Anda di halaman 1dari 19

11/01/2021

 ECU/ECM berfungsi untuk mengontrol


besarnya penginjeksian bensin dan mengontrol
seluruh aktifitas elektronik. Pada mesin terdapat
pula sensor – sensor selain yang sudah
V. ELECTRONIC CONTROL SYSTEM dijelaskan pada air induction system yang
berfungsi sebagai system koreksi air fuel ratio
dan juga sebagai ignition control system. Semua
sensor – sensor akan dijelaskan berikut kerja
daripada ECM secara lebih detail.

1 2

Diagram Elektronik Kontrol Sistem Injeksi


In put Prosesor Out put
 Bahwa untuk memenuhi kebutuhan campuran udara dan
bensin pada semua kondisi kerja mesin ternyata tidak
cukup dengan mengandalkan basic injection volume, yang
bersumber dari 2 sensor utama; yaitu sensor udara masuk
dan sensor putaran mesin. Oleh karena itu untuk
menyempurnakan air fuel ratio sesuai dengan kondisi kerja
mesin diperlukan sistem koreksi yang berupa sensor-sensor
pendukung untuk mengoreksi air fuel ratio. Sebagai contoh
saat mesin distart pada kondisi temperature masih dingin,
ECM membutuhkan input dari ECT (engine cooling
temperature) sensor untuk memperkaya campuran supaya
mesin mudah dihidupkan.

3 4

1
11/01/2021

 Dengan mengetahui kondisi kerja sensor-sensor


pendukung ini kita bisa mengetahui bahwa ECM punya
kemampuan menambah atau mengurangi jumlah bensin
yang disemprotkan sekalipun jumlah udara yang masuk
tetap.
 Dari diagram elektronik kontrol sistem injeksi diatas
Sensor-sensor
dapat kita bagi dalam 3 bagian, yaitu:
1. Bagian Input; berupa sensor-sensor ataupun sinyal-
sinyal lainnya.
2. Bagian Prosesor; berupa ECU/ECM.
3. Bagian Output; berupa aktuator-aktuator yang
dikontrol oleh ECU/ECM

5 6

1. Crankshaft Position Sensor Karakteristik


 CKP sensor digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran  CKP terdiri dari magnit dan coil
mesin, output signal dari CKP sensor (1) dikirim ke ECM untuk yang ditempatkan di bagian bawah
menentukan besarnya basic injection volume. timing belt pulley atau dibelakang
V-belt pulley. Saat mesin berputar
CKP menghasilkan pulsa tegangan
listrik bolak-balik seperti pada grafik.
Frekuensi tegangan inilah yang
akan dikirim ke ECU/ECM untuk
menentukan putaran poros engkol.
 CKP jenis ini memiliki dua konektor
yang keduanya terhubung dengan
ECU/ECM.
 Selain digunakan untuk mendeteksi
putaran mesin, CKP sensor juga
digunakan sebagai sensor utama
sistem pengapian. Output signal
dari CKP sensor digunakan ECM
untuk menentukan ignition timing.

7 8

2
11/01/2021

2. Camshaft Position Sensor Karakteristik

 Pada beberapa tipe kendaraan,  CMP sensor terdiri dari komponen


CMP sensor ini digunakan untuk elektronik (bahan semi konduktor)
menghitung putaran mesin yang terdapat di dalam sensor case.
sebagai input dasar penginjeksian Pada beberapa tipe, CMP sensor
oleh ECM. tidak dapat distel, sensor ini
 Selain itu pada beberapa tipe mendeteksi posisi piston pada
kendaraan CMP sensor juga langkah kompresi, melalui putaran
digunakan sebagai sensor utama signal rotor yang diputar langsung
sistem pengapian yang akan oleh camshaft, untuk mengetahui
mengirimkan signal putaran posisi pembukaan dan penutupan
mesin ke ECM untuk intake dan exhaust valve.
mengaktifkan igniter.  CKP sensor mendapat tegangan
input 12 volt dari kunci kontak dan
mengeluarkan sinyal digital ke ECM
untuk digunakan memproses kerja
dari sistem EPI bersama-sama
dengan signal dari CKP sensor.

