BAB I & II Hyperventilasi
BAB I & II Hyperventilasi
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Tugas kelompok penulisan makalah Mata
Kuliah Terapi Komplementer Kebidanan. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah
kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak. Dan Dalam kesempatan
ini kami mengucapkan terimakasih banyak kepada Dosen Pengampu kami Ibu Ari
Andayani, S.SiT., M.Kes yang tidak lepas dari bimbingan dalam memberikan materi
perkuliah ini sehingga kami dapat menyusun makala Penulisan yang berjudul “Terapi
Akupresure Untuk Mengatasi Ketidaknyamanan Pada Kehamilan Hyperventilasi ”.
Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama
pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi
penyempurnaan makalah. Demikian yang dapat kami sampaikan. semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang sangat didambakan bagi setiap
wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sel sperma dan sel telur (ovum), tumbuh dan
berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau hingga 42 minggu
(Nugroho & Utama, 2014). Pada masa kehamilan ini, wanita akan mengalami beberapa
perubahan baik secara fisik maupun psikologis.Keluhan psikis dapat ibu hamil alami sejak
kehamilan trimester I sampai dengan trimester III yang dapat berbeda-beda di tiap
trimesternya, terlihat lebih kompleks dan meningkat pada kehamilan trimester III (Laili &
Wartini, 2017).
Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, banyak dikembangkan metode non
farmakologi yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau mengatasi kecemasan, salah
satunya yaitu teknik akupresur (Tayebi et al., 2015; Dehghanmehr et al., 2017). Akupresur
adalah salah satu metode yang populer dalam pengobatan tradisional Cina dimana jari
merangsang titik-titik akupuntur dengan gerakan menekan dan mengusap atau menggosok.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis mengajukan rumusan masalah yaitu
a. Apa pengertian dari Sesak napas atau dyspnea ?
b. Apa penyebab ibu hamil mengalami Sesak napas atau dyspnea ?
c. Apa yang dimaksud dengan akupresure ?
d. Bagaimana prosedur akupresure untuk sesak nafas ?
e. Bagaimana tahap akupresure untuk sesak nafas ?
f. Bagaimana ketentuan akupresure untuk sesak nafas ?
g. Berapa lama akupresure dilakukan untuk mengatasi keluhan sesak nafas ?
h. Bagaimana arah teknik akupresure untuk mengatasi sesak nafas ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran terapi komplementer akupresure untuk mengatasi
ketidaknyamanan pada kehamilan yaitu hyperventilasi atau sesak nafas.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui:
a. Apakah pengertian dari Sesak napas atau dyspnea
b. Apakah penyebab ibu hamil mengalami Sesak napas atau dyspnea
c. Apakah yang dimaksud dengan akupresure
d. Bagaimanakah prosedur akupresure untuk sesak nafas
e. Bagaimanakah tahap akupresure untuk sesak nafas
f. Bagaimanakah ketentuan akupresure untuk sesak nafas
g. Berapa lamakah akupresure dilakukan untuk mengatasi keluhan sesak nafas
h. Bagaimanakah arah teknik akupresure untuk mengatasi sesak nafas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sesak napas atau dyspnea adalah kondisi tidak nyaman yang menyulitkan Anda bernapas
lantaran kurangnya pasokan udara yang masuk ke paru-paru. Pernapasan normal terjadi
ketika udara masuk ke paru-paru dan keluar dari paru-paru.
B. Pada masa kehamilan semakin besar dan bagian atas janin mendesak diafragma dan paru
sehingga membuat bernapas lebih sulit. Volume darah ibu hamil yang lebih besar
mengakibatkan jantung harus memompa darah lebih kuat. Akibatnya ibu akan mudah
merasa sesak napas terutama bila beraktivitas berat.
Hal ini akan sedikit berbeda di trimester ketiga, saat bagian janin sudah mulai masuk ke
rongga panggul. Tekanan yang tadinya mendesak diafragma dan paru akan berkurang
sehingga ibu akan lebih mudah bernapas.
Berikut adalah beberapa penyebab sesak napas yang terjadi pada masa
kehamilan:
1. Bertambahnya ukuran rahim yang menyebabkan tertekannya diafragma yang dapat
mengganggu pernapasan.
