskesmas mengirimkan Rencana Kegiatan Bulanan (RPK) Puskesmas


setiap awal bulan.
2. Pengelola memverifikasi RPK Puskesmas ( Benar lanjut point 3, salah
dikembalikan untuk perbaikan)
3. Pengelola membuat pengantar ke BNI berdasarkan RPK Puskesmas,
pencairan dana operasional bulan berjalan dan jasa bulan sebelumnya.
4. Pengelola mengarsipkan laporan yang sudah ditandatangani;
G. Hal-hal yang :Kevalidan data, keterisian dan ketepatan

perlu
diperhatikan
H. Unit Terkait : Puskesmas, BNI

I. Dokumen :Surat Permintaan Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP3B), BKU dan
Terkait RekeningKoran,RPK Puskesmas

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
'1 J

SOP
BIDANG PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT

r-f I
~ *
LAPORAN PROGRAM P2 Ditetapkanoleh Kepala Din~
MALARIA f?esehat~Q:]5-~~.:-~ener Meri
,1 ., . . --~
~r1:1
~"@pj~ t!:S-t,------·
/ . . '~
~ '-,•'~
\·; .\\
ll.>J-0 I / \ ,.
Dinas Kesehatan /SOP/DfNKES/ : 'I -·· -· __\' l \.
: 440/
Kabupaten Benet· No. Dokumen ' 1,; (;.;- :-•
1· ~ - t
l'r " I '\t) ,/,
/2021
Meriah .\
" ~ ,:- - - .
-- I • - I ..
,, I '
Tanggal Terbit 22 Februari 2021 \ ~ .MU JC/.r:,,l'} ---
SOP Nip:'·1·9@.7[~'"~ 803 l 002
~

Laporan No. Revisi


MALARIA
Halaman :I
A. Pengertian Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan
berkembang biak pada sel darah merah manusia, penyakit ini secara alami ditularkan melalui
gigitan nyamuk Anoples betina.

B. Tujuan 1. Mendapatkan informasi hasil pelaksanaan program P2 Malaria


2. Mengidentifikasi masalah Malruia
3. Mengetalmi keberhasilan program Malaria
4. Sebagai acuan untuk pencatatan dan pelaporan Malaria.

C. Kebijakan : Surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan No 440/ I Dinkes/2021 tentang Mekanisme
Pelaporan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

D. Referensi : Permenkes No 479 Tahun 2003 tentang pedoman penyelenggaraan surveilans epidemio]ogi
penyakit menular dan tidak menular.
E. Alatdan : ATK
Bahan Laptop
Printer
F. Prosedur
1. Laporan diterima oleh pengelola program Malaria di Dinas Kesehatan setiap tanggal 5 disetiap
bulannya.
2. Pengelola program Malaria mengagendakan laporan dibuku expedisi surat masuk pelaporan
P2P.
3. Petugas pengelola program Malaria mengentri pelaporan yang telah masuk dari Puskesmas.
4. Laporan yang telah di entri diserahkan ke KASIE P2M dan dilanjutkan ke KABID untuk di
analisa kevalitannya.
5. Jika laporan dari puskesmas tidak sesuai dan tidak lengkap pengelola akan melaporkan dan
membicarakannya terlebih dahulu dengan kasie dan kabid 1mtuk ditangani.
6. Laporan yang sudah ditanda tangani dikirim ke bagian hLL1nas dan informasi, kemudian
mengirimkan laporan tersebut ke Dinas Kesehatan Aceh.
7. Program Malaria untuk membuat ficbac kepengelola data Malaria Puskesmas, dan ditunggu
tindak lanjutnya selama I minggu.
8. Petugas pengelola program Malaria mengarsipkan laporan bulanan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah yang telan ditanda tangani .

G. Hal-hal yang l. Ruangan dan ventilasi yang cukup, tidak bising


perlu 2. Kevalitan data, melakukan pemeriksaan sesuai dengan juknis yang ada
di perhatikan 3. Disiplin waktu
H. Unit Terkait 1. Lintas Program
2. Lintas Puskesmas
I. Dokumen I . Laporan Puskesmas
Terkait 2. Arsip

J. Rekam Historis
1
No Halaman Yang diubah Pernbahan Diberlakukan tanggal

'
KEGIATAN POSBINDU PTM
No. Dokumen /SOP/ P2P/Dinkes/2021
Tgl. Terbit : 22 Februari 2021
No. Revisi
Dinas Tgl. Revisi
Keseha tan Halaman : 1.1/2
Bener Meriah

SOP
A. Pengertian a. Penyakit Tidak Menular (PTM): Merupakan penyakit kronis yang
a. PTM tidak di tularkan dari orang ke orang
b. Posbindu b. Posbindu PTM: Pos Pembinaan Terpadu yang dilakukan oleh dan
untuk masyarakat secara rutin dan perodik , dengan kegiatan:
A. Monitoring:
1.1. Tekanan darah
1.2. Obesitas (kegemukan)
1. 3. Kadar gula dalam darah
1.4. Kadar kolesterol dalam darah
1.5. Merokok
1.6. Diet
2. Konseling Faktor resiko PTM

8 . Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Posbindu

C . Kebijak an SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Nomor


440/0191/Dinkes/2018 tentang Kegiatan Posbindu PTM.

D. Referen si Petunjuk Teknis Pos Pembinaan Terpadu Posbindu bagi Kader, Dirjen
P2P Direktorat P2PTM tahun 2019
E. Prosedu r A. Alat
1. Buku Register posbindu
2. Pulpen
3. Posbindu set
4. KMS Pos Bindu
B. Langkah -langka h
1. Melapor ke kepala Desa setempat dan melampirkan jadwal kegiatan
posbindu
2. Pemberitahuan kepada masyarakat melalui pengeras suara di Mesjid
3. Melaksanakan kegiatan 5 meja (langkah)
4. Registrasi pemberian nomor kode/urut ke buku catatan di meja 1
5. Melakukan wawancara di meja 2
6. Pengukuran TB, BB, IMT, Lingkar perut, di meja 3
7. Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan gula darah, kolesterol, di
meja 4
8. Konseling, edukasi dan tindak lanjut, di meja.5
9. Dirujuk apabila:

9.1. Telah 3 kali berturut turut di berikan konseling dan edukasi ,


tentang faktor2 resiko PTM, merubah perilaku melalui konsep
CERDIK bila kasus di garis kuning
9.2. Bila di temukan kasus PTM (angka berada pada garis merah
di kartu KMS) dengan format rujukan yang telah di sediakan
I
I
LAPORAN BULANAN PTM
'9'~
1/:"~ ..,~ No. Dokumen /SOP/ P2P/Dinkes/2021 Ditetapkao oleh,
IJ}1' ! )?waS:~ii~etsatan~h~
~~t,£jz - ' I.
Tgl. Terbit : 22 Februari 2021 .~p~terf'Efene( M~r:i_
-~·@)(~
~ -~
-
) ~
No. Revisi I
f ,-'
I -
·'•"'\
'""·''
. ·, ..• ·. , • l\ ., -
Dinas Tgl. Revisi ·· ~
. A . t1,s. -S~E~Mrrr
Kesehatan Halaman : 1.1 Pembina Utama Mu9~); .c
Bener Meriah NIP. 196304 0119~
·-
03'1 002
,~~ ~ ~ -\.. _.,,. ·-
·,•✓,-~~
-,,•-,:_'_;:.•,, - /
SOP
I •
PTM
A . Pengertian : Adalah mekanisme penyampaian laporan pelaksanaan pelayanan
dan umpan balik dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bener
Meriah
Tidak
8 . Tujuan : Untuk mendapatkan Status, lnformasi dan Riwayat Penyakit
Menul ar Kabupaten Bener Meriah.
C. Kebijakan : Surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan No 440/0 191/ Dinkes/2021
kit
tentang Mekanisme Pelaporan Pencegahan dan Pengendalian Penya
D. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomo r 71 tahun 2015
tentan g Penan ggulan gan Penyakit Tidak Menular
n dari
E. Prosedur 1. Petugas mempersiapkan dan mengumpulkan lapora
puske smas
2. Mengetik dan mengentri pelaporan yang telah masuk dari
puske smas
entri data
3. Mengoreksi dan meneliti kembali hasil ketikan dan
pelaporan dinas kesehatan untuk di teruskan ke kabid P2P guna
Penanda Tanganan
skan ke
4. Pelaporan di kirim ke Dinas Kesehatan Propinsi dan di tembu
bagian Hu mas dan lnformasi Dinas Kesehatan Kab. Bener Meriah
Bener
5. Mengarsipkan Laporan Bulanan Dinas Kesehatan Kabupaten
Meriah yang telah ditanda tangani
F. Hal-hal yang Kelengkapan Form Laporan
perlu
diperhatikan
G. Unit Terkait Bagian Humas Dinas Kesehatan Kab. Bener Meriah
H. Dokumen Laporan Online Si PTM Puskesmas
Terkait
/. Rekaman Historis
No Halaman Yano diubah Perubahan Diberlakukan
I
MONEV PROGRAM PTM
No. Dokumen /SOP/ P2P/Dinkes/2021
I
/ : 22 Februari 2021
Tgl. Terbit

I Dinas
Kesehatan
Bener Meriah
No. Revisi
Tgl. Revisi
Halaman : 1.1

SOP
A. Pengertian Monitoring adalah upaya yang dilakukan secara rutin atau berkala untuk
mengidenti□ kasi pelaksana an dari berbagai komponen program,
waktu
pelaksanaan dankemajuan dalam mencapai tujuan program. Tujuan monitoring
adalah menyediakan umpan balik dan indikasi awal tentang bagaiman a kegiatan
dilaksanakan, pencapaian kerja dari waktu ke waktu

Evaluasi merupakan ta ha pan yang berkaitan erat dengan kegiatan monitoring,


karena kegiatan evaluasi dapat menggun akan data yang disediaka n melalui
kegiatan monitoring. Dalam merencan akan suatu kegiatan hendakny a evaluasi
merupakan bagian yang tidak terpisahkan, sehingga dapat dikatakan sebagai
kegiatan yang lengkap. Evaluasi diarahkan untuk mengend alikan dan
mengontrol ketercapaian tujuan. Evaluasi berhubun gan dengan hasil informasi
tentang nilai serta memberikan gambaran tentang manfaat suatu kebijakan.

B. Tujuan menggali untuk mendapatkan informasi secara regular berdasark an indikator


tertentu , dengan maksud mengetahui apakah kegiatan yang sedang
berlangsung sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang telah disepakat
dan untuk mengetahui apakah program itu mencapai sasaran yang diharapka n
atau tidak. Evaluasi lebih menekankan pad a aspek hasil yang dicapai (output)

C. Kebijakan : Surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan No 440/0191 / Dinkes/2021 tentang


Mekanisme Pelaporan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

D. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 tahun 2015


tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
2. Buku Pedoman Manajemen Penyakit Tidak Menular, Dirjen P2P Direktorat
P2PTM tahun 2019
E. Prosedur 1. mempersiapkan formulir monev PTM puskesma s
2. mengisi formulir monev PTM
3. mengecek data capaian indicator PTM Puskesma s
4. mengali kendala dan hambatan yang dialami di lapangan/ puskesma s
5. mengga~i rencana program untuk pemecahan masalah yang dihadapi
6. membenkan masukan dan motivasi kepada petugas PTM Puskesma s
7. merekapitulasi hasil monev PTM puskesmas
8. Mengarsipkan laporan hasil monev
F. Hal-hal yang Kelengkapan Form Monev dan Kesesuai dengan laporan Bulanan
perlu
diperhatikan

G. Unit Terkait Bagian Humas Dinas Kesehatan Kab. Bener Meriah

H. Dokumen
Terkait

I. Rekaman Historis

I No
I
Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan
I
I
I I
F. Bagan Al ir

Rekomendasi

Rujuk ke l'(onse fi ng /
Pu~esmai I Edukasi /
Klin ik Swasta Motiv ~
.......... ...... ) ................,,; · .... .. ~ ,- ........ ,.j

&
.. .u }. Penc.rtatan

Pelapaan

G. Hal-hal yang ldentitas Peserta, Kalibrasi alat


perlu
di perhatikan
H. Unit Terkait 1. Puskesmas
2. Posbindu
I. Dokumen Laporan Offline Posbindu
Terkait

J. Rekaman Historis

No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan


LAPORAN PROGRAM P2 . . <?.l~h K.~pal a Dinas /
Ditetapkan 0

HIV J9:seh~>~fj~ J,,ene; 0eri1i


J<//' '··,
//'-1',, \ .\
(:1: . . ··,,.· -\
Dinas Kesehatan { ~ '. \ - · - - - · •• . • . ~ I .
: 440/ /SOP/DINKES/ . - I II
Kabupaten Bener I No. Dokumen /2021
~l ,, \ ~''
\\'~ I;"- - - - ·' !'
Meriah :, -
I

Tanggal Terbit 22 Februari 2021 ~ .MtJIS,SB,M r--


Nip: 1963040Y-.f9"8°803 1 002
SOP No. Revisi
Laporan HIV
Halaman :1

A. Pengertian HIV adalah virus yang menyerang dan melemahkan sistem pertahanan tubuh manusia, sehingga
tubuh mudah tertular berb~enyakit.
B. Tujuan 1. Mendapatkan infonnasi basil pelaksanaan program P2 HIV
2. Mengidentifikasi masalah HIV
3. Mengetahui keberhasilan program HIV
4. Sebagai acuan untuk pencatatan dan pe!_ai:>_oran HIV
C. Kebijakan : Surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan No 440/ I Dinkes/2021 tentang Mekanisme
Pelaporan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
D. Referensi : Pennenkes No 4 79 Tahun 2003 tentang pedoman penyelenggaraan surveilans epidemiologi
penyakit menular dan tidak menular.
E. Alat dan :ATK
Bahan Laptop
Printer
F. Prosedur
1. Laporan diterima oleh pengelola program HIV di Dinas Kesehatan setiap tanggal 5 disetiap
bulannya.
2. Pengelola program HIV mengagendakan laporan dibuku expedisi surat masuk pelaporan P2P.
3. Petugas pengelola program HIV mengentri pelaporan yang telah masuk dari Puskesmas.
4. Laporan yang telah di entri diserahkan ke KASIE P2M dan dilanjutkan ke KABID untuk di
analisa kevalitannya .
5. Jika laporan dari puskesmas tidak sesuai dan tidak lengkap pengelola akan melaporkan dan
membicarakannya terlebih dahulu dengan kasie dan kabid untuk ditangani.
6. Laporan yang sudah ditanda tangani dikirim ke bagian humas dan informasi, kemudian
mengirimkan laporan tersebut ke Dinas Kesehatan Aceh.
7. Program HIV untuk membuat ficbac kepengelola data Hepatitis Puskesmas, dan ditunggu
tindak lanjutnya selama 1 minggu.
8. Petugas pengelola program HIV mengarsipkan laporan bulanan Dinas Kesehatan Kabupaten
Bener Meriah yang telan ditanda tangani.

