Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kajian Veteriner Vol. 7 No.

2 : 114-120 (2019)
ISSN : 2356-4113 DOI: 10.35508/jkv.v7i2.04
EISSN : 2528-6021

KERAGAMAN ENDOPARASIT GASTROINTESTINAL DAN PROFIL


DARAH PADA AYAM KAMPUNG (GALLUS DOMESTICUS)

Devi Y.J.A. Moenek*, Aven B. Oematan, dan Novianti N. Toelle

Program Studi Kesehatan Hewan, Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian


Negeri Kupang
*Korespondensi e-mail : deviyasintha@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis endoparasit


gastrointestinal dan pengaruhnya terhadap profil darah ayam kampung yang
meliputi jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, Packed cell volume, dan jumlah total
leukosit. Pengambilan sampel feses dan darah ayam kampung dilapangan
sedangkan pemeriksaan dan identifkasi endoparasit pada feses ayam kampung
serta pemeriksaan darah di laboratorium Kesehatan Hewan Program Studi
Kesehatan Hewan Politani Kupang. Peubah yang diamati adalah morfologi atau
ciri-ciri endoparasit dan gambaran darah terutama jumlah eritrosit, kadar
hemoglobin, Packed cell volume, dan jumlah total leukosit Seluruh sampel yang
terkumpul diidentifikasi menggunakan mikroskop dibantu dengan panduan kunci
identifikasi dan didokumentasikan menggunakan kamera digital, dan data
gambaran darah yang diperoleh akan disesuakan dengan gambaran darah normal
kemudian semua data yang diperoleh, diolah secara deskriptif. Penelitian ini akan
dilaksanakan didaerah Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang. Dari pemeriksaan
ditemukan telur cacing Ascaridia galli untuk semua sampel feses dan pemeriksaan
darah menunjukkan bahwa jumlah eritrosit 3.782 X 10^6/µL, kadar hemoglobin
12.16 g/L, PCV 43.18%, dan jumlah total leukosit 112.5 X 10^3/µL.

Kata kunci : Endoparasit gastrointestinal, Ayam Kampung, darah

PENDAHULUAN

Ayam kampung (ayam buras) Penyakit ayam merupakan


merupakan salah satu jenis ternak kendala utama pada peternakan ayam
unggas yang telah mengalami di lingkungan tropis seperti di
domestikasi dan tersebar di seluruh Indonesia. Kerugian ekonomis akibat
pelosok nusantara. Ayam kampung penyakit, khususnya penyakit
mempunyai peran yang sangat besar menular, dapat digambakan dalam
bagi kehidupan masyarakat terutama bentuk kematian, meskipun yang
di pedesaan, karena dapat lebih sering terjadi adalah bentuk
dimanfaatkan sebagai sumber daging penurunan produksi seperti pada
dan telur serta sebagai tambahan kelompok penyakit pernafasan. Salah
pendapatan (Solihati et al., 2006). satu kebutuhan yang mendesak saat

