Segmenting, Targeting,
dan Positioning
(STP)Produk
KELOMPOK 1
Permasalahan
Menurut Peter dan Olson (2013:30) segmentasi pasar yaitu proses pembagian pasar ke dalam
beberapa kelompok konsumen yang sama dan memilih kelompok yang paling tepat untuk Menurut Tjiptono dan Chandra (2012:162) pengertian target pasar/targeting adalah
dilayani perusahaan. proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai
paling menarik untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik perusahaan.
Proses yang harus dilakukan dalam melakukan segmentasi pasar adalah sebagai berikut:
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih segmen pasar adalah
1. Mengenali dasar-dasar untuk melakukan segmentasi pasar
2. Memilik variabel untuk melakukan segmentasi pasar
sebagai berikut:
7 Kriteria yang harus terdapat dalam dalam segmentasi pasar yang dipilih adalah sebagai 7. Segmen pasar dapat dijangkau
berikut: 8. Dalam memilih segmen pasar untuk ditarget, haruslah mempertimbangkandua
1. Merupakan kelompok yang relatif homogen faktor, yaitu keatraktifan pasar dan kunggulan kompetitif produk dalam pasar.
2. Merupakan kelompok yang khusus dan dapat diidentifikasi dengan jelas
Semakin atraktif pasarnya dan semakinbesar keunggulan kompetitif dari produk
3. Dapat dijangkau
terkait dalam suatu pasar, maka keadaan seperti ini bisa dikatakan sebagai
4. Dapat ditindak lanjuti
5. Dapat diukur dengan akurat PrimeTarget, yaitu sebuah pasar yang sangat potensial untuk dimasuki.
Positioning Menurut Kotler dan Keller (2016), Positioning adalah tindakan merancang
penawaran dan citra perusahaan agar mendapatkan tempat khusus dalam pikiran
pasar sasaran. Tujuan dari positioning adalah untuk menempatkan merek dalam
pikiran konsumen guna memaksimalkan manfaat potensial bagi perusahaan.
Proses yang harus dilakukan dalam melakukan positioning:
Pembahasan
STP adalah sebuah aspek yang bisa mempengaruhi citra, brand image,
hingga pemasaran secara keseluruhan yang artinya mempengaruhi
keberhasilan sebuah produk atau perusahaan.
Dari tahun 2010 hingga 2018, Pangsa Pasar Nokia terus mengalami
penurunan. Penurunan penjualan Nokia sangat drastis. Hal ini
dikarenakan Nokia tidak mengikuti tren saat ini, yaitu menggunakan
Sistem Operasi Mobile Android. Nokia pada waktu itu lebih memilih
menggunakan Sistem Operasi Windows Phone. Sistem Operasi Seluler ini
kurang menarik bagi konsumen, terutama di Indonesia. sehingga Nokia
jatuh bangkrut dan akhirnya Microsoft mengakuisisinya pada tahun 2013
Kemunculan kembali Nokia dengan sistem operasi Android tidak secara
signifikan meningkatkan penjualan Nokia. Setelah beberapa bulan
peluncuran produk, pangsa pasar Nokia masih dapat dikatakan rendah
dibandingkan dengan merek lain hingga akhirnya nokia mengumumkan
kebangkrutan perusahaan dan kegagalan produknya.
Pembahasan
Analisis kegagalan produk handphone merek nokia dengan STPnya
• Segmentasi
Pada segmentasi, handphone merek nokia memfokuskan pada semua kalangan,
baik remaja sampai orang tua. Begitupun segmentasinya terhadap kalangan
pekerja maupun pelajar, namun justru segmentasi ini menjadi gagal karena nokia
tidak memperhatikan kebutuhan kalangan tersebut yang mana kebutuhan mereka
mengikuti perkembangan teknologi
• Targeting
Pada Targeting, handphone merek nokia menargetkan kepada konsumen yang
dalam beraktifitasnya membutuhkan handphone, namun pada realitanya
handphone nokia tidak memenuhi kebutuhan konsumen dari segi fitur dan
modernisasi teknologi
• Posisioning
Pada posisioning, nokia terkesan idealisme hanya memposisikan produknya untuk
konsumen yang memiliki loyalitas terhadap produknya, sehingga kegagalannya
terjadi karena nokia tidak melakukan inovasi dan hanya stuck di teknologi lamanya
dan malah menimbulkan kesan tidak memiliki keunggulan dibandingkan dengan
merek handphone lainnya.
Kesimpulan
Kasus bangkrutnya perusahaan Nokia mencontohkan sifat umum
yang dilihat di perusahaan yang sudah sukses. Kesuksesan
melahirkan keangkuhan dan perancangan STP yang kurang tepat
sehingga menyebabkan kegagalan. Penyebab dari gagalnya
produk hp nokia disebabkan oleh banyak hal seperti kesalahan STP
dan realita pasar yang tidak sesuai. Segementasi pasar sendiri
Menurut Peter dan Olson (2013:30) yaitu proses pembagian pasar
ke dalam beberapa kelompok konsumen yang sama dan memilih
kelompok yang paling tepat untuk dilayani perusahaan. Selain itu
kegagalan hp merek nokia juga disebabkan karena produk yang
dihasilkan kurang berinovasi dan fitur handphone yang sangat
terbatas. Melihat studi kasus tersebut akan sangat penting bagi
setiap perusahaan dalam merancang STP yang tepat untuk
mengantisipasi kejadian serupa.
Referensi
Alana, A. Y., Hidayat, W., & Widodo, H. D. (2013). Pengaruh citra merek, desain, dan fitur produk terhadap
keputusan pembelian handphone Nokia (Studi kasus pada Mahasiswa Universitas Diponegoro) (Doctoral
dissertation, Diponegoro University).
Heriyadi. (2018). Strategi Positioning dalam Persaingan Bisnis. Asian of Innovation and Entrepreneurship,
03(03).
Vuori, Timo O., and Quy N. Huy. “Distributed Attention and Shared Emotions in the Innovation Process: How
Nokia Lost the Smartphone Battle.” Administrative Science Quarterly 61, no. 1 (2016)