9 10

3. Mass Air Flow Sensor (MAFS) - Measuring Plate Type


 MAF sensor dengan tipe Potensio meter
 Ada 4 type MAFS yang akan dijelaskan, measuring plate terdiri dari
plat pengukur, pegas
yaitu : pengembali dan potensiometer.
 Suzuki tidak menggunakan Tipe Ke
ini.
 Measuring Plate type intake air c hamber

 Measuring Core type Dari saringan udara Plat pengukur

 Heat Resistor type


Output signal

 Karman Vortex type ke ECM

Ground Input
Volt age
signal
(output)

Jumlah udara masuk

11 12

3
11/01/2021

- Measuring Core Type


 MAFS ini terdiri dari inti pengukur,
Potentiometer
pegas pengembali, potensiometer,
To air intake chamber rumah dan lain-lain. Dipasang diantara
Via throttle valve saringan udara dan intake manifold.
Sensor ini mendeteksi jumlah udara
yang masuk ke dalam mesin dan
mengirim informasi itu ke ECM sebagai
sinyal voltase. ECM menggunakan sinyal
ini sebagai salah satu input ke ECM
Measuring plate untuk mengontrol besaran
penginjeksian.
From air cleaner
 Measuring core bergerak ke arah
Udara yang masuk ke intake air chamber akan dideteksi dengan gerakan membuka samping sebanding dengan jumlah
dan menutupnya plat pengukur. Plat pengukur ini ditahan oleh sebuah pegas udara yang masuk. Pada posisi tersebut
pengembali. Plat pengukur dan potensiometer ini bergerak pada poros yang sama, atau jumlah udara yang masuk
sehingga sudut membukanya plat pengukur ini akan merubah nilai tahanan dideteksi oleh potensiometer yang
dipasang pada measuring core.
potensiometer.Variasi nilai tahanan ini akan dirubah menjadi output voltage sensor
ke ECM sebagai dasar untuk menentukan banyaknya jumlah udara yang masuk ke
intake air chamber.

13 14

Karakteristik - Heat Resistor Type


 MAF sensor ini terdiri dari heat
 Pada type ini sensor jumlah udara resistor, metering duct, kawat kasa,
masuk, menjadi satu unit dengan sirkuit kontrol dan body.
sensor temperatur udara masuk
(IATS). Voltage referensi 5 volt dari
ECM digunakan pada sensor jumlah
udara masuk dan sensor
temperatur udara masuk. Ketika
slider potensiometer bergerak
melalui resistor sesuai dengan
jumlah udara masuk (besarnya
aliran udara masuk) sinyal voltase
yang keluar ke ECM bervariasi
sesuai pergerakan slider.
 Mass Air Flow Sensor type ini
digunakan pada Vitara EPI.

15 16

4
11/01/2021

Karakteristik - Karman Vortex Type


 Pada MAFS ini terdapat 3 kabel yaitu : kabel input  MAFS ini bentuknya lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan dengan
(12 volt), output dari sensor ke ECM (variasi 0~5 measuring plate type dan digunakan pada beberapa tipe kendaraan
volt), kabel massa sensor yang akan dihubungkan Lexus. MAFS ini terdiri dari photo transistor, LED, mirror, vortex
ke body. generator, pressure directing hole, sirkuit control dan body. IATS
 Heat resistor mempunyai sifat dapat berubah- juga terpasang menyatu didalam MAFS.
ubah nilai tahanannya apabila temperatur di
permukaan resistor berubah-ubah. Perubahan
temperatur pada permukaan resistor ini
diakibatkan oleh gesekan aliran udara yang
melewati permukaan heat resistor. Variasi tahanan
ini akan dirubah dalam bentuk variasi voltage yang
akan dikirimkan sensor ke ECM sebagai dasar
untuk menentukan banyaknya udara yang masuk
ke intake air chamber.
 Kendaraan SUZUKI yang menggunakan MAF
sensor adalah : Vitara, Escudo 2.0, XL-7, New
Escudo 1.6.

17 18

4. Manifold Absolute Pressure Sensor


Karakteristik
(MAPS)
 Prinsip kerja sensor ini adalah
mengukur pusaran udara yang  MAP sensor berfungsi untuk
mendeteksi tekanan-tekanan intake
terbentuk ketika udara mengalir manifold sebagai dasar penghitungan
melewati vortex generator. jumlah udara yang masuk, melalui IC
Peningkatan frekwensi pusaran (integrated circuit) yang terdapat di
dalam sensor ini.
udara yang terbentuk tergantung  MAP sensor terdiri dari semi
pada jumlah udara yang mengalir konduktor (silicon chip) tipe pressure
melewati vortex generator. converting element yang berfungsi
merubah fluktuasi tekanan manifold
Frekuensi pusaran udara ini menjadi perubahan tegangan dan IC
dideteksi oleh sebuah (integrated circuit) yang memperkuat
photocoupler dan mengubahnya perubahan tegangan.
 MAP sensor menghasilkan sinyal
menjadi suatu variabel frekwensi tegangan yang segera di kirim ke ECM.
sinyal digital yang dikirimkan ke Oleh ECM sinyal tegangan ini
ECU/ECM. digunakan untuk menentukan basic
injection time.