G. Hal-hal yang
perlu 1. Ruangan dan ventilasi yang cukup, tidak bising
diperhatikan 2. Kevalitan data, melakukan pemeriksaan sesuai dengan juknis yang ada
3. Disiplin waktu

H. Unit Terkait
l . Lintas Program
2. Lintas Puskesmas

I. Dokumen
Terkait I . Laporan Puskesmas
2. Arsip

J. Rekam Historis
No Halaman Yan_g diubah Perubahan Diberlakukan tanggal

I
LAPORAN PROGRAM P2 Ditetapk. anoleh Kepal~ Dinas u
HEPATITIS seha~ Kabrj k _ ner,:Meriab
n;_......-- I -. ?,-:-,\_
,. \ ,-;
P \\,
"" ✓i,.,.\\

(:'IJ. 7.(
\
Dinas Kesehatan /SOP/DINKES/ ~)
) ·;,;-~:;·_,\\\
: 440/ ,, ( \''\
Kabupaten Bener /No. Dokumen $ rn \ ; /
/2021 ,• ';, I _,J
Meriah
.
.TA. 1A ~ - \ . ---~ // -
Tanggal Terbit 22 Februari 2021 A
SOP Nip: l 963040l T98803 I. 002
Laporan /No. Revisi / j

HEPATITIS
Halaman :1
A Pengertian Hepatitis adalah suatu penyakit rnenyerang hati yang disebabkan oleb virus hepatitis B yang
bersifat akut dan k:ronik se1ta dapat menyebabkan sirosis (pengerasan hati) dan kanker hati .

B . Tujuan I. Mendapatkan infonnasi hasil pelaksanaa.n program P2 Hepatitis


2. Mengidentifikasi masalah hepatitis
3. Mengetahui keberhasilan program hepatitis
4. Sebagai acuan untuk pencatatan dan pelaporan hepatitis

C. Kebijakan : Surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan No 440/ I Dinkes/2021 tentang Mekanisme
Pelaporan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

D. Referensi : Permenkes No 4 79 Tahun 2003 tentang pedoman penyelenggaraan surveilans epidemiologi


envakit menular dan tidak menular.
E. Alat dan : ATK
Bah.an Laptop/PC
Telepon/
F. Prosedur 1. Laporan diterima oleh pengelola program Hepatitis di Dinas Kesehatan setiap tanggal 5
disetiap bulannya.
2. Pengelola program Hepatitis mengagendakan laporan dibuku expedisi surat masuk pelaporan
P2P.
3. Petugas pengelola program Hepatitis mengentri pelaporan yang telah masuk dari Puskesmas.
4. Laporan yang telah di entri diserahkan ke KASIE P2M dan dilanjutkan ke KABID untuk di
analisa kevalitannya.
5. Jika laporan dari puskesmas tidak sesuai dan tidak lengkap pengelola akan melaporkan dan
membicarakannya terlebih dahulu dengan kasie dan kabid untuk ditangani.
6. Laporan yang sudah ditanda tangani dikirim ke bagian humas dan informasi, kemudian
mengirimkan laporan tersebut ke Dinas Kesehatan Aceh.
7. Program Hepatitis untuk membuat ficbac kepengelola data Hepatitis Puskesmas, dan ditunggu
tindak lanjutnya selama 1 minggu.
8. Petugas pengelola program Hepatitis mengarsipkan laporan bulanan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah yang telan ditanda tangani.

G. Hal-hal yang 1. Ruangan dan ventilasi yang cukup, tidak bising


perlu 2. Kevalitan data, melakukan pemeriksaan sesuai dengan juknis yang ada
diperhatikan 3. Disiplin waktu

H. Unit Terkait I . Lintas Program


2. Lintas Puskesmas

I. Dokumen J. Laporan Puskesmas


Terkait 2. Arsip

J. Rekam Historis
No Halaman Yang diubah Perubaltan Diberlakukan tanggal

I I
LAPORAN PROGRAM P2 Ditetapkanoleh Kep. ala Dinas~
RABIES & sehatan__ ~~l:?e~ Meriah
~ ,-1/°: L' [, . I ,/j • "-'-
/l,-''\ l-•,,.,--~. ''·..' ."',
Dinas Kesehatan
fl.;:1/" ', ·7/ \
: 440/ /SOP/DTNKE S/
Kabupaten Bener INo. Dokumen
/202 l
Meriah (~~ ?\-::<~;r:.·;,~?f
if - - - - - - - .1 •
Tanggal Terbit 22 Februari 2021 A . . UIS.SE
SOP Nip: 19630~1JE T~~f l 002
:- .~~~--
Laporan No . Revisi
RABIES
Halaman :I
A. Peug:ertian Rabies adalah suatu virus mematikan yang menyebar ke manusia dari air liur hewan yang
te1infeksi . Rabies biasanya menyebar melalui gigitan hewan, binatang yang paling mungkin
menyebarkan rabies antara lain anjing, kelelawar, anjing hutan , rubah, sigung, dan ra:kun.

B . Tujuan 1. Mendapatkan infonnasi hasil pela:ksanaan program P2 Rabies


2. Mengideutifikasi masalah Rabies
3. Mengetalmi keberhasilan program Rabies
4. Sebagai acuan untuk pencatatan dan pelaporan Rabies.

C. Kebijakan : Surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan No 440/ / Dinkes/2021 tentang Mekanisme
Pelaporan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

D . Referensi : Pennenkes No 4 79 Tahun 2003 tentang pedoman penyelenggaraan surveilans epiderniologi


envakit menular dan tidak menular.
E. Alat dan : ATK
Ba:han Laptop
Printer
F. Prosedur
I. Laporan diterima oleh pengelola program Rabies di Dinas Kesehatan setiap tanggal 5
disetiap bulannya.
2. Pengelola program Rabies mengagendakan laporan dibuku expedisi surat masuk pelaporan
P2P.
3. Petugas pengelola program Rabies mengentri pelaporan yang telah masuk dari Puskesmas.
4. Laporan yang telah di entri diserahkan ke KASIE P2M dan dilanjutkan ke KABID untuk di
analisa kevalitannya.
5. Jika laporan dari puskesmas tidak sesuai dan tidak lengkap pengelola akan melaporkan dan
membicarakannya terlebih dahulu dengan kasie dan kabid untuk ditangani.
6. Laporan yang sudah ditanda tangani dikirim ke bagian humas dan informasi, kemudian
mengirimkan laporan tersebut ke Dinas Kesehatan Aceh.
7. Program Rabies untuk membuat ficbac kepengelola data Malaria Puskesmas, dan ditunggu
tindak lanjutnya selama l minggu.
8. Petugas pengelola program Rabies mengarsipkan laporan bulanan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah yang telan ditanda tangani .

G. Hal-hal yang l . Ruangan dan ventilasi yang cukup, tida:k bising


perlu 2. Kevalitan data, melakukan pemeriksaan sesuai dengan juknis yang ada
dioerhatikan 3. Di siplin waktu
H . Unit Terkait I. Lintas Program
2. Lintas Puskesmas
I. Dokumen I . Laporan Puskesmas
Terkait 2. Arsip

J. Rekam Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakuk.an tanggal

.
---

LAPO RAN PROG RAM P2 Ditetapk anoleh_~~pala.Di~as~


~ sehatan ~ab:-:{l ener..:.M enah
FILARIASIS IP ,.~/." ~. _:·__:. :__~_ r ,~~ .=

;;1\\"',,/ ··~.
'<-\.<•,··.\
Ii,;/ 1
t(' . ,,,', l"'l ,\
------ • t, \ • ; ;1
/f~t....,
Dinas Kesehatan ,\,:'~-1, >• .,11 .
h I _ ••. - - ,
: 440/ /SOP/DINKES/ ,_~ ~
"~ -. ..--------, t•·•..·_. •,·r-,',
)If LlJ ·' ···' !'> ·Jr ~
Kabupaten Bener INo. Dokumen /2021 \t' .-~_:: .::. .. . ---· I ,J
Meriah ,\ - ~ ; . J: / -
.-...., .v' .,__ , I":::)
Tanggal Terbit 22 Februari 2021 -' "" {8-:-S :,·_· :f .,
SOP Nip: l 963CJ4U::J.Q;9-f,gb3 I 002
Laporan /No. Revisi / I
FILARIASIS
Halaman :1
filarial yang
A. Pengertia n : Filaris (penyaki t kaki gajah) adalah penyakit menular yang disebabkan oleb cacing
bila tidak
ditularka noleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan
lengan dan
mendapa tkan pengobat an dapat menimbu lkan cacat menetap berupa pembesa ran kaki,
alat kelamin baik perempu an maupun laki-laki.

B . Tujuan : 1. Mendapa tkan info1masi hasil pelaksan aan program P2 Filariasis .


2. Mengide ntifikasi masalah filariasis.
3. Mengeta hui keberhas ilan program filariasis .
4. Sebagai acuan untuk pencatatn dan pelapora n filariasis.

C. Kebijaka n : Surat keputusa n Kepala Dinas Kesehata n No 440/ I Dinkes/2021 tentang Mekanis me
Pelavora n Pencegah an dan Pengend alian Penvakit.
logi
D . Referens i : Permenk es No 4 79 Tahun 2003 tentang pedoman penyelen ggaraan smveilan s epidemio
envakit menular dan tidak menular.
E. Alat dan :ATK
Bahan Laptop
Printer
F. Prosedur
5
1. Laporan diterima oleh pengelol a Program Filruiasis di Dinas Kesehata n setiap tanggal
disetiap bulannya.
pelapora n
2. Pengelol a Program Filruiasis mengage ndakan laporan dibuku expedisi surat masuk
P2P dari Puskesm as.
puskesm as.
3. Petugas pengelol a Program Filariasis mengent li pelapora n yang telah masuk dari
an ke KABID untuk di
4 . Laporan yang telah di entli diserahka n ke KASIE P2M dan dilanjutk
analisa kevalitan nya.
dan
5. Jika laporan dari Puskesm as tidak sesuai dan tidak lengkap pengelol a akan mnelapo rkan
membica rakannya terlebih dahulu dengan kasie dan kabid untuk ditangani.
n
6. Laporan yang sudah ditanda tangani dikirim ke bagian hwnas dan infonnas i kemudia
mengirim kan laporan tersebut ke Dinas Kesehatru1 Aceh.
dan
7. Program Filariasis untuk membua t wnpan balik kepengel ola data Filariasis Puskesm as,
ditunggu tindak lanjutnya selama l minggu.
8. Petugas pengelol a program Filariasis mengarsi pkan laporan bulanan Dinas Kesehata n
Kabupate n Bener Meriah yang telah ditangani .

G. Hal-hal yang 1. Ruangan dan ventilasi yang cukup, tidak bising


perlu 2. Kevalitan data, melakuka n pemeriks aan sesuai dengan juknis yang ada
di oerhatikan 3. Disiolin waktu
H. Unit Terkait 1. Lintas Program
2. Lintas Puskesmas
I. Dokumen 1. Laporan Puskesmas
Terkait 2 . Arsi

J. Rekam Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan tanggal
LAPORAN PROGRAM P2 J;?itetapkanoleh Kep.ala .Dinas~
ISPA/PNEUMONIA gl:seh. atau~ .;a~_;-:J~~~~ eriah
/,r 'cl ,>.il. ,:J1e .•
i.
...... ,,~-------\. -'""
-,', ,··' ·, .

/ \-''\!
__., -. ; \\tt ' • ,',

Dinas Kesehatan ( _,.,-··-:- • \ •/. \ \


1· }
: 440/ /SOP/DINKES / 1{' ".h'
i- ,,,--•--::£ \ ,U•\• l
~ ,. .. . .. 1
--
Kabupaten Bener !No. Dokumen /2021 1~, •1 i , , _. ". :. ~~-- - .> --··
\ .. ,J i,
Meriah \ c-- ( ..~- / J • '
• \ _,. , .~ I ---
Tanggal Terbit 22 Februari 2021 ~ ~ ·- JS,£.E"M.1'
SOP Nip: l 963ef4btE1j '.1f8D3 I 002
! j
Laporan ISP A/ /No. Revisi
PNEUMONIA ,------ +--- - - - - - - - _ J.
Halaman :I
A Pengert:ian : Adalah mekanisme pelaporan rutin pneumonia pada program pengendalian penyakit infeksi
salw·an pemafasan akut (P2 ISPA) dan umpan batik dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah. Pneumonia adalah suatu peradangan paru yang disebabkan oleh
mikroorganism e mycobacteriwn , pnewnococcus, pneumonia mempunyai tanda dan gejala yaitu
batuk, kesukaran bernafas, sakit tenggorokan, pilek, sakit telinga, demam, anak yang menderita
pnewnonia kemampuan paru-paru untuk mengembang berkurang sehingga tubuh bereaksi
dengan bemafas cepat agar tidak te1jadi hipoksia (kekurangan oksigen).

B. Tujuan : Sebagai acuan untuk mendapatkan Status, Infonnasi dan Riwayat Penyakit, serta upaya
engendalian penvakit ISP A/Pnewnonia di Kabupaten Bener Meriah.
C. Kebijakan : Surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan No 440/ / Dinkes/2021 tentang Mekanisme
Pelaporan Pencegahan dan Pengendalian Penvakit.
D . Referensi : Pennenkes No 479 Tahun 2003 tentang pedoman penyelenggaraan surveilans epidemiologi
envakit menular dan tidak menular.
E. Alat dan : ATK
Bahan Laptop/PC
Telepon
F. Prosedur
1. Laporan diterima oleh pengelola Program ISP A di Dinas Kesehatan setiap tanggal 5 disetiap
bulannya.
2. Pengelola Program ISPA mengagendakan laporan dibuku expedisi surat masuk pelaporan
P2P.
3. Petugas pengelola Program ISPA mengentii pelaporan yang telah masuk dari puskesmas.
4. Laporan yang telah di entri diserahkan ke KASIE P2M dan dilanjutkan ke KABID untuk di
analisa kevalitannya.
5. Jika laporan dari Puskesmas tidak sesuai dan tidak Jengkap pengelola akan rnnelaporkan dan
membicarakann ya terlebih dahulu dengan kasie dan kabid untuk ditangani .
6. Laporan yang sudah ditanda tangani dikirim ke bagian humas dan informasi kemudian
mengirimkan laporan tersebut ke Dinas Kesehatan Aceh.
7. Program ISP A untuk membuat wnpan batik kepengelola data ISP A Puskesmas, dan ditunggu
tindak lanjutnya selama I minggu.
8. Petugas pengelola program ISPA mengarsipkan laporan bulanan Dinas Kesehatan Kabupaten
Bener Meriah yang telah ditangani.

G. Hal-hal yang I . Ruangan dan ventilasi yang cukup, tidak bising


perlu 2. Kevalitan data, melakukan pemeriksaan sesuai dengan juknis yang ada
diperhatikan 3. Disiolin waktu
H . Unit Terkait 1. Lintas Program
2. Lintas Puskesmas
I. Dokumen I. Laporan Puskesmas
Terkait 2. Arsi

J. Rekam Historis
No Halaman Yan_g diubah Perubahan Diberlakukan tang_gal
LAPOR AN PROG RAM P2 Ditetapkanoleh K. epala Dinask
l lsehataf]. ~ ab~ ~n_er Meriah
DBD r Af:/t•.'r' /,, ·-·.
,f:-~;----·-· ~.,'·' ':.\\
(t:'(/ - ' ,- .-:-- -:\ ·':.\t,'
Dinas Kesehatan : 440/ /SOP/DINKES/
Kabupaten Bener No. Dokumen /2021 ' A_.. .-- I
.. • -7/ - - ·- I :,
Meriah
I
\\,, ~1:/,,s-- . -~
M1 Jl , .
TanggaJ Terbit 22 Februari 2021 A ' :MUJS,SE,M:T -
Nip: 19630~ ]2~ 63 1 002
SOP No. Revisi
LaporanDBD
Hala.man :I
batik dari
A Pengertian : Mekanism e pelaporan rutin DBD pada program pengendalian penyakit (P2) dan umpan
n Bener Meriah . Demam Berdarah Dengue adalab
Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupate
gigitan nyamuk aedes aegepty dan aedes albopictu s
penyakit menular yang ditularkan melalui
virus dengue dari penderita DBD lainnya terutama
yang sebeltunnya telab terinfeksi oleh
lkan
menyerang anak-anak, ditandai dengan panas tinggi, perdarahan dan dapat menimbu
kematian. Penyakit ini tennasuk salah satu penyakit yang dapat menimbu lkan wabah.

B. Tujuan l. Menwun kan angka kesakitan DBD sebesar 42/ 100.000 penduduk.
2. Tercapainya angka bebasjen tik (ABJ) > 95%
3. Menurun kan angka kematian 100%

C. Kebijaka n : Surat keputusa n Kepala Dinas Kesehatan No 440/ / Dinkes/2021 tentang Mekanisme
Pelaporan Pencegahan dan PengendaJian Penyakit.

logi
D . Referensi : Pennenke s No 479 Tahun 2003 tentang pedoman penyelen ggaraan surveilans epidemio
penyakit menular dan tidak menular.
E. Alat dan : ATK
Bahan Laptop/P C
Telepon
F. Prosedur I. Laporan diterima oleh pengelola program DBD di Dinas Kesehatan setiap tanggal 5 disetiap
bulannya .
2. Pengelol a program DBD mengage ndakan laporan dibuku expedisi surat masuk pelaporan
P2P.
s.
3. Petugas pengelola program DBD mengentri pelaporan yang telah masuk dari Puskesma
n ke KASIE P2M dan dilanjutka n ke KABID untuk di
4 . Laporan yang telah di entri diserahka
analisa kevalitannya.
an dan
5. Jika laporan dari puskesmas tidak sesuai dan tidak lengkap pengelola akan melapork
membica rakannya terlebih dahulu dengan kasie dan kabid untuk ditangani .
6. Laporan yang sudah ditanda tangani dikirim ke bagian hwnas dan informasi
, kemudian
mengirimkan laporan tersebut ke Dinas Kesehata n Aceh.
ditunggu
7. Program DBD untuk membuat umpan balik kepengelola data DBD Puskesmas, dan
tindak lanjutnya selama I minggu.
n
8. Petugas pengelola program DBD mengarsipkan laporan bulanan Dinas Kesehatan Kabupate
Bener Meriah yang telan ditanda tangani.

G. Hal-hal y ang I . Ruangan dan ventilasi yang cukup, tidak bising


perlu 2. Kevalitan data, melakukan pemeriksaan sesuai denganju knis yang ada
diperhatikan 3. Disiplin waktu

H. Unit Terkait l. Lintas Prob'Tam


2. Lintas Puskesmas

I. Dokumen 1. Laporan Puskesmas


Terkait 2. Arsip

J. Rekam Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan tanggal
KEGIATANP ENCATATA NDAN
, . PELAPORAN PROGRAM IMUNISASI Di!i;~ .P~<lf! ~leh ,
ti})~v.
No. Dokwnen : 440/ /SOP/DINKES/2021
, ,:)alen t~K~~~tan
e~'Jf5iJBe~ -~ J
[
DinasKesehatan Tanggal Terb1t 22 Februan 2021 ,~ ~- ..... -- 1 -.: . •~,,
1\.~_ 1 : 4 ._
Kabu.paten Bener . . 1

Meriah No. Rev1s1 \~½' , , ~


SOP Halaman :I Nipt i~6; ?'101 1_9.,8~03' i 002
. '•• .1/

Pengertian Kompilasi laporan hasil imunisasi dari semua puskesmas dan RSU kab~;aten maupun
RS Swasta dj)akukan setiap bulan dan dicatat / dientri ke Software PWS imunisasi
kabupaten. Pelaporan dilakukan oleh setiap unit yang melakukan kegiatan imunisasi,
mulai dari puskesmas, rumah sakit umum, balain imunisasi swasta, rumah sak.it swasta,
rumah bersalin swasta kepada pengelola program di tingkat adminjstrasi yang sasuai.
Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam pelaksanaan kegiatan pencatatan dan pelaporan
program imunisasi .
Kebi jakan SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriab Nomor :440/ /DINKES/ 2021
Referensi Kemenkes No. 12 tahun 2017 Tentang Pedoman Penyelenggaraan lmunisasi
Alat dan Baban 1. ATK
2. Laptop/PC
3. Hand phone
Langkah-langkab I. Laporan diterima oleh Pengelola Program Imunisasi di Dinas Kesehatan maksima]
tangga] 5 setiap bulannya.
2. Pengelola program imunisasi mengagendakan laporan di buku expedisi surat masuk
pelaporan P2P.
3. Pengelo]a program imunisasi mengentri Japoran yang telah masuk dari puskesmas ke
Software Program Imunisasi.
4. Laporan yang te]ah di entri diserahkan kepada Kasie. Surveilans dan lmunisasi dan
dilanjutkan ke Kabid untuk di analisa tentang ketetapan, keakutan dan kesesuaian
laporan bulanan.
5. Jika laporan dari puskesmas tidak sesuai dan tidak lengkap pengelola program akan
melaporkan dan membicarakannya terlebih dahulu dengan atasan untuk
ditindaklanjuti.
6. Laporan yang sudab ditandatangani dikonfinnasikan ke KaSubag. Perencanaan,
Humas dan Infonnasi kemudian laporan di kirim ke Dinas Kesehatan Aceh sebagai
laporan bulanan program.
7. Setiap bulan dikirimkan umpan balik pe]aporan ke Puskesmas sebagai data infonnasi
untuk dipedomani atau ditindaklanjuti oleh Puskesmas.
8. Pengelola Program Imunisasi Mengarsipkan Laporan Bulanan Dinas Kesebatan
Kabupaten Bener Meriah yang tel ah di legalisasi.
Hal-hal yang 1. Ruangan kerja yang standar, aman dan nyaman.
perlu 2. Kevalidan data, melaksanakan kegiatan sesuai dengan juknis dan ketentuan yang
diperhatikaa berlaku.
3. Disiplin waktu.

Unit Terkait 1. Adanya kerja sama Lintas Program dan dukungan lintas sector.
2. Bermitra dengan Unit Pelayanan Swasta.
Dokumen Terkait 1. Laporan Puskesmas
2. Laporan Bulanan Dinkes
3. Surat Masuk ke Program
4. Arsip.

Rekam Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan
tanggal
~
KEGIATAN PENCATATAN DAN
~
PELAPORAN V AKSINASI COVID-19 Dit~tap)@:i.o1eh,
KeP,af, ·r>m:irs Kesehatan
. Kesehatan Do
N°ic umen :440/ /SOPIDINKES/2021· i ·KaJS~aten Benet.· M',
11 ',· ~rt~~. · : ·.
Dmas T .'1, ,"'·~1
- , --- -----:-·.-·,,-- '.'" ; , , . ,_.1,,
:,, 1
Kabupaten Bener Meriah Tanbg_ga1 22 Februari 2021 \: 1 ,~ •., I _
er it ~ S.SE.M~ ' l"
No. Revisi Nip: 1963041'>-}49-~-g ~-h--02
Sop Ha laman. :1 -::, •1'o,;~ i•.'i!:;..,3·
· -·~ ,.:;.,--
Pengertian Laporan hasil vaksinasi covid-19 dari semua puskesmas dan RSU kabupaten maupun
RS Swasta dilakukan setiap adanya pelaksanaan vaksinasi covid-19 dan dicatat/
dientri ke fonnat data excel yang sudah ditetapkan.
Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam pelaksanaan kegiatan pencatatan clan pelaporan
program vaksinasi covid-19.
Kebijakan SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Nomor :440/ /DINKES/
2021
Referensi Pennenkes No 84 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi COVID-19.
Alat dan Bahan 1. ATK
2. Laptop/PC
3. Handphone
Langkah-langkah 1. Pencatatan dilakukan di setiap fasyankes dan pos pelaksanaan vaksinasi covid-19
2. Laporan harian per fasyankes dikirimkan langsung kepada pengelola program
imunisasi di Dinas Kesehatan
3. Rekapitulasi cakupan harian dan keseluruhan akan di input ke dalam format data
excel yang sudah ditentukan.
4. Laporan yang sudah diinput dalam fonnat excel akan dikirimkan kepada Dinas
Kesehatan Provinsi.
Hal-hal yang perlu I. Ruangan kerja yang standar, aman dan nyaman.
diperhatikan 2. Kevalidan data, melaksanakan kegiatan sesuai dengan juknis dan ketentuan yang
berlaku.
3. Disiplin waktu.
Unit Terkait I . Adanya kerja sama Lintas Program dan dukungan lintas sector.
2. Berrnitra dengan Unit Pelayanan Swasta.
Dokumen Terkait 1. Laporan Puskesmas
2. Laporan Harian Dinkes
3. Surat Masuk ke Program
4. Arsip.
Rekam Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan
tanggal
KEGIATAN PELAKSANAAN VAKSINASI
COVID-19
Dile.tapkan oleh
;@ No. ( Kypji,01.asJ<ei<;hatan ~
: 440/ /SOP/DINKES/2021 ~ Urfaten Berni
~l Dokumen
I
1,!efi\
Dinas Kesehatan 1' ..7 ,__ , .- - ',
.- -: -- -
Kabupaten Bener Meriah Tanggal 22 Februari 2021 --
Terbit
., d
,, ~ ~ ~ IS,SE~ .~ •
No. Revisi
Nip: I 96J 040J_J 9£803', 1 002
I
SOP Halaman : I -- ~_ :.:---:....,, ;.,
Pengertian Kegiatan vaksinasi Covid-19 di semua puskesmas dan RSU Kabupaten maupun RS
S\.vasta a tau Pos yan g akan melaksanakan vaksinasi Covid-J 9.
Tu juan Seba gai pedoman petugas dalam pelaksanaan keu:iatan vaksinasi covid-19.
Kebijakan SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Nomor :440/ /DINKES/
202 1
Referensi Pennenkes No 84 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Yaksinasi Dalam Rangka
Penana g-ulangan Pandemi COVJD-19.
Alat dan Bahan 1. ATK
2. Laptop/PC
3. Hand phone
Langkab-langkah I. Verifikasi data dilakukan dengan menggunakan aplikasi P-Care (pada
computer/laptop/HP),
2. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan fisik sederhana untuk melihat kondisi
kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid),
,.,
.) . Petugas memberikan vaksinasi secara intra muscular sesuai prinsip penyuntikan
aman, petugas memasukkan nama vaksin, nomor batch dan nomor serial vaksin
yang akan diberikan kepada sasaran pada aplikasi P-Care,
4. Petugas mencatat basil pelayanan vaksinasi ke dalam aJikasi P-Care, sasaran
diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI
5. Pencetakan kartu melalui aplikasi P-Care dan peserta rnendapatkan kartu
vaksinasi.
Hal-ha] yang perlu 1. Tempat Vaksinasi yang standar, aman dan nyaman.
diperhatikan 2. Kevalidan data, melaksanakan kegiatan sesuai dengan juknis dan ketentuan yang
berlaku.
3. Disiplin waktu.

Unit Terkait 1. Adanya kerja sama Lintas Program dan dukungan lintas sector.
2. Bermitra dengan Unit Pelayanan Swasta.
Dokumen Terkait 1. Laporan Puskesmas
2. Laporan Harian Dinkes
3. Surat Masuk ke Program
4. Arsi p.

Rekam Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan
tanggal
i PENCATATAN & PELAPORAN P2 DIARE DiteW,ka.n_Oleh
I No Dokumen
,,~~ ~- - :::·-
I ~~?),. 'SJ';li','I[,IJat f<a<e~Afan ~ II
No. Revisi f,ab"u6aten Bener M eri~
/ \. y I, \
~~ •\ i Tamrnai Terbii .. .\'.
f,i.'•'l 1
I -d.i~\*o'~/l · I SOP
Halaman d? \ r,.
I',',., ~ ·•... ,, .~ .,-· 1 i]
'; • -
,J\ \ , · S SE Mr ,-_ y
Pembina Utama Mucl~iv It
· Nrt>~~J,Q40U .{}880J ;002 ;i
'::p_;:~~)•_:.,.:, .
Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah

1. Pengertian Surveilans adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalh-masalah
kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan clan penularan penyakit agar dapat melakukan
lpenangguJang an secara efektif dan efisien

2. Tujuan 1 Memantau kecenclerungan penyakit

2 Deteksi clan prediksi terjadinya KLB

3 Memantau kemaj ua suatu program pemberantasan penvakit

4 Menyediakan informasi untuk perencanaan pembangunan pelayanan kesehatan

5 Pt:muuaiau µuh1:y Jau kt:uijakau f)t:llllJt:lall~lUI µt:uyakii


SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Nomor : 440 I 0191 I DINKES / 2018
3. Kebijakan tentang mekanisme pelaporan pencegahan dan pengendalian penyakit

4. Referensi Kemenkes No.479 Tahun 2003 tentang pecloman penyelenggaraan surveilans epiclemilogi penyakit menular
A-::.n tirf~l, m P n111o;llr

5. Alat dan Bahan 1 ATK

2 Laotoo

6. Langkah -Langkah 1 Petugas pengelola program surveilans menerima laporan clari staf Puskesmas paling lambat tanggal 5 setiap bt:

2 Petugas pengelola program surveilans mencatat ke buku ekpedisi setiap laporan yang masuk clari Puskesmas

3 Petugas pengelola program surveilans mengetik dan mengentri laporan yang telah masuk dari Puskesmas
4 Jika laporan dari Puskesmas ticlak masuk, tidak sesuai, atau ticlak lengkap , maka pengelola program
surveilans akan menelpon kepala Puskesmas terlebih dahulu, kemudian baru mengirimkan surat umpan balik
laporan tersebut

5 Petugas pengelola program surveilans menyerahkan laporan tersebut ke kasie Surveilans dan Imunisasi

6 Petugas surveilan akan rnemantau setiap laporan clan lonjakkan setiap kasus dan rnelakukan kunjungan
lapangan
7 Selanjutnya Kasie surveilans dan irnunisasi akan mengoreksi dan menganalisa laporan tersebut, kemudian
diteiliSk(J..tt ke Kabid r2r gu.na penandata..1ganan Iaporan
8 Petugas pengelola program surveilans mengirim laporan tersebut ke Dinas Kesehatan Provinsi paling lambat
tanggaJ l O setiap bulannya dan ditembuskan ke bagian Hu.mas dan Inforrnasi Dinas Kesehatan Kab. Bener
Meriah
9 Petugas pengelola program surveilans akan mengarsipkan Laporan Bulanan Dinas Kesehatan Kabupaten
R P.nP.r MP.ri::ih v::in P' tP.l::th ciit::incfa t:mP::ini
Disiplin Waktu
7. Hal- Hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1 Lintas Program
2 Lintas Puskesrnas

9.Dokumen Terkait 1 Laporan Puskesmas


2 Arsip
LAPORAN PROGRAM P2 Ditetapkanol-eh Kepala Dinas {,,._
DIARE .t-esehatan ~ a~.:_ ~ener Meriahj
~ /.~---...
·:_,; ,-· --
-j "'-_-,. ·\,
·,~ ~\
Dinas Kesehatan , .
: 440/ /SOP/DINKES/ \

Kabupaten Bener No. Dokumen I ( ~~----- _, ', - ·.


