Anda di halaman 1dari 1

Negara dan konstitusi merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

Bahkan, tidak ada


satupun negera di dunia ini yang tidak memiliki konstitusi.

Konstitusi berperan penting dalam pelindungan hak-hak dasar rakyat dengan mengatur kekuasaan
pemerintah. Oleh karena itu, apabila muncul tindakan pemerintah yang tidak beralasan, maka konstitusi
akan berperan dalam melindungi hak-hak dasar rakyat. Dilansir dari buku Pendidikan Kewarganegaraan
(2020) karya Rosmawati dan Hasanal Mulkan, secara umum, suatu konstitusi harus memuat ketentuan-
ketentuan sebagai berikut: Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara lembaga eksekutif,
legislatif, dan yudikatif. Hak-hak asasi manusia. Prosedur mengubah konstitusi. Memuat larangan untuk
mengubah sifat-sifat tertentu dalam konstitusi

Substansi Konstitusi NKRI Konstitusi Indonesia adalah UUD RI Tahun 1945. Substansi UUD RI Tahun 1945
dapat dilihat dari pembukaan dan pasal-pasal yang ada di dalamnya. Dalam artikel jurnal Hakikat
Pembukaan dalam UUD 1945 (2005) karya Ni’matul Huda, dijelaskan bahwa pembukaan UUD NRI Tahun
1945 memiliki empat pokok pikiran, yaitu: Pokok pikiran pertama adalah negara melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pokok pikiran kedua adalah negara hendak
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Pokok pikiran ketiga adalah negara yang berkedaulatan
rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan. Pokok pikiran keempat adalah
negara berdasar atas ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

Pokok pikiran tersebut kemudian diterjemahkan dalam pasal-pasal UUD RI Tahun 1945. Pasal-pasal UUD
RI Tahun 1945 mengatur pokok-pokok kehidupan bernegara. Misalnya, masalah agama diatur dalam
pasal 29, masalah hak asasi manusia diatur dalam pasal 28 A sampai 28 J, masalah pendidikan diatur
dalam pasal 31, masalah kesejahteraan sosial diatur dalam pasal 33 dan 34, masalah warga negara
diatur dalam pasal 26 dan 27.

Anda mungkin juga menyukai