114
Moenek et al Jurnal Kajian Veteriner

ini adalah menentukan penyakit- elektrolit dan gambaran darah ayam


penyakit yang ada pada peternakan (Tabbu, 2002).
ayam (Aman, 2011). Keragaman endoparasit
Endoparasit merupakan gastrointestinal pada ayam kampung
parasit yang hidup di dalam tubuh di wilayah Amarasi sampai dengan
inang, umumnya berupa berbagai saat ini belum banyak yang
jenis cacing, arthropod, bakteri, dilaporkan. Data mengenai
protozoa, dan virus (Hadi dan keragaman endoparasit
Soviana, 2000). Ayam yang gastrointestinal di wilayah ini masih
terinfeksi endoparasit memiliki sangat minim termasuk profil darah
gejala seperti lesu, pucat, kondisi ayam kampung yang terinfeksi
tubuh menurun bahkan parasit tersebut.
mengakibatkan kematian. Berdasarkan gambaran
Endoparasit dapat menghambat dampak vektor ini terhadap proses
pertumbuhan dan mengakibatkan digesti dan penyerapan nutrisi, maka
penurunan produksi ayam kampung permasalahan yang timbul adalah
(Sundaryani, 2007). jenis endoparasit gastrointestinal apa
Infeksi cacing menyebabkan saja yang menginfeksi ayam
terjadinya perdarahan kronis karena kampung dan pengaruhnya terhadap
larva yang bermigrasi menimbulkan profil darah rutin pada ayam
kerusakan gastrointestinal kampung.
diantaranya gastritis, enteritis, dan Oleh karena itu, perlu dilakukan
ulcerasi tracktus digestivus yang suatu penelitian tentang hubungan
akhirnya menyebabkan suatu keragaman jenis endoparasit
keadaan yang disebut kehilangan gastrointestinal dan pengaruhnya
darah kronis (Coles, 1986). Infeksi terhadap profil darah ayam kampung
cacing juga menyebabkan terjadinya yang meliputi jumlah eritrosit, kadar
pengurasan cairan makanan dan hemoglobin, Packed cell volume,
penyumbatan usus oleh cacing total protein plasma, dan jumlah total
gelang dan cacing pita serta adanya leukosit. Dari hasil penelitian
bungkul-bungkul pada usus (Tabbu, diharapkan dapat diperoleh data
2002). endoparasit gastrointestinal serta
Infeksi A. galli biasanya pengaruhnya terhadap profil darah
menimbulkan kerusakan yang parah ayam kampung. sehingga bisa
pada intestinum selama bermigrasi mendukung kegiatan survailance dan
pada fase jaringan. Migrasi ini terjadi pemetaan penyakit pada ayam
di lapisan mukosa intestinum dan kampung di NTT umumnya dan
menyebabkan terjadinya enteritis khususnya di daerah Kabupaten
hemoragika, gangguan proses Kupang yang disebabkan oleh
digesti, dan penyerapan nutrisi endoparasit gastrointestinal. Selain
sehingga akan berpengauh terhadap endoparasit, masih banyak parasit
yang akan diteliti pada tahun kedua.

115
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 7 No. 2 : 114-120 (2019)
ISSN : 2356-4113 DOI: 10.35508/jkv.v7i2.04
EISSN : 2528-6021

Salah satunya adalah ektoparasit, hasil yang diperoleh dapat dipakai


fungi, dan bakteri. Setelah diketahui sebagai bahan referensi untuk
sifat dan karakteristik masing-masing penelitian-penelitian yang terkait
vector maka pelaksanaan manajemen dengan parasit pada ayam kampung
kesehatan hewan bisa diterapkan serta hubungannya terhadap profil
dengan baik dan benar. Selain itu darah ayam kampung.

METODOLOGI

Penelitian ini dilakukan di untuk sampel darah darah, darah


Kecamatan Amarasi Kabupaten diambil dari vena auricularis lalu
Kupang pada bulan Juli 2019. dimasukan kedalam tabung EDTA
1. Koleksi spesimen Seluruh sampel kemudian di bawa ke
Feses diambil dalam keadaan laboratorium untuk identifikasi
segar menggunakan sendok plastik berdasarkan kunci identifikasi yang
sebanyak± 3-5 gram setelah ayam telah ditetapkan oleh para Peneliti
defekasi. Sampel feses yang didapat
dimasukan kedalam pot sampel yang 2. Analisis Data
telah berisi formalin dan alkohol Data tentang keragaman
70% kemudian sampel feses diberi endoparasit pada ayam dan
label yang memuat lokasi dan gambaran darah ayam akan diolah
tanggal pengambilan sedangkan secara deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang didapat pada Ascaridia galli terdapat pada semua


pemeriksaan sampel feses bahwa sampel feses.