I:~ '. \-~~-),- - ~-~ . -~ . ~
/2021 / .
Meriah
l ,.,,.... . - 1
-::> C

Tanggal Terbit 22 Februari 2021 ' A .MUIS,s e :M.T -


Nip: 19630-4?tl~803 I 002
SOP No. Revisi ; ·-.:;,-_-;;.:;,

Laponm Diare
Halaman :1
A Pengertian : Dia.re adalah buang air besar yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (pada umumnya 3 kali
atau lebih) perhari dengan konsistensi cair dan berlangsung kuran g dari 7 hari
B. Tujuan : Untuk mendapatkan Infonnasi hasil pelaksanaan program p2 di are
: Mengideutifikasi masalah diare
: Mengetahui keberhasilan program diare
: Sebagai acuan untuk pencatatan dan pelaporan diare
C. Kebijakan : Surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 440/0191/ Dinkes/2021 tentang Mekanisme
Pelaporan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
D. Referensi : Permenkes No 479 Tahun 2003 tentang pedoman penyelenggaraan surveilans epidemiologi
penyakit
E. Alat dan :ATK
Bahan Laptop/PC
Telephon/
F. Prosedur 1.Petugas pengelola program diare mene1ima laporan dari staf puskesmas paling lambat tanggal
5 setiap bulan
2. Petugas pengelola diare mencatat kebuku ekpedesi setiap laporan yg masuk dari puskesmas
3. Petugas pengelola program diare mengentri laporan yang telah masuk dari puskesmas
4 . Laporan yang telah di entri diserahkan ke kasie P2PM dan dilanjutkan kekabid untuk di analisa
kevalitan
5. Jika pelaporan dari puskesmas tidak sesuai dan tidak lengkap , pengelola akan melaporkan dan
menbicarakan nya terlebili dahulu dengan kasie dan kabid untuk ditangani.
6. Laporan yang sudah ditanda tangani dikirim kebagian Humas dan informasi Dinas kesehatan
dan mengirimkan ke Dinas kesehatan Aceh
7. Petugas pengelola program diare menbuat umpan balik kepengelola data puskesmas, dan
ditunggu tindak lanjutnya selama lminggu
8. Petugas pengolola program diare mengarsipkan Laporan Bulanan Dinas Kesehatan Kabupaten
Bener Meriah

G. Hal-Hal l .Ruangan dan ventilasi yang cukup


yang perlu 2.Kevalitan data, melakukan pemeriksaan sesuai denganjuknis yang ada
diperhatikan 3.Disiplin waktu

H. Unit Terkait : Lintas program dan Puskesmas


I. Dokumen l .Laporan Puskesmas
Terkait 2.Arsip

J. Rekam Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan taoggal
LAPORANKESEHATAN JIWA
DINAS KESEHATAN Ditetapkanoleh Kepala Dinas~
/ eseha~ ~b~~e~e{_Meriah
i
/{~ ~\',,,/.., ,,
I.
',

Dinas Kesehatan
y--·-· ~--~<')·:·,:•;~.
: 440/ /SOP/DINKES/ J,.ff.'·-·
r; I \/•'
\.
Kabupaten Bener No. Dokw11en /2021 {"( ----·\
Meriah
Tanggal Terbit : 22 Februari 2021
AB MlJIS,SE,M.1
SOP
Laporan No. Revisi
:t6 ·-
Nip: 1963040) :_,128803 l 002
Kesehatan Jiwa
Halaman :1
A Pengertian : Adalah mekanisme penyampaian laporan Kesehatan Jiwa dari Puskesmas ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Bener Meriah .
B. Tujuan : Untuk mendapatkan gambaran tentang jumJah dan kasus yang harus mendapat pelayanan
kesehatan iiwa.
C. Kebijakan : surat keputusan kepala dinas nomor: 440/0191/dinkes/2021 tentang mekanisme
pe]aporan pencegahan dan pengendalian oenvakit
D. Referensi : undang undang kesehatanjiwa no 14 tahun 2014 tentang kesehatanjiwa
E. Alat dan : A TK, Transportasi
Bahan Laptop/PC
Telephon/HP

F. langkah-
langkah 1. Laporan diterima oleh pengelola kesehatanjiwa di dinas kesehatan setiap tanggal 5
2. Pengelola mengagendakan laporan dibuku ekspedisi masuk laporan pencegahan dan
pengendalian penyakit.
3. Pengelola mengentry data yang masuk dari puskesmas
4. laporan yang dientry diserahkan ke kasie PTM dan Keswa dan dilanjutkan ke Kabid
untuk dianalisis kevalidannya.
5. Laporan yang telah dianalisis oleh kasie diserahkan ke kabid untuk ditanda tangani.
6. Setelah dianalisajika terdapat data yang tidak sesuai atau tidak valid maka kabid
mengintruksikan pengelola datajiwa untuk membuat feedback ke pengelola datajiwa
puskesmas, dan ditunggu tindak lanjutnya selama satu minggu.
7. Laporan yang telah ditanda tangani dikirim ke bagian humas dan informasi kemudian
mengirinkan laoran ke dinas kesehatan aceh
8. pengelola mengarsipkan laporan yang sudah ditanda tangani

G. Hal-hal yang : Kevalidan data, melakukan pemeriksaan sesuai dengan juknis yang ada
perlu
diperhatikan
H. Unit terkai : Puskesas dan rwnah sakit
I. Dokumen : Laporan puskesmas dan rumah sakit
terkait

J. Rekam Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan
tanggal
LAPORAN PENGA W ASAN JEMAAH Ditetapkanoleh Kepala Dinas~
HAJJ f!esehat~ -~fl>..: ~~ner Meriah
,;/;_r·,1, - ~
,,.,,,, "\ \..• ~ l • ~-
I~ ;/~~)/___ "'-,<' :~":~
I ...... . -..., +•
Dinas Kesehatan /SOP/DINKES/
: 440/ ff.'.':(
Kabupaten Bener No. Dokw11en ~--·i .... ~.,·--. -•: •\t'•··
-< :\t,)'
/2021
Meriah ,i·} \ ,' __ .,.,. . . . • ...
Tanggal Terbit 22 Februari 2021 \~ - .MUIS,SE{ - .rf-
i
Nip: i96) 01~ 03 l 002
SOP No. Revisi
La po ran Haj i
Halarnan :1
A. Pengertian : Adalah rnekanisme penyampaian laporan Perneriksaan Jernaah Haji dan umpan batik dari
Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabuoaten Bener Meriah
B. Tujuan : Untuk mendapatkan Statuas ,Infonnasi dan Riwayat Penyakit Calon Jemaah Haji
Kabuoaten Bener Meriah.
C. Kebijakan : Surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan No 440/0191 / Dinkes/2021 tentang Mekanisme
Pelaporan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
D. Referensi : Permenkes No 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji
E. Alat dan : ATK
Bahan Laptop/PC
Telephon/

F. Prosedur 1.Koordinasi dengan Pihak Departemen Agama.untuk rnengetahui jwnlah jemaah haji
yang berangkat tahun ini.
2. Menetap kan Tim Pemeriksaan Calon Jemaah Haji Dengan SK Kepala Dinas .
3. Melakukan Pemerisaan Calon Jemaab Haji Mulai dari 7 Bulan Sebelum Keberangkatan
dan Melakukan Vaksinasi Sebelwn Keberangkatan.
4. Menerima Laporan dari dr. Puskesrnas dan Menginfut data ke Siskohatkes pada
perneriksaan pertama dan unyuk mengetahui tingkat kesehatan sehat dan
tidak,kemudian melakukuan pembinaanjemaah haji tentang kesehatannya dan
rnelakukuan pemeriksaan kedua untuk mengetahui tingkat kesehatanjemaah layak atau
tidak nya berangkat rnelaksanakan ibadah haji(lstithaab) sebagai sarat pelunasan biaya
berangkat haji .
5. Melaporkan Hasil Pemeriksaan Langsung Keatasan dan ke Provensi.
6.Melakukan Pelacakan K3JH Setelah Jemaah Haji Pulang dari Tanah Suci dan
Menginfut ke Siskohatkes dan mengirimkan ke Provensi dan ke KKP Luxemawe.

G. Unit Terkait : Puskesmas dan Rurnah Sakit.

H. Dokurnen : Laporan Puskesmas dan Rwnah Sakit


Terkait
I. Dokwnen : Laporan Puskesmas dan Rurnah Sakit
Terkait

J. Rekam Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan
tamrn:al
SOP
BIDANG KESEHATAN
MASYARAKAT
PWS KESEHATAN IBU & ANAK
Ditetapkan Oleh:
No. Dokumen :440/ /SOP/2021 Kepala Dinas Kesehatan
No. Revisi Kabupaten Bener Meriah
SOP
TanggalTerbit: 04 Janua 2021
Halaman 1/2
Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah AMUIS, S.E, M.L
Pembina Utana Muda, IV/¢
NIP. 19630401 198803 1 002
URAIAN Manajemen progran Kesehatan ibu dan anak untuk memantau cakupan
pelayanan Kesehatan ibu dan anak disuatu wilayah kerja secara terus menerus
yang hendaknya dilengkapi dengan tindak lanjut berupa perbaikan dalam
pelaksanaan pelayanan Keschatan Ibu dan Anak.
TUJUAN 1. Memantau cakupan pelayanan KIA yang dipilih sebagai indikator,
secara teratur (bulanan) dan terus menerus untuk
tiap wilayah;
2. Menilai kesenjangan antara target yang ditetapkan dan pencapaian
sebenarnya untuk tiap wilayah
3. menentukan urutan wilayah prioritas yang akan ditangani secara intensif
berdasarkan besarnya kesenjangan antara target dan pencapaian;
4. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang
tersedia dan dapat digali.
DASAR HUKUM 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 tahun 2009
Tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 tahun 2014 Tentang Upaya
Kesehatan Anak;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 tahun 2014 Tentang Pelayanan
Kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan, masa sesudah
melahirkan, penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi serta pelayanan
Kesehatan seksual;
4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 6l tahun 2016 Tentang Pelayanan
Kesehatan Reproduksi;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019 Tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu pelayanan dasar pada Standar pelayanan
minimal bidang Kesehatan.
PROSEDUR 1. Petugas Mengumpulkan laporan PWS KIA dari puskesmas paling |
lambat tanggal I setiap bulannya;
2. Laporan dirckap berdasarkan form pelaporan yang ada, telah ditentukan
oleh Dinas Kesehatan Provinsi Acch;
3. Mengkomfirmasi langsung ke penanggungjawab program KIA yang ada
di puskesmas bila terdapat kesenjangan data
bulanan
4. Mengiim laporan PWS KIA ke Dinas Kesehatan Provinsi Aceh bidang
Kesmas (Program lIbu dan Anak) melalui email atau
Whatsup;
5. Mengisi Data melalui aplikasi Komdat Kesmas Paling Lambat tanggal|
20 setiap bulannya, alamat email: Ayukhaira04@gmail.com dan

Kesehatan_anak_acch@gmail.com
6. Melakukan Monitoring dan Evaluasi Data PWS KIA ke Puskesmas 2

kali setahun berdasarkan data kinerja program KIA;

REFERENSI 1. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi Ketiga Tahun 2020


1. Rumah sakit
UNIT TERKAIT 2. SKPK terkait

3. Puskesmas;

REKAMAN HISTORIS
No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
PERUBAHAN
diberlakukan_
MTBS
Ditetapkan Oleh:
No. Dokumen:440/ /SOP/2021 Kepala Dinas Kesehatan
S KabupatenBener Meriah
No. Revisi:
O
Tanggal Terbit : 04 Januari 2021
P
Halaman:1/2

Dinas Kesehatan AD.MUIS,SEM.T


KabupatenBener Pembina Utama Muda, IV/c
Meriah NIP. 19630401 198803 1 002

PENGERTIAN Manajemen pelayanan dasar untuk anak balita sakit

TUJUANN Merupakan intervensi untuk mengatasi masalah kematian balita yang

disebabkan infeksi pernafasan akut, ispa, diare, campak, malaria, kurang|


gizi, dan yang sering merupakan kombinasi dari keadaan tersebut.

DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak


Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-undang Nomor 23Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

PROSEDUR Petugas Mengumpulkan laporan MTBS dari puskesmas paling lambat


tanggal setiap bulannya,
2. Laporandi rekap berdasarkan form pelaporan yang ada;
3. Mengkomfirmasi langsung kepenanggung jawab program Anak yang

ada di puskesmas bila terdapat kesenjangan data bulanan;


4. Mengirim laporan Program Anak ke Dinas Kesehatan Provinsi Aceh

bidang Kesmas (Program Ibu dan Anak) melalui email atau Whatsup;
Pedoman Peningkatan Penerapan MTBS, Kementrian Kesehatan Republik
REFERENSI
Indonesia Tahun 2018
UNIT TERKAIT 1. RS
2. Puskesmas
3. Klinik swasta

REKAMAN
No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
HISTORI diberlakukan_
PERUBAHAN
DITETAPKAN OLEH
PELAYANAN DAN PENGELOLAAN
KEPALA DINAS KESEHATAN
BENER MERA LAPORAN GIZI
KABUPATEN BENER MERIAHA
NO kumen: 440/ /SOP/2021
SOP No.Revisi:
ARA PAR Tanggal Terbit: 15 Februari 2021
Halaman:

O. MUIS, SE,MI
KABUPATEN PEMBINAUTAMA MUDA, V/¢
NIP.19630401 198803 1002
BENER MERIAH
Pengelolaan data adalah kegiatan untuk mengumpulkan dan menganalisa data yang dapat digunakan
sebagai alat/ bahan monitoring program, evaluasi program dan perencanaan program. Laporanan
bulanan yang di olah adalah Data Penimbangan Balita (SKDN), Status Gizi Balita (E-PPGBM),
|URAIAN
Kesehatan bu hamil (fe Pada lbu Haml, bu Hamil Anemia dan KEK) dan lbu nifas (Vit.A ) dan
Kesehatan Bayi ( ASI Esklusif, Bayi BBLR).

Sebagai Pedoman Penanggung lawab program Gizi Dinas Kesehatan dalam pengolaan data untuk
TUJUAN mencapai 21 indikator program gizi tahun 2021 dengan data bulanan dari Puskesmas guna

mendapat data yang valid, akurat dan tepat waktu.


