Anda di halaman 1dari 9

Tugas Akuntansi Sosial dan Lingkungan

Pembelanjaan Lingkungan Tahunan Perusahaan

Oleh: Kelompok 5

Desak Nyoman Ershannya Puspita (1833122101)


Lila Yena Junda Virdinia Susanti (1833122103)
Ni Luh Nita Nilantari (1833122105)
Ni Luh Ayu Asih Tirta Devi (1833122109)
Nurtiani Ratu Djaga (1833122115)
Panji Trisno (1833122130)
Sindu Cahyo Pramadianto (202133122041)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2021
Pembelanjaan Lingkungan Tahunan Perusahaan
Belanja adalah aktivitas pemilihan dan/atau membeli. Dalam beberapa hal
dianggap sebagai sebuah aktivitas kesenggangan juga ekonomi.

A. Ciri Khas Bahan Baku


Bahan baku merupakan bahan mentah dasar yang akan diolah menjadi barang
jadi. Bahan baku dibagi menjadi dua yaitu bahan langsung dan bahan tak
langsung.
 Bahan langsung memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mudah ditelusuri dan dikuantifikasi pada produk
b. Merupakan bahan utama dari barang jadi
c. Dapat diidentifikasi langsung dengan produksi barangnya
 Bahan tak langsung mencakup semua bahan lain yang dipakai dalam
proses produksi dipandang sebagai biaya overhead pabrik.

B. Pembelian Bahan Baku


Bahan baku langsung dan bahan baku tak langsung dibeli dengan cara
yang sama, namun dalam cara penyerahan barang baku terdapat
perbedaan.
a. Permintaan pembelian (purchase requisition). Berupa pesanan tertulis
yang dialamatkan ke departemen pembelian sebagai pemberitahuan
tentang kebutuhan akan bahan tertentu.
b. Pesanan pembelian (purchase order). Ini merupakan permintaan
tertulis kepada pihak pensuplai yang dikirim oleh departemen
penjualan.
c. Laporan penerimaan barang (receiving report). Ini merupakan laporan
tertulis yang dibuat oleh departemen penerimaan setelah menerima
barangnya.

C. Perhitungan Bahan yang Dikeluarkan


Terdapat dua sistem perbandingan persediaan yang dilakukan dalam hal
ini yaitu: sistem persediaan berkala dan sistem persediaan tetap.
Perbandingan antara ke dua sistem persediaan ditunjukkan di bawah ini:

Sistem persediaan berkala Sistem persediaan tetap


Persediaan bahan (awal) Bahan yang dikeluarkan
+ pembeliaan bahan dibebankan kepada perkiraan
Persediaan bahan yang
barang dalam proses sewaktu
tersedia
digunakan, lalu persediaan akhir
- persedian bahan (akhir)
bahan dapat langsung dibaca pada
Harga bahan yang
perkiraan persediaan bahan baku.
dikeluarkan

Empat metode telah dikembangkan untuk menentukan nilai persediaan


akhir serta harga pokok bahan baku yang dikeluarkan selama periode perubahan
harga:
a. identifikasi khusus
b. harga rata-rata yang sederhana atau yang dibobotkan
c. masuk awal, ke luar awal (FIFO)
d. masuk akhir, ke luar akhir (LIFO)

D. Perbandingan Metode Persediaan


Metode yang dipilih akan menentukan nilai bahan yang dikeluarkan serta
nilai persediaan akhir. Perubahan metode hanya akan dilakukan bila
terbukti bahwa dengan perubahan tersebut lebih menjamin ketelitian
keuangan perusahaan.

E. Harga Terendah dari Harga Pokok dan Harga Pasar


Pada umumnya, pada saat inflasi, harga historis akan lebih murah dari
pada harga pasar sekarang, sehingga tidak perlu diadakan penyesuaian
harga. Bila harga pasar lebih rendah dari harga pokok, persediaan
akhir harusdinilai dengan harga pasar. Jika nilai persediaan dibawah harga
terendah dari harga pokok dan harga pasar, kerugian yang diakibatkan
pada umumnya ditambahkan kepada harga pokok barang yang diproduksi.
F. Prosedur Pengendalian
Lima macam prosedur pengendalian, yaitu:
a. Pendauran Pesanan
Persedian bahan baku ditinjau menurut suatu daur tertentu, dan
pesanan diadakan untuk mempertahankan tingkat persediaan yang
dikehendaki.
b. Metode minimum-maksimum
Menentukan tingkat persedian minimum dan maksimum. Pesanan
kembali diadakan pada saat tercapai tingkat minimum.
c. Metode dua tempat
Metode ini dipakai untuk bahan yang murah.
d. Rencana ABC
Metode ini diterapkan bila terdapat beraneka ragam bahan dengan
nilai yang berbeda.
e. Metode Pesanan Otomatis
Pesanan diadakan secara otomatis, bilamana tersedianya
mencapai tingkat tertentu.
G. Perlakuan Limbah dan Emisi
Perlakuan biaya limbah dan emisi sesuai dengan output non produk
dari perusahaan, harus ditujukan terhadap media lingkungan yang
berbeda. Bagian pertama ini meliputi semua jenis dari biaya perlakuan
dari output non produk sementara mengikuti bagian yang ditujukan
mencegah dari limbah dan emisi.

H. Pencegahan dan Manajemen Lingkungan


Semua jasa eksternal untuk konsultan terkait lingkungan, pelatihan,
inspeksi, audit dan komunikasi harus dikutip sini dan sejauh mungkin
dialokasikan terhadap media lingkungan relevan. Satu sesi ingatan yang
cepat pada proyek dan aktivitas tahun lalu dari tim lingkungan akan
memastikan bahwa semua pembelanjaan relevan dapat dilacak kebelakang
dan dialokasikan terhadap item-item pembelanjaan dan pusat biaya dapat
ditingkatkan.
 Personalia untuk Aktivitas Manajemen Lingkungan Umum
Bagian ini meliputi personalia internal untuk aktivitas manajemen
lingkungan umum, tidak secara langsung berhubungan terhadap
perlakuan emisi atau produksi dari output non produk.
 Penelitian dan Pengemangan
Sekarang ini pada negara berkembang, mempertimbangkan aspek
lingkungan pada proyek penelitian dan pengembangan adalah state of
the art dan tidak boleh dilebih-lebihkan. Penghematan biaya untuk
lingkungan alam sering satu keuntungan kebetulan ukuran untuk
meningkatkan efektivitas produktifitas dan biaya.
 Pembelanjaan Ekstra untuk Teknologi Pembersih
Teknologi pembersih harus diperlakukan sebagai investasi modal
normal (aktiva) dan bukan sebagai investasi lingkungan karena:
a. Investasi dibuat sebagian besar untuk alasan-alasan ekonomi
b. Sulit untuk menentukan elemen pasti lingkungan dari teknologi pembersih.
Investasi dalam teknologi pembersih harus disebutkan pada catatan
keuangan dan/atau pelaporan lingkungan, sebagaimana mereka
merupakan unsur inti dari setiap solusi yang terdiri dari pencegahan
dibandingkan perlakuan.
 Biaya Manajemen Lingkungan Lainnya
Aktivitas manajemen lingkungan yang lain menyukai eco-sponsoring
juga ditemukan dalam kategori ini. Kategori ini akan hampir bisa
dipastikan terkait terhadap komunikasi eksternal seperti misalnya
publikasi dari Pelapor Lingkungan.