Gambar 1. Hasil pemeriksaan mikroskop ditemukan telur cacing Ascaridia galli

116
Moenek et al Jurnal Kajian Veteriner

Tingginya frekuensi Infeksi cacing menyebabkan


kehadiran tersebut karena cacing ini terjadinya perdarahan kronis karena
dapat bertahan di tempat yang larva yang bermigrasi menimbulkan
lembap. Ascaridia galli merupakan kerusakan gastrointestinal
parasit besar yang umum terdapat di diantaranya gastritis, enteritis, dan
dalam usus kecil berbagai unggas ulcerasi tracktus digestivus yang
peliharaan maupun unggas liar. akhirnya menyebabkan suatu
penyebarannya luas di seluruh dunia. keadaan yang disebut kehilangan
Cacing A. galli merupakan cacing darah kronis (Coles, 1986). Infeksi
terbesar dalam kelas nematode pada cacing juga menyebabkan terjadinya
unggas. tampilan cacing dewasa pengurasan cairan makanan dan
adalah semitransparan, berukuran penyumbatan usus oleh cacing
besar, dan berwarna putih kekuning- gelang dan cacing pita serta adanya
kuningan.Penularan cacing ini bungkul-bungkul pada usus (Tabbu,
biasanya melalui pakan, air minum 2002).
dan bahan lain yang tercemar oleh Infeksi A. galli biasanya
feses yang mengandung telur infektif menimbulkan kerusakan yang parah
(Tabbu, 2002). pada intestinum selama bermigrasi
Berdasarkan penelitian yang pada fase jaringan. Migrasi ini terjadi
dilakukan oleh Moenek dan Oematan di lapisan mukosa intestinum dan
(2017) pada feses ayam kampung di menyebabkan terjadinya enteritis
Kota Kupang, endoparasit yang hemoragika, gangguan proses
paling banyak ditemukan adalah digesti, dan penyerapan nutrisi
Ascarida galli dengan prevalensi sehingga akan berpengauh terhadap
sebesar 88,58%. elektrolit dan gambaran darah ayam
(Tabbu, 2002).

Hubungan Endoparasit dengan profil darah


Jumlah eritrosit, kadar total protein plasma, dan jumlah total
hemoglobin, Packed cell volume, leukosit dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Profil darah ayam kampung.


No Pengujian Hasil Standart
1 WBC 112.5 X 10^3/µL 12 s/d 30
2 RBC 3.782 X 10^6/µL 2.5 – 3.5
3 HGB 12.16 g/L 7 – 13
4 MCHC 28.18 g/L 26 – 35
5 MCH 32.2 pg 33 – 47
6 MCV 114.12 fl 90 – 140
7 MPV 6.46 fl 7 – 11
8 PDW 4 fl 10 – 18
9 HCT 43.18% 22 – 35

117
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 7 No. 2 : 114-120 (2019)
ISSN : 2356-4113 DOI: 10.35508/jkv.v7i2.04
EISSN : 2528-6021

Jumlah eritrosit mengalami Frandson (1993) peningkatan


sedikit peningkatan 3.782 X hematokrit disebabkan karena
10^6/µL. padahal menurut Coles dehidrasi sehingga perbandingan
(1986) infeksi cacing menyebabkan eritrosit terhadap plasma darah
terjadinya perdarahan kronis, karena berada di atas normal. Keadaan
larva yang bermigrasi menimbulkan dehidrasi tubuh menyebabkan
kerusakan gastrointestinal peningkatan nilai hematokrit. Nilai
diantaranya gastritis, enteritis, dan Hemoglobin yang ditunjukkan masih
ulcerasi tractus digestivus yang dalam rentangan normal 12.16 g/L.
akhirnya menyebabkan suatu Urquhart et al. ((1987) juga
keadaan yang disebut kehilangan menyatakan bahwa tidak ada
darah kronis. pengaruh infeksi cacing Ascaridia
Ayam yang terinfeksi cacing gali terhadap protein darah, PCV,
dalam jumlah yang sangat banyak dan kadar hemoglobin.
dapat menyebabkan kehilangan Pada penelitian ini nilai total
darah, penurunan kadar gula darah, leukosit sangat tinggi yaitu 112.5 X
atrofi timus, obstruksi usus, 10^3/µL. Peningkatan yang
gangguan pertumbuhan, dan signifikan ini menunjukkan bahwa
peningkatan mortalitas (Urquhart et system imun mengalami tekanan,
al., 1987). sehingga terjadi faktor penghambat
Nilai PCV meningkat cukup (inhibiting effect) pada sistem imun.
signifikan 43.18%. Menurut

SIMPULAN

Secara umum dapat ada pengaruh infestasi cacing


disimpulkan bahwa Endoparasit Ascaridia galli terhadap hemoglobin,
gastrointestinal yang ada pada ayam nilai PCV 43.18% atau meningkat,
kampung adalah Ascaridia galli. kemungkinan besar disebabkan
Jumlah eritrosit 3.782 X 10^6/µL karena dehidrasi, dan jumlah total
atau mengalami peningkatan, kadar leukosit 112.5 X 10^3/µL
hemoglobin normal yaitu 12.16 menunjukkan bahwa ada tekanan
g/Lyang menunjukkan bahwa tidak terhadap sistem imun.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih disampaikan Negeri Kupang sebagai penyandang


kepada P2M Politeknik Pertanian dana dalam kegiatan penelitian ini.