Undang-undang Nomor: 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu

DASAR HUKUM
Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
3 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 14/Menkes/SK/2019 Tentang Pelaksanaan teknis|
Survailance Gizi
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :29 /Menkes/SK/2019 Tentang Masalah Gizi Bagi Anak
Akibat Penyakit
1. Petugas mengumpulkan laporan gizi dari UPTD Puskesmas paling Lambattanggal 5 setiap bulannya

2. Laporan direkap berdasarkan form pelaporan yang telah ditentukan oleh Dinas Kesehatan Propinsi

Aceh
3. Mengkomfirmasi langsung ke penanggung jawab Program Gizi yang ada di Puskesmas bila terdapat
|kesenjangan data bulanan
PROSEDUR
4. Mengirim laporan Gizi ke Dinas Kesehatan Propinsi Aceh bidang Kesmas Program Gizi masyarakat
melalui email DinkesAceh@gmail.com atau whatsapp (WA) web
5. Mengisi dan croscek data di Aplikasi E-PPGBM paling lambat setiap tanggal S bulannya

6. Melakukan monitoring, evaluasi data ke puskesmas dan perencanaan setiap tahunnya

|1.Buku pedoman pemantauan pertumbuhan balita WHO/ANTRO NCHS

2.Form Laporan Bulanan

REFERENSI 3. Aplikasi E-PPGBM

4. Buku registrasi bayi/balita

5. Buku registrasi ibu


UNIT TERKAIT |1.Rumah Sakit

2. UPTD Puskesmas

3. SKPK terkait

Tanggal Mulai

NO ang dirubah Isi Perubahan Diberlakukan


REKAMAN HISTORIS
PERUBAHAN
ERIA POSYANDU LANSIA Di Tetapkan oleh Kepala Dinas
Nama Kesehatan Kabupaten Bener
No. Dokumen Meriah
SOP AB
ARATA
No. Revisi
Tanggal Terbit
LANSIA
Penanggung
Jawab ABD.MUIS,SEMT
ProgramLansia PembinaUtama Muda/lV.c
Nip.19630401 198803 1 002
1. Pengertian Lansia adalah Seseorang yang telah mencapai usia 60 Tahun ke atas,
Program Lansia adalah upaya terpadu Lintas Program dan Lintas Sektor dalam rangka
meningkatakan derajat Kesehatan para Lansia
2. Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai masa tua yang bahagia dan
berdayaguna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat
3 Kebijakan Surat Keputusan (SK)Kepala Dinas Kesehatan Bener Meriah
4. Referensi Peraturan MenteriKesehatan No.65 Tahun 2013 Tentang Pembinaan Masyarakat Bidang
Kesehatan (Berita Negara RI Tahu 2014 No 1318)
5. Langkah - 1. Penangung jawab Lansia ,menentukan sasaran Lansia.
langkah 2. Penangung jawab Lansia, Mengumpulkan Dan merekap Laporan Kesehatan
Lansia Dari Puskesmas.
3. Penangung jawab Lansia, merekap materi penyuluhan yang dibutuhkan
4. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan kegiatan Lansia dan melaporkan
ke Provinsi
6. Bagan Alir
5. Memonitoring dan mengevaluasi program Lansia ke Puskesmas.
7. Unit Terkait 1 Semua Unit Pelayanan
2 Rekam Medis
8. Rekam Historis Perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan
USAIHA KESEHATAN SEKOLAII Di Tetapkan oleh Kepala Dinay
Keschatan Kabupaten Bener
(UKS)
Nama Meriah
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
KABUPATEN
2
AHTOMUIS.SE.MT
BENER MERIAHH
Pembina Utama Muda/V.c

Penanggung Jawab USAHA KESEHATAN


Nip. 19630401 198803| 002
ProgramUKS SEKOLAIH (UKS)

. Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Merupakan bagian dari program Kesehatan Anak usia
sekolah, Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun yang sesuai dengan
tumbuh kembangnya di bagi menjadi 2 sub kelompok yakni pra remaja 6-9 tahun remaja
10-19 tahun program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas Sektor dalam
rangka meningkatkan derajat keselhatan serta membentuk prilaku hidup bersih dan sehat
perserta didik.
2. Tujuan Memiliki pengetahuan sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip
hidup bersih dan sehat berfartisifasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan
di sekolah,rumah tangga dan lingkungan masyarakat
Sehat fisik mental dan soaial
Memiliki daya hayat dan daya tangkal pengaruh buruk penyalah gunaan Napza
3. Kebijakan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Kesehatan Bener Meriah
Referensi SK 4 Menteri (Menteri Kesehatan.pendidikan Agama, dan Menteri Dalam Negeri.yang
sesuai dengan UU RI No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dalam BAB V Pasal 45 Ayat

5. Langkah Mengumpulkan Data Sekolah


langkah Mengolah Data Sekolah
Mengumpulkan Laporan dari Puskesmas
1. Merekap Laporan puskesmas
2. Mengirim Laporan Ke Dinas Kesehatan Provinsi
3. Monitoring dan Evaluasi program

6. Unit Terkait 1 Dinas Pendidikan


2 Departemen Agama

7. Rekam Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan


PKPR Di Tetapkan oleh Kepala Dinas

Nama Kesehatan Kabupaten Bener


oENE
ERAN No. Dokumen Meriah
No. Revisi

ARA
SOP Tanggal Terbit
KABUPATEN
BENER MERIABH ABD.MUIS.SEMT
Pembina Utama Muda/TV.c
Penanggung Jawab PELAYANAN KESEHATAN PEDULI Nip.19630401 198803 1 002
ProgramRemaja REMAJA (PKPR)

9. Pengertian Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja adalah pelayanan yang di berikan pada remaja 10-
18 tahun melalui pelayanan promotif,preventif ,kuratif dan rehabilitative yang harus

diberikan secara komprchensif disemua tempat


|10. Tujuan 1. Tujuan Umum
Terselengaranya PKPR(Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) berkualitas di
puskesmas dan tempat pelayanan remaja lainya yang mampu menghargai dan
memenuhi hak-hak serta kebutuhan remaja sebagai individu dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
bagi remaja sesuai dengan potensi yang dimiliki.
2. Tujuan khusus
1) Meningkatkan kualitas remaja adalah dengan meningkatkan kwalitas
pelayanan PKPR, termasuk dalam memberikan informasi kesehatan remaja
dan pelayanan konseling.
2) Tersedianya panduan penyelengaraan bagi fasilitas dan petugas pelaksana
PKPR
11. Kebijakan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Kesehatan Bener Meriah
12. Referensi Pedoman Standar Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja Kementerian
Kesehatan 2016
13. Langkah - 1. Penangung jawab PKPR,menentukan sasaran PKPR.
langkah 2. Penangung jawab PKPR ,Mengumpulkan data atau Laporan PKPR dari
Puskesmas.
3. Penangung jawab PKPR Merekap Laporan PKPR dariPuskesmas
4. Penangung jawab PKPR, Mengirimkan Laporan Ke Provinsi.
5. Memberi penyuluhan kesehatan remaja kepada remaja usia 10-18 tahun
diwilayah kerja dinas kesehatan kab Bener Meriah.
6. Mendokumentasikan kegiatan peyuluhan PKPR(Pelayanan kesehatan Peduli
Remaja.
7. Memonitoring Dan Mengevaluasi Program Ke Tingkat Puskesmas
8. Unit Terkait 1 Semua Unit Pelayanan
2 Rekam Medis
9. Rekam Historis Perubahan

No Yang dirubah IsiPerubahan Tgl. Mulai diberlakukan


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Di Tetapkan Oleh
MBRIA
No. Dokumen 440/ /SOP/2021 Kepala Dinas Kesehatan
abupaten Bener Meriah4
No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit :4 Januari 2021 -
Halaman
Dinas Kesehatan ABD. MUIS. SE.M
MP 19630401 198803A 002
Kab. Bener Meriah
Pemberdayaan masyarkat adalah upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran,
. Pengertian
kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara,
melindungi dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri
Sebagai acuan atau langkah - langkah dalam memfasilitasai kegiatan pemberdayaan
2. Tujuan
masyarakat
3. Kebijakan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Kesehatan Bener Meriah
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 65 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pembinaan
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan (Berita Negara RI Tahun 2014 No.
1318)
5. Langkah - a. Mempelajari tugas dan petunjuk kerja yang diberikan untuk menghindari
langkah kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan
b. Menyampaikan hasil olahan data kepada atasan untuk dapat dipergunakan
oleh pihak -pihak yang membutuhkan
C. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan untuk
mendapatkan petunjuk selanjutnya
d. Penyelenggaraan pembinaan dan advokasi serta pemberdayaan masyarakat
di bidang kesehatan.
. Penyuluhan terhadap masyarakat (edukasi) terutama untuk yang
menyangkut pengertian dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya yang
timbul.
f. Mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor terkait
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
6 Unit Terkait 1. Semua Unit Pelayanan
2. Rekam Medis
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan
Rekam Historis Perubahan
PROMOSI KESEHATAN &
PEMBERDAYAANMASYARAKAT Ditetapkan Olch
No. Dokumen :440/ /SOP/2021 Kepala Dinas Kesehatan
- -

No. Revisi abupaten Berier Meriah


SOP Tanggal :04Januari 2021
Terbit
Halaman :1
ABB. MUIS, SE.M
Dinas Kesehatan NIP. 19630401 198803 1 002
Kab. Bener Meriah

1. Pengertian Proses untuk memberdayakan masyarakat melalui kegiatan menginformasikan,


mempengaruhi dan membantu masyarakat agar berperan aktif untuk mendukung
perubahan prilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan keschatan
menuju derajat kesehatan yang optimal.
2. Tujuan Sebagai acuan atau langkah - langkah dalam memfasilitasi kegiatan Promosi dan

pemberdayaan masyarakat dalam memelihara dan meningkatan keschatan serta


menciptakan suatu keadaan prilaku dan lingkungan yang kondusif
3 Kebijakan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Kesehatan Bener Meriah
Referensi Peraturan Menterei Kesehatan No. 65 Tahun 2013 tentang pedoman Promosi

Pembinaan Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan (berita negara RI Tahun


2014 No. 1318

Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 Tahun 2015 Tentang upaya peningkatan dan
pengendalian penyakit.
5. Langkah -
langkah Pengembangan kebijakan publik berwawasan kesehatan
Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk merubah prilaku
Penguatan gerakan masyarakat
Pengembangan kemampuan individu
Penetataan kembali arah pelayanan kesehatan

6. Bagan Alur

7. Unit Terkait Semua Unit Pelayanan


2. Rekam Medis
8. Rekam Historis Perubahan

No Yang dirubah IsiPerubahan Tgl. Mulai diberlakukan


PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN
PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)
No. Dokumen 440/ /SOP/2021 Ditetapkan Oleh
No. Revisi Kepala Dinas Kesebatan
SOP bupaten Bener Meriah
Tanggal Terbit : 04 Januari 2021
Halaman :2

Dinas Kesehatan
Kab. Bener Meriah
AD. MUS, SE,M
Penanggung Jawab NAP. 19630401 198803 1 002
Program
1. Pengertian Pendekatan keluarga adalah salah satu cara untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan/ meningkatkan akses pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan

didalam gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga.


rumah dilakukan secara terjadwal dan rutin dengan
Kunjungan (Keluarga)
memanfaatkan data dan informasi darip rofil kesehatan keluarga (Prokesga).

2. Tujuan Sebagai acuan pendekatan keluarga sehat.

Kebijakan Surat Keputusan (SK)Kepala Dinas KeschatanBener Meriah


4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggara

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)


5. Langkah - a Mengarahkan kepada pengelola PIS-PK Puskesmas untuk Melakukan pendatan
langkah jumlah keluarga diwilayah kerja Puskesmas
b. Mengarahkan kepada pengelola PIS-PK Puskesmas untuk Menyiapkan

instrument pendataan (Prokesga, Pinkesga)


C. Mengarahkan kepada pengelola PIS-PK Puskesmas untuk menyiapkan Petugas

Pendataan
d. Mengarahkan kepada pengelola PIS-PK Puskesmas untuk Melakukan

Pembagian Wilayah
. Mengarahkan kepada pengelola PIS-PK Puskesmas untuk menetapkan jadwal
kunjungan rumah
Mengarahkan kepada pengelola PIS-PK Puskesmas untuk melaksanakan

kunjungan rumah
Mengarahkan kepada pengelola PIS-PK Puskesmas untuk melaksanakan

pencatatan hasil wawancara dengam KK dan Anggota Rumah dalam Prokesga

h. Memberikan 1 Buah pin kesga kepada KK/ Anggota rumah tangga dalam satu

rumah

i. Menempelkan stiker pada jendela / pintu depan rumah 6. Unit terkait

DokumenTerkait
j. Mengkoordinir Pengentrian hasil pendataan dalam Akun Masing masiug

puskesmas
k. Mengarahkan cara penggunaan Raw Data untuk menyandingkan dengai

program yang terkait di 12


indikator PIS-PK.
. Mengkoordinir cara melaksanakan intervensí lanjutan.

6. Bagan Alur

12 indikator PIS-PK
7. Unit Terkait 1. SemuaUnit Pelayanan

8. Rekam Historis Perubahan

Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan


No Yang dirubah
CUCI TANGAN PAKAI SABUN
No. Dokumen Ditctapkan Olch Kepala Dinas
Keschatan Kabupaten Bener
No. Revisi Meriah
SOP | Tanggal
Terbit
Halaman

Dinas Kesehatan
Kabupaten BenerMeriah
AM.MUIS, SEMT
1. Pengertian Mencuci
Nip. 19630401 198803 1 002
Tangan pakai Sabun adalah Salah satu Tindakan Sanitasi
dengan
membersihkan Tangan dan Jari jemari Menggunakan air dan Sabun Oleh Manusia
untuk menjadi Besih dan Memutuskan Mata Rantai Kuman.
2. Tujuan
SupayaTanganBesrsih.
Membebaskan Tangan dari Kuman dan Mikro Organisme
Menghindari Masuknya Kuman Dalam Tubuh
3. Referensi Poter,Patrisian, Pery, 2002, Keterampilan Dan Prosedur Dasar, Mosby.
ELSEVIER, SCIENCE.
Media SehatEdisi 4 tebitanJanuari 2007.

