Anda di halaman 1dari 3

NKCTHI, film yang menguras emosi

Film fenomenal Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) dirilis dalam bentuk baru, yakni
versi director's cut yang berarti bakal tayang dengan durasi lebih panjang dari versi normalnya.
Film merupakan hasil murni dari proses penyuntingan pribadi Angga Dwimas Sasongko selaku
sutradara.
Dalam versi director's cut, film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini bakal berdurasi tujuh menit
lebih panjang dari film yang telah dirilis sebelumnya. Karya yang disebut-sebut sebagai olahan
terbaik Angga sepanjang 15 tahun ia berkarier di kancah penyutradaraan ini, berhasil meraih
lebih dari 2 juta penonton pada Selasa, 21 Januari 2020 kemarin.
Film berkisah tentang kehidupan tiga kakak beradik, yakni Angkasa (Rio Dewanto), Aurora
(Sheila Dara Aisha) dan Awan (Rachel Amanda) yang terjebak keinginan ayah mereka yang
begitu egois. Kisah berjalin dari tiga sudut pandang dan linimasa berbeda.

Sejak 4 Januari 2020, atau dua hari setelah penayangan perdana di beberapa bioskop Indonesia,
film NKCTHI mencoba merangkul seluruh kalangan penonton dengan menyediakan teks untuk
teman tuli.

Dalam penggarapan film ini, Angga kembali berduet dengan produser Anggia Karisma, sang istri
yang sudah beberapa kali menjadi produser dalam karya Visinema Pictures sebelumnya,
termasuk film Keluarga Cemara.

Film NKCTHI dibintangi Donny Damara, Susan Bachtiar, Oka Antara, Niken Anjani, Rio
Dewanto, Sheila Dara Aisha, Rachel Amanda, Chicco Jerikho, Ruth Marini, Umay Shahab, dan
Ardhito Pramono.

NKCTHI cocok ditonton bersama keluarga. Ini akan memberikan sudut pandang yang berbeda,
dari sisi orang tua, maupun anak. Ditambah lagi, mungkin ada salah satu tokoh di film ini yang
mirip dengan karakter kita.
Joker Pecahkan Rekor Film Adaptasi Komik
Paling Menguntungkan
Film Joker arahan Todd Phillips mendapat pencapaian terbanyak, yaitu menjadi film adaptasi
komik dengan profit paling besar sepanjang masa.
Dalam lima pekan penayangan, film yang dibintangi Joaquin Phoenix itu meraih keuntungan
hingga US$953 di seluruh dunia atau setara Rp13,4 triliun.

Sebagaimana dilansir Forbes, biaya pembuatan film itu sendiri sebesar US$62,5 juta (Rp879,6
juta). Dengan demikian, film itu meraih keuntungan 15,3 kali lipat dari modalnya. Joker pun
mengalahkan film adaptasi komik lainnya, seperti Venom, yang penjualan tiketnya menembus
angka US$854 juta dengan modal US$90 juta. Menyusul di belakangnya Batman yang dirilis
pada 1989. Dengan investasi produksi US$31 juta, film itu berhasil meraup keuntungan hingga
US$411 juta. Dengan kabar ini, Joker juga menjadi film dengan biaya produksi termurah ketiga
yang mencetak keuntungan lebih dari US$900 juta.

Dalam kategori tersebut, Joker dikalahkan oleh Bohemian Rhapsody dengan anggaran produksi
US$52 juta dan The Lion King (1994) yang berbiaya US$55 juta.
Jika keuntungan Joker menembus angka antara US$1.004 miliar dan US$1.081 miliar di seluruh
dunia, karya yang rilis pada 2 Oktober lalu itu akan menjadi film DC Comics terbesar ketiga di
bawah The Dark Knight Rises dan Aquaman
Sebelumnya, Joker juga memecahkan rekor sebagai film rating dewasa terlaris sepanjang masa,
mendepak Deadpool yang sebelumnya bertengger di posisi puncak
Film Bumi Manusia akan segera tayang perdana
di seluruh Indonesia.
Film karya terbaru Hanung Bramantyo, Bumi Manusia dijadwalkan tayang perdana di bioskop
pada 15 Agustus 2019 . Poster film yang dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan ini pun telah
diluncurkan pada Rabu (19/JUNI /2019)
Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Hanung pun membagikan poster film yang segera
tayang di bioskop tersebut. Melengkapi unggahannya, suami dari aktris Zaskia Adya Mecca itu
meminta doa dari masyarakat Tanah Air untuk film Bumi Manusia.
Bumi Manusia merupakan film adaptasi dari novel karya Pramoedya Ananta Toer yang
diterbitkan pada 1980 lalu. Novel ini bercerita tentang kisah cinta pria pribumi, Minke dengan
seorang gadis berdarah Belanda, Annelies di masa Kolonial.

film ini dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan sebagai Minke dan Mawar Eva de Jongh yang
memerankan tokoh Annelies. Saat pertama kali proyek film Bumi Manusia diumumkan,
berbagai pro dan kontra sempat menyertai
Film ini berlatar belakang pada kehidupan masa lalu di Indonesia. Bumi Manusia juga
mengisahkan tentang Minke (Iqbaal Ramadhan), satu-satunya pribumi yang berhasil masuk ke
sekolah Hoogere Burgershool (HBS).
Bumi Manusia tidak hanya berpusat pada kisah cinta. Ada juga perjuangan, istri simpanan
Herman Mellema yang dipandang miring oleh masyarakat, tapi kemudian belajar menjadi
pengusaha ulung. Bumi Manusia juga menjadi fase ketika kesadaran Minke terhadap rasa
kebangsaan dan kemanusiaannya bangkit lewat pertemuan dan benturan.
Usaha Hanung untuk membumikan kisah Bumi Manusia patut diapresiasi. Salman Aristo sebagai
penulis naskah cukup lengkap menghadirkan alur cerita serta karakter-karakter. Di antaranya
momen pertemuan Annelies dan Minke, kekaguman Minke pada Nyai Ontosoroh diskriminasi
terhadap pribumi, hingga perlawanan di pengadilan kulit putih.

Secara keseluruhan, film Bumi Manusia bisa dinikmati seleuruh masyarakat Indonesia .
Setidaknya, usaha Hanung mengadaptasi Bumi Manusia dengan segala persoalan
menterjemahkan buku ke medium film bisa dikatakan cukup berhasil.

Anda mungkin juga menyukai