Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENGANTAR PERPAJAKAN
Nama Kelompok :
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………….1
BAB II …………………………………………………………………………………………………2
PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………2
3.1. KESIMPULAN………………………………………………………………………………12
3.2. SARAN………………………………………………………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………13
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini, banyak dikalangan masyarakat kita yang belum memahami proses penyampaian SPT,
penyetoran dan pelaopran pajak. Jadi dengan adanya penulisan makalah ini, semoga menjadi
pedoman untuk memahami SPT penyetoran dan pelaopran pajak.
PEMBAHASAN
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib pajak digunakan untuk melaporkan
penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau harta dan
kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah PPN dan
PPnBM yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang :
3. Pemotong/Pemungut Pajak
Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut
dan disetorkan.
a. Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu masa pajak.
b. Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu tahun pajak atau bagian
Tahun Pajak.
Bentuk Surat Pemberitahuan dilihat dari fisik Surat Pemberitahuan terdiri dari formulir
kertas(hardcopy) dan e-SPT.
1. Formulir kertas (hardcopy).
Merupakan formulir dalam bentuk kertas yang dapat diisi oleh Wajib Pajak sebagaimana
formulir pada umumnya.
2. e-SPT
Merupakan data Surat Pemberitahuan Wajib Pajak dalam bentuk elektronik yang dibuat oleh
Wajib Pajak dengan menggunakan aplikasi e-SPT yang disediakan oleh Direktorat Jenderal
Pajak.
Surat Pemberitahuan dilihat dari periode pelaporan terdiri dari Surat Pemberitahuan Tahunan dan
Surat Pemberitahuan Masa.
1. Untuk Wajib Pajak yang mengadakan pembukuan : Laporan keuangan berupa neraca dan
laporan rugi laba serta keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung besarnya
penghasilan kena pajak.
2. Untuk SPT Masa PPN sekurang-kurangnya memuat jumlah dasar pengenaan pajak, jumlah
pajak keluaran, jumlah pajak masukan yang dapat dikreditkan,dan jumlah kekurangan atau
kelebihan pajak
3. Untuk Wajib Pajak yang menggunakan norma perhitungan: Perhitungan jumlah peredaran
yang terjadi dalam tahun pajak yang bersangkutan
1. Untuk Surat Pemberitahuan Masa, paling lama 20 hari setelah akhir masa pajak. Khusus untuk
Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan nilai disampaikan Paling lama akhir bulan
berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak
2. Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi, paling lama 3
bulan setelah akhir tahun pajak.
3. Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan, paling lama 4 bulan
setelah akhir Tahun Pajak
Wajib pajak dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian SPT Tahunan sebagaimana dimaksud
untuk paling lama 2 bulan sejak batas waktu penyampaian SPT Tahunan dengan cara menyampaikan
perpanjangan SPT tahunan.
SPT tahunan dibuat secara tertulis dan disampaikan ke KPP sebelum batas waktu penyampaian SPT
tahunan berakhir, dengan dilampiri
a) Perhitungan sementara pajak terhutang dalam 1 tahun pajak yang batas waktu
penyampaiannya diperpanjang.
c) Surat Setoran Pajak sebagai bukti pelunasan kekurangan pembayaran pajak yang terurang.
a. Secara langsung
1. melalui perusahaan jasa ekspedisi atau kurir dengan bukti pengiriman surat atau
2. Saluran tertentu yang ditetapkan oleh Direktur Jendral Pajak sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi.
Sarana Wajib Pajak dalam membayar dan menyetor pajak adalah Surat Setoran Pajak atau sarana
administrasi lain yang disamakan dengan Surat Setoran Pajak dimaksudkan sebagai surat oleh Wajib
Pajak digunakan untuk pembayaran atau penyetoran pajak yangterutang ke kas negara.
Pembayaran atau penyetoran pajak dilakukan di Kantor Pos atau tempat lain yangditunjuk sebagai
tempat pembayaran pajak oleh Direktur Jenderal Pajak. Transaksipembayaran atau penyetoran pajak
dianggap valid apabila telah disahkan oleh pejabat kantorpenerima pembayaran pajak atau telah
divalidasi dengan Nomor Transaksi PenerimaanNegara.
Untuk Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi (OP)
1. Batas waktu penyampaian SPT-nya adalah paling lama 3 bulan setelah akhir Tahun Pajak
a. Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila Wajib Pajak
menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender.
b. Dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT Tahunan adalah WP OP yang dalam satu
tahun Pajak menerima atau memperoleh penghasilan neto tidak melebihi Penghasilan Tidak
Kena Pajak (PTKP)
2. Kekurangan pembayaran pajak yang terutang berdasarkan SPT Tahunan PPh harus dibayar lunas
sebelum SPT PPh disampaikan.
Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila Wajib Pajak
menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender.
2. Kekurangan pembayaran pajak yang terutang berdasarkan SPT Tahunan PPh harus dibayar lunas
sebelum SPT PPh disampaikan.
1. Batas waktu penyampaian SPT nya adalah paling lama 20 hari setelah akhir Tahun Pajak.
2. Menteri Keuangan menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang
terutang untuk suatu saat atau Masa Pajak bagi masing-masing jenis pajak, paling lama 15 (lima
belas) hari setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak.
3. Tanggal jatuh tempo pembayaran, penyetoran pajak, dan pelaporan pajak untuk SPT Masa,
yaitu:
a. Jika tanggal jatuh tempo pembayaran pajak bertepatan dengan hari libur termasuk hari
sabtu atau hari libur nasional, maka pembayaran pajak dapat dilakukan pada hari kerja
berikutnya.
b. Jika tanggal batas akhir pelaporan bertepatan dengan hari libur termasuk hari sabtu atau
hari libur nasional, pelaporan dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
c. Hari libur nasional termasuk hari yang diliburkan untuk penyelenggaraan Pemilihan umum
yang ditetapkan oleh Pemerintah dan cuti bersama secara nasional yang ditetapkan oleh
Pemerintah.
Batas waktu pembayaran, penyetoran, atau pelaporan pajak untuk SPT masa adalah :
PPh pasal 22
impor setor
sendiri (dilunasi saat penyelesaian
8
bersamaan dg dokumen PIB
bea masuk, PPN,
PPnBM)
14 hari
PPh pasal 22 hari yang sama dg
setelah
10 pemungutan oleh pembayaran atas
masa pajak
bendaharawan penyerahan barang
berakhir
tgl 10 bulan tgl 20 bulan
11 PPh pasal 22 migas
berikutnya berikutnya
PPh pasal 22
tgl 10 bulan tgl 20 bulan
12 pemungutan oleh WP
berikutnya berikutnya
badan tertentu
akhir bulan
berikutnya
setelah akhir bulan
masa pajak berikutnya
13 PPN & PPnBM berakhir & setelah
sebelum masa pajak
SPT masa berakhir
PPN
disampaikan
akhir bulan
PPN & PPnBM berikutnya
tgl 7 bulan
16 Pemungutan setelah
berikutnya
Bendaharawan masa pajak
berakhir
WP OP yang dalam satu tahun Pajak menerima atau memperoleh penghasilan neto tidak
melebihi PTKP (kepada WP ini juga dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT
Tahunan)
• Wajib Pajak yang melakukan pembayaran PPh Pasal 25 melalui bank persepsi atau kantor pos
persepsi dengan sistem pembayaran secara online dan Surat Setoran Pajak (SSP)-nya telah
mendapat validasi dengan Nomor Transaksi Pembayaran Negara (NTPN), maka SPT Masa
PPh Pasal 25 dianggap telah disampaikan ke KPP sesuai dengan tanggal validasi yang
tercantum pada SSP.
harus
disetor pada
PPN dan/ atau hari yang
PPnBM sama
pemungutan oleh dengan
Pejabat pelaksanaa
17 Penandatanganan n
Surat Perintah pembayaran
Membayar kepada PKP
sebagai Rekanan
Pemungut PPN Pemerintah
melalui
KPPN
PPh 25 WP
kriteria tertentu
harus
yang dapat 20 hari
dibayar
melaporkan setelah
paling lama
19 beberapa Masa berakhirnya
pada akhir
Pajak dalam satu Masa Pajak
Masa Pajak
SPT Masa. (Pasal terakhir
terakhir.
3 ayat (3B) UU
KUP)
Pembayaran harus
masa selain PPh dibayar
25 WP kriteria paling lama
20 hari
tertentu yang sesuai
setelah
dapat melaporkan dengan
20 berakhirnya
beberapa Masa batas waktu
Masa Pajak
Pajak dalam satu untuk
terakhir.
SPT Masa. (Pasal masing-
3 ayat (3B) UU masing jenis
KUP) pajak.
Sanksi pajak merupakan hal yang sangat dihindari wajib pajak. Tapi, mengapa masih banyak wajib
pajak yang terkena sanksi pajak?
Rupanya, banyak wajib pajak yang tidak sadar bahwa mereka sering mengulang kesalahan yang sama
saat menyelesaikan kewajiban perpajakan. Oleh sebab itu, untuk menghindari sanksi pajak, kita harus
mengetahui apa saja kesalahan yang dapat menimbulkan sanksi pajak.
3. Menyembunyikan Data
Ini merupakan tindakan ilegal dari wajib pajak yang bertujuan mengurangi jumlah nominal pajak
yang akan dibayarkan. Caranya dengan menyembunyikan atau memalsukan beberapa data seperti
data pendapatan yang diperoleh dan lain sebagainya. Hal ini sudah tentu dapat membuat wajib
pajak terkena sanksi pajak.
Berbicara mengenai sanksi pajak, kita harus tahu apa saja jenis dan besaran sanksi pajak itu sendiri.
Berikut ini sejumlah poin mengenai macam-macam dan besarannya sanksi pajak, yaitu:
Seperti disinggung sekilas di atas, salah satu penyebab wajib pajak terkena sanksi pajak adalah
lupa tanggal pembayaran dan pelaporan pajak.
Nah, bagi Anda yang sering mengalami masalah ini, aplikasi OnlinePajak menawarkan solusi
yang bisa Anda gunakan untuk menghindari sanksi pajak.
Solusi tersebut adalah fitur-fitur OnlinePajak yang dapat memastikan keakuratan data serta
kecepatan dan kemudahan dalam pembayaran dan pelaporan pajak secara online. Aplikasi
OnlinePajak juga gratis selamanya sehingga wajib pajak tidak lagi terbebani.
BAB III
3.1. KESIMPULAN
1. Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib pajak digunakan untuk melaporkan
penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau harta
dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Fungsi SPTditujukan pada 3 subjek, yaitu Wajib Pajak PPh, Pengusaha Kena Pajak dan
Pemotong/Pemungut Pajak.
3. Dalam SPT dikenal dua bentuk SPT yaitu Formulir Kertas (hardcopy) dan e-SPT.
4. Untuk Surat Pemberitahuan Masa, paling lama 20 hari setelah akhir masa pajak. Khusus untuk
Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan nilai disampaikan Paling lama akhir bulan
berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi, paling lama 3 bulan setelah akhir tahun pajak. Untuk
Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan, paling lama 4 bulan setelah
akhir Tahun Pajak
5. Sarana Wajib Pajak dalam membayar dan menyetor pajak adalah Surat Setoran Pajak atau sarana
administrasi lain yang disamakan dengan Surat Setoran Pajak dimaksudkan sebagai surat oleh
Wajib Pajak digunakan untuk pembayaran atau penyetoran pajak yangterutang ke kas negara.
6. Apabila terjadi pelanggaran seperti tidak membayar iuran Wajib Pajak tersebut amaka akan
mendapatkan sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
7. Di dalam pembayran iuran perpajakan tidak adanya toleransi.
8. Ketentuan pembayaran pajak sesuai menurut jenisnya masing-masing.
3.2. SARAN
Makalah ini merupakan karya tulis berdasarkan himpunan material yang di ambil dari berbagai
sumber. Oleh karena itu, jika ada kesalahan dalam penulisan dan dalam penyajian bahan penulis
sangat mengharpakan kritik dan saran dari para pembaca demi terwujudnya kebenaran yang kita
kehendaki semua dan demi kesempurnaan penyelesaian makalah pajak ini.
DAFTAR PUSTAKA