19 20

5
11/01/2021

Karakteristik MAPS 5. Intake Air Temperature Sensor

High
 Pada MAP sensor terdiri dari 3 kabel,
Sensor temperatur udara

Output voltage
yaitu: input 5 volt (reverence voltage)
dari ECM, ground dan output dari masuk (IATS) ini biasa
sensor ke ECM bervariasi antara 0 ~ terpasang pada air cleaner
5 volt. atau hose antara air

Low
 Jika kevakuman di intake semakin cleaner dengan throttle
tinggi, maka tegangan output akan
Low High
(high vacuum) Intake manifold (low vacuum)
body. Sensor temperatur
semakin rendah. Sebaliknya jika pressure (mmhg) udara masuk ini berupa
kevakuman semakin rendah maka thermistor dengan bahan
tegangan output semakin tinggi. semikonduktor yang
 MAPS ada yang terpasang melekat mempunyai sifat semakin
pada intake manifold dan untuk panas temperatur maka
beberapa tipe ada yang terpasang nilai tahanannya semakin
terpisah (dihubungkan dengan kecil.
selang).

21 22

Karakteristik

High
 Ada 2 kabel pada IAT yang
keduanya dari ECM. ECM akan

Resistanc e
menyuplai tegangan sebesar 5 volt
dan memberi ground untuk sensor.
Karena nilai tahanan pada sensor

Low
bervariasi akibat perubahan
temperatur maka tegangan yang Low
Temperatur
High

mengalir dari ECM juga akan


bervariasi. Variasi tegangan inilah
yang dijadikan dasar bagi ECM
untuk menentukan temperatur
udara masuk yang tepat sebagai
input bagi ECM untuk menentukan
koreksi jumlah bensin yang
nantinya disemprotkan oleh
injektor.

23 24

6
11/01/2021

6. Throttle Position Sensor


Gambar TPS Tampak Atas Gambar Terminal TPS

Berfungsi mendeteksi sudut


pembukaan throttle valve, TPS
dihubungkan langsung dengan
sumbu throttle valve, sehingga
jika throttle valve bergerak,
maka TPS akan mendeteksi
perubahan pembukaan throttle
valve, selanjutnya dengan
menggunakan tahanan geser
perubahan tahanan ini dikirim
ke ECM sebagai input untuk
koreksi rasio udara dan bensin.

Gambar TPS Pada Kendaraan

25 26

Beberapa Tipe TPS - TPS tipe variable resistor


dengan switch idle 4 terminal.
- TPS tipe variable resistor 3
terminal.
Prinsipnya kerjanya sama dengan
Tegangan referensi 5 volt disuplai TPS 3 terminal. Akan tetapi selain
oleh ECU/ECM sebagi input sensor. variasi tegangan yang dikirimkan ke
Tegangan ini akan berubah dan ECU/ECM, pada waktu katup
bervariasi antara 0 – 5 volt sesuai trhottle tertutup penuh (posisi
dengan perubahan pembukaan katup idle) ground akan dihubungkan dan
throttle dan perubahan nilai dikirim ke ECU/ECM dan pada
hambatan variable resistor. Variasi terminal IDL1 tegangan akan
tegangan inilah yang dikirim ke terbaca 0V sebagai informasi
ECU/ECM sebagai sinyal besar bahwa katup throttle dalam
pembukaan katup throttle. kondisi tertutup penuh/idle.

27 28

7
11/01/2021

Gambar TPS 4 kaki - TPS tipe dual variable


resistor dengan 4 terminal.

Pada TPS ini terdapat 2 variable


resistor. Prinsip kerjanya sama
dengan TPS 3 terminal.
Perbedaannya hanya pada
jumlah terminal output ke
ECU/ECM. Pada TPS ini ada dua
terminal output yang masuk ke
ECU/ECM.

29 30

7.Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor Karakteristik

High
 Ada 2 kabel pada ECT yang keduanya
 ECT berfungsi mendeteksi dari ECM. ECM akan menyuplai

Resistanc e
temperatur air pendingin tegangan sebesar 5 volt dan memberi
mesin sebagai input ECM ground untuk sensor. Karena nilai
untuk mengoreksi besarnya tahanan pada sensor bervariasi akibat
penginjeksian bensin pada

Low
perubahan temperatur air pendingin,
injector. ECT juga berfungsi
sebagai kontrol temperatur air maka tegangan yang mengalir dari
Low High
pendingin mesin kepada ECM juga akan bervariasi antara 0 – 5 Tem peratur

pengemudi melalui volt.


temperature gauge pada  Variasi tegangan inilah yang dijadikan
instrument panel. dasar bagi ECM untuk menentukan
 ECT terbuat dari thermistor, temperatur air pendingin yang tepat
yaitu sebuah variable resistor sebagai input bagi ECM untuk
yang dipengaruhi oleh menentukan koreksi jumlah bensin
temperatur. Kerja ECT sama
dengan IAT, hanya fungsi yang nantinya disemprotkan oleh
pendeteksiannya yang berbeda. injektor.

