Kerentanan Banjir Di Bekasi
Kerentanan Banjir Di Bekasi
Abstrak. Jawa Barat merupakan daerah beriklim tropis sehingga memiliki dua
musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada musim hujan biasanya curah
hujan menjadi tinggi sehingga tak jarang menimbulkan banjir di beberapa wilayah.
Bekasi merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang memiliki kerentanan
terhadap banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wilayah mana saja di
Bekasi yang memiliki kerentanan terhadap banjir dengan menggunakan aplikasi SIG.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode pembobotan (overlay).
Hasil analisis yang diharapkan dari penelitian ini adalah model SIG berbentuk peta
kerentanan banjir di Bekasi.
1 Pendahuluan
Jawa Barat merupakan daerah beriklim tropis sehingga memiliki dua musim,
yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada musim hujan biasanya curah hujan
menjadi tinggi sehingga tak jarang menimbulkan banjir di beberapa wilayah. Bekasi
merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang memiliki kerentanan terhadap
banjir.
Banjir adalah luapan air sungai akibat ketidakmampuan sungai menampung
air (Seyhan, 1990). Selain itu banjir didefinisikan sebagai peristiwa di mana daratan
yang biasanya kering menjadi tergenang air yang disebabkan oleh tingginya curah
hujan dan topografi wilayah berupa dataran rendah hingga cekung ataupun
kemampuan infiltrasi tanah rendah sehingga tanah tidak mampu menyerap air.
Berdasarkan hal tersebut maka disimpulkan bahwa faktor utama penyebab banjir
antara lain tingginya intensitas curah hujan dalam waktu yang lama serta kondisi
lahan (bentuk lahan dan sifat fisiknya).
Selain kondisi lahan seperti penutup lahan, topografi, dan geomorfologi, curah hujan
juga merupakan salah satu unsur iklim yang utama dalam menentukan terjadinya
banjir di Indonesia. Dalam inventarisasi daerah rentan banjir, faktor lahan maupun
iklim/cuaca harus dilibatkan secara bersamaan. Dalam hal ini faktor lahan berperan
dalam menentukan daerah yang berpotensi banjir dan bersifat jangka panjang. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Sistem Informasi Geografi yang
diimplementasikan untuk mengetahui wilayah mana saja di Bekasi yang memiliki
kerentanan terhadap banjir. Selain itu penelitian ini juga memiliki manfaat bagi
instansi terkait dalam melakukan penanggulangan dan pengendalian terhadap banjir
supaya mengambil tindakan yang sesuai.
2 Tinjauan Pustaka
3.3 Klasifikasi
50.000 –
Jumlah Penduduk > 150.000 < 50.000
150.000
3.6 Alur Pikir
Kota Bekasi
Curah Hujan
Penyebab Banjir
Peta Wilayah
Kerentanan Banjir di
Bekasi
3.7 Alur Kerja
Pencarian data
Data Raster Slope Citra Google Data Tabuler SRTM Kota Data Jumlah
Kota Bekasi Earth Bekasi Curah Hujan Bekasi Penduduk Bekasi
Peta Klasifikasi Peta Penggunaan Peta Klasifikasi Peta Wilayah Peta Kepadatan
Kemiringan Lereng Lahan Bekasi Curah Hujan Ketinggian Bekasi Penduduk Bekasi
Bekasi Bekasi
Memasukkan data
(add data) ke ArcGIS
overlay
Query :
Sangat Rentan
"ch_bekasi_Union_ket_ch" = 'tinggi' AND "ket_lereng" = 'datar' OR
"ket_lereng" = 'landai' AND "ELEVATION" = '7 - 10 m' AND
"Bekasi_Project_ket_pend" = 'sangat padat' AND "QNAME100" = 'Padang'
OR "QNAME100" = 'Permukiman' OR "QNAME100" = 'Tanah Terbuka'
Rentan
"ch_bekasi_Union_ket_ch" = 'sedang' AND "ket_lereng" = 'bergelombang'
AND "ELEVATION" = '10 - 25 m' AND "Bekasi_Project_ket_pend" =
'padat' AND "QNAME100" = 'Perkebunan' OR "QNAME100" = 'Persawahan'
OR "QNAME100" = 'Pertanian Tanah Kering Semusim'
Tidak Rentan
"ch_bekasi_Union_ket_ch" = 'rendah' AND "ket_lereng" = 'curam' OR
"ket_lereng" = 'sangat curam' AND "ELEVATION" = '25 - 100 m' AND
"Bekasi_Project_ket_pend" = 'agak padat' AND "QNAME100" = 'Perairan
Darat' OR "QNAME100" = 'Kebun'
4 Hasil
Rentan tidaknya suatu wilayah dapat ditinjau dari kemiringan lerengnya. Data
kemiringan lereng Kapupaten Bekasi diperoleh dari data Raster Slope Bekasi yang
kemudian diubah menjadi data kemiringan lereng dengan menggunakan aplikasi
ArcGIS. Setelah itu data tersebut di-reclassify sesuai dengan matriks.
4.3 Wilayah Ketinggian
Ketinggian wilayah dari permukaan air laut merupakan salah satu variabel yang
menentukan kerentanan wilayah tersebut terhadap banjir. Data ketinggian diperoleh
dari SRTM Bekasi yang kemudian diubah menjadi peta wilayah ketinggian dengan
menggunakan aplikasi ArcGIS. Setelah itu data tersebut di-reclassify sesuai dengan
matriks.
4.4 Penggunaan Lahan
Referensi
Anggoro, Agus S., Priyono, Andriyani: Applikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis
Web Untuk Monitoring Banjir Di Wilayah Das Bengawan Solo Hulu. Fakultas
Geografi UMS, Surakarta (2011)
Kadri, Trihono dkk.: Analisis Penanggulangan Banjir Kota Bekasi Dengan Pengelolaan DAS
(2011)
Kushardono, Dony dkk.: Inventarisasi Zona Tingkat Kerentanan Banjir di Cilacap.
http://simbalapan.tripod.com/homepage/banjir.htm
Mislan: Bencana Banjir, Pengenalan Karakteristik, dan Kebijakan Penanggulangannya di
Provinsi Kalimantan Timur. Fakultas MIPA Universitas Mulawarman, Kalimantan
Timur (2011)
Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana: Banjir.
http://bnpb.go.id/page/read/31/banjir (2013)
Suherlan, Erlan: Zonasi Tingkat Kerentanan Banjir Kabupaten Bandung Menggunakan Sistem
Informasi Geografis. Skripsi Jurusan Geofisika dan Meteorologi FMIPA IPB, Bogor
(2001)