Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AGAMA ISLAM

Hasnah Yunita (1906541177)

AGROEKOTEKNOLOGI
1. Apa hubungan pancasila dengan agama, terutama dalam agama islam?

Dalam hubungan antara agama dan Pancasila, keduanya dapat berjalan saling
menunjang dan saling mengokohkan. Keduanya tidak bertentangan dan tidak boleh
dipertentangkan. Juga tidak harus dipilih salah satu dengan sekaligus membuang dan
menanggalkan yang lain. Hubungan negara dengan agama menurut NKRI yang
berdasarkan Pancasila adalah sebagai berikut :

a) Negara adalah berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.


b) Bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa yang berKetuhanan yang Maha
Esa. Konsekuensinya setiap warga memiliki hak asasi untuk memeluk
dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing.
c) Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekularisme karena hakikatnya manusia
berkedudukan kodrat sebagai makhluk Tuhan.
d) Tidak ada tempat bagi pertentangan agama, golongan agama, antar dan
inter pemeluk agama serta antar pemeluk agama.
e) Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketakwaan itu bukan hasil
peksaan bagi siapapun juga.
f) Memberikan toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan agama
dalam negara.
g) Segala aspek dalam melaksanakan dan menyelenggatakan negara harus
sesuai dengan nilainilai Ketuhanan yang Maha Esa terutama norma-norma
Hukum positif maupun norma moral baik moral agama maupun moral para
penyelenggara negara.
h) Negara pda hakikatnya adalah merupakan “…berkat rahmat Allah yang
Maha Esa”.

Berdasarkan kesimpulan Kongres Pancasila, dijelaskan bahwa bangsa Indonesia


adalah bangsa yang religius. Religiusitas bangsa Indonesia ini, secara filosofis
merupakan nilai fundamental yang meneguhkan eksistensi negara Indonesia sebagai
negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan dasar
kerohanian bangsa dan menjadi penopang utama bagi persatuan dan kesatuan bangsa
dalam rangka menjamin keutuhan NKRI. Karena itu, agar terjalin hubungan selaras dan
harmonis antara agama dan negara, maka negara sesuai dengan Dasar Negara Pancasila wajib
memberikan perlindungan kepada agama-agama di Indonesia.
Keterkaitan hubungan antara rukun Islam sebagai landasan agama Islam dan
Pancasila sebagai landasan negara Indonesia. Adapun hubungannya yaitu pertama dari segi
jumlah, rukun Islam berjumlah lima begitupun pancasila. Kedua, dari segi makna yaitu:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa, sila ini erat kaitannya dengan rukun Islam yang pertama
yaitu syahadat. Secara umum, sila ini menerangkan tentang ketuhanan begitu pun
syahadat yang mempunyai makna pengakuan terhadap Tuhan yaitu Allah SWT.
Selain itu, kata Esa sendiri berarti tunggal.
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, sila kedua pancasila berkaitan dengan rukun
Islam kedua yaitu Shalat. Shalat dalam Islam selain sebagai ibadah wajib juga
dilakukan untuk mendidik manusia menjadi manusia yang beradab. Sholat adalah
sebuah media untuk mencegah perbuatan yang tidak terpuji, sebagaimana yang di
firmankan oleh Allah bahwa Shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar.
3) Persatuan Indonesia, artinya seluruh elemen rakyat yang ada di Indonesia yang terdiri
dari berbagai macam suku dan adat bersatu dan membentuk kesatuan dalam wadah
bangsa Indonesia. Kaitannya dengan itu, persatuan terbentuk ketika jurang pemisah
sudah tidak ada lagi di masyarakat. salah satu jurang pemisah yang paling nyata yaitu
jurang antara yang miskin dan yang kaya. Untuk menyatukan jurang pemisah tersebut
maka di agama Islam diwajibkan membayar zakat bagi orang-orang kaya yang akan
disalurkan untuk kepentingan kaum miskin dan duafa. Zakat yang diketahui sebagai
rukun Islam ketiga sangat erat kaitannya dengan poin pancasila ketiga tersebut.
Dengan zakat akan terbentuk rasa kasih sayang pada umat yang akan menghasilkan
persatuan yang di cita-citakan.
4) Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan sangat erat kaitannya dengan rukun islam keempat yaitu puasa. Dengan
pusas akan terbentuk sifat bijaksana dan kepemimpinan. Ciri orang bijaksana, yaitu ia
mampu merasakan dan mempunyai rasa kasih sayang sesama, semua itu adalah
hikmah dari puasa. Selain itu, dalam menentukan waktu puasa, perlu dilakukan suatu
musyawarah yang dikenal dengan siding istbat.
5) Keadialan sosial bagi seluruh rakyat Indionesia. Pada rukun Islam, terdapat yang
namanya haji. Haji adalah proses sosial yang terbesar di dunia ini, dimana setiap
orang datang dari berbagai negara dengan berbagai bahasa dan kebiasaan bergabung
menjadi satu dalam satu tempat dan waktu dalam kedudukan yang sama. Di dalalam
haji, tidak memandang itu siapa dan siapa, semuanya sama, pakaiannya sama dan
peraturan serta hukumnya sama. Semua itu adalah cerminan dari keadilan Tuhan.

2. Hubungan manusia dengan alam semesta dan dengan diri sendiri, jelaskan !

Dari potensi dasar manusia yang berupa akal yang bisa melahirkan daya berfikir dan
daya nalar, akhirnya manusia dapat menundukkan, menguasai, dan memanfaatkan alam.
Dengan akal itu pula manusia dapat mengamati, meneliti, menganalisis gejala-gejala alam
yang timbul, dan menguasai rahasia-rahasianya. Sehingga pada puncak penelitian dan
penemuannya itu, akan wujud dan keagungan Allah sebagai penciptanya.

Dengan demikian, tujuan alam diciptakan adalah bukan untuk dirusak, dicemari, dan
dihancurkan. Akan tetapi adalah untuk difungsikan semaksimal mungkin dalam kehidupan.
Tujuan alam diciptakan juga bukan untuk disembah, dikultuskan, dan dimintai pertolongan.
Akan tetapi adalah untuk dikelola, dibudidayakan, dan dimanfaatkan dalam kehidupan. Pada
akhirnya alam diciptakan hanya sebagai fasilitas semata bagi manusia untuk mengenal dan
lebih mendekatkan diri pada Allah.
Mekanisme alam atau sunnatullah adalah suatu ketentuan yang telah ditetapkan Allah
demi keteraturan, keserasian, dan keharmonisan alam jagat raya ini serta kesejahteraan
manusia yang hidup di dunia ini. Atau dengan kata lain, sunnatullah dapat diartikan sebagai
hukum-hukum Allah yang berlaku di alam raya ini atau biasa disebut sebagai hukum alam.
Hukum-hukum Allah diantaranya ada hukum yang berkaitan dengan alam raya dan
ada pula hukum yang berkaitan dengan manusia. Kalau hukum Allah yang berlaku bagi
manusia dalam kehidupan bermasyarakat, disebut sunnatullah, kalau hukum yang berlaku
antara manusia dengan alam disebut dengan takdir.
Dalam kaitannya dengan alam, menurut Al-Syaibany terdapat beberapa prinsip
Filsafat Pendidikan Islam tentang alam, antara lain yakni:
a) Filsafat Pendidikan Islam percaya bahwa pendidikan Islam sebagai proses pembentukan
pengalaman dan perubahan tingkah laku, baik individu maupun masyarakat hanya akan
berhasil apabila terjadi interaksi antara peserta didik dengan lingkungan alam sekitarnya
tempat mereka hidup. Seluruh makhluk, baik benda ataupun alam sekitar, dipandang
sebagai bagian alam semesta. Oleh karena itu, proses pendidikan manusia dan
peningkatan mutu akhlaknya, bukan sekedar terjadi dalam lingkungan sosial (sesama
manusia) semata, tapi juga dalam lingkungan alam yang bersifat material.
b) Filsafat Pendidikan Islam percaya bahwa alam semesta atau universe, baik yang materi
maupun bukan, memiliki hukumnya sendiri-sendiri. Hal ini harus diteliti dan dipelajari
dalam pendidikan Islam agar peserta didik mampu mengenali hukum-hukum yang
mengendalikan alam semesta ini sehinga memiliki keteraturan dan keharmonisan dalam
kehidupan.
c) Filsafat Pendidikan Islam percaya bahwa alam semesta yang terbagi dalam dua kategori
(alam materi dan alam ruh), harus dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Oleh sebab itu pendidikan Islam harus memperhatikan kedua hal ini secara
seimbang, karena kehidupan manusia yang sempurna tidak akan terwujud hanya dengan
memperhatikan salah satunya.
d) Filsafat Pendidikan Islam percaya bahwa alam semesta yang berjalan dengan teratur ini,
harus dipahami sebagai keajaiban dan keagungan Sang Pencipta. Olehnya itu, dari sikap
ini diharapkan akan menambah iman atau keyakinan bahwa manusia tidak berdaya
dihadapan Allah yang telah membuat dan mengatur alam ini sedemikian harmonis dan
teraturnya.
e) Filsafat Pendidikan Islam percaya bahwa alam semesta ini bukanlah musuh bagi
manusia, dan bukan penghalang bagi kemajuan peradaban manusia, melainkan alam
merupakan teman dan alat bagi kemajuan manusia. Oleh karena itu, pendidikan Islam
harus senantiasa diarahkan agar dapat menanamkan pemahaman kepada peserta didik
tentang bagaimana mengelola alam dan memanfaatkannya secara bijaksana demi
kepentingan umat manusia.
f) Filsafat Pendidikan Islam percaya bahwa alam semesta dan seisinya ini bersifat baru
(tidak kekal). Prinsip ini dapat dijadikan sebagai pegangan pendidikan Islam bahwa
hanya Allah lah yang bersifat kekal dan abadi.

Prinsip dasar hubungan manusia dengan alam di sekitarnya pada dasarnya ada dua:
pertama, kewajiban menggali dan mengelola alam dengan segala kekayaannya; dan kedua,
manusia sebagai pengelola alam tidak diperkenankan merusak lingkungan, karena pada
akhirnya hal itu akan merusak kehidupan umat manusia itu sendiri.
Mengenai prinsip yang pertama, Allah berfirman dalam Al-Quran surat Hud ayat 61:

Artinya: “Dia (Allah) telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan memerintahkan kalian
me-makmurkannya (mengurusnya)”.

Adapun mengenai prinsip yang kedua, yaitu agar manusia jangan merusak alam,
dinyatakan oleh Allah melalui berbagai ayat dalam Al-Quran, diantaranya dalam surat
Al-A’raf ayat 56:

Artinya: “Janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah)


memperbaikinya”.

Dengan demikian, dapat dipahami dengan jelas bahwa kesadaran melestarikan


lingkungan, seperti contoh terjadinya kebakaran hutan yang kini terjadi di Kalimantan yang
menjadi pusat dalam pengelolaan dasar pemerintah untuk ditangani namun hanya dipandang
sebelah mata. Banyak dampak buruk dari hal ini oleh karena itu manusia harus
memperhatikan keadaan alam serta menjaganya sebelum hal yang tidak diinginkan ini
menjadi lebih buruk. Solusi dari kelalaian manusia terhadap alam ini harus ditanamkan
kesadaran dari diri sendiri dahulu, lalu orang sekitar kita.

Anda mungkin juga menyukai