I. Nilai Pembelian Bahan


Pembelian biaya bahan dari bahan limbah adalah faktor biaya
lingkungan yang paling penting, akuntansi untuk 40 sampai 90 persen
dari total biaya lingkungan bergantung pada nilai dari bahan baku dan
intensitas tenaga kerja dari sektor.
Sebelum limbah dan emisi terjadi, terkait dengan bahan telah:
1. Dibeli (nilai pembelian bahan)
2. Diantarkan, ditangani dan persediaan (biaya untuk manajemen
persediaan, penanganan dan transportasi)
3. Diproses dalam berbagai langkah produksi (penyusutan peralatan, jam
kerja, bahan operasi dan pelengkap)
4. Dikumpulkan sebagai sisa, limbah, dsb, diurutkan, diangkut,
persediaan, diangkut lagi dan selesai
5. Pembatalan penempatan (iuran penjualan). Perusahaan selanjutnya
membayar tiga kali untuk output non produk:
a. Pembelian
b. Selama produksi
c. Pada penjualan Fluktuasi harga bahan mentah mungkin ditangani
menggunakan rata-rata harga yang diperoleh dengan hitungan
internal, dengan data dari akuntansi biaya.
 Bahan Baku
Output bahan baku non produk kebanyakan akan menjadi cenderung
sebagai limbah padat. Produk kembalian, pemusnahan, kemasan ulang
untuk negara lain atau permintaan pelanggan tetap, pengendalian
kualitas, kerugian produksi, cacat produksi penyusutan umur, dsb
merupakan beberapa dari penyebab yang meminta ukuran untuk
banyaknya kenaikan efisiensi produksi.
 Bahan Pelengkap
Output non produk mereka harus ditaksir pada satu penialian pertama
dan mungkin dimonitor dalam proyek terperinci akuntansi biaya.
 Kemasan
Membeli kemasan untuk kebanyakan produk akan meninggalkan
perusahaan dengan produk, tetapi lagi terdapat satu presentase tertentu
untuk kerugian internal, misalnya, sehubungan dengan kemasan ulang
untuk tujuan spesifik, harus ditaksir.
 Bahan-bahan Operasi
Bahan-bahan operasional biasanya dihitung dalam menaikkan biaya
overhead produksi berdasarkan biaya bahan baku dan dikutip dalam
item keempat. Sebagai satu cross-chek untuk output produk non bahan,
isi bahan dari limbah dapat nilai dan dihitung ulang terhadap input
material. Dengan demikian, membagi input bahan terhadap ketiga
kolom ini adalah perlu dan dapat hanya ditaksir di antara manajer
produksi dan lingkungan, seiring dengan informasi yang disediakan
oleh controller.
 Energi
Nilai input bagian dari energi ini ditujukan terhadap nilai pembelian
material dari energi dan terhadap energi dan ditujukan terhadap kolom
udara/iklim dan limbah air.
 Air
Untuk beberapa sektor, terutama pada industry makanan, beberapa air
berjalan terhadap produk, dimana kasus hanya satu presentase dari
input air harus dikutip di bawah nilai pembelian dari output non produk.

J. Memproses Biaya
Untuk limbah dari bahan baku dan produk dalam berbagai tahap dari
produksi (biasanya padat atau cair) biaya produksi dihitung sebagai
satu persentase berdasarkan premium pada nilai pembelian material.
Dalam analogi dengan estimasi untuk kerugian dari efisiensi dalam
tambahan biaya energi, proporsi yang sesuai juga harus didaftarkan
disini. Penghematan diperlakukan secara terpisah dibawah
penghematan biaya lingkungan.
a. Subsudi, Awards
Pembebasan pajak dan keuntungan non fiskal harus dihitung
ketika menentukan penghematan biaya yang ditunjukkan dari
investasi dan proyek dan tidak dikutip disini. Perusahaan dan
manajer lingkungan mereka kadang kala menerima awards
eksternal untuk aktivitas mereka.
b. Laba Lainnya
Mungkin laba lainnya dapat diperoleh dari berbagai kapasitas
terhadap suatu perlakuan limbah air pabrik atau menyampaikan
energi yang dihasilkan disisi eksternal.

K. Pendapatan Lingkungan
Menurut Hansen Mowen (2005), ekoefisiensi menyarankan sebuah
kemungkinan modifikasi untuk pelaporan biaya lingkungan. Dalam
suatu periode tertentu, ada tiga jenis keuntungan: pemasukan,
penghematan saat ini, dan penghindaran biaya. Pemasukan mengacu
pada pendapatan yang mengalir ke dalam organisasi karena adanya
tindakan lingkungan seperti mendaur ulang kertas, menemukan aplikasi
baru untuk limbah yang tidak berbahaya, dan meningkatkan penjualan
karena penguatan citra lingkungan. Penghindaran biaya mengacu pada
penghematan berjalan yang dihasilkan di tahun-tahun sebelumnya.
Penghematan saat ini mengacu pada pengurangan biaya lingkungan
yang dicapai tahun ini. Dengan membandingkan keuntungan yang
didapat dengan biaya lingkungan yang terjadi dalam periode tertentu,
dapat disusun suatu laporan keuangan lingkungan.
Manajer dapat menggunakan laporan tersebut untuk menilai kemajuan
(keuntungan yang dihasilkan) dan potensi kemajuan (biaya
lingkungan). Laporan keuangan lingkungan dapat juga menjadi bagian
dari laporan kemajuan lingkungan yang disediakan bagi pihak
pemegang saham setiap tahunnya.

Anda mungkin juga menyukai