4 Langkah-l angkah Gosok Kedua Punggung tangan


Gosok Selah-Selah Jari Tangan.
Gosok Kedua Buku Buku Jari Tangan Bergantian.
Gosok Kedua Ibu Jari Tangan Bergantian.
Gosk Kedua Ujung Jari Tangan Bergantian.
Gosok Kedua PegelanganTangan Bergantian Lalu Keringkan Pakai Lap Tangan
5. BaganAlir
6 Unit Terkait Semua Unit Pelayanan
Rekam Medis
7. Rekam Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai diberlakukan


PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS Ditctapkan Oleh
M No. Dokumen
Kepala Dinas Kesehatan
No. Revisi Kabupaten Bener Meriah
SOP Tanggal
Terbit
Halaman
Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah
ABK. MUIS, SE.MT
Pengertian Limbah medis adalah limbah Nip. 19630401 198803 1002
yang terdiri dari limbh infcksius, limbah
patologi,
limbah benda tajam, limbah famasi, limbah
citotoksik, limbah kimiawi, limbah
radiologi, limbah container bertekanan dan limbah
dengan kandungan logam berat
yang tinggi. Limbah medis di
puskesmas berasal dari kegiatan pengobatan dan
perawatan di puskesmas. Limbah yang di hasilkan antara lain limbah
infeksius,
limbah farmasi yang berasal dari laboraturium dan
limbah benda tajam
2. Tujuan Mencegah terjadinya penularan penyakit akibat limbah medis
Mencegah terjadinya kecelakaaan kerja akibat limbah medis
Mencegah terjadinya infeksi nasokomial
3. Referensi
KEP MENKES NO. 1204/MENKES/ SK/ X/2004.
4.
Langkah-langkah Menyediakan tempat sampah khusus untuk limbah medis (yang kuat, tahan bocoor
dan bertutup)
Menyediakan safety box / tempat sampah khusus benda tajam (spuit,
ampul) jarum,
Melapisi tempat sampah medis dengan kantong
Memasukan sampah medis hasil pelastik ( warna kuning)
kegiatan di balai pengobatan, UGD, KIA KB,
Laboratorium dan bagian obat / Farmasi kedalam
-

tempat sampah medis dan di


tutupkembali.
5. BaganAlir
6. Unit Terkait
Semua Unit Pelayanan
Rekam Medis
7. Rekam Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan


PEMERIKSAAN TEMPAT Ditetapkan Oleh
PENGELOLAAN MAKANAN Kepala Dinas Kesehatan
44, No. Dokumen Kabupaten Bener Meriah
No. Revisi
SOP Tanggal
Terbit
Halaman

Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah
ABL. MUIS, SE.MT-
Nip. 19630401 198803 1 002
1. Pengertian Pengawasan tempat pengolahan makanan adalah kegiatan penilaianterhadaptempat-
tempat yang memperoduksi makanan
2. Tujuan Sebagai acuan pencrapan langkah - langkah pelaksanaan pengawasan dan

pembinaan terhadap pemilik usaha tempat pengolahan makan


3. Referensi
Undang- undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
Peraturan pemerintaban RI No.66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan
Keputusan menteri kesehatan RI No. 829 tahun 1999 tentang persyaratan
kesehatan perumahan
4. Langkah-l angkah Sanitarian Menyiap an Alat Dan Bahan Untuk pengawasan Tempat
Pengelolaan Makanan
Kasubag Tata Usaha Membuatkan Surat Tugas kegiatan Pengawasan Tempat
Pengelolaan makanan
Sanitarian meminta izin Kepada Penguasaha atau pemilik Usaha Pengelolaan
Makanan dengan Menunjukan Surat Tugas.
Sanitarian Mengisi Formulir pemeriksaan Tempat Pengelolaan Makanan.
5. BaganAlir
6. Unit Terkait Semua Unit Pelayanan
Rekam Medis
7. Rekam Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan


PEMERIKSAAN TEMPAT TEMPAT Ditetapkan Oleh
UMUM Kepala Dinas Kesehatan
No. Dokumen |Kabupaten Bener Meriah
No. Revisi
SOP Tanggal
Terbit
Halaman
Dinas Kesehatan ABD. MUIS, SE.MT
KabupatenBenerMeriah Nip. 19630401 198803 1 002
1. Pengertian Pengawasan Sanitasi tempat Tempat Umum adalah Kegiatan Pengawasan Terhadap

Tempat-tempat Umum agar Tercipta Kondisi Tempat-tempat Umum Yang Memenuhi


Syarat Kesehatan, Bebas Dari Faktor Resiko Penyakit da Kecelakaan terhadap
Masyarakat didalam Tempat-Tempat Umum Maupun terhadap Masyarakat di sekitar

atau pun di luar Tempat-Tempat Umum Tersebut.

2 Tujuan Sebagai Acuan Bagi Petugas Dalam Melakukan Pengawasan Dan Pembinaan

Terhadap Masyarakat Dan Pengelolaan Tempat-Tempat Umum, Sehingga


Tercipatanya Kondisi Tempat-Tempat Umum yang memenuhi Sayarat kesehatan

lingkungsan
3. Referensi Undang- undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
Peraturan pemerintahan RI No.66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan
Keputusan menteri kesehatan RI No. 1429 tahun 2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah
Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 288 tahun 2003 Tentang Pedoman
Penyehatan Saranabangunan Umum
4. Langkah-I angkah Sanitarian Menyiapkan alat dan Bahan Pemeriksaan
Sanitarian Melaporkan Nama Petugas Yang akan Melaksanakan Kegiatan Kepada
Kasubag Tata Usaha agar dibuatkan Surat Tugasnya
Kasubag tata Usaha Membuat Surat Tugas Kegiatan Pengawasan sanitasi Tempat-
Tempat Umum
Sanitarian Membawa Surat Tugas Kegiatan
Sanitarian danLintas Program Mendatangi Tempat-TempatUmum.
5. BaganAlir
6. Unit Terkait Semua Unit Pelayanan
Rekam Medis

7. Rekam Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberiakukan


KESEHATAN OLAH RAGA
No. Dokumen : Ditetapkan Oleh
Kepala Dinas Keschatan
No. Revisi Kabupaten Bener Meriah
SOP Tanggal
Terbit
Halaman
Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah
ABD. MUIS, SE.MT
1. Pengertian Nip. 19630401 1988031002
Upaya kesehatan yang memanfaatkan olah raga untuk miningkatkan derajat
keschatan
2. Tujuan Untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani meningkatkan daya tahan
tubuh,upaya pengobatan dari suatu penyakit.juga sebagai propesi untuk
menghasilkan uwang ( olah raga propesional )
3. Referensi UU No 3 tahun 2005 tentang sistem ke olah ragaan nasional
Langkah- Langkah Olah raga dianjurkan 30 menit lebih lama akan lebih baik
di
Olahraga lakukan di mana saja tetapi lingkungan dan nyaman
Bebas polusi, tidak menimbulkan cidera
minsalya di
rumah,sekolah,tempat
kerja,tempat tempat umum
Melakukan secara bertahap
5. BaganAlir
6. Unit Terkait Semua Unit Pelayanan
Rekam Medis

7. Rekam Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan


KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA BAGIPETUGAS Ditetapkan Oleh
No. Dokumen
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah
No. Revisi
SOP Tanggal
Terbit
Halaman

Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah
ABD.MUIS, SE.MT
1. Pengertian Nip. 19630401 198803 1 002
Suatu 0saha menciptakan Keadaan Lingkungan Kerja
yang aman, Sehat dan Bebas dari Kecelakaan
2. Tujuan
Mencegah Kecelkaan Kerja.
Mencegah Penyakit akibat Suatu Pekerjaan.
Mencegah atau Menguarngi Kematian
Mencegah atau Mengurangi Cacat Tetap.
Mengamankan.
Meningkatkan Produktifitas Kerja.
Mencegah Pemborosan.
Menjamin Tempat Kerja yang Sehat
3. Referensi PP 88 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Kerja
4. Langkah-l angkah Menyiapkan alat Pelingdung Diri (Jas, Lap. Masker Dan Hands Coon).
Pemeliharaan alat-alat Laboraturium Baik yang Menggunakan Listrik (Mekanik)
Maupun yang Manual.
Pengelolaan Limbah dan Sampah Infeksi yang Tepat Sesuai Standart.
Aspek Ketelitian Petugas Laboraturium dalam Bekerja Perlu Berhati HatiTelii,
Telaten dan Sabar.
5. BaganAlir
6. Unit Terkait Semua Unit Pelayanan
Rekam Medis
7. Rekam Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan


PENGAMBILAN SAMPEL AIR DEPOOT
AIR MINUM (DAM) Ditctapkan Oleh
AERIA Kepala Dinas Kesehatan
E N

No. Dokumen (Kabupaten Bener Meriah


No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit
Halaman

DinasKesehatan
Kabupaten Bener Meriah
ABD. MUIS, SE.MT
Nip. 19630401 198803 1 002
1. Pengertian Pengambilansampel air adalah kegiatan pengambilan sampel air yang digunakan oleh
masyarakat baik pemeriksaan secara mikro biologis, fisik maupun kimia sesuai
dengan permenkes No 492/Menkes PER/IV/2010 Tentang persyaratan kualitas air
minum Depot air minum (DAM) adalah tempat penjualan air minum isi
ulang yang
bahan bakunya berasal dari mata air, yang kemudian di olah dalam suatu unit

pengolah air dengan hasil olahan yang sesuai dengan baku mutu air minum
2. Tujuan Mengetahui kualitas air isiulang yang digunakan oleh masyarakat
Memantaukualitas air minum isi ulang agar sesuai dengan baku mutu yang telah
di syaratkan
Memberi rasa aman akan kesehatan pada masyarakat pengguna air isiulang
3. Referensi Permenkes No. 492/ Menkes Per/TV/2010
4. Langkah - langkah Menentukan lokasi pengambilan sampel
Menentukan titik pengambiBan sampel
Mempersiapkan peralatan
Uji bakteriologi
Botol sampel steril
Lampu spiritual
Korek api
Alcohol 70%
Kertas label danalattulis
Wadah penyimpanan sampel
Melakukan pengambilan sampel
a. Bakteriologi
Sterilkan tangan dengan alcoho 170%
Buka kran pengisian aliran 2-3 menit
5. Bagan Alir

6. Unit Terkait Semua Unit Pelayanan


2. RekamMedis
7. Rekam Historis Perubahan

No Yang dirubah IsiPerubahan Tgl. Mulai diberlakukan


SARANA AIR BERSIH
Y No. Dokumen Ditetapkan Olch
No. Revisi
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah
SOP Tanggal
Terbit
Halaman
Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah
AD. MUIS, SE.MT
1. Pengertian Nip. 19630401 198803 1 002
Salah satu jenis sumberdaya
berbasis air yang bermutu baik dan
biasa di
manfaatkan oleh manusia untuk di komsumsi
atau dalam melakukan
mereka sehari sari
aktivitas
2. Tujuan
Meningkatkan perilaku higienis di masyarakat
Meningkatkan akses masarakan terhadap sarana air minum dan sanitasi
yang
berkelanjutan
Meningkatkan kapasitas lokal ( Baik Pemerintah Daerah Maupun Masyarakat )
untuk mempokuskan dan
menyebar luaskan pelaksanaan prongram air minum dan
sanitasi yang berbasis masyarakat
3. Referensi Air bersihbersumber daya yang rawan oleh Richard Miiddleton
Miiddleton Richard air bersih sumber daya
yang rawan pengunaan dan penyalah
gunaan sumber air
Miiddleton Richard makalah
Hijau: Air bersih sumberdaya yang rawan
Tabel 2kemungkinan pembatasan penyakit melalui pasokan air dan
4.
Sanitasi
Langkah Langkah
-

Pemeriksaan air bersih


Menentukan lokasi pengambilan sampel
Menentukan titik pengambilan sampel

5. BaganAlir
6. Unit Terkait Semua Unit Pelayanan
Rekam Medis
Masvarakat
7. Rekam Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tel. Mulai diberlakukan


SANITASI TOTAL BERBASIS
Ditetapkan Oleh
MASYARAKAT (STBM) AKepala Dinas Keschatan
No. Dokumen Kabupaten Bener Meriah
No. Revisi
SOP Tanggal
Terbit
Halaman

Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah ABD.MUIS, SE.MT
1. Pengertian
Nip.19630401 1988031002
Pendekatan untuk Mengubah Perilaku HYGENE Dan Sanitasi Melalui Pemberdayaan
Masyarakat Dengan Metode Pemicuan
2. Tujuan Stop buang air Besar Sembarangan.
Cuci Tngan Pakai Sabun.

Pengelolaan air Minum /MakananRumahTangga.


Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.
Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga
3. Referensi Kepmenkes Nomor : 852 Tahun 2008 Tentang Setrategi Nasional Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat

4. Langkah-l angkah Perkenalan TIM


Sampaikan Maksud dan Tujuan
Pencairan Suasana.
Meminta Izin Dengan Masyarakat Bahawa Kita Boleh Belajar.
5. BaganAlir
6. Unit Terkait Semua Unit Pelayanan
Rekam Medis
7. Rekam Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan


Ditetapkan Oleh
POHON KINERJA Kepala Dinas Kesehatan
No Dokumen: 440/ /SOP/DINKES Kab BenerMeriah
/2021
Tanggal :22 Februari 20211
Terbit
| No. Revisi :00 ABD MUIS,S.E,MI
Halaman :2 Pembina Utama Muda, IV.c
SOP Nip.19630401 198803 1 002
POHON
KINERJA

Pengertian Pohon Kinerja (Cascading) adalah penjabaran kinerja dan


indikator kinerja yang lebih terperinci atau kondisi-kondisi yang
mempengaruhinya dengan menggunakan kerangka logis

Tujuan Pohon Kinerja digunakan sebagai dasar penyusunan perjanjian kinerja


berjenjang, yang mana dalam penyusunannya harus selaras dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana
Strategis (RENSTRA) perangkat daerah sesuai dengan tugas dan fungsi
masing-masing Perangkat Daerah

Kebijakan 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan perubahan nomor 19 tahun
2015 tentang Pemerintahan Daerah.
3. Qanun Kabupaten Bener Meriah Nomor 06 Tahun 2018 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah (RPJPM) Kabupaten
Bener Meriah (Lembaran Kabupaten Bener Meriah Tahun 2017-2022

Referensi Renstra Tahun 2017-2022 Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah

Alat dan Bahan a. LaptopP


b. Kertas
C. Alat Tulis
d. Buku Pedoman Peraturan

Prosedur a. Visi Misi Bupati


b. Sasaran Strategis Dinas Kesehatan
c. Indikator Kinerja Dinas Kesehatan
d. Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dan indikator kinerjanya

Hal Hal Yang a. Analisis Kegiatan


Perlu b. Perencanaan
Diperhatikan c. Pemberlakuan dan Implemetasi
d. Monitoring
e. Evaluasi
Unit Terkait a. Bidang terkait pada Dinas Kesehatan
b. BAPEDDA Kabupaten Bener Meriah
c. Setdakab Kabupaten Bener Meriah

Dokumen Terkait a. Renstra


b. Buku Pedoman Penyusunan
C. Profil Dinas Kesehatan Tahun 2020

REKAM HISTORIS

NO Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan


Tanggal
Ditetapkan Oleh
PROSES BISNIS Kepala Dinas Kesehatan
No Dokumen : 440/ /SOP/DINKES Kab, Bener Merial
A

/2021
Tanggal Terbit:22 Februari2021
| No. Revisi 00
Halaman :2
SOP ABD MUIS.S.E,M.T
Pémbina Utama Muda, IV.c
PROSES
Nip.19630401 198803 1 002
BISNIS

Pengertian Proses bisnis adalah serangkaian langkah yang saling terkait yang ditugaskan
kepada setiap pemangku kepentingan untuk pekerjaan tertentu untuk
memberikan produk atau layanan kepada pelanggan. Setiap pemangku
kepentingan melakukan tugas khusus yang menjadi spesialisasi mereka
untuk mencapai tujuan konkret. Langkah-langkah ini sering diulang berkali-
kali oleh banyak pengguna dengan cara standar dan dioptimalkan.

Tujuan a. Mampu melaksanakan tugas dan fungsi secara efektif dan efisien
b. Mudah mengkomunikasikan baik kepada pihak internal maupun eksternal
mengenai proses bisnis yang dilakukan untuk mencapai Visi, Misi, dan
Tujuan
C. Memiliki asset pengetahuan yang mengintegrasikan. dan
mendokumentasikan secara rinci mengenai proses bisnis yang dilakukan
untuk mencapai visi, misi, dan tujuan. Aset pengetahuan ini menjadi
dasar pengambilan keputusan strategis terkait pengembangan organisasi
dans umber daya manusia, serta penilaian kinerja.

