Anda di halaman 1dari 41

Pemanfaatan

Panas Bumi
Pendahuluan
Klasifikasi Sistem Panas Bumi Berdasarkan
Entalpi/Suhu
Muffler & Benderitter Axelsson &
Hochstein Nicholson
Cataldi & Cormy Gunnlaugsson
Entalpi
< 90 <125 <100 ≤150 ≤190
rendah
Entalpi
90-150 125-225 100-200 - -
moderat
Entalpi
>150 >225 >200 >150 >190
tinggi
Diagram Lindal
(Pemanfaatan Energi
Panas Bumi)
Pembangkitan Listrik
Pembangkit Listrik Konvensional (Condensing)
Pembangkit Listrik Siklus Biner
Courtesy:

Double-flash type
Pemanfaatan Langsung
1. Rumah tangga dan komersial:
a) pemanasan dan pendinginan ruangan,
b) kebutuhan air panas dan dingin,
c) pemandian, kolam renang dan balneology,
d) refrigerasi,
e) pencairan es,
f) pembuangan limbah.
2. Pertanian dan hal terkait:
a) budi daya ikan,
b) pemanasan greenhouse,
c) proses untuk produk pertanian, seperti
pengeringan, fermentasi, pembuangan
limbah, dan pengalengan.
3. Industri:
a) proses pada pengolahan kertas, pulp, kayu,
b) pengolahan untuk mendapatkan emas,
perak dan mineral lain,
c) pengolahan limbah cair.
Greenhouse Heating

Kurva pertumbuhan beberapa tanaman


(Dari Beall dan Samuels, 1971)
Instalasi pemanasan menggunakan
gerakan udara alami (natural
convection):
• Aerial pipe heating
• Bench heating
• Low position heating pipes for aerial
heating
• Soil heating

Instalasi pemanasan menggunakan


gerakan udara secara paksa (forced
convection):
•Lateral position
•Aerial fan
•High position duct
•Low position duct

Sistem pemanasan pada greenhouse


panas bumi (Dari von Zabeltitz, 1986)
Sayuran dan bunga sebagai hasil budidaya
menggunakan teknologi greenhouse dengan
panas bumi
Aquaculture

Pengaruh suhu pada pertumbuhan hewan


(Dari Beall dan Samuels, 1971).
Aquaculture

Pemanfaatan fluida panas bumi


untuk budidaya ikan.
Aplikasi Industri
Pemanfaatan fluida panas
bumi untuk pengeringan ikan
(Dari Ragnarsson, 2006).
Beberapa contoh aplikasi di Indonesia

Sumber: BPPT
Sumber: BPPT
Sumber: BPPT
Pemanfaatan Langsung
 Pemanfaatan langsung adalah pemanfaatan fluida panas bumi untuk
keperluan non-listrik.

 Pemanfaatan langsung dapat dilakukan dengan memanfaatkan secara


langsung dari manifestasi panas bumi atau melalui media tanpa harus
mengkonversi uap Panas ke dalam bentuk lain.

Contoh:
Untuk sarana pariwisata, pemanasan hasil kebun, pembibitan jamur,
pembuatan pupuk, dan budi daya ikan dll.

Budidaya jamur di Kamojang Pengeringan ubi di Atadei - NTT Pariwisata di Cisolok dan Tangkuban - Perahu Jawa Barat
Pemanfaatan Langsung
Usaha pemanfaatan langsung (direct use) berdasarkan temperatur
(Modifikasi Lindal, B., 1973)

10 38 66 93 121 149 °C

PROSES PEMBUATAN MAKANAN PENGERINGAN SEMEN

PENGERINGAN BATUBARA

INDUSTRI TEKSTIL

PULP DAN KERTAS

KERAJINAN KULIT INDUSTRI RAYON

PROSES PENYEPUHAN LOGAM PENGOLAHAN GULA

PENGOLAHAN AIR BERSIH PENGOLAHAN SUSU

BUDIDAYA JAMUR KARET VULKANISIR

MINUMAN RINGAN INDUSTRI OBAT TRADISIONAL/MODERN

PENGOLAHAN KARET SINTETIS PENGERINGAN GIPSUM

TANAMAN RUMAH KACA PENGERINGAN KAOLIN

10 38 66 93 121 149 °C
Pemanfaatan Langsung (direct use)

Budidaya jamur di Kamojang, Jabar Pengeringan ubi di Atedai,


NTT

Pariwisata air panas di Cisolok, Banten Tangkuban Perahu,


Ekstraksi silika dari fluida panas bumi (modifikasi dari Bakane,2013)
Pemanfaatan Mineral
ikutan
Skema proses heap leach dapat menggunakan fluida panas bumi
sebagai pemanas untuk meningkatkan daya larut sianida
Pemisahan Zn-Li-Mn
dari fluida panas bumi
(brine)

Diagram proses
ekstraksi silika,
litium, Zn, dan Mn
dari fluida
panas bumi
Pemanfaatan Tidak
Langsung
Pemanfaatan Tidak Langsung (PLTP)
 Pemanfaatan tidak langsung diperoleh apabila uap yang dihasilkan
melalui proses pengeboran berlangsung secara berkesinambungan.

 Energi yang digunakan merupakan hasil konversi dalam bentuk uap


dan air panas.

 Untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik


secara ekonomis suatu sistem panas bumi harus memenuhi syarat,
antara lain:
* Memiliki reservoir bertemperatur tinggi
* Batuan reservoir memiliki permeabilitas tinggi, dan
* Fluida reservoir bersifat netral (tidak korosif).

PLTP Kamojang mulai berproduksi 1983


The 1st geothermal productive well
was drilled at Kamojang field,
West Java, in 1926
1 2 3 4

Kamojang ‘83 Darajat ‘94 Gunung Salak ‘94 Sibayak ‘95


Cadangan, 333 MWe Cadangan, 432 MWe Cadangan, 600 MWe Cadangan, 170 MWe
Produksi, 200 MWe Produksi, 270 MWe Produksi, 377 MWe Produksi, 12 MWe

9
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI Ulumbu ‘12
(PLTP) DI INDONESIA Cadangan, 187,5 MW
JUMLAH PLTP: 9 Produksi, 5 MWe
TOTAL PRODUKSI: 1.341 MWe

5 6 7 8

Wayang Windu ‘99 Lahendong ‘01 Dieng ‘02 Ulubelu ‘12


Cadangan, 385 MWe Cadangan, 175 MWe Cadangan, 580 MWe Cadangan, 556 MWe
Produksi, 227 MWe Produksi, 80 MWe Produksi, 60 MWe Produksi, 110 MWe
Keunggulan
Energi Panas Bumi
1. Ramah lingkungan.
2. Bersifat terbarukan dan dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan
3. Zat-zat terlarut dalam fluida panas bumi yang diproduksi
diinjeksikan kembali ke dalam reservoir bersama air yang
telah diekstrasi panasnya.
4. Apabila zat-zat terlarut mempunyai kadar tinggi, dapat
diekstraksi dimanfaatkan kandungan mineral dan logam
berharganya.
5. Pasokan stabil tidak tergantung pada musim seperti energi
listrik air, angin, dan surya, serta tidak tergantung pada
keadaan pasar dunia seperti bahan bakar fosil
6. Lahan yang diperlukan untuk fasilitas permukaan relatif
kecil
Tipe Pembangkit Luas Tanah (Ha/MWe)

Panas bumi 1–8

Nuklir 5 – 10

Batubara 19
Alat Ukur Tekanan pada Sumur Injeksi
Di Lapagan Panas Bumi Dieng,
Jawa Tengah >
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai