Di susun Oleh :
PUTRA YUWONO, S.T, S.Pd
NIP. 19731103 200801 1 006
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan yang bermutu pada zaman sekarang ini merupakan sebuah tuntutan dari
banyak pihak, karena pendidikan yang bermutu akan menghasilkan SDM yang bermutu
juga. Guru juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas
pendidikan. Sebagai Tenaga Pendidik Profesional, guru yang tidak hanya merasa puas
dengan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki. Seorang guru sebagai tenaga
professional hendaklah berusaha mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya
sehingga layanan yang diberikan kepada peserta didik adalah layanan yang semakin
berkualitas.
Pendidikan nasional abad 21 bertujuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu
masyarakat bangsa Indonesia yang sejahtera, bahagia, dengan kedudukan yang terhormat
dan setara dengan bangsa lain dalam dunia global, melalui pembentukan masyarakat yang
terdiri dari sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu pribadi yang mandiri, berkemauan
dan berkemampuan untuk mewujudkan cita-cita bangsanya (BSNP, 2010). Sejalan dengan
hal itu, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan merumuskan bahwa paradigma
pembelajaran abad 21 menekankan pada kemampuan peserta didik dalam mencari tahu
dari berbagai sumber, merumuskan permasalahan, berpikir analitis dan kerjasama serta
berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah.
Berbagai upaya dalam rangka peningkatan mutu pendidikanpun senantiasa dilakukan,
meliputi redesain kurikulum, pendekatan pembelajaran, penataan isi/konten, serta
penentuan kompetensi senantiasa disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi,
serta era yang terjadi. Upaya peningkatan mutu pendidikan memerlukan kerja keras dari
kita semua, kemauan yang tinggi serta komitmen terhadap tugas, mengingat upaya
peningkatan mutu pendidikan, banyak inovasi harus diciptakan, kreativitas
ditumbuhkembangkan, dengan segala konsekuensi dan keuntungannya.
Hasil pengukuran capaian siswa berdasar UN selaras dengan capaian PISA maupun
TIMSS. Hasil UN tahun 2081 menunjukkan bahwa siswa-siswa masih lemah dalam
ketrampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) seperti menalar, menganalisa dan mengevaluasi.
Oleh karena itu harus dibiasakan dengan soal-soal dan pembelajaran yang berorientasi
kepada ketrampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) agar terdorong kemampuan berpikir
kritisnya.
Salah satu upaya Kementrian Pendidikan dan kebudayaan melalui Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan(DITJEN GTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
yang bermuara pada peningkatan kualitas siswa adalah menyelenggarakan Program
Pengembangan Peningkatan Kualitas Pembelajaran(PKP) dengan mempertimbangkan
pendekatan kewilayahan atau dikenal dengan istilah zonasi. Pelaksanaan Program PKP
dalam zonasi di dampingi menggunakan system pendampingan online, pendampingan ini
menggunakan pola In-On-In sesuai dengan struktur pembelajaran guru sasaran dalam
zonasiyang dilakukan oleh NS/IP/IK/GI
Pendampingan adalah proses fasilitasi yang dilakukan oleh fasilitator (NS/IK) dan guru
inti kepada peserta selama kegiatan berlangsung. Proses pendampingan akan dilakukan
oleh fasilitator kepada guru inti dan peserta secara full online dan fasilitasi dari guru inti ke
peserta secara blended (kegiatan tatap muka pada In dan Online pada On). Proses
pendampingan difasilitasi dengan kelas online di Learning management System(LMS) yang
dapat diakses selama pembelajaran berlangsung. Pada kelas ini guru inti dan peserta dapat
melakukan proses pembelajaran secara online melalui konten pembelajaran yang sudah
dikembangkan secara terstruktur seperti pola In 1 – In 2 – On 1 – In 2 – On 2 – In 4 – On 3 –
In 5 serta mengumpulkan semua laporan administratif dan akademisnya melalui tools yang
sudah disediakan.
B. TUJUAN PKP
Adapun tujuan diadakannya Diklat Peningkatan Pembelajaran ini adalah untuk
meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan,
sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS).
C. MANFAAT PKP
• Membiasakan guru untuk membuat pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga
penilaiannya
• Membiasakan siswa untuk berpikir tingkat tinggi sehingga dapat meningkatkan
kompetensinya
• Memberikan acuan kepada kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik
• Memberikan acuan kepada pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik
dan manajerial.
E. URAIAN MATERI
Urgensi Penguatan Pendidikan Karakter
Pembangunan SDM sebagai fondasi pembangunan bangsa
Menghadapi kondisi degradasi akhlak, moral, dan budi pekerti
Menghadapi dinamika dan tantangan era global
Generasi emas 2045 yang berdaya saing dan berjiwa Pancasila
2. Nasionalisme
Cinta tanah air
Semangat kebangsaan
Menghargai kebhinnekaan
Demokratis
Rela berkorban
Taat hukum
3. Kemandirian
Kerja keras (etos kerja)
Kreatif dan inovatif
Disiplin
Tangguh
Rasa ingin tahu dan menghargai prestasi
Gemar membaca/pembelajar sepanjang hayat
4. Gotong Royong
Kerja sama
Solidaritas
Kekeluargaan
Bersahabat/komunikatif
Berorientasi pada kemaslahatan bersama
5. Integritas
Kejujuran
Keteladanan
Tanggungjawab
Antikorupsi
Komitmen moral
Cinta pada kebenaran
No. Materi
Teori Praktik Bentuk Jml
1. In-1, Pertemuan Awal 6 5
Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian 1
Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran Berbasis Zonasi 1 4
Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran 1
Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) 4
Pengenalan Kelas Pendampingan Online
Tes Awal
Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran
Berorientasi HOTS
2. In-2, Pengembangan dan Reviu Desain dan Penilaian 4
10 1
Pembelajaran Berorientasi HOTS unit ke-1
Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran 4 6 Lembar 1
Berorientasi HOTS 4 Kerja
Pengembangan dan Reviu Desain Pembelajaran
Berorientasi HOTS unit ke-1
Pengembangan dan Reviu Penilaian Berorientasi
HOTS unit ke-1
3. On-1, Penyusunan RPP unit ke-1 dan Desain Pembelajaran
- 10 2
unit ke-2
4 RPP unit 1
Penyusunan RPP unit ke-1 6 ke-1 1
Pengembangan Desain Pembelajaran unit ke-2 Lembar
Kerja
4. In-3, Reviu RPP unit ke-1 dan Desain Pembelajaran unit ke-
- 10 1
2
Reviu RPP unit ke-1 10 Instrum 1
Reviu Desain Pembelajaran unit ke-2 en
telaah
RPP dan
soal unit
ke-1
5. On-2, Praktik Pembelajaran unit ke-1 - 10 2
Praktik Pembelajaran dan Penilaian Berorientasi 10 Jurnal 1
HOTS unit ke-1 (RPP unit ke-1) praktik 1
Penyusunan RPP unit ke-2 pembel
ajaran
unit ke-
1 RPP
unit ke-
2
6. In-4, Refleksi Praktik Pembelajaran unit ke-1 dan Reviu RPP
- 10 2
unit ke-2
Refleksi Praktik Pembelajaran unit ke-1 2 Catatan 1
Reviu RPP ke-2 6 Refleksi 1
Penyusunan Laporan Best Practice 2 Unit ke-
1
Instrum
en
telaah
RPP dan
soal unit
ke-2
7. On-3, Praktik Pembelajaran unit ke-2 dan Penyusunan -
10 1
Laporan Best Practice
Praktik pembelajaran unit ke-2 (RPP unit ke-2) 8 Jurnal 1
Penyusunan Laporan Best Practice 2 praktik
pembel
ajaran
unit ke-
2
8. In-5, Laporan Best Practice - 7 1
Presentasi Laporan Best Practice 6 Laporan 1
Tes Akhir 1 Best
Practice
Jumlah 82 10
D.
E. Foto-Foto Kegiatan Diklat
F. PENUTUP
Diklat yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru maupun peningkatan
kompetensi siswa seperti ini sangat baik dan perlu terus untuk diadakan karena
manfaatnya banyak sekali bagi guru. Banyak tambahan ilmu pengetahuan dan informasi
baru untuk peningkatan kualitas diri dan untuk peningkatan kualitas dalam
pembelajaran.
Semoga guru-guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berorientasi HOTS
sehingga dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dan disertai juga penilaian yang
berorientasi HOTS, sehingga kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.