31 32

8
11/01/2021

8. Oksigen (HO2) Sensor Karakteristik


 Oksigen sensor dipasangkan di exhaust
manifold yang berfungsi untuk mendeteksi
konsentrasi oksigen pada gas buang kendaraan,
menghitung perbandingan udara dan bensin, dan
menginformasikan hasilnya pada ECM.
 Apabila kadar oksigen pada gas buang tinggi
maka ECM akan menyimpulkan bahwa
campuran terlalu kurus (lebih banyak udaranya) Oksigen sensor terdiri dari element yang terbuat dari zirconium
dioksid (semacam keramik), yang sisi luar dan dalamnya dilapisi
 Apabila kadar oksigen pada gas buang rendah platinum tipis.
maka ECM akan menyimpulkan bahwa Sifat element ini adalah pada temperatur rendah tahanan listriknya
campuran terlalu gemuk (lebih banyak tinggi, sehingga arus yang mengalir akan kecil. Pada temperatur
tinggi ion oksigen melalui element karena perbedaan konsentrsi
bensinnya) oksigen di udara luar dan di gas buang. Hal ini menyebabkan
perbedaan potensial listrik yang diperkuat oleh platinum.

33 34

Signal untuk meng urangi jumlah p enginje ksian

Signa l untuk menambah jumlah penginjeksian

ECM
Low High
volta ge voltage

 Apabila campuran lebih gemuk INJEKTOR OXYGEN


SENSOR
dari nilai teoritis perbedaan Ca mpuran
terlalu gemuk
Konsentrasi
oksigen berkurang
konsentrasi oksigen antara
element sisi udara luar dengan Ca mpuran
terlalu kurus
Konsentrasi oksigen
m eningkat

element sisi gas buang akan


besar, sehingga sensor
menghasilkan tegangan yang  Berdasarkan informasi dari oksigen sensor inilah ECM akan mengatur
relatif kuat (kira-kira 1 V). perbandingan udara dan bensin supaya tetap mendekati nilai teoritis.
sebaliknya apabila campuran  Apabila oksigen sensor menginformasikan campuran terlalu gemuk,
lebih kurus daripada nilai teoritis maka ECM akan secara bertahap mengurangi bensin yang diinjeksikan
maka perbedaan konsentrasi (mengurangi lebar pulsa penginjeksian) sehingga campuran menjadi
oksigennya kecil sehingga lebih kurus dari nilai teoritis. Bila hal ini terjadi maka oksigen sensor
oksigen sensor menghasilkan akan menginformasikan ke ECM bahwa campuran lebih kurus daripada
tegangan yang relatif lemah nilai teoritis, maka ECM akan menambah bensin yang diinjeksikan
(mendekati 0 V) (menambah lebar pulsa penginjeksian), sehingga campuran menjadi
lebih gemuk. Demikian siklus ini terjadi secara berulang-ulang. Dengan
cara ini ECM akan menjaga agar perbandingan udara dan bensin selalu
mendekati perbandingan teoritis.

35 36

9
11/01/2021

1.Vehicle Speed Sensor

 Sensor ini dipasangkan pada


transmisi dan digerakkan oleh
driver gear poros output. Jenis
VSS yang digunakan adalah type
MRE (Magnetic Resistance
Sensor-sensor dan Sinyal Input Lainnya Element).

37 38

Karakteristik 2. CO Adjusting Resistor

 Signal yang dihasilkan oleh VSS  Berfungsi untuk mengatur


berupa gelombang bolak-balik yang 1 campuran air fuel ratio secara
3
oleh komparator yang terdapat di manual karena alasan kwalitas
2
speedometer pada panel bahan bakar, jumlah udara,
instrument, frekuensi gelombang 4 5
maupun kondisi kerja mesin
bolak-balik tersebut dirubah
yang mengakibatkan perubahan
menjadi sinyal digital yang
kemudian dikirim ke ECM.
campuran.
 Umumnya terdapat pada
1. VSS kendaraan yang tidak dilengkapi
2. Speedometer
3. ECM dengan oksigen sensor.
4. Signal (1)
5. Signal (2)
T : 1 cycle of VSS signal
 CO adjuster umumnya
ditempatkan dibawah dash
board.

39 40

10
11/01/2021

Karakteristik

1.Tipe Variable Resistor


CO adjuster tipe ini prinsipnya 5 Volt
sama dengan sebuah
potensiometer (variable resistor).
Tegangan input 5 volt dan ground
diberikan oleh ECM.Tegangan
output akan bervariasi antara 0-5
volt tergantung posisi
potensiometer yang akan masuk
ke ECM untuk menentukan besar
penginjeksian.