118
Moenek et al Jurnal Kajian Veteriner

DAFTAR PUSTAKA

Akoso, B.T. 1993. Manual Gadjah Mada University


Kesehatan Unggas, Edisi Press, Yogyakarta
Pertama, Kanisius, Loliwu YA dan Thalib I. 2012.
Yogyakarta Prevalensi Penyakit Cacing
Aman, Y. 2011. Ayam Kampung pada Ayam Buras di Desa
Unggul, Penerbit Penebar Taende dan Tomata
Swadaya, Jakarta Kecamatan Mori Atas
Coles, E.H. 1986. Veterinary Kabupaten Morowali. J. Agro
Clinical Pathology. 4th ed. Pet9(1):23-26
W.B. Saunders Company, Noble E.R. and G.A. Noble, 1989,
Philadelphia Parasitologi, Biologi, Parasit
Cynthia D., Kelly J.,Fellers T., Hewan. Edisi ke-4. Wardiarto
Michael WD., 2009. (Penterjemah). Gadjah Mada
Trematode Flukes University Press. Yogyakarta
(Echinostoma revolutum). Magwisha HB, Kassuku AA,
Olympus MIC-D: Darkfiel Kyvsgaard NC, and Permin
Gallery-trematode Flukes A. 2002. A Comparison of
(Echinostoma revolutum) The Prevalence and Burdens
Fieldman, B.F., G.Z. Joseph, and of Helminth Infections in
N.C. Jam. 2000. Schalm’s Growers and Adult Free-
Veterunary Hematology. 5th Range Chickens. Trop. Anim.
ed. Lippincott William & Hlth.Prod. 34(3): 205-214
Wilkins.USA Moenek, D.Y.J.A. dan Oematan,
Frandson, RD, 1993, Fisiologi A.B., 2017, Endoparasit Pada
Hewan, Usus Ayam Kampung (Gallus
Hadi UK dan Soviana S., 2000. domesticus), Jurnal Kajian
Ektoparasit : Pengenalan, Veteriner, Undana, Kupang,
Diagnosis, dan NTT
Pengendaliannya. Bogor: Pabala,M.F, Ida Ayu Pasti Apsari,
Laboratorium Entomologi dan I Nyoman Sulabda, 2017,
Fakultas Kedokteran Hewan, Prevalensi dan Intensitas
Institut Pertanian Bogor Infeksi Cacing Ascaridia galli
Levine ND., 1994. Buku Pelajaran pada Ayam Buras di Wilayah
Parasitologi veteriner. Gatot Bukit Jimbaran, Badung,
Ashadi, Penerjemah: Indonesia Medicus Veterinus,
Wardiarto, editor. http://ojs.inud.ac.id/php.index
Terjemahan dari; Txtbook /imv
Veterinary Parasitology. Parede L., Zainuddin D., dan
Hurminto H., 2005. Penyakit

119
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 7 No. 2 : 114-120 (2019)
ISSN : 2356-4113 DOI: 10.35508/jkv.v7i2.04
EISSN : 2528-6021

Menular pada Intensifikasi 2006. Pengaruh Lama


Unggas Lokal dan Cara Penyimpanan semen cair
Penanggulangannya. ayam buras pada suhu 5ºC
Lokakarya Nasional Inovasi terhadap periode fertile dan
Teknologi Pengembagan fertilisasi sperma. J. Ilmu
Ayam Lokal. Bogor Ternak 6(1):7-11
Permin A, Esmann JB,Hoj CH, Hove Sundaryani T. 2007. Teknik
T, and Mukaratirwa A. 2002. Vaksinasi dan Pengendalian
Ecto-, Endo- and Penyakit Ayam. Penebar
Haemoparasites in Free- Swadaya. Jakarta
Range Chickens in The Tabbu, C.R. 2002. Penyakit Ayam
Goromonzi District in dan Penanggulangannya.
Zimbabwe, J.Prev.Vet. Med. Penerbit Kanisius,
54(3): 212-224 Yogyakarta
Risnawati,Yusfiati, Radith Mahatma. Urquhart, G.M., J.Armour, J.L.,
2005. Endoparasit pada Usus Duncan, A.M. Dunn., and
Ayam Kampung (Gallus F.W. Jennings, 1987.
domseticus) di Pasar Veterinary Parasitology, 1st
Tradisional Pekanbaru. ed, English Language Book
Universitas Riau Society, The Bath Press.
Solihati N., R. Idi, R. Setiawan, I.Y. London.
Asmara,dan B.I. Sujana.

120

Anda mungkin juga menyukai