2. Peningkatan hormon progesteron selama kehamilan, yang menstimulasi pusat
pernapasan di otak. Hal ini membuat ibu hamil bernapas lebih cepat dan lebih dalam.
3. Posisi bayi dalam kandungan yang masih tinggi, hamil anak kembar, dan volume
cairan ketuban yang terlalu banyak.
4. Selain meningkatnya hormon progesteron, sesak napas juga dapat disebabkan karena
membesarnya rahim. Ukuran rahim Bumil akan terus bertambah mengikuti
pertumbuhan Si Kecil. Rahim yang membesar akan menekan otot bawah paru-paru
(diafragma) dan membuat Bumil menjadi sulit untuk bernapas.
C. Akupresure Pada Ibu Hamil dengan Hiperventilasi (Sesak Nafas)
Salah satu terapi mengatasi keluhan ibu hamil adalah akupresur yaitu melalui
peningkatan hormon endorphin setelah dilakukan pemijatan pada titik titik tertentu. Titik
BL 23 (Shensu) yang terletak di dua jari kiri dan kanan meridian GV, setinggi batas
lumbal kedua. Titik GV 3 yang terletak diantara lumbal ketiga dan keempat. Titik GV 4
yang terletak diantara lumbal kedua dan ketiga, mampu menghadirkan rasa relaks pada
tubuh secara alami. Ketika titik-titik akupresur distimulasi, terjadi pelepaskan ketegangan
pada otot, peningkatkan pada sirkulasi darah sehingga dapat mengurangi sesak nafas, dan
peningkatkan kekuatan hidup energi tubuh (qi) untuk membantu proses penyembuhan
(Dewi Permatasari, 2019)
Akupresure untuk mengurangi sesak nafas juga dapat dilakukan pada lokasi yang
letaknya di bawah tengkuk, setengah jari kearah luar. Lokasi yang terletak di garis tengah
tubuh bagian depan setinggi sela iga ke-4 (sejajar dengan putting susu). Dan lokasi yang
terletak pada pertengahan antara tulang tempurung lutut dengan mata kaki bagian luar, 2 jari
tepi luar tulang kering (Kemenkes RI, 2015)
Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan seperti alat bantu pijat, handuk
kecil untuk mengelap tangan, kain atau selimut untuk menutup bagian tubuh klien,
sabun antiseptik untuk mencuci tangan, bahan pendukung berupa krim, lotion, atau
minyak urut, dan mangkuk kecil sebagai wadah untuk bahan pendukung. Alat
bantu pijat yang digunakan adalah ibu jari.
b. Persiapan akupresuris
Akupresuris harus mencuci tangan dengan sabun sebelum memijat dan kuku
dipotong pendek.
c. Persiapan klien
Klien diberi penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan dan diatur
posisinya sesuai kebutuhan, berbaring atau duduk dalam kondisi nyaman.
2. Tahap Pemijatan Akupresure
a. Mencari titik yang akan dilakukan pemijatan
b. Oleskan krim, lotion, atau minyak urut secukupnya pada daerah yang akan dipijat.
c. Lakukan pemijatan awal dengan memijat ringan pada daerah sekitar titik
d. Kemudian lakukan pemijatan utama pada titik-titik akupresur yang telah ditentukan.
Titik-titik akupresur tersebut dipijat sebanyak 40 kali dengan arah pemijatan
berlawaran arah jarum jam, dilakukan 2 kali dalam sehari.
e. Pemijatan diakhiri dengan teknik relaksasi, yaitu pijatan ringan pada daerah sekitar
tempat pemijatan utama.
f. Selama pemijatan, tanyakan pada klien apakah pijatan terlalu keras. Jika pijatan
terlalu kuat atau keras, maka tekanan pijatan dikurangi untuk mencegah terjadinya
memar.
g. Akhir pemijatan diberitahukan kepada klien.
j. Pemijatan akupresur ini dilakukan selama 10 hari, kemudian ibu diminta mengisi
kuesioner untuk mengukur tingkat kecemasan setiap selesai dipijat (Kharismawati,
2019)