41 42

Karakteristik Sinyal Non Sensor


2.Tipe Fixed Resistor 1. Switch Lampu Depan
Pada tipe-tipe engine tertentu dilengkapi Memberikan sinyal ke ECM untuk menambah volume
dengan idle mixture adjustment sebagai
pengganti potensiometer yang fungsinya penginjeksian.
sama dengan CO adjusting resistor. Apabila
pada CO adjusting resistor kita dapat 2. Switch Lampu Rem.
menyetel kadar CO dengan cara memutar
adjuster, maka pada type ini kita dapat Memberikan Sinyal ke ECM untuk menghentikan/ mengurangi
menyetel kadar CO dengan cara mengganti penginjeksian (Fuel Cut) ketika mengerem.
resistor yang digunakan. Resistor ini
diletakkan pada bagian kiri bawah 3. Switch A/C
dashboard. Semakin tinggi nilai resistor
yang kita gunakan maka semakin besar Memberikan sinyal ke ECM untuk menambah penginjeksian untuk
kadar CO yang dihasilkan. Sebaliknya menaikkan putaran.
semakin kecil nilai resistor yang digunakan
maka semakin rendah kadar CO gas 4. Ignition Switch
buangnya.
Resistor yang tersedia ada 6 jenis yaitu: R3, Untuk memberikan sinyal ignition untuk mengaktifkan ECM dan
R2, R1, L1, L2, L3 sinyal start ke ECM untuk mengaktifkan kerja Fuel pump relay.
R : Richer Dan lain-lain.
L : Leaner

43 44

11
11/01/2021

 ECM terdiri dari microcomputer, A/D


(analog/digitall) converter, I/O (input/output)
Electronic Control Module (ECM) unit, dll. Secara keseluruhan kelengkapan ECM
Atau ini di bawah kontrol sistem electronic yang
berfungsi tidak hanya mengontrol fuel injector,
Electronic Control Unit (ECU) IAC valve, fuel pump relay, dll, tetapi juga untuk
mendiagnosa masalah-masalah pada sistem
electronic petrol injecion dan fungsi-fungsi yang
lain, seperti dijelaskan berikut ini.

45 46

1. On-board diagnostic system (self 2. ECM dan Fungsi Lampu Indikator


diagnostic fungtion) (CHECK ENGINE)
 ECM mendiagnosa masalah-masalah yang mungkin terjadi ketika  Lampu indikator Check Engine berfungsi untuk memberikan sinyal
kendaraan berjalan atau kunci kontak pada posisi ON, hasil dari atau isyarat bahwa kerja dari sistem EPI ada malafungsi atau dalam
diagnostic system ini akan ditunjukkan dengan interval lampu indicator keadaan baik.
(CHECK ENGINE) untuk masalah-masalah di bawah ini :  Ketika ECM mendeteksi masalah saat kunci kontak di-ON-kan atau
◦ Oxygen sensor saat kendaraan berjalan, maka lampu indikator akan menyala untuk
memberikan isyarat pada pengemudi. Pada saat yang sama kejadian
◦ Engine coolant temperatur sensor dari masalah yang terdeteksi tadi disimpan oleh memory pada ECM.
◦ Throttle position sensor Memory menyimpan setiap masalah walaupun masalah yang ada
◦ Intake air temperatur sensor sifatnya sementara dan memory tersebut tidak akan hilang jika tdak
dihapus .
◦ Manifold absolute pressure sensor
 ECM juga menunjukkan adanya masalah yang dapat dilihat dari
◦ Mass air flow sensor penyalaan pada lampu indikator sesuai dengan data memory yang
◦ Camshaft position sensor tersimpan, pada saat diagnostic.
◦ Ignition fail safe signal  Untuk mengetahui apakah bohlam lampu indicator putus atau
◦ Vehicle speed sensor circuitnya rusak adalah dengan memutarkan kunci kontak pada posisi
◦ CPU (central processing unit) pada ECM ON (tanpa mesin hidup) dan tanpa menghubungkan diagnostic
switch terminal denga ground. Jika lampu indikator menyala berarti
circuit atau bohlamnya baik.switch dihubungkan ke ground dan kunci
kontak di-ON-kan.

47 48

12
11/01/2021

CATATAN: 3. Fail Safe Function


 Hanya trouble ignition circuit yang tidak tersimpan di dalam
memory pada ECM atau ECM tidak mendeteksi trouble pada Jika terjadi trouble pada sistem elctronic petrol injection,
ignition circuit ketika kunci kontak dalam keadaan OFF signal kerusakannya dideteksi oleh ECM. Sesuai basic
sehingga lampu indikator (CHECK ENGINE) tidak program pada ECM, signal kerusakan tersebut akan
memberikan tanda (tidak menyala) meskipun diagnostic switch diatasi oleh ECM dengan ”fail safe function” agar
terminal dihubungkan dengan ground dan kunci kontak pada
posisi ON. Selanjutnya untuk memeriksa diagnostic trouble terjadinya trouble tidak mempengaruhi kerja mesin.
code ketika mesin sulit distarter, hubungkan diagnostic switch Trouble tersebut mungkin terjadi diantaranya dari :
terminal dengan ground dan kunci kontak pada posisi ON. a. ECTS
 Meskipun terdapat masalah di dalam sensor putaran mesin b. TPS
atau idle switch circuit (open circuit), ECM tidak dapat c. VSS
menunjukkan masalahnya dan lampu indikator (CHECK
ENGINE) juga tidak menyala selama mesin hidup. Dan jika d. IATS
circuit – circuit yang mengalami kerusakan sudah diatasi e. MAFS
(diperbaiki) dengan hasil yang baik, memory akan terhapus
secara otomatis meskipun sumber arus listrik ke ECM tidak f. MAPS
terputus selama 30 detik atau lebih. g. CPU in ECM

49 50

4. Mode Operasi Mesin Yang di Kontrol


a. Mode Start
ECM
a. Mode Start
b. Mode pembersih saat banjir bensin
c. Mode jalan ECT SENSOR
IGNITION

d. Mode akselerasi
ECM INJEKTOR
e. Mode deselerasi IAT SENSOR

f. Mode pemutus bensin


g. Mode pemutus bensin selektif MAP/MAF
SENSOR

h. Mode backup/fail safe TP SENSOR

i. Mode koreksi tegangan baterai CKP /CMP(RPM)

51 52

13
11/01/2021

 Ketika kunci kontak pertama kali di”ON” kan, ECM akan  Pada kendaraan Suzuki, saat mesin di start ECM
mengaktifkan relay pompa bensin dengan cara memberi massa memungkinkan untuk mengaktifkan semua injektor, agar
arus pengendali relay selama 2-3 detik, akibatnya pompa bensin
dapat menaikkan tekanan dalam sistem bahan bakar. Apabila selama mesin mudah untuk dihidupkan.
2-3 detik ECM tidak menerima sinyal start maka ECM akan  Pada waktu start perbandingan udara dan bensin
memutuskan massa relay, sehingga relay pompa bensin akan ”OFF” ditentukan oleh ECM berkisar dari 1,5 : 1 pada 36o C
 Sebelum mesin berputar saat kunci kontak ”ON”, ECM menerima sampai 14,7 : 1 pada 94o C.
sinyal untuk pembacaan-pembacaan data sensor seperti: ECT, IAT,  Mode start normal injektor menyemprotkan bensin
MAP dan TPS untuk menentukan perbandingan campuran udara mengikuti prosedur di atas selama throttle valve
bensin yang pertama. tertutup penuh. Jika throttle valve dibuka, walaupun kecil,
 Selama mesin berputar saat start, ECM mengirim pulsa ke injektor perbandingan campuran udara dan bensin akan berubah.
berdasarkan pulsa refernsi rpm. Bila temperatur air pendingin yang
lebih rendah, lebar pulsa lebih panjang dan terjadilah pengayaan  Pada saat ECM menerima signal start dan signal putaran
perbandingan campuran udara dan bensin. Jika temperatur air mesin kurang dari 500 rpm, maka ECM akan
pendingin naik, lebar pulsa menjadi lebih pendek dan perbandingan mengaktifkan semua injektor supaya mesin mudah
campuran udara dan bensin menjadi lebih kurus. dihidupkan.

53 54

 Terlihat adanya perbedaan pada masing-masing type


kendaran, hal ini karena program pada ECM dan
perkembangan dari teknologi itu sendiri. Pada generasi
pertama Vitara EPI penyemprotan dilakukan 2 kali dalam
satu siklus motor 4 tak selama mesin starting. Pada
Mode start pada SE 416 Mode start pada SE 416
generasi kedua dari Vitara EPI penyemprotan dilakukan
selama 4 kali dalam satu siklus motor 4 tak. Pada generasi
Baleno 1.6 sama halnya denga Vitara generasi pertama,
sedangkan pada Baleno 1.5 penginjeksian semua injektor
hanya dilakukan selama sekali dalam satu siklus, selebihnya
injektor bekerja secara sendiri-sendiri (sequential
injection)
Mode start type sequential injec tion
I.S. ..... Intake Stroke
E.S. ..... Exhaust Stroke
P.S. ..... Power Stroke
C.S...... Compression Stroke
Mode start pada SY 416 ..... Ignition

55 56

14
11/01/2021

b. Mode Pembersih Saat Banjir Bensin


 Jika mesin menjadi banjir bensin, pengemudi dapat
menekan pedal gas sebesar 80% atau lebih besar untuk
mengaktifkan Mode Pembersih Saat Banjir. Agar lebih yakin
untuk mengaktifkan mode ini maka kita dapat menekan
penuh pedal gas ke lantai (throttle valve akan terbuka
penuh ).
IGNITION
 Pada saat throttle valve terbuka penuh dan putaran mesin
kurang dari 600 rpm (ECM menerima sinyal start) maka
INJEKTOR ECM akan memberikan pulsa injektor dengan perbandingan
ECM 20:1 atau bahkan memungkinkan pula beberapa saat ECM
akan menghentikan penyemprotan secara total dengan
jalan ECM akan memutus sinyal ke semua injektor.

TP
SENSOR
CKP (RPM)

57 58

c. Mode Jalan - Open Loop

Mode Jalan mempunyai 2 kondisi,


ECT
yaitu : SENSOR

◦ Loop Terbuka IGNITION

◦ Loop Tertutup INJEKTOR


IAT
ECM
SENSOR

TP SENSOR
MAP/MAF
SENSOR CKP/CMP (RPM)

59 60

15
11/01/2021

 Ketika mesin pertama kali dihidupkan (temperatur mesin


masih dingin), sistem yang bekerja adalah Loop Terbuka. - Closed Loop
Pada kondisi Loop Terbuka, ECM tidak menggunakan
sinyal oksigen sensor (O2S). sebagai pengganti, ECM
menghitung rasio campuran udara dan bensin dari
sensor-sensor : TPS, ECTS, MAPS/MAFS, IATS dan
CKPS/CMPS.
 Sistem akan berjalan dalam Loop Terbuka sampai ECTS IGNITION
kondisi-kondisi berikut ditemui:
IATS
◦ tegangan keluar (output voltage) oksigen sensor
bervariasi, suhu mesin sudah mencapai temperatur INJEKTOR
kerja dan oksigen sensor telah mengirimkan sinyal
ECM
secara akurat ke ECM
MAPS/MAFS
◦ sensor air pendingin mesin telah mengirimkan
sinyalnya ke ECM dan suhu kerja mesin telah tercapai
◦ lamanya waktu setelah start sudah tercapai, besaran O2S TPS
waktu ini telah disimpan dalam memori ECM
sedemikian rupa dan disesuaikan dengan keadaan CKPS (RPM)
operasional mesin saat itu.

61 62

 Ketika sinyal O2S, sensor temperatur air pendingin dan kondisi-kondisi


seperti di atas telah ditemui, sistem berubah ke Loop Tertutup.
 Loop Tertutup berarti ECM memperbaiki rasio campuran udara dan
bensin berdasarkan perubahan sinyal tegangan dari O2S.
 Bila sinyal O2S di bawah 450 mV, ECM akan menaikkan lebar pulsa
injektor untuk memperkaya campuran. Ketika sinyal O2S naik di atas 450 Mode jalan SE 416 Mode jalan SE 416
mV ECM akan mengurangi lebar pulsa injektor membuat perbandingan
campuran lebih kurus.
 Pada Loop Tertutup sensor yang lain tetap bekerja sebagaimana mestinya
untuk memberikan input ke ECM.
 Dengan kekonstanan penginderaan oksigen yang terkandung dalam gas
buang, ECM dapat mempertahankan perbandingan campuran udara dan
bensin untuk mendekati rasio ideal 14,7:1, agar katalitik konverter dapat
bekerja secara effisien.

Mode jalan SY 416 Mode jalan type sequential injec tion

63 64

16
11/01/2021

- Converter Protection Mode (Mode


- Semi Loop Tertutup
Perlindungan Converter)
 Untuk meningkatkan penghematan bensin dalam  ECM memonitor secara konstan kerja mesin melalui
beberapa model, sub-mode loop tertutup digunakan. input-input sensor seperti oksigen sensor dan kondisi-
Sub-mode ini disebut semi loop tertutup, terjadi selama kondisi perkiraan lain yang dapat menyebabkan katalitik
pengendaraan kecepatan tinggi dan beban ringan. ECM konverter mencapai temperatur yang berlebihan. Jika
ECM mendeteksi kondisi temperatur konverter terus
akan mengatur rasio udara dan bensin lebih kurus dari naik, maka ECM akan mengurangi campuran udara dan
14,7:1 bensin untuk menurunkan temperatur.

65 66

d. Mode Akselerasi/Percepatan
(Acceleration Enrichment Mode)
1. Ketika throttle valve dibuka secara tiba-tiba, maka akan
terjadi perubahan yang cepat pada sudut throttle valve,
dan menyebabkan penambahan secara simultan tekanan
dalam Manifold Absolute Pressure (MAP).
2. Penyemprotan bensin harus ditingkatkan untuk
mengimbangi udara yang berlebih juga untuk merespon
perubahan tiba-tiba sinyal TPS dan MAPS/MAFS. ECM
mengatur pulsa injektor yang lebih panjang atau mungkin
mengaktifkan semua injektor agar campuran tidak
menjadi kurus.