Kebijaksan a. Undang-undang nomor 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan


|b. Perpres nomor 7 tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara
c. Permenpan RB nomor 19 tahun 2018 tentang penyusunan peta proses
bisnis

Referensi Renstra Tahun 2017-2022 Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah

AlatdanBahan a. Laptop
b. KertasS
C. AlatTulis
d. BukuPedomanPeraturan

Prosedur a. Berperan langsung dalam memenuhi kebutuhan pengguna eksternal


b. Memiliki pengaruh terhadap keberhasilan organisasi secara langsung
(pencapaian visimisi dan strategi organisasi)
c. Memberikan respon permintaan dan pemenuhan kebutuhan pengguna
d. Tidak memiliki hubungan langsung dengan nilai manfaat organisasi
e. Memenuhi kebutuhan pengguna internal para pelaku atau fungsi diproses
inti

Hal Hal Yang | a. Analisis Kebutuhan


Perlu b. Perencanaan
Diperhatikan C. Pemberlakuan dan Implemetasi
d. Monitoring
e. Evaluasi

Unit Terkait a. Bidang terkait pada Dinas Kesehatan


b. BAPEDDA Kabupaten BenerMeriah
c. DPRD Kabupaten Bener Meriah
d. DPPKAD Kabupaten BenerMeriah
e. Setdakab Kabupaten Bener Meriah

Dokumen a. Renstra
Terkait b. Buku Pedoman Penyusunan
C. Profil Dinas Kesehatan Tahun 2020

REKAM HISTORIS

NO Halaman YangDiubah Perubahan DiberlakukanTanggal|

2.
3.
Ditetapkan Oleh
PENETAPAN KINERJA Kepala Dinas Kesehatan
No Dokumen |: 440/ /SOP/DINKES
Kab.Bener Meriah
/2021
Tanggal :22 Februari 2021
Terbit
No. Revisi :00
SOP Halaman 2 1 ABDMUISS.E,MT
Pembina UtamaMuda, IV.c
PENETAPAN Nip.19630401 198803 1 002
KINERJA

Pengertian Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/


kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara Atasan dan Bawahan untuk
mewujudkan target kinerjatertentu berdasarkan pada sumber daya yang
dimiliki oleh setiap unit kerja.

Tujuann |1. Sebagai wujud nyata komitmen antara Bupati/Walikota dan pimpinan
SKPD untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan
kinerja aparatur
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi
4. Sebagai dasar bagi Bupati untuk melakukan monitoring, evaluasi dan
supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja pimpinan SKPD
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Kebijakan 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan perubahan nomor 19 tahun
2015 tentang Pemerintahan Daerah.
3. Qanun Kabupaten Bener Meriah Nomor 06 Tahun 2018 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten|
Bener Meriah.
4. Peraturan Menteri PANRB Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Perjanjian
Kinerja, Laporan Kinerja, dan Reviu Laporan Kinerja

Referensi 1. Perpres 29/2014 Tentang Sakip


2. Renstra Tahun 2017-2022 Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah

Alat dan Bahan a. LaptopP


b. Kertas
c. Alat Tulis
d. Buku Pedoman Peraturan
e.
Prosedur a. Visi Misi Bupati
b. Sasaran Strategis Dinas Kesehatan
C. Indikator Kinerja Dinas Kesehatan
d. Target Kinerja
e. Program dan dan Anggaran
Hal Hal Yang a. Analisis Kegiatan
Perlu b. Pemberlakuan dan Implemetasi
Diperhatikan c. Sasaran strategis
d. Target kinerja
c. Monitoring
f. Evaluasi

Unit Terkait Bidang terkait pada Dinas Keschatan


b. Setdakab Kabupaten Bener Meriah

Dokumen Terkait a. Lakip


b. Buku Pedoman Penyusunan
c. DPA

REKAM HISTORIS

NO Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan


Tanggal

3
Ditetapkan Oleh
PENGADAAN BARANG DAN JASA Kepala Dinas Kesehatan
No Dokumen: 440/ /SOP/DINKES
Kab.BenerMeriah
/2021
Tanggal :22 Februari 2021 SEHATA

Terbit
No. Revisi 00
Halaman :2
ABD.MUIS,S.E,MT
Pembina Utama Múda, IV.c
SOP Nip.19630401 F98803 1 002
PENGADAAN
BARANG DAN
JASA
Pengertian Pengadaan barang dan jasa pemerintah adalah kegiatan pengadaan barangg
jasa yang dibiayai dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) /
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), baik yang dilaksanakan
secara swakelola maupun oleh penyedia barangjasa.

Tujuan Memperoleh barang/jasa dengan harga yang dapat dipertanggungiawat


jumlah dan mutu yang sesuai serta pengadaan tepat waktu.

Kebijakan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Nomor: 440/ /SK/2021


tentang Pemberlakuan Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah tanggal 22 Februari 2021.

Referensi a. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 12 tahun 2021 tentang


perubahan atas peraturan presiden nomor 16 tahun 2018 tentang
pengadaan Barang/jasa pemerintah.
b. Peraturan Menteri Keuangan nomor 96/PMK 06/2007
c. Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang standar Puskesmas

Alat dan Bahan a. Laptopp


b. Kertas
c. Alat Tulis
d. Buku Pedoman Peraturan

Prosedur a. Menyusun KAK (Kerangka Acuan Kerja) dan mengumumkan rencana


PBJ
b. KPA memerintahkan PPK menyusun HPS
c. Melakukan survey harga untuk menyusun HPS dan PPK
d. Pejabat pengadaan melakukan proses pengadaan barang/jasa
e. Mencari informasi harga dan penyediaan yang mampu menyediakan
barang /jasa
f. Mengundang satu penyediaan untuk memasukkan penawaran harga
g. Mengevaluasi dokumen penawaran harga
h. Membuat beriata acara hasil pengadaan langsung, sebagai dasar
menentukan pemenang
i. Menetapkan dan mengumumkan penyediaan jasa pemenang pengadaan
langsung melalui website dan papan pengumuman
j. Menyerahkan dokumen proses pengadaan barang dan jasa kepada PPK
k. Menunjukkan penyediaan jasa yang memenangkan proses pengadaan
| 1. PPK menandatangani kontrak kerja dengan penyedia jasa, selanjutnya
memerintahkan PPHP untuk melakukan pemeriksaan terhadap barang
atrau hasil pekerjaan
m. Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan penyedia barang atau jasa
n. PPK melakukan serah terima hasil pekerjaan apabila pekerjaan telah
selesai ke KPA
o. Bendahara melakukan pembayaran kepada penyedia barang atau jasa
atas persetujuan KPA apabila pekerjaan telah selesai dan hasil
pekerjaan telah diterima sesuai spesifikasi dan dalamn keadaan baik

Hal Hal Yang | Pengadaan barang jasa pemerintah harus dilaksanakan sesuai ketentuan
Perlu dan aturan yang berlaku, agar pelaksanaan perlelangan berdasarkan asas
Diperhatikan keterbukaan, transparan dan akuntabel

Unit Terkait a. Bidang terkait pada Dinas Kesehatan


b. LPSE Kabupaten Bener Meriah
c. BPKPA Kabupaten Bener Meriah

Dokumen Terkait a. Standar Harga Barang


b. Buku Pedoman Penyusunan
uknis DAK, OTSUS, DID, DAU dan DBH-CT (APBN, APBA, APBK
dan Sumber Lainnya).
d. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

REKAM HISTORIS

NO Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan


Tanggal
PENYUSUNAN RENJA
No. Kode SOP Ditetapkan Oleh
Terbitan :22 Februari 2021 Kepala Dinas Kesehatan
No. Revisi MKab. Bener Meriah
SOP Tgl. Mulai Berlaku : 23 Februari 2021
Halaman 2
ABD. MUIS, S.E,M.T
NIP: 19630401 198803 1 002
Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah
1. Pengertian Dokumen perencanaan SKPK untuk periode satu (1) tahun,
yang memuat
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan
langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat.
2. Tujuan Renja Dinas Kesehatan akan dijadikan sebagai pedoman dan acuan dalam

3. Kebijakan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPA untuk periode satu tahun
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan perubahan nomor 19 tahun
2015 tentang Pemerintahan Daerah.
Qanun Kabupaten Bener Meriah Nomor 06 Tahun 2018 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPIMD) Kabupaten Benenr
Meriah
4. Referensi Permendagri No 86 Tahun 2017 Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
RPJPD dan RPJMD, Serta Tata Cara Perubahan
Raperda Tentang
RPJPD, RPJMD, dan|
RKPD

5. Alat dan Bahan a. Laptop


b. Restra
6. Langkah- Langkah

a. Menyampaikan format pengumpulan data Rencana kerja tahunan kepada masing-masing


bidang dan sekretariat;
b.Mengundang Kadis, Sekretaris, Kabid, Kasie, Kasubbag untuk rapat pembahasan Rencana
kerja tahunan;
c. Melaksanakan rapat pembahasan Rencana kerja tahunan;
d. Menghimpun format data dan informasi Rencana kerja tahunan dari masing-masing bidang
dan sekretariat;
e. Menganalisis dan mengevaluasi data dan informasi Rencana kerja tahunan yang telah
terkumpul,
f. Membuat konsep Rencana kerja tahunan;
g. Mengoreksi konsep Dokumen Rencana kerja tahunan;
h. Menyampaikan Dokumen Rencana
kerja tahunan kepada Kepala Dinas untuk memintakan
persetujuan;
i. Penandatanganan dokumen Rencana kerja tahunan oleh Kepala Dinas;
j. Penggandaan Dokumen Rencana kerja tahunan;
k. Pengiriman dokumen rencana
kerja tahunan SKPA ke BAPPEDA dan pengarsipan.
| 7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit terkait a. Bidang Program terkait pada Dinas Kesehatan;
b.Subbag Keuangan, Kepegawaian dan Umum
8. Dokumen terkait
PENYUSUNAN RESTRA
No. Kode SOP/ Ditetapkan Oleh
Terbitan :22Februari 2021 Kepala Dinas Kesehatan
SOP
No.Revisi Kab. Bener Meriald
Tgl. Mulai Berlaku: 23 Februari2021
Halaman :2
4ABD MUIS,S.E,M.T
NIP: 19630401 198803 1002
Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah

1. Pengertian Rencana Strategi, berisi Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan,


Program dan
Kegiatan yang berorientasi pada apa yang hendak di capai dalam kurun waktu
tertentusehubungan dengan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Intansi
2. Tujuan Renstra SKPK akan dijadikan sebagai pedoman dan acuan dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPK untuk periode 5 (lima)
tahun ke depan
3. Kebijakan 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan perubahan nomor 19 tahun
2015 tentang Pemerintahan Daerah.
Qanun Kabupaten Bener Meriah Nomor 06 Tahun 2018 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Menengah (RPJPM) Kabupaten Bener
Meriah (Lembaran Kabupaten Bener Meriah Tahun 2017-2022
4. Referensi Permendagri No 86 Tahun 2017 Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Raperda Tentang
RPJPD dan RPJMD, Serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD, dan
RKPD

5. Alat dan Bahan a. Laptop


b. Dokumen RPJMDD
6. Langkah- Langkah

a. Menyampaikan format pengumpulan data Restra lima tahunan kepada masing-masing bidang
dan sekretariat,
b. Mengundang Kadis, Sekretaris, Kabid, Kasie, Kasubbag untuk rapat pembahasan renstra lima
tahunan;
c. Melaksanakan rapat pembahasan rencana strategi lima tahunan;
d. Menghimpun format data dan informasi renstra lima tahunan dari masing-masing bidang dan
sekretariat;
e. Menganalisis dan mengevaluasi data dan informasi renstra lima tahunan yang telah
terkumpul;
f. Membuat konsep rencana strategi lima tahunan;
g. Mengoreksi konsep Dokumen rencana strategi lima tahunan;
h. Menyampaikan Dokumen rencana strategi lima tahunan kepada Kepala Dinas untuk |
memintakan persetujuan;
i. Penandatanganan dokumen rencana strategi lima tahunan oleh Kepala Dinas;
i. Penggandaan Dokumen rencana strategi lima tahunan;
k. Pengiriman dokumen rencana strategi lima tahunan SKPK ke BAPPEDA dan pengarsipan.
| 7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit terkait a.Bidang Program terkait pada Dinas Kesehatan;
b.Subbag Keuangan, Kepegawaian dan Umum
8. Dokumen terkait
PENYUSUNAN LAKIP
| No. Kode SOP/ Ditetapkan Oleh
|Terbitan 2 2 Februari 2021 Kepala Dinas Kesehatan
No. Revisi Kab. Bener Merial
SOP Tgl. Mulai Berlaku : 23 Februari 2021
Halaman
ABMUIS,S.EM.T
NIP: 19630401 198803 1 002
Dinas Kesehatan
Kabupaten Bener Meriah
1. Pengertian Laporan yang berisikan tentang akuntabilitas dan kinerja instansi pemerintah
Kabupaten/Kota
2. Tujuan LAKIP sebagai dokumen pertanggungjawaban atas kinerja SKPD
3. Kebijakan 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan perubahan nomor 19 tahun|
2015 tentang Pemerintahan Daerah.
Qanun Kabupaten Bener Meriah Nomor 06 Tahun 2018 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bener
Meriah.
4. Referensi a. Perpres 29/2014 Tentang Sakip
5. Alat dan Bahan a.
Laptop
b. Laporan
6. Langkah- Langkah
a. Menyampaikan format pengumpulan data kinerja kepada masing-masing bidang;
b. Menghimpun format data dan informasi kinerja dari masing-masing bidang dan sekretariat;
c. Menganalisis dan mengevaluasi data dan informasi kinerja yang telah terkumpul;
d. Membuat dokumen LAKIP;
e. Mengoreksi Dokumen LAKIP;
f. Menyampaikan Dokumen LAKIP kepada Kepala Dinas untuk memintakan persetujuan;
LAKIP oleh Kepala Dinas;
g. Penandatanganan dokumen
Penggandaan Dokumen LAKIP;
h. Sekretariat Daerah
i. Pengiriman dokumen LAKIP ke Biro Organisasi

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
8. Unit terkait
a. Bidang Programterkait pada Dinas Kesehatan;
b. Subbag Keuangan, Kepegawaian dan Umum
8. Dokumen terkait
Ditetapkan Oleh
CASCADING KINERJA Kepala Dinas Kesehatan
No Dokumen : 440 /SOP/DINKES IKabBener Meriah
/2021
Tanggal 22 Februari 2021
Terbit
No. Revisi :00
Halaman :2 ABD.MUIS.S.E,M.r
Pembina Utama Muda, IV.c
SOP
CASCADING Nip.19630401 198803 1 002
KINERJA

Pengertian Cascading merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan


kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan
target yang ingin dicapai dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan dalam rencana strategisS
Tujuan Pohon Kinerja digunakan sebagai dasar penyusunan perjanjian kinerja
berjenjang yang mana dalam penyusunannya harus selaras dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana
Strategis (RENSTRA) perangkat daerah sesuai dengan tugas dan fungsi
masing-masing Perangkat Daerah agar meningkatkan Status Kesehatan
Masyarakat.