67 68

17
11/01/2021

e. Mode Deselerasi
(Decceleration Enleanment Mode)
 Ketika mesin diperlukan untuk menurunkan kecepatan, campuran
udara dan bensin diperlukan untuk mengurangi emisi
hidrokarbon (HC) dan karbon monoksida (CO) dan mencegah
Mode ac c eleration SE 416 detonasi saat pengurangan kecepatan.
Mode acc eleration SE 416  ECM menggunakan pengurangan tekanan udara dalam MAP
sensor atau pengurangan kecepatan aliran pada MAF sensor dan
pengurangan posisi sudut throttle valve untuk menghitung
pengurangan dalam lebar pulsa penginjeksian.
 Pengurangan kecepatan mungkin sebagian atau penuh atau
mungkin pengemudi mungkin tiba-tiba mengembalikan throttle
valve pada posisi akselerasi atau posisi idel ECM akan dapat
menyesuaikan dengan tepat waktu dari segala operasional
tersebut.
Mode ac c eleration type sequential injec tion  Apabila pengurangan kecepatan sampai throttle valve pada posisi
Mode ac c elera tion SY 416
tertutup, ECM mendeteksi bahwa pengemudi bermaksud ke
putaran idel, penyemprotan bensin mungkin diputus sama sekali,
dan jika mendekati putaran idel kembali penyemprotan bensin
dilakukan lagi untuk mempertahankan putaran idel.

69 70

f. Mode Pemutus Bensin g. Mode Pemutusan Bensin Selektif


(Fuel Cut-off Mode) (Selective Fuel Cut-off)
 Salah satu tujuan pemutusan bensin adalah untuk  Pemutusan bensin selektif digunakan dalam beberapa
menghentikan penyemprotan bensin dari mesin selama penerapan untuk pengaturan torsi mesin dan perlindungan
mesin. Dalam penerapan ini ECM dapat mematikan injektor
kondisi-kondisi pengurangan kecepatan secara apabila terjadi kondisi-kondisi di bawah ini :
ekstrem/khusus. ◦ Torque management enable (pengaturan torsi), digunakan
 ECM memungkinkan juga untuk memutuskan aliran untuk mengurangi torsi selama transmisi berganti
bensin dengan alasan keamanan ketika putaran mesin kecepatan.
mencapai batas yang sudah ditentukan (berkisar 6800 ◦ Traction Control Enable (kontrol traksi), terjadi untuk
rpm). Nilai putaran maksimum ini berbeda pada setiap mengurangi torsi saat pengereman.
kendaraan. ◦ Low Coolant Condition (kondisi sistem pendinginan kurang
sempurna), apabila ECM mendeteksi temperatur mesin di
 Pemutusan bensin juga terjadi ketika pengapian atas temperatur kerja maka untuk melindungi mesin dari
dimatikan. Tanpa pulsa-pulsa referensi pengapian, ECM over heating ECM akan mengurangi atau memutus
tidak mengaktifkan injektor sehingga tidak ada bensin penginjeksian ke silinder-silinder tertentu, sedikit panas
yang dibangkitkan akan mengurangi temperatur mesin.
yang disemprotkan untuk mencegah dieseling atau
running-on.

71 72

18
11/01/2021

h. Mode Backup / Fail Safe Mode

CAL PAC
 Dalam mode ini, ECM bekerja melalui kalibrasi internal
yang mengijinkannya menjalankan mesin dengan hanya
melalui input-input rpm, posisi throttle valve dan
temperatur air pendingin untuk merubah penghitungan
FUEL PUMP
RELAY
penyemprotan bensin. Peristiwa ini hanya terjadi saat ECM
tidak dapat beroperasi secara normal melalui masukan
IGNITION FEED sensor yang lain.
(ON)
FUEL BACK-UP INJEKTOR
 ECM bekerja melalui mode ini jika ada beberapa, atau
(COP)
COMPUTER
CIRCUIT kombinasi kondisi-kondisi seperti berikut di bawah ini :
(FBC) MAPS
OPERATION ◦ Tegangan sumber daya ECM di bawah 9 volt
PULSES 5 VOLT TPS
ECTS
◦ Tegangan saat start di bawah 9 volt
RPM ◦ PROM hilang atau tidak berfungsi
◦ Rangkaian sinyal lain gagal untuk memberikan input.

73 74

i. Mode Koreksi Tegangan Battery

 Mode ini akan mengimbangi variasi-variasi tegangan


battery ke pompa bensin dan injektor, ECM mengubah
lebar pulsa guna mengoreksi tegangan yang bervariasi pada
batterai.
 Ketika tegangan batteri turun (saat start), pompa bensin
melambat dan volume bensin turun. Untuk mengimbangi,
ECM menambah lebar pulsa injektor. Mode koreksi
tegangan batterai ini selalu bekerja dengan akurat pada
setiap kondisi operasional mesin.
 ECM juga melakukan mode ini saat tegangan batterai
rendah pada waktu putaran idle.
 Pada sistem pengapian elektronik, ECM mengatur arus
primer dengan penambahan waktu dwell, agar kemampuan
percikan bunga api pada busi tetap stabil.

75 76

19

Anda mungkin juga menyukai