Kebijakan 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaar


2: Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan perubahan nomor 19 tahun
2015 tentang Pemerintahan Daerah.
Qanun Kabupaten Bener Meriah Nomor 06 Tahun 2018 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah (RPIPM) Kabupaten
Bener Meriah (Lembaran Kabupaten Bener Meriah Tahun 2017-2022

Referensi Renstra Tahun 2017-2022 Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah

Alat dan Bahan a. Laptop


b. KertasS
c. Alat Tulis
d. Buku Pedoman Peraturan

Proseduur a. Visi Misi Bupati


b. Sasaran Strategis Dinas Kesehatan
C. Indikator Kinerja Dinas Kesehatan
d. Program dan indikatornya
e. Kegiatan dan indikatornya
| f. Anggaran
Hal Hal
Yanga. Analisis Kegiatan
Perlu b. Perencanaan
Diperhatikan c. Pemberlakuan dan Implemetasi
d. Monitoring
e. Evaluasi

Unit Terkait a. Bidang terkait pada Dinas Kesehatan


b. BAPEDDA Kabupaten Bener Meriah
c. Setdakab Kabupaten Bener Meriah

Dokumen Terkait a. Renstra


b. Buku Pedoman Penyusunan
c. Profil Dinas Kesehatan Tahun 2020

REKAM HISTORIS

Perubahan Diberlakukan
Halaman Yang Diubah
NO Tanggal
1.
2
3.
PENGOLAHAN DATA
BINER
No. Kode : SOP Ditetapkan Oleh Kepala
Terbitan :22 Februari 2021 Dinas Kesehatan
No. Revisi Rab. Bener Meriah
SOP
Tgl. Mulai Berlaku : 23/02/2021
Halaman
AR MUIS,S.E.MI.
NIP:19630401 198803 1 002 J
ER

1. Pengertian Pengolahan data


Data kesehatan : angka dan fakta kejadian berupa keterangan dan tanda-tanda
yangsecara relatifbelum bermakna bagi pembangunan kesehatan
2. Tujuan a. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas data & informasi
b.Sebagai acuan dalam pelaksanaan pengolahan data
3. Kebijakan a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 46 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi
Kesehataan
4. Referensi a. Buku Pedoman Sistem Informasi Kesehatan
b. Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten
5. Alat dan Bahan a. Laptop
b. Laporan
6. Langkah- Langkah
a. Data dikumpulkan baik secara rutin (bulanan, triwulan, semester & tahunan) maupun non-rutin
(sewaktu). Data rutin meliputi:
Data Program (bulanan)
Data Set Prioritas (bulanan, triwulan, tahunan)
Data Dasar Puskesmas (semester)
-
Data Profil (tahunan)
b.Pengumpulan data dilakukan secara aktif (petugas pengelola data berupaya aktifmengumpuikan
data ke Puskesmas, Rumah Sakit, dan instansi terkait) maupun pasif (petugas pengelola data
menunggu laporan yang berasal dari Puskesmas & Pengelola program Dinas Kesehatan)

7. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
8. Unit terkait a. Program terkait pada Dinas Kesehatan
b. Puskesmas
c. Rumah Sakit
d. Badan Pusat Statistis
8. Dokumenterkait
PENGUMPULAN DATA
No. Kode SOP/
Ditetapkan Oleh Kepala |
Terbitan :22 Februari 2021 Dinas Kesehatan
No. Revisi Rab. Bener Meriah
SOP
Tgl. Mulai Berlaku : 23/02/2021
Halaman :1
ABDMUIS.S.E.M.TI
NIP: 19630401 198803 1 002

1. Pengertian Pengumpulan data : kegiatan untuk memperoleh data yang dilakukan baik
secaraaktif maupun pasif
Data kesehatan angka dan fakta kejadian berupa keterangan dan tanda-tanda
yang secara relatif belum bernmakna bagi pembangunan kesehatan
2. Tujuan a. Untuk mendapatkan data kesehatan
b. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pengumpulan data
3. Kebijakan a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 46 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi
Kesehatan
4. Referensi Buku Pedoman Sistem Informasi Kesehatan
Petunjuk Teknis Penyusunan
5. Alat dan Bahan a. Laptopp
b. Laporan
6. Langkah- Langkah
a. Data dikumpulkan baik secara rutin (bulanan, triwulan, semester & tahunan) maupun non-ntin
(sewaktu). Data rutin meliputi:
-DataProgram (bulanan)
Data Set Prioritas (bulanan, triwulan, tahunan)
Data Dasar Puskesmas (semester)
Data Profil (tahunan)
b. Pengumpulan data dilakukan secara aktif (petugas pengelola data berupaya aktif mengumpulkan
data ke Puskesmas, Rumah Sakit, dan instansi terkait) maupun pasif (petugas pengelola data
menunggu laporan yang berasal dari Puskesmas & Pengelola program Dinas Kesehatan)

7. Hal-hal yang perlu Sinkronisasi antar indikator terkait

diperhatikan
8. Unit terkait a. Program terkait pada Dinas Kesehatan
b.Puskesmas
c. Rumah Sakit
d.Badan Pusat Statistis
8. Dokumen terkait
PRESS RELEASE WEB
Ditetapkan Oleh Kepaa Dinas
No Dokumen :440/ /SOP/DINKES/2021 sehatan Kab,Bener Meriah
Tanggal Terbit :22 Februari 2021
No. Revisi
Halaman
SOP
PRESS RELEASE
ABD.MULS,S.E.M.T
Pembina
Ufama Muda IV.c
Pengertian Press Release adalah alat yang Nip.19630401 198803 1002
digunakan untuk publikasi namun lebih jauh press
elease bias dilihat sebagai alat untuk
resmi yang telah disetujui oleh atasan
menyampaikan informasi kepada public secara
langsung
Tujuan Agar dapat menyampaikan informasi kepada public terkait segala
pada Dinas Kesehatan kegiatan yang ada

Kebijakan Keputusan kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Nomor 440/ /SK/2021
Tentang Penunjukan/Penetapan Pengelola Kegiatan Data Dan Informasi Kesehatan
Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Tahun Anggaran 2021
Referensi A. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 20 Tahun 2019 Tentang Informasi Aceh
Terpadu
B. Peraturan Bupati Bener Meriah Nomor 29 Tahun 2019 Tentang Pendayagunaan
Website Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah
Alat dan Bahan Camera/Handphone
B. Buku/ kertas
C. Pupen
D. Printer
E. Computer
Prosedur A. Pengelola Website Membuat Press Release Terkait Kegiatan Yang Dilaksanakan
Pada Dinas Kesehatan
Setelah pres release selesai dibuat kemudian di verifikasi oleh
1. Kasubbag Program Informasi dan Humas
2. Sekretaris Dinas Kesehatan dan
3. Kasubbag Umum Kepegawaian
4. Kemudian kepala Dinas Kesehatan
C. Setelah selesai diferivikasi barulah press release tersebut di publikasi
kewebsite Dinas Kesehatan

Hal Hal Yang Perlu A. Press Release harus singkat dan jelas
Diperhatikan B. Haruslah dapat menjawab 5w Ih
C. Harus dilakukan pengecekan ulang baik dari bacaan dan ejaan
D. Kalimat yang digunakan mudah dimengerti di semua kalangan

Unit Terkait A. Kominfo Kabupaten Bener Meriah


Seluruh Bidang Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah
C. Puskesmas Dalam Wilayah Kerja Kabupaten Bener Meriah

Dokumen Terkait Arsip Press Release


SOP
UPTD ISTALASI
FARMASI
PEMERINTAH KABUPATEN BENER MERIAH
DINAS KESEHATAN
A
UPTD INSTALASI FARMASI KABUPATEN
J. Pondok Baru Takengon Komplek Perkantoran Pemda Serule Kayu,
-

Redelong
No. Telp/Fax. O643- 7426338email:instalasifarmasibenermerlah@gmal.com

UPTD INSTALASI FARMASI KABUPATEN


DINAS KESEHATAN KABUPATEN BENER MERIAH

Susunan dan Kedudukan

1. Susunan Organisasi UPTD Instalasi Farmasi Kabupaten, terdiri dari


1. Kepala UPTD
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Kelompok Jabatan Fungsional

2. UPTD Instalasi Famasi Kabupaten merupakan unsur pelaksana teknis Dinas


dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada dibawah dan bertangtanggung
jawab kepada Kepala Dinas.

Tugas Pokok dan Fungsi

UPTD Instalasi Farmasi Kabupaten mempunyai tugas melaksanakan tugas teknis


operasional dan atau penunjang pekerjaan kefarmasian, Pengelolaan Perbekalan
Farmasi dan pelayanan obat public dan perbekalan kesehatan dasar.

UPTD Instalasi farmasi Kabupaten menyelenggarakan fungsi:


a. Perencanaan program dan anggaran
b. Penyelenggaraan penyiapan sarana dan prasarana dibidang kefamasian
C. Penyelengaaraan ketatausahaan
d. Penyelenggaraan sosialisasi dan pembinaan dibidang kefarmasian
dan pengelolaan perbekalan kefarmasian
e. Penyelenggaraan pengobatan kesehatan terhadap masyarakat dibidang
kefarmasian, perbekalan farmasi dan pengelolaan perbekalan famasi
f. Melaksanakan pengawasan terhadap mutu obat publik dan perbekalan
kesehatan baik yang ada dalam persediaan Instalasi Farmasi maupun yang
ada di puskesmas dan
jaringannya.
9. Penyelengaaraan pembinaan terhadap jaringan puskesmas dibidang
kefarmasian, dan pengelolaan perbekalan farmasi
h. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi pengelolaan dan penggunaan obat
publik dan perbekalan kesehatan di puskesmas dan jaringannya dan
pelaporan kegiatan UPTD Instalasi Farmasi Kabupaten.
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Rincian Tugas
Rincian tugas UPT Instalasi Farmasi adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan penyusunan program dan kegiatan UPT Instalasi Farmasi;
b. Melaksanakan koordinasi perencanaan terpadu kebutuhan obat publik dan
perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar;
C. Melaksanakan pengadaan obat publik dan perbekalan kesehatan;
d. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian obat publik
dan perbekalan kesehatan;
e. Melaksanakan pengawasan terhadap mutu obat publik dan perbekalan
kesehatan baik yang ada dalam persediaan gudang farmasi maupun yangg
ada di puskesmas dan jaringannya;
f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pengelolaan dan penggunaan obat
publik dan perbekalan kesehatan di puskesmas dan jaringannya;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

KEPALA UPTD INSTALASI FARMASI KABUPATEN


DINAS KESEHATAN KABUPATEN BENER MERIAH

NURMAS.Si,Apt
NIP. 19800602 200803 2 001
AKT
i
U

N
AK
LOO ZEO800z z0900861 dIN
(Ma) NaLVanav ISVWeva isvTVLSNI GLdn vTVdaM
yeuey eueg HJI
yons ayng Peluai jeqo Pyaj yess eJEOY PILJee
Gsva) euaL Yejes EJEoy eueg Iue6ueepueuanW
2A
nnu rensas PILaHP|
jeqo way L uejewebued aspyeo Jeyea
bueh dHW/Pgo
yepil
spdajouefio eJE9S nnw uejewebued ueynyeaNt
eA
usva) Ueyepeip ueye
eipekuad yeo wuIp BueÁ Jeqo Jeyea
BuEA Idiay JeqO Jeyea uep inyej ensas yejunl uep siuef uEypyoo0ouenw
yepiL
eqo wa UPUPduKuad Huew ueuedukuad uebueny
Jedua eipasjej| uPeueued jedwa) uep 1SeYO| UEYdekuan
euyeyp ueye wuyip ueye H) uaednqey IseJeJ ISeejsuj bo
Buek dHWgneqo Jenyed| Duek dHW&Neqo eyea
SBUIg ey eqo uejeyasay
ueõuegepey ueyiseuiojubuaw
andano ueyeyesay (1) uegednqey PueI|SUe]suj|
uebueaja npyeM uedeyBuajay seujg ejeda SPJe ISEjezsuj| "eypeÁued 'd)
Jego quins SeYANyY
ON
nyeg inW
Jeqo ueewuauad ueeuesyejad inpasoid (dos) anpasold Jeuojseado Jepuejs
A K

-
Prosedur Pelaksanaan Penyimpanan Obat dan Bahan Medis Pakai Habis
Mutu Baku
No Aktivitas obat
Kepala UPTD IFK Pengelola Kelengkapan Waktu Keterangan
dan BMHPP Output

Kepala UPTD IFK menugaskan pengelola obat agar Daftar nama


Surat Tugas, 3 menit petugas
melakukan penyimpanan obat /BMHP Tupoksi
penyimpanan
Melakukan penyimpanan sesuai dengan
kondisi dan suhu penyimpanan obat/BMHP
dengan berdasarkan prinsip First In First Ruangan, palet. 5 menit Tersedia tempat 1 item (sesuai jumlah|
Out (FIFO) dan/atau First Expired First Out Troly, Rak penyimpanan per item)
(FEFO)
3
Mencatat mutasi obat pada Kartu Stock dan
|Kartu stok 2 menit obat terdata 1 item
worksheet
4
Melakukan pemantauan mutu obat dan
perbekalan kesehatan secara periodik. Kartu stok 2 menit data mutu obat 1 item

Melakukan pemilahan pada obat dan


5 perbekalan kesehatan yang rusak dan Ruangan, palet. 2 menit Obat terkarantina 1 iem (sesuai jumlah
kadaluarsa Troly. per item)

Menyusun laporan obat dan perbekalan


6 obat 1 item (sesuai jumlah
Kartu stok 3 menit Laporan
kesehatan yang rusak dan kadaluarsa rusak/kadaluarsa per item)

Melakukkan verifikasi terhadap kesesuaian dan mutu 1 item


7 jumlah obat dan perbekalan kesehatan Kartu stok 5 menitumlah (sesuai jumlah
yang tercantum dalam kartu stok. obat tervenifikasi per item)

KEPALA UPTD INSTALASI FARMASI KABUPATEN (IFK)

AIL
NURMA, SSI, Apt
NIP. 19800602 200803 2 001
BAK
L00 Z EO8007 ZO900861 'dIN
Jdy iss 'VwON
Oa0 NILVdnav ISVWYVJ ISVTVISNI GLdn viVdaY
jeyepua yere) uogowed
dnysnd wasís eNir Buyayp jeqo uOi 09 UPj epee neje jigoW
O ISnquasips dHWEAPO6
Jedweyp epe ex UEDueepueve| ISva uep aas
iSva uep W88S|
yB8SIueueepueuen8
UEISnqunsIpIp Ueyeipesip
deys jeqo 'sva| ueye BueAJPqo Jeyea| Jego Puyaj yejas eeOe E]UEq jenqwaw
way UeyeipasipP
ueye Bueá eqo Jeyea Maas) eqo uerenjefued jeuns jenqwan 9
way Isnqusipe| ueyeipasiP
deyseqo ueye bueá eqo Jeyea ISeue
Seeasuj 1eqO ejojabued se®nged yejo
uPye bueA Jeqo seuebuew uep
ueysnqunsIPIp
ISnqunsip ueydekuayn|
eJeo uejeyedasay| auoydpueHøuoydjel ISnqnsip npeM uep
L eJeo depeyaj uoyowed epedayueySnqusipued
UEyeipasip UEyp
iseNyuEAwaW
6ueA eqo Jeyea uaw ISsodsia ueeißey ueeuesyejed
ego ueuesawad 1eins eUeoua uep xoojs ejep
L uPesyueued
dnyeouau jeqo
ueuesewed ueumyop depeyja) iseyYwaA
ISeNypeA ISEH|
Ueynyejen
eqo ueuesawed jeins Jeqo ueuesawed
jeans depeyuaa Iseyyian
UPynyejew
seejsuj Jojeuypiooy epeday ueyejeyqun jseue
PWya epueL HUawG ego ueuesawad jensS
ueyuaqwen
MH) ueednqey IseweH
seesuj ey Jeqo ueUESawad jeins
ueyuaqwew
gndano mpyeM uedeyßuep
ueBueey seuia ejeda sebnjad MdI GLdn eday1| uoyowad
SeyAY
nyeg nanW
ON
ego ueisnqugs1puad ueeuesyejed inpasoid

Anda mungkin juga menyukai